Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan
kesadaran, karena penyusun dapat menyelesaikan makalah ini pada waktu yang telah
ditentukan dan makalah ini sebagai salah satu tugas matakuliah Pengantar Ekonomi
Pembangunan yang berjudul Pengangguran Dan Ketenagakerjaan
Judul ini dipilih karena sesuai dengan pokok bahasan yang ada di silabus perkuliahan.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga penyusun mengharap kritik dan
saran dari pembaa agar pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.
Penyusun menguapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam proses
pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Semoga
makalah ini bermam!aat bagi pembaa.
Padang, "esember #$%&
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai permasalahan yang
berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara ' negara yang memiliki jumlah
penduduk yang tinggi seperti (ndonesia. (ndonesia sebenarnya sempat menjadi tempat !a)orit
bagi para pengusaha dari luar negeri untuk membangun usaha mereka disini. *a, dengan
alasan murahnya biaya tenaga kerja merupakan salah satu !aktor mengapa (ndonesia diinar
oleh para pengusaha asing.
+amun, ternyata hal tersebut tidak diimbangi dengan dukungan positi! dari
pemerintah tentang pengaturan ,ndang ' ,ndang in)estasi dan ketenagakerjaan sehingga
malah memunulkan banyak masalah baru sehingga mengakibatkan dampak terparah berupa
relokasi tempat usaha ke negara lain. "ampak terbesar dari terjadinya relokasi tempat usaha
adalah meningkatnya angka pengangguran di (ndonesia. Jumlah pengangguran di (ndonesia
telah menapai titik dimana memerlukan penanganan dari pemerintah dengan sangat serius.
Ternyata langkah pemerintah untuk membuka banyak lapangan kerja baru tidak
banyak membantu mengurangi jumlah pengangguran di (ndonesia. -angkah yang dianggap
paling tepat adalah dengan membekali ketrampilan kepada para tenaga kerja produkti! yang
masih belum medapatkan pekerjaan dengan harapan mereka bisa membuka lapangan kerja
baru, tidak hanya untuk diri mereka sendiri namun juga untuk masyarakat di sekitar mereka.
.leh karena itu, dukungan penuh dari pemerintah terhadap para wiraswasta sangat
diharapkan supaya angka pengangguran bisa jauh berkurang.
B. Rumusan Masalah
/erdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam makalah
ini adalah 0
%. /agaimana permasalahan ketenagakerjaan yang ada di (ndonesia berikut
pemeahannya1
#. /agaimana masalah pengangguran yang ada di (ndonesia berikut pemeahannya1
C. Tujuan Penulsan
/erdasarkan permaslahan diatas maka yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah
ini adalah 0
%. 2endiskripsikan masalah ketenagakerjaan di (ndonesia berikut pemeahannya
#. 2endeskripsikan masalah pengangguran yang ada d (ndonesia berikut pemeahannya
D. Man!aat Penulsan
%. ,ntuk melengkapi tugas kelompok pada mata kuliah Pendidikan 3ependudukan dan
-ingkungan 4idup".
#. 2engembangkan pengetahuan lebih lanjut mengenai masalah ketenagakerjaan dan
pengangguran yang ada di (ndonesia berikut pemeahannya
BAB II
PEMBAHA"AN
A. Ketenagakerjaan
#. K$nse% Ketenagakerjaan
Adapun beberapa istilah yang patut untuk kita ketahui terkait dengan konsep dari
ketenagakerjaan itu sendiri adalah0
a. 3etenagakerjaan
2enurut ,, +o. %5 Tahun #$$5 tentang 3etenagakerjaan menyebutkan bahwa ke'
tenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan masalah tenaga kerja pada
waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
b. Tenaga 3erja
2enurut ,, +o. %5 tahun #$$5 /ab ( pasal % ayat # disebutkan 0 Tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau
jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
. Angkatan 3erja
2enurut ,, +o.#$ Tahun %666 Pasal # Ayat # Angkatan kerja adalah penduduk usia
kerja 7%8 tahun dan lebih9 yang bekerja atau mempunyai pekerjaan, namun sementara
tidak bekerja dan pengangguran.
d. /ukan Angkatan kerja
Adalah penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan.
dan tidak sedang menari pekerjaan 7pelajar, mahasiswa, ibu'ibu rumah tangga9 serta
menerima pendapatan, tetapi bukan merupakan imbalan langsung atas suatu kegiatan
produkti! 7pensiunan, )eteran perang, dan penderita aat yang menerima santunan9.
e. 3esempatan kerja
Adalah suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan kerja bagi para
penari kerja.
!. /ekerja
Adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau
membantu memperoleh pendapatan atau keuntingan paling sedikit %7satu9 jam seara
tidak terputus selama seminggu yang lalu. 3egiatan bekerja ini menakup, baik yang
sedang bekerja maupun yang punya pekerjaan tetapi dalam seminggu yang lalu
sementara tidak bekerja, misal karena uti, sakit dan sejenisnya.
&. Te$r Ketenagakerjaan
a. Teori 3lasik Adam Smith
Adam smith 7%:#6'%:6$9 merupakan tokoh utama dari aliran ekonomi yang kemudian
dikenal sebagai aliran klasik. "alam hal ini teori klasik Adam Smith juga melihat bahwa
alokasi sumber daya manusia yang e!ekti! adalah pemula pertumbuhan ekonomi. Setelah
ekonomi tumbuh, akumulasi modal 7!isik9 baru mulai dibutuhkan untuk menjaga agar
ekonomi tumbuh. "engan kata lain, alokasi sumber daya manusia yang e!ekti! merupakan
syarat perlu 7necessary condition9 bagi pertumbuhan ekonomi.
b. Teori 2althus
Sesudah Adam Smith, Thomas ;obert 2althus 7%:<<'%=5&9 dianggap sebagai
pemikir klasik yang sangat berjasa dalam pengembangan pemikiran'pemikiran ekonomi.
