Anda di halaman 1dari 5

Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa komponen

dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa
pemograman.
Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur
beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat
digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file).
[1]
Pada umumnya CSS dipakai untuk
memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.
[1]

CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran
border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks,
margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya.
[1]
CSS adalah bahasa style sheet yang
digunakan untuk mengatur tampilan dokumen.
[2]
Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk
menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.
[2]

Daftar isi
1 Sejarah CSS
2 Versi
3 Penulisan
o 3.1 Inline Style Sheet
o 3.2 Embedded Style Sheet
4 Sifat CSS
5 Fakta Menggunakan CSS
6 Contoh Berkas CSS
7 Referensi
8 Pranala luar
Sejarah CSS
Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara
berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah-anak (parent-child) pada setiap style.
[3]

CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web
Consortium atau W3C pada tahun 1996.
[2]
Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan
Netscape melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati
dengan standar CSS.
[3]

Versi
Untuk saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, dan CSS3. CSS1 dikembangkan
berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah versi terbaru
dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam desain website. CSS2 mendukung
penentuan posisi konten, downloadable, huruf font, tampilan pada tabel /table layout dan media
tipe untuk printer. Kehadiran versi CSS yang kedua diharapkan lebih baik dari versi pertama dan
kedua.
CSS3 juga dapat melakukan animasi pada halaman website, diantaranya animasi warna hingga
animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada
smartphone dengan dukungan fitur baru yakni media query. Selain itu, banyak fitur baru pada
CSS3 seperti: multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan
CSS Object Model.
[4]

Penulisan
Saat masuk pada bagian CSS, sering dijumpai kode sebagai berikut:
h1 {
color: #0789de;
}
Bagian pertama sebelum tanda '{}' dinamakan selector, sedangkan yang diapit oleh '{}' disebut
declaration yang terdiri dari dua unsur, yaitu property dan value.
[5]
Selector dalam pernyataan di
atas adalah h1, sedangkan color adalah property, dan #0789de adalah value.
[5]

Selain itu ada tiga metode penulisan CSS atribut, yaitu :
[6]

Inline Style Sheet
CSS didefinisikan langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Cara penulisannya cukup
dengan menambahkan atribut style="..." dalam tag HTML tersebut.
[6]
Style hanya akan berlaku
pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan memengaruhi tag HTML yang lain.
[6]

Contoh penulisan CSS dengan metode Inline Style Sheet
[6]
:
<html>
<head>
<title>Contoh Bentuk Inline </title>
</head>
<body bgcolor="#FFFFFF">
<p id="cth1">
Ini adalah contoh tag P tanpadiformat menggunakan CSS </p>

<p id="cth2" style="font-size:20pt">
Tag P ini diformat dengan besar font 20 point </p>

<p id="cth3" style="font-size:14pt; color:red">
Tag P ini diformat dengan besar font 14 point, dan menggunakan warna merah
</p>
</body>
</html>
Embedded Style Sheet
CSS didefinisikan terlebih dahulu dalam tag <style> ... </style> di atas tag <body>.
[6]
Pada
pendefinisian ini disebutkan atribut-atribut CSS yang akan digunakan untuk tag-tag HTML, yang
selanjutnya dapat digunakan oleh tag HTML yang bersangkutan.
[6]

Contoh penggunaan CSS dengan metode Embedded Style Sheet :
[6]

<html>
<head>
<title>Contoh Bentuk Embedded</title>
</head>
<style>
body {background:#0000FF; color:#FFFF00; margin-left:0.5in}
h1 {font-size:18pt; color:#FF0000}
p {font-size:12pt; font-family:arial; text-indent:0.5in}
</style>

