Anda di halaman 1dari 14

PEMBUATAN PELUMAS

1. SKEMA DISTILASI MINYAK LUMAS


Di dunia ada 3 (tiga) jenis minyak mentah yang dapat diolah
menghasilkan Minyak Dasar (Base Oil). Yang terbanyak jumlahnya
adalah Minyak Mentah Paraffini. Minyak Mentah !aphtheni ("sphalti)
terbatas jumlahnya. #uga banyak dijumpai merupakan ampuran
naphtheni dengan paraffini atau !aphtheni dengan "romati (Mi$ed
%rude Oil).
2. JENIS DAN SIFAT-SIFAT MINYAK DASAR (BASE OIL)
Paraffinic
&tabil terhadap panas dan oksidasi' (isosity )nde$ *inggi' sifat alir
temperatur rendah tidak baik.
Na!"!#nic
+urang stabil' (isosity )nde$ rendah' sifat luma kondisi boundary
baik' sifat alir pada temperatur rendah baik' sifat pelarutan baik.
Ar$%a"ic
&ifat melarutkan dan pelumasan daerah boundary baik' kestabilan
,iskositas jelek' mudah teroksidasi dan membentuk "sam dan
-umpur (aid . sludge)
&. PELUMAS BERMUTU TIN''I
Pelumas mesin yang baik mutunya merupakan hasil penampuran
(blending) antara minyak dasar (base oil) dengan aditif.
&emua pelumas mesin yang baik mutunya dibuat dari minyak dasar
ditambah aditif dalam jumlah yang optimal sehingga mengasilkan
ampuran pelumas yang seimbang sesuai /formula0 yang telah teruji
pada mesin1mesin penguji kinerja pelumas. &emua pelumas dibuat
berdasarkan /formula0 tersebut sehingga dalam penggunaanya pada
mesin tidak perlu ditambah aditif lagi.
(. ADITIF YAN' DI'UNAKAN PELUMAS MESIN DAN
KE'UNAANNYA.
*ype "ditif +egunaannya
a. "nti O$idant Menegah terjadinya oksidasi pada molekul
pelumas
b. Detergent Menjaga permukaan metal bebas dari
kotoran
. Dispersant Mengendalikan kotoran2ontaminant agar
terdispersi seara merata dalam pelumas.
d. "nti karat2"nti korosi Menegah terjadinya korosi2karat apada
bagian metal yang berhubungan dengan
pelumas
e. "nti 3ear24streme Pressure Menegah gesekan . keausan bagian
mesin yang dalam kondisi /boundary
lubriation0.
f. Pour point Depressant Menekan titik beku pelumas agar mudah
mengalir pada suhu rendah.
g. 5rition Modifier Meningkatkan tingkat keliinan dari film
pelumas
h. "nti 5oam Menegah pelumas dari terbentuknya busa
i. Metal Deati,ator Mengurangi efek /katalis0 dari partikel
keausan mesin dalam mengegah
akselerasi proses oksidasi pelumas.
DASAR DASAR PELUMASAN
1. PRINSIP DASAR PELUMASAN
"da 3 fungsi dasar dari pelumas 6
Mengurangi gesekan natara bagian mesin yang bergerak
Mendinginkan dan memindahkan panas keluar dari mesin
Mengendalikan /ontaminant0 atau kotoran guna memastikan mesin
berjalan dengan lanar
Mengurangi 7esekan
"da 8 ara pelumas dalam mengurangi gesekan
Menjaga kedua permukaan metal terpisah (koefisien gesek untuk
permukaan metal yang kering biasanya 9.: s2d ;.9 ' untuk
permukaan metal yang sempurna dilapisi dengan /film0 pelumas
koefiisien geseknya antara 9.99: atau kurang.
Membuat kedua permukaan metal menjadi leibih liin (lapisan lemak
he<an dan bahan kimia aditif /anti <ear / atau /4$treme Pressure /
dapat mengurangi gesekan bila dua permukaan metal saling
bersinggungan).
+oefisien gesek = f (,is. Pelumas' keepatan' gaya normal)
2. PELUMASAN )YDRODYNAMI*
Bila bagian mesin bergerak' pelumas dapat membentuk lapis /5ilm0
yang stabil' yang memisahkan kedua permukaan metal seara
sempurna.
