Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Reaksi alergi atau hipersensitivitas adalah suatu respon imun berlebihan, dengan
derajat bervariasi mulai dari yang ringan sampai dengan berat, terhadap substansi yang
dalam keadaan normal sebenarnya tidak membahayakan. Sistem imun bertugas
melindungi tubuh terhadap substansi-substansi yang membahayakan (antigen). Namun
demikian, pada orang-orang yang peka, sistem imun tersebut dapat bereaksi seara
berlebihan terhadap substansi-substansi tersebut yang bagi kebanyakan orang biasanya
tidak membahayakan. !kibatnya, timbulah alergi.
"
!lergi yang dialami oleh masing-masing orang tidak sama. Sebagian orang hanya
alergi terhadap satu substansi, sedangkan sebagian lainnya mungkin alergi terhadap
berbagai maam substansi. #ayi dan anak keil umumnya lebih mudah mengalami alergi
karena sistem imun mereka masih belum berkembang sempurna dan dalam tara$
adaptasi terhadap lingkungan sekitar. !lergen akan menimbulkan reaksi alergi melalui
kontak langsung dengan kulit, saluran na$as (dihirup), saluran erna (konsumsi
makanan%minuman) atau injeksi (misalnya suntikan atau gigitan%sengatan serangga).
Reaksi alergi dapat berupa alergi musiman (seperti hay fever) yang dipiu oleh serbuk
sari tumbuhan. Reaksi alergi juga dapat dipiu oleh obat-obatan, makanan tertentu, debu
atau bulu binatang.
"
1
&istamin memiliki peranan penting dalam proses alergi. &istamin tersimpan di
dalam tubuh pada granula sel mast dan baso$il, terikat erat oleh polisakarida sel$at,
heparin, kondroitin sul$at dan suatu asam amino.
',(
)$ek biologis histamin dan ara
pelepasan dari jaringan sudah diketahui sejak "*"+ dan ,e-is ("*'.) melaporkan bah-a
histamin bertanggung ja-ab terhadap reaksi phenomena triple respons dan membuktikan
bah-a injeksi intradermal histamin menyebabkan bentol, urtika dan eritem. /roses
imunologik merupakan proses terpenting pelepasan histamin dari sel mast dan baso$il.
)$ek histamin timbul melalui aktivasi reseptor &
",
&
',
&
(
dan &
0.
reseptor &
"
dan &
'
terdapat pada membran pasa sinaptik. Reseptor &
"
pada sel otot polos, endotel dan otak.
Reseptor &
'
pada mukosa lambung. Reseptor &
(
berada di otak, pleksus myenterikus dan
sara$ lainnya. Reseptor &0 berada di sumsum tulang dan sel-sel hematopoetik.
',0
!pabila reseptor-reseptor tersebut teraktivasi, maka histamin akan keluar dari sel
dan menyebabkan berbagai e$ek di dalam tubuh. Salah satu e$ek histamin yang sudah
sangat dikenal adalah e$ek yang berhubungan dengan reseptor &
"
dan &
'.
0,1
2ntuk itulah
diperlukan obat-obat antihistamin yang bekerja dengan menghambat proses pelepasan
dari dalam sel sehingga dapat mengobati gejala yang diakibatkan oleh pelepasan dari
dalam tubuh seara berlebihan.
/ada makalah ini akan dibahas mengenai obat antihistamin yang bekerja pada
reseptor &
"
generasi kedua yaitu loratadine yang dalam kehidupan sehari-hari sering
digunakan sebagai pengobatan alergi. #erikut ini akan dijelaskan mengenai antihistamin
loratadine yang meliputi de$inisi, si$at kimia, indikasi, mekanisme kerja,
$armakokinetika, $armakodinamik, e$ek samping, kontraindikasi, dosis 3 ara pemberian,
interaksi obat serta nama dagang dengan tujuan memberikan in$ormasi kepada pembaa.
2
BAB II
ISI
A. Struktur kimia
Sejak #ovet dan Staub ("*(.) menemukan ikatan amine berisi ether phenoli
yang bersi$at antagonis terhadap e$ek histamin pada reseptor &
",
maka bahan tersebut
kemudian dikembangkan menjadi bahan obat antihistamin tahun "*0+.

