Anda di halaman 1dari 2

Demensia Vaskular

12 04 2010
Demensia Vaskuler (VaD) merupakan suatu kelompok kondisi heterogen yang meliputi semua
sindroma demensia akibat iskemik, perdarahan, anoksik atau hipoksik otak dengan penurunan
kognisi mulai dari yang ringan sampai paling berat dan meliputi semua domain, tidak harus
dengan gangguan memori yang menonjol.4 Secara garis besar VaD terdiri dari tiga subtipe yaitu
(1)
:
1. VaD paska stroke yang mencakup demensia infark strategis, demensia multi-infark, dan
stroke perdarahan. Biasanya mempunyai korelasi waktu yang jelas antara stroke dengan
terjadinya demensia.
2. VaD subkortikal, yang meliputi infark lakuner dan penyakit Binswanger dengan kejadian
TIA atau stroke yang sering tidak terdeteksi namun memiliki faktor resiko vaskuler.
3. Demensia tipe campuran, yaitu demensia dengan patologi vaskuler dalam kombinasi
dengan demensia Alzheimer (AD).
Pada pasien ini memiliki 3 kali riwayat terkena stroke dan dirawat di Rumah Sakit.Sehingga
secara garis besar kemungkinan pasien ini menderita demensia vaskuler pasca stroke.
Sedangkan pembagian VaD secara klinis adalah sebagai berikut
(2)
:
1. VaD pasca stroke
Demensia infark strategis : lesi di girus angularis, thalamus, basal forebrain, teritori arteri
serebri posterior, dan arteri serebri anterior.
Multiple Infark Dementia (MID)
Perdarahan intraserebral
2. VaD subkortikal
Lesi iskemik substansia alba
Infark lakuner subkortikal
Infark non-lakuner subkortikal
3. VaD tipe campuran Alzheimer Disease dan Cerebrovascular Disease.
Demensia vascular terjadi karena cedera otak yang disebabkan oleh iskemik otak dan stroke.
Suatu iskemik atau tromboembolic infark yang terjadi pada area yang tepat di sebagian besar
hemisfer (misalnya, angular gyri, mediodorsal thalamus, anterior thalamus) dapat menyebabkan
sindrom seperti demensia. Lebih umum, penurunan kognitif yang progresif dan demensia didapat
dari beberapa infark sementara yang tersebar di otak. Daerah Frontal subcortical diperdarahi oleh
arterioles kecil yang mudah mengalami degererasi pada pasien dengan hipertensi yang tidak
terkontrol atau diabetes melitus atau keduanya.
Gambaran utama demensia adalah munculnya defisit kognitif multipleks, termasuk gangguan
memori, setidak-tidaknya satu diantara gangguan kognitif berikut ini : afasia, apraksia, agnosia,
atau gangguan dalam hal fungsi kognitif. Defisit kognitif harus sedemikian rupa sehingga
mengganggu fungsi sosial atau okupasional (pergi ke sekolah, bekerja, berbelanja, berpakaian,
mandi, mengurus uang, dan kegiatan kehidupan sehari-sehari lainnya) serta harus
menggambarkan menurunnya fungsi luhur sebelumnya.
(1)

Terapi pada penderita demensia vaskuler umunya berupa terafi non farmakologi berupa terapi
psikologi-behavior, work terafi. untuk itu, diperlukan peran aktif keluarga untuk memotivasi
pasien terutama untuk bisa melindungi dirinya sendiri dari bahaya dan melatih melakukan
kegiatan yang ringan yang bisa dilakukan pasien.

Anda mungkin juga menyukai