Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Mioma uterus adalah pertumbuhan jinak yang berkembang dari sel-sel otot
polos dalam dinding uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam
kepustakaan dikenal jugadengan istilah fibromioma, leiomioma, ataupun fibroid.
Berdasarkan otopsi, novack menemukan 27% anita berumur 2! tahun
mempunyai sarang mioma, pada anita yang berkulit hitam ditemukan lebih banyak.
"i #ndonesia mioma uteri ditemukan 2,$% & '',7% pada semua penderita ginekologi
yang diraat. (edangkan di )(*" "r. (oetomo (urabaya, myoma uteri ditemukan
menjadi penyakit ! besar yang ditemukan di poli kandungan sepanjang tahun ini.
Beberapa upaya pengobatan yang sampai saat ini sudah dilakukan adalah
dengan pembedahan, radioterapi dan observasi + pada myoma yang masih kecil ,
dengan kontrol setiap $-- bulan.
.eran serta peraat dalam peraatan pasca bedah / histerektomi sangat besar,
bukan saja dalam hal peraatan luka bekas opersi tetapi juga kesiapan klien
menghadapi kenyataan secara psikis.
2. Tujuan Penulisan
2.'. 0ujuan *mum
1dapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui asuhan
keperaatan pada klien post-op histerektomi atas indikasi myoma uteri.
2.2. 0ujuan 2husus
2.2.'. Mengetahui pengertian myoma uteri
2.2.2. Mengetahui penyebab atau factor predisposisi dan presipitasi pada klien
myoma uteri
2.2.$. Mengetahui diagnosa yang muncul pada klien post opersi histerektomi
dengan indiksi myoma uteri.
2.2.3. Mengetahui kesenjangan antara konsep dasar teori dengan penerapan
nyata di lapangan.
$. Batasan Masalah
.embahasan masalah pada makalah ini hanya terbatas pada asuhan keperaatan
pada klien post operasi histerektomi atas indikasi myoma uteri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAA
1. PEN!E"TIAN
Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang beasal dari otot uterus.
"ikenal juga dengan istilah fibromatosa, leimioma atau fibroid.
+ (arono, '%%% ,
Merupakan jenis tumor uterus yang paling sering. "apat bersifat
tunggal atau ganda, dan dapat mencapai ukuran besar. .erubahan ke arah
malignasi adalah jarang dan presentasi mioma tidak meningkatkan
kecendeungan terjadinya kanker cerviks atau endometrium. 2onsistensi
keras, dengan batas kapsul yang jelas, sehingga dapat dilepaskan dari
sekitarnya.
"ilaporkan, tidak pernah terjadi setelah menopause, bahkan yang
telah adapun biasanya mengecil bila mendekati masa menopause.
2. ETI#L#!I
4alaupun mioma uteri terjadi banyak tanpa penyebab, namun hasil
penelitian Miller dan 5ipschul6 yang mengutarakan baha terjadinya mioma
uteri tergantung pada sel-sel imatur yang terdapat pada 78ell 9est: yang
selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh estrogen.
9amun demikian, beberapa factor yang dapat menjadi factor
pendukung terjadinya mioma adalah ; anita usia $!-3! tahun, hamil pada
usia muda, genetic, 6at-6at karsinogenik, sedangkan yang menjadi factor
pencetus dari terjadinya myoma uteri adalah adanya sel yang imatur dan
terjadi pada grandemultipara.
$. JENIS
Berdasarkan posisi mioma terhadap lapisan-lapisan uterus, dapat dibagi
menjadi <
'. Myoma (ubmukosum
Myoma yang tumbuh dibaah endometrium dan menonjol ke dalam
rongga uterus.
2. Myoma #ntramural
Myoma terdapat di dinding uterus diantara serabut miometrium
$. Myoma (ubserosum
1pabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada
permukaan uterus, diliputi serosa.
%. TANDA DAN !EJALA
1danya myoma tidak selalu memberikan gejala karena itu myoma sering ditemukan
tanpa disengaja, yaitu pada saat pemeriksaan ginekologik. =ejala yang ditemukanpun
sangat tergantung pada tempat sarang myoma itu berada, besarnya tumor, perubahan
dan komplikasi yang terjadi + (arono, '%%% ,.
