Anda di halaman 1dari 16

4.

1. ANAMNESA
1. Identitas pasien
1. Nama , alamat dan usia pasien dan suami pasien.
2. Pendidikan dan pekerjaan pasien dan suami pasien.
3. Agama, suku bangsa pasien dan suami pasien.
2. Anamnesa obstetri
1. Kehamilan yang ke ..
2. Hari pertama haid terakhir-HPHT ( last menstrual periode-LMP )
3. Riwayat obstetri:
1. Usia kehamilan : ( abortus, preterm, aterm, postterm ).
2. Proses persalinan ( spontan, tindakan, penolong persalinan ).
3. Keadaan pasca persalinan, masa nifas dan laktasi.
4. Keadaan bayi ( jenis kelamin, berat badan lahir, usia anak saat ini ).
4. Pada primigravida :
1. Lama kawin, pernikahan yang ke .
2. Perkawinan terakhir ini sudah berlangsung . Tahun.
3. Anamnesa tambahan:
o Anamnesa mengenai keluhan utama yang dikembangkan sesuai dengan hal-
hal yang berkaitan dengan kehamilan (kebiasaan buang air kecil / buang air
besar, kebiasaan merokok, hewan piaraan, konsumsi obat-obat tertentu
sebelum dan selama kehamilan).
5.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan ibu hamil untuk menghitung usia kehamilannya
yang memiliki tingkat akurasi yang baik, diantaranya berdasar kepada:
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Untuk dapat menghitung usia kehamilan anda berdasar HPHT hanya dapat dilakukan oleh ibu
hamil yang memiliki siklus haid normal dan teratur (28-30 hari). Untuk taksiran usia
kehamilan berdasar HPHT dapat menggunakan rumus Neagele, selain dapat menghitung usia
kehamilan, rumus ini juga dapat digunakan untuk menghitung hari perkiraan lahir (HPL).
Penggunaan rumus ini adalah dengan menambahkan 7 pada tanggal pertama dari haid
terakhir, kemudian mengurangi bulan dengan 3 dan menambahkan 1 pada tahunnnya,
sedangkan untuk bulan yang tidak bisa dikurangi 3, misalnya Januari, Februari, dan Maret,
maka bulannya ditambah 9, tapi tahunnya tetap tidak ditambah atau dikurangi.
contoh:
Jika HPHT anda adalah 16 nov 2008, maka:
16 -11 - 08
+ - +
7 3 1
23 - 8 - 09 (ini tanggal HPL)

Jadi taksiran waktu kelahiran anda adalah tanggal 23 agustus 2009, sedangkan untuk usia
kehamilan tinggal menghitungnya setiap tanggal 23, jadi pada saat tgl 23 desember , berarti
usia kehamilan anda menginjak satu bulan, 23 januari usia kehamilan 2 bulan ...dst.
Untuk Hari Perkiraan Lahir sebaiknya ditambah tenggang waktu plus atau minus 7 hari.

Tinggi Puncak Rahim
Cara menghitung usia kehamilan dengan metode tinggi puncak rahim adalah dengan meraba
puncak rahim yang menonjol di dinding perut. Penghitungan dimulai dari tulang kemaluan
sampai puncak rahim. Misalnya, jika jarak antara tulang kemaluan sampai puncak rahim
adalah 18 cm, berarti kehamilan anda berusia 18 cm. Penghitungan ini juga dapat dilakukan
dengan menggunakan jari tangan. Setiap kenaikan 3 jari tangan menunjukkan pertambahan
usia 3 minggu. Jika puncak rahim sudah berada di atas pusar, kenaikan jari menunjukkan
pertambahan usia 4 minggu.
Namun, menghitung usia kehamilan dengan cara ini sudah jarang dilakukan.

