Anda di halaman 1dari 8

Tibia atau tulang kering merupakan kerangka yang utama dari tungkai bawah dan terletak

medial dari fibula atau tulang betis, tibia adalah tulang pipa dengan sebuah batang dan dua
ujung yaitu : Ujung atas yang merupakan permukaan dua dataran permukaan persendian femur
dan sendi lutut. Ujung bawah yang membuat sendi dengan tiga tulang, yaitu femur fibula dan
talus.
Fibula atau tulang betis adalah tulang sebelah lateral tungkai bawah, tulang ini adalah tulang
pipa dengan sebuah batang dan dua ujung
Fungsi Tulang
1) Memberi kekuatan pada kerangka tubuh.
2) Tempat melekatnya tt.
!) Melindungi rgan penting.
") Tempat pembuatan sel darah.
#) Tempat penyimpanan garam mineral.
Konsep Fraktur
a. $engertian Fraktur
Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya akibat trauma. $atah tulang tertutup
adalah patah tulang dimana tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar.
$endapat lain menyatakan bahwa patah tulang tertutup adalah suatu fraktur yang bersih
%karena kulit masih utuh atau tidak rbek) tanpa kmplikasi %&andersn, M. ', 1((2).
Fraktur tibia dan fibula yang terjadi akibat pukulan langsung, jatuh dengan kaki dalam psisi
fleksi, dan gerakan memuntir yang keras. Fraktur kedua tulang ini sering terjadi dalam kaitan
satu sama lain :
b. )lasifikasi fraktur :
Menurut &ardiyani %1((*), fraktur dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) +erdasarkan tempat %Fraktur humerus, tibia, ,la-i,ula, dan ,ruris dst).
2). +erdasarkan luas dan garis fraktur terdiri dari :
a). Fraktur kmplit %garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua
krteks tulang).
b). Fraktur tidak kmplit %bila garis patah tidak melalui seluruh garis penampang tulang).
!). +erdasarkan bentuk dan jumlah garis patah :
a) Fraktur kminit %garis patah lebih dari satu dan salingberhubungan).
b) Fraktur segmental %garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan).
,) Fraktur Multipel % garis patah lebih dari satu tapi pada tulang yang berlainan tempatnya,
misalnya fraktur humerus, fraktur femur dan sebagainya).
"). +erdasarkan psisi fragmen :
a) Undispla,ed %tidak bergeser).garis patah kmplit tetapi kedua fragmen tidak bergeser.
b) /ispla,ed %bergeser) . terjadi pergeseran fragmen fraktur
#). +erdasarkan hubungan fraktur dengan dunia luar :
a) Tertutup
b) Terbuka %adanya perlukaan dikulit).
0). +erdasar bentuk garis fraktur dan hubungan dengan mekanisme trauma
a) 1aris patah melintang.
b) 2blik . miring.
,) 3piral . melingkari tulang.
d) )mpresi
e) '-ulsi . trauma tarikan atau insersi tt pada insersinya. Missal pada patela.
4). +erdasarkan kedudukan tulangnya :
a) Tidak adanya dislkasi.
b) 'danya dislkasi
*). +erdasarkan mekanisme terjadinya fraktur :
a) Tipe 5kstensi
Trauma terjadi ketika siku dalam psisi hiperekstensi, lengan bawah dalam psisi supinasi.
b). Tipe Fleksi
Trauma terjadi ketika siku dalam psisi fleksi, sedang lengan dalam psisi prnasi. %Mansjer,
'rif, et al, 2666)
1. 5tilgi
1). 7edera dan benturan seperti pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan puntir mendadak,
kntraksi tt ekstrim.
2). 8etih karena tt tidak dapat mengabsrbsi energi seperti berjalan kaki terlalu jauh.
!). )elemahan tulang akibat penyakit kanker atau steprsis pada fraktur patlgis.
Menurut 2swari 5, %1((!) 9 $enyebab Fraktur adalah :
1). )ekerasan langsung
)ekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada titik terjadinya kekerasan. Fraktur
demikian sering bersifat fraktur terbuka dengan garis patah melintang atau miring.
2). )ekerasan tidak langsung
)ekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang ditempat yang jauh dari tempat terjadinya
kekerasan. :ang patah biasanya adalah bagian yang paling lemah dalam jalur hantaran -ektr
kekerasan.