1dapun tanda-tanda yang umumnya terjadi adalah ;
0umor massa, dibaah perut
(ering kali penderita pergi ke dokter oleh karena adanya gejala ini.
.erdarahan yang abnormal
=angguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah hipermenorea,
menorragi, dan dapat juga terjadi metroragia. Beberapa factor yang
menjdi penyebab perdarahan ini, antara lain adalah ;
- pengaruh ovarium sehingga terjadilah hiperplasia endometrium
sampai adenokarsinoma endometrium.
- .ermukaan endometrium yang lebih luas dari pada biasa.
- 1trofi endometrium di atas mioma submukosum.
- Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya
sarang mioma diantara serabut miometrium, sehingga tidak dapat
menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik.
)asa 9yeri
)asa nyeri bukanlah gejala yang khas tetapi dapat timbul karena
gangguan sirkulasi darah pada sarang myoma, yang disertai nekrosis
setempat dan peradangan
=ejala dan 0anda penekanan
=angguan ini tergantung dari besar dan tempat moma uteri. .enekanan
pada kandung kemih akan menyebabkan poliuri, pada uretra dapat
menyebabkan retensio urine, pada ureter dapat menyebabkan hidroureter
dan hidronefrosis, pada rectum dapat menyebabkan obstipasi dan tenesia,
pada pembuluh darah dan pembuluh limfe di panggul dapat menyebabkan
edema tungkai dan nyeri panggul.
#nfertilitas dan 1bortus
#nfertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup atau menekan
atau menutup pars interstitial tuba, sedangkan mioma submukosum juga
memudahkan terjadinya abortus oleh karena distorsi rongga uterus.
&. PENAN!ANAN DAN PEN!#BATAN
)aat inap darurat diindikaikan apabila perdarahan mengancam jia atau nyeri akut
abdomen. .erencanaan tata laksana harus disesuaikan dan spesifik atas pertimbangan
; keparahan gejala, keinginan mempunyai anak di kemudian hari, dan ukuran tumor.
'. 2uretagge endometrium
"apat mengidentifikasi kelainan pada endometrium da menyingkirkan kemungkinan
keganasan endometrium. 1pabila leiomioma ukurannya kecil, tidak mengubah
rongga endometrium dan apabila endometrium menunjukkan perdarhan anvoluntair
maka dapat dipertimbangkan untuk menekanovarium dengan tablet kombinasi
estrogen-progestrin. >ormon & hormon tersebut harus digunakan dengan hati-hati,
karena dapat membangkitkan leiomioma yang sudah ada.
2. .engobatan operatif + Miomektomi dan >isterektomi ,
Miomektomi dianjurkan apbila pasien hendak mempertahankan atau meninkatkan
potensinya untuk hamil.
>isterektomi merupakan pengobatan definitive untuk gejala yang persisten. 9amun,
hiterektomi dianjurkan bagi pasien-pasien simptomatik yang tidak lagi menghendaki
anak di kemudian hari.
$. )adioterapi
0indakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga penderita
mengalami menopause. )adioterapi ini umumnya hanya dikerjakan kalau terdapat
kontra indikasi untuk tindakan operatif.
?aktor .redisposisi ;
*sia $! & 3! th
>amil usia muda
=enetik
Merokok
1lkohol
@at 2arsinogenik
?aktor .redisposisi ;
(el matur
=rande multipara
Myoma uteri
(ub mukosum (ub serosum #ntramural
.ost Aperasi >isterictomy
Bfek 1nestesi
0idak adekat
.eristaltik usus
2elemahan
)esiko gangguan
pemenuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
)esiko gangguan
pemenuhan kebutuhan
=angguan
aktifitas
5uka Aperasi
9yeri )esiko tinggi
infeksi
=angguan
integritas
kulit
8emas .erdarahan
PEME"ISAAN DIA!N#STI
"arah lengkap +"5,
DIA!N#SA EPE"A'ATAN (AN! MUN!IN MUN)UL
'. )esiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan tidak adekatnya peristaltik usus
2. =angguan aktifitas berhubungan dengan kelemahan
$. =angguan rasa nyaman; nyeri akut berhubungan dengan adanya luka operasi
3. =angguan harga diri berhubungan dengan ketidakmampuan mempunyai anak.