Selain kedua cara tersebut di atas, sebetulnya ada dua cara lagi yang dapat dilakukan yaitu
dengan mendeteksi denyut jantun janin pertama kali dan deteksi gerakan janin pertama kali.
Namun untuk kedua metode ini tingkat akurasinya kurang, karena denyut jantung janin dan
gerakan janin untuk pertama kali masih lemah, sehingga menyulitkan untuk medeteksinya
6. Untuk dapat menghitung usia kehamilan berdasar HPHT hanya dapat dilakukan oleh ibu
hamil yang memiliki siklus menstruasi normal dan teratur. Untuk taksiran usia kehamilan
berdasar HPHT dapat menggunakan rumus Neagele, selain dapat menghitung usia kehamilan,
rumus ini juga dapat digunakan untuk menghitung taksiran partus (TP). Untuk megetahui TP,
rumusnya adalah tanggal ditambah 7, bulan dikurangi 3 dan tahun ditambah 1.
Sedangkan untuk bulan yang tidak bisa dikurangi 3, misalnya Januari, Februari, dan Maret,
maka bulannya ditambah 9, tapi tahunnya tetap tidak ditambah atau dikurangiMasih bingung?
Langsung ke contohnya saja ya
Misal HPHT tanggal 19 November 2009, maka kapankah taksiran partusnya?
TP =tanggal (19 +7), bulan (11-3), tahun (2009+1)
=26-8-2010
Jadi perkiraan melahirkan tanggal 26 Agustus 2010. Untuk TP ini sebaiknya ditambah
tenggang waktu plus atau minus 7 hari.
7. B. Tanda dan Gejala Kehamilan
1) Tanda-tanda preasumtif
a. Amenore (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Wanita harus
mengetahui tanggal hari pertama haid terakhirnya supaya dapat ditaksir tuanya kehamilan
dan taksiran tanggal persalinan, dengan memakai rumus NEAGI E: HT 3 (bulan +7).
b. Mual dan muntah (nausea dan emesis)
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan sampai akhir triwulan pertama.
Sering terjadi pada pagi hari disebut morning sickness. Dalam batas-batas tertentu
keadaan ini masih fisiologis, tetapi terlampau sering mengakibatkan gangguan kesehatan
dan disebut Hiper emesis Gravidarum.
c. Mengidam (ingin makanan khusus)
Sering terjadi pada bulan pertama akan tetapi hilang dengan semakin tuanya kehamilan.
d. Tidak tahan terhadap bau-bauan
e. Pingsan
Sering dijumpai pada/bila berada di tempat-tempat ramai.
f. Mamae menjadi tegang dan besar
Pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mamae.
Kelenjar Montgomery tampak lebih jelas.
g. Anoreksia
Hanya berlangsung pada triwulan pertama setelah itu timbul lagi nafsu makannya.
h. Sering kencing
Karena pada kandung kencing saat bulan-bulan pertama tertekan oleh uterus yang mulai
membesar. Pada akhir triwulan ketiga, gejala ini timbul lagi karena kepala janin menekan
kandung kemih.
i. Obstipasi
Karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.
j. Pigmentasi kulit
Pengaruh hormon kortikostroid plasenta yang merangsang nelanofor dan kulit. Dijumpai
pada muka (chlosma gravidarum) areola mamae menjadi lebih hitam, leher dan dinding
perut (linea nigra = grisea).
k. Epulis
Hipertropi papilla ginggigivae
l. Varises
Terdapat pada kaki, betis, vulva biasanya dijumpai pada triwulan terakhir
2) Tanda-tanda kemungkinan hamil
Tanda-tanda mungkin dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
- Tanda objektif yang diperoleh oleh pemeriksa.
- Tanda subjektif yang dirasakan oleh ibu.
Tanda-tanda mungkin hamil:
a. Pembesaran, perubahan bentuk dan konsistensi rahim.
- Pemeriksaan dalam diraba bahwa uterus membesar dan makin lama makin bundar
bentuknya.
- Tanda piscazek, uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas.
- Konsistensi rahim menjadi lebih lunak terutama daerah isthmus uteri yang disebut tanda
Hegar.
b. Perubahan pada serviks.
- Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, seperti ujung hidung.
- Dalam kehamilan serviks menjadi lunak, seperti bibir atau ujung bawah daun telinga.
c. Kontraksi Braxton hicks.
- Waktu palpasi uterus yang lunak menjadi keras karena berkontraksi
