Penyebab kematian dapat digolongkan dalam 3 kelompok :
Singkop : Hilangnya fungsi jantung. Penyebabnya adalah :
Perdarahan: Kehilangan darah pada luka pada pembuluh darah yang mengakibatkan anemia yang berat. Syok vaso-vagal: rangsangan yang berebihan pada nervus vagus yang mengakibatkan henti jantung, biasanya terjadi pada trauma kepala yang hebat, pengosongan cairan secara tiba tiba dari dalam tubuh. Astenia : akibat kurangnya tenaga otot jantung untuk berfungsi secara normal. Penyebab yang paling sering adalah adalah penyakit arteria koroner yang menyebabkan anemia pada otot jantung. Asfiksia : Gagal berfungsinya sistem respirasi tubuh. Penyebabnya : Obstruksi pada saluran pernafasan. Penyakit pada saluran pernafasan: difteri laring, edema pulmonal, pneumonia. Kolaps paru akibat luka pada jaringan paru, efusi pleura,. Emboli yang menyumbat pembuluh darah menuju paru. Koma: Adanya gangguan fungsi otak. Koma adalah ketidaksadaran yang menyerupai tidur yang dalam disertai terhentinya kegiatan otak. Trauma pada otak: benturan, perdarahan subrahnoid, fraktur tulang tengkorak, tumor otak, trombosis serebral atau emboli. Toksin eksogen : barbiturat, opium, Alkohol. Toksin eksogen : penyakit hati, gagal ginjal.
Tanda tanda kematian : Berhentinya pernafasan : tidak adanya suara nafas pada bagian dada. Perubahan pada mata : Kilatan kornea tidak ada, Pupil megalami dilatsi. Tekanan bola mata menurun, refleks kornea dan konjungtiva tidak ada. Perubahan pada kulit : Kulit menjadi pucat, kulit kehilangan elastisitasnya, kulit kehilangan sinarnya. Penurunan temperatur : Pada iklim dingin penurunan panas mayat berlangsung dengan cepat, pada iklim panas kecepatan penurunan suhu adalah 2,5 0 F/jam dalam 6 jam pertama, enam jam berikutnya sekitar 1,5 0 F/jam. Dalam 12-24 jam biasanya suhu mayat akan sama dengan suhu lingkungan. Jenis-jenis Mati 1. Mati Somatis Terjadi akibat terhentinya fungsi ketiga sistem penunjang kehidupan, yaitu susunan saraf pusat, sistem kardiovaskuler dan sistem pernafasan secara menetap (ireversibel).Secara klinis tidak ditemukan refleks- refleks, EEG mendatar, nadi tidak teraba, denyut jantung tidak terdengar, tidak ada gerakan pernafasan dan suara pernafasan tidak terdengar pada auskultasi. 2. Mati Suri Mati suri (suspend animation, apparent death) adalah terhentinya ketiga sistem penunjang kehidupan yang ditentukan oleh alat kedokteran sederhana.Dengan alat kedokteran yang canggih masih dapat dibuktikan bahwa ketiga sistem tersebut masih berfungsi.Mati suri sering ditemukan pada kasus keracunan obat tidur, tersengat aliran listrik dan tenggelam. 3. Mati Seluler Mati seluler adalah organ atau jaringan tubuh yang timbul beberapa saat setelah kematian somatis.Daya tahan hidup masing-masing organ atau jaringan berbeda-beda, sehingga terjadinya kematian seluler pada tiap organ atau jaringan tidak bersamaan.Pengertian ini penting dalam transplantasi organ. Sebagai gambaran dapat dikemukakan bahwa susunan saraf pusat mengalami mati seluler dalam empat menit, otot masih dapat dirangsang (listrik) sampai kira-kira dua jam paska mati dan mengalami mati seluler setelah empat jam, dilatasi pupil masih terjadi pada pemberian adrenalin 0,1 persen atau penyuntikan sulfas atropin 1 persen kedalam kamera okuli anterior, pemberian pilokarpin 1 persen atau fisostigmin 0,5 persen akan mengakibatkan miosis hingga 20 jam paska mati. Kulit masih dapat berkeringat sampai lebih dari 8 jam paska mati dengan cara menyuntikkan subkutan pilokarpin 2 persen atau asetil kolin 20 persen, spermatozoa