Review Buku Manajemen Transportasi (Pertemuan 7 : Keterkaitan Analok dan Transportasi)
Disusun oleh : Utari Ardiyanti NIM. 21040111130082
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012
Salah satu faktor utama yang memegang peranan utama dalam penetapan lokasi industry atau kegiatan ekonomi lainnya adalah besarnya biaya transportasi. Hal tersebut disebabkan oleh biaya trasnportasi merupakan salah satu komponen biaya produksi. Besar kecilnya biaya transportasi yang merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan lokasi suatu industri adalah tergantung pada berat barang yang diangkut. Bila bahan baku lebih berat daripada barang jadi, lokasi industri sebaiknya dekat dengan lokasi bahan baku (raw material oriented). Bila bahan baku lebih ringan daripada daripada bahan jadi, pilihan lokasi industry dekat ke pasar (market oriented). Bila bahan baku dan barang jadi sama beratnya, lokasi industry berada diantara lokasi bahan baku dan lokasi pasar (intermediate oriented). Distribusi fisik merupkan sambungan kunci (key link) antara produksi dan pemasaran yang akan meningkatkan pofitabilitas bagi perusahaan. Berikut gambar system distribusi fisik dan kegiatan fungsional yang tercakup didalamnya.
Transportasi mempunyai dampak atas lokasi pasar maupun lokasi industry. Sesunguhnya, tarif memainkan peran yang cukup besar dalam lokasi pasaran. Tentunya dampak tarif tergantung pada hubungannya dengan marjin laba dan nilai akhir suatu barang. Kalau semua biaya produksi adalah sama untuk lokasi yang berbeda, kecuali kalau ada pengaruh transportasi, maka industri cenderung untuk melokasikan pabriknya diwilayah yang biaya transportasinya terendah. Pemasaran modern yang memiliki konsep kepuasan pelanggan tidaklah stabil dan tidaklah berarti terjadinya pengotaan wilayah pasaran. Seperti halnya pengaruh atas industry, transportasi yang lebih baik mengarah pada spesialisasi dann metode skala besar delam pemasaran. Kaitan antara tariff transportasi dengan harga produk ialah tergantung pada komposisi harga pokok dan biaya transportasi yang dibebankan pada barang. Jadi 1 2 3 6 7 8 9 10 0 11 4 5 1. Perencanaan dan administrasi distribubusi 2. Pengolahan order 3. Menejemen persediaan 4. Penerimaan 5. Pengangkutan ke dalam 6. Pengemasan 7. Pergudangan dalam pabrik 8. Pengiriman 9. Pengiriman ke luar 10. Pergudangan di lapangan 11. Pelayanan langganan pangkal tolak dari mendesain system distribusi fisik adalah dengan menelaah apa yang diinginkan oleh langganan dan apa yang ditawarkan oleh pesaing. Dari segi pemasaran, pemasar (marketer) sangat berkepentingan dalam kelpuasan mengenai transportasi pada perusahaannya. Pemilihan perusahaan transportasi akan sangat mempengaruhi kebijaksanaan harga produk, ketepatan waktu penyebaran, dan kondidi barang dikala tiba. Kesemuanya itu mempengaruhi kepuasan langganan. Manajemen dari suatu pengoperasian angkutan barang pada sutu industry manufaktur, merupakan tanggung jawab lini karena sasaran utama perusahaan itu adalah mencapai keuntungan dari upaya memuaskan langganan. Manajer transportasi bukan hanya harus memiliki kualifikasi pengetahuan atau ketrampilan teknis, tetapi harus memenuhi criteria luwes dan tegas. Tidak semua industry terlibat penuh dalam jasa angkutan. Kadang-kadang beberapa kegiatan disubkontrakkan pada perusahaan jasa angkutan yang khusus menangani hal ini secara professional. Sasaran manajemen transportasi dalam industri atau perusahaan adalah memberikan pelayanan intern demi kepuasan langganan dan biaya yang terlihat dibebankan at cost pada langganan menurut proporsi yang wajar. Menurut definisi yang umumnya berlaku, manajemen transportasi adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh penguasa transportasi atau unit dalam organisasi ondustri atau perdagangan dan jasa lain untuk memindahkan barang atau penumpang dari suatu lokasi ke lokasi lain secara efektif dan efisien. Organisasi yang sehat tidak hanya dibutuhkan dalam bidang industri, perdagangan, perbankan, tetapi juga dalam bidang jasa angkutan. Tiap perusahan membutuhkan jasa angkutan yang berbeda-beda. Pengangkutan personalia, pemgiriman barang, kemampuan layanan kendaraan merupakan dasar bagi struktur organisasi bidang jasa angkutan. Setelah menyiapkan suatu struktur organisasi perlu kiranya suatu fleksibilitas dalam bentuk terakhir yang akan diterima dengan baik. Jadi intinya setiap bisnis itu menghadapi masalah transportasi dan penyelesaiannya tergantung dari besar dan jenis perusahaan tersebut.
Sumber : Nasution, H.M.N. 1996. Manajemen Transportasi : Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia : Jakarta