Anda di halaman 1dari 9

Pengujian Konduktivitas Listrik

Teori Pengujian
Konduktivitas listrik semikonduktor ZnO tipe-p dan tipe-n diuji dengan menggunakan
metode 4-point probe dan dihitung dengan menggunakan persamaan (Arifin, et al., 2011):
= 2

............................................................... (2.1)
adalah resistivity listrik (m), d adalah jarak antara V dan I (m), V adalah beda potensial listrik
(volt) dan I adalah kuat arus (A) (Arifin, et al., 2011).
Nilainya resistivity material ini mempengaruhi sifat konduktivitas listrik material
tersebut. Nilai dari resistivity berbanding terbalik dengan konduktivitas listrik nya (Snyder &
Toberer, 2008).
=
1

............................................................ (2.2)
adalah konduktivitas listrik dengan satuan Siemen/m, adalah resistivity dari material
semikonduktor dengan satuan m. Semakin besar nilai resistivity suatu material maka semakin
kecil nilai konduktivitas listrik nya.
.

Gambar. 4-Point Probe Methode (Charmant, 2013)

Laporan perkembangan pengujian
Pada hari Jumat 15 November 2013 kami berdiskusi dengan Bapak Risa mengenai uji
konduktivitas listrik. Hasil diskusi terseut adalah sebagai berikut:
1. Pengujian resistivity listrik tidak dapat menggunakan alat 4-point probe yang ada di MIPA
pusat karena alat tersebut bekerja pada suhu kamar tidak dapat diberi pemanas dibawahnya.
2. Peralatan pengujian harus dibuat, dimana dapat diberi pemanas sesuai dengan kebutuhan
sehingga dapat digunakan untuk mengukur resistivity dari sample yang telah dibuat.
3. Peralatan ukur yang digunakan tidak mengggunakan multimeter biasa tapi menggunakan alat
ukur voltage dan arus yang ada di lab fisika MIPA UNS dengan ketelitian sampai mikron.
4. Peralatan pembangkit juga dibutuhkan dan akan dicari yang benar-benar baik.
Sampai saat ini dalam proses design peralatan pengujian resistivity. Secara garis besar designnya
adalah sebagai berikut:


Rencananya hari Senin akan mulai dibuat sambil membuat sample untuk di sintering.
Pada tanggal 25 November 2013 mesin yang akan digunakan sudah selesai 95 %. Kami
berkonsultasi dengan bapak Risa Suryana. Hasil diskusi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jarum penguji yang menyentuh sample kalau bisa harus dilapisi dengan emas agar hambatan
yang terjadi pada jarum tersebut kecil.
2. Dibutuhkan dua buah multimeter yang presisi dalam mengukur tegangan dan arus yang
dihasilkan, kalau bisa sampai mikron. Di lab fisika MIPA UNS ada 1 buah dengan merek
Fluke 8846A 6 Digit Precision multimeter. Jadi masih kurang 1 buah.
3. Dibutuhkan multimeter untuk mengukur arus input.
4. Dibutuhkan power supply yang cukup baik sebagai pembangkitnya.
5. Dibutuhkan pemanas untuk memberikan beda temperature yang diberikan pada sample.
Beberapa solusi yang akan dilakukan
1. Multimeter yang presisi akan pinjam 1 buah ke ATMI walaupun range ukuran minimalnya
dalam mili.
2. Multimeter pengukur arus menggunakan multimeter yang biasa merek heles atau krisbow.
3. Power supply yang digunakan milik pak Ubaid dengan pembangkit 30 volt 3 A.
4. Pemanas akan menggunakan kompor yang ada di lab biofuel yang sudah ada
termoreadernya. Kalau pengujian berjalan dengan baik akan dibuatkan pemanas yang baru.
5. Pelapisan dengan emas akan dilakukan setelah peralatan uji dapat mengukur resistivity dari
sample yang dibuat.
6. Peralatan lain seperti kabel dan yang lainnya dalam proses persiapan.
Tabel pengujian
Arus = . A, d = 3 mm = 0,003 m
No Temp. V I

100
200
300
400
500
600

Demikian laporan kami mohon bimbingannya.

Hormat kami

Agus Kurniawan

Laporan Pengujian konduktivitas listrik tanggal 5 Desember 2013
Pada tanggal 3 Desember 2013 mesin uji resistivity 100 % telah selesai dibuat. Pada tanggal 4
Desember 2013 peralatan ini diuji dengan mengukur resistivity dari material stainless steel 316.
Alat ukur yang digunakan:
1. Power supply GW INSTEK GPS 30300; 30 Volt; 3 Ampere.
2. Multimeter FLUKE 117 TRUE RMS MULTIMETER.
3. Multimeter HELES UX-836TR
Peralatan uji dan alat ukur yang digunakan disusun seperti pada gambar berikut:


Hasil dari pengujiannya adalah sebagai berikut:
Material St st 316

Suhu

29,8 oC

D

3 mm
resistivity 7.40E-07 Ohm meter
Rumus resistivity 2*PI()*D*(V/I)


No Volt Inp I (A) Volt out (mV)
1 0.1 0.04 0
2 0.2 0.109 0
3 0.3 0.258 0
4 0.4 0.425 0
5 0.5 0.54 0
6 0.6 0.746 0.1
7 0.7 0.911 0.1
8 0.8 1.044 0.1
9 0.9 1.137 0.1
10 1 1.225 0.1
11 1.1 1.439 0.1
12 1.2 1.593 0.2
13 1.3 1.615 0.2

Dengan menggunakan perhitungan maka di nilai resistivity sebagai berikut:

No Volt Inp I (A) Volt out (mV) Resistivity (m)
1 0.1 0.04 0 0
2 0.2 0.109 0 0
3 0.3 0.258 0 0
4 0.4 0.425 0 0
5 0.5 0.54 0 0
6 0.6 0.746 0.1 2.52675E-06
7 0.7 0.911 0.1 2.06911E-06
8 0.8 1.044 0.1 1.80551E-06
9 0.9 1.137 0.1 1.65783E-06
10 1 1.225 0.1 1.53874E-06
11 1.1 1.439 0.1 1.30991E-06
12 1.2 1.593 0.2 2.36655E-06
13 1.3 1.615 0.2 2.33431E-06

Resistivity dari st st 316 adalah 7.4E-7 m, maka dari itu ada selisih antara hasil pengujian
dengan standar resistivity dari st st 316. Selisihnya adalah sebagai berikut:
No Volt Inp I (A) Volt out (mV) Resistivity Selisih
1 0.1 0.04 0 0 -7.40E-07
2 0.2 0.109 0 0 -7.40E-07
3 0.3 0.258 0 0 -7.40E-07
4 0.4 0.425 0 0 -7.40E-07
5 0.5 0.54 0 0 -7.40E-07
6 0.6 0.746 0.1 2.52675E-06 1.79E-06
7 0.7 0.911 0.1 2.06911E-06 1.33E-06
8 0.8 1.044 0.1 1.80551E-06 1.07E-06
9 0.9 1.137 0.1 1.65783E-06 9.18E-07
10 1 1.225 0.1 1.53874E-06 7.99E-07
11 1.1 1.439 0.1 1.30991E-06 5.70E-07
12 1.2 1.593 0.2 2.36655E-06 1.63E-06
13 1.3 1.615 0.2 2.33431E-06 1.59E-06

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa peralatan uji yang digunakan belum dapat mengukur
resistivity suatu material karena selisih antara hasil pengujian dengan standartnya masih cukup
besar.
Dari kesimpulan tersebut dapat kita analisa hambatan-hambatan yang terjadi antara lain:
1. Peralatan ukur yang digunakan masih kurang presisi dalam mengukur hasil pengujian
terutama untuk pengukuran tegangan (mV).
2. Masih terdapat hambatan pada kabel dan jarum penguji yang menghubungkan sample
dengan alat ukur yaitu sebesar 0,4 0,8 per kabelnya.
Jika kita lakukan perhitungan untuk mencari tegangan yang dihasilkan berdasarkan standar
resistivity yang sudah diketahui, maka besarnya tegangan output dengan perhitungan adalah:
No Volt Inp I (A) Volt out (mV) Resistivity Volt out (mV) Hit
1 0.1 0.04 0 0 0.001570329
2 0.2 0.109 0 0 0.004279146
3 0.3 0.258 0 0 0.010128621
4 0.4 0.425 0 0 0.016684743
5 0.5 0.54 0 0 0.021199438
6 0.6 0.746 0.1 2.52675E-06 0.029286632
7 0.7 0.911 0.1 2.06911E-06 0.035764238
8 0.8 1.044 0.1 1.80551E-06 0.040985581
9 0.9 1.137 0.1 1.65783E-06 0.044636595
10 1 1.225 0.1 1.53874E-06 0.048091319
11 1.1 1.439 0.1 1.30991E-06 0.056492578
12 1.2 1.593 0.2 2.36655E-06 0.062538343
13 1.3 1.615 0.2 2.33431E-06 0.063402024

Solusi yang akan dilakukan adalah:
1. Peralatan pengukur yang digunakan untuk mengukur tegangan output adalah multimeter
dengan tingkat kepresisian tinggi (mikronV).
2. Memperkecil hambatan yang terdapat pada kabel dan jarum dengan menyepuh jarum yang
bersentuhan dengan sample dan mencari kabel yang hambatannya kecil seperti kabel sound
sistem.
Gambar pengujian:







Demikian laporan ini kami buat. Mohon bimbingannya.

Terima kasih

Hormat kami

Agus Kurniawan

Anda mungkin juga menyukai