Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
UU No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Belajar adalah suatu proses yang kompleks
yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu
terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh
karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satunya
dengan berkemah dapat menjadikan siswa lebih berkarakter, disiplin, tegas
dan lugas. Kegiatan di alam terbuka, sebagai salah satu unsur metode
kepramukaan, merupakan cara yang efektif dalam proses pembentukan watak
dan kepribadian, pemantapan mental / moral / spiritual, pisik, intelektual,
emosional dan sosial peserta didik sebagai individu dan sebagai anggota
masyarakat. Karena itu kegiatan di alam terbuka dalam kepramukaan
merupakan suatu kegiatan yang penting.
Berkemah merupakan salah satu bentuk kegiatan penerapan metode
kepramukaan yang mendorong peserta didik untuk introspeksi sehingga
menyadari tentang diri pribadinya yang berkaitan dengan Pinsip Dasar
Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka. Hidup dalam perkemahan di
Alam Terbuka yang jauh dati tempat tinggal dan kota yang penuh kemudahan,
kemewahan, ketergantungan, mendorong peserta didik/ kaum muda untuk
menyadari tentang apa yang perlu dan nyata dalam hidup ini. Dewasa ini
kaum muda dihadapkan pada dunia yang sukar untuk membedakan antara apa
yang penting dan apa yang berkelebihan, apa yang perlu dan apa yang dapat


2

ditunda, apa yang asli dan apa yang palsu, apa yang riil dan apa yang ilusi.
Dengan berkemah atau hidup dalam perkemahan peserta didik dapat
menghargai kesederhanaan hidup dialam. Dengan cara ini mereka mampu
menghindari hidup yang konsumtif, dapat memahami pentingnya hidup
harmonis dengan alam dan memeliharanya. Dengan demikian berkemah
adalah alat pendidikan. Berkemah, sebagai proses pendidikan di Alam
Terbuka, perlu dilakukan secara reguler / periodik, karena dengan berkemah
proses pemantapan mental / moral / spiritual, pisik, intelektual, emosional dan
sosial terbina dan terkembang secara efisien dan efektif.

















3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian berkemah sebagai alat pendidikan?
2. Apa tujuan dan sasaran berkemah dalam kepramukaan?
3. Apa manfaat dari berkemah?
4. Apa ketentuan umum perindukan siaga dalam berkemah?
5. Apa kriteria dalam pemilihan tempat berkemah?
6. Apa saja peralatan yang diperlukan dalam berkemah?
7. Bagaimana pelaksanaan dalam perkemahan?

C. Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini, diantaranya adalah:
1. Untuk mengetahui apa pengertian berkemah sebagai alat pendidikan.
2. Untuk mengetahui tujuan dan sasaran berkemah dalam kepramukaan.
3. Untuk mengetahui manfaat dari berkemah.
4. Untuk mengetahui ketentuan umum perindukan siaga dalam berkemah.
5. Untuk mengetahui kriteria dalam pemilihan tempat berkemah.
6. Untuk mengetahui peralatan yang diperlukan dalam berkemah.
7. Untuk mengetahui pelaksanaan dalam perkemahan.








4

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Berkemah Sebagai Alat Pendidikan
Berkemah dalam kepramukaan adalah suatu rekreasi yang bersifat edukatif
yang dilaksanakan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan serta Sistem Among, dimana terjadi proses pendidikan
dalam bentuk pembelajaran interaktif, untuk mencapai tujuan dan sasaran
pendidikan. Berkemah, sebagai bagian yang sangat esensial/sangat perlu
dalam proses pendidikan seorang Pramuka, merupakan titik kulminasi/puncak
semua yang dipelajari peserta didik dalam pertemuan pelantikan yang
diikutinya. Kepramukaan adalah kegiatan di alam terbuka, Pramuka
bukanlah sekedar nama, tidaklah patut menamakan dirinya Pramuka kalau dia
tidak pernah berkemah. Satuan Pramuka yang baik dan efektif bukanlah
Satuan Pramuka yang bergerak dilokasi pelatihan rutin yang kegiatannya agar
anggotanya memperoleh Tanda Kecakapan, tetapi Satuan Pramuka yang
dinamis dan bergerak dialam terbuka (hutan, pegunungan, laut) dan membina,
mengembangkan serta menerapkan keterampilan kepramukaan di lingkungan
yang tepat. Indikator Satuan pramuka yang efisien dan efektif dinilai antar
dasar pengalaman dan keberhasilan satuan tersebut mengadakan kegiatan
berkemah.










