Anda di halaman 1dari 28

Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat

menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap
dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata,
hidung, telinga / kuping, kulit dan lidah.
Setiap orang normalnya memiliki lima / panca indera yang berfungsi dengan baik untuk
menangkap rangsangan sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai
dengan insting kita. Orang yang cacat indra masih bisa hidup namun tidak akan bisa menikmati
hidup layaknya manusia normal.
Indera Manusia ada lima sehingga disebut panca indera disertai arti definisi / pengertian, yaitu :
1. Indera Penglihatan / Penglihat = Mata
Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar
sehingga mampu dengan mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya dengan cepat. Jumlah
mata manusia ada dua buah yang bekerja saling menunjang satu sama lain. Orang yang tidak
memiliki mata disebut buta sehingga butuh bantuan tongkat, anjing pemandu, dll untuk
kemudahan dalam mengenali lingkungan sekitar dan juga untuk bergerak.
2. Indera Penciuman / Pencium = Hidung
Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari
aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk
dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di
dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau.
3. Indera Pengecap = Lidah
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang
masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa
manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena
adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian
yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis
dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pait.
4. Indera Pendengaran / Pendengar = Telinga / Kuping
Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita
sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus
melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Orang yang tidak bisa mendengar disebut tuli.
Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam.
5. Indera Peraba = Kulit
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa
sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan
percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah,
dahi, dll.
Apabila dibagi ke dalam kelompok alat indera, maka dapat kita bagi ke dalam tiga grup
kelompok, yakni :
1. Kemoreseptor
Kemoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indra
pembau (idung) dan indra pengecap (lidah).
2. Mekanoreseptor
Mekanoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan
suara dan tekanan yakni indra peraba (kulit) dan indra pendengaran (kuping).
3. Photoreseptor / Fotoreseptor
Photoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indra
penglihatan atau mata.
Alat indra kita merupakan aset terpenting tubuh kita oleh sebab itu jagalah kesehatan alat indera
kita agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik.
-----

http://organisasi.org/5-lima-alat-indera-manusia-mata-hidung-telinga-lidah-kulit-panca-indera














Indera atau indria merupakan alat penghubung/kontak antara jiwa dalam wujud kesadaran
rohani diri dengan material lingkungan. Dalam ajaran Hindu indria ada sebelas macam dan
disebut sebagai eka dasa indriya.
Lima macam indera berfungsi sebagai alat sensor dalam bahasa Sanskerta disebut panca budi
indriya dan dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai panca indera yaitu: alat pembantu
untuk melihat (mata), alat pembantu untuk mengecap (lidah), alat pembantu untuk membau
(hidung), alat pembantu untuk mendengar (telinga), dan alat pembantu untuk merasakan
(kulit/indera peraba).
Lima jenis lagi disebut panca budi indria sebagai alat gerak yaitu tangan untuk mengambil, kaki
untuk berjalan, anus untuk membuang air, mulut sampai hidung untuk bicara-bernapas-makan,
alat kelamin untuk menikmati hubungan kelamin.
Indria yang kesebelas merupakan indera utama yang mengontrol jalannya kesepuluh indera yang
lain. Indera kesebelas ini adalah pikiran sebagai kendali segala aktivitas diri.

http://id.wikipedia.org/wiki/Indera



Secara anatomi, hidung adalah penonjolan pada vertebrata yang mengandung nostril, yang
menyaring udara untuk pernapasan. Hidung sebagai suatu istilah, dapat juga digunakan untuk
menunjukkan ujung sesuatu, seperti hidung pada pesawat terbang

sunting] Hidung manusia
Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara
pernapasan, menyaring udara, menghangatkan udara pernapasan, juga berperan dalam resonansi
suara.
Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat kimia
yang berupa gas.di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan
sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya
dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.
[sunting] Proses mencium sesuatu
Pada saat kita bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung kita. zat kimia
yang merupakan sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir, kemudian akan merangsang
rambut-rambut halus pada sel pembau. sel pembau akan meneruskan rangsang ini ke otak dan
akan diolah sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut.
[sunting] Penyakit pada hidung
Gangguan pada hidung biasanya disebabkan oleh radang atau sakit pilek yang menghasilkan
lendir atau ingus sehingga menghalangi bau mencapai ujung saraf pembau. Gangguan lain juga
bisa disebabkan oleh adanya kotoran pada hidung dan bulu hidung yang terlalu banyak. Kita
harus selalu membersihkan hidung dari kotoran dan merapikan bulu-bulunya supaya penciuman
kita tidak terganggu.


