Thomas ;obert 2althus mengungkapkan bahwa manusia berkembang jauh lebih epat
dibandingkan dengan produksi hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia. 2anusia
berkembang sesuai dengan deret ukur, sedangkan produksi makanan hanya meningkat sesuai
dengan deret hitung. Jika hal ini tidak dilakukan maka pengurangan penduduk akan
diselesaikan seara alamiah antara lain akan timbul perang, epidemi, kekurangan pangan dan
sebagainya.
. Teori 3eynes
John 2aynard 3eynes 7%==5'%6&<9 berpendapat bahwa dalam kenyataan pasar tenaga
kerja tidak bekerja sesuai dengan pandangan klasik. "imanapun para pekerja mempunyai
semaam serikat kerja 7labor union9 yang akan berusaha memperjuangkan kepentingan buruh
dari penurunan tingkat upah.
3alaupun tingkat upah diturunkan tetapi kemungkinan ini dinilai keynes keil sekali,
tingkat pendapatan masyarakat tentu akan turun. Turunnya pendapatan sebagian anggota
masyarakat akan menyebabkan turunnya daya beli masyarakat, yang pada gilirannya akan
menyebabkan konsumsi seara keseluruhan berkurang. /erkurangnya daya beli masyarakat
akan mendorong turunya harga'harga.
3alau harga'harga turun, maka kur)a nilai produkti)itas marjinal labor ( marginal
value of productivity of labor9 yang dijadikan sebagai patokan oleh pengusaha dalam
mempekerjakan labor akan turun. Jika penurunan harga tidak begitu besar maka kur)a nilai
produkti)itas hanya turun sedikit. 2eskipun demikian jumlah tenaga kerja yang bertambah
tetap saja lebih keil dari jumlah tenaga kerja yang ditawarkan. -ebih parah lagi kalau harga'
harga turun drastis, ini menyebabkan kur)a nilai produkti)itas marjinal labor turun drastis
pula, dan jumlah tenaga kerja yang tertampung menjadi semakin keil dan pengangguran
menjadi semakin luas.
d. Teori 4arrod'domar
Teori 4arod'domar 7%6&<9 dikenal sebagai teori pertumbuhan. 2enurut teori ini
in)estasi tidak hanya meniptakan permintaan, tapi juga memperbesar kapasitas produksi.
3apasitas produksi yang membesar membutuhkan permintaan yang lebih besar pula agar
produksi tidak menurun. Jika kapasitas yang membesar tidak diikuti dengan permintaan yang
besar, surplus akan munul dan disusul penurunan jumlah produksi.
e. Teori Tentang Tenaga 3erja
Salah satu masalah yang biasa munul dalam bidang angkatan kerja adalah ketidak
seimbangan akan permintaan tenaga kerja 7demand !or labor9 dan penawaran tenaga kerja
7supply o! labor9, pada suatu tingkat upah. 3etidakseimbangan tersebut penawaran yang lebih
besar dari permintaan terhadap tenaga kerja 7e>ess supply o! labor9 atau lebih besarnya
permintaan dibanding penawaran tenaga kerja 7e>ess demand !or labor9 dalam pasar tenaga
kerja.
S
L
DL
Ne
N
W
0
(Full Employment)
Dmana'
S- ? Penawaran Tenaga 3erja 7E>ess Suply Of -abour9
"- ? Permintaan Tenaga 3erja 7E>ess Demand For -abour9
W ? ,pah ;iil
+ ? Jumlah Tenaga 3erja
N
W
0 1
N
3
N
4
W
1
DL
S
L
Exceess
DL
(3) (Excess Demand For Labour)
N
W
0 1
N
1
N
2
W
1
DL
S
L
Exceess
SL
(2) (Excess Suply Of Labour)
Penjelasan gam(ar'
Jumlah orang yang menawarkan tenaganya untuk bekerja adalah sama dengan jumlah
tenaga kerja yang diminta, yaitu masing'masing sebesar -e pada tingkat upah
keseimbangan We. "engan demikian, Titik keseimbangan adalah titik E. Pada tingkat
upah keseimbangan We, semua orang yang ingin bekerja telah dapat bekerja. /erarti
tidak orang yang menganggur. Seara ideal keadaan ini disebut !ull employment pada
tingkat upah We.
Pada gambar kedua, terlihat adanya e>ess supply o! labor. Pada tingkat upah W%,
penawaran tenaga kerja 7S-9 lebih besar daripada permintaan tenaga kerja 7"-9.
Jumlah orang yang menawarkan dirinya untuk bekerja adalah sebanyak +#,
sedangkan yang diminta hanya +%. "engan demikian, ada orang yang menganggur
pada tingkat upah W% sebanyak +%+#.
Pada gambar ketiga, terlihat adanya e>ess demand !or labor. Pada tingkat upah W%,
permintaan akan tenaga kerja 7"-9 lebih besar daripada penawaran tenaga kerja 7S-9.
Jumlah orang yang menawarkan dirinya untuk bekerja pada tingkat upah W% adalah
sebanyak +%, sedangkan yang diminta adalah sebanyak +#.
). *akt$r+!akt$r ,ang Mem%engaruh Permntaan Tenaga Kerja
a. Tingkat ,pah
*ang mempengaruhi tinggi rendahnya biaya produksi perusahaan adalah tingkat upah
para tenaga kerja. 3enaikan tingkat upah akan mengakibatkan kenaikan biaya produksi,
sehingga akan meningkatkan harga per unit produk yang dihasilkan. Apabila harga per unit
produk yang dijual ke konsumen naik, reaksi yang biasanya timbul adalah mengurangi
pembelian atau bahkan tidak lagi membeli produk tersebut. Sehingga akan munul perubahan
skala produksi yang disebut e!ek skala produksi 7sale e!!et9 dimana sebuah kondisi yang
memaksa produsen untuk mengurangi jumlah produk yang dihasilkan, yang selanjutnya juga
dapat mengurangi tenaga kerja perusahaan.
