Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Diambil 5mL diencerkankedalamlabu 50 mL
kadarsampel yang akandibaca
PerhitunganAkurasi
Akurasi Sampel + Standar Total kadar
Akurasi
80%
50 ppm sebanyak 5 mL
M
1
.V
1
= M
2
.V
2
100ppm.V
1
=40ppm.10mL
V
1
= 4 mL
Standardiambil4 mL
50 ppm + 40 ppm=
90 ppm
Akurasi
100%
50 ppm sebanyak 5 mL
M
1
.V
1
= M
2
.V
2
100ppm.V
1
=50ppm.10mL
V
1
= 5 mL
Standardiambil 5 mL
50 ppm + 50 ppm=
100 ppm
Akurasi
120%
50 ppm sebanyak 5 mL
M
1
.V
1
= M
2
.V
2
100ppm.V
1
=60ppm.10mL
V
1
= 6 mL
Standardiambil 6 mL
50 ppm + 60 ppm=
110 ppm
PerhitunganKurva Baku
Seri kadarharusdibuatberkisarantara< 50 ppm sampaidengan>110 ppm
Seri kadar yang dibuat: 20 ppm, 50 ppm, 80 ppm, 110 ppm, 140 ppm.
- Seri kadar 20 ppm
- Seri kadar 50 ppm
- Seri kadar 80 ppm
- Seri kadar 110 ppm
- Seri kadar 140 ppm
E. Data dan Perhitungan
- Data Kurva Baku
Seri Kadar (x) Area (y) y
i
(y
i-
y)
2
20 ppm 346975 347255.2
78512.04
50 ppm 877411 878164
567009
80 ppm 1404910 1409072.8
17328904
110 ppm 1951687 1939981.6
137016389
140 ppm 2464381 2470890.4
42372288
= 197363102
Persamaan Regresi: y = bx + a a = - 6684 b = 17696.96 r = 0.999
Y = 17696.96 x - 6684
>> seri kadar 20 ppm y = 17696.96 (20) 6684 = 347255.2
>> seri kadar 50 ppm y = 17696.96 (50) 6684 = 878164
>> seri kadar 80 ppm y = 17696.96 (80) 6684 = 1409072.8
>> seri kadar 110 ppm y = 17696.96 (110) 6684 = 1939981.6
>> seri kadar 140 ppm y = 17696.96 (140) 6684 = 2470890.4
>> sy/x =
= 8110.962
>> LOD = 3.3 x
= 3.3 x
= 1.51 ppm
>> LOQ = = 10 x
= 10 x
= 4. 58 ppm
- Data Akurasi
Area x = kadar
Sampel 3059982 173.288 ppm
Akurasi 80 % 17241343 974.632 ppm
Standar 40 ppm 3576087 202.451 ppm
Akurasi 100 % 17894037 1011.514 ppm
Standar 50 ppm 877411 49.957 ppm
Akurasi 120 % 16949809 958.158 ppm
Standar 60 ppm 5086326 287.790 ppm
>> kadar sampel: Y = 17696.96 x - 6684
3059982 = 17696.96 x 6684
x = 173.288 ppm
>> kadar akurasi 80 % : Y = 17696.96 x - 6684
17241343 = 17696.96 x 6684
x = 974.632 ppm
>> kadar standar 40 ppm: Y= 17696.96 x 6684
3576087 = 17696.96 x 6684
x = 202.451 ppm
>>Kadar akurasi 100 %: Y= 17696.96 x 6684
17894037 = 17696.96 x 6684
x = 1011.514 ppm
>>kadar standar 50 ppm: Y= 17696.96 x 6684
877411 = 17696.96 x 6684
x = 49.957 ppm
>>kadar akurasi 120 %: Y= 17696.96 x 6684
16949809 = 17696.96 x 6684
x = 958.158 ppm
>>kadar standar 60 ppm : Y= 17696.96 x 6684
5086326 = 17696.96 x 6684
x = 287.790 ppm
- % akurasi 80 % =
= 395. 821 %
- % Akurasi 100 % =
= 1677.895 %
- % akurasi 120 % =
= 272.723 %
- Kadar Teofilin dalam tablet eufilin:
Sampel = 173.288 ppm x fp (10x) = 1732.88 mg/ 1000ml
= 86.64 mg / 50 ml
Kadar teofilin dalam 1 tablet = 1732.88 mg / 125 mg x 100 % = 1386.304 %
F. Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif kandungan
teofilin dalam sediaan tablet euphyllins dengan metode HPLC. sampel tablet euphyllins
menggunakan peralatan High Performance Liquid Chromatography (HPLC).