5

2. Tujuan dan Sasaran Berkemah Dalam Kepramukaan
Tujuan berkemah adalah membina dan mengembangkan, melalui
kepramukaan, ketahanan mental / moral / spiritual, pisik, intelektual,
emosional dan sosial peserta didik sebagai individu dan anggota
masyarakat.
Sasaran berkemah dan kepramukaan adalah peserta didik mampu :
a) meningkatkan keyakinan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
b) membina mental dan kepercayaan kepada diri sendiri
c) meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh
d) meningkatkan daya kreasi, ketangkasan dan keterampilan
e) membina kerjasama, gotong royong dan kerukunan
f) melatih hidup prasahaja dan berswadaya (mandiri)
g) menambah pengetahuan dan pengalaman
h) meningkatkan rasa kecintaan pada tanah air
i) menumbuhkan kesadaran untuk meningkatkan pengabdian dan
baktinya pada tanah air dan bangsa

3. Manfaat Bekemah
Banyak manfaat yang dapat dimaknai dari kegiatan kemah, diantaranya:
Bagi Peserta Didik
a) Melatih kemandirian, tanggung jawab, kerja sama, empati, disiplin.
b) Berani dipimpin dan memimpin.
c) Membiasakan diri mendahulukan kepentingan bersama daripada
individu.
d) Melatih mengendalikan emosi.
e) Melatih diri menahan hawa sombong, congkak, iri, pamer.
f) Latihan hidup sederhana.




6

Bagi Sangga Kerja :
a) Melatih keterampilan memimpin
b) Melatih mengatasi masalah, konflik
c) Melatih mengelola dan mengatur orang lain
d) Bertanggung jawab terhadap jadwal yang sudah direncanakan
e) Berlatih berkomunikasi dengan masyarakat, mempraktikkan ilmu
administrasi, tata tulis, logika
Sebagai seorang pembina pramuka kita juga dapat menilai seperti apa
sebenarnya kepribadian anak/peserta didik. Karena pada saat berkemah akan
tampak seperti apa sejatinya seseorang itu.
4. Ketentuan Umum Perindukan Siaga Dalam Berkemah
Berkemah adalah kegiatan untuk Pramuka Penggalang, Pramuka
Penegak, dan Pramuka Pandega bahkan dapat juga dilakukan oleh anggota
dewasa (Pembina, Pelatih, Pamong dan Instruktur Saka). Pramuka Siaga
Perindukan dapat melakukan kegiatan berkemah, dengan ketentuan, sebagai
berikut :
a) Berkemah dilaksanakan pada siang hari saja (tidak bermalam), biasanya
disebut PERSARI (perkemahan satu hari).
b) Tenda sudah didirikan oleh Pembina dan Pembantu Pembina Siaga dapat
menerima bantuan Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega sebaiknya
melibatkan dan mengikut sertakan para orang tua Pramuka Siaga yang
bersangkutan.
c) Tidak memasak, makanan mereka bawa dari rumah.
d) Acara kegiatan disusun sedemikian rupa oleh Pembina Pramuka Siaga
sehingga menjadi kegiatan bermain yang menggembirakan dan
mengesankan.
e) Setelah Persari selesai tenda dan peralatan perkemahan lainnya dibongkar
dan disimpan oleh Regu Kerja / Sangga Kerja.



7

5. Kriteria Dalam Pemilihan Tempat Berkemah
a) Tanahnya rata atau sedikit miring dan berumput.
b) Terdapat pohon pelindung.
c) Terdapat saluran pembuangan air.
d) Dekat dengan sumber air.
e) Pemandangan alam yang menarik.
f) Terdapat arena untuk bertualang.
g) Keamanan terjamin.
h) Tidak terlalu dekat dengan perkampungan dan jalan raya
i) Tidak terlalu jauh dari pasar, pos kesehatan dan pos keamanan

6. Peralatan yang Diperlukan Dalam Berkemah
a) Ransel, gunakan ransel yang ringan dan anti air.
b) Pakaian perjalanan; pakaian dengan bahan yang kuat dan mempunyai
banyak kantong.
c) Pakaian tidur; selain training pack, sarung untuk penahan dingin.
d) J aket tebal.
e) Kantong tidur (sleeping bag) dan alas tidur (matras).
f) Pakaian cadangan; masukan dalam plastik.
g) Peralatan makan; piring, sendok, garpu, gelas/mug, tempat air.
h) Peralatan mandi; gayung, sabun, sikat gigi, pasta gigi, sandal, handuk.
i) Peralatan masak; kompor spiritus, ompor paraffin.
j) Sepatu; gunakan sepatu yang menutupi mata kaki.
k) Kaos kaki; membawa cadangan kaos kaki dan simpan dalam plastik.
l) Sarung tangan, senter, peluit, korek api, obat-obatan pribadi.







8

7. Pelaksanaan Dalam Perkemahan
Persiapan kegiatan berkemah harus merupakan putusan dewan satuan
(perindukan, pasukan, ambalan, racana).
a) penentuan waktu, tempat, tujuan dan biaya.
b) pengadaan peralatan dan perbekalan.
c) peninjauan tempat berkemah.
d) izin orang tua peserta didik dan izin pada penguasa setempat.
e) pembentukan panitia pelaksana.
f) penyusunan acara perkemahan.
Pelaksanaan
a) kegiatan hendaknya diusahakan menurut rencana yang telah disiapkan
sesuai dengan tujuan perkemahan.
b) pelaksanaan acara harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik
c) acara dimungkinkan untuk diubah sesuai dengan perkembangan
keadaan.
d) tersedianya acara pengganti dan tambahan untuk memberi kesibukan
pada waktu luang.
e) setiap kegiatan yang dilakukan hendaknya selalu memperhatikan
faktor pengamanan dan keselamatan peserta.
f) setelah perkemahan usai, lokasi perkemahan harus bersih dan tidak
terkesan baru saja digunakan perkemahan.
g) Perlengkapan Pribadi regu, sangga, reka supaya sesuai dengan situasi
dan kondisi perkemahan khususnya, waktu, lokasi, musim, tujuan dan
sasaran, lingkungan acara dll.
h) Kegiatan berkemah untuk Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
dapat dilakukan oleh seorang atau oleh sangga atau reka, namun harus
tetap memperhatikan ketentuan dan prosedur yang berlaku.






9

Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan perkemahan diperlukan sebagai bahan pertimbangan
untuk menyusun perencanaan perkemahan di masa mendatang. Yang perlu
dievaluasi :
a) prestasi peserta didik selama berkemah
b) apakah terjadi adanya perubahan sikap pada peserta perkemahan
c) tentang kesehatan peserta
d) tentang kemungkinan kekurangan yang dapat ditemukan selama
berkemah
























10

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN
Perkemahan adalah sarana yang baik sebagai media pendidikan dalam
kegiatan kepramukaan. Melalui perkemahan Pembina akan dapat
menerapkan sistem among dengan sebaik-baiknya dan menyajikan aneka
kegiatan yang menarik dan menantang yang mengandung pendidikan,
serta dapat menambah pemahamannya terhadap kepribadian masing-
masing peserta didik yang sangat berguna pada masa proses pendidikan
yang ada. Peserta didik akan banyak mengalami perubahan karakter secara
langsung maupun tidak langsung setelah mengikuti perkemahan, mereka
akan lebih mandiri, tegas dalam mengambil keputusan, dan berani
mengambil resiko dengan konsekuensi yang telah diperhitungkan.

B. SARAN
Pemerintah sebaiknya lebih ikut andil dalam terciptanya karakter peserta
didik yang sesungguhnya dengan menyediakan fasilitas yang dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan diri, misalnya lahan perkemahan yang
diperbaiki, MCK bagi peserta didik, sarana prasarana lainnya yang
menunjang bagi peserta didik.










11

DAFTAR PUSTAKA

Dedi Scout.2013.Berkemah sebagai alat pendidikan
http://dediscout882gmail.blogspot.com/2013/06/berkemah-sebagai-alat-
pendidikan.html (diunduh 12 J uni 2014 pukul 21:05-21:25)

Kudonichi.2012.Perkemahan sebagai alat pendidikan.
http://kudonichi.blogspot.com/2012/06/perkemahan-sebagai-alat-
pendidikan.html (diunduh 12 J uni 2014 pukul 21:30-21:45)

Sri Winarti.2012.Mengapa Pramuka Berkemah
http://goens.edublogs.org/artikel/mengapa-pramuka-berkemah/
(diunduh 12 J uni 2014 pukul 21:50-22:00)

http://www.scribd.com/doc/93915759/Berkemah-Sebagai-Alat-Pendidikan
(diunduh 12 J uni 2014 pukul 22:10-22:20)

Anda mungkin juga menyukai