d. Balotemen.
- Dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar maupun dengan jari yang melakukan
pemeriksaan dalam.
- Pada bulan keempat dan kelima janin itu kecil dibandingkan dengan banyaknya air ketuban
maka kalau rahim didorong dengan sekonyong-konyong atau di goyang maka anak akan
melenting ke dalam rahim.
e. Meraba bagian anak.
- Dapat dilakukan bila anak sudah besar.
- Kadang-kadang tumor yang padat seperti myoma, fibroma, dapat menyerupai bentuk anak.
f. Pemeriksaan biologis.
g. Pembesaran perut.
- Setelah bulan ketiga, rahim dapat diraba dari luar dan mulai pembesaran perut.
h. Tanda Chadwick.
- Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.
3) Tanda-tanda pasti hamil
a. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa/ diraba juga bagian janin.
b. Denyut jantung janin:
- Didengar dengan stetoskop monorae leanec.
- Dicetak dan didengar alat Doppler.
- Dicetak dengan alat /foto elektro kardiogram.
- Dilihat dengan USG.
c. Kelihatan tulang-tulang janin dalam foto Roentgen
C. Diferensial Diagnosa Kehamilan
Suatu kehamilan harus dibedakan dengan keadaan / penyakit yang dalam pemeriksaan
meragukan:
Hamil palsu (pseudocysis)
Terdapat aminorhe, perut membesar, tetapi tanda-tanda kehamilan yang lain dan reaksi
kehamilan negatif.
Mioma uteri
Perut membesar dan rahim membesar, namun pada perabaan rahim terasa padat dan
berbenjol-benjol, tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda-anda kehamilan lainnya.
Kistoma uteri
Mungkin ada aminorhe, perut membesar tetapi uterusnya sebesar biasa.
Vesika urinaria dengan retensi urine
Uterus sendiri perbesarannya biasa, tanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif.
HematometraUterus membesar karena tensi darah disebabkan stenosis vagina atau serviks.
8. Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) sangat disarankan bagi para ibu hamil
untuk memonitor kesehatan ibu dan janin dalam kandungan. Kenapa pemeriksaan kehamilan
ini penting? Kapan dan apa saja yang harus diperiksa?
Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara berkala dari
awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan janin agar
tercapai kehamilan yang optimal.
Kenapa sih pemeriksaan kehamilan ini penting?
Pemeriksaan kehamilan ini penting karena berguna dalam :
1. Mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu.
2. Memonitor kesehatan ibu dan janin supaya persalinannya aman.
3. Agar tercapainya kesehatan bayi yang optimal.
4. Mendeteksi dan mengatasi dini komplikasi dan penyakit kehamilan yang mungkin dapat
muncul misalnya :
Hipertensi dalam kehamilan
Diabetes dalam kehamilan (gestasional diabetes)
Anemia
Janin dengan berat badan rendah
Kehamilan anggur
Plasenta previa (ari-ari menutup jalan lahir)
Infeksi dalam kehamilan misalnya keputihan atau infeksi saluran kemih dll
Apa saja sih yang harus diperiksa?
Pemeriksaan kehamilan minimal dilakukan sebanyak 4 kali yaitu :
Pemeriksaan kehamilan pertama yaitu pemeriksaan kehamilan saat usia kehamilan antara
0-3 bulan. Memang biasanya ibu tidak menyadari kehamilan saat awal masa kehamilan,
tetapi sangat diharapkan agar kunjungan pertama kehamilan dilakukan sebelum usia
kehamilan < 12 minggu. Pemeriksaan kehamilan ini cukup dilakukan sekali dan mungkin
berlangsung 30-40 menit.
Pada pemeriksaan kehamilan trimester pertama kalinya anda akan diperiksa :
Riwayat kesehatan anda, disini anda akan diajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui
adanya kelainan genetic, kondisi kesehatan anda (adakah penyakit kronis), riwayat
kehamilan sebelumnya dan keadaan psikososial anda.
Penentuan usia kehamilan sebenarnya. Hal ini bisa dilakukan dengan USG transvaginal atau
transabdominal sekalian memastikan adanya janin dalam kandungan atau dengan