4bat antihistamin
merupakan obat yang memiliki e$ek mela-an kerja histamin dengan ara memblok pada
masing-masing reseptor histamin. ,oratadine merupakan antihistamin trisiklik dan
termasuk derivat a5atadin. ,oratadine termasuk antihistamin kelompok non sedati$
karena tidak menembus sa-ar darah otak sehingga tidak memberikan e$ek sedasi dengan
aktivitas bekerja antagonis seara selekti$ pada reseptor &
"
peri$eral.
0,6,.
,oratadine
berbentuk serbuk ber-arna putih tulang dan tidak larut dalam air, tetapi mudah larut
dalam alkohol, aseton dan kloro$orm.
7

8ugus kimianya mirip imipramine. #erat molekul loratadine adalah (7'.77 g%mol
dengan rumus kimianya 9
''
&
'(
9lN
'
4
'

()thyl 0-(7-hloro-1,6-dihydro-""&-
ben5o:1,6;ylohepta:",'-b;pyridin-""-ylidine)-"-piperidinearbo<ylate)
.
Struktur kimia
loratadine dapat dilihat dari 8ambar ".
*
3
Gambar 1. Struktur kimia loratadine
*
B. Indikasi
,oratadine digunakan untuk gejala alergi seperti hay fever (rhinitis alergi),
urtikaria dan alergi kulit lainnya. 2ntuk rhinitis alergi loratadine e$ekti$ baik untuk gejala
nasal dan mata, seperti bersin, runny nose, gatal atau rasa terbakar pada mata
(konjungtivitis).
*
C. Mekanisme er!a
,oratadine merupakan antihistamin trisiklik, bereaksi seara selekti$ sebagai
antagonis dari resptor histamin &
"
peri$er. ,oratadine menembus sistem sara$ pusat
dengan daya yang sangat lemah, hal ini berkaitan dengan si$atnya yang li$opobik dan
a$initasnya pada /-glikoprotein yang berada pada sel-sel endotel pembuluh darah di
sistem sara$ pusat.
*,"+,""
,oratadine mempengaruhi pelepasan mediator dari sel mast dengan menghambat
in$lu< ion kalsium melintasi sel mast atau membran baso$il plasma, atau menghambat
pelepasan ion kalsium intraseluler dalam sel. 4bat ini menghambat reaksi alergi dengan
4
bekerja pada leukotriene dan prostaglandin, atau dengan menghasilkan e$ek anti-platelet
activating factor.
0
D. "armak#kinetika
=armakokinetika adalah ilmu yang mempelajari tentang nasib obat dalam tubuh
yang meliputi absorbsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi (ekskresi). !bsorpsi
merupakan proses penyerapan obat dari tempat pemberian, menyangkut kelengkapan dan
keepatan proses. Setelah diabsorpsi obat akan didistribusi keseluruh tubuh melalui
sirkulasi darah, karena selain tergantung dari aliran darah, distribusi obat juga ditentukan
oleh si$at $isikokimianya. #iotrans$ormasi atau lebih dikenal dengan metabolisme obat,
adalah proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan dikatalisis oleh
en5im. /ada proses ini molekul obat diubah menjadi lebih polar atau lebih mudah larut
dalam air dan kurang larut dalam lemak, sehingga lebih mudah diekskresi melalui ginjal.
)liminasi obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ ekskresi dalam bentuk
metabolit hasil biotrans$ormasi (dalam bentuk asalnya). 4bat (metabolit polar) lebih
epat diekskresi daripada obat larut lemak, keuali yang melalui paru. 8injal merupakan
organ ekskresi yang terpenting dimana sebagian besar obat diekskresikan melalui ginjal.
0
>aka, setelah masuk ke dalam tubuh, loratadine juga akan mengalami absorbsi,
distribusi, metabolisme, dan eliminasi (ekskresi).
,oratadine diberikan seara oral, diabsorbsi sangat baik melalui saluran erna dan
melalui dimetabolisme hati, loratadine dimetabolisir oleh isoen5im ytohrome /-01+,
termasuk 9?/(!0, 9?/'@6. >ulai kerjanya dalam "-' jam, -aktu paruhnya diatas 7-""
jam (rata-rata (-'+ jam), mula kerja sangat epat dan lama kerja panjang. ,oratadine
hampir semua (*.-**A) terikat dengan protein plasma menjadi desarbo-
5
etho<yloratadine, sekitar 0+A metabolit yang diekskresikan melalui urine dan $aees,
e$ek kardiotoksik tidak pernah dilaporkan pada pemakaian bersama ketokona5ole atau
eritromisin.
(,0
Sisa loratadine yang tidak dimetabolisme bisa ditemukan di urine. /ada
pemberian 0+ mg satu kali sehari selama "+ hari ternyata mendapatkan kadar punak dan
-aktu yang diperlukan tidak banyak berbeda setiap harinya hal ini menunjukkan bah-a
tidak ada kumulasi, obat ini di distribusi luas ke berbagai jaringan tubuh. >atabolitnya
yaitu desarboetbo<y-loratadin (@9,) bersi$at akti$ seara $armakologi lan juga tidak
ada kumulasi.
*,"'