Sistem penginderaan adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan
tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa
(sensory inferdion) dari organ indera menuju ke otak dimana perasaan ini ditafsirkan.
Rangsangan atau stimulus pada saraf sensoris diterima oleh reseptor khusus sesuai dengan jenis
rangsanagnnya. Reseptor sensoris merupakan sel yang yang dapat menerima informasi kondisi
dalam dan dari luar tubuh untuk dapat direspon oleh saraf pusat. Implus listrik yang dihantarkan
oleh saraf akan diterjemahkan menjadi sensasi. Sensasi dibagi atas sensasi umum dan sensasi
khusus. Yang termasuk sensasi umum adalah suhu, nyeri, sentuhan, tekanan, getaran, dan
proprioreseptor (reseptor yang pada tubuh bagian dalam seperti otot, tendon, persendian dan lain-
lain). Reseptor sensori umum ini tersebar diseluruh tubuh. Sedangkan sensasi khusus misalnya
sensasi bau, lihat, rasa, keseimbangan dan pendengaran. Reseptor sensori khusus berada dilokasi
pada organ khusus seperti pengelihatan dan pendengaran dan berfungsi melindungi jaringan
sekitar.
Berdasarkan sumber lokasi sensasi, reseptor dibagi atas ekteroseptor, proprioseptor, dan
interoseptor. Eksteroseptor merupakan reseptor yang sangat sensitive terhadap sensasi eksternal
tubuh dan terletak pada dekat permukaan tubuh seperti sensasi sentuhan, tekanan, nyeri,
penciuman, penglihatan, maupun pendengaran. Proprioseptor terletak pada tubuh dalam, otot,
tendon, persendiaan, telinga bagian dalam untuk keseimbangan. Sedangkan intereseptor
merupakan reseptor yang berada pada organ tubuh bagian dalam dan pembuluh darah.
Untuk mendeteksi adanya stimulus, reseptor mempunyai karakteristik khusus yang sensitif
terhadap stimulus tertentu. Misalnya mekanoreseptor yang sensitif terhadap regangan,
vibrasi,pendengaran, tekanan darah, termoreseptor yang sensitif terhadap perubahan suhu,
nosiseptor sensitive terhadap kerusakan jaringan dan kemoreseptor yang sensitif terhadap
perubahan kimia. Apabila dibagi ke dalam kelompok alat indera, maka dapat kita bagi ke dalam
tiga grup kelompok, yakni :
a. Kemoreseptor
Kemoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indera
pembau (hidung) dan indera pengecap (lidah).
b. Mekanoreseptor
Mekanoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan
suara dan tekanan yakni indera peraba (kulit) dan indera pendengaran (kuping).
c. Photoreseptor (Fotoreseptor)
Photoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indera
penglihatan atau mata.
1. Hidung (indera penciuman)
Merupakan alat visera (alat dalam rongga badan) yang erat hubungannya dengan
gastrointestinalis. Sebagian rasa berbagai makanan merupakan kombinasi penciuman dan
pengecapan. Reseptor penciuman merupakan kemoreseptor yang dirangsang oleh molekul
larutan di dalam mukus. Reseptor penciuman juga merupakan reseptor jauh (telereseptor). Jaras
penciuman tidak disalurkan dalm talamus dan tidak di proyeksikan neokorteks bagi penciuman.
Olfaktori adalah organ pendeteksi bau yang berasal dari makanan. Pada manusia, bau
mempunyai muatan afeksi yang bisa menyenangkan atau membangkitkan rasa penolakan dan
keterlibatan memori, selain itu bau juga penting untuk nafsu makan.
Di dalam hidung (nasus) terdapat organum olfactorium perifer. Fungsi hidung dan cavitas nasi
berhubungan dengan :
Fungsi penghidu
Pernapasan
Penyaring debu
Pelembapan udara pernapasan
Penampungan sekret dari sinus paranasales dan ductus nasolacrimalis
Bentuk luar hidung sangat bervariasi dalam hal ukuran dan bentuk, terutama karena perbedaan
pada tulang-tulang rawan hidung. Punggung hidung meluas dari akr hidung di wajah ke
puncaknya (ujung hidung). Pada permukaan inferior terdapat dua lubang, yakni naris anterior
yan terpisah satu dari yang lain oleh septum nasi. Septum nasi ini yang untuk sebagian berupa
tulang dan untuk sebagian berupa tulang rawan, membagi cavitas nasi menjadi dua rongga kanan
dan kiri. Septum nasi terdiri dari komponen berikut.
Lamina perpendicularis ossis ethmoidalis
Vomer
Cartilago septinasi
a. Bagian-bagian hidung manusia
Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang di sebut dengan
nostril. Dinding pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat dari tulang yang sangat tipis.
Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan membran yang mensekresi lendir lengket.
Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan
menuju paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan bagian belakang tenggorokan.
Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit mulut kita yang di sebut dengan palate.
Mucous membrane berfungsi mengahangatkan udara dan melembabkannya. Bagian ini
membuat mucus (lendir atau ingus) yang berguna untuk menangkap debu, bagkteri, dan partikel-
partikel kecil lainnya yang dapat merusak paru-paru.
b. Cara kerja alat penciuman (hidung) manusia
Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di udara. Di atap rongga
hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena
pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau(smell receptors). Receptor ini jumlahnya sangat
banyak ada sekitar 10 juta. Ketika partikel bau tertangkap oleh receptor, sinyal akan di kirim ke
the olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan
kemudian di proses oleh otak bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu
harumnya bau sate padang atau menyengatnya bau selokan.
http://sangayuudara.wordpress.com/2011/04/05/sistem-panca-indera-hidung-indera-penciuman/
lat indera kita berfungsi sebagai reseptor atau penerima rangsangan, dan setiap reseptor berfungsi
untuk merespon rangsangan tertentu saja, misalnya mata untuk merespon rangsangan cahaya,
dan hidung sebagai indra pencium berfungsi untuk merespon rangsangan bau.

Hidung merupakan indera pembau pada manusia. Hidung merupakan indera khusus yang terletak
di dalam rongga hidung. Daerah sensitif pada indera pembau terletak di bagian atas rongga
hidung.

Struktur indera pembau terdiri dari :
1. Sel-sel penyokong yang berupa sel-sel epitel.

2. Sel-sel pembau(sel olfaktori) yang berupa sel saraf sebagai reseptor
Sel-sel olfaktori sangat peka terhadap rangsangan gas kimia (kemoreseptor).

Sel-sel olfaktori memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut yang terletak pada
selaput lendir hidung, sedangkan ujung yang lain berupa tonjolan akson membentuk
berkas yang disebut saraf otak I (nervus olfaktori). Saraf ini akan menembus tulang tapis
dan masuk ke dalam otak manusia.


Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan
makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak
memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Juga
membantu membolak balik makanan dalam mulut.
Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa Latin lingua
atau glossal dari bahasa Yunani, .

Struktur
Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang
bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot
ekstrinsik dan intrinsik.
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga
jenis papila yaitu:
1. papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;
2. papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang
lidah;
3. papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.
Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan
pengerat.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel
penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong
berfungsi untuk menopang<big</
[sunting] Lidah putih
Titik-titik atau bagian putih pada lidah dapat menjadi tanda-tanda beberapa kondisi medis:
Efek samping dari antibiotik
Candidiasis
Debauch
Dehidrasi
Leukoplakia
Keratosis faringis
Namun saat ini banyak peneliti yang memasukan rasa kelima yaitu gurih atau sedap yang
ditamukan pada makanan yang bayakan protein pada dangaing, ikan dan sebagainya. Rasa-rasa
dasar ini dapat berevolusi sehingga kita dapat merasakan rasa busuk atau beracun dari rasa pahit
dan asam. Rasa manis membantu kita untuk mengenalkan makanan yang menyehatkan atau kaya
kalori, rasa asin diperlukan untuk setiap funsi tubuh, dan rasa gurih dapat membantu kita
mengindentifikasikan makannan yang kaya akan protein. Ada beberapa orang yang mempunyai
dunia rasa yang berbeda-beda, misalnya ada yang menukai pedas, ataupun ada yang tidak. Itu
semua dipengaruhi oleh faktor genetis yang berbeda-beda dan budaya sendiri-sendiri.Para
peneliti telah membuktikan bahwa di Amerika masyarakatnya adalah Supertaster yang
merasakan cabe, jahe sangat pedas sekalih begitu juga dengan gula mereka meresakan sangat
manis sekalih. Berbeda dengan Taster, mereka merasakan cahe dan cabai biasa saja begitu juga
dengan rasa yang lain. Ini disebabkan oleh jumlah papila yang berbeda.
[sunting] Penggunaan lainnya
Selain berfungsi pada mekanisme pencernaan atau pengucapan, lidah manusia memiliki banyak
penggunaan lain. Lidah berperan pada salah satu bentuk ciuman yang dikenal dengan french
kissing atau ciuman Perancis. Lidah digunakan pula untuk tindakan menjilat pada manusia dan
hewan mamalia.
Lidah dipergunakan pada pria dan wanita saat melakukan seks oral dan digunakan pada tingkat
pemanasan atau foreplay pada kegiatan bercinta. Oleh karena itu, lidah tak jarang dihubungkan
dengan konotasi erotis dan sensual.
Lidah dapat menjadi tempat untuk penindikan pada beberapa kebudayaan masyarakat. Tindik
lidah sudah ada sejak masa kuno dan kini semakin meningkat pada kebudayaan Barat terutama
pada kebudayaan remaja.
Lidah digunakan pada beberapa tindakan lain seperti meniup permen karet dan bersiul.
[sunting] Trivia
Stephen Taylor memegang rekor dunia untuk lidah terpanjang di dunia. Lidahnya
memiliki panjang 9.5 sentimeter. Annika Irmler memegang rekor lidah terpanjang pada
wanita, yakni 7 sentimete
http://id.wikipedia.org/wiki/Lidah





Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan
makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak
memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara. Struktur
lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa Latin lingua atau
glossal dari bahasa Yunani, .

Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan
organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak
mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap
terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut

Struktur

Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan
menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan
bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk dataran, di bagian samping
dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.

Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang
bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot
ekstrinsik dan intrinsik.


Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga
jenis papila yaitu:

papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;
papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang
lidah;
papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.

Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan
pengerat.

Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel
penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong
berfungsi untuk menopang.

Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papilla). Tonjolan itu dapat dikelompokkan
menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang di kelilingi parit parit,
dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada parit parit papilla bentuk dataran, di bagian
samping dari papilla berbentuk jamur dan di permukaan papilla berbentuk benang.

Pada mamalia dan vetebrata yang lain, pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka
terhadap stimulus dari zat zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor. Reseptor tersebut adalah
kuncup kuncup pengecap. Kuncup tersebut berbentuk seperti bawang kecil atau piala dan
terletak di permukaan epithelium dan permukaan atas lidah kadang juga di jumpai pada langit
langit rongga mulut, faring dan laring, walaupun sedikit sekali.Kuncup kuncup pengecap ini
ada tersebar dan ada pula yang berkeloompok dalam tonjolan tonjolan epitel yang di sebut
papilla. Terdapat empat macam papiila lidah yaitu :

penonjolan yang sangat padat sepanjang pinggi samping belakang lidah
papila fungiformia, penonjolan dengan tangkai kecil dan permukaan yang melebar berbentuk
seperti jamur
papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah dan merupaka papila yang sangat besar
dengan menutupi papila yang lainnya
papila filiformis, merupaka penonjolan berbentuk seperti konus, sangat banyak terdapat pada
seluruh permukaan lidah,

pada pada papila ini tidak terdapat kuncup kuncup pengecapSetiap kuncup pengecap terdiri
dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang, pada sel pengecap terdapat silia
(rambut gustatory) yang memanjang ke lubang pengecap. Zat zat kimia dari makanan yang kita
maka mencapai kuncup pengecap melalui lubang lubang pengecap (taste proses).

Kuncup kuncup pengecap dapat merespon empat rada dasar yaitu manis, asam, asin, dan pahit.
Pada lidah reseptor reseptor yang sensitive terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah
sedangkan untuk rasa asam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangakal lidah sensitif
dengan rasa pahit dan bagian samping depan sensitive dengan rasa asin.

Fungsi dan Jenis-Jenis Kelenjar Ludah (saliva)

Ludah diproduksi secara berkala dan susunannya sangat tergantung pada umur, jenis kelamin,
makanan saat itu, intensitas dan lamanya rangsangan, kondisi biologis, penyakit tertentu dan
obat-obatan. Manusia memproduksi sebanyak 1000-1500 cc air ludah dalam 24 jam, yang
umumnya terdiri dari 99,5% air dan 0,5 % lagi terdiri dari garam-garam , zat organik dan zat
anorganik. Unsur-unsur organik yang menyusun saliva antara lain : protein, lipida, glukosa, asam
amino, amoniak, vitamin, asam lemak. Unsur-unsur anorganik yang menyusun saliva antara lain
: Sodium, Kalsium, Magnesium, Bikarbonat, Khloride, Rodanida dan Thiocynate (CNS) , Fosfat,
Potassium. Yang memiliki konsentrasi paling tinggi dalam saliva adalah kalsium dan Natrium.

Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang terdiri atas campuran
sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Saliva dapat disebut juga
kelenjar ludah atau kelenjar air liur. Semua kelenjar ludah mempunyai fungsi untuk membantu
mencerna makanan dengan mengeluarkan suatu sekret yang disebut salivia (ludah atau air
liur). Pembentukan kelenjar ludah dimulai pada awal kehidupan fetus (4 12 minggu) sebagai
invaginasi epitel mulut yang akan berdiferensiasi ke dalam duktus dan jaringan asinar. Saliva
terdapat sebagai lapisan setebal 0,1-0,01 mm yang melapisi seluruh jaringan rongga mulut.
Pengeluaran air ludah pada orang dewasa berkisar antara 0,3-0,4 ml/menit sedangkan apabila
distimulasi, banyaknya air ludah normal adalah 1-2 ml/menit. Menurunnya pH air ludah
(kapasitas dapar / asam) dan jumlah air ludah yang kurang menunjukkan adanya resiko
terjadinya karies yang tinggi. Dan meningkatnya pH air ludah (basa) akan mengakibatkan
pembentukan karang gigi.

Saliva memiliki beberapa fungsi, yaitu :

1. Melicinkan dan membasahi rongga mulut sehingga membantu proses mengunyah dan

menelan makanan

2. Membasahi dan melembutkan makanan menjadi bahan setengah cair ataupun cair

sehingga mudah ditelan dan dirasakan

3. Membersihkan rongga mulut dari sisa-sisa makanan dan kuman

4. Mempunyai aktivitas antibacterial dan sistem buffer

5. Membantu proses pencernaan makanan melalui aktivitas enzim ptyalin (amilase ludah)

dan lipase ludah

6. Berpartisipasi dalam proses pembekuan dan penyembuhan luka karena terdapat faktor

pembekuan darah dan epidermal growth factor pada saliva

7. Jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran tentang keseimbangan air dalam

tubuh.

8. membantu dalam berbicara (pelumasan pada pipi dan lidah)

Kurang lebih 80% bau mulut timbul dari dalam rongga mulut. Air ludah atau saliva memegang
peranan dalam masalah bau mulut, gigi berlubang dan penyakit rongga mulut/penyakit tubuh
secara keseluruhan karena air ludah melindungi gigi dan selaput lunak di rongga mulut dengan
sistem buffer sehingga makanan yang terlalu asam misalnya bisa dinetralkan kembali
keasamannya dan juga segala macam bakteri baik yang aerob (hidup dengan adanya udara)
maupun bakteri anaerob (hidup tanpa udara) dijaga keseimbangannya. Di dalam air ludah juga
terdapat antigen dan antibodi yang berfungsi melawan kuman dan virus yang masuk ke dalam
tubuh sehingga kita sehingga tubuh tidak akan mudah terserang penyakit. Seandainya dalam
keadaan normal tersebut seseorang memakai obat kumur ataupun antiseptik yang berlebihan,
maka justru keseimbangan bakteri akan terganggu, bakteri-bakteri yang penting bisa menjadi
mati, justru bakteri-bakteri yang merusak malah menjadi berlipat ganda sehingga timbul lah
masalah dalam rongga mulut. Adanya bakteri akan dapat membuat sisa makanan di gigi/selaput
rongga mulut terfermentasi (seperti halnya ragi), sehingga timbul racun bersifat asam yang akan
membuat email menjadi rapuh (mengalami demineralisasi/mineral gigi rontok )mula-mula secara
mikro dan dengan berjalannya waktu gigi akan berlubang secara kasat mata. Masalah lain,
bakteri terutama bakteri anaerob (hidup tanpa udara) akan mengeluarkan gas yang mudah
menguap antara lain seperti gas H2S (Hidrogen Sulfid), Metil Merkaptan dll. Gas ini
menimbulkan bau mulut.

Pada orang-orang yang mengalami diabetes/kencing manis, perokok, makan obat-obatan
tertentu, orang lanjut usia, maupun orang yang menjalani terapi radiasi (pada penderita kanker)
punya kecenderungan air ludahnya berkurang (disebut dengan istilah xerostomia=kekeringan
rongga mulut). Hal ini bisa diatasi dengan terapi obat-obatan yang merangsang keluarnya air
ludah (dengan obat-obatan yang diresepkan dari dokter gigi). Kecuali bagi perokok, barangkali
lebih bijaksana apabila frekuensi rokoknya yang dikurangi, juga orang yang sedang meminum
obat-obatan tertentu yang dapat menimbulkan kekeringan rongga mulut, dapat kembali seperti
semula apabila obat-obatan telah dihentikan pemakaiannya. (Khususnya pada penderita
diabetes/kencing manis, ada bau mulut khas yakni bau aseton). Kemudian dalam hal kualitas,
hindari makan-makanan yang terlalu banyak mengandung zat-zat kimia, seperti makanan yang
banyak mengandung zat pengawet, zat pewarna tambahan, zat penambah rasa, atau makanan
yang terlalu manis/lengket/asam , maupun minuman-minuman berkarbonasi secara terus
menerus. Sebab dengan keasaman yang terus menerus, air ludah tidak dapat menyangga kadar
keasamannya (fungsi buffer tadi) supaya pH-nya naik kembal. Jadi keasaman yang terus
menerus itu yang membuat gigi berlubang (mengalami demineralisasi email). Bila ingin minum
air bersoda, atau permen lebih baik dimakan dalam satu waktu tertentu berdekatan dengan makan
pagi/makan siang/makan malam dan diakhiri dengan minum air putih/sikat gigi, daripada
memakan atau meminumnya sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama. Menyikat gigi
umumnya dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi setelah makan pagi dan malam sebelum tidur.
Dengan jumlah yang 2 kali dan juga kesalahan manusiawi misalnya tidak bisa setiap saat bisa
membersihkan gigi dengan tepat dan teliti ke seluruh bagian, maka kita harus melepaskan waktu
perawatan sisanya kepada air ludah yang cukup jumlahnya dan baik kualitasnya. Dengan cara
makan makanan yang alamiah tidak banyak mengandung zat kimia, yakni zat perasa, pewarna
dan pengawet, makan makanan berserat seperti sayur dan buah-buahan supaya saat menggigit air
ludah dapat terrangsang untuk keluar (pada makanan yang semuanya lunak/tidak berserat, gigi
tidak perlu menggigit kuat, akibatnya air ludah juga tidak banyak keluar), menghindari minuman
berkarbonasi (secara berlebihan) dan juga pola makannya diatur dengan memakan
camilan/minuman manis berdekatan dengan waktu makan makanan utama, setelah itu gigi
dibersihkan, apabila tidak dapat menggosok gigi, kumur-kumurlah atau minumlah air putih yang
banyak. Itu adalah cara yang sederhana dan paling mudah dilakukan.

Jenis kelenjar saliva dan muaranya

Macam-macam kelenjar ludah :

1. Kelenjar ludah utama / mayor / besar-besar

Kelenjar-kelenjar ludah besar terletak agak jauh dari rongga mulut dan sekretnya disalurkan
melalui duktusnya kedalam rongga mulut.

Kelenjar saliva mayor terdiri dari :

Kelenjar Parotis , terletak dibagian bawah telinga dibelakang ramus mandibula

Kelenjar Submandibularis (submaksilaris) , terletak dibagian bawah korpus

mandibula

Kelenjar Sublingualis , terletak dibawah lidah

Kelenjar ludah besar sangat memegang peranan penting dalam proses mengolah makanan.

Kelenjar Parotis

v Kelenjar parotis merupakan kelenjar ludah terbesar yang terletak antara prossesus
mastoideus dan ramus mandibula.

v Duktus kelenjar ini bermuara pada vestibulus oris pada lipatan antara mukosa pipi

dan gusi dihadapan molar 2 atas.

v Kelenjar parotis dibungkus oleh jaringan ikat padat

v Mengandung sejumlah besar enzim antara lain amilase lisozim, fosfatase asam,

aldolase, dan kolinesterase.

v Jaringan ikat masuk kedalam parenkim dan membagi organ menjadi beberapa

lobus dan lobulus

v Secara morfologis kelenjar parotis merupakan kelenjar tubuloasinus (tubulo-alveolar)
bercbang-cabang (compound tubulo alveolar gland)

v Asinus-asinus murni serus kebanyakan mempunyai bentuk agak memanjang dan kadang-
kadang memperlihatkan percabangan-percabangan

v Antara sel-sel asinus membran basal terdapat sel-sel basket

v Saluran keluar utama ( duktus interlobaris) disebut duktus stenon (stenson) terdiri

dari epitel berlapis semu.