Suatu kenaikan upah dengan asumsi harga barang'barang modal yang lain tetap, maka
pengusaha mempunyai keenderungan untuk menggantikan tenaga kerja dengan mesin.
Penurunan jumlah tenaga kerja akibat adanya penggantian dengan mesin disebut e!ek
substitusi 7substitution e!!et9.
Seara mendasar pemberian upah memiliki tujuan sebagai berikut 0
2enarik pekerja'pekerja berbakat agar masuk kedalam perusahaan tersebut
2empertahankan karyawan terbaik agar masuk kedalam perusahaan tersebut
2emoti)asi karyawan tersebut dalam bekerja
,ntuk menapai tujuan'tujuan tersebut, sebuah system pengupahan dapat dikatakan
baik jika sistem pengupahan itu
2ampu memuaskan kebutuhan dasar pekerja
Sebanding dengan perusahaan lain dibidang yang sama
2enyadari !akta bahwa kebutuhan setiap orang adalah berbeda
5 hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memberikan seberapa banyak upah
harus diberikan kepada karyawan 0
Tingkat kebersaingan
Struktur upah
Per!orma karyawan
"i (ndonesia dikenal beberapa sistem pemberian upah , yaitu 0
%. ,pah 2enurut Waktu
2enurut sistem ini, besarnya upah didasarkan pada lama bekerja seseorang. Satuan
waktu dihitung per jam, per hari atau per bulan. 2isalnya npekerja bangunan dibayar per hari
atau per tiga minggu.
#. ,pah 2enurut Satuan /asil
2enurut sistem ini bersarnya upah didasarkan kepada jumlah barang yang dihasilkan
oleh seseorang. Satuan hasil dihitung per potong barang, per satuan panjang atau persatua
berat. 2isalnya upah pemetik daun teh dihitung per kilogram.
5. ,pah /orongan
2enurut sistem ini pembayaran upah berdasarkan atas kesepakatan bersama antara
pemberi dan penerima pekerjaan. 2isalnya upah untuk mempernaiki mobil yang rusak,
membangun rumah, dll.
&. Sistem /onus
Sistem bonus adalah pembayaran tambahan diluar upah atau gaji yang ditujukan
untuk merangsang 7memberi insenti!9 agar pekerja dapat menjalankan tugasnya lebih baik
dan penuh tanggung jawab, dengan harapan keuntungan lebih tinggi. 2akin tinggi
keuntungan yang i?di peroleh makin besar bonus yang diberikan pada pekerja.
8. Sistem mitra usaha
"alam sistem ini pembayaran upah sebagian diberikan dalam bentuk saham
perusahaan, tetapi saha, tersebut tidak diberikan kepada perorangan melainkan pada
organisasi pekerja diperusahaan tersebut. "engan demikian hubungan kerja antara
perusahaan dengan pekerja dapat ditingkatkan menjadi hubungan antara perusahaan dan
mitra kerja.
b. Teknologi
Penggunaan teknologi dalam perusahaan akan mempengaruhi berapa jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan. 3eanggihan teknologi saja belum tentu mengakibatkan penurunan
jumlah tenaga kerja. 3arena dapat terjadi keanggihan teknologi akan menyebabkan hasil
produksi yang lebih baik, namun kemampuannya dalam menghasilkan produk dalam
kuantitas yang sama atau relati! sama. *ang lebih berpengaruh dalam menentukan
permintaan tenaga kerja adalah kemampuan mesin untuk menghasilkan produk dalam
kuantitas yang jauh lebih besar dari pada kemampuan manusia. 2isalnya, mesin pengemasan
produk makanan yang dulunya berbasis tenaga kerja manusia dan beralih ke mesin'mesin dan
robot akan mempengaruhi permintaan tenaga kerja manusia lebih rendah untuk memproduksi
makanan tersebut.
. Produkti)itas tenaga kerja
/erapa jumlah tenaga kerja yang diminta dapat ditentukan oleh berapa tingkat
produkti)itas dari tenaga kerja itu sendiri. Apabila untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu
dibutuhkan 8$ karyawan dengan produkti)itas standar yang bekerja selama 6 bulan. +amun
dengan karyawan yang produkti)itasnya melebihi standar, proyek tersebut dapat diselesaikan
oleh #8 karyawan dengan waktu 6 bulan.
3ita mengetahui bahwa kekuatan permintaan tenaga kerja dalam pekerjaan tertentu
sebagian bergantung pada produkti)itas 72P9. Perusahaan mengontrol kebanyakan !aktor'
!aktor yang menentukan produkti)itas pekerja. Tetapi dua ara serikat buruh dapat
mempengaruhi ouput per jam pekerja adalah berpartisipasi dalam komite manajemen
produkti)itas tenaga kerja gabungan@yang seringkali disebut lingkaran kualitasA@dan
odetermintationA, yang terdiri dari partisipasi langsung para pekerja dalam pengambilan
keputusan perusahaan. *ang sebelumnya juga terkadang disebut demokrasi buruhA. Tujuan
kedua pendekatan tersebut adalah memperbaiki komunikasi internal dalam perusahaan dan
meningkatkan produkti)itas melalui penekanan lebih melalui kerjasama lebih dan insenti!
pro!it.
"alam banyak kasus, serikat buruh telah menolak partisipasi dalam lingkaran kualitas
dan odetermintation, memperdabatkan bahwa program'progam ini memperlanar proses
tawar menawar dan memperkeil otoritas serikat. "alam ontoh lainnya, serikat setuju untuk
berpartisipasi dalam basis eksperimental. Sampai pada saat pendekatan mereka meningkatkan
marginal produt tenaga kerja, permiontaan tenaga kerja akan meningkat, sehingga
meningkatkan prospek serikat untuk menegoisiasi peningkatan upah.
d. 3ualitas Tenaga 3erja
Pembahasan mengenai kualitas ini berhubungan erat dengan pembahasan mengenai
produkti)itas. 3arena dengan tenaga kerja yang berkualitas akan menyebabkan
produkti)itasnya meningkat. 3ualitas tenaga kerja ini terermin dari tingkat pendidikan,
keterampilan, pengalaman, dan kematangan tenaga kerja dalam bekerja.
e. Basilitas 2odal
"alam prakteknya !aktor'!aktor produksi, baik sumber daya manusia maupun yang
bukan sumber daya alam dan lainlain, seperti modal tidak dapat dipisahkan dalam
menghasilkan barang atau jasa. Pada suatu industri, dengan asumsi !aktor'!aktor produksi
yang lain konstan, maka semakin besar modal yang ditanamkan akan semakin besar
permintaan tenaga kerja. 2isalnya, dalam suatu industri air minum, dengan asumsi !aktor'
!aktor lain konstan, maka apabila perusahaan menambah modalnya, maka jumlah tenaga
kerja yang diminta juga bertambah.