Prinsip kerja dari HPLC adalah dengan bantuan pompa fase gerak, cairan dialirkan
melalui kolom menuju detektor. Cuplikan dimasukkan ke dalam fase gerak dengan cara
disuntikkan.Di dalam kolom terjadi pemisahan komponen_-komponen campuran karena
perbedaan kekuatan interaksi antara solut- solut terhadap fase diam.HPLC merupakan metode
yang tidak destruktif dan dapat digunakan baik untuk anlisis kualitatif maupun kuantitatif.
Sampel yang dianalisis pada percobaan ini adalah teofilin yang terkandung dalam
euphyllins bentuk tablet. Pemerian dan sifat dari teofilin antara lain: serbuk berserat atau
granul, berwarna putih, suspensi dalam air bereaksi netral terhadap lakmus P, mengembang
dalam air dan membentuk suspensi yang jernih hingga opalesen kental,koloidal.Kelarutan :
sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam
ammonium hidroksida agak sukar larut dalam etanol. Stabilitas : dapat disimpan pada suhu
kamar, dibawah cahaya florosensi terus menerus selama sekurang kurangnya 180 hari tanpa
perubahan konsentrasi yang signifikan dalam bentuk larutan sebaiknya dilindungi
cahaya,stabil di udara.
Pada percobaan ini, digunakan metode HPLC dikarenakan, lebih unggul bila
dibandingkan dengan kromatografi kolom terbuka. Dalam HPLC digunakan ukuran partikel
fase diam yang lebih kecil dan pompa bertekanan tinggi (300-3000 Psi) untuk menjamin
proses penghantaran fase gerak dapat berlangsung secara tepat, reprodusibel, konstan, dan
bebas dari gangguan.Detektor yang digunakan adalah detektor UV, detektor UV digunakan
dalam suatu analisis jika senyawa yang akan dianalisis menerima panjang gelombang
maksimum pada rentang 200- 800nm.Senyawa yang akan diuji adalah teofilin yang berada
pada rentang panjang gelombang tersebut.Detektor UV dapat menguji senyawa yang
memiliki gugus auksokrom dan kromofor.
Pada HPLC, menggunakan fase gerak cair yang dialirkan melalui kolom yang
merupakan fase diam, menuju ke detektor. Dalam fase gerak ada dua pilihan atau jenis, yaitu
isokratik yang hanya menggunakan satu macam fase gerak ataupun gradien yang
menggunakan lebih dari satu macam fase gerak. Dan pada percobaan ini digunakan fase
gerak isikratik. Setelah campuran memasuki kolom,terjadi pemisahan senyawa- senyawa
yang akan keluar atas dasar kepolaran yang berbeda, sehingga akan mempengaruhi kekuatan
interaksi antara senyawa dengan fase diam.Senyawa- senyawa yang kurang kuat akan keluar
terlebih dahulu, dan sebaliknya senyawa yang berinteraksi kuat dengan fase diam akan keluar
lebih lama. Senyawa yang keluar dari kolom akan didetaksi oleh detektor kemudian direkam
dalam bentuk kromatogram. Dari kromatogram akan dapat diidentifikasikan waktu retensi
(tR) dan luas area/ tinggi puncak. Informasi tR digunakan untuk analisis kualitatif sedangkan
luas area atau timggi puncak untuk analisis kualitatif.
Dalam percobaan ini, dilakukan beberapa perlakuan diantaranya adalah ultrasonikasi
yang bertujuan untuk mempercepat proses ekstraksi dengan diikuti timbulnya gelembung
yang meningkatkan transfer massa antara permukaan padat- cair.Selain itu, juga dilakukan
penyaringan untuk menyaring kotoran atau kontaminan yang dapat mempengaruhi bahan
serta hasil praktikum.
Teknik penyuntikan sampel dilakukan dengan bantuan micro syringe. Sebanyak 15
mikroliter larutan disuntikkan ke dalam loop dalam posisi load, setelah itu tutup diputar
untuk mengubah posisi load menjadi posisi inject dan fase gerak membawa cuplikan ke
dalam kolom.
Pada awal penyuntikan dilakukan penyuntikan parasetamol murni dan kafein murni,
kemudian ditunggu selama 10 menit, setelah alat HPLC berbunyi (merupakan tanda bahwa
elusi telah selesai). Langkah selanjutnya dilakukan penyuntikan standar campuran
parasetamol dan kafein pada berbagai konsentrasi (20ppm, 50ppm, 80ppm, 110ppm
,140ppm) yang nantinya digunakan untuk membuat kurva baku, selanjutnya larutan sampel
yang mengandung teofilin diinjektsi lalu dielusi.
Pada HPLC, diperluakan suatu validasi metode yang meliputi: presisi, akurasi,
sensitifitas, limit deteksi(LOD), limit kuantitasi (LOQ), jangkauan kerja linear dan
selektivitas. Dan dari sekian validasi metode, yang digunakan dalam praktikum ini adalah
linearitas yang merupakan kisaran konsentrasi analit yang secara eksperimen mampu
memenuhi persyaratan mutu metode uji melalui penetapan presisi, akurasi dan linearitas
pengujian.LOD adalah jumlah analit yang memberikan respon sinyal pengukuran terendah
dalam suatu derajat kepercayaan statistik yang dapat diterjemahkan sebagai indikasi
terdapatnya analit dalam larutan. Sedangkan LOQ yaitu konsentrasi analit terendah yang
dapat ditetapkan dengan presisi atau ripitibilitas yang masih dapat diterima. Dan akurasi
adalah kedekatan nilai hasil uji dengan nilai sebenarnya.
Untuk menghitung bobot teofilin dalam sampel, maka luas area terkoreksi
dimasukkan sebagai y ke dalam persamaan kurva baku hasil regresi linear antara bobot
versus luas area terkoreksi dari larutan baku. Dari kurva baku didapat nilai r=0.999
sedangkan regresi linear, yaitu Y = 17696.96 x 6684 dan didapatkan hasil sy/x= 8110.962,
LOD= 1.51 ppm dan LOQ= 4. 58 ppm. Konsentrasiteofilin173.288 ppm dan kadar dalam
sampel =86.64 mg / 50 ml,sedangkan kadar teofilin dalam 1 tablet=1386.304 %. Dari data
yang didapat tersebut, di dapatkan nilai r yang baik, nilai LOD dan LOQ juga termasuk
cukup baik.
G. DaftarPustaka
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi 4,Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2009, The United Stated Pharmacopeia National Formulary, Volume 3,
United Book Press, Maryland.
Association Official of Analytical Chemistry, 1993, AOAC Peer-Verified Methods
Program, Maryland: AOAC International.
Chan CC., 2004, Potency Method Validation, Di dalam: Chan CC, Lee YC, Lam H,
Zhang XM, editor. Analytical Method Validation and Instrument Performance
Verification, New Jersey: J Wiley & Sons.
Gandjar,I.G., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Jogjakarta.
Green JM., 1996, A practical guide to analytical method validation. Anal Chem
68:305A-309A
Watson, David. G., 2009, Analisis Farmasi: Buku Ajar untuk Mahasiswa Farmasi
DAN Praktisi Kimia; alih bahasa, Winny R Syarief: editor edisi bahasa Indonesia
Amalia H, Hadinata., edisi 2, EGC, Jakarta.
Young W., 2003, Summary of research on theophylline treatment of respiratory
deficiency. http://sciwire.com [23 Juli 2005].