Anda di halaman 1dari 46

i

PENGARUH EFISIENSI BIAYA OPERASIONAL DAN


EFISIENSI PENDAPATAN TERHADAP RETURN ON ASSET
(Study Kasus Pada Koperasi Guru Banjar)

USULAN PENELITAN

DYAT INDIRA
1109038





KONSENTRASI MANAJEMEN KEUANGAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
INSTITUT KOPERASI INDONESIA
2013




ii

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 9
1.3 Maksud dan Tujuan 9
1.4 Kegunaan Penelitian 10
BAB II. PENDEKATAN MASALAH DAN METODE PENELITIAN
2.1 Pendekatan Masalah 11
2.1.1 pendekatan Koperasi 11
2.1.2 Pengertian Efisiensi 19
2.1.3 Pengertian Anggaran 20
2.1.4 Pengertian Biaya 23
2.1.5 Pengertian Pendapatan 27
2.1.6 Pengertian Return On Asset 28
2.2 Metode Penelitian 30
2.2.1 Metode Penelitian Yang Digunakan 30
2.2.2 Populasi dan Sampel 31
2.2.3 Sumber Data dan Cara Menentukannya 32
2.2.4 Teknik Pengumpulan Data 33
2.2.5 Operasionalisasi Variabel 33
2.2.6 Rancangan Analisis Data 36
2.2.7 Jadwal Penelitian 42



1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian
Salah satu sistem ekonomi yang digunakan untuk mengatur perekonomian
di indonesia adalah sistem ekonomi kerakyatan. Dalam sistem ekonomi
kerakyatan dikenal tiga pelaku ekonomi yang menjadi pilar atau tiang utama
perekonomian indonesia yaitu Koperasi, BUMN, dan BUMS. Ketiga pelaku
ekonomi tersebut diharapkan bisa tumbuh menjadi kegiatan usaha yang mampu
menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi di indonesia. Hal ini ditegaskan
dalam UUD 1945 yang telah diamandemen pasal 33 ayat (1), (2) dan (3) sebagai
berikut:
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
Berdasarkan pasal 33 ayat (1) maka bentuk usaha yang dinilai paling tepat
adalah koperasi. Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berasaskan
kekeluargaan dengan mengutamakan rasa persaudaraan, dan solidaritas diantara
2



para anggota. Koperasi hadir ditengah-tengah masyarakat dengan mengemban
tugas dan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Selain itu, koperasi juga bertujuan membebaskan para
anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang di hadapi oleh mereka.
Hal ini dipertegas lagi oleh Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang
Perkoperasian pasal 1 ayat (1) sebagai berikut :
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan
kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha,
yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi,
sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

Prinsip-prinsip koperasi inilah yang membedakan badan usaha koperasi dengan
badan usaha lainnya. Pada pasal 6 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2012 tentang perkoperasian menjelaskan bahwa koperasi melaksanan
prinsip-prinsip koperasi yang melputi:
1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis
3. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi.
4. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen
5. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota,
pengawas, pengurus dan karyawan, serta memberikan informasi kepada
masyarakat tentang jatidiri, kegiatan, dan kemanfaatan koperasi
6. Koperasi melayani anggota secara prima dan memperkuat gerakan
koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat
lokal, nasional, regional dan internasional
3



7. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan
masyarakat melalui kebijakan yang disepakati oleh anggota.
Koperasi didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan
berkeadilan. Untuk itu koperasi dituntut dapat memberikan manfaat ekonomi bagi
para anggotanya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Manfaat ekonomi langsung adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh
anggota secara langsung pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan
koperasi. Sedangkan manfaat ekonomi tidak langsung adalah manfaat ekonomi
yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi di peroleh
kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan
keuangan/pertanggungjawaban pengurus & pengawas, yakni berupa penerimaan
surplus hasil usaha koperasi.
Meskipun pada hakekatnya koperasi bukan suatu badan usaha yang
dibentuk atas dasar perkumpulan modal dan bukan badan usaha yang berorientasi
pada laba, akan tetapi laba atau surplus hasil usaha secara tidak langsung juga
menjadi indikator keberhasilan koperasi dalam mengelola kegiatan usaha yang
dijalankannya. Oleh sebab itu sudah menjadi tugas bagi pengurus dan pihak
manajemen koperasi untuk mengelola semua harta yang dimiliki koperasi
seefisien dan seefektif mungkin sehingga dapat memaksimisasi surplus hasil
usaha dan pada gilirannya akan dapat memaksimisasi kesejahteraan anggota.
4



Melalui fungsi-fungsi manajemen, pihak manajemen koperasi terlibat
langsung dalam membuat strategi baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Salah satu cara untuk memaksimalkan fungsi manajemen dalam mencapai tujuan
tersebut adalah melalui pembuatan anggaran.
Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya
dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang.
Selain itu anggaran merupakan penjabaran secara terinci apa yang hendak dicapai
dan bagaimana cara pencapaiannya yang dituangkan dalam bentuk kuantitatif.
Anggaran juga digunakan sebagai alat pengendalian yaitu dengan
mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan
atau membandingkan antara sasaran yang telah direncanakan dengan realisasi
yang tercapai dan mengukur penyimpangan yang terjadi. Dengan mengetahui
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi maka dapat dilakukan analisis
penyebab terjadinya penyimpangan dan hasilnya dapat digunakan sebagai
feedback untuk penyusunan anggaran periode berikutnya.
Dalam proses penyusunan anggaran dibutuhkan data dan informasi untuk
dijadikan bahan taksiran. Data dan informasi tersebut akan berpengaruh terhadap
keakuratan taksiran dalam proses perencanaan anggaran. Apabila perencanaan
anggaran tidak tercapai, secara teoritis dapat dikatakan bahwa kinerja (keuangan)
perusahaan akan berpengaruh. Hal tersebut disebabkan karena pendapatan, biaya,
persediaan, kas, modal ataupun asset lainnya berbeda dari perencanaan yang
diformulasikan melalui rancangan anggaran.
5



Kaitannya dengan surplus hasil usaha maka anggaran yang harus
diperhatikan adalah anggaran biaya operasional dan anggaran pendapatan.
semakin tinggi tingkat efisiensi maka perolehan surplus hasil usaha juga akan
semakin meningkat.
Koperasi Guru Banjar merupakan koperasi multi purpose yang didirikan
khusus untuk para guru-guru dan pegawai negeri di lingkungan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Banjar. Unit usaha yang dijalankan oleh
Koperasi Guru Banjar adalah unit usaha simpan pinjam dan unit niaga. Selama
kurun waktu berdirinya koperasi dari tahun 1953 hingga saat ini, koperasi guru
banjar telah banyak memberi manfaat kepada semua anggotanya yang saat ini
berjumlah 671 orang.
Koperasi Guru Banjar telah memberikan kemudahan kepada para
anggotanya untuk mendapatkan pinjaman dana maupun kredit barang dagangan.
Jumlah pinjaman dana yang disalurkan kepada anggota berkisar antara
Rp.6.000.000,- hingga Rp.40.000.000,- dengan bunga 2% (sliding rate/menurun)
untuk kredit jangka panjang (40 bulan) dan 3% untuk kredit jangka pendek (20
bulan). Sedangkan untuk kredit barang dagangan yang diberikan maksimal
Rp.2.000.000,- dengan bunga 3% untuk kredit jangka pendek (10 bulan) dan 2%
untuk kredit dangka panjang (15 bulan).
Dari uraian diatas, membuktikan bahwa Koperasi Guru Banjar sudah
mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh anggotanya. Akan
tetapi dilihat dari kinerja keuangannya khususnya dari segi rasio profitabilitas atau
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan berdasarkan aset yang
6



dimiliki, kinerja keuangan koperasi Guru Banjar dalam kurun waktu berapa tahun
terakhir sangat rendah dan selalu mengalami penurunan. Kondisi ini bisa dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.1 Return On Asset
Koperasi Guru Banjar Periode 2008-2012
Tahun Total Asset SHU ROA (%)
2008 3.696.882.014,10 28.000.000 0,75
2009 4.323.818.736,20 28.500.000 0,65
2010 4.645.454.797,10 29.000.000 0,62
2011 5.261.610.100,69 29.500.000 0,56
2012 5.816.388.279,42 30.000.000 0,51
Sumber : Laporan Pengurus dan Pengawas KGB tahun 2008-2012 diolah kembali.

Melihat dari data yang ada surplus hasil usaha yang diperoleh Koperasi
Guru Banjar selalu mengalami kenaikan, akan tetapi kenaikan SHU yang
diperoleh tidak sebandng dengan jumlah asset yang dimiliki. Sesuai dengan
Peraturan Menteri Negara dan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor : 20/Per/M.KUKM/XI/2008 menyatakan bahwa rasio
rentabilitas asset yang baik untuk koperasi simpan pinjam dan unit usaha simpan
pinjam adalah di atas 7,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rasio return on
asset Koperasi Guru Banjar sangat rendah.
Rendahnya kemampuan koperasi dalam menghasilkan surplus hasil usaha
berdasarkan asset yang dimiliki ini disebabkan oleh ketidak mampuan manajemen
koperasi dalam menetapkan dan menyusun anggaran koperasi yang dituangkan
dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi.
Anggaran pendapatan koperasi ini menjelaskan mengenai rencana dan
realisasi pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha Koperasi Guru Banjar,
berupa pendapatan dari penjualan barang dagangan, bunga pinjaman, provisi, dan
7



keuntungan lain-lain. Berikut ini adalah data rencana dan realisasi pendapatan
Koperasi Guru Banjar tahun 2008-2012.
Tabel 1.2 Perhitungan antara Anggaran dan Realisasi Pendapatan
Koperasi Guru Banjar Periode 2008-2012
Tahun Anggaran Realisasi Selisih
2008 514.000.000 761.636.546,89 247.636.546,89
2009 672.286.975 960.914.020 288.627.045
2010 806.900.000 1.015.005.573,24 208.105.573
2011 916.000.000 1.166.650.887,98 250.650.887,98
2012 1.015.000.000 1.329.533.873.04 314.533.873,04
Sumber : Laporan Pengurus dan Pengawas KGB tahun 2008-2012 diolah kembali

Berdasarkan fenomena di atas terlihat bahwa terdapat selisih antara
anggaran pendapatan yang telah direncanakan dengan realisasi pendapatan yang
diperoleh. Selisih anggaran pendapatan antara rencana dan realisasi bernilai
positif dan menguntungkan atau efisien, karena realisasi pendapatan yang
diperoleh setiap tahunnya selalu melebihi dari yang direncanakan. ini disebabkan
oleh jumlah pinjaman yang disalurkan setiap tahunnya selalu bertambah, sehingga
secara otomatis bunga pinjaman yang diterima juga semakin meningkat.
Anggaran belanja di Koperasi Guru Banjar mencakup semua biaya
operasional yang dikeluarkan pada satu periode untuk menunjang kegiatan usaha
yang dilakukan oleh Koperasi Guru Banjar. Berikut ini data anggaran biaya
operasional Koperasi Guru Banjar tahun 2008-2012
Tabel 1.3 Perhitungan antara Anggaran dan Realisasi Biaya Operasional
Koperasi Guru Banjar 2008-2012
Tahun Anggaran Realisasi Selisih
2008 486.000.000 733.636.546,89 247.636.546,89
2009 643.786.975 932.414.020,20 288.627.045,20
2010 777.900.000 986.005.573,24 208.105.573.24
2011 886.500.000 1.137.150.887,98 250.650.887,98
2012 985.000.000 1.299.533.873,04 314.533.873,04
Sumber : Laporan Pengurus dan Pengawas KGB tahun 2008-2012 diolah kembali
8



Dalam aplikasinya di lapangan rencana anggaran biaya merupakan alat
untuk mengendalikan jumlah seluruh biaya operasional yang telah direncanakan.
Fenomena di atas memperlihatkan terdapat selisih yang merugikan atau inefisien
karena realisasi biaya yang dikeluarkan lebih besar dari anggaran biaya yang
direncanakan. Kondisi ini membuktikan bahwa manajemen koperasi mengalami
hambatan dalam proses pengaktualisasian rancangan anggaran yang telah disusun.
Biaya operasional yang dikeluarkan oleh Koperasi Guru Banjar setiap tahunnya
selalu melebihi dari yang telah direncanakan.
Selisih anggaran biaya operasional sebesar Rp.314.533.873,04 pada tahun
2012 ini terjadi hanya pada beberapa rekening biaya, diantaranya biaya jasa
tabungan sukarela yang direncanakan sebesar Rp.3.600.000,- realisasinya sebesar
Rp.10.530.000,- , Biaya jasa simpanan manasuka dengan rencana sebesar
Rp.75.000.000,- realisasinya sebesar Rp.86.702.739,40,- biaya jasa modal anggota
rencananya sebesar Rp.375.222.500,- realisasinya Rp.662.004.917,- biaya RAT
dengan rencana biaya sebesar Rp.90.000.000, sedangkan realisasinya sebesar
Rp.107.000.000,- dan beberapa rekening biaya lain yang selisihnya tidak terlalu
besar.
Secara teori dijelaskan bahwa surplus hasil usaha yang diperoleh adalah
selisih dari pendapatan yang diterima dan biaya yang dikeluarkan oleh koperasi
pada satu periode tertentu. Dengan demikian, penyusunan anggaran terutama
anggaran biaya operasional perlu dilakukan seefisien mungkin untuk
mendapatkan surplus hasil usaha yang lebih besar, karena apabila ditinjau dari
9



ROA semakin besar surplus hasil usaha yang diterima kinerja keuangan koperasi
juga semakin baik.
Berdasarkan fenomena yang terjadi di Koperasi Guru Banjar seperti yang
telah diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
judul Pengaruh Efisiensi Biaya Operasional dan Efisiensi Pendapatan
terhadap Return On Asset (ROA) pada Koperasi Guru Banjar.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah yang
dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Berapa besar tingkat efisiensi biaya operasional dan efisiensi pendapatan di
Koperasi Guru Banjar?
2. Berapa besar tingkat Return On Asset di Koperasi Guru Banjar?
3. Adakah pengaruh antara efisiensi biaya operasional dan efisiensi
pendapatan terhadap Return On Asset (ROA) pada Koperasi Guru Banjar?
4. Seberapa besar pengaruh efisiensi biaya operasional dan efisiensi
pendapatan terhadap Return On Asset (ROA) pada Koperasi Guru Banjar?

1.3 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka maksud dan tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui besarnya tingkat efisiensi biaya operasional dan
efisiensi pendapatan di Koperasi Guru Banjar
10



2. Untuk mengetahui besarnya Return On Asset di Koperasi Guru Banjar
3. Untuk mengetahui pengaruh efisiensi biaya operasional dan efisiensi
pendapatan terhadap Return On Asset di Koperasi Guru Banjar
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh efisiensi biaya operasional dan
efisiensi pendapatan terhadap Return On Asset di Koperasi Guru Banjar.

1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi Peneliti
Peneliti memperoleh banyak pengetahuan mengenai pentingnya anggaran
perusahaan sebagai alat perencanaan dan pengendalian serta perlunya
melakukan penyusunan anggaran secara efisian dalam upaya meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan.
2. Bagi Koperasi
Sebagai informasi dan bahan pertimbangan dalam melakukan perencanaan
keuangan, pengendalian, pengambilan keputusan dan evaluasi atas kinerja
koperasi yang telah berjalan, serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan
untuk pengembangan koperasi selanjutnya.






11

BAB II
PENDEKATAN MASALAH DAN METODE PENELITIAN

2.1 Pendekatan Masalah
2.1.1 Pendekatan Koperasi
Koperasi sebagai suatu badan usaha merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional, yang didirikan karena adanya
kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama dengan tujuan meningkatkan
kesejateraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Oleh sebab
itu pertumbuhan koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat perlu terus didorong
dan dikembangkan dalam rangka mewujudkan perekonomian yang demokratis
dan berkeadilan.
Undang-undang Perkoperasian Nomor 17 tahun 2012 menjelaskan tentang
definisi koperasi sebagai berikut:
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan
kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha,
yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi,
sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

Definisi lain koperas dijelaskan dari hasil kongres ICA (international
Cooperative Ariance) di Manchester Inggris tanggal 23 September 1995 adalah
sebagai berikut:
Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang
bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi
ekonomi, sosial dan budaya mereka yang sama melalui perusahaan
yang dimiliki bersama dan diawasi secara demokratis.

12



Dari kedua definisi koperasi di atas diketahui bahwa koperasi memiliki nilai dan
prinsip-prinsip koperasi yang dijelaskan dalam Undang-undang Perkoperasian
Nomor 17 tahun 2012 pasal 5 dan 6 sebagai berikut :
1) Nilai yang mendasari kegiatan koperasi yaitu:
a. Kekeluargaan, yaitu koperasi dalam melaksanakan usahanya
mengutamakan kemakmuran anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya, bukan kemakmuran orang-perseorangan.
b. Menolong diri sendiri, adalah semua anggota koperasi berkemauan
dan sepakat secara bersama-sama menggunakan jasa koperasi untuk
memenuhi kebutuhannya dan mempromosikan koperasi sehingga
menjadi kuat, sehat, mandiri dan besar.
c. Bertanggung jawab, adalah segala kegiatan usaha koperasi harus
dilaksanakan dengan prinsip profesionalitas dalam kemampuan dan
tanggungjawab, efisiensi dan efektifitas yang dapat menjamin
terwujudnya nilai tambah yang optimal bagi koperasi
d. Demokrasi, adalah setiap anggota koperasi memiliki satu suara dan
berhak ikut dalam pengambilan keputusan yang berlangsung dalam
Rapat Anggota, tidak bergantung pada besar kecilnya modal yang
diberikan.
e. Persamaan, adalah setiap anggota koperasi memiliki hak dan
kewajiban yang sama dalam melakukan transaksi dan mendapatkan
manfaat ekonomi dengan berkoperasi
13



f. Berkeadilan, adalah kepemilikan peluang dan kesempatan yang sama
bagi semua warga negara sesuai kemampuannya untuk menjadi
anggota koperasi.
g. Kemandirian, adalah dapat berdiri sendiri, tanpa bergantung pada
pihak lain yang dilandasi oleh suatu kepercayaan kepada
pertimbangan, keputusan, kemampuan, dan usaha sendiri.
2) Nilai yang diyakini anggota koperasi meliputi, Kejujuran, keterbukaan,
tanggung jawab dan kepedulian terhadap orang lain.
3) Prinsip-prinsip yang dilaksanakan oleh koperasi meliputi:
a. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka
b. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis
c. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi.
d. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan
independen
e. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota,
pengawas, pengurus dan karyawan, serta memberikan informasi
kepada masyarakat tentang jatidiri, kegiatan, dan kemanfaatan
koperasi
f. Koperasi melayani anggota secara prima dan memperkuat gerakan
koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat
lokal, nasional, regional dan internasional
g. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan
dan masyarakat melalui kebijakan yang disepakati oleh anggota.
14



Prinsip-prinsip koperasi diatas menjadi ciri khas koperasi yang
membedakan badan usaha koperasi dengan badan usaha yang lain. Selain itu ciri-
ciri umum organisasi koperasi yang membedakan koperasi dengan badan usaha
yang lain juga bisa dilihat dari tiga segi, yang dijelaskan oleh subandi (2009;25)
sebagai berikut:
1. Dilihat dari segi pelakunya
Koperasi adalah organisasi ekonomi yang beranggotakan orang-orang yang
pada umumnya memiliki kemampuan ekonomi yang terbatas, yang secara
sukarela menyatukan dirinya di dalam koperasi
2. Dilihat dari tujuan usahanya
Tujuan koperasi pada dasarnya adalah untuk memperjuangkan kepentingan
dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya.
3. Dilihat dari segi hubungan dengan negara
Perkembangan koperasi dibanyak negara pada umumnya sangat besar
manfaatnya bagi perkembangan perekonomian negara tersebut. Hal ini
ditinjau dari segi historis maupun segi ekonomis. Dari segi historis
koperasi merupakan organisasi ekonomi yang mengakar pada masyarakat
lapisan bawah. Dari segi ekonomi, keberadaan koperasi akan sangat
membantu pemerintah dalam usaha mewujudkan perekonomian yang lebih
adil.