!). )ekerasan akibat tarikan tt
$atah tulang akibat tarikan tt sangat jarang terjadi.
)ekuatan dapat berupa pemuntiran, penekukan, penekukan dan penekanan, kmbinasi dari
ketiganya, dan penarikan.
1. $atfisilgis
Fraktur paling sering disebabkan leh trauma. &antaman yang keras akibat ke,elakaan yang
mengenai tulang akan mengakibatkan tulang menjadi patah dan fragmen tulang tidak beraturan
atau terjadi dis,ntinuitas di tulang tersebut.
$ada fraktur tibia dan fibula lebih sering terjadi dibanding fraktur batang tulang panjang
lainnya karena perist yang melapisi tibia agak tipis, terutama pada daerah depan yang hanya
dilapisi kulit sehingga tulang ini mudah patah dan karena berada langsung di bawah kulit maka
sering ditemukan adanya fraktur terbuka.
1. Manifestasi klinis:
1). ;yeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimbilisasi. 3pasme
tt yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang diran,ang untuk
meminimalkan gerakan antar fragmen tulang.
2). /efrmitas dapat disebabkan pergeseran fragmen pada eksremitas. /efrmitas dapat di
ketahui dengan membandingkan dengan ekstremitas nrmal. 5kstremitas tidak dapat berfungsi
dengan baik karena fungsi nrmal tt bergantung pada integritas tulang tempat melengketnya
bat.
!). $emendekan tulang, karena kntraksi tt yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur.
Fragmen sering saling melingkupi satu sama lain sampai 2,# sampai #,# ,m
"). )repitasi yaitu pada saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang.
)repitasi yang teraba akibat gesekan antar fragmen satu dengan lainnya.
#). $embengkakan dan perubahan warna lkal pada kulit terjadi akibat trauma dan perdarahan
yang mengikuti fraktur. Tanda ini baru terjadi setelah beberapa jam atau beberapa hari setelah
,edera.
f. )mplikasi fraktur
)mplikasi fraktur menurut &endersn 1((# )
1). Malunin, adalah suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sembuh dalam psisi
yang tidak pada seharusnya, membentuk sudut atau miring
2). /elayed unin adalah prses penyembuhan yang berjalan terus tetapi dengan ke,epatan
yang lebih lambat dari keadaan nrmal.
!). ;nunin, patah tulang yang tidak menyambung kembali.
"). 7mpartment syndrma adalah suatu keadaan peningkatan takanan yang berlebihan di
dalam satu ruangan yang disebabkan perdarahan masif pada suatu tempat.
#). 3h,k terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya permeabilitas kapiler
yang bisa menyebabkan menurunnya ksigenasi. <ni biasanya terjadi pada fraktur.
0). Fat embalism syndrma, tetesan lemak masuk ke dalam pembuluh darah. Faktr resik
terjadinya embli lemak ada fraktur meningkat pada laki=laki usia 26="6 tahun, usia 46 sam pai
*6 fraktur tahun.
4). Trmbembli, ,mpli,astin, trmb -ena dalam sering terjadi pada indi-idu yang
imbiil dalam waktu yang lama karena trauma atau ketidak mampuan la>imnya kmplikasi
pada perbedaan ekstremitas bawah atau trauma kmplikasi paling fatal bila terjadi pada bedah
rtpedil
*). <nfeksi, 3istem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. $ada trauma
rthpedi, infeksi dimulai pada kulit %superfi,ial) dan masuk ke dalam. <ni biasanya terjadi
pada kasus fraktur terbuka, tapi bisa juga karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan
seperti pin dan plat.
(). '-as,ular ne,rsis, pada umumnya berkaitan dengan aseptika atau ne,rsis iskemia.
16). ?efleks symphathethi, dysthrpy, hal ini disebabkan leh hiperaktif sistem saraf simpatik
abnrmal syndrma ini belum banyak dimengerti. Mungkin karena nyeri, perubahan trpik dan
-asmtr instability.
g. $emeriksaan penunjang
?adilgi :
@=?ay dapat dilihat gambaran fraktur, defrmitas dan metalikment. Aengram.antergram
menggambarkan arus -as,ularisasi. 7T s,anuntuk mendeteksi struktur fraktur yang kmpleks.
8abratrium :
$ada fraktur test labratrium yang perlu diketahui : &b, hematkrit sering rendah akibat
perdarahan, laju endap darah %85/) meningkat bila kerusakan jaringan lunak sangat luas. $ada
masa penyembuhan 7a dan $ mengikat di dalam darah.
Penatalaksanaan Fraktur
1). Tujuan pengbatan fraktur:
a) ?epsisi dengan maksud mengembalikan fragmenBfragmen ke psisi anatmi.
b) <mbilisasi atau fiksasi dengan tujuan mempertahankan psisi fragmenBfragmen tulang
tersebut setelah direpsisi sampai terjadiunin.
,) $enyambungan fraktur %unin)
d) Mengembalikan fungsi %rehabilitasi)
2). $rinsip /asar $enanganan Fraktur
a) ?e-i-e
:aitu penilaian ,epat untuk men,egah kematian, apabila pernafasan ada hambatan perlu
dilakukan therapi '+7 %'irway, +reathing, 7ir,ulatin) agar pernafasan lan,ar.
b) ?e-iew
:aitu berupa pemeriksaan fisik yang meliputi : lk feel, n-emert dan pemeriksaan fisik ini
dilengkapi dengan ft rntgent untuk memastikan adanya fraktur.
,) ?epair
:aitu tindakan pembedahan berupa tindakan peratif dan knser-atif. Tindakan peratif
meliputi : 2rif, 2ref, menjahit luka dan menjahit pembuluh darah yang rbek, sedangkan
tindakan knser-atif berupa pemasangan gips dan traksi.
d) ?efer
:aitu berupa pemindahan pasien ke tempat lain, yang dilakukan dengan hati=hati, sehingga
tidak memperparah luka yang diderita.
e) ?ehabilitatin
:aitu memperbaiki fungsi se,ara ptimal untuk bisa prduktif.
!). $enanganan Fraktur Tibia /an Fibula :
a). <mbilisasi fragmen tulang.
b). )ntak frgmen tulang minimal.
,) 'supan darah yang memadai.
d). ;utrisi yang baik.
e). 8atihan pembebanan berat badan untuk tulang panjang.
f). &rmn=hrmn pertumbuhan tirid, kalsitnin, -itamin /, sterid anablik.
g). $tensial listrik pada patahan tulang.
"). $rses penyembuhan tulang
a) 3tadium 3atu=$embentukan &ematma
$embuluh darah rbek dan terbentuk hematma disekitar daerah fraktur.
b) 3tadium /ua=$rliferasi 3eluler
3el=sel yang mengalami prliferasi ini terus masuk ke dalam lapisan yang lebih dalam dan
disanalah steblast beregenerasi dan terjadi prses stegenesis.
,) 3tadium Tiga=$embentukan )allus
3elBsel yang berkembang memiliki ptensi yang kndrgenik dan stegenik %bersifat
menghasilkan.membentuk tulang), bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan mulai
membentuk tulang dan juga kartilag.
d). 3tadium 5mpat=)nslidasi
3istem ini sekarang ,ukup kaku dan memungkinkan ste,last menerbs melalui reruntuhan
pada garis fraktur, dan tepat dibelakangnya ste,last mengisi ,elah=,elah yang tersisa diantara
fragmen dengan tulang yang baru.
e). 3tadium 8ima=?emdelling
Fraktur telah dijembatani leh suatu manset tulang yang padat. 3elama beberapa bulan atau
tahun, pengelasan kasar ini dibentuk ulang leh prses resrbsi dan pembentukan tulang yang
terus=menerus.
3. Jenis Open Reduction Internal Fixation ( ORIF )
Menurut 'pley %1((#) terdapat # metde fiksasi internal yang digunakan, antara lain:
1. 3ekrup kmpresi antar fragmen
2. $lat dan sekrup, paling sesuai untuk lengan bawah
!. $aku intermedula, untuk tulang panjang yang lebih besar
". $aku pengikat sambungan dan sekrup, ideal untuk femur dan tibia
#. 3ekrup kmpresi dinamis dan plat, ideal untuk ujung prksimal dan distal femur

Anda mungkin juga menyukai