Anda di halaman 1dari 35

Etika

Introduksi
Gain Skills and Build Confidence
Demi Masa
Simbol Power
atau Energi (Listrik) untuk On-off
Ingat Angka 1 dan O
dalam Ilmu Ekonometrika (Variabel Dummy)?
Memahami Universalitas Standar Etika
Mengelola Etika (Akhlak)
dalam Profesi

Minimal Analisis SWOT

Standar Kompetensi
1. Memberi bekal kepada mahasiswa/i untuk
mengerti profesi;

2. Melakukan kajian (perbandingan) dari situasi
terkini di Indonesia (dan dunia);

3. Diharapkan setelah lulus mampu memulai
Profesi, sebagai: (1) wirausahawan; atau (2)
bekerja pada orang atau pihak lain.

DEFINISI ETIKA
(Konvensional)

1. Etika adalah prinsip atau standar yang
mengatur perilaku manusia;
2. Etika lebih dari sekedar moralitas, yang lebih
banyak menekankan pada hasil akhir berupa
baik dan buruk, atau benar dan salah;
3. Etika adalah standar perilaku yang dibentuk
oleh hukum, nilai-nilai kemasyarakatan;
aturan-aturan bisnis, dan norma standar.

Dalam Bisnis (Konvensional) Perilaku
yang Dianggap Tidak Etis Meliputi:

1. Pelanggaran hukum internasional atau lokal;
2. Pelanggaran nilai-nilai dan kode etik suatu organisasi;
3. Perilaku licik (deceptive);
4. Pelanggaran secara sengaja terhadap janji dan
kesepakatan;
5. Pelanggaran terhadap standar minimum menyangkut
perlakuan terhadap karyawan;
6. Pelanggaran terhadap hukum atau standar lingkungan;
7. Penyembunyian informasi yang bersifat material
dalam pengajuan usulan atau negosiasi.
Konsep Umum Prinsip Etika Meliputi

1. Keadilan;
2. Kesetaraan;
3. Penghormatan;
4. Objektivitas;
5. Kejujuran;
6. Kerahasiaan;
7. Privasi;
8. Pencegahan kekerasan;
9. Kesakralan;
10. Pengakuan hak-hak;
11. Penggunaan kekuasaan secara sah;
12. Pemenuhan kesepakatan;
13. Integritas;
14. Kehati-hatian;
15. Kesetiaan.
Etika adalah Derivasi dari Filsafat yang
Hanya Mengatur Hubungan Antar Manusia
Suatu komunitas mendefinisikan batasan-batasan etika
yang dianutnya melalui hukum, nilai-nilai dan aturan-
aturan;

Meskipun dalam operasinya organisasi diikat oleh
framework umum mengenai standar etika, mereka juga
dapat mendefinisikan batasan-batasan etika secara
internal melalui kebijakan dan prosedur kerja;

Perlu dipahami bahwa panduan etika tidak hanya
didasarkan pada kebutuhan individu melainkan juga
kepentingan stakeholders dan masyarakat umum.

Selama beberapa tahun terakhir kami melihat adanya
perbaikan positif berkaitan dengan standar etika yang
diharapkan dari organisasi dan jajaran pimpinannya.

Masalah-masalah tidak etis 20 tahun lalu yang tidak
diperhatikan kini dapat menjadi topik utama di
mediamedia di seluruh dunia;

Oleh sebab itu, etika bukanlah semata-mata suatu konsep
yang harus dimiliki agar terlihat lebih baik, melainkan
merupakan komponen utama dari sebuah praktik bisnis
yang sehat, yang dapat berpengaruh pada kesuksesan atau
kegagalan jangka panjang suatu organisasi;

Menurut KPK
Akibat Jangka Panjang dari
Suatu Tindakan Tidak Etis

1. Kerusakan reputasi perusahaan;
2. Risiko penuntutan hukum dari pihak-pihak yang terpengaruh
atau pengenaan sanksi, baik perdata maupun pidana, dari
pemerintah;
3. Risiko tuntutan pidana terhadap dewan direksi;
4. Pilihan tidak etis yang dapat merusak suatu organisasi
dengan menciptakan budaya yang negatif dimana tindakan
etis tidak dihargai;
5. Terjebak pada keputusan-keputusan yang tidak etis untuk
meneruskan atau menutupi tindakan tidak etis yang telah
dilakukan;
6. Melemahkan kemampuan individu dan organisasi untuk
membuat keputusan ke depan.

Pengembangan Etika Profesi/Bisnis yang Baik dapat Membantu Organisasi

1. Menciptakan kesetaraan antara individu, kelompok dan organisasi serta
meminimalkan penyalahgunaan kekuasaan dan sumber daya;

2. Mencegah praktik-praktik kolusif dan tidak sehat;

3. Memperbaiki moral dan etika pegawai suatu organisasi serta meningkatkan
kesetiaan diantara staf, pelanggan dan pemasok

4. Memelihara informasi yang bersifat rahasia dan khusus;

5. Mengurangi risiko organisasi terhadap penuntutan;

6. Mendapatkan rasa hormat dari rekan usaha dan masyarakat serta meningkatkan
reputasi dan persepsi publik terhadap organisasi;

7. Memberikan rasa aman bagi manajemen karena tidak akan adanya risiko
diinvestigasi, dituntut atau digugat karena tindakan-tindakan tidak etis yang
pernah dilakukan.


Contd
Kerangka Teori
The Islamic Work Ethic (IWE)
IWE merupakan sekumpulan prinsip moral yang
di dalamnya terdapat aturan mana yang benar dan
mana yang tidak baik (Beekun, 1997);
Rizk (2008) mendefenisikan IWE sebagai bagian
kesatuan dalam kehidupan manusia (bekerja);
Sepintas IWE memiliki kesamaan dengan PWE
(Protestant Work Ethic);
Keduanya memiliki nilai seperti: (1) bekerja
keras: (2) komitmen; (3) berdedikasi terhadap
pekerjaan; (4) kreatif dalam bekerja; dan (5)
kooperatif.

Islamic
Work
Ethic
Job
Satisfaction
Organizational
Commitment
Sustainability
Latar Belakang Berkembangnya
Etika Profesi
Studi mengenai etika bekerja, mulai banyak dikaji
ketika kegagalan perusahaan Enron dan WorldCom
dalam dunia bisnis;
Kebanyakan studi yang ada di berbagai jurnal
menjadikan karya Max Weber sebagai sandaran;
Ia mengaitkan efek pemikiran agama dalam hubungan
antara stratifikasi sosial dan kegiatan ekonomi;
Diklaim bahwa etika protestan mendorong seseorang
untuk bekerja sungguh-sungguh;
Sehingga hal tersebut dianggap sebagai faktor
determinan yang mendorong kepada kesuksesan.


Contd
Kesimpulan dari karya Weber hanya berlaku
pada masyarakat yang didominasi oleh agama
non-Islam;
Islam, sebagai contoh, memiliki konsep dan
pemahaman tersendiri mengenai etika yang
berasal dari Al Quran dan Sunnah;
Sebagai bukti nya ialah penerapan dari etika
Islam tersebut pernah membawa umat Muslim
pada masa keemasan di abad 8 hingga 14.


Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim
terbesar di dunia telah memperlihatkan perkembangan
yang cepat dalam sektor keuangan sejak tahun 1990-an;
Salah satu yang turut berkembang saat itu ialah lembaga
keungan mikro yang dikenal dengan sebutan Baitul Maal
wal Tamwil (BMT);
Berdasarkan Seibel* (1993), jumlah BMT yang ada saat
itu sebanyak 2.900 unit dengan total aset lebih dari Rp
110 Milyar; dan
Berdasarkan BMT Center (2012), aset BMT se Indonesia
sekarang berkisar sekitar Rp 7 Trilyun,-.
Contd
*Thomas M.Siebel
Selain harus bersaing antar sesama, BMT juga
mendapat tantangan lebih karena harus
bersaing dengan lembaga keuangan mikro
konvesional (khususnya yang mendadak
syariah).
Contd



The effect of Islamic work ethic on work
outcome?



Contd
Indonesian Islamic Aims
Dicoba transformasi struktural sekaligus
lintas struktural antara dua bidang yakni
agama dan ekonomi;
Kembangkan hubungan antara penghayatan
agama dengan pola-pola perilaku (work
outcomes).
Akhlak Islam
Mengatur
hablumminannaas dan hablumminallah;


Bekerja di Dalam Islam adalah Ibadah
Di dalam ibadah semua ada aturan atau
framework-nya.
BISNIS
ADA
KEBERANIAN
BISA
MENJUAL
AMBIL
UNTUNG
ADA
PRODUK
MAU BISNIS
APAKAH
SAYA
SUDAH SIAP
APAKAH
PASANGAN
KITA SIAP
MARI KITA
SADAR
BISNIS
KOMUNIKASI
MOTIVASI
KESADARAN
DIRI
KONSEP
DIRI
DARI MANA KITA MULAI
MODAL UANG
& MODAL
BUKAN UANG
PELUANG
PRODUK
TEMPAT
TEMPAT
PRODUK
MENYESUAIKAN
TEMPAT
TEMPAT
MENYESUAIKAN
PRODUK

Anda mungkin juga menyukai