Anda di halaman 1dari 43

KELOMPOK 9:

FZ-ARIF-TIM-RUSHDA-LATIFAH-NISA-UPIK-YANA-ANTI-HASMAH
Latar Belakang
Persoalan gizi merupakan persoalan yang
dianngap menjadi masalah utama dalam tatanan
kepedudukan dunia.
Menjadi salah satu kesepakatan global dalam
Milleneum Development Goals (MDGs)
Setiap Negara secara bertahap harus mampu
menguranggi jumlah balita yang bergizi buruk
atau gizi kurang sehingga mencapai 15 persen
pada tahun 2015.
SPM :
Cakupan Pelayanan Anak Balita
SPM :
Cakupan Pelayanan Balita Gizi Kurang
dan Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi balita di PKM Dahlia
Tujuan Khusus
Mencari data umum dan khusus tentang PKM Dahlia
Mengidentifikasi dan memprioritaskan masalah dalam
manajemen PKM Dahlia
Menganalisis dan mengkonfirmasi penyebab masalah dalam
manajemen PKM Dahlia
Menentukan urutan penyebab masalah dan memprioritaskan
penyebab masalah dalam manajemen PKM Dahlia
Mencari alternatif pemecahan masalah dan membuat
perencanaan kegiatan (Plain of Action / PoA) dari penyebab
masalah dalam manajemen PKM Dahlia

Manfaat
Bagi Puskesmas
Meningkatkan upaya pelayanan kunjungan balita
dalam upaya pencegahan dan penanganan balita gizi
kurang di wilayah kerja PKM Dahlia
Bagi Mahasiswa
Memperoleh pengalaman sehingga dapat
menjelaskan konsep public health dan menejemen
puskesmas dengan cara membuat laporan modul satu
di Puskesmas
Bagi Masyarakat
Memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik
terutama pada pelayanan kesehatan balita

PENGERTIAN
Gizi buruk adalah kondisi seseorang yang
nutrisinya di bawah rata-rata.
Hal ini merupakansuatu bentuk terparah dari
proses terjadinya kekurangan gizi menahun.
Balita disebut gizi buruk apabila indeks Berat
Badan menurut Umur (BB/U) < -3 SD
PENYEBAB
Penyebab secara langsung antara lain:

Penyapihan yang terlalu dini
Kurangnya sumber energi dan protein dalam makanan
TBC
Anak yang asupan gizinya terganggu karena penyakit
bawaan seperti jantung atau metabolisme lainnya.
Pola makan yang tidak seimbang kandungan nutrisinya
Terdapat masalah pada sistem pencernaan
Adanya kondisi medis tertentu

Penyebab secara tidak langsung antara lain:

Daya beli keluarga rendah/ ekonomi lemah
Lingkungan rumah yang kurang baik
Pengetahuan gizi kurang
Perilaku kesehatan dan gizi keluarga kurang

EPIDEMIOLOGI
Prevalensi nasional gizi buruk pada balita
adalah 5,4%, dan gizi kurang pada balita
adalah 13,0%. Keduanya menunjukkan bahwa
baik target Rencana Pembangunan Jangka
Menengah untuk pencapaian program
perbaikan gizi sebesar 20%, maupun target
Millenium Development Goals (MDGs) pada
2015 sebesar 18,5% telah tercapai pada 2007.
MORBIDITAS DAN MORTALITAS
Dampak yang terjadi antara lain kematian dan
infeksi kronis.
Deteksi dini anak yang kurang gizi (gizi kurang
dan gizi buruk) dapat dilakukan dengan
pemeriksaan BB/U untuk memantau berat
badan anak.
Pamantauan tumbuh kembang anak dapat
juga menggunakan KMS(KartuMenuju Sehat).

FAKTOR RESIKO
Asupan makanan
Status sosio ekonomi
Pendidikan ibu
Penyakit penyerta
Pengetahuan ibu
Berat Badan Lahir Rendah
Kelengkapan imunisasi
Klasifikasi gizi buruk
Ringan dan sedang-, gejalaklinis yang bisa
dijumpai pada anak adalah berupa kondisi badan
yang tampak kurus .
Sedangkan gejalaklinis KEP berat/gizi buruk
secara garis besar bisa dibedakan menjadi tiga
tipe:
1. marasmus,
2. kwashiorkor
3. marasmic-kwashiorkor.

Manifestasi Klinis
Kwashiorkor memiliki ciri:

Edema (pembengkakan), umumnya seluruh tubuh
(terutama punggung kaki dan wajah) membulat dan
lembab
Pandangan mata sayu
Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung
dan mudahdicabut tanpa rasa sakit dan mudah rontok
Terjadi perubahan status mental menjadi apatis dan
rewel


Terjadi pembesaran hati
Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila
diperiksa pada posisi berdiriatau duduk
Terdapat kelainan kulit berupa bercak merah
muda yang meluas danberubah warna menjadi
coklat kehitaman lalu terkelupas (crazypavement
dermatosis)
Sering disertai penyakit infeksi yang umumnya
akut
Anemia dan diare

Ciri-ciri marasmus adalah sebagai berikut:

Badan nampak sangat kurus seolah-olah
tulang hanya terbungkus kulit
Wajah seperti orang tua
Mudah menangis/cengeng dan rewel


Kulit menjadi keriput
Jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada
(baggypant/pakai celana longgar)6)perut cekung, dan
iga gambang
sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis
berulang
Diare kronik atau konstipasi (susah buang air)

Adapun marasmic-kwashiorkor memiliki ciri gabungan
dari beberapagejala klinis kwashiorkor dan marasmus
disertai edema yang tidak mencolok

DEFINISI OPERASIONAL STANDAR
PELAYANAN MINIMAL BADAN
LAYANAN UMUM
No Jenis
Pelayanan
Indikator Definisi Operasional Keterangan
1 PELAYANAN
KESEHATAN
DASAR
Cakupan
Pelayanan Anak
Balita
Cakupan pelayanan
anak balita adalah
anak balita (12 59
bulan) yang
memperoleh
pelayanan
pertumbuhan dan
perkembangan
Setiap anak umur
12 59 bulan
memperoleh
pelayanan
pemantauan
pertumbuhan
setiap bulan,
minimal 8 kali
dalam setahun

Suplementasi
vitamin A dosis
tinggi (200,000 IU)
diberikan pada
anak umur 12 59
bulan 2 kali per
tahun (bulan
Februari dan
Agustus)
No Jenis
Pelayanan
Indikator Definisi Operasional Keterangan
2 PELAYANAN
KESEHATAN
DASAR
Cakupan
Kunjungan Bayi
Cakupan kunjungan
bayi adalah cakupan
bayi yang
memperoleh
pelayanan kesehatan
sesuai dengan
standar oleh dokter,
bidan dan perawat
yang memiliki
kompetensi klinis
kesehatan, paling
sedikit 4 kali di satu
wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Setiap bayi
memperoleh
pelayanan
kesehatan minimal
4 kali yaitu 1 kali
pada umur 29 hari
3 bulan, 1 kali
pada umur 3 6
bulan, 1 kali pada
umur 6 9 bulan,
dan 1 kali pada
umur 9 11 bulan
No Jenis
Pelayanan
Indikator Definisi Operasional Keterangan
3 PELAYANAN
KESEHATAN
DASAR
Cakupan
Pemberian
Makanan
Pedamping ASI
pada Anak Usia
6 24 Bulan
Keluarga Miskin
Cakupan pemberian
makanan pedamping
ASI pada anak usia 6
24 bulan keluarga
miskin adalah
pemberian makanan
pedamping ASI pada
anak usia 6 24
bulan dari keluarga
miskin selama 90 hari
Anak usia 6 24
bulan keluarga
miskin adalah bayi
usia 6 11 bulan
dan anak usia 6
24 bulan dari
keluarga miskin,
MP-ASI pabrikan
berupa bubuk
instan untuk bayi
usia 6 11 bulan
dan biskuit untuk
anak usia 12 24
bulan
No Jenis
Pelayanan
Indikator Definisi Operasional Keterangan
4 PELAYANAN
KESEHATAN
DASAR
Cakupan Balita
Gizi Buruk
Mendapat
Perawatan
Cakupan balita gizi
buruk mendapat
perawatan adalah
balita gizi buruk yang
ditangani di sarana
pelayanan kesehatan
sesuai tatalaksana
gizi buruk di satu
wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Gizi buruk adalah
status gizi menurut
berat badan (BB)
dan tinggi badan
(TB) dengan Z-
score <-3 dan atau
dengan tanda-
tanda klinis (
marasmus,
kwashiorkor dan
marasmus-
kwashiorkor)
Hasil Cakupan SPM Puskesmas Dahlia
No. Masalah
Sasaran
%
Cakupan
%
Selisih
%
1 Cakupan Kunjungan anak Balita
100 74.8 25.2
2 Cakupan kunjungan Bayi
100 93.1 6.9
3 Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI anak 6-24 bulan
keluarga Miskin
100 68.78 31.22
4 Cakupan pemberian tablet vit. A
100 84.9 15.1
5 Cakupan pelayanan gizi buruk
100 100 0
Kriteria A
Besar Masalah
Kelas N = 1 + 3,3 log n (n= jumlah kelompok masalah)
= 1 + 3,3 log 4
= 1 + 3,3 (0,6)
= 1 + 1.98
= 2.9
= 3


=




=
31.22 6.9
3


= 8.1


No. Masalah
Besar Masalah Terhadap Pencapaian
Program
Nilai
Interval
6.9-15 15.1-23.2 23.3-31.2
Nilai
3,3 6,7 10
1 Cakupan Kunjungan anak
Balita

X 10
2 Cakupan kunjungan Bayi X 3.3
3 Cakupan pemberian
makanan pendamping ASI
anak 6-24 bulan keluarga
Miskin


X 10
4 Cakupan pemberian
tablet vit. A

X 6.7
Kriteria B
Kegawatan Masalah
Merupakan hasil rata- rata pengambilan suara dari 10
anggota kelompok mengenai 3 faktor tingkat kegawatan
dengan bobot nilai :
No. Masalah Keganasan Tingkat
Urgensi
Biaya Total
1.
Cakupan Kunjungan anak
Balita
3.5 3.5 3 10
2.
Cakupan kunjungan Bayi
3.7 2.4 3 9.1
3.
Cakupan pemberian
makanan pendamping ASI
anak 6-24 bulan keluarga
Miskin
4.4 4.5 3 11.9
4.
Cakupan pemberian tablet
vit. A
2.9 2 2 6.9
Kriteria C
Kemudahan Penanggulangan
No. Masalah Kemudahan Penanggulangan
1
Cakupan Kunjungan anak Balita 2+2+2+2+2+2+2+2+2+2/10 =
2
2
Cakupan kunjungan Bayi 4+4+4+4+4+4+4+4+4+4/10 =
4
3
Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI anak 6-24 bulan
keluarga Miskin
2+1+2+3+2+2+3+2+3+3/10
=2.6
4
Cakupan pemberian tablet vit. A 4+3+4+3+3+3+4+4+3+4/10 =
3.5
Kriteria D
PEARL Factor
No. Masalah P E A R L Nilai
1
Cakupan Kunjungan anak Balita
1 1 1 1 1 1
2
Cakupan kunjungan Bayi
1 1 1 1 1 1
3
Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI anak 6-24 bulan
keluarga Miskin
1 1 1 1 1 1
4
Cakupan pemberian tablet vit. A
1 1 1 1 1 1
PENILAIAN PRIORITAS MASALAH
NO MASALAH STANDAR PELAYANAN
PUSEKSMAS
NPD = (A+B)xC
1 Cakupan kunjungan balita 40
2 Cakupan kunjungan bayi 49.6
3 Cakupan pemberian MPA 6-24
bulan keluarga miskin
56.94
4 Cakupan pemberian tablet vitamin
A
47.6
NILAI MASALAH TERTINGGI
ADALAH
CAKUPAN PEMBERIAN MPA
6-24 BULAN KEPADA
KELUARGA MISKIN!
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH DENGAN
ANALISIS PENDEKATAN SISTEM
KOMPONEN KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH
INPUT MAN Kurang sumber daya manusia yg ahli
MONEY Kurang dana dari pemerintah
MATERIAL Kurang alat bantu informasi
(banner/poster/flipchart)
METHOD Kurang penyuluhan gizi kepada kelompok
sasaran
MARKETING Kurang promosi kesehatan menggunakan food
model
LINGKUNGAN Kurang tingkat kesadaran masyarakat tentang
kepentingan gizi
PROSES P1 (PLANNING) Tiada masalah
P2 (ORGANIZING) Tiada masalah
P3 (CONTROLLING) Tiada masalah
ANALISA PENYEBAB MASALAH
NO BIL PENYEBAB MASALAH
1 A Kurang sumber daya manusia yg ahli
2 B Kurang dana dari pemerintah
3 C Kurang alat bantu informasi (
banner/poster/flipchart)
4 D Kurang penyuluhan gizi kepada kelompok sasaran
5 E Kurang promosi kesehatan menggunakan food
model
6 F Kurang tingkat kesadaran masyarakat tentang
kepentingan gizi
TABLE PAIRED COMPARISON
A B C D E F TOTAL
A B A A A F 3
B B B B F 3
C D C F 1
D D F 1
E F 0
F 0
TOTAL
(VERTICAL)
0 1 0 1 0 5
TOTAL
(HORIZONTAL)
3 3 1 1 0 0
TOTAL 3 4 1 2 0 5 15
CUMMULATIVE TABLE
F 5 5/15x100% 33.33% 33.33%
B 4 4/15x100% 26.67% 60%
A 3 3/15x100% 20% 80%
D 2 2/15x100% 13.33% 93.33%
C 1 1/15x100% 6.67% 100%
100% 100%
TOTAL 15
CONT
3 penyebab yang bisa memungkinkan
penyelesaian masalah tentang cakupan
pemberian MPA pada anak 6-24 bulan pada
keluarga miskin adalah:
F : Kurang tingkat kesadaran masyarakat tentang
kepentingan gizi
B : Kurang dana dari pemerintah
A : Kurang sumber daya manusia yg ahli

Rencana Kegiatan
NO RENCANA KEGIATAN
1 F Penyuluhan tentang pentingnya
gizi untuk tumbuh kembang
anak
2 B meningkatkan alokasi dana
memberdayakan semaksimal
mungkin sumber daya alam
yang ada
3 A Menambah sumber daya
manusia di daerah tersebut
Kriteria Mutlak
Kegiat
an
Input
Outpu
t
Ket
Man Money
Materi
al
Metho
d
Marketi
ng
F 1 1 1 1 1 1
Dapat
dilakuk
an
B 1 0 1 1 0 0
Tidak
dapat
dilakuk
an
A 1 1 1 1 1 1
Dapat
dilakuk
an
Berdasarkan kriteria mutlak dan
kriteria keingina maka hanya
empat rencan kegiatan diatas
yang dapat dijadikan rencana
kegiatan/ Plan of Action (POA)
yaitu
F : Kurangnya tingkat kesadaran
terhadap pentingnya gizi
A : Kurangnya SDM
Plan Of Action
NO TUJUAN KEGIATAN SASARAN WAKTU PIC KET
1
Untuk
meningkatkan
kesadaran masy
trhdp
pentingnya gizi
trhdp Tumbuh
Kembang Anak
Penyuluhan dgn
alat bantu
(Food model)
tentang
komposis
makanan sehat
dan waktu
pemberian
Orang tua
yang
memiliki
balita
Setiap 6
bulan
kepala
puskesmas
tenaga gizi
kader
posyandu
2
Meningkatkan
efisiensi dan
efektivitas dalam
kontrol dan
evaluasi
program
penangan gizi
Pelatihan kader-
kader mengenai
gizi
Masyaraka
t seperti
IRT
Setiap 3
bulan
kepala
puskesmas
tenaga gizi
kader
posyandu
REFERENCES
Notoatmodjo S. Prinsip-Prinsip Dasar IlmuKesehatan Masyarakat.Jakarta :
Rineka Cipta; 2003.

Pudjiadi S. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Jakarta: Gaya Baru; 2005.

Kementerian Kesehatan RI. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi
Anak.Jakarta: Direktorat Bina Gizi; 2011.

Kumar S.Global Database on Child Growth and Malnutrition [Internet].
2007[cited 2011 Desember 14].Available from:
http://Who.int//nutgrowthdb>.2007

Tropical Medicine Central Resource.Kwashiorkor (Protein Calorie
Malnutrition) [Internet].2008[cited 2011 Desember 14]. Available from:
http://tmcr.Usuhs.mil/tmcr/chapter16/Kwashiorkor.htm

Anda mungkin juga menyukai