!. =angguan integritas kulit berhubungan dengan interupsi mekanis pada kulit atau
jaringan
-. 2urang pengetahuan tentang
7. )esiko gangguan pemenuhan kebutuhan cairan kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan pembatasan cairan peroral
C. )esiko tinggi gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan pasca
operatif.
"EN)ANA EPE"A'ATAN
N# DIA!N#SA
EPE"A'ATAN
TUJUAN "EN)ANA EPE"A'ATAN "ASI#NAL
'.
=angguan rasa nyaman ; nyeri
berhubungan dengan luka operasi
- Mengatakan baha rasa
sakit telah terkontrol
- 0ampak santai, dapat
beristirahat / tidur dan ikut
beraktivitas sesuai
kemampuan.
- 8atat umur dan berat pasien, masalah
medis/psikologis yang muncul kembli,
sensitivitas idiosinkratik analgetik dan
proses intra operasi +lokasi, ukuran, 6at-6at
anestesi, yang digunakan.
- Bvaluasi rasa sakit secara reguler +mis
setiap 2 jam D '2, catat karakteristik,
lokasi dan intensitas.
- 8atat munculnya rasa cemas/takut dan
hubungkan dengan lingkungan dan
persiapkan untuk prosedur
- 2aji tanda-tanda vital, perhatikan
takikardi, hipetnsi dan peningkatan
pernapasan, bahkan jika pasien
menyangkal adanya rasa sakit
- 2aji penyebab ketidaknyamanan yang
mungkin selain dari prosedur operasi.
- Berikan informasi mengenai sifat
ketidaknyamanan, sesuai kebutuhan.
- .endekatan pada manajemen rasa
sakit pasca opersi berdasarkan
kepada faktor-faktor variasi
multiple.
- (ediakan informasi mengenai
kebutuhan/efektivitas intervensi.
- .erhatikan hal-hal yang tidak dikethui +mis.
>asil biopsi, dan/atau persiapan inadekuat
dapat memperburuk persepsi pasienakan
rasa sakit.
- "apat mengindikasikan rasa sakit akut dan
ketidaknyamanan
- 2etidaknyamanan mungkin
disebabkan/diperburuk dengan penekanan
pada kateter indelling yang tidak tetap,
selang 9=, jarum parenteral.
- .ahami penyebab ketidaknyamanan
)esiko gangguan volume cairan kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan pembatasan masukan peroral
- Mempertahankan/menunjukka
n perubahan keseimbangan
cairan, dibuktikan oleh
- 5akukan reposisi sesuai petunjuk,
misalnya semi foler, miring
- "orong menggunakan teknik relaksasi,
misalnya latihan napas dalam, bimbingan
imajinasi, visualisasi.
- Berikan peraatan oral reguler
- Abservasi efek analgesik
- Berikan obat-obatan sesuai petunjuk
- 1asi tanda vital, pengisian kapiler, status
membran mukosa, turgor kulit.
- Mungkin mengurangi rasa sakit dan
meningkatkan sirkulasi. .osisi semi foler
dapat mengurangi tegangan otot abdominal
dan otot punggung artritis, sedangkan
miring mengurangi tekanan dorsal.
- 5epaskan tegangan otot< tingkatkan
perasaan kontrol yang mungkin dapat
meningkatkan kemampuan koping.
- Mengurangi ketidak nyamanan yang
dihubungkan dengan membran mukosa
yang kering pada 6at-6at anestesi, restriksi
oral.
- )espirasi mungkin menurun pada
pemberian narkotik, dan mungkin
menimbulkan efek-efek sinergistik dengn
6at-6at anestesi.
- 1nalgesik #E akan dengan segera mencapai
pusat rasa sakit, menimbulkan
penghilangan yang lebih efektif dengan
dosis kecil.
- #ndikasi keadekuatan volume sirkulasi.
>ipotensi ortostatik dapat terjadi dengan
resiko jatuh/vedera segera setelah
perubahan posisi
)esiko gangguan pemenuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan masukan
makanan tidak adekuat
keluaran urine yang adekuat,
tanda-tanda vital stabil,
membran mukosa lembab,
turgor kulit baik.