E. "armak#dinamik
=armakodinamika mempelajari kegiatan obat terhadap organisme hidup, terutama
ara dan mekanisme kerjanya, reaksi $isiologi, serta e$ek teraupetik yang ditimbulkannya.
Singkatnya $armakodinamika menakup semua e$ek yang dilakukan obat terhadap tubuh.
2ntuk dapat menimbulkan e$ek, suatu obat harus berada dalam konsentrasi punak dalam
plasma. Setelah obat menapai tempat aksinya, obat akan berikatan dengan reseptornya,
dimana obat yang bersi$at agonis (5at yang dapat memberikan e$ek yang sama seperti
sara$ pauannya) akan dapat menimbulkan e$ek. @engan meranang pengaturan dosis
menoba untuk menapai konsentrasi spesi$ik obat pada reseptor untuk menghasilkan
respon optimal dengan e$ek samping yang minimal.
0
1. Antag#nisme ter$ada% $istamin
,oratadine menghambat e$ek histamin pada pembuluh darah, bronkus dan
bermaam-maam otot polos. Selain itu, loratadine berman$aat untuk mengobati reaksi
hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamin endogen yang
berlebihan.
(
6
Bhasiat utama loratadine terutama sebagai kompetiti$ inhibitor pada reseptor
histamin sehingga dapat menghambat e$ek histamin berupa vasodilatasi dan peningkatan
permeabilitas kapiler yang seara klinis berupa eritem, urtika dan rasa gatal.
&. 't#t %#l#s
Seara umum loratadine e$ekti$ menghambat kerja histamin pada otot polos (usus,
bronkus).
(
(. Permeabilitas ka%iler
/eninggian permeabilitas kapiler dan edem akibat histamin dapat dihambat
dengan e$ekti$ oleh loratadine.
(
). *eaksi antialergi dan antiin+lamasi
!ktivitas antialergi dan antiin$lamasi pada loratadine memiliki mekanisme yang
beraneka ragam. !ktivitas antialergi seperti inhibisi pelepasan mediator dari sel mast dan
baso$il terlibat di dalam e$ek inhibisi pada saluran ion kalsium yang mengurangi
pemasukan kalsium melalui deplesi simpanan kalsium intraseluler. ,oratadine bekerja
sebagai antiin$lamasi yaitu ketika histamin telah berikatan dengan reseptor dan
menimbulkan gejala klinis. >ekanisme aksi tersebut yaitu dengan menghambat adhesi
molekul kemotaksis (eosino$il) dan mediator lain yang mengatur produksi sitokin dan
prostatglandin.

/engobatan dengan loratadine seara oral mengurangi respon a-al pada
alergen yang timbul pada konjungtiva, hidung, saluran na$as ba-ah dan kulit.
'
,. Susunan sara+ %usat
,oratadine, ter$enadin, astemi5ol, tidak atau sangat sedikit menembus sa-ar darah
otak sehingga pada kebanyakan pasien biasanya tidak menyebabkan kantuk, gangguan
7
koordinasi atau e$ek lain pada SS/. 4bat-obat tersebut digolongkan sebagai antihistamin
nonsedati$.
(
". E+ek Sam%ing
)$ek samping adalah e$ek yang tidak diinginkan dari pemberian suatu obat dalam
dosis terapi. /engaturan dosis yang tepat dan penggunaan obat sesuai aturan dapat
meminimalkan terjadinya e$ek samping.
)$ek sampingnya yang timbul pada penggunaan loratadine yang ringan
diantaranya adalah lemah, $otosensitivitas, shok ana$ilaksis, ruam, dermatitis, sakit
kepala, $atigue, mulut kering,retensi urine.
',*