v Kearah dalam organ duktus ini bercabang-cabang menjadi duktus interlobularis

dengan sel-sel epitel berlapis silindris

v Duktus interlobularis tadi kemudian bercabang-cabang menjadi duktus

intralobularis. Kebanyakan duktus intralobularis merupakan duktus Pfluger yang

mempunyai epitel selapis silindris yang bersifat acidophil dan menunjukkan garis-

garis basal

v Duktus Boll pada umumnya panjang-panjang dan menunjukkan percabangan

v Duktus Pfluger agak pendek

v Sel-selnya pipih dan memanjang

v Pada jaringan ikat interlobaris dan interlobularis terlihat banyak lemak yang berhubungan
dengan kumpulan lemak bichat (Fat depat of bichat). Juga pada jaringan tersebut terlihat
cabang-cabang dari Nervus Facialis dan pembuluh darah

Kelenjar submandibularis (submaksilaris)

v Kelenjar ini terletak disebelah dalam korpus mandibula dan mempunyai duktus

ekskretoris (Duktus Wharton) yang bermuara pada dasar rongga mulut pada

frenulum lidah , dibelakang gigi seri bawah.

v Merupakan kelenjar yang memproduksi air liur terbanyak

v Seperti juga kelenjar parotis, kelenjar ini diliputi kapsel yang terdiri dari jaringan ikat padat
yang juga masuk ke dalam organ dan membagi organ tersebut menjadi beberapa lobulus

v Secara morfologis kelenjar ini merupakan kelenjar tubuloalveolar / tubuloacinus bercabang-
cabang (compound tubulo alveolar gland)

v Percabangan duktusnya sama dengan glandula parotis demikian pula sel-selnya

v Bentuk sinus kebanyakan memanjang

v Antara sel-sel asinus membran basal terdapat sel-sel basket

v Duktus Boll : pendek, sempit sehingga sukar dicari dalam preparat bila dibandingkan
glandula parotis. Selnya pipih dan memanjang

v Duktus Pfluger : lebih panjang daripada duktus pfluger kelenjar parotis dan menunjukkan
banyak percabangan sehingga dalam preparat lebih mudah dicari

Kelenjar sublingualis

v Merupakan kelenjar terkecil dari kelenjar-kelenjar ludah besar

v Terletak pada dasar rongga mulut, dibawah mukosa dan mempunyai saluran keluar (duktus
ekskretorius) yang disebut Duktus Rivinus

v Bermuara pada dasar rongga mulut dibelakang muara duktus Wharton pada frenulum lidah

v Glandula sublingualis tidak memiliki kapsel yang jelas tetapi memiliki septa-septa jaringan
ikat yang jelas/tebal

v Secara morfologis kelenjar ini merupakan kelenjar tubuloalvioler bercabang-cabang
(compound tubuloalveolar gland)

v Merupakan kelenjar tercampur dimana bagian besar asinusnya adalah mukus murni

v Duktus ekskretoris sama dengan glandula parotis

v Duktus Pfluger sangat pendek

v Duktus Boll sangat pendek dan bentuknya sudah tidak khas sehingga dalam preparat sukar
ditemukan

v Pada jaringan ikat interlobularis tidak terdapat lemak sebagai glandula parotis

2. Kelenjar ludah tambahan / minor / kecil-kecil

Kebanyakan kelenjar ludah merupakan kelenjar kecil-kecil yang terletak di dalam mukosa atau
submukosa (hanya menyumbangkan 5% dari pengeluaran ludah dalam 24 jam) yang diberi nama
lokasinya atau nama pakar yang menemukannya. Semua kelenjar ludah mengeluarkan sekretnya
kedalam rongga mulut.

Kelenjar labial (glandula labialis) terdapat pada bibir atas dan bibir bawah dengan

asinus-asinus seromukus

Kelenjar bukal (glandula bukalis) terdapat pada mukosa pipi, dengan asinus-

asinus seromukus

Kelenjar Bladin-Nuhn ( Glandula lingualis anterior) terletak pada bagian bawah

ujung lidah disebelah menyebelah garis, median, dengan asinus-asinus

seromukus

Kelenjar Von Ebner (Gustatory Gland = albuminous gland) terletak pada pangkal

lidah, dnegan asinus-asinus murni serus

Kelenjar Weber yang juga terdapat pada pangkal lidah dengan asinus-asinus

mukus . Kelenjar Von Ebner dan Weber disebut juga glandula lingualis posterior

Kelenjar-kelenjar pada pallatum dengan asinus mukus .

Struktur-struktur kelenjar saliva

Tiap-tiap kelenjar sebagai suatu organ terdiri dari:

1. Parenkim, yaitu bagian kelenjar yang terdiri dari asinus-asinus dan duktus-duktus
bercabang. Asinus merupakan bagian-bagian sekretoris yang mengeluarkan sekret. Sekret ini
akan dialirkan melalui suatu duktus untuk menyalurkan sekret kemana mestinya.

2. Stroma / jaringan ikat interstisial yang merupakan jaringan antara asinus dan duktus
tersebut. Jaringan ikat ini membungkus organ (kapsel) dan masuk kedalam organ dan membagi
organ tersebut menjadi lobus dan lobulus. Pada jaringan ikat tersebut ditemukan duktus kelenjar,
pembuluh darah,s erat saraf dan lemak.

Kelenjar saliva mayor terdiri dari beberapa jenis sel:

1. Unit sekretori

Terdiri dari : sel-sel asinar , duktus interkalaris , duktus striata , dan main excretory

ducts. Sebagai tambahan kepada sel-sel ini yang bertanggung jawab besar untuk

sekresi dan modifikasi dari saliva, sel-sel plasma juga berkontribusi pada sekresi saliva,

setidaknya pada kelenjar minor.

2. Unit non sekretori

Terdiri dari myoepitel sel dan sel saraf

Sel-sel asinar

Merupakan unit sekretori sel.

Sel asinar mengandung olyco protein, protein dan elektrolit.

Menurut sekretnya , asinus dapat dibedakan menjadi asinus serus, mukus, dan tercampur

a. Asinus serus

- Sekretnya encer

- Terdapat pada kelenjar parotis

- Pengecatan HE bewarna ungu kemerahan

- Lumennya sempit

- Batas sel sukar dilihat dan antara sel terdapat kanalikuli sekretoris interseluler

- Inti sel bulat kearah basal

- Penampakan sel tergantung fase sekresi selnya, dimana pada fase istirahat, bagian apikalnya
banyak terdapat butir sekresi (zimogen) sehingga inti sel terdesak ke basal. Dan setelah sekresi
sel, maka sel menjadi mengecil.

