Anda di halaman 1dari 75

I.

Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi sekarang ini berjalan sangan cepat dan memegang
peranan penting dalam berbagai hal. Komputer merupakan salah satu bagian penting
dalam peningkatan teknologi informasi. Kemempuan computer dalam mengingat dan
menyimpan informasi dapat dimanfaatkan tanpa harus bergantung kepada hambatan-
hambatan seperti yang dimiliki pada manusia, misalnya saja kondisi lapar, haus
ataupun emosi. Dengan menyimpan informasi dan sehimpunan aturan penalaran yang
memadai memungkinkan komputer memberikan kesimpulan atau mengambil keputusan
yang kualitasnya sama dangan kemampuan seorang pakar bidang keilmuan tertentu.
Salah satu cabang ilmu komputer yang dapat mendukung hal tersebut adalah sistem
pakar.
Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari
bagaimana mengadopsi cara seorang pakar berpikir dan bernalar dalam
menyelesaikan suatu permasalahnan, dan membuat suatu keputusan maupun
mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Dasar dari suatu sistem pakar
adalah bagaimana mentansfer pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar ke dalam
komputer, dan bagaimana membuat keputusan atau engambil kesimpulan berdasarkan
pengetahuan itu.
Sampai saat ini sudah ada beberapa hasil perkembangan sistem pakar dalam berbagai
bidang sesuai dengan kepakaran seseorang misalnya bidang pendidikan, kedokteran
maupun bidang yang menyangkut perbaikan peralatan elektronik khususnya teleisi
ber!arna. "eleisi ber!arna merupakan salah satu peralatan elektronik yang sering
mengalami gangguan atau kerusakan sehingga dengan mengandalkan kemajuan di
bidang teknologi dan informasi tersebut, kiranya perlu adanya pembuatan sebuah
Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Pada Televisi Berwarna dan memberikan
bekal pengetahuan dan pembelajaran yang menyangkut kerusakan pada "eleisi
#er!arna dengan memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran.
Pemilihan masalah menyangkut kerusakan-kerusakan pada teleisi ber!arna deijadikan
sebagai sistem pakar adalah kenyataan bah!a kerusakan-kerusakan pada sebuah
teleisi ber!arna sering kali menggangu pengguna teleisi, sehingga perlu adanya
solusi untuk menangani hal-hal kerusakan pada teleisi ber!arna tersebut melalui
teknologi komputer yang didalamnya terdapat soft!are yang dapat membantu
memecahkan masalah kerusakan-kerusakan yang terjadi.
II. Rumusan Masalah
#erikut ini rumusan masalah yang penulis temukan di lapangan $
- Para pakar reparasi "% sebagian besar sudah berusia lanjut
- "idak adanya panduan resmi yang mereka gunakan untuk mereparasi "%
- &ntuk mendiagnosis kerusakan "% di butuhkan !aktu yang lama
III. Batasan Masalah
'gar tidak merembet ke luar dari permasalahan yang penulis bahas maka penulis
memberikan batasan masalah sebagai berikut $
- Sistem pakar ini hanya untuk diagnosis "% ber!arna
- Pembuatan sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan pada teleisi ber!arna hanya
menyangkut kerusakan-kerusakan yang umum terjadi pada teleisi ber!arna
diantaranya kerusakan pada bagian gambar, suara, catu daya dan lain-lain.
I. Tu!uan Penelitian
'dapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah
- &ntuk memudahkan penulis dalam perumusan masalah
- (emindahkan kepakaran seseorang kedalam sebuah program
. Man"aat
(anfaat dari pembuatan sistem pakar Diagnosis Kerusakan pada "% ber!arna ini
adalah $
- (emudahkan para teknisi dalam mendiagnosis kerusakan "% ber!arna
I. Dasar Teori
- Sistem Pakar
Sistem #akar adalah suatu program komputer yang dibangun berdasarkan nasis
pengetahuan dan aturan )bukan berdasarkan algoritma* dan mengandung pengetahuan
dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik.
+rang yang terlibat dalam sistem pakar
,. Pakar )Domain -.pert*. 'dalah orang ahli yang memiliki pengetahuan khusus ,
pendapat, pengalaman dan metode, serta kemampuan untuk pengaplikasian
keahlian tersebut guna menyelesaikan masalah.
/. Perekayasa Sistem )Kno!ladge -nginer*, adalah orang yang membantu pakar
menyusun area permaslahan dengan menginterpretasikan dan
mengintegrasikan ja!aban-ja!aban pakar atas pertanyaan yang diajukan,
menggambarkan analogi, dan menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual.
0. Pemakai )&ser*, adalah seseorang yang berkonsultasi dengan system untuk
mendapatkan saran yang disediakan oleh system. Pemakai adalah orang-orang
yang bukan pakar )1on--.pert* seperti pelajar, dan bias juga seorang pakar
)-.pert* yang ingin meningkatkan kemampuan kepakarannya.
2. Pembangun system)System -nginer*, adalah seseortang yang membauat
anatarmuka pengguna, merancang bentuk basis pengetahuan secara deklaratif
dan mengimplementasikan mesin inferensi.
+tak Sistem Pakar adalah mesin inferensi, yang dikenal juga sebagai struktur
kontrol atau penerjemah aturan )dalam -S berbasis-aturan*. Komponen ini
sebenarnya adalah program komputer yang menyediakan metodologi untuk
mempertimbangkan informasi dalam pengetahuan dan !orkplace, dan merumuskan
kesimpulan.
Mesin in"erensi adalah keahlian yang dibutuhkan disimpan di dalam kno!ledge
base )basis pengetahuan*, komputer diprogram sehingga dapat menghasilkan
solusi.
"erdapat dua cara )metode* mekanisme inferensi dalam sistem pakar berbasis
aturan, yaitu$
,. Runut ma!u )forward chaining* 3unut maju adalah aturan-aturan diuji satu
demi satu dalam urutan tertentu )data drien*.
/. Runut mundur ) backward chaining* 3unut mundur adalah penalaran
dimulai dari kesimpulan dan akan dibuktikan kebenarannya)goal drien*.
Kedua cara di atas dipengaruhi oleh macam penelusuran yang terdiri dari 0
macam4 teknik penelusuran$
Depth first search, teknik penelusuran dari node ke node bergerak
menurun ke tingkat dalam yang berurutan.
Breadth first search, teknik penelusuran pada semua node dalam satu
leel sebelum berpindah ke leel di ba!ahnya.
Best first search, kombinasi antara depth first search dan breadth first
search.
- $%!ek Penelitian
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata teleisi berasal dari
kata tele dan vision5 yang mempunyai arti masing-masing jauh )tele* dan tampak
)ision*. 6adi teleisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan
teleisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah
peradaban dunia. Di 7ndonesia 8teleisi8 secara tidak formal disebut dengan "%, tivi,
teve atau tipi.
II. &asil Penelitian
'. 'nalisis Sistem
- Tema $%!ek
S7S"-( P'K'3 D7'91+S7S K-3&S'K'1 P'D' "-:-%7S7 #-3;'31'
- Basis Pengetahuan
Ta%el Pengetahuan
ID #ertan(aan )akta*' )aktaTID'K *a Tidak ID+kerusakan
", 'pakah "% anda mati total < "% mati total "% hidup "/ "2 3,
",= 'pakah "% bisa dihidupkan< "% hidup "% mati ",, ",> 3/
",, 'pakah kontrol berfungsi dengan
baik<, seperti on4off, olume,
brightness, kontras, color
Kontrol baik kontrol tidak
berfungsi
",/ S,/ 3/
",/ 'pakah +SD )+n screen display*
tampil dengan baik<
+SD tampil +SD tidak
tampil
",0 S,0 3/
",0 'pakah gambar tampil dengan baik< gambar
tampil
gambar tidak
tampil
",2 ",? 3/
",2 'pakah suara terdengar< suara
terdengar
suara tidak
terdengar
",@ ",A 3/
",? 'pakah suara terdengar< suara
terdengar
suara
terdengar
S/, S,A 3/
",@ 'pakah !arna terlihat< !arna ada tidak ada
!arna
S,> S,2 3/
",A 'pakah !arna terlihat< !arna ada tidak ada
!arna
S,? S,@ 3/
",> 'pakah steker sudah terpasang
dengan benar<
Steker
terpasang
dengan benar
Steker tidak
terpasang
dengan benar
",B S/= 3/
",B 'pakah tombol po!er sudah ditekan< tombol on tombol off "/= S,B 3/
"/ Silahkan periksa, apakah sekringnya
putus <
Sekring Putus Sekring "idak
Putus
S, "0 3,
"/= 'pakah tombol )key* kontrol berfungsi
dengan baik<
control
berfungsi
control tidak
berfungsi
S,> S,, 3/
"/, 'pakah sinyal &CD dapat diterima
dengan baik<
&CD dapat
diterima
&CD tidak
dapat
diterima
"// "/0 30
"// 'pakah sinyal %CD dapat diterima
dengan baik<
Sinyal %CD
dapat
diterima
Sinyal %CD
tidak dapat
diterima
"/? S/0 30
"/0 'pakah sinyal %CD dapat diterima
dengan baik<
Sinyal %CD
dapat
diterima
Sinyal %CD
tidak dapat
diterima
S/0 "/2 30
"/2 'pakah antenna sudah terpasang
dengan benar<
'ntena
terpasang
baik
antena tidak
terpasang
dengan baik
S/0 S// 30
"/? 'pakah gambar ada< gambar ada gambar tidak
ada
"/@ "0/ 30
"/@ 'pakah gambar terlihat bersih< gambar
bersih
gambar kabur "/B "/A 30
"/A 'pakah suara ada< suara ada suara tidak
ada
"/> S/> 30
"/> 'pakah suara bersih< suara bersih suara tidak
bersih
S/B S/2 30
"/B 'pakah gambar cacat< Kadang baik,
kadang hilang<
gambar cacat gambar tidak
cacat
S/? "0= 30
"0 'pakah tegangan output ada < "egangan
+utput 'da
"egangan
+utput "idak
'da
S/ S0 3,
"0= 'pakah suara ada< Suara ada tidak ada
suara
"0, S/A 3?
"0, 'pakah suara bersih< suara bersih suara tidak
bersih
S/@ S/A 3?
"0/ 'pakah suara ada< suara ada tidak ada
suara
S/A S/B 3?
"00 'pakah suara terdengar< suara
terdengar
suara tidak
terdengar
"02 "0? 3?
"02 'pakah suara bersih< suara bersih suara tidak
bersih
"0@ S0= 3?
"0? 'pakah "% tidak bersuara sama
sekali<
tidak
bersuara
sama sekali
bersuara
tidak jelas
S0, "0A 3?
"0@ 'pakah suara kecil, tidak bisa
dibesarkan4dikecilkan<
suara kecil suara tidak
kecil
S0/ S02 3?
"0A 'pakah suara kecil< suara kecil suara tidak
kecil
S0/ S00 3?
"0> 'pakah "% anda mati< )po!er supply
masih baik 4 tidak rusak*
t mati t hidup S0? "0B 32
"0B 'pakah ada cahaya )raster* pada "%< cahaya nyala tidak ada
cahaya
"2= S0@ 32
"2 'pakah tegangan po!er supply
normal<
"egangan
Po!er Supply
1ormal
"egangan
Po!er Supply
"idak normal
"> "? 3,
"2= 'pakah layar berbentuk
oal4trapeEium diikuti oleh baying
pelangi<
layar
oal4trapesiu
m
tidak
oal4trapesiu
m
S0A "2, 32
"2, #agaimana tampak layar< )pilih ya jika
melintang ertical, dan tidak jika
melintang horiEontal
melintang
erticla
melintang
horiEontal
"2/ "20 32
"2/ 'pakah layar hanya segaris ertikal< layar ertical layar tidak
ertikal
S0> "22 32
"20 'pakah layar hanya garis melintang
horiEontal<
layar
horiEontal
layar tidak
horiEontal
S22 "2> 32
"22 'pakah layar tampak penuh< layar penuh layar tidak
penuh
"2? S0B 32
"2? 'pakah gambar berlari-lari kea rah
horiEontal< )rolling horiEontal*
rolling
horiEontal
rolling tidak
horiEontal
S2= "2@ 32
"2@ 'pakah layar bergaris-garis buku
)blanking*<
blanking tidak blanking S2, "2A 32
"2A 'pakah transistor penguat horiEontal
putus terus<
putus terus normal S2/ S20 32
"2> 'pakah layar menyempit pada bagian
atas<
layar
menyempit
keatas
tidak
menyempit
S2? "2B 32
"2B 'pakah layar menyempit pada bagian
ba!ah<
layar
menyempit
ba!ah
tidak
menyempit
S2@ "?= 32
"? 'pakah tegangan PS naik melebihi "egangan "egangan S? S@ 3,
,0= dc< Po!er Supply
naik lebih dari
,0= % DF
Po!er Supply
drop4tidak
normal
"?= 'pakah layar menyempit pada bagian
ba!ah dan atas<
layar
menyempit
ba!ah dan
atas
tidak
menyempit
S2A "?, 32
"?, 'pakah gambar bergerak terus ke
atas4ke ba!ah )rolling ertikal*
rolling ertical tidak rolling
ertical
S2> S2B 32
"?/ 'pakah gambar pada teleise focus< t focus t tidak focus "?0 S?= 3@
"?0 'pakah cahaya pada layar gelap< cahaya gelap cahaya
terang
S?, "?2 3@
"?2 apakah terangnya )kecerahan* cahaya
pada layar gelap<
terang tidak
bisa dikontrol
terang bisa
dikontrol
S?/ "?? 3@
"?? 'pakah heater berfungsi dengan
baik<
heater
berfungsi
heater tidak
berfungsi
"?@ S?0 3@
"?@ 'pakah ada gangguan pada 39#< ada
gangguan
pada 39#
tidak ada
gangguan
pada 39#
"?A "@= 3@
"?A 'pakah ada gangguan pada !arna
merah<
ada
gangguan
pada !arna
merah
tidak ada
gangguan
pada !arna
merah
S?2 "?> 3@
"?> 'pakah ada gangguan pada !arna
hijau<
ada
gangguan
pada !arna
hijau
tidak ada
gangguan
pada !arna
hijau
S?? "?B 3@
"?B 'pakah ada gangguan pada !arna
biru<
ada
gangguan
pada !arna
biru
tidak ada
gangguan
pada !arna
biru
S?@ S?A 3@
"@ 'pakah gambar bergoyang4bergerigi
di pinggir<
9ambar
bergoyang
gambar
normal
"A "B 3,
"@= 'pakah tabung F3" sudah lama tidak F3" sudah F3" masih S?> S?B 3@
diganti< )jika "% anda sudah sangat
tua*
tua muda
"A 'pakah goyangan makin kuat jika
suara dibesarkan<
9oyangan
kuat
9oyangan
tidak kuat
SA S> 3,
"> 'pakah gambar normal< gambar
normal
gambar tidak
normal
S2 "@ 3,
"B 'pakah gambar bergoyang di sebelah
tepi kiri kanan<
9ambar
goyang kiri
dan kanan
gambar tidak
goyang
SB S,= 3,
Ta%el Solusi
ID+solusi solusi
S, Periksa komponen di rangkaian po!er yang berhubungan dengan sekring tersebut. Potonglah beberapa bagian di
sekitar jalur jala-jala listrik dan lakukan pengukuran dengan multitester pada posisi pengukuran +hm meter untuk
mengukur komponen yang dikira rusak atau melakukan pengukuran tegangan langsung.
S,= Kerusakan pada bagian tapis di po!er supply.
Periksa diode tapis dan elektrolit kondensator. Komponen yang sering rusak adalah elektrolit kondensator /?=
mikrofarad 4 2== % dc.
S,, Periksa saklar push-on yang ada pada panel kontrol. "ombol push-on dapat diukur apakah berfungsi atau tidak dengan
multitester pada posisi +hm meter. Pada saat saklar ditekan, jarum penunjuk akan menunjukkan angka nol )terhubung*.
1amun, jika saat ditekan tidak menunjukkan angka nol )terhubung*, berarti saklarnya rusak.
6ika key kontrolnya baik, tinggal mengikuti jalur dan komponen yang menghubungkan antara key kontrol dan 7F
program, biasanya hanya terdiri atas beberapa buah resistor dan diode. 6ika tidak ditemukan kerusakan, kemungkinan
yang rusak adalah 7F Programnya.
S,/ Kerusakan pada 7F Program yang mati total )short* 4 tidak bekerja.
&kur tegangan ? % dc pada catu utama 7F Program )umumnya ditulis % cc atau % dd*. 6ika tegangan catu ? % dc pada
pin catu utama )% dd* 7F program tidak ada, lepaskan solder pin 7F program dengan PF#, lalu ukur tegangan ? % dc
pada PF#. 6ika ternyata tegangan ? % dc pada PF# ada dalam keadaan teleisi tersebut hidup, hubungkan tegangan
tersebut dengan ujung multitester dengan pin catu 7F program sambil tetap mengamati apakah tegangan tetap ada.
6ika tegangan ? % dc-nya hilang saat dihubungkan4disolder pada 7F program, dapat dipastikan 7F program tersebut
rusak.
1amun, saat pin catu 7F program dilepaskan dari PF# tegangan ? % dc dan pada PF# juga tidak ada kerusakan,
kemungkinan bukan pada 7F program. Periksalah lebih dulu sumber tegangan ? % dc tersebut dan rangkaian lain yang
berhubungan.
S,0 Kerusakan pada +SD )+n Screen Display*.
Periksa kerusakan pada +SD ini dimulai pada pin %-Sync )%ertikal Sinkronisasi* dan C-Sync )CoriEontal Sinkronisasi*
pada 7F program. Pin ini biasanya berdekatan. &mpamanya, %-Sync pin /@ berarti C-Sync-nya pin /A. %-Sync jika
ditelusuri akan terhubung ke arah 7F Penguat %ertikal, sementara C-Sync jika ditelusuri akan terhubung ke arah D#".
S,2 Kerusakan seperti ini dapat terjadi pada 7F utama, tapi umumnya terjadi pada rangkaian pendukungnya, seperti pada
kontrol !arna dari 7F program, crystal !arna, dan komponen lain sekitar bagian !arna.
Kerusakan pada bagian kontrol !arna dapat ditelusuri dari 7F program pin color control. Faranya dengan mengukur
tegangan dari 7F program yang sampai ke 7F utama pin color control input. "egangan ini bergerak )dapat* diatur sesuai
dengan tegangan yang dikeluarkan oleh 7F program atau dapat langsung dihubungkan dengan tegangan catu 39#
dengan sebuah resistor untuk membuktikan apakah yang rusak pada bagian kontrol atau pada bagian !arna 7F utama.
S,? Kerusakan seperti ini juga dapat terjadi pada 7F utama, tapi umumnya terjadi pada rangkain pendukungnya, seperti
pada kontrol olume, mute dari 7F program, serta komponen lain sekitar bagian suara dan penguat suara.
Kerusakan pada bagian kontrol olume dan mute dapat ditelusuri dari 7F program pin olume kontrol. Faranya dengan
mengukur tegangan dari 7F program yang sampai ke 7F utama pin olume control input. "egangan ini berubah jika
pengaturan olume ditambah atau diturunkan, dapat dilihat dengan mengamati pergerakan jarum penunjuk alat ukur
sesuai dengan tegangan yang dikeluarkan oleh 7F program.
&ntuk membuktikan apakah yang rusak pada bagian kontrol atau pada bagian !arna 7F &tama, dapat langsung
dihubungkan dengan tegangan catu bagian olume )? % dc* ke pin olume kontrol &tama dengan sebuah resistor.
Dengan demikian, diharapkan tegangan kontrol dalam keadaan maksimal )olume suara maksimal*.
S,@ Kerusakan seperti ini sering terjadi pada teleisi yang terkena petir )ada sebagian jenis teleisi yang po!er-supply-nya
rusak*. Kerusakan seperti ini dapat berasal dari rangkaian 7F program pin ident, dapat juga dari 7F &tama, sekitar 'D"
atau pada bagian sinkronisasi.
Kerusakan seperti iniagak sulit dilacak karena yang rusak adalah komponen kecil, seperti resistor atau kapasitor yang
berubah nilai. 6adi, umumnya kerusakan seperti ini bukan pada 7F program atau pada 7F &tama, melainkan pada
komponen pendukung pada bagian yang rusak.
S,A Kerusakan seperti ini dapat terjadi jika rangkaian horiEontal pada 7F utama tidak rusak )bekerja*, tapi bagian gambar
dan suara mengalami kerusakan. Kerusakan seperti ini bisa terjadi pada 7F utama atau pada rangkaian sebelumnya
)input*, dapat juga pada rangkaian setelahnya )outputnya*. untuk mengetahuinya, diperlukan kejelian dalam
melokalisasi kerusakan, baik dengan cara potong maupun dengan cara injeksi. Fara 7njeksi adalah menggunakan
sinyal injektor atau multitester posisi capasity meter )pengukuran kapasitas kapasitor*. Dasilitas ini biasanya ada pada
multitester san!a tipe FG-@=?. Dengan menginjeksi sinyal input, outputnya diamati. 6ika yang diinjeksi pada bagian
ideo, hasilnya dapat dilihat pada layar teleisi yaitu berupa perubahan gambar. 1amun, jika yang diinjeksi sinyal input
suara, pada speaker akan terdengan suara HbibH. jika pada bagian input gambar dan suara injeksi secara bergantian
)tidak sekaligus*, kemudian ada reaksi pada outputnya, dapat diambil simpulan sementara bah!a jalur yang dilaluinya
)7F utama* bekerja.
S,> Kerusakan bukan pada blok 7F program4utama, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain.
S,B Pastikan tombol Po!er +n, dan steker terpasang dengan benar.
S/ Sebenarnya kerusakan bukan pada blok Po!er Supply. Kemungkinan, pada rangkaian horiEontal, ertikal, dan suara.
Potong setiap jalur yang menghubungkannya ke rangkain tersebut, lalu ukur tegangannya. 6ika tegangan normal,
pasanglah satu-satu, lalu ukur lagi hingga ditemui ke jalur mana tegangan tersebut hilang dan lanjutkan dengan
memeriksa komponen.
S/= Pastikan steker terpasang dengan benar.
S/, Periksa bagian utama gambar dan bagian output gambar pada 7F utama, ukur tegangan yang diterima dengan tester,
kemungkinan kerusakan ada pada bagian ini.
S// Pasang antena dengan benar dan pastikan kabelnya tersambung pada "%
S/0 6ika tegangan &CD tidak ada, biasanya masalah dari 7F program pin &CD5 dapat mengakibatkan teleisi tidak dapa
menerima channel yang menggunakan saluran &CD )seperti "rans, 7ndosiar, 3F"7, SF"%, (etro, dll*.
S/2 6ika suara dan gambar tidak bersih, gangguan dapat terjadi pada antena, kabel antena, konektor antena, pengaturan
'9F, dan tuner itu sendiri. 'ntena sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas gambar dan suara. :angkah yang
dapat dilakukan adalah mengatur antena ke arah yang tepat. 6ika gambar masih tidak bersih, cobalah atur '9F
adjustment, kemudian lakukan pencarian ulang. Seandainya gambar dan suara masih juga tidak bersih, cobalah ganti
tuner dengan tipe yang sama, lalu bandingkan hasilnya dengan tuner a!al.
S/? 6ika sinyal gambar yang diterima mula-mula baik )suara dan gambar bersih*, pelan-pelan berubah, dan lama kelamaan
gambar jadi hilang, kerusakan seperti ini terjadi akibat 'D" atau oltage tuning yang tidak stabil. &ntuk jenis teleisi
yang menggunakan 'D" tank )spoel aft yang dapat di trimer*, jika 'D" tank-nya sudah diputar-putar, dapat
menimbulkan kerusakan seperti ini. Firi-ciri kerusakan seperti ini adalah ketika dilakukan pencarian )search*, sinyal
yang diterima tidak mau disimpan.
S/@ Kerusakan bukan pada bagian tuner, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain.
S/A Putar posisi antena, ubah posisi sampai suara ada, jika masih tidak ada, cek olume dan pastikan tombol mute tidak di
mute. 6ika masih tidak ada, cek channel yang lain. 6ika masih tidak ada suara, masalah bukan pada bagian tunner,
periksa kemungkinan kerusakan bagian lain.
S/> 6ika tegangannya = % dc )tidak ada sama sekali*, gambar dan suara tidak ada. 6ika tegangannya berubah-ubah )cat$
bukan pada saat search*, hal itu mengakibatkan gambarnya berlari-lari )sinyal berubah-ubah*. 6ika tegangan
sumbernya tidak sampai 00 % dc, sebagian saluran tidak didapatkan )seharusnya di dapat ,? channel, ternyata hanya ?
channel*. Pada tuner, umumnya yang selalu bermasalah adalah sekitar bagian %" ini. &ntuk yang lainnya, sangat jaran.
S/B 6ika tegangan catu daya pada tuner tidak ada )= % dc*, sudah dipastikan gambar dan suara pada teleisi tidak ada.
"egangan kurang mengakibatkan gambar buram. "egangan berubah-ubah dapat mengakibatkan sinyal beubah-ubah.
Kerusakan pada '9F dapat mengakibatkan gambar tidak mau bersih )banyak lebahnya*, tapi kerusakan '9F sangat
jarang terjadi pada tuner. #iasanya setelan '9F )'9F adjustment* kurang pas
S0 Kerusakan pada blok Po!er Supply )bagian osilator*.
Potong jalur output tegangan ke rangkaian lain dengan mencabut solderan pada jumper atau kaki komponen. :alu, ukur
tegangan output. 6ika ada, berarti kerusakan terjadi pada rangkaian di depannya. 6ika tidak pada bagian osilator po!er,
periksa resistor dengan tahanan diatas ,==k +hm sebagai catu osilator.
S0= 6ika suara tidak bersih, sedangkan olumenya bisa dibesarkan dan dikecilkan, kerusakan terjadi pada komponen
pendukung pada bagian suara di 7F utama. Cal ini juga dapat terjadi karena antena kurang tepat. 1amun, bisa juga
pengaturan sistem suara bukan pada sistem P':4#9. Pengaturan ini dapat dilakukan di remote control. Setelah
pengetahuan di remote control dan antena sesuai, tapi suara tetap tidak bersih, dapat dilakukan pengukuran komponen
yang berhubungan dengan bagian suara pada 7F utama.
S0, 6ika suara tidak ada sama sekali, kemungkinan kerusakan ada pada 7F penguat suara. Sangat perlu diperhatikan
apakah kontrol mute dalam posisi off dan apakah speaker baik. Fara memastikan apakah 7F penguat suara rusak
adalah dengan melepaskan 3@,>, kemudian sentuh )lebih baik menggunakan sinyal injektor atau dapat diambil sinyal
dari tape atau %FD* pada kaki F@,= atau kaki 7F penguat suara secara keseluruhan )khusus jika disentuh tangan*. 6ika
terdengar suara nada pada speaker, berarti 7F penguat suara dalam kondisi baik )bekerja*. Dapat juga dipastikan
dengan menghubungkan 3@,> ke amplifier. 6ika tidak ada suara, berarti yang rusak 7F penguat suara. 6ika ada suara,
berarti yang rusak adalah rangkaian di belakangnya. Khusus untuk kerusakan yang disebabkan ident pada 7F program,
biasanya kerusakan yang diakibatkan oleh sambaran petir ini ditandai dengan terkelupasnya jalur pada PF#.
Komponen yang selalu rusak adalah kapasitor dengan kapasitas sangat kecil atau transistor yang berhubungan dengan
pin ident pada 7F program. (encari kerusakan seperti ini sangat diperlukan ketelitian. "egangan catu kurang )tidak
stabil* dapat juga menyebabkan kerusakan seperti ini.
S0/ 6ika suara tidak mau dibesarkan atau dikecilkan, kerusakan terjadi pada 7F program. Kerusakan dapat terjadi pada 7F
prorgram itu sendiri, dapat juga pada komponen pendukungnya, terutama resistor. Dari skema rangkaian di atas,
kontrol olume pada 7F program terletak pada pin 0=5 dipasang sebuah resistor 3AA= dengan hambatan sebesar ,==
+hm. 6ika jalur ini ditelusuri, masih banyak ditemukan komponen pendukung, seperti transistor dan diode yang juga
dapat mempengaruhi fungsi olume kontrol.
S00 'pakah anda mengalami gangguan pendengaran< anda sudah sampai tahap ini, seharusnya suara bisa terdengar
sebagaimana mestinya.
S02 Suara tidak ada masalah sama sekali. suara terdegar sebagaimana mestinya
S0? Fatu % cc C pada 7F utama, C-out dari 7F utama, transistor C-drier, Fatu C-drier, CD" )horiEontal drier
transformator*, transistor penguat horiEontal dan D#" )fly back transformator*. CoriEontal dan D#" )Dly #ack
"ransformator*. (engatasi kerusakan dengan cara mengukur tegangan dan komponen yang berhubungan dengan
bagian-bagian tersebut.
S0@ Ceater pada F3", tegangan catu @ % ac, tegangan screen )9/* ada dan dapat dinaikan atau diturunkan. 7ni berarti
bagian horiEontal bekerja dengan baik. Kemungkinan kerusakan pada 3 @,> +hm dari D#" ke pin heater F3". Ceater
pada F3" dapat dipastikan baik atau rusak dengan menggunakan multitester . , +hm terukur kira-kira ,-2 +hm pin C,
dan C/
S0A Kemungkinan yang rusak adalah yoke bagian horiEontal )sebelah dalam yang menyentuh badan F3"*. 3usaknya
biasanya terbakar. 6ika tidak parah, ka!at email yang telah terbakar dapat dipisahkan dan diisolasi, kemudian dipasang
lagi. 6ika sangat parah, ganti saja.
S0> Komponen yang berhubungan dengan yoke horiEontal ditandai dengan kabel !arna merah dan biru yang sering rusak,
kapasitor dengan kapasitas )=.=?-=.,* mf.
S0B "egangan catu untuk D#" tidak cukup, kapasitor di kolektor transistor penguat horiEontal berubah nilai, bisa juga
kapasitor yang berhubungan dengan yoke horiEontal )jika bekas, yoke diganti. 1amun, ba!aan )original* jarang sekali*.
S2 Kerusakan bukan pada blok Po!er Supply, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lainnya.
S2= Sinkronisasi horiEontal pada 7F utama hingga ke D#", komponen yang sering rusak, resistor dari 7F utama ke D#", tapi
dapat juga 7F utamanya. 1amun, kemungkinannya sangat kecil.
S2, Setelan screen nya )9/ adjustment* terlalu tinggi. 6ika direndahkan beberapa saat, kemudian blanking lagi, berarti
potensiometernya yang disatukan dengan D#" rusak, dapat dimodifikasi atau ganti D#" langsung. 6ika tegangan 9/
normal, periksa elco pada catu ,>= % dc untuk 39#.
S2/ Kapasitor di kolektor transistor penguat horiEontal, D#", yoke. 6ika keadaan ini terjadi, gantilah transistor penguat
horiEontal dengan transistor yang mempunyai arus besar dengan harapan saat menguji tidak langsung rusak dan masih
sempat melakukan pengukuran guna memastikan komponen yang rusak.
S20 Kerusakan bukan pada bagian horiEontal, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain.
S22 #agian yang rusak dapat pada catu osilator ertikal di 7F utama, osilator ertikal pada 7F utama, catu 7F penguat
ertikal, dan 7F penguat ertikal
S2? Fatu 7F penguat ertikal
S2@ Kapasitor tapis pada penguat ertikal )biasanya elco ,== microfarad - 00= microfarad*.
S2A Penguatan ertikal )tapi bukan 7F ertikal* mendapatkan adjustment ertikal atau pengatur penguatan ertikal, bisa juga
elco kapasitor.
S2> Sinkronisasi ertikal )yang sering rusak resistor dari 7F utama pin sinkronisasi input atau output*.
S2B Kerusakan bukan pada bagian ertikal, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain.
S? Kerusakan pada bagian +silator Po!er Supply.
:epaskan semua jalur output dari po!er supply ke rangkaian lainnya agar tidak merusak komponen lainnya, kemudian
periksa elektrolitnya.
S?= 6ika gambar pada teleisi tidak fokus )terlihat sno! atau bintik lebah yang besar-besar*, mengaturnya dapat dengan
memutar potensioner untuk fokus pada D#". 6ika tetap tidak ada perubahan, yang rusak adalah soket fokus )lingkaran
merah putus-putus*. 9ejalanya dapat dilihat pada ka!at konduktor$ pada pin fokus ada korosi !arna hijau. Dengan
demikian, dapat dipastikan bah!a soket fokus rusak sehingga tegangan yang dikirim D#" hilang karena pengarbonan
)terjadi hambatan akibat kotoran korosi*.
S?, "erang gelapnya cahaya pada layar sangat bergantung pada tegangan yang dikeluarkan D#" untuk screen. 6ika
tegangan pada screen di ba!ah ,== % dc, layar akan gelap. Pada screen, biasanya dipasang sebuah resistor dan
kapasitor )garis persegi merah putus-putus*. 6ika kapasitor ini short, tegangan pada screen akan turun dan dapat
mengakibatkan layar gelap !alaupun potensiometer pada D#" diputar )adjust* maksimum.
S?/ Fatu ,>= % dc digunakan sebagai penguat ideo yang terangkum dalam sinyal 39# )3ed, 9reen, #lue*. Fatu ,>= % dc
bersumber dari D#" )tegangan output* melalui sebuah resistor fuse dan sebuah diode penyearah tegangan serta ditapis
oleh sebuah kapasitor elektrolit dengan kapasitas sekira // mf4/?= %. 1ilai tegangan ,>= % dc inilah yang dimanfaatkan
untuk catu 39#. jika salah satu dari tiga komponen tersebut rusak )resistor fuse, diode, dan kapasitor elektrolit*,
gambar menjadi bergaris-garis buku )kecerahannya tidak dapat dikontrol*. Cal ini terjadi karena catu untuk 39# tidak
mencukupi. &mumnya, komponen yang sangat rentan terhadap kerusakan pada catu 39# ,>= % dc adalah kapasitor
elektrolit tersebut.
S?0 &ntuk keadaan normal, kerusakan heater pada F3" jarang terjadi. Iang sering mengalami kerusakan adalah solderan
yang berhubungan dengan heater dan resistor yang dipasang pada heater. 1amun, apabila terjadi masalah pada
heater, akibatnya sangat fatal, layar teleisi akan gelap.
S?2 9angguan sinyal merah )3* dari skema di samping dapat ditelusuri dari 7F utama pin ,B )/,/ % dc*, resistor B=/ ),==
+hm*, transistor % B=/ )F /@>>*. +utputnya melalui konektor dengan sebuah resistor B=> )/,A k +hm* dan resistor
beban untuk catu ),/ k +hm40 !att* 6ika terjadi masalah dengan sinyal merah, hanya komponen-komponen tersebutlah
yang diperiksa kondisinya.
S?? 9angguan sinyal hijau )9* dari skema dapat ditelusuri dari 7F utama pin /= )/,/ % dc*, resistor B,/ ),== +hm*,
transistor % B,/ )F /@>>*. +utputnya melalui kolektor dengan sebuah resistor B,> )/,A k +hm* dan resistor beban B,A
untuk catu ),/ k +hm 4 0 !att*.
S?@ 9angguan sinyal biru )#* dapat ditelusuri dari 7F utama pin /, )/,/ % dc*, resistor B// ),== +hm*, transistor % B// )F
/@>>*. +utputnya melalui kolektor dengan sebuah resistor B/> )/,A k +hm* dan resistor beban B/A untuk catu ),/ k
+hm40 !att*.
S?A (enulusuri sinyal yang bermasalah dimulai dari output 39# pada 7F utama$ dapat dilihat dari gambar input F3".
"egangan 39# pada input F3" dalam keadaan normal sekira ,,? % dc. 6ika tegangan 39# lebih dari ,,? % dc atau
mendekati nilai tegangan catu 39# ),>= % dc*, layar akan gelap. 7ni berarti, transistor penguat 39# tidak bekerja
karena sinyal input pada setiap kaki basisnya tidak ada.
S?> Dalam mengganti F3", yang sangat perlu diperhatikan adalah ukuran F3" pengganti harus benar-benar sama agar
ketika dipasang mendapatkan hasil yang memuaskan. &kuran F3" yang dimaksud adalah ukuran diagonal layar,
ukuran diameter leher layar, dan letak kaki )heater, fokus, 9/ dan pin 39#*. Khusus untuk letak kaki, bisa saja
dimodifikasi, tentunya dngan sangat hati-hati agar tidak terjadi kekeliruan, seperti kaki heater tertukar dengan kaki catu
39#. Cal ini akan langsung merusak lensa atau kaki fokus tertukar dengan 9/. 6ika ukuran leher F3" tidak sama,
yoke dan purity magnet pada F3" pengganti harus diba!a serta
S?B kerusakan bukan pada bagian F3", periksa kemungkinan kerusakan pada bagian lain.
S@ Kerusakan pada bagian control Po!er Supply.
Periksa optokopler, resistor, dan transistor sekitar po!er adjusment.
SA Kerusakan pada blok Po!er Supply )bagian yang berhubungan dengan tapis*.
Periksa semua elektrolit kapasitor di po!er, terutama kapasitor tapis //= mikrofarad 4 2== %.
S> Kerusakan pada blok Po!er Supply )bagian yang berhubungan dengan tapis*.
Periksa semua elektrolit kapasitor di po!er, terutama kapasitor tapis //= mikrofarad 4 2== %.
SB Kerusakan pada bagian tapis di po!er supply.
Periksa diode tapis dan elektrolit kondensator. Komponen yang sering rusak adalah elektrolit kondensator /?=
mikrofarad 4 2== % dc.
Ta%el ,enis Kerusakan
ID+kerusaka
n
!enis+kerusakan
3, (asalah pada "egangan )blok Po!er
Supply*
3/ (asalah pada 7F Program47F
&tama49ambar
30 (asalah pada "uner4'ntenna4Sinyal
32 (asalah pada #agian %ertikal4CoriEontal
3? (asalah pada Suara
3@ (asalah pada input F3"4;arna439#
- )rame
Ruang
-Slots.
Isi -)illers.
ID
Kerusakan
S, S/ S0 S2
Kerusakan Kerusakan pada blok
Po!er Supply
3angkaian horiEontal,
ertikal, dan suara
Kerusakan pada blok Po!er
Supply )bagian osilator*
Kerusakan bukan pada
blok Po!er Supply
/e!ala
Kerusakan
a. "% mati total
b. Sekring Putus
a. "% mati total
b. Sekring "idak Putus
c. "egangan +utput 'da
a. "% mati total
b. Sekring "idak Putus
c. "egangan +utput "idak
'da
a. "% hidup
b. "egangan Po!er
Supply 1ormal
c. gambar normal
Solusi Periksa komponen di
rangkaian po!er yang
berhubungan dengan
sekring tersebut.
Potonglah beberapa
bagian di sekitar jalur jala-
jala listrik dan lakukan
pengukuran dengan
multitester pada posisi
pengukuran +hm meter
untuk mengukur
komponen yang dikira
rusak atau melakukan
pengukuran tegangan
langsung.
Sebenarnya kerusakan
bukan pada blok Po!er
Supply. Kemungkinan,
pada rangkaian horiEontal,
ertikal, dan suara.
Potong setiap jalur yang
menghubungkannya ke
rangkain tersebut, lalu
ukur tegangannya. 6ika
tegangan normal,
pasanglah satu-satu, lalu
ukur lagi hingga ditemui ke
jalur mana tegangan
tersebut hilang dan
lanjutkan dengan
memeriksa komponen.
Kerusakan pada blok Po!er
Supply )bagian osilator*.
Potong jalur output tegangan
ke rangkaian lain dengan
mencabut solderan pada
jumper atau kaki komponen.
:alu, ukur tegangan output.
6ika ada, berarti kerusakan
terjadi pada rangkaian di
depannya. 6ika tidak pada
bagian osilator po!er,
periksa resistor dengan
tahanan diatas ,==k +hm
sebagai catu osilator.
Kerusakan bukan pada
blok Po!er Supply,
periksa kemungkinan
kerusakan pada bagian
lainnya.
Ruang
-Slots.
Isi -)illers.
ID
Kerusakan
S? S@ SA S>
Kerusakan Kerusakan pada bagian
+silator Po!er Supply
Kerusakan pada bagian
kontrol Po!er Supply
#agian yang berhubungan
dengan tapis
#agian yang
berhubungan dengan
tapis
/e!ala
Kerusakan
a. "% hidup
b. "egangan Po!er
a. "% hidup
b. "egangan Po!er
a. "% hidup
b. "egangan Po!er Supply
a. "% hidup
b. "egangan Po!er
Supply "idak normal
c. "egangan Po!er
Supply naik lebih dari ,0=
% DF
Supply "idak normal
c. "egangan Po!er
Supply drop4tidak normal
1ormal
c. 9ambar tidak normal
d. 9ambar bergoyang
e. 9oyangan kuat
Supply 1ormal
c. 9ambar tidak normal
d. 9ambar bergoyang
e. 9oyangan tidak kuat
Solusi Kerusakan pada bagian
+silator Po!er Supply.
:epaskan semua jalur
output dari po!er supply
ke rangkaian lainnya agar
tidak merusak komponen
lainnya, kemudian periksa
elektrolitnya.
Kerusakan pada bagian
kontrol Po!er Supply.
Periksa optokopler,
resistor, dan transistor
sekitar po!er adjusment.
Kerusakan pada blok Po!er
Supply )bagian yang
berhubungan dengan tapis*.
Periksa semua elektrolit
kapasitor di po!er, terutama
kapasitor tapis //=
mikrofarad 4 2== %.
Kerusakan pada blok
Po!er Supply )bagian
yang berhubungan
dengan tapis*.
Periksa semua elektrolit
kapasitor di po!er,
terutama kapasitor tapis
//= mikrofarad 4 2== %.
Ruang
-Slots.
Isi -)illers.
ID
Kerusakan
SB S,= S,, S,/
Kerusakan Kerusakan pada bagian
tapis di po!er supply
Kerusakan pada bagian
tapis di po!er supply
Saklar push-on yang ada
pada panel kontrol
Kerusakan pada 7F
Program yang mati total
)short* 4 tidak bekerja
/e!ala
Kerusakan
a. "% hidup
b. "egangan Po!er
Supply 1ormal
c. gambar tidak normal
d. gambar normal
e. 9ambar goyang kiri dan
kanan
a. "% hidup
b. "egangan Po!er
Supply 1ormal
c. gambar tidak normal
d. gambar normal
e. gambar tidak goyang
a. "% mati
b. Steker terpasang dengan
benar
c. tombol on
d. kontrol tidak berfungsi
a. "% hidup
b. kontrol tidak berfungsi
Solusi Kerusakan pada bagian
tapis di po!er supply.
Periksa diode tapis dan
elektrolit kondensator.
Komponen yang sering
rusak adalah elektrolit
kondensator /?=
Kerusakan pada bagian
tapis di po!er supply.
Periksa diode tapis dan
elektrolit kondensator.
Komponen yang sering
rusak adalah elektrolit
kondensator /?=
Periksa saklar push-on yang
ada pada panel kontrol.
"ombol push-on dapat diukur
apakah berfungsi atau tidak
dengan multitester pada
posisi +hm meter. Pada saat
saklar ditekan, jarum
Kerusakan pada 7F
Program yang mati total
)short* 4 tidak bekerja.
&kur tegangan ? % dc
pada catu utama 7F
Program )umumnya
ditulis % cc atau % dd*.
mikrofarad 4 2== % dc. mikrofarad 4 2== % dc. penunjuk akan menunjukkan
angka nol )terhubung*.
1amun, jika saat ditekan
tidak menunjukkan angka nol
)terhubung*, berarti saklarnya
rusak.
6ika key kontrolnya baik,
tinggal mengikuti jalur dan
komponen yang
menghubungkan antara key
kontrol dan 7F program,
biasanya hanya terdiri atas
beberapa buah resistor dan
diode. 6ika tidak ditemukan
kerusakan, kemungkinan
yang rusak adalah 7F
Programnya.
6ika tegangan catu ? %
dc pada pin catu utama
)% dd* 7F program tidak
ada, lepaskan solder pin
7F program dengan PF#,
lalu ukur tegangan ? %
dc pada PF#. 6ika
ternyata tegangan ? % dc
pada PF# ada dalam
keadaan teleisi tersebut
hidup, hubungkan
tegangan tersebut
dengan ujung multitester
dengan pin catu 7F
program sambil tetap
mengamati apakah
tegangan tetap ada. 6ika
tegangan ? % dc-nya
hilang saat
dihubungkan4disolder
pada 7F program, dapat
dipastikan 7F program
tersebut rusak.
1amun, saat pin catu 7F
program dilepaskan dari
PF# tegangan ? % dc
dan pada PF# juga tidak
ada kerusakan,
kemungkinan bukan
pada 7F program.
Periksalah lebih dulu
sumber tegangan ? % dc
tersebut dan rangkaian
lain yang berhubungan.
Ruang
-Slots.
Isi -)illers.
ID
Kerusakan
S,0 S,2 S,? S,@
Kerusakan Kerusakan pada +SD )+n
Screen Display*
Kerusakan pada 7F utama Kerusakan pada 7F utama 3angkaian 7F program
pin ident
/e!ala
Kerusakan
a. "% hidup
b. Kontrol baik
c. +SD tidak tampil
a. "% hidup
b. Kontrol baik
c. +SD tampil
d. gambar tampil
e. suara terdengar
f. tidak ada !arna
a. "% hidup
b. Kontrol baik
c. +SD tampil
d. gambar tampil
e. suara tidak terdengar
f. !arna ada
a. "% hidup
b. Kontrol baik
c. +SD tampil
d. gambar tampil
e. suara tidak terdengar
f. tidak ada !arna
Solusi Kerusakan pada +SD )+n
Screen Display*.
Periksa kerusakan pada
+SD ini dimulai pada pin
%-Sync )%ertikal
Sinkronisasi* dan C-Sync
)CoriEontal Sinkronisasi*
pada 7F program. Pin ini
biasanya berdekatan.
&mpamanya, %-Sync pin
/@ berarti C-Sync-nya pin
/A. %-Sync jika ditelusuri
akan terhubung ke arah 7F
Penguat %ertikal,
sementara C-Sync jika
ditelusuri akan terhubung
ke arah D#".
Kerusakan seperti ini
dapat terjadi pada 7F
utama, tapi umumnya
terjadi pada rangkaian
pendukungnya, seperti
pada kontrol !arna dari 7F
program, crystal !arna,
dan komponen lain sekitar
bagian !arna.
Kerusakan pada bagian
kontrol !arna dapat
ditelusuri dari 7F program
pin color control. Faranya
dengan mengukur
tegangan dari 7F program
yang sampai ke 7F utama
pin color control input.
"egangan ini bergerak
)dapat* diatur sesuai
dengan tegangan yang
dikeluarkan oleh 7F
program atau dapat
langsung dihubungkan
Kerusakan seperti ini juga
dapat terjadi pada 7F utama,
tapi umumnya terjadi pada
rangkain pendukungnya,
seperti pada kontrol olume,
mute dari 7F program, serta
komponen lain sekitar bagian
suara dan penguat suara.
Kerusakan pada bagian
kontrol olume dan mute
dapat ditelusuri dari 7F
program pin olume kontrol.
Faranya dengan mengukur
tegangan dari 7F program
yang sampai ke 7F utama pin
olume control input.
"egangan ini berubah jika
pengaturan olume ditambah
atau diturunkan, dapat dilihat
dengan mengamati
pergerakan jarum penunjuk
alat ukur sesuai dengan
tegangan yang dikeluarkan
Kerusakan seperti ini
sering terjadi pada
teleisi yang terkena
petir )ada sebagian jenis
teleisi yang po!er-
supply-nya rusak*.
Kerusakan seperti ini
dapat berasal dari
rangkaian 7F program
pin ident, dapat juga dari
7F &tama, sekitar 'D"
atau pada bagian
sinkronisasi.
Kerusakan seperti
iniagak sulit dilacak
karena yang rusak
adalah komponen kecil,
seperti resistor atau
kapasitor yang berubah
nilai. 6adi, umumnya
kerusakan seperti ini
bukan pada 7F program
atau pada 7F &tama,
dengan tegangan catu
39# dengan sebuah
resistor untuk
membuktikan apakah
yang rusak pada bagian
kontrol atau pada bagian
!arna 7F utama.
oleh 7F program.
&ntuk membuktikan apakah
yang rusak pada bagian
kontrol atau pada bagian
!arna 7F &tama, dapat
langsung dihubungkan
dengan tegangan catu
bagian olume )? % dc* ke
pin olume kontrol &tama
dengan sebuah resistor.
Dengan demikian,
diharapkan tegangan kontrol
dalam keadaan maksimal
)olume suara maksimal*.
melainkan pada
komponen pendukung
pada bagian yang rusak.
Ruang
-Slots.
Isi -)illers.
ID
Kerusakan
S,A S,> S,B S/=
Kerusakan 7F utama atau pada
rangkaian sebelumnya
)input*
#ukan pada blok 7F
program4utama
- -
/e!ala
Kerusakan
a. "% hidup
b. Kontrol baik
c. +SD tampil
d. gambar tidak tampil
e. suara terdengar
a. "% mati
b. Steker terpasang
dengan benar
c. tombol on
d. control berfungsi
a. "% mati
b. Steker terpasang dengan
benar
c. tombol off
a. "% mati
b. Steker tidak
terpasang dengan benar
Solusi Kerusakan seperti ini
dapat terjadi jika
rangkaian horiEontal pada
7F utama tidak rusak
)bekerja*, tapi bagian
gambar dan suara
mengalami kerusakan.
Kerusakan bukan pada
blok 7F program4utama,
periksa kemungkinan
kerusakan pada bagian
lain.
Pastikan tombol Po!er +n,
dan steker terpasang dengan
benar.
Pastikan steker
terpasang dengan benar.
Kerusakan seperti ini bisa
terjadi pada 7F utama atau
pada rangkaian
sebelumnya )input*, dapat
juga pada rangkaian
setelahnya )outputnya*.
untuk mengetahuinya,
diperlukan kejelian dalam
melokalisasi kerusakan,
baik dengan cara potong
maupun dengan cara
injeksi. Fara 7njeksi adalah
menggunakan sinyal
injektor atau multitester
posisi capasity meter
)pengukuran kapasitas
kapasitor*. Dasilitas ini
biasanya ada pada
multitester san!a tipe FG-
@=?. Dengan menginjeksi
sinyal input, outputnya
diamati. 6ika yang diinjeksi
pada bagian ideo,
hasilnya dapat dilihat pada
layar teleisi yaitu berupa
perubahan gambar.
1amun, jika yang diinjeksi
sinyal input suara, pada
speaker akan terdengan
suara HbibH. jika pada
bagian input gambar dan
suara injeksi secara
bergantian )tidak
sekaligus*, kemudian ada
reaksi pada outputnya,
dapat diambil simpulan
sementara bah!a jalur
yang dilaluinya )7F utama*
bekerja.
Ruang
-Slots.
Isi -)illers.
ID
Kerusakan
S/, S// S/0 S/2
Kerusakan #agian utama gambar dan
bagian output gambar
pada 7F utama
'ntena 7F program pin &CD 9angguan pada antena,
kabel antena, konektor
antena, pengaturan '9F
/e!ala
Kerusakan
a. "% hidup
b. Kontrol baik
c. +SD tampil
d. gambar tidak tampil
e. suara terdengar
a. &CD tidak dapat
diterima
b. Sinyal %CD tidak dapat
diterima
c. antena tidak terpasang
dengan baik
a. &CD dapat diterima
b. Sinyal %CD tidak dapat
diterima
a. &CD dapat diterima
b. Sinyal %CD dapat
diterima
c. gambar ada
d. gambar kabur
e. suara ada
f. suara tidak bersih
Solusi Periksa bagian utama
gambar dan bagian output
gambar pada 7F utama,
ukur tegangan yang
diterima dengan tester,
kemungkinan kerusakan
ada pada bagian ini.
Pasang antena dengan
benar dan pastikan
kabelnya tersambung
pada "%.
6ika tegangan &CD tidak ada,
biasanya masalah dari 7F
program pin &CD5 dapat
mengakibatkan teleisi tidak
dapa menerima channel yang
menggunakan saluran &CD
)seperti "rans, 7ndosiar,
3F"7, SF"%, (etro, dll*.
6ika suara dan gambar
tidak bersih, gangguan
dapat terjadi pada
antena, kabel antena,
konektor antena,
pengaturan '9F, dan
tuner itu sendiri. 'ntena
sangat besar
pengaruhnya terhadap
kualitas gambar dan
suara. :angkah yang
dapat dilakukan adalah
mengatur antena ke arah
yang tepat. 6ika gambar
masih tidak bersih,
cobalah atur '9F
adjustment, kemudian
lakukan pencarian ulang.
Seandainya gambar dan
suara masih juga tidak
bersih, cobalah ganti
tuner dengan tipe yang
sama, lalu bandingkan
hasilnya dengan tuner
a!al.
Ruang
-Slots.
7si )Dillers*
ID
Kerusakan
S/? S/@ S/A S/>
Kerusakan 'D" atau oltage tuning
yang tidak stabil
- Posisi antenna Pada tuner
/e!ala
Kerusakan
a. &CD dapat diterima
b. Sinyal %CD dapat
diterima
c. gambar ada
d. gambar bersih
e. gambar cacat
a. &CD dapat diterima
b. Sinyal %CD dapat
diterima
c. 9ambar ada
d. 9ambar bersih
e. 9ambar tidak cacat
f. Suara ada
g. Suara bersih
a. &CD dapat diterima
b. Sinyal %CD dapat diterima
c. gambar ada
d. gambar bersih
e. gambar tidak cacat
f. tidak ada suara
a. &CD dapat diterima
b. Sinyal %CD dapat
diterima
c. gambar ada
d. gambar kabur
e. suara tidak ada
Solusi 6ika sinyal gambar yang
diterima mula-mula baik
)suara dan gambar
bersih*, pelan-pelan
berubah, dan lama
kelamaan gambar jadi
hilang, kerusakan seperti
ini terjadi akibat 'D" atau
oltage tuning yang tidak
stabil. &ntuk jenis teleisi
yang menggunakan 'D"
Kerusakan bukan pada
bagian tuner, periksa
kemungkinan kerusakan
pada bagian lain.
Putar posisi antena, ubah
posisi sampai suara ada, jika
masih tidak ada, cek olume
dan pastikan tombol mute
tidak di mute. 6ika masih
tidak ada, cek channel yang
lain. 6ika masih tidak ada
suara, masalah bukan pada
bagian tunner, periksa
kemungkinan kerusakan
bagian lain.
6ika tegangannya = % dc
)tidak ada sama sekali*,
gambar dan suara tidak
ada. 6ika tegangannya
berubah-ubah )cat$
bukan pada saat
search*, hal itu
mengakibatkan
gambarnya berlari-lari
)sinyal berubah-ubah*.
6ika tegangan
tank )spoel aft yang dapat
di trimer*, jika 'D" tank-
nya sudah diputar-putar,
dapat menimbulkan
kerusakan seperti ini. Firi-
ciri kerusakan seperti ini
adalah ketika dilakukan
pencarian )search*, sinyal
yang diterima tidak mau
disimpan.
sumbernya tidak sampai
00 % dc, sebagian
saluran tidak didapatkan
)seharusnya di dapat ,?
channel, ternyata hanya
? channel*. Pada tuner,
umumnya yang selalu
bermasalah adalah
sekitar bagian %" ini.
&ntuk yang lainnya,
sangat jarang.
Ruang
-Slots.
Isi -)illers.
ID
Kerusakan
S/B S0= S0, S0/
Kerusakan "egangan catu daya pada
tuner
Komponen pendukung
pada bagian suara di 7F
utama
Kerusakan ada pada 7F
penguat suara
Kerusakan pada 7F
program
/e!ala
Kerusakan
a. &CD dapat diterima
b. Sinyal %CD dapat
diterima
c. gambar tidak ada
d. tidak ada suara
a. suara terdengar
b. suara tidak bersih
a. suara tidak terdengar
b. tidak bersuara sama sekali
a. suara tidak terdengar
b. bersuara tidak jelas
c. suara kecil
Solusi 6ika tegangan catu daya
pada tuner tidak ada )= %
dc*, sudah dipastikan
gambar dan suara pada
teleisi tidak ada.
"egangan kurang
mengakibatkan gambar
buram. "egangan
berubah-ubah dapat
mengakibatkan sinyal
6ika suara tidak bersih,
sedangkan olumenya
bisa dibesarkan dan
dikecilkan, kerusakan
terjadi pada komponen
pendukung pada bagian
suara di 7F utama. Cal ini
juga dapat terjadi karena
antena kurang tepat.
1amun, bisa juga
6ika suara tidak ada sama
sekali, kemungkinan
kerusakan ada pada 7F
penguat suara. Sangat perlu
diperhatikan apakah kontrol
mute dalam posisi off dan
apakah speaker baik. Fara
memastikan apakah 7F
penguat suara rusak adalah
dengan melepaskan 3@,>,
6ika suara tidak mau
dibesarkan atau
dikecilkan, kerusakan
terjadi pada 7F program.
Kerusakan dapat terjadi
pada 7F prorgram itu
sendiri, dapat juga pada
komponen
pendukungnya, terutama
resistor. Dari skema
beubah-ubah. Kerusakan
pada '9F dapat
mengakibatkan gambar
tidak mau bersih )banyak
lebahnya*, tapi kerusakan
'9F sangat jarang terjadi
pada tuner. #iasanya
setelan '9F )'9F
adjustment* kurang pas
pengaturan sistem suara
bukan pada sistem
P':4#9. Pengaturan ini
dapat dilakukan di remote
control. Setelah
pengetahuan di remote
control dan antena sesuai,
tapi suara tetap tidak
bersih, dapat dilakukan
pengukuran komponen
yang berhubungan
dengan bagian suara pada
7F utama.
kemudian sentuh )lebih baik
menggunakan sinyal injektor
atau dapat diambil sinyal dari
tape atau %FD* pada kaki
F@,= atau kaki 7F penguat
suara secara keseluruhan
)khusus jika disentuh
tangan*. 6ika terdengar suara
nada pada speaker, berarti
7F penguat suara dalam
kondisi baik )bekerja*. Dapat
juga dipastikan dengan
menghubungkan 3@,> ke
amplifier. 6ika tidak ada
suara, berarti yang rusak 7F
penguat suara. 6ika ada
suara, berarti yang rusak
adalah rangkaian di
belakangnya. Khusus untuk
kerusakan yang disebabkan
ident pada 7F program,
biasanya kerusakan yang
diakibatkan oleh sambaran
petir ini ditandai dengan
terkelupasnya jalur pada
PF#. Komponen yang selalu
rusak adalah kapasitor
dengan kapasitas sangat
kecil atau transistor yang
berhubungan dengan pin
ident pada 7F program.
(encari kerusakan seperti ini
sangat diperlukan ketelitian.
"egangan catu kurang )tidak
stabil* dapat juga
rangkaian di atas, kontrol
olume pada 7F program
terletak pada pin 0=5
dipasang sebuah resistor
3AA= dengan hambatan
sebesar ,== +hm. 6ika
jalur ini ditelusuri, masih
banyak ditemukan
komponen pendukung,
seperti transistor dan
diode yang juga dapat
mempengaruhi fungsi
olume kontrol.
menyebabkan kerusakan
seperti ini.
Ruang
-Slots.
Isi -)illers.
ID
Kerusakan
S00 S02 S0? S0@
Kerusakan - - #agian CoriEontal Ceater pada F3"
/e!ala
Kerusakan
a. suara tidak terdengar
b. bersuara tidak jelas
c. suara tidak kecil
a. suara terdengar
b. suara bersih
c. suara tidak kecil
a. t mati a. t hidup
b. tidak ada cahaya
Solusi Seharusnya suara bisa
terdengar sebagaimana
mestinya.
Suara tidak ada masalah
sama sekali. suara
terdegar sebagaimana
mestinya
Fatu % cc C pada 7F utama,
C-out dari 7F utama,
transistor C-drier, Fatu C-
drier, CD" )horiEontal drier
transformator*, transistor
penguat horiEontal dan D#"
)fly back transformator*.
CoriEontal dan D#" )Dly #ack
"ransformator*. (engatasi
kerusakan dengan cara
mengukur tegangan dan
komponen yang
berhubungan dengan bagian-
bagian tersebut.
Ceater pada F3",
tegangan catu @ % ac,
tegangan screen )9/*
ada dan dapat dinaikan
atau diturunkan. 7ni
berarti bagian horiEontal
bekerja dengan baik.
Kemungkinan kerusakan
pada 3 @,> +hm dari
D#" ke pin heater F3".
Ceater pada F3" dapat
dipastikan baik atau
rusak dengan
menggunakan multitester
. , +hm terukur kira-kira
,-2 +hm pin C, dan C/
Ruang
-Slots.
Isi -)illers.
ID
Kerusakan
S0A S0> S0B S2=
Kerusakan yoke bagian horiEontal Komponen yang "egangan catu untuk D#" horiEontal pada 7F utama
berhubungan dengan yoke
horiEontal
hingga ke D#"
/e!ala
Kerusakan
a. t hidup
b. cahaya nyala
c. layar oal4trapesium
a. t hidup
b. cahaya nyala
c. layar tidak
oal4trapesium
d. melintang ertikal
e. layar ertikal
a. t hidup
b. cahaya nyala
c. tidak oal4trapesium
d. melintang erticla
e. layar tidak ertikal
f. layar tidak penuh
a. t hidup
b. cahaya nyala
c. tidak oal4trapesium
d. melintang erticla
e. layar tidak ertikal
f. layar penuh
g. rolling horiEontal
Solusi Kemungkinan yang rusak
adalah yoke bagian
horiEontal )sebelah dalam
yang menyentuh badan
F3"*. 3usaknya biasanya
terbakar. 6ika tidak parah,
ka!at email yang telah
terbakar dapat dipisahkan
dan diisolasi, kemudian
dipasang lagi. 6ika sangat
parah, ganti saja.
Komponen yang
berhubungan dengan yoke
horiEontal ditandai dengan
kabel !arna merah dan
biru yang sering rusak,
kapasitor dengan
kapasitas )=.=?-=.,* mf.
"egangan catu untuk D#"
tidak cukup, kapasitor di
kolektor transistor penguat
horiEontal berubah nilai, bisa
juga kapasitor yang
berhubungan dengan yoke
horiEontal )jika bekas, yoke
diganti. 1amun, ba!aan
)original* jarang sekali*.
Sinkronisasi horiEontal
pada 7F utama hingga ke
D#", komponen yang
sering rusak, resistor dari
7F utama ke D#", tapi
dapat juga 7F utamanya.
1amun,
kemungkinannya sangat
kecil.
Ruang
-Slots.
Isi -)illers.
ID
Kerusakan
S2, S2/ S20 S22
Kerusakan Potensiometer Kapasitor di kolektor
transistor penguat
horiEontal, D#", yoke
- catu osilator ertikal di 7F
utama
/e!ala
Kerusakan
a. t hidup
b. cahaya nyala
c. tidak oal4trapesium
d. melintang erticla
e. layar tidak ertikal
f. layar penuh
a. t hidup
b. cahaya nyala
c. tidak oal4trapesium
d. melintang erticla
e. layar tidak ertikal
f. layar penuh
a. t hidup
b. cahaya nyala
c. tidak oal4trapesium
d. melintang erticla
e. layar tidak ertikal
f. layar penuh
a. t hidup
b. cahaya nyala
c. tidak oal4trapesium
d. melintang horiEontal
e. layar horiEontal
g. rolling tidak horiEontal
h. blanking
g. rolling tidak horiEontal
h. tidak blanking
i. transistor putus terus
h. rolling tidak horiEontal
h. tidak blanking
i. normal
Solusi Setelan screen nya )9/
adjustment* terlalu tinggi.
6ika direndahkan
beberapa saat, kemudian
blanking lagi, berarti
potensiometernya yang
disatukan dengan D#"
rusak, dapat dimodifikasi
atau ganti D#" langsung.
6ika tegangan 9/ normal,
periksa elco pada catu
,>= % dc untuk 39#.
Kapasitor di kolektor
transistor penguat
horiEontal, D#", yoke. 6ika
keadaan ini terjadi,
gantilah transistor penguat
horiEontal dengan
transistor yang
mempunyai arus besar
dengan harapan saat
menguji tidak langsung
rusak dan masih sempat
melakukan pengukuran
guna memastikan
komponen yang rusak.
Kerusakan bukan pada
bagian horiEontal, periksa
kemungkinan kerusakan
pada bagian lain.
#agian yang rusak dapat
pada catu osilator
ertikal di 7F utama,
osilator ertikal pada 7F
utama, catu 7F penguat
ertikal, dan 7F penguat
ertikal
Ruang
-Slots.
Isi -)illers.
ID
Kerusakan
S2? S2@ S2A S2>
Kerusakan Fatu 7F penguat ertikal Kapasitor tapis pada
penguat ertikal
Penguat ertikal Sinkronisasi ertikal
/e!ala
Kerusakan
a. t hidup
b. cahaya nyala
c. tidak oal4trapesium
d. melintang horiEontal
e. layar tidak horiEontal
f. layar menyempit keatas
a. t hidup
b. cahaya nyala
c. tidak oal4trapesium
d. melintang horiEontal
e. layar tidak horiEontal
f. tidak menyempit
g. layar menyempit ba!ah
a. t hidup
b. cahaya nyala
c. tidak oal4trapesium
d. melintang horiEontal
e. layar tidak horiEontal
f. tidak menyempit
g. tidak menyempit
h. layar menyempit ba!ah
dan atas
a. t hidup
b. cahaya nyala
c. tidak oal4trapesium
d. melintang horiEontal
e. layar tidak horiEontal
f. tidak menyempit
g. tidak menyempit
h. tidak menyempit
i. rolling ertical
Solusi Fatu 7F penguat ertikal Kapasitor tapis pada Penguat ertikal )tapi bukan Sinkronisasi ertikal
penguat ertikal )biasanya
elco ,== microfarad - 00=
microfarad*.
7F ertikal* mendapatkan
adjustment ertikal atau
pengatur penguatan ertikal,
bisa juga elco kapasitor.
)yang sering rusak
resistor dari 7F utama pin
sinkronisasi input atau
output*.
Ruang
-Slots.
Isi -)illers.
ID
Kerusakan
S2B S?= S?, S?/
Kerusakan - Potensioner untuk fokus
pada D#"
"egangan yang dikeluarkan
D#" untuk screen
Fatu ,>= % dc
bersumber dari D#"
/e!ala
Kerusakan
a. t hidup
b. cahaya nyala
c. tidak oal4trapesium
d. melintang horiEontal
e. layar tidak horiEontal
f. tidak menyempit
g. tidak menyempit
h. tidak menyempit
i. tidak rolling ertical
a. t tidak focus a. t focus
b. cahaya gelap
a. t focus
b. cahaya terang
c. terang tidak bisa
dikontrol
Solusi Kerusakan bukan pada
bagian ertikal, periksa
kemungkinan kerusakan
pada bagian lain.
6ika gambar pada teleisi
tidak fokus )terlihat sno!
atau bintik lebah yang
besar-besar*,
mengaturnya dapat
dengan memutar
potensioner untuk fokus
pada D#". 6ika tetap tidak
ada perubahan, yang
rusak adalah soket fokus
)lingkaran merah putus-
putus*. 9ejalanya dapat
dilihat pada ka!at
konduktor$ pada pin fokus
"erang gelapnya cahaya
pada layar sangat
bergantung pada tegangan
yang dikeluarkan D#" untuk
screen. 6ika tegangan pada
screen di ba!ah ,== % dc,
layar akan gelap. Pada
screen, biasanya dipasang
sebuah resistor dan kapasitor
)garis persegi merah putus-
putus*. 6ika kapasitor ini
short, tegangan pada screen
akan turun dan dapat
mengakibatkan layar gelap
Fatu ,>= % dc digunakan
sebagai penguat ideo
yang terangkum dalam
sinyal 39# )3ed, 9reen,
#lue*. Fatu ,>= % dc
bersumber dari D#"
)tegangan output*
melalui sebuah resistor
fuse dan sebuah diode
penyearah tegangan
serta ditapis oleh sebuah
kapasitor elektrolit
dengan kapasitas sekira
// mf4/?= %. 1ilai
ada korosi !arna hijau.
Dengan demikian, dapat
dipastikan bah!a soket
fokus rusak sehingga
tegangan yang dikirim
D#" hilang karena
pengarbonan )terjadi
hambatan akibat kotoran
korosi*.
!alaupun potensiometer
pada D#" diputar )adjust*
maksimum.
tegangan ,>= % dc inilah
yang dimanfaatkan untuk
catu 39#. jika salah satu
dari tiga komponen
tersebut rusak )resistor
fuse, diode, dan
kapasitor elektrolit*,
gambar menjadi
bergaris-garis buku
)kecerahannya tidak
dapat dikontrol*. Cal ini
terjadi karena catu untuk
39# tidak mencukupi.
&mumnya, komponen
yang sangat rentan
terhadap kerusakan
pada catu 39# ,>= % dc
adalah kapasitor
elektrolit tersebut.
Ruang
-Slots.
Isi -)illers.
ID
Kerusakan
S?0 S?2 S?? S?@
Kerusakan Ceater pada F3" 7F utama pin ,B )/,/ %
dc*, resistor B=/ ),==
+hm*, transistor % B=/ )F
/@>>*
7F utama pin /= )/,/ % dc*,
resistor B,/ ),== +hm*,
transistor % B,/ )F /@>>*
7F utama pin /, )/,/ %
dc*, resistor B// ),==
+hm*, transistor % B//
)F /@>>*
/e!ala
Kerusakan
a. t focus
b. cahaya terang
c. terang bisa dikontrol
d. heater tidak berfungsi
a. t focus
b. cahaya terang
c. terang bisa dikontrol
d. heater berfungsi
e. ada gangguan pada
39#
a. t focus
b. cahaya terang
c. terang bisa dikontrol
d. heater berfungsi
e. ada gangguan pada 39#
f. tidak ada gangguan pada
a. t focus
b. cahaya terang
c. terang bisa dikontrol
d. heater berfungsi
e. ada gangguan pada
39#
f. ada gangguan pada
!arna merah
!arna merah
g. ada gangguan pada !arna
hijau
f. tidak ada gangguan
pada !arna merah
g. tidak ada gangguan
pada !arna hijau
h. ada gangguan pada
!arna biru
Solusi &ntuk keadaan normal,
kerusakan heater pada
F3" jarang terjadi. Iang
sering mengalami
kerusakan adalah
solderan yang
berhubungan dengan
heater dan resistor yang
dipasang pada heater.
1amun, apabila terjadi
masalah pada heater,
akibatnya sangat fatal,
layar teleisi akan gelap.
9angguan sinyal merah
)3* dari skema di samping
dapat ditelusuri dari 7F
utama pin ,B )/,/ % dc*,
resistor B=/ ),== +hm*,
transistor % B=/ )F /@>>*.
+utputnya melalui
konektor dengan sebuah
resistor B=> )/,A k +hm*
dan resistor beban untuk
catu ),/ k +hm40 !att*
6ika terjadi masalah
dengan sinyal merah,
hanya komponen-
komponen tersebutlah
yang diperiksa kondisinya.
9angguan sinyal hijau )9*
dari skema dapat ditelusuri
dari 7F utama pin /= )/,/ %
dc*, resistor B,/ ),== +hm*,
transistor % B,/ )F /@>>*.
+utputnya melalui kolektor
dengan sebuah resistor B,>
)/,A k +hm* dan resistor
beban B,A untuk catu ),/ k
+hm 4 0 !att*.
9angguan sinyal biru )#*
dapat ditelusuri dari 7F
utama pin /, )/,/ % dc*,
resistor B// ),== +hm*,
transistor % B// )F
/@>>*. +utputnya melalui
kolektor dengan sebuah
resistor B/> )/,A k +hm*
dan resistor beban B/A
untuk catu ),/ k +hm40
!att*.
Ruang
-Slots.
Isi -)illers.
ID
Kerusakan
S?A S?> S?B
Kerusakan +utput 39# pada 7F
utama
F3" -
/e!ala
Kerusakan
a. t focus
b. cahaya terang
c. terang bisa dikontrol
d. heater berfungsi
e. ada gangguan pada
a. t focus
b. cahaya terang
c. terang bisa dikontrol
d. heater berfungsi
e. tidak ada gangguan
a. t focus
b. cahaya terang
c. terang bisa dikontrol
d. heater berfungsi
e. tidak ada gangguan pada
39#
f. tidak ada gangguan
pada !arna merah
g. tidak ada gangguan
pada !arna hijau
h. tidak ada gangguan
pada !arna biru
pada 39#
f. F3" sudah tua
39#
f. F3" masih muda
Solusi (enulusuri sinyal yang
bermasalah dimulai dari
output 39# pada 7F
utama$ dapat dilihat dari
gambar input F3".
"egangan 39# pada input
F3" dalam keadaan
normal sekira ,,? % dc.
6ika tegangan 39# lebih
dari ,,? % dc atau
mendekati nilai tegangan
catu 39# ),>= % dc*,
layar akan gelap. 7ni
berarti, transistor penguat
39# tidak bekerja karena
sinyal input pada setiap
kaki basisnya tidak ada.
Dalam mengganti F3",
yang sangat perlu
diperhatikan adalah
ukuran F3" pengganti
harus benar-benar sama
agar ketika dipasang
mendapatkan hasil yang
memuaskan. &kuran F3"
yang dimaksud adalah
ukuran diagonal layar,
ukuran diameter leher
layar, dan letak kaki
)heater, fokus, 9/ dan pin
39#*. Khusus untuk letak
kaki, bisa saja
dimodifikasi, tentunya
dngan sangat hati-hati
agar tidak terjadi
kekeliruan, seperti kaki
heater tertukar dengan
kaki catu 39#. Cal ini
akan langsung merusak
lensa atau kaki fokus
tertukar dengan 9/. 6ika
ukuran leher F3" tidak
sama, yoke dan purity
magnet pada F3"
pengganti harus diba!a
Kerusakan bukan pada
bagian F3", periksa
kemungkinan kerusakan
pada bagian lain.
serta.
- 'turan Produksi -Rule.
Rule 0
7f gejala$ "% mati total
'nd sekring putus
"hen kerusakan pada blok po!er supply )S,*
Rule 1
7f gejala$ "% mati total
'nd sekring tidak putus
'nd "egangan +utput 'da
"hen kerusakan pada 3angkaian horiEontal, ertikal, dan suara )S/*
Rule 2
7f gejala$ "% mati total
'nd Sekring "idak Putus
'nd "egangan +utput "idak 'da
"hen kerusakan pada blok Po!er Supply )bagian osilator* )S0*
Rule 3
7f gejala$ "% hidup
'nd "egangan Po!er Supply 1ormal
'nd gambar normal
"hen kerusakan bukan pada blok Po!er Supply )S2*
Rule 4
7f gejala$ "% hidup
'nd "egangan Po!er Supply "idak normal
'nd "egangan Po!er Supply naik lebih dari ,0= % DF
"hen Kerusakan pada bagian +silator Po!er Supply )S?*
Rule 5
7f gejala$ "% hidup
'nd "egangan Po!er Supply "idak normal
'nd "egangan Po!er Supply drop4tidak normal
"hen Kerusakan pada bagian kontrol Po!er Supply )S@*
Rule 6
7f gejala$ "% hidup
'nd "egangan Po!er Supply 1ormal
'nd 9ambar tidak normal
'nd 9ambar bergoyang
'nd 9oyangan kuat
"hen kerusakan pada #agian yang berhubungan dengan tapis )SA*
Rule 7
7f gejala$ "% hidup
'nd "egangan Po!er Supply 1ormal
'nd 9ambar tidak normal
'nd 9ambar bergoyang
'nd 9oyangan tidak kuat
"hen kerusakan pada #agian yang berhubungan dengan tapis )S>*
Rule 8
7f gejala$ "% hidup
'nd "egangan Po!er Supply 1ormal
'nd gambar tidak normal
'nd gambar normal
'nd 9ambar goyang kiri dan kanan
"hen Kerusakan pada bagian tapis di po!er supply )SB*
Rule 09
7f gejala$ "% hidup
'nd "egangan Po!er Supply 1ormal
'nd gambar tidak normal
'nd gambar normal
'nd gambar tidak goyang
"hen Kerusakan pada bagian tapis di po!er supply )S,=*
Rule 00
7f gejala$ "% mati
'nd Steker terpasang dengan benar
'nd tombol on
'nd kontrol tidak berfungsi
"hen kerusakan pada Saklar push-on yang ada pada panel kontrol )S,,*
Rule 01
7f gejala$ "% hidup
'nd kontrol tidak berfungsi
"hen Kerusakan pada 7F Program yang mati total )short* 4 tidak bekerja )S,/*
Rule 02
7f gejala$ "% hidup
'nd Kontrol baik
'nd +SD tidak tampil
"hen Kerusakan pada +SD )+n Screen Display* )S,0*
Rule 03
7f gejala$ "% hidup
'nd Kontrol baik
'nd +SD tampil
'nd gambar tampil
'nd suara terdengar
'nd tidak ada !arna
"hen Kerusakan pada 7F utama S),2*
Rule 04
7f gejala$ "% hidup
'nd Kontrol baik
'nd +SD tampil
'nd gambar tampil
'nd suara tidak terdengar
'nd !arna ada
"hen Kerusakan pada 7F utama )S,?*
Rule 05
7f gejala$ "% hidup
'nd Kontrol baik
'nd +SD tampil
'nd gambar tampil
'nd suara tidak terdengar
'nd tidak ada !arna
"hen kerusakan pada 3angkaian 7F program pin ident )S,@*
Rule 06
7f gejala$ "% hidup
'nd Kontrol baik
'nd +SD tampil
'nd gambar tidak tampil
'nd suara terdengar
"hen kerusakan pada 7F utama atau pada rangkaian sebelumnya )input*
)S,A*
Rule 07
7f gejala$ "% mati
'nd Steker terpasang dengan benar
'nd tombol on
'nd control berfungsi
"hen kerusakan #ukan pada blok 7F program4utama )S,>*
Rule 08
7f gejala$ "% mati
'nd Steker terpasang dengan benar
'nd tombol off
"hen )S,B*
Rule 19
7f gejala$ "% mati
'nd Steker tidak terpasang dengan benar
"hen )S/=*
Rule 10
7f gejala$ "% hidup
'nd Kontrol baik
'nd +SD tampil
'nd gambar tidak tampil
'nd suara terdengar
"hen kerusakan pada #agian utama gambar dan bagian output gambar pada
7F utama )S/,*
Rule 11
7f gejala$ &CD tidak dapat diterima
'nd Sinyal %CD tidak dapat diterima
'nd antena tidak terpasang dengan baik
"hen 'ntena )S//*
Rule 12
7f gejala$ &CD dapat diterima
'nd Sinyal %CD tidak dapat diterima
"hen kerusakan pada 7F program pin &CD )S/0*
Rule 13
7f gejala$ &CD dapat diterima
'nd Sinyal %CD dapat diterima
'nd gambar ada
'nd gambar kabur
'nd suara ada
'nd suara tidak bersih
"hen 9angguan pada antena, kabel antena, konektor antena, pengaturan
'9F )S/2*
Rule 14
7f gejala$ &CD dapat diterima
'nd Sinyal %CD dapat diterima
'nd gambar ada
'nd gambar bersih
'nd gambar cacat
"hen kerusakan pada 'D" atau oltage tuning yang tidak stabil )S/?*
Rule 15
7f gejala$ &CD dapat diterima
'nd Sinyal %CD dapat diterima
'nd 9ambar ada
'nd 9ambar bersih
'nd 9ambar tidak cacat
'nd Suara ada
'nd Suara bersih
"hen )S/@*
Rule 16
7f gejala$ &CD dapat diterima
'nd Sinyal %CD dapat diterima
'nd gambar ada
'nd gambar bersih
'nd gambar tidak cacat
'nd tidak ada suara
"hen 9angguan pada Posisi antenna )S/A*
Rule 17
7f gejala$ &CD dapat diterima
'nd Sinyal %CD dapat diterima
'nd gambar ada
'nd gambar kabur
'nd suara tidak ada
"hen kerusakan Pada tuner )S/>*
Rule 18
7f gejala$ &CD dapat diterima
'nd Sinyal %CD dapat diterima
'nd gambar tidak ada
'nd tidak ada suara
"hen gangguan pada "egangan catu daya pada tuner )S/B*
Rule 29
7f gejala$ suara terdengar
'nd suara tidak bersih
"hen kerusakan pada Komponen pendukung pada bagian suara di 7F utama
)S0=*
Rule 20
7f gejala$ suara tidak terdengar
'nd tidak bersuara sama sekali
"hen Kerusakan ada pada 7F penguat suara )S0,*
Rule 21
7f gejala$ suara tidak terdengar
'nd bersuara tidak jelas
'nd suara kecil
"hen Kerusakan pada 7F program )S0/*
Rule 22
7f gejala$ suara tidak terdengar
'nd bersuara tidak jelas
'nd suara tidak kecil
"hen )S00*
Rule 23
7f gejala$ suara terdengar
'nd suara bersih
'nd suara tidak kecil
"hen )S02*
Rule 24
7f gejala$ t mati
"hen kerusakan pada #agian CoriEontal )S0?*
Rule 25
7f gejala$ t hidup
'nd tidak ada cahaya
"hen kerusakan pada Ceater pada F3" )S0@*
Rule 26
7f gejala$ t hidup
'nd cahaya nyala
'nd layar oal4trapeEium
"hen kerusakan pada yoke bagian horiEontal )S0A*
Rule 27
7f gejala$ t hidup
'nd cahaya nyala
'nd layar tidak oal4trapesium
'nd melintang ertikal
'nd layar ertikal
"hen kerusakan pada Komponen yang berhubungan dengan yoke horiEontal
)S0>*
Rule 28
7f gejala$ t hidup
'nd cahaya nyala
'nd tidak oal4trapesium
'nd melintang erticla
'nd layar tidak ertikal
'nd layar tidak penuh
"hen gangguan pada "egangan catu untuk D#" )S0B*
Rule 39
7f gejala$ t hidup
'nd cahaya nyala
'nd tidak oal4trapesium
'nd melintang erticla
'nd layar tidak ertikal
'nd layar penuh
'nd rolling horiEontal
"hen kerusakan pada horiEontal pada 7F utama hingga ke D#" )S2=*
Rule 30
7f gejala$ t hidup
'nd cahaya nyala
'nd tidak oal4trapesium
'nd melintang erticla
'nd layar tidak ertikal
'nd layar penuh
'nd rolling tidak horiEontal
'nd blanking
"hen kerusakan pada Potensiometer )S2,*
Rule 31
7f gejala$ t hidup
'nd cahaya nyala
'nd tidak oal4trapesium
'nd melintang erticla
'nd layar tidak ertikal
'nd layar penuh
'nd rolling tidak horiEontal
'nd tidak blanking
'nd transistor putus terus
"hen kerusakan pada Kapasitor di kolektor transistor penguat horiEontal,
D#", yoke )S2/*
Rule 32
7f gejala$ t hidup
'nd cahaya nyala
'nd tidak oal4trapesium
'nd melintang erticla
'nd layar tidak ertikal
'nd layar penuh
'nd rolling tidak horiEontal
'nd tidak blanking
'nd normal
"hen )S20*
Rule 33
7f gejala$ t hidup
'nd cahaya nyala
'nd tidak oal4trapesium
'nd melintang horiEontal
'nd layar horiEontal
"hen kerusakan pada catu osilator ertikal di 7F utama )S22*
Rule 34
7f gejala$ t hidup
'nd cahaya nyala
'nd tidak oal4trapesium
'nd melintang horiEontal
'nd layar tidak horiEontal
'nd layar menyempit keatas
"hen kerusakan pada Fatu 7F penguat ertikal )S2?*
Rule 35
7f gejala$ t hidup
'nd cahaya nyala
'nd tidak oal4trapesium
'nd melintang horiEontal
'nd layar tidak horiEontal
'nd tidak menyempit
'nd layar menyempit ba!ah
"hen kerusakan pada Kapasitor tapis pada penguat ertikal )S2@*
Rule 36
7f gejala$ t hidup
'nd cahaya nyala
'nd tidak oal4trapesium
'nd melintang horiEontal
'nd layar tidak horiEontal
'nd tidak menyempit
'nd tidak menyempit
'nd layar menyempit ba!ah dan atas
"hen kerusakan pada Penguat ertikal )S2A*
Rule 37
7f gejala$ t hidup
'nd cahaya nyala
'nd tidak oal4trapesium
'nd melintang horiEontal
'nd layar tidak horiEontal
'nd tidak menyempit
'nd tidak menyempit
'nd tidak menyempit
'nd rolling ertical
"hen kerusakan pada Sinkronisasi ertikal )S2>*
Rule 38
7f gejala$ t hidup
'nd cahaya nyala
'nd tidak oal4trapesium
'nd melintang horiEontal
'nd layar tidak horiEontal
'nd tidak menyempit
'nd tidak menyempit
'nd tidak menyempit
'nd tidak rolling ertical
"hen )S2B*
Rule 49
7f gejala$ t tidak focus
"hen kerusakan pada Potensioner untuk fokus pada D#" )S?=*
Rule 40
7f gejala$ t focus
'nd cahaya gelap
"hen kerusakan pada "egangan yang dikeluarkan D#" untuk screen )S?,*
Rule 41
7f gejala$ t focus
'nd cahaya terang
'nd terang tidak bisa dikontrol
"hen kerusakan pada Fatu ,>= % dc bersumber dari D#" )S?/*
Rule 42
7f gejala$ t focus
'nd cahaya terang
'nd terang bisa dikontrol
'nd heater tidak berfungsi
"hen kerusakan pada Ceater pada F3" )S?0*
Rule 43
7f gejala$ t focus
'nd cahaya terang
'nd terang bisa dikontrol
'nd heater berfungsi
'nd ada gangguan pada 39#
'nd ada gangguan pada !arna merah
"hen kerusakan pada 7F utama pin ,B )/,/ % dc*, resistor B=/ ),== +hm*,
transistor % B=/ )F /@>>* )S?2*
Rule 44
7f gejala$ t focus
'nd cahaya terang
'nd terang bisa dikontrol
'nd heater berfungsi
'nd ada gangguan pada 39#
'nd tidak ada gangguan pada !arna merah
'nd ada gangguan pada !arna hijau
"hen kerusakan pada 7F utama pin /= )/,/ % dc*, resistor B,/ ),== +hm*,
transistor % B,/ )F /@>>* )S??*
Rule 45
7f gejala$ t focus
'nd cahaya terang
'nd terang bisa dikontrol
'nd heater berfungsi
'nd ada gangguan pada 39#
'nd tidak ada gangguan pada !arna merah
'nd tidak ada gangguan pada !arna hijau
'nd ada gangguan pada !arna biru
"hen kerusakan pada 7F utama pin /, )/,/ % dc*, resistor B// ),== +hm*,
transistor % B// )F /@>>* )S?@*
Rule 46
7f gejala$ t focus
'nd cahaya terang
'nd terang bisa dikontrol
'nd heater berfungsi
'nd ada gangguan pada 39#
'nd tidak ada gangguan pada !arna merah
'nd tidak ada gangguan pada !arna hijau
'nd tidak ada gangguan pada !arna biru
"hen kerusakan pada +utput 39# pada 7F utama )S?A*
Rule 47
7f gejala$ t focus
'nd cahaya terang
'nd terang bisa dikontrol
'nd heater berfungsi
'nd tidak ada gangguan pada 39#
'nd F3" sudah tua
"hen kerusakan pada F3" )S?>*
Rule 48
7f gejala$ t focus
'nd cahaya terang
'nd terang bisa dikontrol
'nd heater berfungsi
'nd tidak ada gangguan pada 39#
'nd F3" masih muda
"hen )S?B*
- Mesin In"erensi
(etode yang digunakan adalah (etode Dor!ard Fhaining )Pelacakan ke Depan*,
menggunakan pendekatan Data 4 Data Drien. 'turan dapat digunakan untuk
menciptakan beberapa aturan baru.
#erikut Tree dari setiap 6enis Kerusakan $
,enis Kerusakan : Masalah #ada Tegangan -%lok Power Su##l(.
,enis Kerusakan : Masalah #ada I; Program<I; =tama</am%ar
,enis Kerusakan : Masalah #ada Tuner<'ntenna<Sin(al
,enis Kerusakan : Masalah #ada Bagian ertikal<&ori>ontal
,enis Kerusakan : Masalah #ada Suara
,enis Kerusakan : Masalah #ada in#ut ;RT<?arna<R/B
Keterangan : Pertan(aan
ID Pertan(aan
", 'pakah "% anda mati total<
"/ :ihat, apakah sekringnya putus<
"0 'pakah tegangan output ada<
"2 'pakah tegangan po!er supply normal<
"? 'pakah tegangan PS naik melebihi ,0= dc<
"@ 'pakah gambar bergoyang4bergerigi di pinggir<
"A 'pakah goyangan makin kuat jika suara dibesarkan<
"> 'pakah gambar normal<
"B 'pakah gambar bergoyang di sebelah tepi kiri kanan<
",
=
'pakah "% bisa dihidupkan<
",
,
'pakah kontrol berfungsi dengan baik<, seperti on4off, olume, brightness, kontras,
color
", 'pakah +SD )+n screen display* tampil dengan baik<
/
",
0
'pakah gambar tampil dengan baik<
",
2
'pakah suara terdengar<
",
?
'pakah suara terdengar<
",
@
'pakah !arna terlihat<
",
A
'pakah !arna terlihat<
",
>
'pakah steker sudah terpasang dengan benar<
",
B
'pakah tombol po!er sudah ditekan<
"/
=
'pakah tombol )key* kontrol berfungsi dengan baik<
"/
,
'pakah sinyal &CD dapat diterima dengan baik<
"/
/
'pakah sinyal %CD dapat diterima dengan baik<
"/
0
'pakah sinyal %CD dapat diterima dengan baik<
"/
2
'pakah antenna sudah terpasang dengan benar<
"/
?
'pakah gambar ada<
"/
@
'pakah gambar terlihat bersih<
"/
A
'pakah suara ada<
"/
>
'pakah suara bersih<
"/
B
'pakah gambar cacat< Kadang baik, kadang hilang<
"0
=
'pakah suara ada<
"0
,
'pakah suara bersih<
"0
/
'pakah suara ada<
"0
0
'pakah suara terdengar<
"0
2
'pakah suara bersih<
"0
?
'pakah "% tidak bersuara sama sekali<
"0
@
'pakah suara kecil, tidak bisa dibesarkan4dikecilkan<
"0
A
'pakah suara kecil<
"0
>
'pakah "% anda mati< )po!er supply masih baik 4 tidak rusak*
"0 'pakah ada cahaya )raster* pada "%<
B
"2
=
'pakah layar berbentuk oal4trapeEium diikuti oleh baying pelangi<
"2
,
#agaimana tampak layar< )pilih ya jika melintang ertical, dan tidak jika melintang
horiEontal
"2
/
'pakah layar hanya segaris ertikal<
"2
0
'pakah layar hanya garis melintang horiEontal<
"2
2
'pakah layar tampak penuh<
"2
?
'pakah gambar berlari-lari kea rah horiEontal< )rolling horiEontal*
"2
@
'pakah layar bergaris-garis buku )blanking*<
"2
A
'pakah transistor penguat horiEontal putus terus<
"2
>
'pakah layar menyempit pada bagian atas<
"2
B
'pakah layar menyempit pada bagian ba!ah<
"?
=
'pakah layar menyempit pada bagian ba!ah dan atas<
"?
,
'pakah gambar bergerak terus ke atas4ke ba!ah )rolling ertikal*
"?
/
'pakah gambar pada teleise focus<
"?
0
'pakah cahaya pada layar gelap<
"?
2
'paka terangnya )kecerahan* cahaya pada layar gelap<
"?
?
'pakah heater berfungsi dengan baik<
"?
@
'pakah ada gangguan pada 39#<
"?
A
'pakah ada gangguan pada !arna merah<
"?
>
'pakah ada gangguan pada !arna hijau<
"?
B
'pakah ada gangguan pada !arna biru<
"@
=
'pakah tabung F3" sudah lama tidak diganti< )jika "% anda sudah sangat tua*
Keterangan : Solusi
ID S$L=SI
S, Periksa komponen di rangkaian po!er yang berhubungan dengan sekring tersebut.
Potonglah beberapa bagian di sekitar jalur jala-jala listrik dan lakukan pengukuran
dengan multitester pada posisi pengukuran +hm meter untuk mengukur komponen
yang dikira rusak atau melakukan pengukuran tegangan langsung.
S/ Sebenarnya kerusakan bukan pada blok Po!er Supply. Kemungkinan, pada
rangkaian horiEontal, ertikal, dan suara.
Potong setiap jalur yang menghubungkannya ke rangkain tersebut, lalu ukur
tegangannya. 6ika tegangan normal, pasanglah satu-satu, lalu ukur lagi hingga
ditemui ke jalur mana tegangan tersebut hilang dan lanjutkan dengan memeriksa
komponen.
S0 Kerusakan pada blok Po!er Supply )bagian osilator*.
Potong jalur output tegangan ke rangkaian lain dengan mencabut solderan pada
jumper atau kaki komponen. :alu, ukur tegangan output. 6ika ada, berarti kerusakan
terjadi pada rangkaian di depannya. 6ika tidak pada bagian osilator po!er, periksa
resistor dengan tahanan diatas ,==k +hm sebagai catu osilator.
S2 Kerusakan bukan pada blok Po!er Supply, periksa kemungkinan kerusakan pada
bagian lainnya.
S? Kerusakan pada bagian +silator Po!er Supply.
:epaskan semua jalur output dari po!er supply ke rangkaian lainnya agar tidak
merusak komponen lainnya, kemudian periksa elektrolitnya.
S@ Kerusakan pada bagian control Po!er Supply.
Periksa optokopler, resistor, dan transistor sekitar po!er adjusment.
SA Kerusakan pada blok Po!er Supply )bagian yang berhubungan dengan tapis*.
Periksa semua elektrolit kapasitor di po!er, terutama kapasitor tapis //= mikrofarad 4
2== %.
S> Kerusakan pada blok Po!er Supply )bagian yang berhubungan dengan tapis*.
Periksa semua elektrolit kapasitor di po!er, terutama kapasitor tapis //= mikrofarad 4
2== %.
SB Kerusakan pada bagian tapis di po!er supply.
Periksa diode tapis dan elektrolit kondensator. Komponen yang sering rusak adalah
elektrolit kondensator /?= mikrofarad 4 2== % dc.
S,
=
Kerusakan pada bagian tapis di po!er supply.
Periksa diode tapis dan elektrolit kondensator. Komponen yang sering rusak adalah
elektrolit kondensator /?= mikrofarad 4 2== % dc.
S,
,
Periksa saklar push-on yang ada pada panel kontrol. "ombol push-on dapat diukur
apakah berfungsi atau tidak dengan multitester pada posisi +hm meter. Pada saat
saklar ditekan, jarum penunjuk akan menunjukkan angka nol )terhubung*. 1amun,
jika saat ditekan tidak menunjukkan angka nol )terhubung*, berarti saklarnya rusak.
6ika key kontrolnya baik, tinggal mengikuti jalur dan komponen yang menghubungkan
antara key kontrol dan 7F program, biasanya hanya terdiri atas beberapa buah
resistor dan diode. 6ika tidak ditemukan kerusakan, kemungkinan yang rusak adalah
7F Programnya.
S,
/
Kerusakan pada 7F Program yang mati total )short* 4 tidak bekerja.
&kur tegangan ? % dc pada catu utama 7F Program )umumnya ditulis % cc atau %
dd*. 6ika tegangan catu ? % dc pada pin catu utama )% dd* 7F program tidak ada,
lepaskan solder pin 7F program dengan PF#, lalu ukur tegangan ? % dc pada PF#.
6ika ternyata tegangan ? % dc pada PF# ada dalam keadaan teleisi tersebut hidup,
hubungkan tegangan tersebut dengan ujung multitester dengan pin catu 7F program
sambil tetap mengamati apakah tegangan tetap ada. 6ika tegangan ? % dc-nya hilang
saat dihubungkan4disolder pada 7F program, dapat dipastikan 7F program tersebut
rusak.
1amun, saat pin catu 7F program dilepaskan dari PF# tegangan ? % dc dan pada
PF# juga tidak ada kerusakan, kemungkinan bukan pada 7F program. Periksalah
lebih dulu sumber tegangan ? % dc tersebut dan rangkaian lain yang berhubungan.
S,
0
Kerusakan pada +SD )+n Screen Display*.
Periksa kerusakan pada +SD ini dimulai pada pin %-Sync )%ertikal Sinkronisasi* dan
C-Sync )CoriEontal Sinkronisasi* pada 7F program. Pin ini biasanya berdekatan.
&mpamanya, %-Sync pin /@ berarti C-Sync-nya pin /A. %-Sync jika ditelusuri akan
terhubung ke arah 7F Penguat %ertikal, sementara C-Sync jika ditelusuri akan
terhubung ke arah D#".
S,
2
Kerusakan seperti ini dapat terjadi pada 7F utama, tapi umumnya terjadi pada
rangkaian pendukungnya, seperti pada kontrol !arna dari 7F program, crystal !arna,
dan komponen lain sekitar bagian !arna.
Kerusakan pada bagian kontrol !arna dapat ditelusuri dari 7F program pin color
control. Faranya dengan mengukur tegangan dari 7F program yang sampai ke 7F
utama pin color control input. "egangan ini bergerak )dapat* diatur sesuai dengan
tegangan yang dikeluarkan oleh 7F program atau dapat langsung dihubungkan
dengan tegangan catu 39# dengan sebuah resistor untuk membuktikan apakah
yang rusak pada bagian kontrol atau pada bagian !arna 7F utama.
S,
?
Kerusakan seperti ini juga dapat terjadi pada 7F utama, tapi umumnya terjadi pada
rangkain pendukungnya, seperti pada kontrol olume, mute dari 7F program, serta
komponen lain sekitar bagian suara dan penguat suara.
Kerusakan pada bagian kontrol olume dan mute dapat ditelusuri dari 7F program pin
olume kontrol. Faranya dengan mengukur tegangan dari 7F program yang sampai
ke 7F utama pin olume control input. "egangan ini berubah jika pengaturan olume
ditambah atau diturunkan, dapat dilihat dengan mengamati pergerakan jarum
penunjuk alat ukur sesuai dengan tegangan yang dikeluarkan oleh 7F program.
&ntuk membuktikan apakah yang rusak pada bagian kontrol atau pada bagian !arna
7F &tama, dapat langsung dihubungkan dengan tegangan catu bagian olume )? %
dc* ke pin olume kontrol &tama dengan sebuah resistor. Dengan demikian,
diharapkan tegangan kontrol dalam keadaan maksimal )olume suara maksimal*.
S,
@
Kerusakan seperti ini sering terjadi pada teleisi yang terkena petir )ada sebagian
jenis teleisi yang po!er-supply-nya rusak*. Kerusakan seperti ini dapat berasal dari
rangkaian 7F program pin ident, dapat juga dari 7F &tama, sekitar 'D" atau pada
bagian sinkronisasi.
Kerusakan seperti iniagak sulit dilacak karena yang rusak adalah komponen kecil,
seperti resistor atau kapasitor yang berubah nilai. 6adi, umumnya kerusakan seperti
ini bukan pada 7F program atau pada 7F &tama, melainkan pada komponen
pendukung pada bagian yang rusak.
S,
A
Kerusakan seperti ini dapat terjadi jika rangkaian horiEontal pada 7F utama tidak
rusak )bekerja*, tapi bagian gambar dan suara mengalami kerusakan. Kerusakan
seperti ini bisa terjadi pada 7F utama atau pada rangkaian sebelumnya )input*, dapat
juga pada rangkaian setelahnya )outputnya*. untuk mengetahuinya, diperlukan
kejelian dalam melokalisasi kerusakan, baik dengan cara potong maupun dengan
cara injeksi. Fara 7njeksi adalah menggunakan sinyal injektor atau multitester posisi
capasity meter )pengukuran kapasitas kapasitor*. Dasilitas ini biasanya ada pada
multitester san!a tipe FG-@=?. Dengan menginjeksi sinyal input, outputnya diamati.
6ika yang diinjeksi pada bagian ideo, hasilnya dapat dilihat pada layar teleisi yaitu
berupa perubahan gambar. 1amun, jika yang diinjeksi sinyal input suara, pada
speaker akan terdengan suara HbibH. jika pada bagian input gambar dan suara injeksi
secara bergantian )tidak sekaligus*, kemudian ada reaksi pada outputnya, dapat
diambil simpulan sementara bah!a jalur yang dilaluinya )7F utama* bekerja.
S,
>
Kerusakan bukan pada blok 7F program4utama, periksa kemungkinan kerusakan
pada bagian lain.
S,
B
Pastikan tombol Po!er +n, dan steker terpasang dengan benar.
S/
=
Pastikan steker terpasang dengan benar.
S/
,
Periksa bagian utama gambar dan bagian output gambar pada 7F utama, ukur
tegangan yang diterima dengan tester, kemungkinan kerusakan ada pada bagian ini.
S/
/
Pasang antena dengan benar dan pastikan kabelnya tersambung pada "%
S/
0
6ika tegangan &CD tidak ada, biasanya masalah dari 7F program pin &CD5 dapat
mengakibatkan teleisi tidak dapa menerima channel yang menggunakan saluran
&CD )seperti "rans, 7ndosiar, 3F"7, SF"%, (etro, dll*.
S/
2
6ika suara dan gambar tidak bersih, gangguan dapat terjadi pada antena, kabel
antena, konektor antena, pengaturan '9F, dan tuner itu sendiri. 'ntena sangat besar
pengaruhnya terhadap kualitas gambar dan suara. :angkah yang dapat dilakukan
adalah mengatur antena ke arah yang tepat. 6ika gambar masih tidak bersih, cobalah
atur '9F adjustment, kemudian lakukan pencarian ulang. Seandainya gambar dan
suara masih juga tidak bersih, cobalah ganti tuner dengan tipe yang sama, lalu
bandingkan hasilnya dengan tuner a!al.
S/
?
6ika sinyal gambar yang diterima mula-mula baik )suara dan gambar bersih*, pelan-
pelan berubah, dan lama kelamaan gambar jadi hilang, kerusakan seperti ini terjadi
akibat 'D" atau oltage tuning yang tidak stabil. &ntuk jenis teleisi yang
menggunakan 'D" tank )spoel aft yang dapat di trimer*, jika 'D" tank-nya sudah
diputar-putar, dapat menimbulkan kerusakan seperti ini. Firi-ciri kerusakan seperti ini
adalah ketika dilakukan pencarian )search*, sinyal yang diterima tidak mau disimpan.
S/
@
Kerusakan bukan pada bagian tuner, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian
lain.
S/
A
Putar posisi antena, ubah posisi sampai suara ada, jika masih tidak ada, cek olume
dan pastikan tombol mute tidak di mute. 6ika masih tidak ada, cek channel yang lain.
6ika masih tidak ada suara, masalah bukan pada bagian tunner, periksa
kemungkinan kerusakan bagian lain.
S/
>
6ika tegangannya = % dc )tidak ada sama sekali*, gambar dan suara tidak ada. 6ika
tegangannya berubah-ubah )cat$ bukan pada saat search*, hal itu mengakibatkan
gambarnya berlari-lari )sinyal berubah-ubah*. 6ika tegangan sumbernya tidak sampai
00 % dc, sebagian saluran tidak didapatkan )seharusnya di dapat ,? channel,
ternyata hanya ? channel*. Pada tuner, umumnya yang selalu bermasalah adalah
sekitar bagian %" ini. &ntuk yang lainnya, sangat jaran.
S/
B
6ika tegangan catu daya pada tuner tidak ada )= % dc*, sudah dipastikan gambar dan
suara pada teleisi tidak ada. "egangan kurang mengakibatkan gambar buram.
"egangan berubah-ubah dapat mengakibatkan sinyal beubah-ubah. Kerusakan pada
'9F dapat mengakibatkan gambar tidak mau bersih )banyak lebahnya*, tapi
kerusakan '9F sangat jarang terjadi pada tuner. #iasanya setelan '9F )'9F
adjustment* kurang pas
S0
=
6ika suara tidak bersih, sedangkan olumenya bisa dibesarkan dan dikecilkan,
kerusakan terjadi pada komponen pendukung pada bagian suara di 7F utama. Cal ini
juga dapat terjadi karena antena kurang tepat. 1amun, bisa juga pengaturan sistem
suara bukan pada sistem P':4#9. Pengaturan ini dapat dilakukan di remote control.
Setelah pengetahuan di remote control dan antena sesuai, tapi suara tetap tidak
bersih, dapat dilakukan pengukuran komponen yang berhubungan dengan bagian
suara pada 7F utama.
S0
,
6ika suara tidak ada sama sekali, kemungkinan kerusakan ada pada 7F penguat
suara. Sangat perlu diperhatikan apakah kontrol mute dalam posisi off dan apakah
speaker baik. Fara memastikan apakah 7F penguat suara rusak adalah dengan
melepaskan 3@,>, kemudian sentuh )lebih baik menggunakan sinyal injektor atau
dapat diambil sinyal dari tape atau %FD* pada kaki F@,= atau kaki 7F penguat suara
secara keseluruhan )khusus jika disentuh tangan*. 6ika terdengar suara nada pada
speaker, berarti 7F penguat suara dalam kondisi baik )bekerja*. Dapat juga dipastikan
dengan menghubungkan 3@,> ke amplifier. 6ika tidak ada suara, berarti yang rusak
7F penguat suara. 6ika ada suara, berarti yang rusak adalah rangkaian di
belakangnya. Khusus untuk kerusakan yang disebabkan ident pada 7F program,
biasanya kerusakan yang diakibatkan oleh sambaran petir ini ditandai dengan
terkelupasnya jalur pada PF#. Komponen yang selalu rusak adalah kapasitor dengan
kapasitas sangat kecil atau transistor yang berhubungan dengan pin ident pada 7F
program. (encari kerusakan seperti ini sangat diperlukan ketelitian. "egangan catu
kurang )tidak stabil* dapat juga menyebabkan kerusakan seperti ini.
S0
/
6ika suara tidak mau dibesarkan atau dikecilkan, kerusakan terjadi pada 7F program.
Kerusakan dapat terjadi pada 7F prorgram itu sendiri, dapat juga pada komponen
pendukungnya, terutama resistor. Dari skema rangkaian di atas, kontrol olume pada
7F program terletak pada pin 0=5 dipasang sebuah resistor 3AA= dengan hambatan
sebesar ,== +hm. 6ika jalur ini ditelusuri, masih banyak ditemukan komponen
pendukung, seperti transistor dan diode yang juga dapat mempengaruhi fungsi
olume kontrol.
S0
0
'pakah anda mengalami gangguan pendengaran< anda sudah sampai tahap ini,
seharusnya suara bisa terdengar sebagaimana mestinya.
S0
2
Suara tidak ada masalah sama sekali. suara terdegar sebagaimana mestinya
S0
?
Fatu % cc C pada 7F utama, C-out dari 7F utama, transistor C-drier, Fatu C-drier,
CD" )horiEontal drier transformator*, transistor penguat horiEontal dan D#" )fly back
transformator*. CoriEontal dan D#" )Dly #ack "ransformator*. (engatasi kerusakan
dengan cara mengukur tegangan dan komponen yang berhubungan dengan bagian-
bagian tersebut.
S0
@
Ceater pada F3", tegangan catu @ % ac, tegangan screen )9/* ada dan dapat
dinaikan atau diturunkan. 7ni berarti bagian horiEontal bekerja dengan baik.
Kemungkinan kerusakan pada 3 @,> +hm dari D#" ke pin heater F3". Ceater pada
F3" dapat dipastikan baik atau rusak dengan menggunakan multitester . , +hm
terukur kira-kira ,-2 +hm pin C, dan C/
S0
A
Kemungkinan yang rusak adalah yoke bagian horiEontal )sebelah dalam yang
menyentuh badan F3"*. 3usaknya biasanya terbakar. 6ika tidak parah, ka!at email
yang telah terbakar dapat dipisahkan dan diisolasi, kemudian dipasang lagi. 6ika
sangat parah, ganti saja.
S0
>
Komponen yang berhubungan dengan yoke horiEontal ditandai dengan kabel !arna
merah dan biru yang sering rusak, kapasitor dengan kapasitas )=.=?-=.,* mf.
S0
B
"egangan catu untuk D#" tidak cukup, kapasitor di kolektor transistor penguat
horiEontal berubah nilai, bisa juga kapasitor yang berhubungan dengan yoke
horiEontal )jika bekas, yoke diganti. 1amun, ba!aan )original* jarang sekali*.
S2
=
Sinkronisasi horiEontal pada 7F utama hingga ke D#", komponen yang sering rusak,
resistor dari 7F utama ke D#", tapi dapat juga 7F utamanya. 1amun,
kemungkinannya sangat kecil.
S2
,
Setelan screen nya )9/ adjustment* terlalu tinggi. 6ika direndahkan beberapa saat,
kemudian blanking lagi, berarti potensiometernya yang disatukan dengan D#" rusak,
dapat dimodifikasi atau ganti D#" langsung. 6ika tegangan 9/ normal, periksa elco
pada catu ,>= % dc untuk 39#.
S2
/
Kapasitor di kolektor transistor penguat horiEontal, D#", yoke. 6ika keadaan ini
terjadi, gantilah transistor penguat horiEontal dengan transistor yang mempunyai arus
besar dengan harapan saat menguji tidak langsung rusak dan masih sempat
melakukan pengukuran guna memastikan komponen yang rusak.
S2
0
Kerusakan bukan pada bagian horiEontal, periksa kemungkinan kerusakan pada
bagian lain.
S2
2
#agian yang rusak dapat pada catu osilator ertikal di 7F utama, osilator ertikal pada
7F utama, catu 7F penguat ertikal, dan 7F penguat ertikal
S2
?
Fatu 7F penguat ertikal
S2 Kapasitor tapis pada penguat ertikal )biasanya elco ,== microfarad - 00=
@ microfarad*.
S2
A
Penguatan ertikal )tapi bukan 7F ertikal* mendapatkan adjustment ertikal atau
pengatur penguatan ertikal, bisa juga elco kapasitor.
S2
>
Sinkronisasi ertikal )yang sering rusak resistor dari 7F utama pin sinkronisasi input
atau output*.
S2
B
Kerusakan bukan pada bagian ertikal, periksa kemungkinan kerusakan pada bagian
lain.
S?
=
6ika gambar pada teleisi tidak fokus )terlihat sno! atau bintik lebah yang besar-
besar*, mengaturnya dapat dengan memutar potensioner untuk fokus pada D#". 6ika
tetap tidak ada perubahan, yang rusak adalah soket fokus )lingkaran merah putus-
putus*. 9ejalanya dapat dilihat pada ka!at konduktor$ pada pin fokus ada korosi
!arna hijau. Dengan demikian, dapat dipastikan bah!a soket fokus rusak sehingga
tegangan yang dikirim D#" hilang karena pengarbonan )terjadi hambatan akibat
kotoran korosi*.
S?
,
"erang gelapnya cahaya pada layar sangat bergantung pada tegangan yang
dikeluarkan D#" untuk screen. 6ika tegangan pada screen di ba!ah ,== % dc, layar
akan gelap. Pada screen, biasanya dipasang sebuah resistor dan kapasitor )garis
persegi merah putus-putus*. 6ika kapasitor ini short, tegangan pada screen akan
turun dan dapat mengakibatkan layar gelap !alaupun potensiometer pada D#"
diputar )adjust* maksimum.
S?
/
Fatu ,>= % dc digunakan sebagai penguat ideo yang terangkum dalam sinyal 39#
)3ed, 9reen, #lue*. Fatu ,>= % dc bersumber dari D#" )tegangan output* melalui
sebuah resistor fuse dan sebuah diode penyearah tegangan serta ditapis oleh
sebuah kapasitor elektrolit dengan kapasitas sekira // mf4/?= %. 1ilai tegangan ,>=
% dc inilah yang dimanfaatkan untuk catu 39#. jika salah satu dari tiga komponen
tersebut rusak )resistor fuse, diode, dan kapasitor elektrolit*, gambar menjadi
bergaris-garis buku )kecerahannya tidak dapat dikontrol*. Cal ini terjadi karena catu
untuk 39# tidak mencukupi. &mumnya, komponen yang sangat rentan terhadap
kerusakan pada catu 39# ,>= % dc adalah kapasitor elektrolit tersebut.
S?
0
&ntuk keadaan normal, kerusakan heater pada F3" jarang terjadi. Iang sering
mengalami kerusakan adalah solderan yang berhubungan dengan heater dan
resistor yang dipasang pada heater. 1amun, apabila terjadi masalah pada heater,
akibatnya sangat fatal, layar teleisi akan gelap.
S?
2
9angguan sinyal merah )3* dari skema di samping dapat ditelusuri dari 7F utama pin
,B )/,/ % dc*, resistor B=/ ),== +hm*, transistor % B=/ )F /@>>*. +utputnya melalui
konektor dengan sebuah resistor B=> )/,A k +hm* dan resistor beban untuk catu ),/
k +hm40 !att* 6ika terjadi masalah dengan sinyal merah, hanya komponen-
komponen tersebutlah yang diperiksa kondisinya.
S?
?
9angguan sinyal hijau )9* dari skema dapat ditelusuri dari 7F utama pin /= )/,/ %
dc*, resistor B,/ ),== +hm*, transistor % B,/ )F /@>>*. +utputnya melalui kolektor
dengan sebuah resistor B,> )/,A k +hm* dan resistor beban B,A untuk catu ),/ k
+hm 4 0 !att*.
S?
@
9angguan sinyal biru )#* dapat ditelusuri dari 7F utama pin /, )/,/ % dc*, resistor B//
),== +hm*, transistor % B// )F /@>>*. +utputnya melalui kolektor dengan sebuah
resistor B/> )/,A k +hm* dan resistor beban B/A untuk catu ),/ k +hm40 !att*.
S?
A
(enulusuri sinyal yang bermasalah dimulai dari output 39# pada 7F utama$ dapat
dilihat dari gambar input F3". "egangan 39# pada input F3" dalam keadaan
normal sekira ,,? % dc. 6ika tegangan 39# lebih dari ,,? % dc
S?
>
Dalam mengganti F3", yang sangat perlu diperhatikan adalah ukuran F3"
pengganti harus benar-benar sama agar ketika dipasang mendapatkan hasil yang
memuaskan. &kuran F3" yang dimaksud adalah ukuran diagonal layar, ukuran
diameter leher layar, dan letak kaki )heater, fokus, 9/ dan pin 39#*. Khusus untuk
letak kaki, bisa saja dimodifikasi, tentunya dngan sangat hati-hati agar tidak terjadi
kekeliruan, seperti kaki heater tertukar dengan kaki catu 39#. Cal ini akan langsung
merusak lensa atau kaki fokus tertukar dengan 9/. 6ika ukuran leher F3" tidak
sama, yoke dan purity magnet pada F3" pengganti harus diba!a serta
S?
B
kerusakan bukan pada bagian F3", periksa kemungkinan kerusakan pada bagian
lain.
B. Peran@angan sistem dan data
- Diagram Konteks
- D)D Level 9 Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Pada Televisi Berwarna
- D)D Level 0 Proses Login
- D)D Level 0 Proses Diagnosis
- D)D Level 0 Proses Pengetahuan
- D)D Level 0 Proses ,enis Kerusakan
- D)D Level 0 Proses Solusi
- S#esi"ikasi Proses
a. Proses Login
Proses 0.0. Login
- (asukan $ &serJ7D, Pass, :eel
- Keluaran $ Cak 'kses Program
- Proses $ Pengguna memasukkan &serJ7D, Pass dan :eel dari form :ogin.
Kemudian mendapatkan hak akses masuk ke program.
Proses 0.1. Buat Pakar Baru
- (asukan $ &serJ7D, Pass, :eel, Pass )'dministrator*
- Keluaran $ Pakar baru masuk daftar pengguna
- Proses $ 'dministrator memasukkan &serJ7D, Pass, :eel dan Pass
)'dministrator*, user Pakar baru masuk ke database daftar pengguna.
Proses 0.2. =%ah Password Pakar
- (asukan $ &serJ7D, Pass, Pass )'dministrator*
- Keluaran $ Pass!ord Pakar diganti
- Proses $ 'dministrator memasukkan &serJ7D, Pass Pakar yang akan diganti
dan memasukkan Pass )'dministrator*, kemudian pass!ord pakar berganti.
Proses 0.3. &a#us Pakar
- (asukan $ &serJ7D, Pass )'dministrator*
- Keluaran $ Pakar terhapus dari database
- Proses $ 'dministrator memasukkan &serJ7D dan Pass )'dministrator*,
kemudian user pakar akan terhapus dari database.
%. Proses Diagnosis
Proses 1.0. Pertan(aan
- (asukan $ Ia, "idak
- Keluaran $ Saran dan Solusi
- Proses $ Pengguna menja!ab pertanyaan, dan solusi akan muncul setelah
semua pertanyaan dija!ab. Setiap pertanyaan yang dija!ab masuk ke database
"emp, sebagai database sementara.
@. Proses Pengetahuan
Proses 2.0. Tam%ah Pengetahuan
- (asukan $ 7D, Pertanyaan, DaktaI', Dakta"7D'K, Ia, "idak, 7DJKerusakan
- Keluaran $ Pengetahuan baru bertambah
- Proses $ 'dministrator 4 Pakar memasukkan 7D, Pertanyaan, DaktaI',
Dakta"7D'K, Ia, "idak, 7DJKerusakan, dan menekan tombol simpan untuk
menyimpannya dalam database Pengetahuan.
Proses 2.1. =%ah Pengetahuan
- (asukan $ 7D atau Pertanyaan atau 7DJKerusakan
- Keluaran $ Pengetahuan diganti 4 diubah.
- Proses $ 'dministrator 4 Pakar mencari dulu pengetahuan yang akan diubah
7D 4 Pertanyaan 4 7DJKerusakan dan merubah field 7D, Pertanyaan, DaktaI',
Dakta"7D'K, Ia, "idak, 7DJKerusakan jika diperlukan, kemudian menekan
tombol Simpan untuk menyimpan perubahannya dalam database pengetahuan.
Proses 2.2. &a#us Pengetahuan
- (asukan $ 7D
- Keluaran $ Pengetahuan terhapus dari database
- Proses $ 'dministrator 4 Pakar mencari dulu pengetahuan yang akan dihapus,
kemudian menekan tombol hapus untuk menghapusnya dari database
pengetahuan.
Proses 2.3. ;ari Pengetahuan
- (asukan $ 7D 4 Pertanyaan 4 7DJKerusakan
- Keluaran $ Pengetahuan ditampilkan
- Proses $ 'dministrator 4 Pakar mencari pengetahuan dengan memasukkan 7D
4 Pertanyaan 4 7DJKerusakan dan menekan tombol Fari untuk menampilkannya
di layar.
d. Proses ,enis Kerusakan
Proses 3.0. Tam%ah ,enis Kerusakan
- (asukan $ 7DJKerusakan, 6enisJKerusakan
- Keluaran $ 6enis Kerusakan baru bertambah
- Proses $ 'dministrator 4 Pakar memasukkan 7DJKerusakan, 6enisJKerusakan
dan menekan tombol simpan untuk menyimpannya dalam database 6enis
Kerusakan.
Proses 3.1. =%ah ,enis Kerusakan
- (asukan $ 7DJKerusakan
- Keluaran $ 6enis Kerusakan diganti 4 diubah.
- Proses $ 'dministrator 4 Pakar mencari dulu 6enis Kerusakan yang akan
diubah dan merubah field 7DJKerusakan, 6enisJKerusakan jika diperlukan,
kemudian menekan tombol Simpan untuk menyimpan perubahannya dalam
database 6enis Kerusakan.
Proses 3.2. &a#us ,enis Kerusakan
- (asukan $ 7DJKerusakan
- Keluaran $ 6enis Kerusakan terhapus dari database
- Proses $ 'dministrator 4 Pakar mencari dulu 6enis Kerusakan yang akan
dihapus, kemudian menekan tombol hapus untuk menghapusnya dari database
6enis Kerusakan.
Proses 3.3. ;ari ,enis Kerusakan
- (asukan $ 7DJKerusakan
- Keluaran $ 6enis Kerusakan ditampilkan
- Proses $ 'dministrator 4 Pakar mencari 6enis Kerusakan dengan
memasukkan 7DJKerusakan dan menekan tombol Fari untuk menampilkannya
di layar.
e. Proses Solusi
Proses 4.0. Tam%ah Solusi
- (asukan $ 7DJSolusi, Solusi
- Keluaran $ Solusi baru bertambah
- Proses $ 'dministrator 4 Pakar memasukkan 7DJSolusi, Solusi dan menekan
tombol simpan untuk menyimpannya dalam database Solusi.
Proses 4.1. =%ah Solusi
- (asukan $ 7DJSolusi
- Keluaran $ Solusi diganti 4 diubah.
- Proses $ 'dministrator 4 Pakar mencari dulu Solusi yang akan diubah dan
merubah field 7DJSolusi, Solusi jika diperlukan, kemudian menekan tombol
Simpan untuk menyimpan perubahannya dalam database Solusi.
Proses 4.2. &a#us Solusi
- (asukan $ 7DJSolusi
- Keluaran $ Solusi terhapus dari database
- Proses $ 'dministrator 4 Pakar mencari dulu Solusi yang akan dihapus,
kemudian menekan tombol hapus untuk menghapusnya dari database Solusi.
Proses 4.3. ;ari Solusi
- (asukan $ 7DJSolusi
- Keluaran $ Solusi ditampilkan
- Proses $ 'dministrator 4 Pakar mencari Solusi dengan memasukkan 7DJSolusi
dan menekan tombol Fari untuk menampilkannya di layar.
- ARD -Antit( Relationshi# Diagram.
- Kamus Data
,* Kno!ledge $ K7D, Pertanyaan, DaktaI', Dakta"7D'K, Ia, "idak,
KK7DJKerusakan
/* 6enisJKerusakan $ K7DJKerusakan, 6enisJKerusakan
0* Solusi $ K7DJSolusi, Solusi
2* :istJ&ser $ K&serJ7D, Pass, :eel
?* "emp $ K7DJ"emp, Dakta
Keterangan $
K $ Primary Key
KK $ Doreign Key
- D$D -Data $%!e@t Des@ri#tion.
'tri%ut Ti#e Deskri#si
7D Karakter (erupakan nomor pengetahuan
Pertanyaan Karakter (erupakan pertanyaan yang merujuk pada gejala-
gejala kerusakan
DaktaI' Karakter Dakta ja!aban dari pertanyaan jika Ia
Dakta"7D'K Karakter Dakta ja!aban dari pertanyaan jika "idak
Ia Karakter 'turan baru yang harus dilakukan jika pertanyaan
dija!ab Ia
"idak Karakter 'turan baru yang harus dilakukan jika pertanyaan
dija!ab "idak
7DJKerusakan Karakter (erupakan nomor dari setiap jenis kerusakan
6enisJKerusaka
n
Karakter 6enis-jenis kerusakan yang ada
7DJSolusi Karakter (erupakan nomor dari setiap solusi
Solusi Karakter 6enis-jenis solusi yang ada
&serJ7D Karakter (erupakan 1ama pengguna untuk login kedalam
program
Pass Karakter Pass!ord pengguna untuk masuk kedalam program
:eel Karakter (erupakan leel yang menentukan hak akses dari
setiap pengguna
7DJ"emp Karakter (erupakan nomor tempat penyimpanan ja!aban
dari setiap pertanyaan bersifat sementara
Dakta Karakter "empat penyimpanan fakta dari setiap pertanyaan
yang dija!ab bersifat sementara
;. Im#lementasi Sistem
- Ke%utuhan &ardware<So"tware
Kebutuhan Card!are
Bama Kom#onen S#esi"ikasi
Procesor Pentium 2 ,.> 9hE L lebih
tinggi
(emori ?,/ (b L lebih tinggi
Carddisk 2= 9b L lebih tinggi
(onitor ,2 L lebih tinggi
Keyboard4(ouse Standard
Kebutuhan Soft!are
Bama Kom#onen S#esi"ikasi
Sistem +Perasi (icrosoft ;indo!s GP Pro
SP 0
D#(S (icrosoft 'ccess /==0 L
lebih
#ahasa Pemrograman (icrosoft %isual #asic @.=
- Pen!elasan Bahasa Pemrograman
#ahasa pemrograman untuk membangun Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan pada
"eleisi #er!arna, menggunakan Mi@roso"t isual Basi@ 5.9. Dengan D#(S
)Database (anagement System* menggunakan Mi@roso"t '@@ess 1992.
Mi@roso"t isual Basi@ )sering disingkat sebagai B saja* merupakan sebuah
bahasa pemrograman yang bersifat event driven dan mena!arkan Integrated
Development Environment )7D-* isual untuk membuat program aplikasi berbasis
sistem operasi (icrosoft ;indo!s dengan menggunakan model pemrograman
Fommon +bject (odel )F+(*. %isual #asic merupakan turunan bahasa #'S7F dan
mena!arkan pengembangan aplikasi komputer berbasis grafik dengan cepat, akses
ke basis data menggunakan Data 'ccess +bjects )D'+*, 3emote Data +bjects
)3D+*, atau 'ctieG Data +bject )'D+*, serta mena!arkan pembuatan kontrol
'ctieG dan objek 'ctieG. #eberapa bahasa skrip seperti %isual #asic for
'pplications )%#'* dan %isual #asic Scripting -dition )%#Script*, mirip seperti halnya
%isual #asic, tetapi cara kerjanya yang berbeda.
Mi@roso"t '@@ess )atau Mi@roso"t $""i@e '@@ess* adalah sebuah program aplikasi
basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan
perusahaan kecil hingga menengah. 'plikasi ini merupakan anggota dari beberapa
aplikasi (icrosoft +ffice, selain tentunya (icrosoft ;ord, (icrosoft -.cel, dan
(icrosoft Po!erPoint. 'plikasi ini menggunakan mesin basis data (icrosoft 6et
Database -ngine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga
memudahkan pengguna. %ersi terakhir adalah (icrosoft +ffice 'ccess /==A yang
termasuk ke dalam (icrosoft +ffice System /==A.
(icrosoft 'ccess dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format (icrosoft
'ccess, (icrosoft 6et Database -ngine, (icrosoft SM: Serer, +racle Database,
atau semua kontainer basis data yang mendukung standar +D#F. Para
pengguna4programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan
perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang
mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang
sederhana. 'ccess juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek,
tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi
objek.
- Struktur Program
Struktur Program
- 'ntarmuka
)orm Login
)orm Buat Pakar Baru
)orm &a#us Pakar
)orm /anti Password
Menu =tama
)orm Adit Pengetahuan
)orm In#ut Solusi
)orm In#ut ,enis Kerusakan
)orm Pilih Kerusakan
)orm Diagnosis Kerusakan
)orm &asil Diagnosis
)orm 'lasan dan Penanganan
- Pengu!ian
Peringatan !ika salah memasukkan #assword atau user ID
Peringatan #ada "orm mem%uat user -#akar. %aru


Peringatan #ada "orm mengganti #assword user -#akar.

Peringatan #ada "orm ha#us user -#akar.

Peringatan #ada "orm edit #engetahuan


Peringatan #ada "orm In#ut Solusi


Peringatan #ada "orm In#ut ,enis Kerusakan


III. Kesim#ulan dan saran
a. Kesim#ulan
Dari hasil penelitian di lapangan, proses diagnosis kerusakan "% ber!arna masih
dilakukan secara manual dan tidak adanya panduan resmi yang menjadi acuan.
Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan #ada T %erwarna yang berbasis komputer
merupakan penyelesaian dari masalah yang terjadi saat ini dalam hal proses diagnosis
kerusakan pada "% ber!arna. (aka dari itu Sistem Pakar yang kami buat ini
diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat dalam proses diagnosis kerusakan
pada "% ber!arna.
%. Saran
&ntuk yang bermaksud mengembangkan system pakar ini diharapkan lebih
memahami informasi yang bisa diserap dari buku atau dari pakar itu sendiri. Disamping
itu antar muka program harus lebih diperhatikan agar pengguna merasa nyaman ketika
menggunakan system pakar ini.

Anda mungkin juga menyukai