8ambar ". !&
"
memiliki e$ek penghambatan in$lamasi melalui reseptor &
"
. !kan
tetapi !&
"
juga memiliki e$ek di luar kerja reseptor &
"
pada sistem sara$ pusat yaitu
di muskarinik, a-adrenergik, reseptor serotonin dan saluran ion kardiak. (Simon, '++0)
8
G. #ntra Indikasi
,oratadine dikontraindikasikan pada orang yang hipersensiti$ terhadap
antihistamin khusus atau terkait seara struktural, gangguan $ungsi hati.
*
H. D#sis dan Cara %emberian
,oratadine tersedia dalam bentuk tablet "+ mgC sirup mengandung 1 mg%1 ml.
@osis untuk de-asa ialah "+ mg " kali sehari. 2ntuk anak '-"' tahun dengan berat badan
D(+ kg tablet "+ mg " kali sehari bisa juga sirup ' sendok teh " kali sehari, ## E(+ kg
tablet 1 mg " kali sehari atau sirup " sendok teh " kali sehari.
*,"(
I. Interaksi 'bat
Substansi yang beraksi sebagai inhibitor 9?/(!0, seperti ketokona5ole,
eritromisin atau simetidin, inhibitor protein (ritonavir, indinavir, saFuinavir, nel$inavir)
menyebabkan meningkatnya kadar plasma loratadine.
*
-. Nama Dagang
#eberapa nama dagang dari loratadineG
*
Alernitis (Hkapharmindo) tablet "+ mg
All#$e. (Balbe =arma) tablet "+ mg dan sirup 1mg%1ml (6+ ml)
All#ris (Sanbe) tablet "+ mg
An$issen (Sunti Sepuri) tablet "+ mg, sirup 1mg%1ml (6+ ml)
Anl#s (Sando5) tablet salut selaput "+ mg
Clari$is (,api) tablet "+ mg
Claritin (Shering-/lough) tablet "+ mg, sirup 1 mg%1 ml 6+ ml), tablet e$$ervesent "+
mg
9
Cr#nitin (8>/) tablet "+ mg
Hisr#le. (Bonime<) tablet "+ mg dan sirup 1 mg%1 ml (6+ ml)
Histaritin (>edikon /rima) tablet "+ mg
Imune. (?upharin B) tablet "+ mg dan sirup 1 mg%1 ml (6+ ml)
In/larin (Hnterbat) tablet "+ mg dan sirup 1 mg%1 ml (6+ ml)
linset (#erno$arm) tablet "+ mg dan kaplet "+ mg
Lergia (>eosin) tablet "+ mg
Lesidas (Balbe =arma) tablet "+ mg dan sirup 1 mg%1 ml (6+ ml)
L#ran (guardian /harmatama) tablet "+ mg dan kaplet "+ mg
L#ratadine (&e<pharm) tablet "+ mg dan sirup 1 mg%1 ml (6+ ml)
N#sedin (9ombiphar) tablet "+ mg dan sirup 1 mg%1 ml (6+ ml)
Pr#$istin (>epro$arm) tablet "+ mg
*a$istin (Bimia =arma) tablet "+ mg
*i$est (4tto) Baplet "+ mg dan sirup 1 mg%1 ml (6+ ml)
S#$#tin (Soho) tablet "+ mg
0inni/ (Niholas) tablet "+ mg
1inatin (H$ars) Baplet "+ mg
10
DA"0A* PUS0AA
". !nonymous. >H>S Hndonesia /etunjuk Bonsultasi )d.'++*%'+"+. #huana Hlmu
/opuler.'++*.
'. Simons =)R. @rugs therapy advaned in &
"
antihistamines. N )ngl I >ed '++0C
(1"G'".
(. 2din S dan &edi R.@. Histamin dan Alergi. dalamG Sulistia, 8.8 =armakologi
dan Jerapi. ed. 0. /enerbit =B 2H. Iakarta. "***. hlm. '10.
0. /utra H#. /emakaian antihistamin pada anak. #agian Hlmu Besehatan Bulit dan
Belamin =akultas Bedokteran 2S2.'++7.
1. !nonymous. @iktat $armakologi H )disi 0. #agian =armakologi =akultas Bedokteran
2N,!>. '++6%'++..
6. Siti !isah. Urtikaria. dalamG !dhi Iuanda, Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin.)d.(. /enerbit =B 2H. .Iakarta. "***. hlm. "1(-*.
.. Sudigdo !di. Urtikaria. dalam G >ar-ali &. Ilmu Penyakit Kulit. /enerbit
&ipokrates. Iakarta. "**7. hlm. '++-'+1
7. !nonymous. Hn$ormasi obat @inas Besehatan /rovinsi Ia-a #arat.mht di do-nload
tanggal "* Iuli '+"+.
*. !nonymous. ,oratadine. @i do-nload tanggal "* Iuli '+"+ ---.-ikipedia, the $ree
enylopedia.mht.
"+. Jimmerman &. =ators involved in the absene o$ sedative e$$ets by the seond
generation antihistamines. !llergy '+++C11G Suppl 6+G1-"+.
"". 9hen 9, &anson ), Katson IK, ,ee IS. /-glyoprotein limits the brain penetration o$
nonsedatingbut not sedating &"-antagonists. @rug >etab @ispos '++(C("G("'-7.
"'. 8apar RS. =armakologi obat-obat antihistamin non sedati$ pada penyakit alergi.
#agian =armakologi =B 2S2. '++(."-0.
"(. >onson B, Shoenstadt !. ,oratadine. e>)dJL.'++*. di do-nload tanggal "* Iuli
'+"+ ---.loratadine.mht.
11
12

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Obat
    Daftar Obat
    Dokumen3 halaman
    Daftar Obat
    Afrilya Christy Sitepu
    Belum ada peringkat
  • Timbal
    Timbal
    Dokumen26 halaman
    Timbal
    Afrilya Christy Sitepu
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Forensik
    Daftar Pustaka Forensik
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka Forensik
    Afrilya Christy Sitepu
    Belum ada peringkat
  • Timbal
    Timbal
    Dokumen26 halaman
    Timbal
    Afrilya Christy Sitepu
    Belum ada peringkat