Anda di halaman 1dari 8

Nama Tanaman : Durian

Bahan Tanam : Biji (Generatif)


Kondisi Tanaman : Kerdil
Umur : Sekitar 7 tahun
Stagnan :
Pernah Dipindah : Tidak
Pernah Berbunga : Tidak
Pernah Berbuah : Tidak
Pemupukan : Tidak Pernah
Pengendalian OPT : Tidak Pernah
Perlakuan lain : Tidak Pernah
Lokasi tanam : Pekarangan, Pinggir jalan
Jenis Tanah :
Kondisi air :
Vegetasi Sekitar : Diantara tanaman jeruk dan jambu dengan jarak
sekitar 75 cm

Dugaan Penyebab :
Teori dan Logika :
Saran

Masalah ini sering sekali timbul, bertahun-tahun durian tak berbuah. Jangan-jangan durian
jantan? Tidak seperti itu. Ada beberapa faktor yang membuat tanaman durian tidak
berbuah, di antaranya :

KURANG MENDAPAT SINAR MATAHARI

Idealnya, durian membutuhkan sinar matahari penuh selama 8-12 jam sehari. Untuk
mengatasinya, cukup mengatur jarak tanam dari kemungkinan bangunan yang menghalangi
penyinaran matahari.

KONDISI TANAH

Jenis tanah dan kesuburannya juga mempengaruhi pembuahan durian. Jenis tanah yang
cocok adalah tanah lempung berpasir.

ASAL BIBIT

Bibit dan umur tanaman tidak jelas. Di alam, tanaman durian baru berbuah setelah umur 10
- 12 tahun. Untuk durian lokal yang telah dibudidayakan butuh waktu 8 tahun. Durian unggul
Monthong dan Chanee (Thailand) serta Mdur (Malaysia) hanay butuh waktu 5 tahun.

KETERSEDIAAN AIR

Penyiraman tanaman perlu diatur jika kondisinya sangat kekeringan. Sebaliknya, jika kondisi
tanahnya terlalu lembap perlu dibuatkan saluran drainase (selokan) di sekeliling tanaman
untuk mengurangi kelembapan tanah.

GAGAL PENYERBUKAN

Faktor kegagalan pembungaan dan penyerbukan juga bisa membuat durian tidak berbuah,
karena bunga dan bakal buah rontok. Masalah ini dapat diatasi dengan menambah unsur
hara dan pupuk organik (pupuk kandang). Kekurangan unsur fosfor, kalium, dan unsur
mikro, serta kelebihan unsur nitrogen menyebabkan kegagalan pembungaan dan
penyerbukan. Penambahan pupuk SP-36, KCl dan pupuk mikro pada saat pemupukan akan
mengatasi masalah tersebut. Sementara itu, pupuk organik merupakan salah satu sumber
unsur mikro.

MUSIM

Tanaman durian mulai berbuah biasanya setelah melewati masa kering 2-3 bulan berturut-
turut dan m
Unsur hara adalah senyawa organik dan anorganis yang ada di dalam tanah atau
dengan kata lain nutrisi yang terkandung dalam tanah. Unsur hara sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman.

Berdasarkan tingkat kebutuhannya maka dapat di golongkan menjadi 2 bagian yaitu
unsur hara makro dan unsur hara mikro.

Unsur Hara Makro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam
jumlah besar, yang termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca, S dan Mg.

Unsur Hara Mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam
jumlah kecil/sedikit, yang termasuk unsur hara mikro adalah Fe, Cu, Zn, Mn,
Mo, B, Na, Cl.

Kebutuhan unsur hara ini mutlak bagi setiap tanaman dan tidak bisa digantikan oleh
unsur yang lain, tentunya dengan kadar yang berbeda sesuai jenis tanamannya
sebab jika kekurangan unsur hara akan menghambat pertumbuhan tanaman itu
sendiri.

Berikut ini adalah tanda-tanda tanaman mengalami kelebihan dan kekurangan unsur
hara.

1. Nitrogen (N)

Nitrogen adalah unsur hara makro utama yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
yang banyak. Nitrogen di dalam tanaman merupakan unsur yang sangat penting
untuk pembentukan protein, daun-daunan dan berbagai persenyawaan organik
lainnya.