15



Alfred Hannel (1989:29) juga menjelaskan bahwa ciri-ciri khusus koperasi
sebagai badan usaha ekonomi terdiri dari empat unsur pokok, yaitu:
1. Sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok atas dasar sekurang-
kurangnya satu tujuan untuk kepentingan yang sama (Kelompok Koperasi).
2. Anggota-anggota kelompok koperasi secara individual bertekad
mewujudkan tujuannya, yaitu memperbaiki situasi ekonomi dan sosial
mereka, melalui usaha-usaha (aksi-aksi) bersama dan saling membantu
(swadaya dari kelompok koperasi)
3. Sebagai instrumen wahana untuk mewujudkannya adalah suatu perusahaan
yang dimiliki dan dibiayai serta dibina secara bersama (perusahaan
Koperasi)
4. perusahaan koperasi ditugaskan untuk menunjang kepentingan para anggota
kelompok koperasi itu, dengan cara menyediakan atau menawarkan barang
dan jasa yang dibutuhkan oleh para anggota dalam kegiatan ekonominya
(tujuan koperasi atau prinsip koperasi).
Berdasarkan ciri-ciri di atas maka dapat disimpulkan bahwa secara
ekonomi sekurangnya ada empat elemen penting dari koperasi sebagai badan
usaha ekonomi, yaitu:
1. Adanya kepentingan ekonomi anggota
2. Adanya perusahaan koperasi untuk melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi
sebagai pelaksana untuk mewujudkan kepentingan ekonomi anggota.
3. Adanya pelayanan perusahaan koperasi kepada anggota,
16



4. Adanya pasar internal didalam koperasi berupa transaksi-transaksi anggota
dengan perusahaan koperasi.
Atas dasar uraian tersebut dapat dilihat bahwa di dalam tubuh organisasi
koperasi terdapat hubungan antara anggota sebagai ndividu dengan koperasi
sebagai organisasi yang saling menunjang. Hubungan yang ada didalamnya
adalah hubungan kepemilikan, hal ini menunjukan adanya peran ganda (dual
identity) yang artinya anggota koperasi adalah sebagai pemilik sekaligus sebagai
pelanggan.
Sebagai pemilik, anggota berkewajiban untuk ikut serta dalam
mengembangkan koperasi, misalnya dalam pemupukan modal usaha melalui
berbagai simpanan. Sebagai pelanggan, anggota mempunyai hak untuk
memanfaatkan pelayanan yang diberi koperasi, misalnya pelayanan yang bersifat
menunjang usaha dan ini merupakan pelayanan yang meningkatkan taraf hidup
anggotanya.
Ketentuan mengenai permodalan koperasi ini dijelaskan oleh Undang-
undang Nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian pasal 66 sebagai berikut:
(1) Modal koperasi terdiri dari setoran pokok dan sertifikat modal koperasi
sebagai modal awal.
(2) Selain modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) modal koperasi dapat
berasal dari:
a. Hibah
b. Modal Penyertaan
c. Modal pinjaman yang berasal dari:
17



1. Anggota
2. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya
3. Bank dan lembaga keuangan lainnya
4. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya; dan/atau
5. Pemerintah dan Pemerintah Daerah; dan/atau
d. sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar
dan/tau ketentuan peraturan perundang-undangan.
Modal koperasi tersebut digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha
dalam rangka melayani anggota. Kegiatan usaha yang dilakukan ini didasarkan
pada kesamaan kegiatan usaha dan kepentingan ekonomi anggota, untuk itu sesuai
dengan kegiatan usaha yang dijalankan koperasi terbagi menjadi beberapa jenis
koperasi yang dijelaskan oleh Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 Tentang
Perkoperasian sebagai berikut:
1. Koperasi konsumen yaitu koperasi yang menyelenggarakan usaha pelayanan
dibidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan non-anggota.
2. Koperasi produsen yaitu koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha
pelayanan dibidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi
yang dihasilkan anggota kepada anggota dan non-anggota.
3. Koperasi jasa yaitu koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha
pelayanan dibidang jasa non-simpan pinjam yang diperlukan oleh anggota
dan non-anggota
4. Koperasi simpan pinjam yaitu koperasi yang menjalankan usaha simpan
pinjam sebagai satu-satunya usaha yang melayani anggota.
18



Menurut Sutrisno Hadi (1995 : 63) mengemukakan bahwa :
Koperasi pegawai negeri adalah koperasi fungsional yang anggotanya
berpenghasilan tetap. Dengan adanya penghasilan tetap para
anggotanya, maka koperasi tersebut dapat memobilisasi dana dengan
menggerakkan simpanan anggota secara teratur.
Lebih lanjut Sumitro (1993 : 82) mengemukakan bahwa:
Koperasi pegawai negeri adalah koperasi golongan konsumen.
Namun demikian, dalam perkembangannya sudah tentu koperasi konsumen
bertujuan untuk memelihara kepentingan dan memenuhi kebutuhan para
anggotanya (keluarga pegawai negeri sebagai konsumen) dengan menjalankan
kegiatan usaha di bidang niaga maupun di bidang produksi dan sebagainya.
Apalagi jika mengingat bahwa kesejahteraan pegawai negeri menyangkut
serangkaian kebutuhan yang paling dirasakan dewasa ini, yaitu pangan, sandang,
pemukiman, pendidikan dan kesehatan. Dalam pandangan Sumitro (1993 : 84)
bahwa perjuangan dan aktivitas koperasi pegawai negeri hendaknya diarahkan
ketujuan:
1. Minimal mempertahankan tingkat hidup anggota-anggotanya sebagai
landasan dan pangkal tolak untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
2. Maksimal memperbaiki kesejahteraan anggota-anggotanya dengan jalan
menjalankan aktivitas usaha koperasi sebaik-baiknya sehingga dapat
menghasilkan sisa hasil usaha yang optimal.



19



2.1.2 Pengertian Efisiensi
Efisiensi merupakan suatu hal yang penting yang harus dilakukan oleh
perusahaan untuk mencapai laba yang optimal. Konsep efisiensi berkaitan dengan
seberapa jauh suatu proses mengkonsumsi masukan dibandingkan dengan standar
atau sesuatu yang dijadikan pembanding.
Menurut R.A Supriyono (2000:329), yang dimaksud dengan efisiensi adalah:
Rasio keluaran terhadap masukan atau jumlah keluaran per unit
masukan.
Jadi suatu pusat pertanggungjawaban dikatakan efisien jika:
1. Menggunakan masukan (biaya atau sumber-sumber) yang lebih kecil untuk
menghasilkan keluaran dalam jumlah sama.
2. Menggunakan masukan (biaya atau sumber-sumber) yang lebih kecil untuk
menghasilkan keluaran dalam jumlah yang besar.
3. Menggunakan masukan (biaya atau sumber-sumber) yang lebih kecil untuk
menghasilkan keluaran dalam jumlah yang lebih besar.
Hal serupa dikemukakan oleh Robert N Anthony dan Vijay Govindarajan
yang diterjemahkan oleh F.X Kurniawan Tjakrawala (2002:114)
Efisiensi adalah perbandingan output terhadap input atau jumlah
output per unit input.
Sedangkan menurut Abdul Halim dkk (2000:72)
Efisiensi adalah rasio antara output terhadap input atau jumlah
output per unit dibandingkan dengan input per unit. Ukuran efisiensi
bisa dikembangkan dengan menghubungkan antara biaya yang
sesungguhnya dengan biaya standar yang telah ditetapkan sebelumnya
misalnya anggaran

20



Menurut Mathias Arief yang dikutip oleh Nunung Rahmawati (2007:105)
mengemukakan bahwa
Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan pemakaian
masukan yang direncanakan dengan pemakaian masukan yang
sebenarnya dilaksanakan
Hal ini sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Husein Umar dalam
buku yang berjudul Business An Introduction (2000:121)
Efisiensi merupakan ukuran dalam membandingkan input yang
direncanakan dengan yang sebenarnya. Apabila masukan yang
sebenarnya makin hemat maka tingkat efisiensinya makin tinggi, dan
makin kecil masukan yang dapat dihemat akan makin rendah tingkat
efisiensinya

Berdasarkan uraian-uraian tentang definisi efisiensi di atas, konsep efisiensi
biaya mengandung arti penghematan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa efisiensi
(efisien atau tidak efisien) dapat diketahui dengan cara membandingkan anggaran
tersebut dengan rencananya, dan hal ini bisa dilihat melalui anggaran yang telah
disusun oleh perusahaan. Sedangkan untuk mengetahui efisen atau tidak efisien
dari pendapatan dilakukan dengan cara membandingkan biaya yang digunakan
untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan yang diterima.

2.1.3 Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan suatu alat manajemen yang penting dalam
perencanaan dan pengendalian keuangan perusahaan. Anggaran menggambarkan
perkiraan-perkiraan dan taksiran-taksiran yang sangat teliti mengenai penerimaan
kas, pendapatan operasi, biaya operasi, pengeluaran kas, laba dan penggunaan
21



modal untuk suatu periode waktu tertentu. Pengertian anggaran yang
dikemukakan oleh para ahli sangat bervariasi tetapi secara umum pengertian-
pengertian tersebut mempunyai arah dan tujuan yang sama.
Anggaran menurut Simamora (2002:202) adalah sebagai berikut:
Anggaran (budget) adalah sebuah rencana kuantitatif aktivitas usaha
sebuah organisasi; anggaran mengidentifikasi sumber daya dan
komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi
selama periode dianggarkan.

Anggaran menurut Munandar (2007:1) adalah:
Busniess Budget (anggaran perusahaan) atau budget (anggaran)
adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, meliputi seluruh
kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam satuan (unit moneter),
dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.

Anggaran menurut M. Nafarin (2004:12) adalah:
Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun
berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget)
merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan
uang untuk jangka waktu tertentu.
Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan
suatu rencana kegiatan perusahaan atau perencanaan manajemen yang dinyatakan
secara kuantitatif untukperiode yang akan datang. Pada dasarnya bahwa tujuan
pokok anggaran adalah memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta
nonfinansial dimasa yang akan datang, dan mengembangkan setiap informasi
yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
Menurut Nafarin (2004:15) anggaran disusun dengan tujuan sebagai berikut:
a. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan
investasi dana.
22



b. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan.
c. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana,
sehingga dapat memudahkan pengawasan.
d. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang
maksimal.
e. Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran
lebih jelas dan nyata terlihat.
Fungsi anggaran yang pada umumnya digunakan oleh perusahaan memiliki
karakteristik yag sama dengan fungsi manajemen. Namun, fungsi anggaran
mempunyai tujuan yang lebih spesifik yaitu sebagai perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan.
1. Perencanaan
Proses perencanaan ini merupaan suatu penentuan terlebih dahulu atau
penentuan dimuka, tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan
diwaktu yang akan datang. Anggaran merupakan sebuah rencana yang
mempunyai spesifikasi khusus, yaitu disusun secara sistematis, mencakup
seluruh kegiatan dinyatakan dalam satuan uang (unit moneter) dan berlaku
untuk jangka waktu tertentu yang akan datang. Sehingga fungsi anggaran
dalam sebagai perencanaan ini digunakan sebagai pedoman kerja dan
memberikan arah serta tugas dan target yang harus dicapai oleh para
karyawan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang


23



2. Koordinasi/Pelaksanaan
Anggaran berfungsi sebagai alat manajemen untuk mengkoordinasikan
kerjaseluruh bagian dalam perusahaan, agar saling menunjang, saling
bekerjasama secara sinergis, dalam rangka menuju sasaran yang telah
ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan menjadi lebih
terjamin.
3. Pengendalian/pengawasan
Anggaran sebagai alat pengendalian/pengawasan (controlling) ini berarti
melakukan evaluasi (menilai) atas pelaksanaan pekerjaan dengan cara:
- Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran)
- Melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (jika ada
penyimpangan yang merugikan)

2.1.4 Pengertian Biaya
Biaya merupakan unsur utama secara fisik yang harus dikorbankan demi
kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba. Oleh
karena itu, dalam pelaksanaannya memerlukan perhatian yang sangat serius
karena biaya merupakan unsur pengurangan yang sangat besar dalam
hubungannya dengan pencarian laba bersih.
Biaya merupakan akun pengurangan aktiva dalam suatu perusahaan, dimana
istilah biaya sering juga disebut beban.


24



Menurut Munandar (2007:23), definsi biaya adalah:
suatu kontra prestasi yang diberikan oleh perusahaan atas sesuatu
yang telah diterimanya dari pihak lain, atau atas jasa-jasa yang telah
diterimanya dari pihak lain.
Menurut Mulyadi (2009:8)
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi
untuk tujuan tertentu.
Dari beberapa definisi biaya di atas secara umum penggolongan biaya ini
ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut.
Adapun penggolongan biaya menurut Mulyadi (2009:13) adalah sebagai berikut:
1. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran
Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar
penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah asuransi,
maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan asuransi disebut biaya
asuransi.
2. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi,
fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu
dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok:
1) Biaya produksi, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah
bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut
25



objek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini dibagi
menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik
2) Biaya pemasaran, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
3) Biaya administrasi dan umum, merupakan biaya-biaya untuk
mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.
3. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai.
Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat
dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:
1) Biaya langsung (direct cost), adalah biaya yang terjadi, yang
penyebab satu-satunya adalah karena adanya susuatu yang dibiayai.
Biaya yang mudah diidentifikasi (ditelusuri) pada sesuatu yang
dibiayai atau mudah ditelusuri pada produk yang dihasilkan.
2) Biaya tidak langsung (indirect cost), adalah biaya yang terjadinya
tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Dalam
hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung disebut dengan
istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik.
Biaya ini tidak mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu.
4. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan
perubahan volume aktivitas
Dalam hubungannya dengan perubahan volum aktivitas, biaya dapat
digolongkan menjadi.
26



1) Biaya Variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya adalah biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung.
2) Biaya semivariabel, adalah biaya yang berubah tidak sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung
unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.
3) Biaya semifixed, adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada
volume produksi tertentu.
4) Biaya tetap, adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar
volume kegiatan tertentu. Contohnya adalah gaji direktur produksi.
5. Penggolongan biaya atas jangka waktu manfaatnya
Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua
golongan, yaitu:
1) Pengeluaran modal (capital expenditures) Pengeluaran modal adalah
biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai harga
pokok aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati
manfaatnya dengan cara depresiasi.
2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) Pengeluaran
pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam
periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat
terjadinya pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan
27



dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran
biaya tersebut. Contoh pengeluaran pendapatan adalah biaya iklan dan
biaya tenaga kerja.
Berdasarkan uraian penggolongan biaya di atas, dapat disimpulkan bahwa
semua pengeluaran yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan
disebut dengan biaya operasional, yaitu biaya yang digunakan untuk prduksi atau
pembelian barang yang diperdagangkan, termasuk biaya umum, penjualan,
administrasi dan bunga pinjaman
Definisi biaya operasional menurut Jopie Yusuf (2006:33) adalah sebagai berikut:
Biaya Operasi atau biaya operasional adalah biaya-biaya yang tidak
berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi berkaitan
dengan aktivitas operasi perusahaan sehari-hari.
Biaya operasional menurut Nafarin (2000:76) adalah :
Biaya usaha pokok perusahaan selain harga pokok penjualan, biaya
usaha terdiri dari biaya penjualan, biaya administrasi dan umum.

2.1.5 Pengertian Pendapatan
Bagi suatu badan usaha pendapatan merupakan unsur yang penting, karena
semakin besar pendapatan maka semakin besar peluang perusahaan untuk
mengembangkan usahanya. Selain itu, pendapatan yang diperoleh akan
mempengaruhi laba perusahaan.


28



Definisi tentang pendapatan ini dijelaskan oleh Harahap (2007;239) yaitu:
pendapatan adalah hasil penjualan barang dan jasa yang dibebankan
kepada langganan/mereka yang menerima.
Baridwan (2004:29) juga mengutarakan tentang definisi pendapatan yaitu:
Aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau
pelunasan utangnya (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode
yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan
jasa, atauu dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan
usaha.

Kasmir (2010:46), komponen pendapatan yang diperoleh perusahaan adalah
sebagai berikut:
1. Pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok (usaha utama)
perusahaan
2. Pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dari luar usaha pokok
perusahaan.
2.1.6 Return On Asset (ROA)
Untuk dapat memproleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu
perusahaan, perlu mengadakan analisa atau interprestasi terhadap data finansial
dari perusahaan bersangkutan, dimana data finansial itu tercermin didalam laporan
keuangan. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansial adalah ratio.
Rasio keuangan ini digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan.
Return On Asset (ROA) merupakan bagian dari rasio profitabilitas dalam
menganalisa laporan keuangan atas laporan kinerja keuangan perusahaan. Return
29



On Asset merupakan rasio antar laba bersih yang berbanding terbalik dengan
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba. ROA dapat dijadikan sebagai
indikator untuk mengetahui seberapa mampu perusahaan memperoleh laba yang
optimal dilihat dari posisi aktivanya. Analisis Return On assets atau sering
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai rentabilitas ekonomi mengukur
perkembangan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu.
Analisis ini kemudian diproyeksikan ke masa mendatang untuk melihat
kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang.
Beberapa ahli mendefinisakan Retutn On Asset sebagai berikut :
1. Menurut Sawir (2001)
Return On Asset (ROA) yaitu rasio antara Net I ncome After Tax
terhadap aset secara keseluruhan menunjukan ukuran produktivitas
aktiva dalam memberikan pengembalian pada penanaman modal.
2. Menurut Henry Simamora dalam bukunya Akuntansi Basis Pengambilan
Keputusan (2006:529) mendefinisakan Return on Asset yaitu
Rasio imbalan aktiva (ROA) merupakan suatu ukuran keseluruhan
profitabilitas perusahaan.
3. Menurut Hanafi (2007:159) adalah sebagai berikut:
Return On Asset adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang
dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk
mendanai asset tersebut.






30



4. Menurut Jumingan (2006:141) juga mengemukakan :
ratio perating income dengan operating asset menunjukan laba yang
diperoleh dari investasi modal dalam aktiva tanpa mengandalkan
darimana sumber modal tersebut berasal (keseluruhan modal).
Dari definisi-definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Return
on Asset merupakan rasio imbalan aktiva dipakai untuk mengevaluasi apakah
manajemen telah mendapat imbalan yang memadai (reasobable return) dari asset
yang dikuasainya. Dalam perhitungan rasio ini, hasil biasanya didefinisakan
sebagai sebagai laba bersih (Operating income). ROA juga dapat menunjukan
keefisienan perusahaan dalam mengelola seluruh aktivanya untuk memperoleh
pendapatan.
Rasio ini merupakan ukuran yang bermanfaat jika seseorang ingin
mengevaluasi seberapa baik perusahaan telah memakai dananya, tanpa
memperhatikan besarnya relatif sumber dana tersebut. Return On Asset kerap kali
dipakai oleh manajemen puncak untuk mengevaluasi unit-unit bisnis di dalam
suatu perusahaan multidivisional.
2.2 Metode Penelitian
2.2.1 Metode Penelitian yang digunakan
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan peneliti dalam
menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk memperoleh data dan
informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi
dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini dimaksudkan untuk menjelaskan suatu
31



generalisasi sampel populasi atau menjelaskan hubungan, perbedaan atau
pengaruh satu variabel dengan variabel yang lain sehingga disini dapat diperoleh
informasi yang tepat dan faktual mengenai pengaruh efisiensi biaya operasional
dan efisiensi pendapatan terhadap kinerja keuangan berdasarkan return on asset
pada Koperasi Guru Banjar.
2.2.2 Populasi dan Sampel
2.2.2.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2012:80) menjelaskan definisi populasi sebagai
berikut:
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan
Pertanggungjawaban pengurus Koperasi Guru Banjar periode 2005-2012.
2.2.2.2 Sampel
Definisi sampel menurut Sugiyono (2012:81) yaitu :
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.
Berdasarkan definisi diatas sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Return On Asset (ROA) yang diperoleh dari perbandingan antara total
SHU dan total aktiva di Koperasi Guru Banjar seta serta Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Koperasi Guru Banjar pada periode 2005-2012 untuk
mengetahui tingkat efisiensi biaya operasional dan pendapatan.
32



