Anda di halaman 1dari 31

PETUNJUK PRAKTIKUM

PATOLOGI UMUM

STAF PATOLOGI VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2013

MATERI 3
Radang Akut dan Radang Kronis

Adalah merupakan reaksi dari tubuh (seluler dan vaskuler) terhadap masuknya
benda asing, invasi mikroorganisme atau kerusakan jaringan (jejas).
Gejala Klasik Keradangan
Panas/Heat (Kalor)
Kemerahan/Redness (Rubor)
Bengkak/Swelling (Tumor)
Nyeri/Pain (Dolor)
Kehilangan Fungsi/Loss Function (Function
Laesa)
I
N
F
L
A
M
A
T
I
O
N
Secara Garis Besar Keradangan dapat Dibagi Menjadi Dua Berdasarkan
Waktu Perjalanan Keradangan yaitu:
a. Radang Akut (Acute Inflamation)
b. Radang Kronis (Chronic Inflamation)

Beberapa komponen yang berperan penting dalam keradangan akut dan
keradangan kronis adalah sebagai berikut:

Granulosit: (Neutrophils, Eosinophils,
Basophils)
Agranulosit: (Monocytes, Lymphocytes,
Giant cell, Fibroblast dsb.)

A. Komponen Seluler
Proteoglikan, Serabut Kolagen, Serabut
Elastik dsb.
B. Komponen Non
seluler
Secara Umum Komponen Keradangan pada Radang sebagai berikut:
a. Radang Akut (Acute Inflamation) = Sel radang Polymorfonuklear (PMN)
b. Radang Kronis (Chronic Inflamation) = Sel Radang Mononuklear (MN)
A. Komponen Radang Akut (Sel Radang
PMN)
B. Komponen Radang Kronis (Sel Radang
MN)
KOMPONEN RADANG
Gambaran Mikroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :

JenisJenis Radang Akut
Radang Serous
Radang Fibrinous
Radang Catarrhal
Radang Suppurative/Purulent
Radang Hemorrhage
Kombinasi dari Radang-Radang diatas
I
N
F
L
A
M
A
T
I
O
N
A
C
U
T
E
Terdapat 2 komponen utama dalam proses radang akut, yaitu perubahan
penampang (perubahan vaskular) dan struktural dari pembuluh darah serta
emigrasi dari leukosit (perubahan selular)
Adalah merupakan reaksi radang yang berlangsung secara langsung dan dini terhadap
agen jejas. Respon ini relatif singkat, berlangsung dalam hitungan jam dan hari.
1. Radang Serous (Serous Inflamation)
Gambaran Makroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
Radang Serous (Serous Inflamation)
Gambaran Mikroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
2. Radang Fibrinous (Fibrinous Inflamation)
Gambaran Makroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
Radang Fibrinous (Fibrinous Inflamation)
Gambaran Mikroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
Radang Fibrinous (Fibrinous Inflamation)
Gambaran Mikroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
3. Radang Katarrhal (Catarrhal Inflamation)
Gambaran Makroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
Radang Katarrhal (Catarrhal Inflamation)
Gambaran Mikroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
Radang Katarrhal (Catarrhal Inflamation)
Gambaran Mikroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
4. Radang Supurative (Supurative Inflamation)
Gambaran Makroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
Radang Supurative (Supurative Inflamation)
Gambaran Mikroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
Radang Supurative (Supurative Inflamation)
Gambaran Mikroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
5. Hemorrhage (Hemorrhage Inflamation)
Gambaran Makroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
Hemorrhage (Hemorrhage Inflamation)
Gambaran Makroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :

Radang kronis merupakan inflamasi yang berdurasi panjang (berminggu-minggu
hingga bertahun-tahun) dan terjadi proses inflamasi aktif, destruksi jaringan, dan
penyembuhan secara simultan.
Apabila Radang Akut Tidak mampu mengatasi
Stimulus Penyebab maka akan terjadi
Radang Granulomatous (Radang Kronis)
Penyembuhan dengan Fibrosis
Pembentukan Abses
Radang kronik dapat timbul karena lanjutan dari radang akut, atau
responnya sejak awal bersifat kronik.
I
N
F
L
A
M
A
T
I
O
N
C
H
R
O
N
I
C
1. Radang Granulomatus (Granulomatous Inflamation)
Gambaran Makroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
Radang Granulomatus (Granulomatous Inflamation)
Gambaran Makroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
Radang Granulomatus (Granulomatous Inflamation)
Gambaran Mikroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
2. Abcess
Gambaran Mikroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
Abcess
Gambaran Mikroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
3. Fibrosis (Pembentukan Jaringan Ikat)
Gambaran Mikroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :

Adalah kerusakan lokal, atau lesi pada permukaan mukosa, sampai ke bagian
dalam submukosa.
Contoh : ulcer pada usus, lambung, rongga mulut, dengan dasar lesi
reaksi keradangan/penyembuhan, dengan dilapisi eksudat pada
permukaannya.
Ulcera terdapat dua jenis yaitu
Ulcer Akut
Ulcer Kronis
ULCERA
1. Ulcer (Ulcera)
Gambaran Mikroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :
Ulcer (Ulcera)
Gambaran Mikroskopis
Organ :
Deskripsi lesi :
Diagnosa morfologi :

Anda mungkin juga menyukai