Pelumas terdorong membentuk /3edge0 atau pasak diantara kedua
permukaan metal. +ondisi ini dinamakan />ydrodynami -ubriation0.
&. PELUMASAN TIPIS (T)IN FILM LUBRI*ATION+MI,ED
LUBRI*ATION)
Pelumasan hidrodinamis bekerja hanya pada dua permukaan yang
bergerak dengan beban realtif stabil tanpa adanya beban kejut.
Pelumasan tipis juga memisahkan bagian mesin yang begerak dengan
membentuk lapisan film pelumas yang tipis yang masih dapat
memberikan perlindungan dari terjadinya kontak antara bagian metal
yang bergerak dan gesekan hanya terjadi sekali1kali saja antara bagian
punak dari metal yang bergesekan dan membentuk patahan baru yang
lebih baik. +ondisi ini menimbulkan keausan pada tingkat normal yang
tidak mempengaruhi kerja mesin.
(. PELUMASAN BATAS (BOUNDARY LUBRI*ATION)
#uga disana tidak terdapat hydrostati atau thin film atau komponen
mesin dibebani dengan beban yang berat' permukaan metal yang
bergerak dapat saling bergesekan. +eadaan ini dinamakan BO?!D"@Y
-?B@)%"*)O!.
#ika bagian mesin beroperasi pada kondisi boundary lubriation' maka
akan terjadi 6
Bagian mesin yang bergesekan akan mempunyai koefesien gesek
yang tinggi
*erjadi keausan.
7esekan' timbulnya panas dan keausan dapat dikendalikan dengan
menggunakan pelumas khusus yang mengandung aditif anti aus atau
e$treme pressure yang akan bereaksi dengan permukaan metal yang
bergerak' sehingga tidak terjadi gesekan antara kedua bagian metal
karena dilindungi oleh lapisan aditif.
%ontoh pelumasan boundary adalah 6
o Pelumasan roda gigi gardan kendaraan
o %amshaft' ylinder . piston ring pada titik mati atas dan ba<ah
o (anes dari hydrauli ,anes pump
%ontoh aditif yang berbentuk solid partile adalah (graphite'
molybdenum disulphide) yang nyata melapisi permukaan metal. Yang
lebih umum dipakai adalah aditif bahan kimia misalnya Andtp yang
mempunyai kemampuan sama.
-. *ONTAMINANT (KOTORAN)
Pelumas yang baik mutunya memberikan perlindungan terhadap
/ontaminant0 dan mengendalikan ontaminants (kotoran) untuk tidak
mengganggu2merusak mesin.
+otoran dapat berasal 6
o Dari luar (e$ternal) seperti 6 air dan debu2kotoran
o Dari dalam (internal) seperti 6 air hasil pembakaran bahan bakar'
partikel keausan logam' jelaga dan hasil1hasil oksidasi pelumas.
.. OKSIDASI
Oksidasi merupakan faktor utama yang membatasi umur pemakaian
pelumas. &emua pelumas akan teroksidasi bila dikelilingi oksigen dalam
jumlah yang ukup banyak' tetapi tingkat oksidasi yang terjadi dapat
sangat besar' tergantung beberapa faktor seperti 6
T#%#ra"/r0 Ma1a P#%a2aian0 a3an4a 2a"a5i10 2$%$1i1i
#5/%a10 2$n"a%ina1i 3an "in62a" #na%7a!an #5/%a1
(T$in6 U)
SIFAT-SIFAT PELUMAS DAN METODE PEN'UJIANNYA
1. 8ISKOSITAS+KEKENTALAN
"dalah besarnya tahanan aliran yang dimiliki setiap airan termasuk
pelumas. (iskositas akan berubah dengan adanya perubahan
temperatur
2. 8ISKOSITAS INDE, (8I)
"dalah besarnya angka inde$ atau skala kekentalan pelumas yang
menunjukkan ketahanan ,iskositas pelumas terhadap perubahan
temperatur
&. POUR POINT (TITIK TUAN')
Merupakan temperatur terendah dimana pelumas masih dapat mengalir.
(. STABILITAS TER)ADAP OKSIDASI
&ifat ini sangat penting bagi semua pelumas' terutama untuk
penggunaan pada temperatur tinggi.
-. TOTAL BASE NUMBER
"dalah sifat penting pelumas mesin yang menunjukkan kemampuan
menetralisasi asam hasil oksidasi' kemampuan deterjensi dan
dispersansi guna membersihkan mesin dari kotoran atau deposit yang
terbentuk dari hasil pembakaran bahan bakar maupun hasil oksidasi
pelumas itu sendiri.
.. TOTAL A*ID NUMBER
"dalah sifat penting pelumas industri yang menunjukkan tingkat
keasaman yang berasal dari aditif (untuk fresh oil).
9. SIFAT ANTI KARAT
"dalah sifat penting pelumas bila terkontaminasi air dalam system
peralatan 2mesin. Partikel karat dalam pelulmas dkapt berfungsi sebagai
/katalis0 uantuk memperepat iksidasi pelumas' bersama kontaminant
lain dalam system sirkulasi' karat dkapt menyumbat filter atau /ser,o
,al,e0.
:. SIFAT MUDA) TERPISA) DEN'AN AIR (DEMULSIBILITY)
Penting bagi pelumas turbin' hydrauli' kompresor' system sirkulasi dan
pelumas mesin dieseil putran menengah samapi lambat yang dilengkapi
dengan <ater separator.
;. TITIK NYALA (FLAS) POINT)+TITIK BAKAR (FIRE POINT)
5lash point adalah temperatur minimal pelumas dapat menguap dengan
adanya udara yang ukup dapat menyala bila didekatkan pada api. 5ire
point adalah temperatur minimal dimana ualp pelumas ukup banyak
dan dapat terbakar.
1<. *OPPER STRIP *ORROSION
&ifat ini digunakan seara luas untuk mengbaluasi pengaruh korosi
pelumas terhadap tembaga karena sebagian besar mesin2peralatan
industri mengandung bagian metal yang terbuat dari tembaga.
11. DENSITY
Density adalah suatu bilangan yang menunjukkan hubungan antara
berat dengan ,olume suatu substansi pada temperatur obser,asi
tertentu.
12. =ARNA
3arna pelumas seara normal tidak ada hubunganya dengan sifat sifat
pelumasan keuali untuk melihat adanya kontaminasi atau sebagai
petunjuk untuk kesamaan dari porduk bersangkutan.
JENIS PELUMAS BERDASARKAN BA)ANNYA
D)D?!)" )!) "D" B4B4@"P" #4!)& P4-?M"& B4@D"&"@+"!
B">"!!Y" 6
;. Pelumas mineral adalah semua lpelumas yang dihasilkan dari minyak
Bumi
8. Pelumas &intetis adalah pelumas yang dihasilkan dari bahan baku gas
bumi yang diolah melalui proses sintesa dan menghasilkan molekul baru
yang bentuknya dapat diatur serupa' sehingga dapat menapai stabilitas
thermal' oksidasi dan kinerja yang optimal.
Beberapa jenis pelumas sintetis 6
P"O (Poly "lpha Olefin)
Polyglyol
Poly 4ster
Phosphate 4ster' dll
3. Pelumas dari tumbuh1tumbuhan ((egetable Oil)' sudah mulai digunakan
sebagai pelumas traktor atau mesin mesin pertanian di negara yang
sudah maju perhatianya terhadap lingkungan hidup.
KLASIFIKASI PELUMAS MESIN (ENGINE OIL)
ADA & SISTEM PRINSIP DARI KLASIFIKASI PELUMAS MESIN >
;. &"4 (isosity %lassifiation &ystem' membuat klasifikasi pelumas
mesin menurut tingkat kekentalannya pada ;99
9
% dan beberapa suhu
rendah tergantung dari tingkat kekentalanya (&"4 7rade)
8. "P) 4ngine &er,ie lassifiation system' mengklasifikasikan pelumas
mesin berdasarkan kinerjanya pada beberapa mesin tertinetu yang
beroperasi pada kondisi terkendali yang dibuat sebagai simulasi kondisi
kerja yang sangat berat dilapangan.
3. "%4" 4uropean Oil &eBuenes untuk klasifikasi pelumas mesni
berdasarkan kinerjanya pada /uji mesin0 dan /uji bangku0 yang khusus.
API EN'INE SER8I*E *LASSIFI*ATION SYSTEM
KLASIFIKASI
API URAIAN TU'AS KERJA DAN KEMAMPUAN
KLASIFIKASI UNTUK MESIN BENSIN
SA Minyak kuno yang sudah jarang digunakan' untuk mesin bensin'
dengan tugas umum. Merupakan minyak lumas mineral murni (tanpa
aditif) ddan tidak memerlukan pengujian dengan mesin penguji.
SB ?ntuk mesin bensin dengan tugas ringan dan tidak dianjurkan untuk
pelumas mesin bensin modern. Minyak lumas ini hanya mengandung
aditif anti oksidasi
S* untuk mesin bensin buatan tahun ;CDE F ;CDG' baik kendaraan
penumpang maupun truk yang beroperasi dengan prosedur pera<atan
sesuai anjuran pabrik.
SD ?ntuk mesin bensin buatan tahun ;CDH F ;CG9' baik kendaraan
penumpang maupun truk yang beroperasi dengan prosedur pera<atan
sesuai anjuran pabrik.
SE ?ntuk mesin bensin buatan tahun ;CG8 dan selanjutnya. baik
kendaraan penumpang maupun truk yang beroperasi dengan prosedur
pera<atan sesuai anjuran pabrik.
SF ?ntuk mesin bensin buatan tahun ;CH9 dan selanjutnya. baik
kendaraan penumpang maupun truk yang beroperasi dengan prosedur
pera<atan sesuai anjuran pabrik.
S' ?ntuk mesin bensin buatan tahun ;CHC dan seterusnya. baik
kendaraan penumpang maupun truk yang beroperasi dengan prosedur
pera<atan sesuai anjuran pabrik.
S) ?ntuk mesin bensin buatan tahun IC3 dan seterusnya. baik kendaraan
penumpang maupun light truk.
SJ ?ntuk mesin bensin buatan ;CCG dan seterusnya baik kendaraan
penumpang maupun light truk.
KLASIFIKASI UNTUK MESIN DIESEL
*A untuk mesin diesel tugas ringan berbahan bakar dengan kadar sulfur
rendah yang tidak memerlukan persyaratan khusus dengan
perlindungan terhadap keausan dan pembentukan deposit.
*B ?ntuk mesin diesel tugas sedang dan diranang untuk meberikan
perlindungan terhadap /bearing orrosion0 dan pembentukan deposit
pada temperatur tinggi pada mesin diesel tugas sedang yang
menggunakan bahan bakar dengan kadar sulfur lebih tinggi.
** untuk mesin diesel dan bensin tugas sedang sampai berat.
*D untuk mesin diesel tugas berat yang dilengkapi dengan /superharger0'
diranang untuk mengatasi keausan dan pembentukan deposit dan
/superharged diesel engine0 yang beroperasi pada keepatan tinggi
dan output yang tinggi.
*D II untuk mesin diesel dua langkah (t<o stroke) yang menghendaki
pelumas dengan kemampuan mengendalikan keausan dan kotoran
mesin yang tinggi dan efektif.
*E untuk mesin diesel tugas berat dengan /turboharger atau
superharge0 yang dibuat sejak tahun JH3 dan beroperasi pada kondisi
keepatan tinggi beban berat.
*F untuk mesin diesel yang menggunakan bahan bakar solsr dengan
kandungan sulphur tinggi.
*F2 untuk mesin diesel dua langkah yang memerlukan pengendalian efektif
yang tinggi atas keausan silinder' reing piston dan deposit.
*F( untuk mesin diesel tugas berat /empat langkah0 yang dibuat sejak
tahun ;CC9 dan selajnjutnya yang beropersi pada keepatan tinggi
beban berat.
*'( untuk mesin diesel tugas berat empat langkah yang dibuat sejak ;CCE
dan beroperasi pada keepatan tinggi dengan beban berat.
*)( untuk mesin diesel keepatan tinggi jenis E tak' buatan mulai tahun
;CCH dengan standar emisi gas buang.
PELUMAS MESIN
1. PELUMAS MESIN MERUPAKAN PELUMAS YAN' DI'UNAKAN
UNTUK >
a. Menegah2mengurangi keausan mesin dari terjadinya gesekan
bagian1bagian mesin yamg bergerak' dengan ara menisahkan
bagian yang bergerak dengan lapisan pelumas yang mempunyai
kestabilan terhadap oksidasi pada suhu tinggi dan rendah' juga
tahan terhadap tekanan dan beban kejut sehingga bagian mesin
yang bergerak terhindar dari keausan.
b. Mengendalikan kotoran atau /ontaminants0 dengan ara
melarutkan dan mendispersikan kotoran berupa jelaga' hasil1hasil
oksidasi' partikel logal keausan mesin dan -umpur (sludge) agar
tidak mengganggu bekerjanya mesin.
. Menetralisir asam1asam hasil pembakaran bahan bakar dan hasil
oksidasi pelumas sehingga tidak mengganggu logam1logam bagian
mesin.
d. Mendinginkan dan memindahkan panas keluar dari mesin' panas
energi yang dihasilkan mesin diserap oleh pelumas dan
dihantarkan kebagian mesin yang lebih dingin sehingga terjdi
prosess pemindahan panas keluar dari mesin.
e. Mempunyai kemampuan untuk dapat menegah terbentuknya busa
dalam proses sirkulasi pelumas dalam system' agar tidak
mengganggu pompa dan pelumasan bagian mesin.
f. Mampu menegah pengotoran udara dan bagian mesin
2. *ARA PEMILI)AN PELUMAS
a. @ekomendasi pabrik pembuat alat2mesin (ada dalam instrution
manual book )
Produk pelumas
&pesifikasi pelumas
b. Pedoman pemilihan (sebagai alternatif lain )
+ekentalan pelumas pada temperatur operasi
(iskositas inde$' dan kisaran temperatur kerja
Pilih &"4
5ungsi penting lainnya2kandungan aditif
5ator biaya
&. *ARA MEN'OPTIMALKAN PEN''UNAAN PELUMAS MESIN
a. 7unakan pelumas yang tepat sesuai anjuran pabrik mesin anda
b. +ondisi mesin harus dalam keadaan baik
. %ampuran bahan bakr . udara disesuaikan untuk menapai
pembakaran sempurna yang dapat dideteksi dari terjadinya
akselerasi resposif pada mesin.
d. &aringan udara harus efektif menyaring kotoran2debu dari udar dan
jangan sampai dalam kondisi tersumbat.
e. &aringan oli harus efektif menyaring kotoran dan gantilah sesuai
anjuran pabrik pembuat mesin atau diganti setelah dipakai ;9.999F
;:.999 +m.
f. Pada saat pengisian pelumas usahakan lubang pengisian dalam
keadaan bersih begitu juga orong yang digunakan mengisi
pelumas
g. 7antilah pelumas sesuai anjuran pabrik pembuat mesin
(. MEN'APA PELUMAS MESIN )ARUS DI'ANTI
a. Bila mengandung emulsi asir maksimal sebanyak 9.8 K ,olume'
bila pelumas tidak diganti molekul air akan merusak lapisan
pelumas dan kan menimbulkan keausan mesin.
b. Bila telah teroksidasi maksimal sebanyak 9.: K 3t. Bila pelumas
tidak diganti hasil F hasil oksidasi berupa jelaga dan lumpuf akan
meyebabkan tersumbatnya saluran pelumas.
. Bila ,iskositasnya telah meningkat atau menurun L 8: K
d. Bila tota Base numuber talh menurun (minimal 8.9 mg +O>2gr)
e. Bila debu' sabun hasil oksidasi' partikel keausan mesin . produk
oksidasi (pentane )nsolules ma$. 3 K 3t)
f. 5uel Dilution : F ;9 K ,olume
-. ANALISA PELUMAS BEKAS
?ntuk dapat mengetahui kondisi pelumas dan memprediksi kondisi
mesin' maka analisa yang harus dilakukan adalah sebagai berikut 6
a. (iskositas pada ;99
9
% ((is. +inemati)
b. Produk Oksidasi (5*)@)
. *otal Base !umber ("&*M D 8HCD)
d. 5uel Diluent
e. 3ater %ontent ( "&*M DC:)
f. Metal 3ear "nalysis ()%P)

Anda mungkin juga menyukai