2.2.3 Sumber Data dan Cara Menentukannya
2.2.3.1 Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data
dapat diperoleh. Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah jenis data sekunder yaitu data yang bersumber dari perusahaan berupa
dokumen-dokumen perusahaan, yaitu laporan keuangan Koperasi Guru Banjar.
Data yang digunakan bersifat kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka-angka
di dalam laporan keuangan yang kemudian diolah dengan menggunakan
perhitungan statistka.
2.2.3.2 Cara Menentukan Sumber Data
Dalam penelitian ini cara menentukan sumber data yang digunakan adalah
melalui teknik sampling nonprobabilitas yaitu teknik purposive sampling.
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampling dengan pertimbangan
tertentu, pertimbangan yang dimaksud antara lain:
a. Komponen yang terdapat dalam laporan keuangan sangat luas cakupannya,
maka peneliti hanya memilih komponen yang berkaitan tentang
profitabilitas perusahaan, lebih khusus lagi bagi komponen yang
berhubungan dengan return on asset (ROA) yakni laba operasi dan total
aset perusahaan.
b. Anggaran yang terdapat dalam perusahaan terdiri dari beberapa jenis, salah
satunya adalah anggaran berdasarkan bidangnya yang terdiri dari anggaran
operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional menjadi fokus
peneliti sebab anggaran tersebut memaparkan tentang anggaran laba rugi
33



perusahaan dan memiliki hubungan yang sangat erat dengan profitabilitas
perusahaan.
2.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan fenomena yang akan di teliti maka teknik pengumpulan data
yang diperlukan dalam pembahasan penelitian dilakukan melalui dua cara, yaitu:
1. Peneltian Kepustakaan (Library Research), yaitu mengumpulkan data yang
diperlukan dengan cara membaca literatur-literatur, bahan referensi, bahan
kuliah, dan hasil penelitian yang relevan dengan kasus yang akan diteliti.
2. Dokumentasi Perusahaan yaitu teknik pengumpulan data yang berasal dari
laporan keuangan perusahaan dalam hal ini adalah laporan pertanggung
jawaban pengurus Koperasi Guru Banjar.
3. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya
jawab secara langsung dengan pengurus Koperasi Guru Banjar.

2.2.5 Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2012:38) definisi veriabel adalah sebagai berikut :
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.

Dalam penelitian terdiri dari beberapa variabel yaitu :
1. Variabel bebas (variabel independen) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat (variabel dependen).
34



Yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini yaitu efisiensi dan
variabel bebas ini terbagi menjadi 2 sub variabel yaitu sebagai berikut :
1) Variabel X1 yaitu efisiensi Biaya operasional
2) Variabel X2 yaitu Efisiensi pendapatan
2) Variabel terikat (Variabel Dependen), yaitu variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Yang mejadi variabel
terikat (Y) dalam penelitian ini adalah return on asset
Berdasarkan uraian di atas operasionalisasi variabel penelitian dapat
diidentifikasikan pada tabel berikut :














35



Tabel 2.2.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Skala











Efisiensi Biaya
1. Anggaran
Biaya
- Biaya Gaji Karyawan
- Biaya Pemeliharaan
bangunan
- Biaya Jasa Simpanan
- Biaya RAT
- Biaya kesejahteraan
anggota
- Biaya LAT
- Biaya Perjalanan Dinas
- Biaya Honor Pengurus
- Lain-lain











Rasio

2. Realisasi
Biaya
- Biaya Gaji Karyawan
- Biaya Pemeliharaan
bangunan
- Biaya Jasa Simpanan
- Biaya RAT
- Biaya kesejahteraan
anggota
- Biaya LAT
- Biaya Perjalanan Dinas
- Biaya Honor Pengurus
- Lain-lain





Efisiensi
Pendapatan
1. Anggaran
Pendapatan
- Pendapatan Bunga
Pinjaman
- Provisi
- Penjualan Barang
- Lain-lain





Rasio

2. Realisasi
Pendapatan
- Pendapatan Bunga
Simpanan
- Provisi
- Penjualan Barang
- Lain-lain
ROA 1. Surplus hasil usaha
2. Asset
Rasio



36



2.2.6 Rancangan Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dan diolah sesuai dengan
kebutuhan masng-masing variabel dalam rangka menjawab seluruh masalah yang
telah di uraikan pada identifikasi masalah.
1. Untuk menjawab identifikasi masalah yang pertama, yaitu berapa besar
tingkat efisiensi biaya operasional dan efisiensi pendapatan dari anggaran
yang telah disusun oleh koperasi maka harus diketahui terlebih dahulu hal-
hal sebagai berikut :
a. Selisih antara realisasi biaya dengan anggaran biaya, apabila
anggaran biaya lebih besar dari realisasi biaya maka terjadi selisih
yang menguntungkan, yang artinya efisien, dan apabila anggaran
biaya lebih kecil dari realisasinya maka terjadi selisih yang
merugikan yang berarti tidak efisien.
Anggaran Biaya > Realisasi Biaya = Efisien
Anggaran Biaya < Realisasi Biaya = Inefisien
b. selisih antara realisasi pendapatan dengan anggaran pendapatan,
apabila anggaran pendapatan lebh besar dari realisasi pendapatan
maka terjadi selisih yang merugikan, yang artinya tidak efisien. Dan
apabila anggaran pendapatan lebh kecil dari realisasi pendapatan
maka terjadi selisih yang menguntungkan, yang artinya efisien.
Anggaran Pendapatan > Realisasi Pendapatan = Inefisien
Anggaran Pendapatan < Realisasi Pendapatan = Efisien
37



Untuk mengetahui tingkat efisiensi biaya menurut Mahmudi (2010:143)
dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:




Untuk mengetahui tingkat efisiensi pendapatan dihitung dengan rumus
sebagai berikut :




2. Untuk menjawab identifikasi masalah yang kedua yaitu berapa besar
tingkat Return On Asset selama beberapa tahun terakhir di Koperasi Guru
Banjar digunakan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:





3. Untuk menjawab identifikasi masalah yang ketiga dan keempat yaitu
adakah pengaruh dan seberapa besar pengaruh efisiensi biaya operasional
dan efisiensi pendapatan terhadap return on asset, rancangan analisis data
yang digunakan adalah regresi linier berganda dan pengujian hipotesis
yang terdiri dari koefisien korelasi berganda (R), koefisien determinasi
(R
2
), Uji F dan Uji T. Semua pengolahan data akan dilakukan dengan alat
program SPSS 13.0 for windows
1) Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi linier berganda digunakan untuk menghitung
besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian
38



variable X terhadap kejadian lainnya (variable Y). Regresi linier
merupakan proses meramalkan atau memperkirakan satu variabel
dengan variabel lainnya manakala kedua variabel tersebut
mempunyai hubungan atau fungsi linier yang signifikan.
Variabel yang diramalkan adalah variabel Y (return on asset) dan variabel
yang meramalkan adalah variabel X1 (efisiensi biaya operasional) dan X2
(efisiensi pendapatan). bentuk persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Keterangan :
Y = Return On Asset
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1 = Efisiensi Biaya Operasional
X2 = Efisiensi Pendapatan
e = Error

2) Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan melalui model regresi linier berganda
dengan menggunakan derajat kepercayaan/tingkat signifikan = 5%. Tingkat ini
dipilih karena dinilai cukup ketat untuk mewakili dalam pengujian variabel dan
merupakan tingkat signifikan yang sering digunakan terutama dalam ilmu-ilmu
sosial.

39



a) Analisis Korelasi Ganda (R)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih
variabel independen yaitu efisiensi biaya operasional dan efisiensi pendapatan
terhadap variabel dependen yaitu return on asset. Koefisien ini menunjukan
berapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen secara serentak
terhadap variabel dependen.
Menurut sugiyono (2012:184) pedoman utuk memberikan interprestasi
koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 2.2
Kriteria Koefisien Korelasi
Interval Tingkat Pengaruh
0% - 19,9% Sangat rendah
20% - 39,9% Rendah
40% - 59,9% Sedang
60% - 79,9% Kuat
80% - 100% Sangat kuat

b. Analisis Determinasi (R
2
)
Analisis determinasi dalam regresi linier berganda digunakan untuk
mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen yaitu efisiensi
biaya operasional dan efisiensi pendapatan terhadap variabel dependen yaitu
Return On Asset. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi
variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi
variabel dependen.
R
2
berkisar antara 0 sampai 1 (0 R
2
1). Apabila R
2
sama dengan 0, hal
ini menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh antara variabel independen
terhadap variabel dependen, dan bila R
2
semakin kecil mendekati 0, maka dapat
40



dikatakan bahwa pengaruh variabel independen semakin kecil terhadap variabel
dependen. Apabila R
2
semakin besar mendekati 1, hal ini menunjukkan semakin
kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

c) Uji Koefisien Regresi secara bersama-sama (Uji F)
Uji F ini digunakan untuk mengetahui apakan variabel independen yaitu
efisiensi biaya operasional dan efisiensi pendapatan secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu Return on Asset.
Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan Hipotesis
Ho = efisiensi biaya operasional dan efisiensi pendapatan secara simultan
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return on Asset
(ROA)
Ha = efisiensi biaya operasional dan efisiensi pendapatan secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return on Asset (ROA)
2. Menetukan tingkat signifikan
Tingkat signifikan menggunakan a = 5% (signifikan 5% atau 0,05 adalah
ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
3. Menentukan F hitung berdasarkan Rumus atau berdasarkan output program
SPSS.
4. Menentukan F tabel
Menentukan F tabel berdasarkan df 1(jumlah variabel 1) dan df 2 (n k
1) pada tabel output kemudian mencari pada tabel F, atau dapat dicari pada
41



program Ms Excel dengan cara pada cell kosong dengan cara mengetik
=finv(tingkat signifikansi, df 1,df2) lalu tekan enter.
5. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika F hitung F tabel
Ho ditolak F hitung > F tabel
6. Membandingkan F hitung dengan F tabel
7. Kesimpulan

d) Uji Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t)
Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakan variabel independen yaitu
efisiensi biaya operasional dan efisiensi pendapatan secara parsial berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu Return on Asset.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Hipotesis
Ho
1
= Efisiensi biaya operasional secara parsial tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Return on Asset (ROA)
Ha
1
= Efisiensi biaya operasional secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Return on Asset (ROA)
Ho
2
= Efisiensi pendapatan secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Return on Asset (ROA)
Ha
2
= Efisiensi pendapatan secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Return on Asset (ROA).

42



2. Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikan menggunakan a = 5% (signifikan 5% atau 0,05 adalah
ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
3. Menentukan t hitung berdasarkan rumus atau berdasarkan output program
SPSS.
4. Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat
kebebasan (df) = n k 1. Atau dapat dicari pada program Ms Excel
dengan cara pada cell kosong dengan cara mengetik =tinv(tingkat
signifikansi, df) lalu tekan enter.
5. Kriteria pengujian
Ho diterima jika t tabel t hitung t tabel
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
6. Membandingkan F hitung dengan F tabel

2.2.6 Jadwal Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu sebagai
berikut:
a. Tahap persiapan : Januari 2013
b. Tahap Pengumpulan Data : Februari 2013
c. Tahap Pengolahan Data : Maret 2013
d. Tahap Penulsan Skripsi : April juli 2013

43



DAFTAR PUSTAKA

Agnes, Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Anwar Mansyur. 2011. Analisis Pengaruh Anggaran Biaya Operasional dan
Anggaran Pendapatan Terhadap Kinerja Keuangan Berdasarkan
Rasio Return on Asset (ROA) Pada PT PLN (Persero) Pusat.
Proposal Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanudin,
Makasar
Baridwan Zaki (2004) Intermediate Accounting, BPFE- Yogyakarta
Hanafi,M. 2007. Analisis Laporan Keuangan Edisi ketiga. Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN
Hannel, Alfred. 1989. Organisasi Koperasi Pokok-pokok Pikiran mengenai
koperasi dan kebijakan perkembangannya di Negara-negara
berkembang. Universitas Padjajaran Bandung
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. PT Bumi Aksara. Jakarta
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers. Jakarta.
Mahmudi.(2010). Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.Penerbit UPP
STIM YKPN, Yogyakarta
Mahmudi.(2010). Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.Penerbit UPP
STIM YKPN, Yogyakarta
Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi kelima. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN. Yogyakarta.
Munandar, M. 2007. Budgeting: Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja dan
Pengawasan Kerja. Edisi kedua. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi revisi. Salemba Empat.
Jakarta.
44



Republik Indonesia, Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Dan
Menengah, Nomor : 20/Per/M.KUKM/XI/2008, Tentang Pedoman
Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit Simpan
Pinjam Koperasi
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 17 tahun 2012 Tentang
Perkoperasian
Rini Herliani (2012) Pengaruh Anggaran Biaya terhadap Efisiensi Biaya
Operasional pada Asuransi Jiwa Bersama. Jurnal Mediasi vol 4
No.1. Universitas Negeri Medan.
Subandi. 2009. Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktik). Alfabeta. Bandung
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
Sunandar (2012) Analisis Efektifitas Dan Efisiensi Pengelolaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Pada Unit Pengelola Keuangan Badan
Keswadayaan Masyarakat (Upkbkm) Mandiri Sejahtera Kelurahan
Panggung Kota Tegal. Jurnal Ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai