Anda di halaman 1dari 5

BAB 2.

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


2.1 Gambaran Potensi Pasar
2.1.1 Permintaan
Biskuit merupakan produk makanan yang memiliki peluang pasar yang cukup luas. Biskuit
banyak disukai dan dapat dikonsumsi oleh semua kalangan, mulai dari balita sampai manula.
Disisi lain peluang pasar produk pangan menunjukkan, bahwa makanan yang memiliki
kandungan antioksidan tinggi paling banyak diminati oleh masyarakat, karena antioksidan alami
yang salah satunya berasal dari makanan dapat menurunkan produksi radikal bebas, mencegah
kerusakan awal pada sel, serta menurunkan peluang sel menjadi kanker. Campuran daun kelor
juga bermanfaat untuk mencegah kanker, karena dalam daun kelor mengandung zat polifenol
yang berguna sebagai antioksidan. Sehingga masyarakat lebih memilih mengkonsumsi makanan
yang memiliki kandungan antioksidan tinggi. Dengan adanya produk BIMBOR EDAN maka
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap makanan dengan kandungan antioksidan tinggi.
2.1.2 Penawaran
Edukasi yang terus-menerus dan promosi pasar tentang kandungan antioksidan pada
makanan dan manfaatnya bagi tubuh, dapat meningkatkan nilai jual dan minat pasar terhadap
produk BIMBOR EDAN. Hal tersebut didukung dengan edukasi yang dilakukan Pemerintah dan
LSM yang menyoroti makanan-makanan produk dalam negeri yang kurang fungsional, dengan
demikian produk BIMBOR EDAN yang mengkombinasikan antara organoleptik yang optimal
dan penambahan nilai gizi diharapkan memiliki minat pasar yang lebih luas daripada produk
makanan lainnya yang beredar di masyarakat.

2.2 Gambaran Manajemen
Tenaga kerja dalam pembuatan BIMBOR EDAN tahap awal adalah anggota pelaksana sendiri
yang beranggotakan lima orang. Namun dengan seiring perkembangan permintaan pasar, tidak
menutup kemungkinan untuk menambah jumlah tenaga kerja dan melatihnya, serta bekerjasama
dengan UMKM makanan ringan di Malang Raya.
2.2.1 Langkah-langkah pemasaran
1. Pengenalan Produk
BIMBOR EDAN adalah salah satu jenis makanan baru dan belum dikenal di kalangan
masyarakat sehingga harus dilakukan promosi untuk memperkenalkan produk ini kepada
masyarakat. Promosi yang dilakukan antara lain :
a. Personal Selling
Metode Personal Selling dilakukan secara langsung oleh anggota pelaksana sehingga
berhubungan langsung dengan konsumen.


b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Sales Promotion mencakup alat untuk promosi pasar seperti pemberian sampel gratis,
potongan harga, percobaan gratis, ataupun dengan promosi bisnis melalui pameran dan
kontes khusus.
c. Publikasi
Pengedaran brosur modifikasi dalam bentuk stiker dll.
Penyebaran informasi mengenai produk BIMBOR EDAN di internet melalui media
jejaring sosial twitter, facebook, dan google.
Pameran Kewirausahaan. Pameran Kewirausahaan yang diikuti bertujuan untuk
memperluas informasi produk BIMBOR EDAN ke masyarakat.
Bergaung dengan komunitas, untuk memperluas jaringan konsumen anggota pelaksana
memiliki strategi dengan mengikuti suatu komunitas kewirausahaan agar bisa
mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya.
2. Penetapan Harga yang Bersaing
Pada umumnya masyarakat lebih memilih produ-produk yang terjangkau, sehingga strategi
penetapan harga menjadi sangat penting. Kami menawarkan harga yang murah yaitu Rp 3.500/
kemasan, sehingga dapat dijangkau oleh semua kalangan namun tetap menjaga kualitas.
3. Penjualan dan Pendistribusian
Dalam teknik penjualan, kami akan menjual produk BIMBOR EDAN secara langsung
maupun melalui pemesanan. Untuk menjaga kepuasan dan mempermudah konsumen, kami
melayani pemesanan(delivery) melalui via telepon dan online dengan pelayanan yang terbaik dan
selalu menjaga kepuasan konsumen dengan menjaga kualitas, sehingga dengan produk dengan
kualitas baik dan mudah didapat akan sangat membantu dalam proses pemasaran.
Pendistribusian produk terpusat di sekolah-sekolah, Universitas, serta masyarakat umum,
karena produk biskuit banyak digemari oleh anak-anak hingga manula, dengan produk biskuit
sehat bernilai gizi tinggi dan kaya antioksidan membuat produk BIMBOR EDAN memiliki
peluang yang sangat besar untuk merebut minat konsumen. Pendistribusian di tingkat Universitas
khususnya Universitas Brawijaya dengan jumlah mahasiswa, staf dan dosen mencapai 47.000
yang terdiri dari 16 fakultas dan program vokasi, menjadi titik sasaran penjualan produk
BIMBOR EDAN, dan ini belum termasuk sekolah-sekolah dan masyarakat umum di wilayah
Malang.
4. Kontrol Pasar
Control pasar kami lakukan setelah melakukan pengenalan, promosi dan distribusi. Control
pasar dilakukan agar bisa melihat sejauh mana minat masyarakah terhadap produk BIMBOR
EDAN. Penilaian dilihat dari statistic penjualan produk dan survey lapang tiap bulan. Data yang
telah didapat dijadikan sebagai acuan evaluasi produk , sebagai dasar penambahan inovasi baru
dalam strategi pemasaran selanjutnya.
2.2.2 Kelayakan Usaha
HPP(Harga Pokok Penjualan)
Fungsi dari menghitung HPP adalah untuk mengetahui harga pkok penjualan, yaitu harga
penjualan tidak untung maupun tidak rugi.
a. HPP =


=


= Rp 2,371/ kemasan 2,400/ kemasan
b. Harga Jual per Kemasan
Asumsi mengambil keuntungan 40% dari Harga Pokok Penjualan
= 2400 + (2400 x 40%)
= Rp 3,320 Rp 3,500 / kemasan
BEP(Break Event Point)
Fungsi dari menghitung BEP adalah untuk mengetahui kapan hasil wirausaha mencapai titik
impas(total pendapatan= ongkos total), artinya tidak untung dan tidak rugi.
a. BEP =


=


= 13,998 kemasan / tahun = 186 kemasan / hari.






BAB 3. METODE PELAKSANAAN
1.1 Tempat/ Lokasi Usaha
Tempat produksi dilaksanakan di Jl.Kertorahayu 68A, lokasi ini dipilih kerena merupakan
lokasi strategis dengan pusat pemasaran produk sehingga memudahkan mobilitas para pelaksana.
1.2 Perencanaan Bahan Baku
Bahan baku talas diperoleh dari petani talas yang berada di kota Malang, sedangkan bahan
baku kelor dan bahan penunjang seperti tepung tapioka gula pasir, susu bubuk, soda kue, garam
dapur dan lecithin dapat diperoleh dari pasar tradisional maupun modern.
3.3 Tahap Pembuatan Produk
a. Peralatan dan perlengkapan:
1. Proses pembuatan: kompor gas, tabung LPG, oven, Loyang kue, cetakan stainless steel,
mixer, timbangan, pisau, panci, telenan, sendok dan pengaduk.
2. Proses pengemasan: plastik makanan, plastic label, dan box kertas.
3. Proses pemasaran: leaflet, nota dan alat tulis.
b. Bahan-bahan:
Bahan baku: talas, daun kelor, sedangkan bahan penunjangnya adalah tepung tapioca, gula
pasir, susu bubuk, soda kue, garam dapur, mentega dan lecithin, natrium metabisulfit, asam sitrat
dan asam aksorbat.
Langkah-langkah pembuatan satu resep BIMBOR EDAN, yaitu sebagai berikut:
a. Membuat tepung talas
- Memilih umbi talas yang sudah tua dan tidak ada kerusakan.
- Mengupas dan mencuci talas hingga bersih
- Merajang talas yang sudah diersihkan dan merendamnya dalam larutan natrium metabisulfit,
asam sitrat dan asam askorbat setelah itu
- Merendam irisan talas dalam larutan garam 1 sdt dalam 5 liter air selama 20 menit.
- Merendam kembali dalam larutan natrium matabisulfit (1 gram per 1 liter air) selama 20
menit, mencuci kembali dengan air dan ditiriskan.
- Mengeringkan irisan talas diatas para-para menggunakan cahaya matahari sampai kering.
- Menggiling talas menggunakan grinder dan mengayak tepung talas.
b. Membuat BIMBOR EDAN
- Mencampurkan tepung talas, tepung tapioka, soda kue, garam, dan diaduk hingga rata.
- Memasukkan susu bubuk dan lecithin, kemudian diaduk hingga rata.
- Menuangkan air dingin sedikit demi sedikit, hingga campuran homogen.
- Menggiling adonan menjadi tipis, kemudian dicetak.
- Meletakkan adonan yang sudah dicetak diatas loyang yang sudah diolesi mentega.
- Memanggang hingga matang dan kering 30 menit.
- Biskuit siap untuk dikemas.

Anda mungkin juga menyukai