- .ola diet dengan masukan
kalori adekuat untuk
meningkatkan/mempertahanka
n berat badan yang tepat.
- 11i jumlah dan tipe masukan cairan.
*kur haluaran urine dengan akurat
- #dentifikasi rencana untuk
meningkatkan/mempertahankan
keseimbangan cairan optimal mis jadal
masukan cairan
- 2aji hasil test fungsi elektrolit +kolaborasi,
- Berikan/aasi hipealimentasi #E
- 2aji peristaltik usus klien
- .antau keadekuatan intake per parenteral
- Berikan masukan peroral bila peristaltik
baik dan tidak ada kontra indikasi.
- .asien tidak mengkonsumsi cairan sama
sekali mengakibatkan dehidrasi atau
mengganti cairan untuk masukan kalori
yang berdampak pada keseimbangan
elektrolit.
- Melibatkan pasien dalam rencana untuk
memperbaiki ketidakseimbangan
memperbaiki kesempatan untuk berhasil.
- .erpindahan cairan elektrolit, penurunan
fungsi ginjal dapat meluas mempengaruhi
penyembuhan pasien/prognosis dan
memerlukan intervensi tambahan.
- 0indakan darurat untuk memperbaiki
ketidakseimbangan cairan/elektrolit.
- 2embalinya peristaltik usus menendakan
keadekuatan sistem gastrointestinal setelah
diistirahatkan karena anestesi
- .engganti masukan peroral melalui
perparenteral selama bisisng usus belum
kembali normal
- 5atihan dimulai dari yang halus sampai
akhirnya yang lebih kasar
2urang pengetahuan tentang
prognosisi, perkembanagn penyakit dan
peraatan serta pengobatan pasca
operatif.
)esiko tinggi gangguan perfusi
jaringan berhubungan dengan
perdarahan pasca opersi
- Menuturkan pemahaman
kondisi, efek prosedur dan
pengobatan
- Memulai perubahan gaya hidup
yang diperlukan dan ikut serta
dalam progam peraatan.
.erfusi jaringan adekuat dengan tanda-
tanda; tanda vital stabil, adanya denyut
nadi perifer yang kuat, kulit
- 2olaborasi pemberian parenteral
- 0injau ulang pembedahan/prosedur khusus
yang dilakukan dan harapan masa datang
- 0injau ulang dan minta pasien/orang
terdekat untuk menunjukkan peraatan
luka/balutan jika diindikasikan.
#dentifikasi sumber-sumber untuk
persediaan.
- 2aji tingkat pemahaman klien
- "iskusikan terapi obat-obatan, meliputi
penggunaan resep dan anlgesik
- 0ekankan pentingnya kunjungan lanjutan
- 5ibatkan orang terdekat dalam program
pengajaran. Menyediakan instruksi
tertulis/materi pengajaran.
- *bah posisi secara perlahan di tempat
tidur dan pada saat pemindahan +terutama
pada pasien yang mendapatkan obat
anestesi ?luothene,
- .engganti masukan peroral.
- (ediakan pengetahuan dasar dimana pasien
dapat membuat pilihan.
- Meningkatkan kompetensi peraatan diri
dan meningkatkan kemandirian
- Berikan fasilitas perencanaan program
pengajaran pasca operasi.
- Meningkatkan kerjasama dengan regimen<
mengurangi risiko reaksi merugikan/efek-
efek yang tidak menguntungkan.
- Memantau perkembangan penyembuhan
dan mengevaluasi keefektifan regimen.
- Memberikan sumber-sumber tambahan
untuk referensi setelah penghentian.
- Mekanisme vasokonstriksi ditekan dan
akan bergerak dengan cepat pada kondisi
hipotensi
hangat/kering, kesadaran normal,
pengeluaran urine sesuai dengan
individu.
- Bantu latihan rentang gerak, meliputi
latihan aktif kaki dan lutut
- Bantu dengan ambulasi aal
- 8egah dengan menggunakan bantal yang
diletakkan dibaah lutut. #ngatkan pasien
agar tidak menyilangkan kaki atau duduk
dengan kaki trgntung lama.
- 2aji ekstremitas bagiian baah seperti
adany eritema, tanda >oman positif.
