Anda di halaman 1dari 5

Analisa Liquor Crebospinalis (LCS)

Liquor Cerebrospinalis adalah cairan yang menyelimuti susunan syaraf pusat.


Fungsinya dalah sebagai pelindung terhadap otak maupun tulang belakang.
Selain itu juga berfungsi sebagai pengatur eksitabilitas dengan mengatur
komposisi ion, membawa keluar metabolit-metabolit (karena otak tidak
mempunyai pembuluh limpe) dan memberikan perlindungan terhadap tekanan.
Pemeriksaan LCS ditujuakan untuk mengetahui adanya kelainan pada otak
maupun sumsum tulang, meningitis, tumor, abses, enchefilitis maupun infeksi
virus pada daerah tersebut. Analisa LCS sendiri dibagi menjadi menjadi 3 bagian
yaitu makroskopis, mikroskopis dan kimia.
http://percikcahaya.blogspot.com/2010/11/analisa-liquor-crebospinalis-lcs.html
Pengertian
Liquour Cerebrospinalis adalah cairan otak yang diambil melalui lumbal punksi.
Kelainan hasil pemeriksaan dapat memberikan petunjuk ke arah suatu penyakit susunan
saraf pusat, baik kasus akut maupun kronis yang akan diberikan tindakan lebih lanjut oleh
klinisi berupa pemberikan terapi adekuat.
Cairan otak biasanya diperoleh dengan melakukan punksi lumbal pada lumbal III dan
IV dai cavum subarachnoidale, namun dapat pula pada suboccipital ke dalam cisterna
magma atau punksi ventrikel, yang dapat disesuaikan dengan indikasi klinik. Seorang klinik
yang ahli dapat memperkirakan pengambilan tersebut. Hasil punksi lumbal dimasukkan
dalam 3 tabung atau 3 syringe yang berbeda, antara lain :
1. Tabung I berisi 1 mL
Dibuang karena tidak dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan karena mungkin
mengandung darah pada saat penyedotan.
2. Tabung II berisi 7 mL
Digunakan untuk pemeriksaan serologi, bakteriologi dan kimia klinik.
3. Tabung III berisi 2 mL
Digunakan untuk pemeriksaan jumlah sel, Diff.count dan protein kualitatif/kuantitatif.

http://meilindaadhasari.blogspot.com/2011/11/cairan-otak-liquor-cerebro-spinalis-lcs.html
Dasar Teori :
Dalam susunannya, cairan otak tidak boleh dipandang sama dengan cairan yang
terjadi oleh proses ultra filtrasi dari plasma darah. Disamping filtrasi, faktor sekresi oleh
plexus chorioideus turut berpengaruh. Karena itu cairan otak bukanlah transudat belaka.
Akan tetapi, seprti transudat, susunan cairan otak juga selalu dipengaruhi oleh konsentrasi
beberapa macam zat dalam plasma darah.
Pengambilan cairan otak itu dilakukan dengan maksud diagnostik atau untuk
melakukan tindakan terapi. Kelainan dalam hasil pemeriksaan dapat memberi petunjuk
kearah suatu penyakit susunan syaraf pusat, baik yang mendadak maupun yang menahundan
berguna pula setelah terjadi trauma.
http://karimaesesaselatan.blogspot.com/2013/01/pemeriksaan-lcs.html
Cairan otak dibentuk oleh plexus chroideus dan merupakan hasil filtrasi dari plasma.
Cairan ini serupa dengan plasma bedanya hanya elemen-elemen yang terkandung
didalamnya, umpamanya kadar Na, Ca HCO
3,
glukosa dalam jumlah yang rendah dll.
Perbedaan ini disebabkan adanya permobility yang selektif dan faktor-faktor sekresi dari
dinding plexus choroedeus. Disamping itu dikenal pula istilah blood brain barrier dimana
pada keadaan normal mencegah masuknya beberapa bahan kedalam cairan otak misalnya
bilirubin dan penicillin pada keadaan patologis barrier ini rusak sehingga terdapat cairan otak
yang patologis pula,
Fungsi cairan otak
1. Pelindung otak dari goncangan
2. Mengatur volume otak dengan jalan mengatur produksi cairan otak
3. Sebagai alat transport zat-zat makanan dan sisi metabolisme

Cara memperoleh cairan otak
Cairan otak diperoleh cara melakukan punksi pada :
1. Daerah lumbal (L
3
dan L
4
)
2. Sisterna magna
3. Ventrikel otak ( sesuai dengan indikasi)

Pemeriksaan cairan otak
Pmeriksaan cairan otak meliputi :
1. Pemeriksaan makroskopis
2. Pemeriksaan mikroskopis
3. Pemeriksaan kimiawi
http://aceh-laboratorium.blogspot.com/2012/01/pengertian-cairan-otak-lcs.html
Cairan otak ialah cairan jernih, tak berwarna yang 70 % dibuat oleh plexus choroideus
di dalam ruang atauventrikel otak melalui transport akitf dan ultrafiltrasi, sedangkan 30%
dibentuk pada tempat lain, termasukdpedim ventrikel dan rongga subarachnoid. Cairan otak
ini pada orang dewasa diproduksi 500 ml setiap hari (21 ml/jam), walaupun hanya kurang
lebih 120 150 mll saja yang bersirkulasi.
Volume cairan otak pada neonates kurang lebih 10 60 ml. seluruh cairan otak diganti secara
lengkap kira-kira tiga kali sehari.Cairan otak bersirkulasi lambat dari tempat produksi di
ventrikel, keluar melalui foramina Lushka dan Magendie pada ventrikel IV, bersirkulasi ke
rongga-rongga yang mengelilingi hemisfer serebral dan medulla spinalis lalu direseorbsi
melalui villi pada sinus dural, masuk kembali ke vena. Laju produksi cairan otak tersebut
tidak tergantung pada gradient tekanan cairan otak vena, sedangkan resorbsi bergantung
pada graien tekanan antara cairan otak dan darah vena pada sinus dural (normal : 60 - 80 mm
air).Tekanan cairan otak normal dijaga dengan absorbs cairan otak dalam jumlah yang sama
denganproduksinya. Sumbatan akan menyebabkan peningkatan jumlah cairan otak,
menyebabkan hidrosephaluspada bayi dan anak, atau peningkatan tekanan cairan otak pada
orang dewasa. Dari semua factor yangmengatur tingkat tekanan cairan otak, tekanan vena
adalah yang terpenting, karena cairan yang terabsorbsipada akhirnaya akan mengalir ke
system vena.Cairan otak dapat mendifusikan tekanan akibat hantaman keras pada tengkorak
yang mungkinmenyebabkan cedera berat, sehingga cairan otak ini dapat berfungsi sebagai
peredam kejut hidrolik(hydraulic shock absorber). Cairan otak juga membantu regulasi
tekanan intracranial sehingga tak mudah berfluktuasi terhadap aliran darah, dan mengangkut
nutrient dan produk sisa.Hamper semua konstituen yang ada di plasma darah, juga ditemukan
dalam kadar merah di cairan otak,kecuali kadar chloride yang biasanya selalu tinggi. Akan
tetapi, dalam susunannya cairan otak tidak boleh dipandang sama dengan cairan yang terjadi
karena proses ultrafiltrasi dari plasma darah saja, oleh karenadisamping proses filtrasi, juga
terdapat factor sekresi dari plexus choroideus. Cairan otak bukanlah transudat
semata.Beberapa penyakit dapat membuat elemen-elemen yang seharusnya dihambat oleh
sawar darah-otak dapat menembus sawar tersebut. Erirosit dan lekosit dapat masuk ke cairan
otak, bila terjadi rupture pembuluhdarah atau reaksi menigeal terhadap iritasi. Bilirubin,
secara normal tidak ditemukan, tetapi dapat ditemukanpada cairan spinal pasca perdarahan
intra cranial. Sawar darah cairan otak jga dapat terbuka secarareversible pada hipertensi,
kejang, hiperkapnia, dan injeksi bahan kontras radiografik.

FUNGSI LUMBAL

Cairan otak biasanya didapatkan dengan pungsi ke dalam cavum subarachnoidale bagian
lumbal. Selain ditempat tsb. Juga pungsi suboccipital ke dalam cistern magna atau pungsi
ventrikel, sesuai dengan indikasi kinik. Saccus lumbalis antara L4-L5 merupakan lokasi
pungsi yang palin sering dikerjakan, karena pada lokasi tersebut terdapat pooling cairan otak
dan hamper tidak mungkin menimbulkan cedera systemsaraf. Pada anak-anak spinal cord
berada lebih caudal dari orang dewasa, yaitu pada L3-L4 sampai usia 9bulan, saat medulla
spinalis pada posisi L1-L2 dan harus dilakukan pungsi lumbal pada posisi lebih
rendah dibandingkan orang dewasa. Pengeluaran cairan otak dapat menimbulkan nyeri
kepala. Hal itu disebabkan saat cairan mengalir dari ventrikel atau rongga subarachnoid,
ujung saraf bebas di sekitar pembuluh utama furameter teregang-sebagai akibat otak yang
kolaps sebagian akan menarik meningen.
Pungsi lumbal dilakukan dengan maksud diagnostic atau untuk melakukan tindakan
terapi, antara lain :
1. Untuk memeriksa cairan otak, untuk menyingkirkan diagnosis banding, dan menegakkan
diagnosismisalnya pada kasus suspek meningitis ataupun perdarahan intra cranial.

2. Untuk menentukan tekanan cairan otak, untuk mencatat gangguan aliran cairan otak,
ataumenurunkan tekanan, dengan jalan mengurangi volume cairan otak.
3. Untuk memasukkan obat-obat anestesi, obat tertentu (misalnya methotrecxate untuk
leukemiameningeal, ampthericin pada meningitis fungal) dan media kontras x-ray.Pada
hamper semua kasus, pungsi lumbal dilakukan secaraa elektif (terprogram).
Pungsi lumbal elektif dilakukan pada pagi hari, pada pasien yang telah puasa sepanjang
malam. Hal ini disebabkan karena padapagi hari seluruh staf laboratorium dan konsltan
berada di tempat sehingga dapat melakukan pemeriksaansecepatnya, serta karena evaluasi
kadar glukosa cairan emergency dilakukan pada pasien dengan suspekmeningitis, perdarahan
subarachnoid atau leukemia yang mengenai susunan saraf pusat.
Kontraindikasi :

1. Peningkatan tekanan intracranial, pada beberapa kasus dengan pasien koma,
perdarahan intracranial atau suspek meningitis sangat perlu dilakukan pngsi lumbal untuk
menegakkan diagnosis, sehingga boleh dilakukan pungsi lumbal dengan sangat berhati-hati.
2. Suspek infeksi epidural.
3. Infeksi atau penyakit kulit berat pada area lumbar, yang akan menyebabkan infiltrasi cairan
otak dan komplikasi infeksi.
4. Persoalan psikiatrik berat atau nyeri pinggang kronik pada pasien neurotic
Kompliasi pungsi lumbal :

a) Herniasi uncus melalui tentorium atau cerebellar tonsils melalui foramen magnum pada
pasiendengan tekanan intra cranial yang tinggi. Edema papil bukan kontraindikasi mutlak.
b) Pata tumor medulla spinalis, dapat terjadi progresi paresis atau paralysis
c) Pada pasien dengan gangguan pembekuan darah atau mendapat terapi anti koagulan, pungi
lumbaldapat menyebabkan hematom ekstra dural atau subdural. Kondisi ini bukan
kontraindikasi mutlak.
d) Pada pasien sepsis, perforasi meningen akan meningkatkan kemungkinana terjadinya
meningitis.Bila pasien diduga sepsis, maka sebelum dilakukan pungsi lumbal harus dilakukan
kultur darahterlebih dahulu.
e) Pada bayi/balita pungsi lumbal dapat menyebabkan kematian yang disebabkan karena
pereganganyang ekseseif dan obstruksi tracheal karena penekanan kepala.
f) Bila tak digunakan stylet, maka dapat tumbuh tumor epidermoid setelah selang 2 10 tahun.
g) Infeksi
h) Nyeri kepala. Nyeri ini disebabkan kebocoran lubang penusukan pasca pungsi lumbal (13-32
%kasus). Pencegahannya ialah dengan cara menggunakan jarum dengan stylet berukuran
kecil(22gauge).Tekanan Cairan OtakHarga normal : 75 150 mm air pada posisi lateral
decupitus30 40 cm air pada posisi duduk
Tekanan cairan otak secara langsung berhubungan denan tekanan vena juguler dan vertebral
yangberhubungan dengan sinus-sinus dural intra cranial dan spinal.
a) Implikasi klinis tekanan meningkat.
b) Massa intra cranial (tumor, abces, perdarahan intra cerebral).
c) Meningitis tuberculosa atau purulenta

d) Proses inflamasi ringan.
e) Encephalitise.
f) Gagal jantung kongestif.
g) Obstruksi vena cava superior akut.
h) Obstruksi sinus-sinus vena intracranial karena thrombosis.
i) Hipoosmolalitas karena hemodialisis.
j) Gangguan resorbsi cairan otak karena peningkatan kadar protein, misalnya karena
perdarahansubarachnoid.
k) Edema serebral
Tekanan turun :

Tumor yang obstruktif atau menekan rongga sbarachnoid spinal.
Koma diabetic.
Kolaps sirkulasi.
Dehidrasi berat.
Hiperosmolalitas akut
http://yurrypenceng.blogspot.com/2012/05/cairan-otak-atau-lcs-adalah.html

Anda mungkin juga menyukai