Pendahuluan
Huuuh,,,,, Tarjo mengepulkan asap rokok yang sejak ba'da subuh tadi ia garap.
Secangkir kopi tubruk yang tinggal setengah lagi ia coba teguk kembali. Sesekali ia
membetulkan sarungnya bekas pemberian ayahnya ketika ia disunat dulu, hal itu ia
lakukan untuk melawan dingin yang menyengat serta nyamuk-nyamuk kebun jagung di
Darsimah, Darsimah!!! Dimana kau sekarang Dar? Abang dan anak kita
kangeeeen sekali. (Tarjo berucap mengenang nasib istrinya, yang nama lengkapnya;
Darsimah Silvia Aulia binti H. Mahmud). Aku ingin merantau Bang, ingin mencoba
merobah nasib keluarga kita. Jaga anak-anak ya Bang!! Hik, hik, hik (Darsimah dan
Tarjo menangis sesenggukan dalam pelukan). Itulah terakhir kali Tarjo dan istrinya
bisa saling tegur sapa. Tak terasa sudah delapan tahun mereka berpisah, anak
tunggalnya yang diberi nama Suminem Natali Glebora panggilannya Natali, yang dulu
masih duduk di bangku kelas empat SD, sekarang sudah mau Ujian Akhir Nasional di
perempuannya. Selain itu, dia juga yang menjadi tulang punggung keluarga karena
usaha suaminya, Tarjo, yang berprofesi sebagai peternak ayam, akhirnya dipaksa
gulung tikar karena permintaan pasar menurun yang disebabkan oleh isu flu burung.
Namun demikian, Darsimah masih menyayangi keluarganya, hal itu terbukti dengan
pengiriman uang yang ia lakukan setiap dua bulan sekali. Maka selama empat tahun itu,
suaminya bisa merenovasi dan memperlebar rumahnya dengan gaya agak keeropaan
mungkin bisa dibilang Green Mansion-nya kampung itu. Selain itu, tanah di sekeliling
rumahnya juga ia kuasai, beberapa ekor kambing, serta sawah milik H. Ipin juga dia
terikat pada Darsimah, ketika mau tidur ia ingat Dar, mau makan inget Dar dan
mengetahui keberadaan istrinya. Tak lupa pula KBRI yang ada di Malaysia juga ia
confirmasi per seminggu sekali. Selain itu, PT Sumber Makmur tempat penyaluran
istrinya juga ia hinggapi, namun sampai saat ini hasilnya masih nihil. Pihak penyalur
mengatakan bahwa Darsimah terakhir kali canfirmasi bahwa dia mau pindah kerja
Masalah lain juga timbul, intervensi dari pihak keluarga semakin hari semakin
kuat; baik dari keluarganya maupun keluarga istrinya. Pihak keluarganya mendesak
supaya Tarjo kawin lagi, sementara keluarga istrinya menuntut supaya Tarjo membagi
harta yang dikelolanya kepada keluarga istrinya. Mereka berdalih itu semua adalah
harta milik Darsimah selama ia bekerja di Malaysia. Posisi tarjo semakin hari
bagaikan makan buah simalakama. Disatu sisi ia berada dalam kemelut keluarga
Istrinya, disi lain ia juga harus menghadapi intervensi dari pihak keluarganya sendiri.
Para pembaca yang budiman, itu adalah salah satu kasus yang ditemui dan
seperti di atas sengaja pemakalah angkat untuk lebih memberikan stressing kepada
para pembaca, bahwa seseorang yang bergelut dalam bidang hukum, dalam hal ini
atas.
orang yang faham terhadap hukum membiarkannya, maka akan terjadi perpecahan
hal yang banyak terjadi. Kebanyakan dari mereka adalah TKI/TKW korban
diskriminatif dari suatu sistem hukum yang terjadi di suatu wilayah. Bagaimana cara
penyelesaian harta al-mafqud? Dalam makalah ini akan dibahas mengenai al-mafqud,
mulai dari definisi, keadaan al-mafqud, status al-mafqud dan contoh pembagianya
dalam warisan.
Pembahasan
A.Definisi Al-Mafqud
Yang dimaksud mafqud adalah orang yang pergi meninggalkan kampung
halamannya dalam tenggang waktu yang relatif lama, tidak diketahui lagi
keadaannya, baik mengenai tempat tinggalnya maupun mengenai hidup dan
1Suparman Usman dan Yusuf Somawinata, Fiqih Mawaris; Hukum Kewarisan Islam
(Jakarta: Gaya Media Pratama,2008), h. 143.
2Ibrahim Al-Bajuri, Sarah al-Syansuri 'ala Matan a-Rahbiyah (Mesir: Al-Jazariyah,
1929), h. 219.
3Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijry, Hukum Waris. Penerjemah Team
Indonesia (Riyad: Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah, 2007), hal. 25.
3 Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijry, Hukum Waris. Penerjemah Team
Indonesia (Riyad: Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah, 2007), hal. 25.
4Husaini Muhammad Mahluf, al-Muwaris fi al-Syari'ah al-Islamiyah (Kairo: Lajnah al-
Bayan al-Arabiyah, 1958), t.h.
5
At-Tuwaijry, Hukum Waris, h. 26
5
Contoh: ada orang yang adil dan dapat dipercaya untuk memberikan
kesaksian bahwa si fulan yang hilang telah meninggal dunia, maka hakim
dapat menjadikan dasar persaksian tersebut untuk memutuskan status
kematian al-mafqud. Dalam kapasitasnya sebagai al-muwaris, jika hakim
telah memutuskan hukum, maka harta kekayaannya dapat dibagi kepada
ahli warisnya. Karena keputusan hakim yang telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap perlu dihornati dan dilaksanakan. 10
10
Ahmad Rafiq. Fiqih Mawaris (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001), h. 167.
10
b.Imam Abu Hanifah dan muridnya Abu Yusuf, Imam al-Syafi'I dan
Muhammad Ibnu al-Hasan al-Syaibani berpendapat bahwa hakim
dapat menjatuhkan vonis kematian al-mafqud dengan pertimbangan
hukum apabila orang yang sebaya denganya tidak ada lagi yang masih
hidup. Pertimbanganya adalah rata-rata maksimal usia manusia dimana
al-mafqud hidup. Keputusan ini juga terletak pada ijtihad hakim.
Pendapat ini sangat masuk akal, akan tetapi jika al-mafqud pada saat
kepergiannya masih dalam usia muda, maka tentu memerlukan waktu
untuk menunggu yang sangat lama. Baru setelah itu hakim dapat
memutuskan status kematian al-mafqud.11
Dalam era informasi dan teknologi modern seperti sekarang ini, didukung
dengan adanya perangkat negara yang memadai, pertimbangan-pertimbangan
hukum di atas masih perlu diteliti kembali efektivitasnya. Fasilitas penerangan,
alat komunikasi, baik media cetak maupun elektronik sudah barang tentu akan
sangat membantu tugas-tugas hakim dalam upaya menetapkan status hukum al-
mafqud.
Persoalan yang muncul dan perlu diantisipasi adalah apabila hakim telah
Sebelum ada kejelasan mengenai hidup atau matinya mafqud, pembagiannya sbb;
13
14
Jika ada kejelasan mengenai hidup atau matinya mafqud tersebut, maka
penyelesaiannya sbb;
a.Jika saudara laki-laki sebapak (mafqud) itu hidup, maka bagian yang
ditangguhkan tersebut (1/6) diberikan kepadanya sesuai dengan
pembagian di atas.
Kesimpulan
Dari sekian pertimbangan hukum yang ada, maka ijtihad hakimlah yang
menjadi rujukan mengenai status keberadaan al-mafqud. Apibila hakim sudah
memutuskan, maka para ahli waris diwajibkan menjalankannya karena keputusan
hakim mempunyai kekuatan hukum yang mengikat.
Daftar Pustaka
Jazariyah, 1929.
2007.