Anda di halaman 1dari 29

Bagaimana Identifikasi Disritmia?

Semua interpretasi irama jantung harus


dikorelasikan dgn tanda-tanda klinis lainnya.
Treat the patient, not the monitor
Ada 2 tehnik identifikasi
Melihat seluruh bentuk EKG (perlu pengalaman)
Memisahkan masing-masing bentuk gelombang
(untuk pemula) Lihat pada lead II
EKG: Kunci untuk Interpretasi Disritmia
Gel. P = Depolarisasi Atrium
Gel. QRS = Depolarisasi Ventrikel
Gel. T = Repolarisasi Ventrikel
Pertanyaan 1: Adakah komplex QRS yg normal?
Jika tidak ada kemungkinannya:




Pertanyaan 2: Adakah gelombang P?
Jika tidak ada / tidak jelas kemungkinannya:



Pertanyaan 3: Adakah hubungan antara gel. P dengan kompleks QRS?
Jika tidak ada kemungkinannya:
1. Ventrikel Fibrilasi (VF)
2. Ventrikel Takikardia (VT)
3. Ventrikel Asistole (Asistole)
4. Pulseless Electrical Activity (PEA)
1. Supraventrikular Takikardia (SVT)
2. Atrial Fibrilasi (AF)
3. Atrial Fluter (Af)
1. Blok Atrio-ventrikular
(derajad 1, 2 atau total)
Analisa Disritmia pada EKG
Ventrikel Fibrilasi (VF)
Kriteria:
Tidak ada bentuk kompleks QRS yg normal
Frekwensi sangat cepat (300 600 x/menit)
Irama iregular, ukuran dan bentuk gelombang bervariasi
Ada 2 bentuk VF:
1. Kasar (coarse), timbul pada onset yang baru
Dapat dikoreksi dengan defibrilasi
2. Halus (fine), timbul sebelum asistole
Sulit dikoreksi dengan defibrilasi

Pengobatan: hanya defibrilasi
Ventricular Fibrillation
Heart Rate Rhythm P Wave PR Interval QRS
300-600 Extremely Absent N/A Fibrillatory
Irregular
Ventrikel Takikardia (VT)
Definisi: 3 beat ventrikel dgn frekwensi >100 x/mnt
Iramanya regular, bisa iregular (meskipun jarang)
Gangguan hemodinamik tergantung ada/tidaknya
disfungsi miokardium
Ciri khas:
Adanya AV disosiasi (gel. P tidak diikuti komplex QRS)
Pengobatan: tergantung hemodinamik
Jika stabil: obat-obat antiaritmia (amiodaron, lidocain)
Jika tidak stabil: defibrilasi
Ventricular Tachycardia
Heart Rate Rhythm P Wave PR Interval QRS
100-250 Regular AV disosiasi N/A Lebar
v a v v v v a v
Ventricular Tachycardia
(AV Disosiasi)
Ventrikel Asistole
Menunjukkan aktivitas listrik di ventrikel tidak ada lagi
(tidak ada kontraksi ventrikel)
Dapat terjadi primer o.k. terjadi henti jantung, atau
merupakan kelanjutan dari VF/PEA (Pulseless Electrical
Activity)
Meskipun sangat sulit, asistole harus dibedakan dgn
VF yang sangat halus (masih ada escape beat) o.k. VF
dengan defibrilasi mungkin masih dapat dibantu,
sedangkan asistole justru berbahaya
Ventrikel Asistole (standstill)
Heart Rate Rhythm P Wave PR interval QRS
Absent Absent Absent/present N/A Absent
Ventrikel Asistole
Resusitasi Jantung Paru
Supraventricular Tachycardia (SVT)
Heart Rate Rhythm P Wave PR Interval QRS
100-250 Regular Morfologi - Normal
(atrial rate) Abnormal
Supraventricular Tachycardia (SVT)
Atrial Fibrilasi (AF)
Gel.P sulit diidentifikasi (karena frekwensinya sangat cepat)
Frekwensi atrium 350-600 x/menit
Irama ventrikel iregular:
Lambat: <50 x/menit
Normal: 50-100 x/menit
Cepat: >100 x/menit
Pengobatan:
Jika stabil & frekwensinya cepat: digitalis, amiodarone, blocker,
Ca antagonist.
Jika tidak stabil: Kardioversi
Atrial Fibrillation
Heart Rate Rhythm P Wave PR Interval QRS
300-600 Iregular Morfologi - Normal
(atrial rate) Abnormal
Atrial Fibrillation
Atrial Flutter (Af)
Gel. P seperti gigi gergaji (saw-tooth
appearance)
Frekwensi atrium 250-350 x/menit
Irama ventrikel regular dengan frekwensi
biasanya 150 x/menit
Paling sering: 4:1 (4 atrium: 1 ventrikel)
Pengobatan: sama dgn AF
Atrial Flutter (4:1)
Heart Rate Rhythm P Wave PR Interval QRS
250-350 Regular Sawtooth - Normal
(atrial rate) Wave
Atrial Flutter (4:1)
Terapi DC Syok (Defibrilasi)
Adalah suatu proses memberikan sejumlah energi listrik
dari suatu alat electric shock (defibrillator) ke jantung.
Tujuannya:
membantu mengembalikan irama jantung normal pada
kondisi jantung yang mengalami disritmia berbahaya atau
kematian jantung mendadak
Alatnya disebut Defibrillator