- .antau tanda-tanda vital, palpasie denyut
nadi perifer, catat suhu/arna dan
pengiisian kapiler. Bvaluasi aktu dan
pengeluaran urine.
- 2olaborasi pemberian cairan #E/ produk-
produk darah sesuai kebutuhan.
- Berikan obat-obatan antiembolik sesuai
indikasi.
- Menstimulasi sirkulasi perifer, membantu
mencegah terjadinya vena statis sehingga
menurunkan resiko pembentukan thrombus.
- Meningkatkan sirkulasi dan
mengembalikan fungsi normal organ
- Mencegah terjadinya sirkulasi vena statis
dan menurunkan risiko tromboplebitis.
- (irkulasi mungkin harus dibatasi untuk
beberapaposisi selama proses opersi,
sementara itu obat-obatan anestesi dan
menurunkan aktivitas dengan mengganggu
tonusitas vasomotor, kemungkinan
bendungan vascular dan peningkatan risiko
pembentukantrombus.
- Merupakan indicator dari volume sirkulasi
dan fungsi organ/perfusi jaringan yang
adekuat.
- Mempertahankan volume sirkulasi,
mendukung terjadinya perfusi jaringan.
- Meningkatkan pengembalian aliran vena
dan mencegah aliran vena stati untuk
menurunkan risiko trombosis.
=angguan integritas kulit berhubungan
dengan adanya interupsi mekanis pada
kulit tau jaringan.
- 0erjadi penyembuhan luka
- Mendemonstrasikan tingkah
laku / teknik untuk
meningkatkan kesembuhan dan
untuk mencegah koplikasi.
- Beri penguatan pada balutan
aal/penggantian sesuai indikasi.
=unakan teknik aseptic yang ketat.
- (ecara hati-hati lepaskan perekat +sesuai
arah pertumbuhan rambut, dan pembalut
padaaktu mengganti.
- =unakan sealant/barier kulit sebelum
perekat jika diperlukan. =unakan perekat
yang halus/ silk +hipoalergenik, untuk
membalut luka yang membutuhkan
pergantian balutan yang sering.
- .eriksa tegangan balutan. Beri perekat
pada pusat incisi menuju ke tepi dati
balutan luka. >indai menutup pada seluruh
ekstremitas.
- .eriksa luka secara teratur, catat
karakteristik dan integritas kulit.
- 2aji jumlah dan karakteristik cairan luka.
- .ertahankan ketepatan salran pengeluaran
- 5indungi luka dari perlukaan mekanis dan
kontaminasi. Mencegah akumulasi cairan
yang dapat menyebabkan ekskoriasi.
- Mengurangi risiko trauma kulit dan
gangguan pada luka.
- Menurunkan resiko terjadinya trauma kulit
atau abrasi dan memberikan perlindungan
tambahan untuk kulit atau jaringan yang
halus.
- "apat mengganggu atau membendung
sirkulasi pada luka sekaligus bagian distal
dari ekstremitas.
- .engenalan akan adanya kegagalan proses
penyembuhan luka/berkembangnya
komplikasi secara dini dapat mencegah
terjadinya kondisi yang lebih serius.
- Menurunnya cairan menandakan adanya
evolusi dari proses penyembuhan, apabila
pengeluaran cairan terus menerus atau
adanya eksudat yang bau menunjukkan
terjadinya komplikasi
- ?ailitasi letak kantong dekat luka,
cairan, berikan kantong penampung cairan
pada drain/insisi yang mengalami
pengeluaran yang berbau.
- 0inggikan daerah opersi sesuai dengan
kebutuhan.
- 0ekan arealatau insisiabdominal dan dada
dengan menggunakan bantal selama batuk
atau bergerak.
- #ngatkan pasien untuk tidak menyentuh
daerah luka
- Biarkan terjadi kontak antara luka dengan
udara sesegera mungkin tutup dengan kain
kasa tipis/bantalan sesuai kebutuhan.
- Bersihkan permukaan kulit dengan
menggunakan hidogen peroksida atau
dengan air yang mengalir dan sabun lunak
setelah daerah insisi ditutup.
- Berikan es pada daerah luka jika
dibutuhkan.
- =unakan korset pada abdomen bila
dibutuhkan.
menurunkan risiko terjadinya infeksi dan
kecelakaan secara kimiai pada jaringan /
kulit
- Meningkatkan pengembalian aliran vena
dan menurunkan pembentukan edema.
- Menetralisasi tekanan pada luka,
meminimalkan risiko terjadinya
ruptur/dehidens
- Mencegah kontaminasi luka.
- Membantu mengeringkan luka dan
memfasilitasi proses penyembuhan luka.
.emberian cahaya mungkindiperlukan
untuk mencegah iritasi bila tepi luka/sutura
bergesekan dengan pakaian/linen.
- Menurunkan kontaminasi kulit, membantu
dalam membersihkan eksudat.
- Menurunkan pembentukan edema yang
mungkin menyebabkan tekanan yang tidak
dapat diidentifikasi pada luka selama
periode pasca opersi tertentu.
- Memberi pengencangan tambahan pada
insisi yang berisiko tinggi + misalnya pada
#ntoleransi aktivitas berhubungan
dengan kelemahan fisik
=angguan harga diri berhubungan
- Menunjukkan teknik/ perilaku
yang memampukan kembali
melakukan aktivitas.
- Melaporkan kemampuan
melakukan peningkatan
toleransi aktivitas.
- #riigasi luka dengan menggunkana
debridement sesuai kebutuhan.
- 0ingkatkan tirah baring atau duduk.
Berikan lingkungan yang tenang. Batasi
pengunjung sesuai keperluan.
- *bah posisi dengan sering. Berikan
peraatan kulit yang baik.
- 5akukan tugas dengan cepat sesuai dengan
toleransi.
- 0ingkatkan aktivitas sesuai toleransi,
Bantu melakukan latihan rentang gerak
sendi pasif/aktif.
- "orong penggunaanteknik manajemen
stress, contoh relaksasi progresif,
visualisasi, bimbingan imajinasi. Berikan
aktivitas hiburan yang tepat, contohnya
menonton 0E, mendengarkan radio atau
membaca.
- Berikan aktu untuk
pasien yang obesitas ,
- Membuang jaringan nekrotik/luka eksudat
untuk meningkatkan penyembuhan.
- Meningkatkan ketenagan dan istirahat.
Menyediakan energi yang digunakan untuk
penyembuhan.
- Meingkatkan fungsi pernapasan dan
meminimalkan tekanan pada area tertentu
untuk menurunkan risiko kerusakan
jaringan.
- Memungkinkan periode istirahat tanpa
gangguan.
- 0irah baring lama dapat menurunkan
kemampuan. #ni dapat terjadi karena
keterbatasan aktivitas yang mengganggu
periode istirahat.
- Meningkatkan relaksasi dan penghematan
energi, memusatkan kemabali perhatian dan
dapt meningkatkan koping.
- Memberikan minat dan perhatian<
dengan ketidakmampuan mempunyai
anak.
Menyatakan penerimaan diri pada
situasi dan adaptasi terhadap perubahan
pada citra tubuh
mendengarkanmasalah dan ketakutan
pasien dan orang terdekat. "iskusikan
persepsi diri pasien sehubungan
denganantisipasi perubahan dan pola
hidup khusus.
- 2aji strss emosi klien. #dentifikasi
kehilangan pada klien / orang terdekat.
"orong klien untuk mengekspresikan
dengan tepat.
- Berikan informasi akurat, kuatkan
informasi yang didapat sebelumnya.
- 2etahui kekuatan individu, dan
identifikasi perilaku koping positif
sebelumnya.
- Berikan lingkungan terbuka pada klien
untuk mendiskusikan masalah seksualitas.
- .erhatikan perilaku menarik diri,
menganggap diri negatif, penggunaan
penolakan atau terlalu memasalahkan
perubahan actual/ yang ada.
memberikan kesempatan untuk
memperbaiki kesalahn konsep, contoh
anita tajut kehilangan keanitaannya dan
seksualitasnya, peningkatan berat badan
dan perubahan tkarena menopause.
- .eraat perlu menyadari apakah arti
tindakan ini terhadap pasien untuk
menghindari tindakan kurang hati-hati atau
terlalu menyendiri. 4anita merasa takut
akan ketidakmampuan memenuhi peran
reproduksi dan mengalami kehilangan.