-. Masalah Ketenagakerjaan D In.$nesa
a. Pengangguran dan pendidikan rendah
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang
tersedia lebih keil dari jumlah penari kerja. Juga kompetensi penari kerja tidak sesuai
dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang e!ekti!nya in!ormasi pasar kerja bagi para penari
kerja. Benomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan
kerja, yang disebabkan antara lain0 perusahaan yang menutupCmengurangi bidang usahanya
akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusi!D peraturan yang menghambat
in)entasiD hambatan dalam proses ekspor impor, dll.
b. 2inimnya perlindungan hukum dan rendahnya upah
"alam kamus modern serikat buruh, hanya ada dua ara melindungi buruh yaituD
Pertama, melalui undang'undang perburuhan. 2e(alui undang'undang buruh akan terlindungi
seara hukum, mulai dari jaminan negara memberikan pekerjaan yang layak, melindunginya
di tempat kerja 7kesehatan dan keselamatan kerja dan upah layak9 sampai dengan pemberian
jaminan sosial setelah pensiun.
3edua, melalui serikat buruh. Sekalipun undang'undang perburuhan bagus, tetapi
buruh tetap memerlukan kehadiran serikat buruh untuk pembuatan Perjanjian 3erja /ersama
7P3/ 9. P3/ adalah sebuah dokumen perjanjian bersama antara majikan dan buruh yang
berisi hak dan kewajiban masing'masing pihak. 4anya melalui serikat buruhlah E bukan
melalui -S2 ataupun partai politik E bisa berunding untuk mendapatkan hak'hak tambahan
7di luar ketentuan ,,9 untuk menambah kesejahteraan mereka.
. Penurunan Pekerja Sektor Bormal
Jumlah orang yang bekerja di sektor !ormal terus mengalami penurunan semenjak
tahun #$$$ dan terus turun hingga lebih dari % juta lapangan kerja yang hilang di tahun #$$5.
3ondisi ini terutama terlihat sekali pada kelompok pekerja kasar. "i lain pihak, pekerja di
sektor in!ormal menunjukkan gejala yang terus meningkat. Pada tahun #$$5 terdapat
peningkatan sekitar &$$.$$$pekerja. Jumlah pekerja di sektor pertanian, dimana kebanyakan
berada pada sektor in!ormal, juga kembali meningkat dari &$ persen pada tahun %66: menjadi
sekitar &<,5 persen pada tahun #$$5. 3eenderungan ini merupakan gambaran bahwa
pekerjaan yang lebih produkti!, dengan sistem jaminan soials yang memadai sedang
mengalami penurunan, digantikan dengan pekerjaan yang kurang produkti! dan tanpa
proteksi sosial.
Peniptaan lapangan kerja yang mengeewakan saat ini amat berbeda jauh dengan
pengalaman (ndonesia di masa lalu. Sebelum krisis pertumbuhan ekonomi yang didorong
oleh ekspor dengan in)estasi tinggi merupakan sumber utama penyerapan tenaga kerja.
Antara tahun %66$ hingga %668, industri berorientasi ekspor beserta berbagai industri
pendukungnya diperkirakan telah menyediakan separuh dari total pekerjaan yang ada.
3emudian, untuk masalah ketenagakerjaan yang di ekspektasikan akan terjadi di (ndonesia
pada tahun #$%& ini adalah0
a. .utsouring merana
Pekerja alih daya atau outsouring di (ndonesia diyakini sangat jauh dari sejahtera.
Faji mereka saja rata rata berbeda 5$ persen dibandingkan karyawan kontrak di perusahaan
yang sama. 3epala 3ajian Pekerjaan -ayak -(P( +awawi Asmat mengatakan, itu terjadi
lantaran pengawasan pemerintah yang sangat lemah. 3ondisi ini berbeda dengan Jepang, di
mana karyawan outsouring di sana sangat sejahtera.
b. "igaji keil
2asyarakat miskin di (ndonesia tidak hanya dari kalangan pengangguran atau
pendidikan rendah. 4asil kajian -(P( menyebutkan, sekitar &5,<: persen pekerja (ndonesia
saat ini masih berada di bawah garis kemiskinan. (ni terjadi lantaran keilnya upah dan
tingginya harga barang.
3epala 3ajian Pekerjaan -ayak -(P( +awawi Asmat mengatakan dalam penelitiannya
pada Bebruari #$%# silam, 8: persen pekerja in!ormal dan #<,# persen pekerja !ormal masih
berada di bawah garis kemiskinan. GSehingga total pekerja kita hidup di bawah garis
kemiskinan &5,<: persen. "imana, rata rata gaji pekerja !ormal hanya ;p %.##:.%$6.
Sedangkan untuk in!ormal hanya ;p ::6.=%#.
. -apangan kerja tak sesuai pendidikan
Persoalan pengangguran di (ndonesia dipiu tiadanya kesesuaian antara jenjang
pendidikan dan ketersediaan lapangan kerja. 3ondisi ini memiu tenaga kerja terdidik, justru
mengambil lahan pekerjaan kelompok tidak terampil. /erdasarkan data yang dilansir /adan
Pusat Statistik 7/PS9, lulusan pendidikan tinggi baru 8 persen dari total angkatan kerja.
Alhasil, mayoritas pasar buruh diisi oleh alumnus pendidikan dasar dan menengah.
2asalahnya, para warga usia muda kesulitan mengakses in!ormasi soal lapangan pekerjaan.
Akhirnya, banyak lulusan S2A bersedia melakoni pekerjaan yang seharusnya
diperuntukkan untuk lulusan S" dan S2P. GSekitar #$ persen lulusan S2A rela bekerja di
sektor tanpa keterampilan, <8 persen semi'skilled.A
Benomena ini imbas dari kegagalan lulusan pendidikan tinggi, khususnya para
sarjana, yang juga menganggur dan akhirnya mengambil jatah lulusan S2A. Jumlah lulusan
perguruan tinggi yang menganggur saat ini lima kali lipat pengangguran dewasa.
d. Akses in!ormasi lapangan kerja sulit
/ank "unia menyoroti !enomena lapangan kerja di (ndonesia yang tidak sesuai antara
kebutuhan penari kerja dengan pengusaha sebagai pemberi kerja. Benomena ini disinyalir
munul akibat ketimpangan in!ormasi, terutama di kalangan anak muda yang baru lulus
sekolah.
Ekonom Senior /ank "unia Hi)i Alatas mengatakan, <$ persen angkatan kerja muda
terlalu mengandalkan model getok tular alias in!ormasi dari hasil obrolan dengan teman atau
keluarga. (ni menandakan adanya kesulitan angkatan kerja untuk mengakses in!ormasi soal
pasar kerja. 3ondisi ini, idealnya harus dijembatani oleh pemerintah maupun pemberi kerja.
Sebab, ketidaktahuan ara menari kerja bukan uma dialami lulusan S" atau S2P,
melainkan juga S2A hingga sarjana.
e. 3etrampilan tenaga kerja rendah
Pemerintah wajib memediasi institusi pendidikan dan pengusaha. "alam hal ini, wajib ada
pelatihan di luar bursa kerja untuk menambah keterampilan generasi muda yang baru lulus
sekolah.
4al ini masih ditambah adanya kekurangan mendasar dari mayoritas tenaga kerja di
(ndonesia. 3ebanyakan mereka hebat dan tekun dalam hal teknis pekerjaan, tapi lemah dalam
keterampilan lunak 7so!t skill9. "ari data, kebanyakan tenaga kerja terampil kita kurang di
keerdasan sikap, kemampuan /ahasa (nggris, serta pengoperasian komputer.
/. "$lus Masalah Ketenagakerjaan D In.$nesa
Seara umum kita dapat mengatasi berbagai masalah ketenagakerjaan melalui
berbagai upaya praktis seperti berikut0
a. 2endorong (n)estasi
2engharapkan in)estasi dari luar negeri kenyataannya belum menunjukkan hasil
yang berarti selama tahun #$$< lalu. Para in)estor asing mungkin masih menunggu adanya
perbaikan iklim in)estasi dan beberapa peraturan yang menyangkut aspek perburuhan. 3alau
upaya terobosan lain tidak dilakukan, khawatir masalah pengangguran ini akan bertambah
terus pada tahun'tahun mendatang.
/eberapa produk perikanan dan kelautan juga sangat potensial untuk dikembangkan
seperti udang, ikan kerapu dan rumput laut dan beberapa jenis budidaya perikanan dan
kelautan lainnya. Sektor industri manu!aktur dan kerajinan, khususnya untuk industri
penunjang'supporting industries seperti komponen otomoti!, elektronika, !urnitur, garmen
dan produk alas kaki juga memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan dan penyerapan
tenaga kerja. Penulis juga menermati banyak sekali produk'produk (T dan industri
manu!aktur yang sangat dibutuhkan, baik untuk pasar domestik, maupun untuk pasar ekspor.
"i samping kedua sektor tersebut, setor jasa keuangan, persewaan, jasa konsultasi bisnis dan
jasa lainnya juga memiliki prospek baik untuk dikembangkan.
b. 2emperbaiki daya saing
"aya saing ekspor (ndonesia bergantung pada kebijakan perdagangan yang terus
menjaga keterbukaan, disamping meniptakan !asilitasi bagi pembentukan struktur ekspor
yang sesuai dengan ketatnya kompetisi dunia. "alam jangka pendek, (ndonesia dapat
mendorong ekspor dengan mengurangi berbagai biaya yang terkait dengan ekspor itu sendiri
serta meningkatkan akses kepada pasar internasional. 3ebijakan yang dapat dipakai untuk
mengontrol biaya'biaya tersebut diantaranya0
2enjaga kestabilan dan daya saing nilai tukar
2emastikan peningkatan tingkat upah yang moderat sejalan dengan
peningkatan produkti!itas
Akselerasi proses restitusi PPn dan restitusi bea masuk impor bagi para
eksportir dan
2eningkatkan kemampuan !asilitas pelabuhan dan bandara dan in!rastruktur
jalan untuk mengurangi biaya transportasi.
Pemerintah dapat berupaya lebih keras lagi dalam menegosiasikan akses yang lebih
besar ke pasar internasional pada pembiaraan perdagangan multilateral Putaran "oha
terbaru. 3arena (ndonesia telah mempunyai kebijakan reIim perdagangan yang sangat
terbuka, pemerintah dapat meminta pemotongan bea masuk dan pembebasan atas berbagai
pengenaan bea masuk bukan ad')alorem oleh negara'negara maju, dengan dampak yang keil
bagi kebijakan proteksi (ndonesia sendiri.
. 2eningkatkan Bleksibilitas tenaga kerja
(ndonesia memiliki aturan ketenagakerjaan yang paling kaku serta menimbulkan
biaya paling tinggi di Asia Timur. Sebagai ontoh, biaya untuk mengeluarkan pekerja
sangatlah tinggiD pesangon yang harus dibayarkan menapai 6 bulan gaji. Tentunya kebijakan
pasar tenaga kerja harus berimbang antara peniptaan pasar tenaga kerja yang !leksibel
dengan kebutuhan untuk memberikan perlindungan dan keamanan bagi tenaga kerja.
-angkah'langkah praktis yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
!leksibilitas tenaga kerja antara lain0
2enyelesaikan pelaksanaan perundang'undangan tenaga kerja dan
berkonsentrasi pada dua isu utama yang mendapat perhatian para pengusaha
yaitu0 i9 keleluasaan dalam mempekerjakan pekerja kontrak dan ii9 ke'
leluasaan dalam melakukan outsouring, dengan menekankan para sub'
kontraktor untuk memenuhi hak'hak pekerja mereka.
2eniptakan peradilan tenaga kerja, sebagaimana yang diatur dalam undang'
undang perselisihan hubungan industrial. 4al ini dimaksudkan untuk
memperepat proses penyelesaian perselisihan tenaga kerja.
2embentuk tim ahli dalam menentukan tingkat upah minimum. Pemerintah
pusat dapat menjalankan kewenangan untuk membatasi peningkatan upah
minimum di daerah.
Jika diperlukan, mere)isi ,ndang'undang mengenai Sistem 3esejahteraan
Sosial +asional yang baru disahkan dan membentuk komisi tingkat tinggi
yang bertugas mendesain sistem kesejahteraan nasional. Sistem ini harus dapat
dilaksanakan dan mendukung peniptaan lapangan pekerjaan.
d. Peningkatan 3eahlian Pekerja
Pemerintah seharusnya dapat meningkatkan kemampuan angkatan kerja. -emahnya
kemampuan pekerja (ndonesia dirasakan sebagai kendala utama bagi in)estor. ;endahnya
keahlian ini akan mempersempit ruang bagi kebijakan (ndonesia untuk meningkatkan struktur
produksinya. Walaupun pada saat sebelum krisis pendidikan di (ndonesia menapai kemajuan
yang luar biasa, dalam segi kuantitas, kualitas pendidikan masih tertinggal dibandingkan
dengan negara'negara pesaing lainnya. Pemerintah harus lebih menekankan penapaian
tujuan di bidang pendidikan !ormal dengan mere!ormasi sistem pendidikan, sesuai dengan
prinsip dan man!aat dari proses desentralisasi.
0. Penngkatan Kualtas Tenaga Kerja
Terjadinya krisis ekonomi pada tahun %66: mengakibatkan terpuruknya kondisi
ekonomi nasional. 3eterpurukan ini merupakan tanda lemahnya !undamental ekonomi
(ndonesia. Penyebab lemahnya !undamental perekonomian (ndonesia tersebut adalah sebagai
berikut 0
a. 3ualitas sumber daya manusia yang masih relati! rendah
b. 2asih banyaknya produk'produk yang dihasilkan dengan daya saing rendah dan tidak
e!isien.
. 2asih rendahnya tingkat penguasaan teknologi
d. Terbatasnya !asilitas in!rastruktur dan masalah birokrasi
"engan kata lain masalah sumber daya manusia dan teknologi manusia menjadi dua
dimensi yang sangat penting dalam upaya memperkokoh !undamental perekonomian. ,ntuk
itu perlu dilakukan peningkatan kualitas tenaga kerja di perusahaan dengan memahami
strategi sumber daya manusia meliputi hal berikut 0
a. Pengembangan 3emampuan
"imensi ini menelaah pengembangan kemampuan karyawan dan kemampuan
manajer.
b. Pengelolaan Prestasi
"imensi ini merujuk pada upaya pengelolaan prestasi kerja karyawan. 4al ini sangat
penting karena implementasi strategi bisnis memerlukan karyawan yang senantiasa
diberi bimbingan, dukungan, otoritas dan sumber'sumber yang dibutuhkan guna
memenuhi renana tindakan dan tujuan perusahaan.
. Pengelolaan Bungsi Sumber "aya 2anusia
"imensi ini menijau bagaimana pengelolaan !ungsi sumber daya manusia yang
meliputi peranan layanan 7ser)ie role9, organisasi dan penetapan sta! serta
pengembanganya.
"alam rangka mengantisipasi upaya daya saing, masalah alih teknologi menjadi
waana penting, kebijakan alih teknologi harus sejalan dengan strategi bisnis yang telah
ditetapkan yang ditujukan untuk mendapat keunggulan bersaing yang dapat dipertahankan
dan dapat memperkuat posisi terhadap konsumen atau mengalokasikan sumber daya.
3etiga hal tersebut diatas dinilai sangat dibutuhkan dalam rangka merumuskan dan
menerapkanalih teknologi yang akan e!ekti! jika S"2 yang tersedia memenuhi kualitas yang
layak dan berada dalam situasi kondusi! untuk mengembangkan dirinya.
3ualitas sumber daya manusia sangat menentukan dinamika dan kelangsungan
perusahaan dan upaya penapaian tujuan termasuk keunggulan kinerja. .leh karena itu
kesiapan sumber daya manusia penting untuk menapai e!isiensi. 4al tersebut sejalan dengan
sasaran yang paling utama dari program pengembangan manajemen, yaitu untuk menaikan
kinerja masa depan dari perusahaan itu sendiri.
,saha meningkatkan produkti!itas dan kualitas tenaga kerja S"2 perusahaan dapat
disatukan dengan berbagai program pemerintah sebagai berikut 0
%. 2enyiapkan tenaga ahli dan terampil dengan menyiapkan pendidikan !ormal bagi
penduduk, ontoh melalui in!estasi'in!estasi 0
a. Wajib belajar 6 tahun
b. 2endirikan sekolah menegah dan kejuruan
. 2erintis pendidikan kewirausahaan diperguruan tinggi dengan menyelenggarakan
program studi kewirausahaan sabagai mata kuliah sebab kemajuan suatu negara
lebih banyak ditentukan oleh kualitas pengushanya dari pada oleh !aktor'!aktor
lain seperti kekayaan alam.
#. 2enyiapkan tenaga kerja yang mampu bekerja keras dan produkti! dengan
menigkatkan kesehatan melalui 0
%. perbaikan giIi penduduk
#. memberikan jaminan sosial yang memadai dan
5. menjamin kesehatan yang baik.
5. 2engadakan latihan'latihan atau job training bagi tenaga'tenaga kerja agar memiliki
kemampuan kerja yang baik melalui diklat'diklat, penataran, kursus'kursus atau loka
karya.
&. 2engadakan penelitian'penelitian untuk memberikan keterampilan kepada tenaga
kerja yang sedang menari pekerjaan agar dapat mengisi lowongan pekerjaan sesuai
dengan permintaan pasar tenaga kerja. 2elalui kursus'kursus keterampilan, baik yang
dilakukan oleh pemerintah seperti /alai -atihan 3erja 7/-39 maupun kursus'kursus
keterampilan yang dilakukan oleh masyarakat seperti kursus komputer, mengetik,
kursus akuntansi, dll. 2elalui pelatihan di /-3 alon'alon tenaga kerja mampu
memenuhi syarat'syarat yang diminta oleh dunia usaha atau dapat meniptakan
kesempatan kerja baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.
8. Pengiriman tenaga kerja (ndonesia keluar negri untuk memperluas ilmu pengetahuan
dan keterampilan serta menimba pengalaman kerja.
B. Pengangguran
#. K$nse% Pengangguran
Pengangguran terjadi karena jumlah penawaran tenaga kerja lebih besar daripada
permintaan tenaga kerja. "engan kata lain, terjadinya sur!lus penawaran tenaga kerja di pasar
tenaga kerja. Pengangguran seringkali menjadi salah satu permasalahan negera'negara
berkembang, disatu sisi jumlah penduduk dari tahun ketahun terus bertambah, disisi lain
peningkatan kemampuan ekonomi, baik pemerintah maupun swasta tidak seepat
peningkatan jumlah penduduk. Terjadinya ketimpangan antara laju permintaan lapangan
kerja dengan laju penawaran lapangan kerja mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah
pengangguran.
Pengangguran adalah kelompok angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan
atau tidak bekerja. Tidak memiliki pekerjaan itu bisa berari sudah berusaha menari
pekerjaan tetapi belum berhasil, atau sama sekali belum berusaha menari pekerjaan. Tidak
bekerja dapat diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak mau bekerja atau tidak dapat
bekerja yang dikarenakan oleh sesuatu hal.
Salah satu persoalan mendasar dalam aspek ketenagakerjaan adalah pengangguran.
Pengangguran terbuka 7open unemployment9 adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja
7%8 tahun keatas9 yang sedang menari pekerjaan, yang mempersiapkan usaha, yang tidak
menari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan 7sebelumnya
dikategorikan sebagai pekerjaan bekerja9 dan pada waktu yang bersamaan mereka tidak
bekerja 7jobless9.
Selain pengangguran terbuka, juga dikenal istilah setengah pengangguran 7,nder
,mployment9 yaitu tenaga kerja yang tidak bekerja seara optimal yang bekerja kurang dari
58 jam selama seminggu. Permasalahan pengangguran dan setengah pengangguran ini
merupakan persoalan serius karena dapat menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan
tingkat kemakmuran masyarakat tidak menapai potensi maksimal.
&. 1ens+jens %engangguran
"ilihat dari penyebabnya, pengangguran dapat dikelompokan menjadi beberapa
bagian 0
%. Pengangguran struktural
Pengangguran yang terjadi karena adanya perubahan dalam struktur perekonomian.
Penduduk tidak mempunyai keahlian yang ukup untuk memasuki sektor baru
sehingga mereka menganggur
Jontoh 0 Para petani kehilangan pekerjaan karena adanya perubahan
dari daerah agraris menjadi daerah industri.
#. Pengangguran Siklus
Pengangguran yang terjadi karena menurunya kegiatan perekenomonian.
Jontoh 0 Terjadi resesi, sehingga menyebabkan berkurangnya
permintaan masyarakat 7agregat demand9.
5. Pengangguran 2usiman
pengangguran yang terjadi karena adanya pergantian musim.
Jontoh 0 Pergantian dari musim tanam ke musim panen.
&. Pengangguran Briksional
Pengangguran yang munul akibat adanya ketidaksesuaian antara si pemberi kerja
dengan si penaari kerja.
8. Pengangguran teknologi
Pengangguran yang terjadi karena adanya penggunaan alat'alat teknologi yang
semakin modern yang menggantikan tenaga kerja manusia.
). Dam%ak Penganggguran
"ilihat dari segi ekonomi, pengangguran memiliki dampak sebagai berikut 0
%. Pengangguran seara tidak langsung berkaitan dengan pendapatan nasional. Tingginya
jumlah pengangguran akan menyebabkan turunya produk domestik bruto 7P"/9
sehingga pendapatan nasionalpun akan mengalami penurunan.
#. Pengangguran akan menghambat in!estasi, karena jumlah tabungan masyarakat ikut
menurun.
5. Pengangguran akan menimbulkan menurunya daya beli masyarakat sehingga akan
mengakibatkan kelesuan dalam berusaha
"ari segi sosial, pengangguran dapat menimbulkan dampak yang tidak keil
diantaranya 0
%. Perasaan rendah diri
#. Fangguan keamanan dalam masyarakat sehingga biaya sosial menjadi meningkat
Adanya pengangguran merupakan beban sosial yang akan ditanggung bukan saja bagi
penganggur tetapi juga bagi masyarakat seara keseluruhan diantaranya sebagai berikut.
a. Penari 3erja
Semakin lama seseorang tidak bekerja, semakin berat beban sosial yang ditanggung.
"isamping itu penari kerja mengeluarkan beban tambahan selama proses menari
lowongan pekerjaan.
b. Perusahaan
Semakin lama waktu tenaga kerja yang tidak terman!aatkan, semakin besar renana
produksi yang tidak terealisasi dan merupakan kerugian bagi perusahaan.
. Pemerintah
Semakin banyak jumlah penduduk yang tidak bekerja, akan mempengaruhi tingkat
pendapatan nasional dan konsumen.
-. Tngkat Pengangguran D In.$nesa
Jumlah angkatan kerja di (ndonesia pada Bebruari #$%# menapai %#$,& juta orang,
bertambah sekitar 5,$ juta orang dibanding angkatan kerja Agustus #$%% sebesar %%:,& juta
orang atau bertambah sebesar %,$ juta orang dibanding Bebruari #$%%.
Jumlah penduduk yang bekerja di (ndonesia pada Bebruari #$%# menapai %%#,= juta
orang, bertambah sekitar 5,% juta orang dibanding keadaan pada Agustus #$%% sebesar %$6,:
juta orang atau bertambah %,8 juta orang dibanding keadaan Bebruari #$%%.
Tingkat Pengangguran Terbuka 7TPT9 di (ndonesia pada Bebruari #$%# menapai
<,5# persen, mengalami penurunan dibanding TPT Agustus #$%% sebesar <,8< persen dan
TPT Bebruari #$%% sebesar <,=$ persen.
Selama setahun terakhir 7Bebruari #$%%'Bebruari #$%#9, jumlah penduduk yang
bekerja mengalami kenaikan, terutama di Sektor Perdagangan sekitar :=$ ribu orang 75,5<
persen9 serta Sektor 3euangan sebesar :#$ ribu orang 75&,68 persen9. Sedangkan sektor'
sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Pertanian %,5 juta orang 75,$% persen9 dan
Sektor Transportasi, Pergudangan, dan 3omunikasi sebesar 5=$ ribu orang 7<,=% persen9.
/erdasarkan jumlah jam kerja pada Bebruari #$%#, sebesar ::,# juta orang 7<=,&=
persen9 bekerja di atas 58 jam per minggu, sedangkan pekerja dengan jumlah jam kerja
kurang dari %8 per minggu menapai <,6 juta orang 7<,$= persen9.
Pada Bebruari #$%#, pekerja pada jenjang pendidikan S" ke bawah masih tetap
mendominasi yaitu sebesar 88,8 juta orang 7&6,#% persen9, sedangkan pekerja dengan
pendidikan diploma sekitar 5,% juta orang 7#,:: persen9 dan pekerja dengan pendidikan
uni)ersitas hanya sebesar :,# juta orang 7<,&5 persen9.
/. Cara Mengatas Pengangguran
%. Jara mengatasi pengangguran siklis, ,ntuk mengatasi pengangguran siklis diperlukan
beberapa langkah E langkah antara lain peningkatan daya beli masyarakat.
#. Jara mengatasi pengangguran struktural, ,ntuk mengatasi pengangguran struktural
diperlukan berbagai langkah seperti pengadaan pendidikan dan pelatihan sebagai
persiapan untuk berkarier pada pekerjaan yang baru,memindahkan tenaga kerja dari
tempat yang tidak membutuhkan ke tempat yang membutuhkan ,meningkatkan
mobilitas tenaga kerja dan modal yang ada, dan mendirikan industri yang bersi!at
padat karya,sehingga mampu menampung tenaga kerja yang menganggur.
5. Jara mengatasi pengangguran !riksional, ,ntuk mengatasi pengangguran !riksional
adalah mengusahakan in!ormasi yang lengkap tentang permintaan dan penawaran
tenaga kerja,sehingga proses pelamaran,seleksi,dan pengambilan keputusan menerima
atau tidak berlangsung lebih epat.
&. Jara mengatasi pengangguran musiman, ,ntuk mengatasi pengangguran musiman
yaitu dengan pemberian in!ormasi yang jelas tentang adanya lowongan kerja pada
bidang lain dan melatih seseorang agar memiliki ketrampilan untuk dapat bekerja
pada masa menungguA musim tertentu.
0. Pengangguran .alam kur2a %hl%s
BAB III
PENUTUP
A. Kesm%ulan
3ondisi ketenagakerjaan di indonesia amatlah kurang dari harapan. Angka
pengangguran masih sangat tinggi, kualitas pekerja yang kurang memadai dan berbagai !ator
lain yang turut memburuk kondisi tenaga kerja di (ndonesia. 3ebijakan pemerintah berkenaan
dengan ketenagakerjaan (ndonesia belumlah ukup untuk mengentaskan para pekerja dari
kemiskinan.
B. "aran
Pemerintah dilarang mengambil keuntungan apapun dari Jamsostek, bahkan
sebaliknya. Pemerintah yang bertanggungjawab, harus memberikan kontribusi setiap tahun,
sehingga buruh bisa hidup layak. Pemerintah harus segera merubah sistem jaminan sosial
ketenagakerjaan, sehingga buruh korban P43 danburuh pensiunan akan mendapat tunjangan
layak dari Jamsostek. Sistem Jaminan sosial ketenagakerjaan yang baik akan mengurangi
kriminalitas sosial. "iberikan jaminan penegakan hukum dan kepastian berusaha terhadap
in)estor, sehingga in)estor tidak bingung terhadap banyaknya prosedur tidak resmiA dalam
proses pengurusan usaha, dan biaya'biaya yang tidak teratat. Baktor inilah membuat
pengusaha enggan berusaha di (ndonesi sehingga menyulitkan dalam menyalurka tenaga
kerja.
Da!tar Pustaka
Edi Suharto. 7#$$69 Pekerja Sosial di Dunia Industri. /andung 0 PT ;e!ika Aditama
Sadono Sukirno. 7#$$& !akro "konomi# $eori Pengantar, Edisi ke'5. Jakarta 0 ;aja
Wali Pers
2udrajat 3unoro. 7#$$<9 "konomika Pembangunan# $eori# !asala% dan &ebijakan
Edisi ke'&. *ogyakarta, ,PP ST(2 *3P+
Jase K Bire. 7#$$:9 Prinsip'prinsip "konomi, Edisi 3e =. Jakarta 0 Erlangga
www.google.om

Anda mungkin juga menyukai