Kata Kunci pemakaian defibrilator: Defibrilasi Dini
Defibrilasi Dini
Irama jantung yang paling sering terjadi pada
awal kematian jantung mendadak adalah
ventrikel fibrilasi.
Pengobatan yg paling efektif pada ventrikel
fibrilasi hanya DC syok.
Suksesnya defibrilasi sangat dipengaruhi
cepatnya tindakan.
Ventrikel fibrilasi cenderung menjadi asistol
dalam beberapa menit.
Rasionalisasi:
Hubungan Antara keberhasilan
Defibrilasi dengan Waktu
Time (minutes)
Defibrilator
Secara teknis pemakaian (mode) defibrilator dibedakan
atas:
1. Defibrilasi (kegawatan) = Unsyncronized
jika digunakan untuk terminasi VF & pulseless VT.
2. Kardioversi (elektif) = Syncronized
jika digunakan untuk terminasi VT, SVT, AF, Af.
Jenis-jenis defibrilator:
- Eksternal: manual & otomatis
- Internal: Implantable Cardioverter Defibrilator (ICD)
Bentuk Gelombang dan
Jumlah Energi
Energi pada defibrilator diatur sedemikian rupa agar energi
serendah mungkin, tetapi efektivitas dpt tercapai
Energi terlalu rendah terminasi disritmia gagal, jika terlalu
tinggi akan menyebabkan kerusakan miokard
Terdapat 2 bentuk gelombang renjatan yang dikeluarkan
tergantung alat defibrilator yang dipakai
Monofasik: aliran renjatan hanya satu arah
Bifasik: aliran renjatan dua arah, aliran yang kedua berlawanan
arah
Energi yang diberikan pada monofasik 200 J, 200-300 J dan 360 J.
Pada bifasik energi yang diberikan < 200 J.
Langkah-langkah Penggunaan
Defibrilator Secara Manual (1)
Hidupkan defibrilator
Pilih dosis energi yang akan diberikan
Pilih lead I, II atau III sebagai panduan irama EKG di
monitor atau dengan cara menempelkan pedal di dada
Letakkan pedal yang telah diolesi jeli pada dada
Pedal sternum dipegang tangan kiri, pedal apek
dipegang tangan kanan. Letakkan pada posisi yang
benar
Lihat monitor dan interpretasi iramanya
Beritahu penolong lainnya bahwa defibrilator akan di charge
Tekan tombol charge pada pedal apeks
Lihat monitor bahwa pedal telah fully charge
Penolong berkata: Im clear, youre clear, everybody clear, sambil
melihat apakah masih ada penolong lainnya yang kontak dengan
penderita
Tempelkan pedal pada dada penderita dengan tekanan 25 lb,
lalu tekan tombol discharge pada pedal apeks
Pedal jangan diangkat, lihat monitor apakah kita masih
memerlukan defibrilator, ulangi seperti hal diatas
Langkah-langkah Penggunaan
Defibrilator Secara Manual (2)
Jumlah Energi berdasarkan
Jenis Disritmia*
Jenis aritmia Energi (joule)
VF 200, 300, 360
VT 100, 200, 300, 360
SVT 100, 200, 300, 360
AF 100, 200, 300, 360
Af 50
* Defibrilator: monofasik

Anda mungkin juga menyukai