- Terdapat sel myoepitel diantara sel kelenjar dan membran basal yang dapat berkontraksi
untuk membantu mengeluarkan sekret asinus

b. Asinus mukus

- Sekretnya kental

- Terdapat pada kelenjar saliva minor / tambahan / kecil-kecil

- Pengecatan HE berwarna jernih kebiruan

- Lumennya besar

- Batas sel lebih jelas terlihat, tidak terdapat kanalikuli interseluler sehingga sekretnya
langsung dituangkan oleh sel sekretoris kedalam lumen asinus

- Inti sel pipih kearah basal

- Pada fase istirahat, sitoplasmanya mengandung butir mucigen yang sering rusak saat preparat
fifiksasi/dicat sehingga sel menjadi lebih terang

- Terdapat sel myoepitel

- Organela selnya berbeda dengan sel serus, dimana terdapat lebih sedikit mitokondria, RE, dan
banyak apparatus golgi sehingga terdapat lebih banyak komponen karbohidrat pada sekretnya

c. Asinus campuran

- Yang dimaksud dengan kelenjar-kelenjar yang mempunyai asinus tercampur, adalah kelenjar-
kelenjar yang mempunyai baik asinus serus maupun asinus-asinus mukus sebagai parenkimnya.
Campuran tersebut dapat berupa asinus-asinus murni mukus dengan asinus-asinus murni serus
atau dapat pula satu asinus mempunyai bagian mukus dan serus bersama-sama

- Kelenjar submandibularis (submaksilaris) memiliki sel serus lebih banyak dari pada sel
mukusnya

- Kelenjar sublingualis memiliki sel mukus lebih banyak daripada sel serusnya

- Pada asinus tercampur sel-sel mukus sering didapatkan dekat duktus sedangkan sel-sel serus
pada bagian yang jauh dari duktus

- Kadang-kadang sel mukus berasal dari melendirnya sel-sel asinus karena terganggunay
pengeluaran sekretnya. Gangguan tersebut sering terjadi pada duktus Boll

- Bila dalam satu asinus sel-sel mukus lebih banyak lagi, maka sel-sel albumin (serus) tadi
akan terdesak kearah apikal (puncak) asinus, sehingga sel-sel serus tadi merupakan suatu
lengkungan yang pada penampang sering terlihat sebagai bulan sabit, yangs ering disebut lanula
Gianuzzi (Demilines of Haidenhain, Crescent of Gianuzzi, serous demilunes of Gianuzzi).
Bagian ini masih mempunyai kanalikuli sekretoris interseluler yang bermuara ke lumen asinus.

Duktus

Saluran kelenjar ludah terdiri dari beberapa bagian yang panjangnya berbeda-beda menurut jenis
kelenjar. Jika dipandang dari segi lobulasi, ada yang letaknya intralobularis dan ada yang
interlobularis.

1. Duktus intralobularis

a. Duktus interkalaris (Duktus Boll)

- Duktus yang menghubungkan asinus dengan saluran berikutnya (duktus Pfluger)

- Bersifat non sekretorius

- Terdiri dari epitel selapis pipih atau selapis kubis

- Fungsi : a. mengatur sekresi saliva asinar

b. memodifikasi komponen elektrolit

c. mengangkut komponen makromolekuler

b. Duktus sekretorius (Pfluger)

- Duktus yang lebih besar dan bersifat sekretorious, sehingga disebut juga duktus salivatorius,
terutama menghasilkan Ca dan air

- Epitelnya terdiri dari epitel selapis kubis sampai silindris dimana bagian basalnya
menunjukkan garis-garis sehingga juga disebut striated duct (duktus bergaris-garis)

- Fungsi : a. Transport elektrolit dengan menyerap sodium dari sekresi utama

diangkut keluar melalui pembuluh darah kapiler

b. memodifikasi kompisisi elektrolit saliva

2. Duktus Interlobularis

Duktus pfluger tadi dilanjutkan oleh saluran yang lebih besar keluar dari lobulus kelenjar
tadi, masuk ke dalam jaringan ikat interlobular. Saluran ini merupakan duktus pengeluaran atau
eksretorius yang mengalirkan saliva ke dalam rongga mulut. Terdiri dari epitel selapis silindris
atau berlapis semu dan dekat muara duktus, epitel ini berubah menjadi epitel berlapis pipih dan
berlanjut ke epitel rongga mulut.

Penamaan duktus berdasarkan atas pakar yang menemukannya :

Kelenjar parotis : Stensen

Kelenjar Submandibular (submaksilaris) : Whartoni

Kelenjar Sublingualis : Bartholini

Fungsi = Resorpsi Na dan sekresi K

Sel Myoepitel

- Terdapat dalam asinar

- Fungsinya untuk mengatur pergerakan saliva dari asinar kesistem duktus dengan

cara kontraksi asinar

Apa yang terjadi pada saluran saliva saat melewati saluran tersebut :

1. Sekresi bikarbonat dan Kalium (Potassium)

2. Reabsorbsi Natrium dan Chlorida

Saraf kelenjar ludah

- Kelenjar ludah disarafi oleh saraf simpatis dan parasimpatis (N VII)

- Saraf parasimpatis = merangsang keluarnya saliva

- Saraf simpatis = merangsang reseptor dan

Kelenjar ludah mendapatkan supply saraf parasimpatis dari nukleus ludah inferior, kelenjar
submandibula dan sublingualis mendapat supply saraf dari nukleus ludah superior. Supply saraf
simpatis untuk kelenjar parotis, submandibularis, sublingualis berasal dari ganglion simpatis
servikal superior, dengan pleksus saraf yang berjalan ke kelenjar ludah di sepanjang arteri.
Kelenjar ludah minor mungkin juga mempunyai supply saraf simpatis dan parasimpatis.

Sekresi kelenjar ludah

Saliva atau ludah merupakan campuran dari beberapa sekresi kelenjar ludah. Sekresi normal
saliva sehari berkisar antara 800 1500 ml. Pada umumnya saliva merupakan cairan viskus,
tidak berwarna yang mengandung air, mukoprotein, immunoglobulis, karbohidrat komponen-
komponen organis seperti, Ca, P, Na, Mg, Cl, Fe, dan J. Kecuali itu saliva mengandung pula
enzim amilase yaitu ptialin Selanjutnya saliva juga mengandung sel-sel desquamasi yang lazim
disebut korpuskulus salivatorius. Komposisi saliva tadi sangat tergantung pada keaktivan
kelenjar-kelenajar ludah. Sekresi kelenjar ludah dapat terjadi oleh beberapa faktor, yaitu : reflek
saraf, rangsangan mekanis, rangsangan kimaiwi. Bahan makanan dan zat kimia dapat memberi
rangsangan langsung pada mukosa mulut. Bahan makanan juga dapat merangsang serat saraf
eferens yang berasal dari bagian thorakal. Sekresi air ludah dapat pula timbul secara reflektoris
hanya dengan jalan mencium bau makanan, melihat makanan, atau dengan memikirkan dan
membayangkan makanan saja.

Saliva mengandung 2 tipe sekresi protein yang utama yaitu : sekresi serus ( merupakan
enzim untuk mencernakan serat ptyalin) , sekresi mukus (untuk pelumasan dan perlindungan
permukaan).

Pada umumnya kelenjar ludah kaya dengan pembuluh darah. Pembuluh darah besar berjalan
bersama-sama dengan duktusnya pada jaringan ikat interlobularis dan memberi cabang-cabang
mengikuti cabang-cabang duktusnya kedalam lobuli, dimana pada akhirnya ia membentuk
anyaman-anyaman kapiler mengitari asinus dan akhirnya kembali membentuk vena yang
berjalan bersama-sama dengan pembuluh darah arterinya.

Faktor yang mempengaruhi sekresi saliva :

Irama siang malam

Sifat dan besar stimulus

Tipe kelenjar

Diet

Umur, jenis kelamin dan fisiologi seseorang

Kadar hormon

Elektrolit

Kapasitas buffer

Obat-obatan

Gerak badan

Mekanisme Kerja Reseptor Pengecap

Reseptor adalah ujung perifer khusus neuron-neuron aferen; reseptor berespons terhadap
rangsangan tertentu, mengubah bentuk-bentuk energi rangsangan menjadi sinyal listrik, bahasa
sistem saraf. Terdapat jalur-jalur tersendiri yang berlabel dari reseptor-reseptor ke SSP, sehingga
informasi mengenai jenis dan lokasi rangsangan dapat dipecahkan oleh SSP, walaupun semua
informasi datang dalam bentuk potensial aksi. Namun, apa yang dipersepsikan oleh otak dari
berbagai masukan tersebut adalah suatu abstraksi dan bukan realitas. Satu-satunya rangsangan
yang dapat dideteksi adalah rangsangan yang ada reseptornya. Selain itu, sewaktu sinyal-sinyal
sensorik naik melalui pengolahan yang semakin lama semakin kompleks, sebagian informasi
mungkin ditekan, sementara bagian-bagian lain mungkin diperkuat.


Stimulasi suatu reseptor menghasilkan potensial reseptor berjenjang. Kekuatan dan
kecepatan perubahan rangsangan tercemin dalam besarnya potensial reseptor, yang pada
gilirannya menentukan frekuensi potensial aksi yang terbentuk di neuron aferen. Besar potensial
reseptor juga dipengaruhi oleh tingkat adaptasi reseptor, yang mengacu pada penurunan potensial
reseptor walaupun rangsangan terus berlanjut. Reseptor tonik beradaptasi secara lambat atau
tidak sama sekali, sehingga terus memberikan informasi mengenai rangsangan yang mereka
pantau. Reseptor fasik beradaptasi secara cepat dan sering memperlihatkan off-response,
sehingga memberikan informasi mengenai perubahan dalam bentuk energi yang mereka pantau
(Anonym a, 2009).

Pada sistem indera, reseptor indera adalah struktur yang mengenali stimulus di lingkungan
internal atau eksternal organisme. Sebagai respon pad stimuli, reseptor indera memajukan
transduksi indera dengan mengalirkan potensial reseptor atau potensial aksi pada sel yang sama.
Jika stimulus cukup kuat, potensial aksi akan dialirkan secara cepat (Anonym c, 2009).

TRANDUKSI RASA MANIS
Rasa mais dimulai dengn melekatnya molekul gua pada porus perasa. Kemudian hal ini akan
mengaktifkan stimulator yang terdapat pada sitoplasma yang terdapat pada membran. Stimulator
(protein G ) akan teraktivasi selanjutnya akan mengaktifkan enzim adenilat siklase. Enzim ini
akan mengaktifkan pembentukan Camp dari ATP. Terjadinya peningkatan camp akan
mengakibatkan terstimulasinya enzim sitoplasma lainnya. Hal ini akan membuat ion K dapat
keluar sehingga mengakibatkan depolarisasi pada puting pengecap. Hal ini akan mengakibatkan
terlepasnya neotransmiter ke sinaps dan selanjutnya akan diteruskan ke otak.

TRANDUKSI RASA ASIN
Rasa asin disebabkan masuknya ion Na. Masuknya ion Na mengakibatkan tertutupnya saluran
keluar ion K. Depolarisasi mengakibatkan neotransmiter keluar, dan impuls bisa diterima oleh
otak.

TRANDUKSI RASA PAHIT
Transtan pahit akan berikatan dengan reseptor pada membran. Pelekatan ii akan mengakibatkan
teraktivasinya protein G lainnya yang kemudian akan mengaktifkan enzim fosfolipase. Enzim ini
akan membuat IP3 yang merupan senyawa yang larut daam sitoplasma yang terdapat dalam RE.
Berikatan IP3 dengan reseptor akan membuat terbukanya ion Ca. Maka ion Ca akan keluar
menuju Sitoplasma. Peningkatan ion Ca akan membuat saluran K terbuka dan terjadi sinaps.

TRANDUKSI RASA ASAM
Tidak sepeti rasa manis dan pahit, ras asam terjadi karena konsentrasi proteon atau ion H.
Membran sanyat permeable terhadap proton ini. Masuknya proton akan membuat depolarisasi
akibatnya neotransmiter dilepaskan ke sinaps.

Tahapan Indera Pengecap Bayi

Pertimbangkan betul jenis makanan padat dan minuman yang akan diperkenalkan pada anak
selepas masa ASI ekslusif. Sesuaikan dengan tahapan perkembangan indera pengecap.

Usia 0-3 bulan: Mampu merasakan rasa manis dari ASI.
Usia 3-6 bulan: Mengenal rasa asin.
Usia 6-9 bulan: Mampu merasakan rasa manis dari sereal atau buah-buahan seperti pisang dan
jeruk yang mulai dikenalkan setelah masa pemberian ASI ekslusif.
Usia 9-12 bulan: Memapu mengecap semua rasa tapi belum optimal. Rasa yang paling dikenal
tetap rasa manis. Bila Anda mengenalkan sayuran, tomat, atau ayam sebaiknya dicampur dengan
bahan makanan yang rasanya manis, misalnya ubi alar, supaya dapat dikenali anak sebagai
makanan yang rasanya manis.

Fakta tentang indera pengecap bayi

Anak memiliki sekitar 10.000 puting pengecap di dalam rongga mulutnya. Setiap putting
pengecap mengandung 50-100 sensasi rasa: asin, manis, pahit, asam dan gurih.
Puting pengecap anak tak hanya di lidah, tapi juga di langit-langit, dinding kanan dan kiri
rongga mulut.
Rasa yang akan dikenali lebih dulu adalah manis. Berikutnya rasa asin-kemampuan akan
variatif pada tiap bayi.
Anak perempuan memiliki puting pengecap lebih banyak dari anak laki-laki.
Indera pengecap adalah jenis indera paling lemah dibanding 4 indera lainnya.
Puncak perkembangan indera pengecap bayi terjadi pad aumur 1 tahun. Rasa yang
tersembunyi dalam uap pad amakanan, misalnya bau dan aroma buah ceri, baru mampu
dikenali setelh umur 5 tahun.
Bayi baru dapat menerima 1 rasa baru setelah paling sedikit dikenalkan sebanyak 20 kali!
Jadi, jangan cepat menyerah bila bayi kerap menolak makanan baru yang Anda kenalkan.

Gangguan Pada Lidah

Gangguan Lidah1.Luka :

Luka berat adalah hal yang paling sering menyebabkan ketidaknyamanan lidah. Lidah tersebut
mempunyai banyak ujung saraf untuk rasa sakit dan peraba dan lebih peka terhadap rasa sakit
dibandingkan kebanyakan bagian lain pada tubuh. Lidah sering tiba-tiba tergigit tetapi cepat
sembuh. Gigi yang tajam atau rusak bisa sangat merusak jaringan yang mudah rusak tersebut.

2. Berbulu:

Pertumbuhannya terlalu cepat dari proyeksi normal di atas lidah (Vili) bisa membuat lidah
tampak berbulu. Lidah tersebut bisa juga tampak berbulu setelah demam, setelah pengobatan
antibiotik, atau ketika pencuci mulut peroxide digunakan terlalu sering. Bulu ini pada ujung
lidah tidak perlu dibingungkan dengan leukoplakia berbulu. Leukoplakia berbulu terbentuk di
sisi lidah dan merupakan karakteristik AIDS.

3. Perubahan warna :

Villi lidah bisa menjadi berubah warna jika seseorang merokok atau mengunyah tembakau,
makan makanan tertentu, atau memiliki bakteri berwarna yang berkembang pada lidah.Ujung
lidah bisa terlihat berwarna hitam jika seseorang menggunakan sediaan bismuth untuk gangguan
perut. Penyikatan lidah dengan menggunakan sikat gigi atau kikisan dengan pengikis lidah bisa
menghilangkan beberapa perubahan warna. Anemia kekurangan zat besi bisa membuat lidah
terlihat pucat dan lembut. Anemia pernicious, yang disebabkan oleh kekurangan Vitamin B12,
bisa juga membuat lidah terlihat pucat dan lembut. Tanda pertama pada demam scarlet
kemungkinan berubah dari warna normal lidah menjadi warna strawberi, dan kemudian warna
rasberi.

4. Luka dan benjolan :

Luka pada lidah bisa disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi virus herpes simplex mulut, luka
sariawan, tuberculosis, infeksi bakteri, atau sifilis tahap-awal. Luka bisa juga disebabkan oleh
alergi atau gangguan sistem kekebalan lainnya. Meskipun benjolan kecil pada kedua sisi lidah
biasanya tidak berbahaya, sebuah benjolan hanya pada salah satu sisi bisa bersifat kanker.
Daerah berwarna putih atau merah yang tidak bisa dijelaskan, luka, atau bengkak (menjadi keras)
pada lidah-khususnya jika tidak terasa sakit-kemungkinan tanda kanker dan harus diteliti oleh
seorang dokter atau dokter gigi.

5. Rasa tidak nyaman :

Lidah yang tidak nyaman bisa dihasilkan dari iritasi oleh makanan tertentu, khususnya yang
asam (misal, nanas), atau rasa tertentu di dalam pasta gigi, pencuci mulut, permen, atau permen
karet. Beberapa obat-obatan bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada lidah, sama seperti luka
dan infeksi bisa lakukan. Infeksi umum yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada lidah adalah
thrush (candidiasis), dimana jamur berbentuk lapisan putih pada gigi yang terlalu cepat
bertumbuh yang menutupi lidah. Nyeri intensif pada seluruh mulut bisa disebabkan oleh sindrom
mulut terbakar.hal ini adalah proses eliminasi untuk menemukan hanya apa yang menyebabkan
rasa tidak nyaman. Rasa tidak nyaman pada lidah tidak disebabkan oleh infeksi biasanya diobati
dengan menghilangkan penyebab tersebut. Misal, orang tersebut bisa mencoba untuk merubah
merek pasta gigi,

Kesimpulan

1) Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan.

2) Gangguan-gangguan pada lidah yaitu luka, berbulu, perunahan warna, benjolan, rasa tidak
nyaman

3) Pada sistem indera, reseptor indera adalah struktur yang mengenali stimulus di lingkungan
internal atau eksternal organisme. Sebagai respon pad stimuli, reseptor indera memajukan
transduksi indera dengan mengalirkan potensial reseptor atau potensial aksi pada sel yang sama.
Jika stimulus cukup kuat, potensial aksi akan dialirkan secara cepat

4) Fungsi kelenjar lidah yaitu melicinkan, membasahi, dan membersihkan rongga mulut,
Membantu proses pencernaan makanan,dan Berpartisipasi dalam proses pembekuan dan
penyembuhan luka karena terdapat faktor pembekuan darah dan epidermal growth factor pada
saliva http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/06/struktur-dan-anatomi-lidah.html
Lidah manusia adalah struktur berotot yang terletak pada bagian lantai mulut yang digunakan
untuk berbicara, makan dan mencicipi rasa. Lidah manusia di lengkapi dengan tunas-tunas
pengecap yang bisa mendeteksi zat kimia di dalam makanan dan minuman.


Indera pengecap pada lidah bekerja sama dengan indera penciuman untuk mengidentifikasi
aroma makanan untuk di olah dalam otak sehingga manusia bisa merasakan perbedaan aroma
makanan dan minuman yang akan di kosumsi.

Bagian-bagian (anatomi) dari indra pengecap (lidah)


Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia, sel-sel ini tumbuh seminggu setelah
itu digantikan oleh sel-sel yang baru. Sel-sel reseptor (tunas pengecap) terdapat pada tonjolan-
tonjolan kecil pada permukaan lidah (papila). Sel-sel inilah yang bisa membedakan rasa manis
asam, pahit dan asin.
Rasa manis dapat di rasakan oleh indra pengecap yang terletak di bagian depan lidah
Rasa Asin dirasakan pada sepanjang bagian isi depan lidah
Rasa asam di rasakan di sepanjang sisi bagian belakang lidah
Rasa pahit di kecap pada bagian belakang lidah
Cara kerja indra tunas pengecap (papila) lidah manusia

Rambut-rambut sensor menyembul dari sel-sel ke pori-pori sentral tunas pengecap. Pada bagian
ini rambut-rambut sensori terendam dalam zat kimia yang terlarut dalam air ludah manusia. Zat-
zat yang terlarut dalam ludah itu akan di deteksi oleh sensor ini sehinggga dapat dibedakan baik
itu manis, asam, asin dan pahit.
http://berita-iptek.blogspot.com/2008/11/lidah-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai