Anda di halaman 1dari 4

Prinsip-Prinsip Islam Tentang Pendidikan

A. Pengertian pendidikan
Kata pendidikan dalam bahasa Arab berkaitan atau dekat dengan tiga terma yaitu talm,
tarbiyah atau tadb. Hal ini dapat dilihat dari beberapa ayat al-Quran maupun Hadits,
diantaranya adalah Q.S al-baqarah/2:31, al-alaq/96:4-5, al-isra/17:24, dan al-syuara/26:18

Memahami makna dari masing-masing terma diatas, dapat dikemukakan bahwa talim lebih
menonjol pada aspek pengetahuan kognitif, tarbiyah lebih menekankan pada pemeliharaan dan
asuhan dengan kasih saying, sedang tadib mencakup pengetahuan kognitif, afektif dan
psikomotorik. Dengan demikian secara konseptual tadib sudah mencakup pengetahuan (ilm) ,
pengajaran (talim) dan pengasuhan yang baik (tarbiyah).

Adapun mengenai pengertian istilah pendidikan akan dikemukakan beberapa pemikiran yang
dikemukakan oleh para pakar pendidikan, antara lain:
Syed Muhammad al-Naquib al-Attas (1990:35) menyatakan bahwa pendidikan adalah
suatu proses penanaman sesuatu ke dalam diri manusia
Omar Muhammad al-Touny al-Syaebany (1979:399) menyatakan bahwa pendidikan
adalah usaha membimbing, mengarahkan potensi hidup manusia yang berupa
kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar
Ahmad D. Marimba (1989:19) menyatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau
pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si
pendidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama
Hasil rumusan Konggres se-Dunia keII pada tahun 1980 tentang pendidikan islam
menetapkan bahwa pendidikan adalah usaha mengembangkan seluruh aspek
kehidupan manusia, baik spiritual, intelektual, imajinasi (fantasi), jasmani, ilmiah,
linguistic baik secara individual maupun kolektif

B. Dasar-Dasar Pendidikan
Dasar ajaran agama islam adalah Kitab Allah dan Sunnah Rasul yang disebut dengan Al-quran
dan Hadits. Hal ini berlandaskan pada satu firman allah dalam Q.S al-Nisa/4:59


Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Di samping itu sebagaimana terungkap dalam Hadits berikut : aku tinggalkan padamu dua urusan,
sekali-sekali kamu tidak akan sesat selama kamu sekalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu
kitab Allah dan Sunnah Nya (HR. MALIK)
Oleh karena dasar ajaran agama islam adalah Al-quran dan hadits, dan karena pendidikan islam
adalah pendidikan yang mendasarkan pada ajaran islam , maka dasar pendidikan dalam islam yang
utama adalah Al-quran dan hadits.

C. Batas-Batas Pendidikan
Batas pendidikan yang dimaksud ini adalah kapan pendidikan dimulai dan kapan pendidikan bisa
berakhir. Dalam konsep islam , pendidikan berlangsung seumur hidup. Pada hakekatnya pendidikan
baru bisa dimulai pada saat anak telat mengenal kewibawaan atau pada saat anak telah mengenal
trotzalter pertama (sekitar usia 2-4 tahun), dimana pada usia ini anak mulai mengenal egonya, dan
sadar akan tenaga dan kemampuan diri. Islam tidak mengenal henti dalam pendidikan. Selama
seseorang masih diberi kesempatan hidup, maka ia masih berkewajiban untuk belajar.

D. Catur Pusat Pendidikan
Dalam islam, pusat pusat pendidikan dapat digolongkan dalam catur pusat pendidikan, yaitu
keluarga, masjid, sekolah dan masayarakat
Keluarga adalah pusat pendidikan pertama dan utama. Dikatakan sebagai pusat
pendidikan pertama, karena anak mulai dikenalkan dengan nilai-nilai baik dan buruk
tentu ukurannya adalah norma-norma islam pertama kali dari kedua orangtua atau
orang-orang terdekatnya yang berada dalam lingkup keluarga
Masjid , disamping memiliki fungsi keagamaan juga memiliki fungsi sosial. Sebagai fungsi
sosial, masjid dijadikan sebagai tempay musyawarah, tempat menyelesaikan masalah-
masalah yang muncul ditengah-tengah masyarakat, tempat mempererat hubungan dan
ikatan jamaah, disamping sebagai tempat pendidikan yaitu tempat mempelajari agama
islam, untuk bertanya jawab tentang masalah masalah yang dihadapi orang islam
Sekolah atau madrasah adalah lembaga pendidikan formal. Lembaga-lembaga
pendidikan jenis ini didirikan bagi peserta didik dan dirancang secara berjenjang dan
berkesinambungan , baik dari tingkat SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/MA, sampai tingkat
PT/Jamiah.
Masyarakat yaitu lembag-lembaga pendidikan yang diselenggarakan langsung oleh
masyarakat, antar lain dalam bentuk kursus-kursus, pelatihan-pelatihan dan lain
sebagainnya

E. Faktor-Faktor Pendidikan
Ahli pendidikan mengemukakan bahwa factor-faktor pendidikan mencakup lima macam, yaitu
tujuan, pendidikan, peserta didik,alat-alat dan alam semesta. Masing masing factor tersebut tidak
dapat berdiri sendiri, namun kelima saling mempengaruhi dan saling berhubungan satu sama lain.

Factor tujuan
Mendidik merupakan peristiwa tujuan. Artinya bahwa mendidik adalah peristiwa yang terikat oleh
tujuan dan dilaksanakan semata-mata untuk mencapai tujuan.

Beberapa rumusan yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan :
a. Ahmad D.Marimba menyatakan bahwa tujuan pendidikan islam adalah terbentuknya orang
yang berkepribadian muslim
b. M. Athiyah al-Abrasyi menyatakan bahwa tujuan pendidikan islam adalah manusia yang
berakhlak mulia
c. Konggres Pendidikan Islam se Dunia pada tahun 1980 menetapkan bahwa tujuan akhir
pendidikan adalah adanya sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada allah pada tingkat
individual, masyarakat dan pada tingkat kemanusiaan pada umumnya
d. M.arifin menyatakan bahwa tujuan pendidikan islam adalahmenanamkan kesadaran dalam diri
manusia terhadap diri sendiri selaku hamba Allah, dan kesadaran selaku anggota masayarakat
yang harus memiliki rasa tanggung jawab

Dari beberapa rumusanpara ahli pendidikan sepakat bahwa tujuan umum pendidikan islam adalah
manusia baik, yaitu manusia yang sadar akan keberadaan dirinya sebagai hamba allah yang selalu
berorientasi
Faktor Pendidik
Pendidik adalah tiap orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai
manusia yang baik. Ada dua macam pendidik yaitu pendidik primer atau pendidik utama dan
pendidik sekunder atau pendidik kedua. Ada Tiga kompetensi yang harus dimilikin pendidik:
a. Kompetensi kepribadian
b. Kompetensi penguasaan bahan
c. Kompetensi dalam cara-cara mengajar
Secara lebih rinci bahwa kompetensi yang haru dimiliki pendidik adalah
- Zuhud, tidak mengutamakan materi dan mangajar karena mencari ridha Allah
- Kebersihan guru
- Ikhlas dalam pengajaran
- Suku pemaaf
- Peran sebagai ibu/bapak
- Mengetahui tabiat murid
- Menguasai bahan pembelajaran
Factor Peserta Didik
Peserta didik adalah orang atau sekelompok orang/anak yang menerima pengaruh dari seseorang atau
sekelompok yang lain yang menjalankan kegiatan pendidikan. Dengan demikian peserta didik sebagai
sasaran dari pendidikan yang dijalankan oleh pendidik
Factor Alat-alat
Alat-alat pendidikan adalah segala sesuatu yang secara langsung membantu terlaksananya tujuan
pendidikan. Pengertian diatas mengandung makna dengan alat-alat tidak hanya dalam wujud benda saja
tetapi termasuk di dalam tindakannya-tindakan atau perbuatan
Materi pendidikan dalam islam menurut Abdullah Nashih Ulwan mencakup bebrapa hal berikut:
a. Pendidikan iman
b. Pendidikan moral
c. Pendidikan fisik
d. Pendidikan rasio
e. Pendidikan kejiwaan
f. Pendidikan sosial
g. Pendidikan seksual
Adapun macam-macam metode yang dapat digunakan untuk memberikan/menyajikan materi antara
lain adalah :
a. Metode keteladanan
b. Metode adat kebiasaan
c. Metode nasehat
d. Metode cerita
e. Metode pengawasan
f. Metode hukuman
Faktor Alam Sekitar
Factor alam sekitar atau lingkungan adlah segala sesuatu yang ada di sekeliling peserta didik. Adapun
macam-macam lingkungan ada tiga macam yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Pengaruh lingkungan terhadap peserta didik hanya merupakan pengaruh belaka, tidak ada unsure
tanggung jawab didalamnya. Oleh karena itu selaku pendidik sekunder, lebih-lebih bagi pendidik primer
harus peka dan waspada terhadap lingkungan peserta/anak didiknya.

Anda mungkin juga menyukai