<body>
<h1 id="cth1">Judul ini berukuran 18 dengan warna merah!</h1>
<p id="cth2">Tag p ini di format dengan besar font 12 point dengan tipe font
Arial dan mempunyai identasi 0.5 inch </p>
<p id="cth3">Yang perlu diperhatikan juga bahwa body disini telah diformat
dengan margin kiri 0.5 inch dan warna background biru</p>
</body>
</html>
Sifat CSS
Ada dua sifat CSS yaitu internal dan eksternal.
[7]
Jika internal yang dipilih, maka skrip itu
dimasukkan secara langsung ke halaman website yang akan didesain.
[7]
Kalau halaman web yang
lain akan didesain dengan model yang sama, maka skrip CSS itu harus dimasukkan lagi ke dalam
halaman web yang lain itu.
[7]

Sifat yang kedua adalah eksternal di mana skrip CSS dipisahkan dan diletakkan dalam berkas
khusus.
[7]
Nanti, cukup gunakan semacam tautan menuju berkas CSS itu jika halaman web yang
didesain akan dibuat seperti model yang ada di skrip tersebut.
[7]

Fakta Menggunakan CSS
Fakta Menggunakan CSS diantaranya :
[8]

Telah didukung oleh kebanyakan browser versi terbaru, tetapi tidak didukung oleh
browser-browser lama.
Lebih fleksibel dalam penempatan posisi layout. Dalam layouting CSS, kita mengenal Z-
Index untuk menempatkan objek dalam posisi yang sama.
Menjaga HTML dalam penggunaan tag yang minimal, hal ini berpengaruh terhadap
ukuran berkas dan kecepatan pengunduhan.
Dapat menampilkan konten utama terlebih dahulu, sementara gambar dapat ditampilkan
sesudahnya.
Penerjemahan CSS setiap browser berbeda, tata letak akan berubah jika dilihat di
berbagai browser
CSS adalah layouting "Masa Depan" dengan penggabungan bersama XHTML.
Contoh Berkas CSS
[9]

<html>
<head>
<style type="text/css">
body
{
background-color:#d0e4fe;
}
h1
{
color:orange;
text-align:center;
}
p
{
font-family:"Times New Roman";
font-size:20px;
}
</style>
</head>

<body>

<h1>CSS example!</h1>
<p>This is a paragraph.</p>

</body>
</html>
Referensi
1. ^
a

b

c
Slamet Riyanto, Membuat Web Portal Multi Bahasa Jomla 1.5X + CD, halaman
236. Elex Media Komputindo.
2. ^
a

b

c
Dominikus Juju & Matamaya Studio, Seri Penuntun Praktis Join Multiply,
halaman 95. Elex Media Komputindo.
3. ^
a

b
Sulistyawan, Rubianto, Rahmad Saleh, Modifikasi Blog Multiply dengan CSS,
halaman 32. Elex Media Komputindo.
4. ^ "CSS 3 Introduction". W3Schools.
5. ^
a

b
Untung Julianto, Modifikator Blogger + CD, halaman 22. Elex Media Komputindo.
6. ^
a

b

c

d

e

f

g
Untung Rahardja, Augury El Rayeb, & Asep Saefullah (2009). Siapa saja
bisa membuat website dengan CSS dan HTML, halaman 37-41. Andi Yogyakarta.
7. ^
a

b

c

d

e
Jubilee Enterprise, Seri Penuntun Praktis : Trik Cepat Dreamweaver Cs3,
halaman 97. Elex Media Komputindo.
8. ^ Pupung Budi Purnama, Kiat Praktis Menjadi Desainer Web Profesional, halaman 8.
Elex Media Komputindo.
9. ^ Situs W3C Contoh CSS, Diakses pada 09 Mei 2010.
Pranala luar

Wikibuku memiliki buku bertajuk
Pemrograman CSS
(Inggris) Spesifikasi CSS 1.0
(Inggris) Spesifikasi CSS 2.1
(Inggris) Tutorial CSS
(Inggris) Instant CSS Code
(Inggris) Referensi CSS
(Indonesia) [1]

Anda mungkin juga menyukai