PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Katarak adalah perubahan lensa mata yang semula jernih dan
tembus cahaya menjadi keruh, sehingga cahaya sulit mencapai retina
akibatnya penglihatan menjadi kabur. Katarak terjadi secara perlahan-
lahan sehingga penglihatan penderita terganggu secara berangsur.
Katarak tidak menular dari satu mata ke mata lain, tetapi katarak dapat
terjadi pada kedua mata pada waktu yang tidak bersamaan.Perubahan
ini dapat terjadi karena proses degenerasi atau ketuaan (jenis katarak
ini paling sering dijumpai), trauma mata, infeksi penyakit tertentu.
Katarak dapat terjadi pula sejak lahir (cacat bawaan), karena itu
katarak dapat dijumpai pada usia anak-anak maupun dewasa
1
.
Katarak kongenital terjadi kira-kira !1".""" dari kelahiran
hidup dan #$ kasusnya adalah katarak bilateral. Kekeruhan sebagian
pada lensa yang sudah didapatkan waktu lahir umumnya tidak meluas
dan jarang sekali mengakibatkan keruhnya seluruh lensa. %etak
kekeruhan tergantung pada saat dimana terjadi gangguan pada
kehidupan janin. Katarak kongenital dapat terkjadi bersamaan dengan
proses penyakit ibu yang sedang mengandung seperti pada penyakit
rubella
#
.
Katarak kongenital adalah perubahan pada kebeningan struktur
lensa mata yang muncul pada saat kelahiran bayi atau segera setelah
bayi lahir. Katarak jenis ini dapat terjadi unilateral maupun bilateral.
Keruh dan buram di lensa terlihat sebagai bintik putih jika
dibandingkan dengan pupil hitam yang normal dan dapat dilihat
dengan mata telanjang. &apat muncul dengan sporadik atau dapat juga
1
disebabkan oleh kelainan kromosom, penyakit metabolisme, infeksi
intrauterin, gangguan penyakit maternal selama kehamilan
1
.
%ensa yang keruh dapat terlihat tanpa bantuan alat khusus dan
tampak sebagai warna keputihan pada pada pupil yang seharusnya
berwarna hitam
.
'ayi gagal menunjukkan kesadaran (isual terhadap lingkungan
di sekitarnya dan kadang terdapat nistagmus (gerakan mata yang cepat
dan tidak biasa)
#
.
Katarak harus diangkat sesegera mungkin agar fungsi
penglihatan bisa berkembang secara normal. katarak dibuang melalui
pembedahan, yang diikuti dengan pemasangan lensa intraokuler. )ika
penyebabnya diketahui, maka dilakukan pengobatan terhadap
penyebab terjadinya katarak kongenital
*
.
#
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Lensa
1. Anatomi Lensa
Pada manusia, lensa mata bikon(eks, tidak mengandung pembuluh
darah, tembus pandang, dengan diameter + mm, dan tebal sekitar , mm.
%ensa terdiri dari kapsul, epitel lensa, korteks dam nucleus. Ke depan, lensa
berhubungan dengan cairan bilik mata, ke belakang berhubungan dengan
badan kaca. &i belakang iris, lensa digantung pada prosesus siliaris oleh
-onula .inii (ligamentum suspensorium lentis), yang melekat pada ekuator
lensa, serta menghubungkannya dengan korpus siliare. .onula .inni berasal
dari lamina basal epitel tidak berpigmen prosesus siliare. .onula .ini
melekat pada bagian ekuator kapsul lensa, 1,, mm pada bagian anterior dan
1,#, pada bagian posterior
/
.
Permukaan lensa pada bagian posterior lebih cembung daripada
permukaan anterior. &i sebelah anterior lensa terdapat humor akuous dan di
sebelah posteriornya korpus (itreus. %ensa diliputi oleh kapsula lentis, yang
bekerja sebagai membran semipermeabel, yang melalukan air dan elektrolit
untuk makanannya. &i bagian anterior terdapat epitel subkapsuler sampai
ekuator
,
. &i kapsul anterior depan terdapat selapis epitel subkapsular. 0pitel
ini berperan dalam proses metabolisme dan menjaga sistem normal dari
akti(itas sel, termasuk biosintesa dari &12, 312, protein dan lipid
/
.
4ubstansi lensa terdiri dari nukleus dan korteks, yang terdiri dari
lamel-lamel panjang yang konsentris. 1ukleus lensa lebih keras daripada
korteksnya. 4esuai dengan bertambahnya usia, serat-serat lamellar subepitel
.
Pada fetus, bentuk lensa hampir sferis dan lemah. Pada orang
dewasa lensanya lebih padat dan bagian posterior lebih kon(eks. Proses
,
sklerosis bagian sentral lensa, dimulai pada masa kanak-kanak dan terus
berlangsung secara perlahan-lahan sampai dewasa dan setelah ini proses
bertambah cepat dimana nukleus menjadi lebih besar dan korteks bertambah
tipis. Pada orang tua lensa menjadi lebih besar, lebih gepeng, warna
kekuning-kuningan, kurang jernih dan tampak sebagai Fgrey refleGH atau
Fsenile refleGH, yang sering disangka katarak, padahal salah. Karena proses
sklerosis ini, lensa menjadi kurang elastis dan daya akomodasinya pun
berkurang. Keadaan ini disebut presbiopia, pada orang Andonesia dimulai
pada umur *" tahun.
II.2 Katarak Kongenital
1. De#inisi
Katarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau
segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun. Katarak
kongenital merupakan penyebab kebutaan pada bayi yang cukup berarti
terutama akibat penanganannya yang kurang tepat.
/
Katarak yang berkembang penuh pada waktu lahir akan
menghambat perkembangan daya penglihatan yang normal, kecuali bila
diatasi dalam beberapa bulan.
@
Katarak kongenital merupakan kekeruhan
lensa yang didapatkan sejak lahir, dan terjadi akibat gangguan
perkembangan embrio intrauterin.
2. Etiologi
Penyebab katarak kongenital bermacam-macam. 4ebagian katarak
bersifat idiopatik atau herediter. &alam hal ini bisa dikaitkan dengan
kelainan kromosom, misalnya sindrom down. Penyebab lainnya adalah
infeksi misalnya infeksi toGoplasma dan rubella, cytomegalo(irus,
herpes kelainan metabolik seperti galaktosemia, hipoglikemia dan
kondisi anoreksia juga dapat menimbulkan katarak
,
.
/
. Pato#isiologi
%ensa terbentuk saat in(aginasi permukaan ektoderm mata.
1ukleus embrionik berkembang pada bulan ke enam kehamilan. 4ekitar
nukleus embrionik terdapat nukleus fetus. 4aat kelahiran nukleus fetus
dan nukleus embrionik membentuk hampir sebagian lensa. 4etelah
kelahiran, serat kortikal lensa terletak pada peralihan epitelium lensa
anterior dengan serat kortikal lensa. 4utura 8 merupakan tanda penting
karena dapat mengidentifikasi besarnya nukleus fetus. 'agian lensa
mulai dari perifer ke sutura 8 merupakan korteks lensa, dimana bahan
lensa yang ada di sutura 8 adalah nuklear. Pada pemeriksaan dengan
slitlamp, posisi sutura 8 anterior tegak, sedangkan sutura 8 posterior
terbalik. 'eberapa kelainan seperti infeksi, trauma, kelainan metabolik
pada serat nuklear ataupun serat lentikular dapat menyebabkan
kekeruhan media lentikular yang awalnya jernih. %okasi dan pola
kekeruhan dapat digunakan untuk menentukan waktu terjadinya
kelainan serta etiologi
,
.
Pada infeksi, seperti pada infeksi toGoplasma dan rubella, (irus
dapat menembus kapsul lensa pada usia / minggu kehamilan. 5erdapat
opasitas saat lahir tapi berkembang setelah beberapa minggu sampai
beberapa bulan kehamilan. 4eluruh lensa bisa menjadi opaI. Jirus bisa
tetap ada dalam lensa hingga usia tahun.
$. Bent"k%bent"k katarak kongenital
Katarak anak-anak dibagi menjadi dua kelompok! katarak
kongenital (infantilis), yang terdapat sejak lahir atau segera sesudahnyaE
dan katarak didapat, yang timbul belakangan dan biasanya berkaitan
dengan sebab-sebab spesifik. Kedua tipe katarak ini dapat bersifat
unilateral atau bilateral dan parsial atau total. 'anyak katarak kongenital
tidak diketahui penyebabnya walaupun mungkin terdapat faktor genetikE
yang lain disebabkan oleh penyakit infeksi atau metabolik atau berkaitan
dengan bermacam-macam sindrom. &apat dilakukan penelitian untuk
@
mencari penyebab, tetapi pada sebagian besar kasus tidak ditemukan
penyebabnya.