menanyakan HPHT (hari pertama haid terakhir) anda.
Pemeriksaan fisik secara umum misalnya tekanan darah, berat badan dan pemeriksaan fisik
lainnya.
Pemeriksaan dalam yaitu pemeriksaan vagina dan leher rahim anda.
Pemeriksaan laboratorium untuk kadar hemoglobin darah, urinalisis (pemeriksaan urin),
golongan darah dan rhesus, TORCH dan tes hepatitis.
Bila terdapat kelainan atau komplikasi dalam pemeriksaan fisik dan laborarium maka
sebaiknya dirujuk ke dokter spesialis kandungan. Bila tidak terdapat kelainan maka
pemeriksaan kehamilan tetap dapat dilakukan di bidan atau puskesmas.
Pemeriksaan kehamilan kedua yaitu pemeriksaan kehamilan saat usia kehamilan antara 4-6
bulan. Biasanya kunjungan kehamilan dilakukan sebelum usia kehamilan mencapai 26
minggu. Pemeriksaan ini mungkin berlangsung 20 menit saja.
Pemeriksaan yang akan dilakukan adalah :
Anamnesa. Anda akan ditanyakan mengenai kondisi selama kehamilan, keluhan-keluhan
yang muncul dan tanda-tanda pergerakan janin.
Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri
(puncak rahim), detak denyut janin dan pemeriksaan fisik menyeluruh serta pemeriksaan
dalam bila pada kunjungan pertama tidak dilakukan.
Pemeriksaan laboratorium. Urinalisis, cek protein dalam urin bila tekanan darah tinggi, gula
darah dan hemoglobin terutama bila kunjungan pertama anda dinyatakan anemia. Anda
juga bisa melakukan serangkaian pemeriksaan lainnya yang berguna dalam mendeteksi dini
kelainan dalam janin misalnya alpha feto protein (AFP), Chorion Villius Sample (CVS), dan
amniosintesis.
Pemeriksaan ultrasonografi. Pemeriksaan USG ini berguna untuk mendeteksi kelainan
bawaan janin, jumlah janin, pergerakan jantung janin, lokasi plasenta (ari-ari), dll.
Pemeriksaan kehamilan ketiga yang dilakukan saat usia
kehamilan mencapai 32 minggu. Pemeriksaan ini mungkin memakan waktu 20 menit
dengan komposisi pemeriksaan hampir sama dengan pemeriksaan kedua yaitu :
Anamnesa. Anda akan ditanyakan mengenai kondisi selama kehamilan, keluhan-keluhan
yang muncul dan tanda-tanda pergerakan janin.
Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri
(puncak rahim), detak denyut janin, pemeriksaan Leopold (pemeriksaan kandungan melalui
perut) dan pemeriksaan fisik menyeluruh.
Pemeriksaan laboratorium. Urinalisis, cek protein dalam urin bila tekanan darah tinggi, gula
darah dan hemoglobin.
Pemeriksaan kehamilan keempat. Ini merupakan pemeriksaan kehamilan terakhir dan
dilakukan pada usia kehamilan antara 32-36 minggu. Pada pemeriksaan ini akan
dilakukan pemeriksaan :
Anamnesa. Anda akan ditanyakan mengenai kondisi selama kehamilan, keluhan-keluhan
yang muncul, pergerakan janin, dan tanda kontraksi rahim.
Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri
(puncak rahim), detak denyut janin, pemeriksaan Leopold (menentukan letak janin dalam
kandungan), dan pemeriksaan fisik menyeluruh.
Pemeriksaan laboratorium. Urinalisis, cek protein dalam urin bila tekanan darah tinggi, gula
darah dan hemoglobin terutama bila kunjungan pertama anda dinyatakan anemia.
Saat pemeriksaan kehamilan keempat inilah anda akan mulai mendiskusikan pilihan
persalinan yang aman sesuai dengan kondisi kehamilan.
Tapi bila anda bisa melakukan pemeriksaan kehamilan lebih sering, maka WHO sangat
menyarankan agar anda melakukan pemeriksaan kehamilan setiap 4 minggu sekali
dari saat pemeriksaan kehamilan pertama kali hingga usia kehamilan 28 minggu, setiap
2 minggu sekali dari usia kehamilan 28-36 minggu dan setiap satu minggu sekali dari
usia kehamilan 36 minggu hingga waktunya melahirkan.
Kapan saya harus dirujuk ke dokter spesialis kandungan?
Anda akan dirujuk ke dokter spesialis kandungan bila dalam pemeriksaan kehamilan
ditemukan :
Memiliki riwayat penyakit jantung, ginjal, diabetes, dan epilepsy sebelum kehamilan.
