Anda di halaman 1dari 17

Rumah sakit yang baik adalah rumah sakit

yang memiliki kemampuan dalam


menghubungkan aspek-aspek kemanusiaan
yang ada dengan program-program
pelayanan kesehatan.
pengalaman menolong pasien sangat penting
dalam pelayanan kesehatan, melalui
pasienlah pihak-pihak rumah sakit seperti
dokter, perawat, dan karyawan lain yang
terkait di dalamnya dapat mematangkan dan
menambah pengetahuan serta dapat
mempelajari pengalaman kemanusiaan.
Komunikasi merupakan suatu pertukaran
pikiran, perasaan, pendapat, dan
pemberian nasehat yang terjadi antara
dua orang atau lebih yang
bekerjasama.
Komunikasi dalam keperawatan disebut
dengan komunikasi terapeutik, dalam
hal ini komunikasi yang dilakukan oleh
seorang perawat pada saat melakukan
intervensi keperawatan harus mampu
memberikan khasiat terapi bagi proses
penyembuhan pasien.
Realisasi diri, penerimaan diri dan
peningkatan penghormatan diri.
Kemampuan membina hubungan
interpersonal yang tidak superfisial dan
saling bergantung dengan orang lain.
Peningkatan fungsi dan kemampuan
untuk memuaskan kebutuhan serta
mencapai tujuan yang realistis.
Rasa identitas personal yang jelas dan
peningkatan integritas diri.


komunikasi terapeutik meningkatkan
pemahaman dan membantu
terbentuknya hubungan yang konstruktif
diantara perawat-klien. Tidak seperti
komuikasi sosial, komunikasi terapeutik
mempunyai tujuan untuk membantu
klien mencapai suatu tujuan dalam
asuhan keperawatan.
Tahap persiapan
Tahap perkenalan
Tahap kerja
Tahap terminasi

Berhadapan dengan lawan bicara
Sikap tubuh terbuka
Menunduk/memposisikan tubuh
kearah/lebih dekat dengan lawan
bicara
Pertahankan kontak mata, sejajar, dan
natural dengan posisi mata sejajar
perawat menunjukkan kesediaannya
untuk mempertahankan komunikasi
Bersikap tenang
Mendengar dengan penuh perhatian
Menunjukkan penerimaan
Menanyakan pertanyaan yang berkaitan
Mengulang ucapan klien dengan
menggunakan kata-kata sendiri
Klarifikasi
Memfokuskan
Menyampaikan hasil observasi
Menawarkan informasi
Diam
Meringkas
Memberikan penghargaan
Menawarkan diri
Memberi kesempatan kepada klien untuk
memulai pembicaraan
Menganjurkan untuk meneruskan
pembicaraan
Menempatkan kejadian secara teratur
akan menolong perawat dan klien untuk
melihatnya dalam suatu perspektif
Manganjurkan klien untuk menguraikan
persepsinya
refleksi
RUU keperawatan adalah penting untuk
disahkan menjadi undang-undang yang
jelas mengatur regulasi perawat
indonesia demi mampu bersaing
dengan perawat internasional.
Alasan filosofil, perawat telah memberikan
konstribusi besar dalam peningkatan
derajat kesehatan
Alasan yuridis, UUD 1945. PASAL 5,
menyebutkan bahwa presiden memegang
kekuasaan membentuk undang-undang
dengan persetujuan dewan perwakilan
rakyat
Alasan sosiologis, kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kesehatan khususnya
pelayanan keperawatan semakin
meningkat
bagi perawat tujuannya yaitu untuk
memberikan perlindungan dan
kepastian hukum kepada penerima
pelayanan kesehatan dan perawat di
perlukan mengenai penyelenggaraan
praktek keperawatan
RUU keperawatan telah diajukan
drafnya secara resmi ke DPR RI sejak
2004, namun sampai hari ini prosesnya
belum ada kemajuan yang berarti,
walaupun secara urgensi RUU
keperawatan sudah tidak perlu di
perdebatkan lagi dengan masuknya
prolegnas prioritas DPR RI tahun 2009,
2010, 2011, dan saat ini tahun 2012

Anda mungkin juga menyukai