masih dapat bertahan hidup beberapa hari dalam epididimis, kornea masih dapat ditransplantasikan dan darah masih dapat dipakai untuk transfusi sampai enam jam pasca-mati. 4. Mati Serebral Mati serebral adalah kerusakan kedua hemisfer otak yang ireversibel, kecuali batang otak dan serebelum, sedangkan kedua sistem lainnya yaitu sistem pernafasan dan kardiovaskuler masih berfungsi dengan bantuan alat. 5. Mati Otak (batang Otak) Mati Otak (batang Otak) adalah bila terjadi kerusakan seluruh isi neuronal intrakranial yang ireversibel, termasuk batang otak dan serebelum.Dengan diketahuinya mati otak (mati batang otak), maka dapat dikatakan seseorang secara keseluruhan tidak dapat dinyatakan hidup lagi, sehingga alat bantu dapat dihentikan. Memeriksa tanda-tanda mati otak - Hilangnya respon pupil kepada cahaya - Ketiadaan reflek kornea kepada sentuhan - Hilangnya respon otot kepada rangsangan sakit
PENYEBAB KEMATIAN MENDADAK A. Penyakit-penyakit sistem kardiovaskuler (45 50%) 1. Miokarditis akut, misalnya akibat difteri, enteritis atau infeksi non-spesifik 2. Infark miokard 3. Gagal jantung kiri, akibat penyakit pada katup jantung atau hipertensi 4. Ruptur aneurisma atau robeknya pembuluh darah besar yang letaknya berdekatan dengan jantung 5. Trombosis mural atau emboli 6. Emboli paru 7. Penyakit jantung kongenital pada bayi baru lahir B. Penyakit pada sistem pernafasan (15-23%) 1. Pneumonia lobaris 2. Bronko-pneumonia 3. Benda asing yang menyumbat saluran pernafasan 4. Edema paru 5. Edema akut pada glotis 6. Karsinoma paru 7. Laringitis difteri 8. Emboli udara 9. Tuberkulosis paru 10. Pneumonia aspirasi 11. Kolaps jaringan paru yang luas C. Penyakit pada sistem pencernaan (6-8%) 1. Perdarahan dari tukak peptik, kanker lambung, varises esofagus 2. Perforasi tukak pada sistem pencernaan, misalnya tukak peptik, tukak enterik, tukak karsinomatosa, tukak tuberkulosa 3. Obstruksi usus halus 4. Pankreatitis akut, kolesistitis akut 5. Ruptur hernia, biasanya akibat strangulasi 6. Abses hati yang pecah 7. Ruptur limpa D. Penyakit pada sistem saraf pusat (10-18%) 1. Perdarahan serebral 2. Emboli serebral 3. Aterosklerosis atau trombosis serebral 4. Perdarahan subarachnoid 5. Meningitis 6. Abses otak 7. Ensefalitis akut 8. Tumor otak 9. Epilepsi E. Penyakit pada sistem genitourinaria (3-5%)
1. Gagal ginjal akut akibat pembentukan batu, infeksi, tumor 2. Ruptur pada bagian saluran kemih yang mengalami obstruksi akibat batu, tumor, striktura uretra 3. Keracunan kehamilan (eklampsia) 4. Ruptur kehamilan ektopik 5. Perdarahan uterus yang hebat disebabkan oleh berbagai macam hal F. Syok akibat ketakutan atau rangsangan berlebihan G. Lain-lain (5-10%) 1. Diabetes mellitus 2. Diskrasia darah dan ketidakcocokan transfusi darah 3. Reaksi idiosinkrasi tubuh terhadap obat, misalnya syok anafilaktik pada penggunaan penisilin 4. Malaria serebral-filaria serebral 5. Penyakit Addison
Penyakit yang menyebabkan kematian mendadak : Sistem kardiovaskuler : Penyakit pembuluh nadi koroner, penyempitan atau penebalan pada ramu descendens arteri coronaria yaitu arteri yang berperan pada sistem konduksi (peace maker) , dengan berkurangnya suplai darah yang diikuti dengan hipoksia, fybrolisis atrium yang diikuti kematian. Sistem saraf pusat : Penyempitan pembuluh darah otak karena kolesterol tinggi . Perdarahan karena tumor ganas diotak, atau peradangan pada otak. Penyakit pada saluran pernafasan: Perdarahan akibat tuberkulosa yang menyumbat saluran nafas. Asma bronkiale juga merupakan penyebab kematian mendadak.