Memiliki riwayat kelainan genetic dalam keluarga
Tanda anemia berat (hemoglobin < 7g/dl)
Riwayat lahir mati, berat badan lahir rendah (BBLR), preeclampsia atau eklampsia, sectio
Caesar pada riwayat kehamilan sebelumnya.
Munculnya tekanan darah tinggi atau proteinuria (adanya protein dalam urin)
Gula darah meninggi (> 200mg/dl) selama kehamilan
Perdarahan per vagina atau munculnya bercak-bercak darah selama kehamilan.
Sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur atau bengkak seluruh tubuh.
Adanya infeksi saat kehamilan.
Tips dan trik untuk kehamilan yang optimal :
Lakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala dan teratur.
Gunakan kondom selama berhubungan seksual saat hamil
Berhentilah merokok, minum alcohol dan obat-obatan selama kehamilan kecuali atas saran
dokter.
Minumlah suplemen besi (60mg Fe elemental iron) dan 250 mikrogram asam folat satu kali
sehari sejak trimester pertama.
Anda bisa menambahkan suplemen zink 15 mg, tembaga 2 mg, kalsium 250 mg, vitamin D
10 ug (400 IU),vitamin C 50 mg, vitamin 2 mg,dan vitamin B12 2 ug sejak trimester kedua.
Suntikan tetanus toksoid sebanyak dua kali dengan interval pemberian 4 minggu.
Ikutilah senam hamil
Usahakan berat badan bertambah antara 7,5 12,5 kg saja selama kehamilan.
Jangan membasuh vagina dengan cairan pembersih (douching) atau memasukkan jari ke
dalam vagina saat membersihkan.
Hindari penggunaan sepatu berhak tinggi.
Lakukanlah pemeriksaan kehamilan berkala agar anda dan janin anda sehat hingga hari
persalinan tiba
1. ANAMNESA
4. Identitas pasien
1. Nama , alamat dan usia pasien dan suami pasien.
2. Pendidikan dan pekerjaan pasien dan suami pasien.
3. Agama, suku bangsa pasien dan suami pasien.
5. Anamnesa obstetri
1. Kehamilan yang ke ..
2. Hari pertama haid terakhir-HPHT ( last menstrual periode-LMP )
3. Riwayat obstetri:
1. Usia kehamilan : ( abortus, preterm, aterm, postterm ).
2. Proses persalinan ( spontan, tindakan, penolong persalinan ).
3. Keadaan pasca persalinan, masa nifas dan laktasi.
4. Keadaan bayi ( jenis kelamin, berat badan lahir, usia anak saat ini ).
4. Pada primigravida :
1. Lama kawin, pernikahan yang ke .
2. Perkawinan terakhir ini sudah berlangsung . Tahun.
6. Anamnesa tambahan:
o Anamnesa mengenai keluhan utama yang dikembangkan sesuai dengan hal-
hal yang berkaitan dengan kehamilan (kebiasaan buang air kecil / buang air
besar, kebiasaan merokok, hewan piaraan, konsumsi obat-obat tertentu
sebelum dan selama kehamilan).
2. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan fisik umum
1. Kesan umum (nampak sakit berat, sedang), anemia konjungtiva, ikterus,
kesadaran, komunikasi personal.
2. Tinggi dan berat badan.
3. Tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan, suhu tubuh.
4. Pemeriksaan fisik lain yang dipandang perlu.
2. Pemeriksaan khusus obstetri
1. Inspeksi :
1. Chloasma gravidarum.
2. Keadaan kelenjar thyroid.
3. Dinding abdomen ( varises, jaringan parut, gerakan janin).
4. Keadaan vulva dan perineum.
2. Palpasi
1. Maksud untuk melakukan palpasi adalah untuk :
1. Memperkirakan adanya kehamilan.
2. Memperkirakan usia kehamilan.
3. Presentasi - posisi dan taksiran berat badan janin.
4. Mengikuti proses penurunan kepala pada persalinan.
5. Mencari penyulit kehamilan atau persalinan.
PALPASI ABDOMEN PADA KEHAMILAN
Tehnik :
1. Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan saudara
lakukan pada ibu.
2. Ibu dipersilahkan berbaring telentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk
mengurangi kontraksi otot dinding abdomen.
3. Leopold I s/d III, pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping kanan
ibu dengan menghadap kearah muka ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa
berbalik arah sehingga menghadap kearah kaki ibu.

Leopold I





1. Leopold I :
o Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak fundus uteri.
o Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan.
o Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus ( bokong atau kepala
atau kosong ).

Leopold II
1. Leopold II :
o Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai disamping
kiri dan kanan umbilikus.
o Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut
jantung janin nantinya.
o Tentukan bagian-bagian kecil janin.

Leopold III
1. Leopold III :
o Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan
perasaan tak nyaman bagi pasien.
o Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan.
o Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah
sudah mengalami engagemen atau belum.

Leopold IV
1. Leopold IV :
o Pemeriksa merubah posisinya sehingga menghadap ke arah kaki pasien.
o Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah janin.
o Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat desensus janin.

Menentukan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan usia kehamilan berdasarkan
parameter tertentu ( umbilikus, prosesus xyphoideus dan tepi atas simfisis pubis)
VAGINAL TOUCHER PADA KASUS OBSTETRI

Indikasi vaginal toucher pada kasus kehamilan atau persalinan:
1. Sebagai bagian dalam menegakkan diagnosa kehamilan muda.
2. Pada primigravida dengan usia kehamilan lebih dari 37 minggu digunakan untuk
melakukan evaluasi kapasitas panggul (pelvimetri klinik) dan menentukan apakah ada
kelainan pada jalan lahir yang diperkirakan akan dapat mengganggu jalannya proses
persalinan pervaginam.
3. Pada saat masuk kamar bersalin dilakukan untuk menentukan fase persalinan dan
diagnosa letak janin.
4. Pada saat inpartu digunakan untuk menilai apakah kemajuan proses persalinan sesuai
dengan yang diharapkan.
5. Pada saat ketuban pecah digunakan untuk menentukan ada tidaknya prolapsus bagian
kecil janin atau talipusat.
6. Pada saat inpartu, ibu nampak ingin meneran dan digunakan untuk memastikan
apakah fase persalinan sudah masuk pada persalinan kala II.
Tehnik
Vaginal toucher pada pemeriksaan kehamilan dan persalinan:
1. Didahului dengan melakukan inspeksi pada organ genitalia eksterna.
2. Tahap berikutnya, pemeriksaan inspekulo untuk melihat keadaan jalan lahir.
3. Labia minora disisihkan kekiri dan kanan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri
dari sisi kranial untuk memaparkan vestibulum.)
4. Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan dalam posisi lurus dan rapat dimasukkan
kearah belakang - atas vagina dan melakukan palpasi pada servik.

1. Menentukan dilatasi (cm) dan pendataran servik (prosentase).
2. Menentukan keadaan selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah, bila sudah
pecah tentukan :
1. Warna
2. Bau
3. Jumlah air ketuban yang mengalir keluar
3. Menentukan presentasi (bagian terendah) dan posisi (berdasarkan
denominator) serta derajat penurunan janin berdasarkan stasion.

4. Menentukan apakah terdapat bagian-bagian kecil janin lain atau talipusat yang
berada disamping bagian terendah janin (presentasi rangkap compound
presentation).
5. Pada primigravida digunakan lebih lanjut untuk melakukan pelvimetri klinik
:
1. Pemeriksaan bentuk sacrum
2. Menentukan apakah coccygeus menonjol atau tidak.
3. Menentukan apakah spina ischiadica menonjol atau tidak.
4. Mengukur distansia interspinarum.
5. Memeriksa lengkungan dinding lateral panggul.
6. Meraba promontorium, bila teraba maka dapat diduga adanya
kesempitan panggul (mengukur conjugata diagonalis).
7. Menentukan jarak antara kedua tuber ischiadica.
Auskultasi
Auskultasi detik jantung janin dengan menggunakan fetoskop de Lee.
Detik jantung janin terdengar paling keras didaerah punggung janin.
Detik jantung janin dihitung selama 5 detik dilakukan 3 kali berurutan selang 5 detik
sebanyak 3 kali.
Hasil pemeriksaan detik jantung janin 10 12 10 berarti frekuensi detik jantung
janin 32 x 4 = 128 kali per menit.
Frekuensi detik jantung janin normal 120 160 kali per menit.


PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium rutin (Hb dan urinalisis serta protein urine).

Pemeriksaan laboratorium khusus.
Pemeriksaan ultrasonografi.
Pemantauan janin dengan kardiotokografi.
Amniosentesis dan Kariotiping.
10 KESIMPULAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN:
Sebagai kesimpulan hasil pemeriksaan kehamilan harus disebutkan 10 hal berikut dibawah
ini :
1. Hamil atau tidak hamil ( berdasarkan tanda pasti kehamilan ).
2. Primigravida atau multigravida.
o G (gravida ) P(para)
1 2 3 4.

1. Jumlah partus aterm (> 37 minggu/ berat anak > 2500 g).
2. Jumlah partus preterm (22 37 minggu / berat anak < 2500g )
3. Jumlah abortus ( < 20 minggu ).
4. Jumlah anak hidup saat ini.
3. Anak hidup atau mati.
4. Usia kehamilan ( aterm / preterm minggu ).
5. Letak anak :
1. Situs : misalnya situs longitudinal.
2. Habitus : misalnya fleksi.
3. Posisi : misalnya punggung kiri dengan ubun-ubun kecil kiri melintang.
4. Presentasi : misalnya presentasi belakang kepala.
6. Kehamilan intra atau ekstrauterin.
7. Hamil tunggal atau kembar.
8. Inpartu atau tidak ( sebutkan tahapan persalinan)
9. Keadaan jalan lahir : tumor jalan lahir, hasil pemeriksaan pelvimetri klinik, cacat
rahim pasca sectio caesar atau miomektomi intramural.
10. Keadaan umum ibu :
0. Komplikasi atau penyakit penyakit yang menyertai kehamilan atau persalinan ( misal:
pre eklampsia, anemia , hepatitis dsb nya )
1. Komplikasi persalinan ( misal : secondary arrest , kala II memanjang, gawat janin )

DIAGNOSA :
1. Diagnosa ibu :
o misalnya :
o G
1
P
0000
inpartu kala I fase aktif
o (Penyulit kehamilan) Pre eklampsia berat dan anemia gravidarum
2. Diagnosa anak :
o Misalnya : janin tunggal, hidup, intrauterin, presentasi belakang kepala.
TERAPI / SIKAP / TINDAKAN / RENCANA TINDAKAN & TINDAK LANJUT :
Misalnya :
Pasang infuse dan dauer katheter
Pemberian Mg SO4 dosis bolus dan dosis pemeliharaan
Observasi keadaan umum ibu (tekanan darah dan pernafasan , gejala subjektif,
kejang, kesadaran, produksi urine
Observasi kemajuan persalinan ( detik jantung janin, kontraksi uterus, penurunan
janin dan tanda-tanda ruptura uteri iminen - lingkaran Bandl)
Antisipasi terjadinya perdarahan pasca persalinan ( oleh karena pemberian MgSO4
dan adanya anemia gravidarum )
Buat partograf
Evaluasi 4 jam
Bila kemajuan persalinan berlangsung dengan normal, direncanakan untuk melakukan
persalinan pervaginam dengan mempercepat persalinan kala II menggunakan
ekstraksi cunam atau vakum.


PROGNOSA: penentuan prognosa meliputi prognosa ibu dan anak
Prinsip Obstetri :
1. Primum non nocere : merupakan sesuatu yang
teramat penting adalah tidak membuat keadaan
menjadi semakin buruk
2. Non vi sed arte : melakukan tindakan medis bukan
dengan kekuatan fisik namun dengan ketrampilan

Anda mungkin juga menyukai