- Memberikan kesempatan kepada klien
untuk bertanya dan mengasimilasi
informasi.
- Membantu dalam membuat kekuatan yang
telah ada bagi klien untuk digunakan dalam
situasisaat ini.
- Meningkatkan saling berbagi keyakinan /
nilai tentang subyek sensitive dan
mengidentifikasi kesalahan konsep/ mitos
yang dapt mempengaruhi penilaian situasi
- Mengidentifikasi tahap kehilangan/
kebutuhan intervensi.
- )ujuk konseling ke professional sesuai kebutuhan
+ kolaborasi ,
- Mungkin memerlukan bantuan tambahan
untuk mengatasi perasan kehilangan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Dynasty Sui
    Dynasty Sui
    Dokumen4 halaman
    Dynasty Sui
    Maulidia Alfiarista Sari
    Belum ada peringkat
  • Renang
    Renang
    Dokumen7 halaman
    Renang
    Maulidia Alfiarista Sari
    Belum ada peringkat
  • Sistem Peredaran Darah
    Sistem Peredaran Darah
    Dokumen4 halaman
    Sistem Peredaran Darah
    Maulidia Alfiarista Sari
    Belum ada peringkat
  • Mioma Uterus
    Mioma Uterus
    Dokumen16 halaman
    Mioma Uterus
    Maulidia Alfiarista Sari
    Belum ada peringkat
  • Artikel I Wayan Githa
    Artikel I Wayan Githa
    Dokumen7 halaman
    Artikel I Wayan Githa
    Maulidia Alfiarista Sari
    Belum ada peringkat
  • Askep Hemofilia
    Askep Hemofilia
    Dokumen6 halaman
    Askep Hemofilia
    Maulidia Alfiarista Sari
    Belum ada peringkat
  • CAH
    CAH
    Dokumen13 halaman
    CAH
    Maulidia Alfiarista Sari
    Belum ada peringkat
  • Abstract TOC
    Abstract TOC
    Dokumen7 halaman
    Abstract TOC
    Maulidia Alfiarista Sari
    Belum ada peringkat
  • Hi Perci Pide Mia
    Hi Perci Pide Mia
    Dokumen10 halaman
    Hi Perci Pide Mia
    Lenjos Adnan
    Belum ada peringkat
  • LP Fraktur
    LP Fraktur
    Dokumen11 halaman
    LP Fraktur
    Faisal Affandi
    Belum ada peringkat
  • Diabetes Melitus (DM)
    Diabetes Melitus (DM)
    Dokumen16 halaman
    Diabetes Melitus (DM)
    Rangga K BestSaputra
    Belum ada peringkat
  • Thypoid Pada Anak
    Thypoid Pada Anak
    Dokumen14 halaman
    Thypoid Pada Anak
    Widha Widyaningrum
    Belum ada peringkat
  • Kanker Serviks
    Kanker Serviks
    Dokumen43 halaman
    Kanker Serviks
    Zhen
    Belum ada peringkat
  • OPTIMASI WATER BIRTH
    OPTIMASI WATER BIRTH
    Dokumen20 halaman
    OPTIMASI WATER BIRTH
    Maulidia Alfiarista Sari
    Belum ada peringkat
  • Perawatan Kolostomi
    Perawatan Kolostomi
    Dokumen5 halaman
    Perawatan Kolostomi
    Maulidia Alfiarista Sari
    Belum ada peringkat
  • SOP Tetes Mata
    SOP Tetes Mata
    Dokumen3 halaman
    SOP Tetes Mata
    Maulidia Alfiarista Sari
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Dokumen9 halaman
    Laporan Pendahuluan
    angah_vyan
    Belum ada peringkat
  • OBS Febris
    OBS Febris
    Dokumen9 halaman
    OBS Febris
    Maulidia Alfiarista Sari
    Belum ada peringkat
  • Askep STRUMA (Pembesaran Teroit)
    Askep STRUMA (Pembesaran Teroit)
    Dokumen8 halaman
    Askep STRUMA (Pembesaran Teroit)
    IsTin
    67% (3)
  • AGUSTINA Gastritis
    AGUSTINA Gastritis
    Dokumen12 halaman
    AGUSTINA Gastritis
    Mico Rui
    Belum ada peringkat