Anda di halaman 1dari 2

Salah satu fungsi dari sistem informasi geografis ialah database management system (DBMS) .

Menurut Richard (2006), fungsi dari database untuk menyimpan suatu informasi secara
sistematik sehingga dapat dimanfaatkan oleh orang lain. Dengan kata lain database merupakan
suatu pengetahuan yang direpresentasikan secara singkat.
Sedangkan menurut Kanz (2010), database merupakan suatu representasi dari fenomena
spasial dari keadaan yang sebenarnya. Dalam sistem informasi geografis database didefinisikan
sebagai data model. Asumsi di dalam desain skema data model ialah fenomena yang ada tidak
hanya terdiri dari beberapa fenomena . Fenomena fenomena tersebut memiliki hubungan yang
saling terkait dan bernilai spasial (geometri), tematik, dan bersifat temporal. Fenomena ini
selanjutnya diklasifikasikan tematik layer yang akan tergantung dari tujuan dari database itu
sendiri. Sebagai contoh tematik datamodel geologi dan geofisika. (Kanz, 2010)






Gambar Data model dari fenomena ke dalam database (DLM), dan dari model model digital
kartografis dan peta analog sebagai visualisasi(Kanz, 2010)



Desain dari database terdiri dari beberapa tahapan yang meliputi :
a. Model konseptual
Model semantik dari data yang meliputi objek (entity), dan hubungan antarobjek tersebut
(relationship).
b. Model Logik
Transformasi dari model konseptual dengan menggunakan model relasional serta setting
atribut dari masing masing objek.
c. Model Fisik
Merupakan model yang diimplemetasikan ke dalam format geodatabase

Anda mungkin juga menyukai