Nitrogen ditinjau dari berbagai sudut, mempunyai pengaruh positif sebagai berikut:
a. Besar pengaruhnya dalam menaikkan potensi pembentukan daun-daun dan
ranting.
b. Mempunyai pengaruh positif terhadap kadar protein pada rumput dan
tanaman makanan ternak dan lainnya.
c. Pada berbagai tanaman gandum menaikkan kadar protein pada butir
gandum.

Gejala kekurangan unsur N :
- warna daun yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning
- daun menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan
- pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh
terhadap pembuahan sehingga buahnya tidak sempurna, umumnya kecil dan cepat
matang.

Gejala kelebihan unsur N :
- tanaman akan tampak terlalu subur, ukuran daun akan menjadi lebih besar
- batang menjadi lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah rebah dan mudah
diserang penyakit
- penundaan pembentukan bunga, bahkan mudah lebih mudah rontok dan
pemasakan buah cenderung terlambat.

2. Fosfor (P)

Gejala kekurangan unsur P :
- warna daunnya akan tampak tua dan sering tampak mengkilap kemerahan
- tepi daun bercabang
- batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning
- jika tanaman berbuah, buahnya kecil, tampak jelek dan lekas matang.

Gejala kelebihan unsur P :
- tumbuhan kerdil
- warna daun berubah menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung-ujung daun.

3. Kalium (K)

Gejala kekurangan unsur K :
- daun terlihat lebih tua
- batang dan cabang lemah dan mudah rebah
- muncul warna kuning di tepi daun yang sudah tua yang akhirnya mengering dan
rontok
- daun keriting dimulai daun yang paling tua
- kematangan buah terhambat
- ukuran buah menjadi lebih kecil dan mudah rontok.

4. Kalsium (Ca)

Kalsium penting untuk tanaman dan tanah. Kalsium merupakan bagian dari semua
sel tanaman. Di dalam tanaman, ia bersifat immobial. Ia tidak bergerak dari daun-
daun muda, sehingga menyediakan kalsium yang berkesinambungan sangat mutlak
selama siklus hidup tanaman yang bersangkutan. Bagi tanah kalsium yang
seimbang jumlahnya dapat memperbaiki struktur tanah.

Gejala kekurangan unsur Ca :
- tepi daun muda yang mengalami klorosis
- kuncup-kuncup muda akan mati karena perakarannya yang kurang sempurna
- kalaupun ada daun yang muncul, warnanya akan berubah dan jaringan di
beberapa tempat pada helai daun akan mati.

Gejala kelebihan unsur Ca :
- akar tanaman tidak mampu tumbuh memanjang dengan cepat
- menghalangi pertumbuhan serta mekarnya daun-daun muda dan pucuk-pucuk
- menghalangi pertumbuhan bagian tepi daun, oleh karena itu daun-daunnya
menjadi keriting.

5. Magnesium (Mg)

Gejala kekurangan unsur Mg:
- daun mengalami klorosis dan tampak ada bercak-bercak coklat
- daun yang semula hijau segar menjadi kekuningan dan tampak pucat
- warna kekuningan ini pun timbul di antara tulang-tulang daun
- Daun mengering dan kerap kali langsung mati.

Gejala kelebihan unsur Mg :
- daun berwarna kuning, hal ini terjadi karena pembentukan klorofil terganggu
- pada tanaman jagung kekahatan Mg terlihat pada daun adanya garis-garis kuning
yang agak menonjol sedangkan pada daun-daun muda keluar lender terutama bila
kekahatan sudah berlanjut.

6. Belerang (S)

Belerang diserap oleh tanaman sebagai anion SO42-. Peranan fisiologisnya analog
dengan nitrogen, sebab keduanya merupakan penyusun protein. Peranan unsur
belerang (S) adalah :
- sebagai koenzim yang terlibat dalam rantai transfer electron pada respirasi dan
fotosintesis
- bahan produksi sekunder yang mudah menguap.

Gejala kekurangan unsur S :
- daun muda yang berubah menjadi hijau muda, kadang-kadang tampak tidak
merata, sedikit mengkilat agak keputihan lantas berubah menjadi kuning kehijauan
- pertumbuhan tanaman akan terhambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus.

7. Besi (Fe)

Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses
metabolisme.

Gejala kekurangan unsur Fe :
- pada daun muda, mula-mula secara bertempat-tempat daun berwarna hijau pucat
dan hijau kekuningan
- tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringannya tidak mati
- pada tulang daun terjadi klorosis yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi
warna kuning dan ada pula yang menjadi warna putih.

8. Mangan (Mn)

Gejala kekurangan unsur Mn :
- tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe
tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua
- pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-
garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda.

9. Seng (Zn)

Gejala kekurangan unsur Zn :
- tanaman kerdil
- ruas-ruas batang memendek
- daun mengecil dan mengumpul (resetting)
- klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya nekrosis.

10. Tembaga (Cu)

Fungsi dan peranan Cu antara lain : mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase,
askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase. Berperan dalam metabolisme
protein dan karbohidrat, berperan terhadap perkembangan tanaman generatif,
berperan terhadap fiksasi N secara simbiotis dan penyusunan lignin.

Gejala kekurangan unsur Cu :
- pembungaan dan pembuahan terganggu
- warna daun muda kuning dan kerdil
- daun-daun lemah, layu dan pucuk mengering serta batang
- tangkai daun lemah.

11. Molibdenum (Mo)

Fungsi Mo dalam tanaman adalah mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat reduktase
dan xantine oksidase.

Gejala kekurangan unsur Mo :
- pertumbuhan tanaman terhambat
- daun menjadi pucat dan mati
- pembentukan bunga terlambat.

12. Boron (B)

Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperanan dalam metabolisme asam
nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin.

Gejala kekurangan unsur B :
- pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar)
- mati pucuk (die back)
- mobilitas rendah
- buah yang sedang berkembang sangat rentan terserang penyakit.
{tipspetani}
13. Klor (Cl)

Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel,
mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion
lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap hara makro yang penting.
Juga berperan dalam fotosistem II dari proses fotosintesis, khususnya dalam evolusi
oksigen.

Gejala kekurangan unsur Cl :
- pola percabangan akar abnormal
- gejala wilting (daun lemah dan layu)
- warna keemasan (bronzing) pada daun
- pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.

demikian info dari tipspetani ini Semoga bermanfaat.
PENYEBAB Tanaman Tak Mau Berbuah



Menanam tanaman buah di pekarangan rumah memang menyenangkan, selain
membuat udara sekitar bertambah sejuk hasilnya pun dapat kita konsumsi atau jual
untuk tambahan penghasilan. Namun apa jadinya kalau tanaman mogok berbuah?
Tentu saja hasil yang kita harap-harapkan tak akan kunjung tiba.

Nah, sebelum mencari tahu penyebab tanaman enggan berbuah ada baiknya kita
ketahui syarat-syarat yang harus dipenuhi suatu tanaman agar dapat menghasilkan
buah sesuai dengan yang diharapkan.

Syarat Tanaman Agar Cepat Berbuah

1. Sifat tanaman harus sudah kita kenal betul, apakah bibit yang kita tanam memang
merupakan bibit tanaman unggul yang mampu berbunga. Artinya, bibit tanaman
tersebut bukan merupakan bibit keturunan tanaman mandul.

2. Makro-klimat tanaman terpenuhi. Artinya, lingkungan tempat tumbuh tanaman
harus memenuhi syarat, baik iklim, tinggi tempat, unsur hara, curah hujan, maupun
sinar matahari. Unsur hara yang paling berperanan dalam proses pembungaan
adalah unsur P (phosfor), oleh karena itu unsur ini harus betul-betul tersedia.

3. Mikro-klimat tanaman terpenuhi. Lingkungan di sekitar tanaman sehat dan
memenuhi syarat hidup tanaman. Yang termasuk mikro-klimat antara lain keadaan
kebun, keadaan air tanah, suhu, kelembapan udara, dan perlindungan tanaman
terhadap hama dan penyakit.tipspetani

4. Keadaan tanaman harus sehat dan bebas dari serangan hama dan penyakit.

Setelah kita yakin benar bahwa tanaman buah-buahan kita telah memenuhi syarat-
syarat di atas, maka kita bisa segera melakukan berbagai perlakuan untuk
mempercepat terjadinya pembuahan. Misalnya dengan melakukan pemangkasan,
pelukaan batang, pengairan, pemberian hormon, dan sebagainya. Tentu saja bibit
yang kita tanam pun harus merupakan bibit hasil perbanyakan secara vegetatif
(seperti: cangkokan, okulasi, stek dll).

Kegagalan Tanaman untuk Berbuah

Apabila ternyata tanaman yang kita miliki belum juga berbuah, tentu ada penyebab
lain di luar syarat-syarat tersebut. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan
tanaman mogok atau gagal berbuah, yaitu:

1. Tanaman memang belum mencapai batas umur untuk berbuah. Batas umur untuk
berbuah ini bergantung pada jenis tanaman itu sendiri.

2. Pemupukan dengan pupuk N (nitrogen) terlalu berlebihan, sehingga tanaman
masih tumbuh terlalu lebat dan terlalu rimbun. Tajuk tanaman kurang mendapat
cahaya matahari sehingga proses fotosintesis kurang menghasilkan karbohidrat,
akibatnya penimpunan karbohidrat pun tidak maksimum sehingga bunga yang
terbentuk sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

3. Tanaman yang kita miliki merupakan jenis pohon yang bunganya hanya bisa
menjadi buah apabila ada pohon berbunga jantan yang tumbuh di dekatnya
(misalnya pohon wuni, rukem, dan sebagainya).

4. Tanaman yang kita miliki merupakan jenis pohon yang berbuah bila bunganya
mendapat sari bunga dari pohon yang sejenis, misalnya beberapa jenis pohon
alpukat.

5. Tanaman menjadi mandul karena terjadinya mutasi gen.

6. Masaknya bunga jantan dan bunga betina tidak bersamaan waktunya. Akibatnya,
sebelum terjadi pembuahan salah satu bunga telah gugur. Misalnya pada pohon
kelapa.

7. Apabila tanaman buah-buahan kita telah berbunga lebat, tetapi pada akhirnya
buah yang dinantikan tak juga kunjung muncul, ini dapat disebabkan oleh gugurnya
bunga karena:

- kurangnya nitrogen dalam tanah,

- kurangnya air dalam tanah,

- batang bawah bibit hasil okulasi yang kurang baik,

- dan adanya serangan hama dan penyakit,

- hujan yang terlalu deras, angin yang terlalu kencang, kemarau yang panjang, dan
sebagainya,

- penyemprotan pupuk daun yang tidak tepat waktunya. Dalam hal ini adalah
penyemprotan yang dilakukan pada saat tanaman sedang berbunga. Jadi sebaiknya
penyemprotan tidak dilakukan pada saat tanaman sedang berbunga.

Usaha Penanggulangan

Bila ternyata tanaman buah-buahan yang kita miliki tidak memenuhi syarat tanaman
agar menghasilkan buah, sebaiknya kita segera melakukan usaha-usaha demi
mengatasi hal-hal yang menjadi penyebab tanaman ngadat, tidak mau berbuah.
Misalnya, tanaman buah-buahan yang telah kita tanam itu tidak sesuai dengan
lingkungannya, iklim tidak cocok, curah hujan tidak sesuai, dan lain sebagainya,
maka mau tidak mau tanaman tersebut harus dibongkar dan diganti dengan
tanaman buah-buahan lain yang lebih sesuai dengan keadaan lingkungan.

Apabila tanaman milik kita termasuk jenis yang tidak menyukai banyak air, misalnya
mangga, jambu biji, jambu monyet, maka jalan yang harus kita lakukan adalah
mengadakan pembuangan air yang menggenanginya. Hal ini bisa kita laksanakan
dengan membuat saluran yang cukup dalam di sekitar tanaman, sehingga bila turun
hujan deras air tidak sampai tergenang.

Tanaman yang tumbuh terlalu subur dengan daun-daun yang lebat dan rimbun
sebaiknya segera dipangkas dan dikurangi, terutama ranting yang membalik ke arah
batang, begitu pula ranting yang tumbuh bersilangan. Sedangkan untuk mengurangi
kesuburannya, bisa kita lakukan dengan jalan membuang kulit batang selebar lebih
kurang 1 cm di sekeliling batang. Selain itu ada cara lain yang bisa kita lakukan,
yaitu dengan memangkas sebagian akar. Ujung-ujung akar bisa dipotong dengan
menggunakan singkup atau cangkul. Yang harus diperhatikan adalah bahwa akar-
akar yang dipotong jangan sampai terlalu banyak, karena dikhawatirkan tanaman
malah akan mati.

Untuk pangkal bawah yang kurang bagus, meskipun tanaman telah tumbuh baik
tetapi bagaimanapun juga tanaman itu tetap harus dibongkar dan diganti dengan
jenis pohon yang lebih cocok serta sesuai dengan batang atas. Begitu pula bila
tanaman terserang hama dan penyakit yang dapat menyebabkan gugurnya bunga
dan bakal buah. Masalah tersebut harus segera ditanggulangi dengan berbagai
cara, seperti penyemprotan insektisida, penyuntikan, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai