Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
Tubuh sebagian besar terdiri dari air. Air dan zat-zat yang terkandung didalamnya yang
terdapat didalam tubuh disebut juga cairan tubuh berfungsi menjadi pengangkut zat makanan ke
seluruh sel tubuh dan mengeluarkan bahan sisa dari hasil metabolisme sel untuk menunjang
berlangsungnya kehidupan. Jumlah cairan tubuh berbeda-beda tergantung dari usia, jenis
kelamin, dan banyak atau sedikitnya lemak tubuh.
Air dan elektrolit yang masuk ke dalam tubuh akan dikeluarkan dalam waktu 2 jam
dengan jumlah yang kira-kira sama melalui urin, feses, keringat, dan pernafasan. Tubuh kita
memiliki kemampuan untuk mempertahankan atau memelihara keseimbangan ini yang dikenal
dengan homeostasis.
!amum demikian, terapi cairan parenteral dibutuhkan jika asupan melalui oral tidak
memadai atau tidak dapat mencukupi. "ebagai contoh pada pasien koma, anoreksia berat,
perdarahan banyak, syok hipo#olemik, mual muntah yang hebat, atau pada keadaan dimana
pasien harus puasa lama karena akan dilakukan pembedahan. "elain itu dalam keadaan tertentu,
terapi cairan dapat digunakan sebagai tambahan untuk memasukkan obat dan zat makanan secara
rutin atau untuk menjaga keseimbangan asam-basa.
$angguan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan hal yang umum terjadi
pada pasien bedah karena kombinasi dari faktor-faktor preoperatif, perioperatif dan postoperatif.
%leh karena itu dasar terapi cairan dan elektrolit perioperatif berdasar kepada kebutuhan normal
cairan dan elektrolit harian, defisit pra, saat, dan pasca pembedahan. Tujuan utama terapi cairan
perioperatif adalah untuk mengganti defisit pra, selama dan pasca bedah. Terapi dinilai berhasil
apabila pada penderita tidak ditemukan tanda-tanda hipo#olemik dan hipoperfusi atau tanda-
tanda kelebihan cairan.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Definisi Cairan Tubuh
&airan tubuh adalah cairan suspensi sel di dalam tubuh makhluk multiseluler seperti
manusia atau hewan yang memiliki fungsi fisiologis tertentu.
II. Fisiologi Cairan Tubuh an Ele!"roli"
A. Dis"ribusi #airan "ubuh
Air adalah pelarut 'sol#en( terpenting dalam komposisi cairan makhluk hidup. )ersentase
air tubuh total 'Total *ody +ater( terhadap berat badan berubah sesuai umur, menurun cepat
pada awal kehidupan. )ada saat lahir, T*+ ,-. berat badan. )ada beberapa bulan pertama
kehidupan, T*+ turun cepat mendekati kadar dewasa //-01 . berat badan pada saat usia 2
tahun. )ada masa pubertas, terjadi perubahan T*+ selanjutnya. 3arena lemak mempunyai
kadar air yang lebih rendah, persentase T*+ terhadap berat badan lebih rendah pada wanita
dewasa yang mempunyai lebih banyak lemak tubuh '//.( daripada laki-laki, yang
mempunyai sedikit lemak.
"eluruh cairan tubuh didistribusikan ke dalam kompartemen intraselular dan
kompartemen ekstraselular.
&airan intraselular
&airan yang terkandung di antara sel disebut cairan intraselular. )ada orang dewasa,
sekitar dua pertiga dari cairan dalam tubuhnya terdapat di intraselular 'sekitar 2, liter rata-
rata untuk dewasa laki-laki dengan berat badan sekitar ,1 kilogram(, sebaliknya pada bayi
hanya setengah dari berat badannya merupakan cairan intraselular. &airan intraseluler terlibat
dalam proses metabolik yang menghasilkan energi yang berasal dari nutrien-nutrien dalam
cairan tubuh.
&airan ekstraselular
&airan yang berada di luar sel disebut cairan ekstraselular. &airan ekstraseluler
berperan dalam mempertahankan sistem sirkulasi, mensuplai nutrient ke dalam sel, dan
membuang zat sisa yang bersifat toksik. Jumlah relatif cairan ekstraselular berkurang seiring
dengan usia. )ada bayi baru lahir, sekitar setengah dari cairan tubuh terdapat di cairan
ekstraselular.
&airan ekstraselular dibagi menjadi 4
o &airan 5nterstitial
&airan yang mengelilingi sel termasuk dalam cairan interstitial, sekitar 22- 22 liter
pada orang dewasa. &airan limfe termasuk dalam #olume interstitial.
2
o &airan 5ntra#askular
6erupakan cairan yang terkandung dalam pembuluh darah 'contohnya #olume
plasma(. 7ata-rata #olume darah orang dewasa sekitar /-08 dimana 9 liternya merupakan
plasma, sisanya terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan platelet.
o &airan transeluler
6erupakan cairan yang terkandung diantara rongga tubuh tertentu seperti
serebrospinal, perikardial, pleura, sendi sino#ial, intraokular dan sekresi saluran
pencernaan. )ada keadaan sewaktu, #olume cairan transeluler adalah sekitar 2 liter, tetapi
cairan dalam jumlah banyak dapat masuk dan keluar dari ruang transeluler.
Table 2. :istribusi cairan tubuh
B. Ko$%onen #airan "ubuh
"elain air, cairan tubuh mengandung dua jenis zat yaitu elektrolit dan non elektrolit.
;lektrolit
6erupakan zat yang terdisosiasi dalam cairan dan menghantarkan arus listrik. ;lektrolit
dibedakan menjadi ion positif 'kation( dan ion negatif 'anion(. Jumlah kation dan anion
dalam larutan adalah selalu sama 'diukur dalam miliekui#alen(.
o 3ation 4 3ation utama dalam cairan ekstraselular adalah sodium '!a<(, sedangkan
kation utama dalam cairan intraselular adalah potassium '3<(. "uatu sistem pompa
terdapat di dinding sel tubuh yang memompa keluar sodium dan potassium ini.
- !atrium
!atrium sebagai kation utama didalam cairan ekstraseluler dan paling berperan di
dalam mengatur keseimbangan cairan. 3adar natrium plasma4 29/-2/m;=>liter.22
3adar natrium dalam tubuh /-,/m;=>kg** dimana < ,1. atau 1,/m;=>kg** dapat
berubah-ubah. ;kresi natrium dalam urine 211-2-1m;=>liter, faeces 9/m;=>liter dan
keringat /-m;=>liter. 3ebutuhan setiap hari ? 211m;= '0-2/ gram !a&l(.
!atrium dapat bergerak cepat antara ruang intra#askuler dan interstitial maupun
ke dalam dan keluar sel. Apabila tubuh banyak mengeluarkan natrium 'muntah,diare(
sedangkan pemasukkan terbatas maka akan terjadi keadaan dehidrasi disertai kekurangan
natrium. 3ekurangan air dan natrium dalam plasma akan diganti dengan air dan natrium
3
dari cairan interstitial. Apabila kehilangan cairan terus berlangsung, air akan ditarik dari
dalam sel dan apabila #olume plasma tetap tidak dapat dipertahankan terjadilah
kegagalan sirkulasi.
- 3alium
3alium merupakan kation utama '@@.( di dalam cairan ekstraseluler berperan
penting di dalam terapi gangguan keseimbangan air dan elektrolit. Jumlah kalium dalam
tubuh sekitar /9 m;=>kg** dimana @@. dapat berubah-ubah sedangkan yang tidak dapat
berpindah adalah kalium yang terikat dengan protein didalam sel.
3adar kalium plasma 9,/-/,1 m;=>liter, kebutuhan setiap hari 2-9 m;=>kg**.
3eseimbangan kalium sangat berhubungan dengan konsentrasi A< ekstraseluler. ;kskresi
kalium lewat urine 01-@1 m;=>liter, faeces ,2 m;=>liter dan keringat 21 m;=>liter.
- 3alsium
3alsium dapat dalam makanan dan minuman, terutama susu, -1-@1. dikeluarkan
lewat faeces dan sekitar 21. lewat urine. Jumlah pengeluaran ini tergantung pada intake,
besarnya tulang, keadaan endokrin. 6etabolisme kalsium sangat dipengaruhi oleh
kelenjar-kelenjar paratiroid, tiroid, testis, o#arium, da hipofisis. "ebagian besar '@@.(
ditemukan didalam gigi dan < 2. dalam cairan ekstraseluler dan tidak terdapat dalam sel.
- 6agnesium
6agnesium ditemukan di semua jenis makanan. 3ebutuhan unruk pertumbuhan <
21 mg>hari. :ikeluarkan lewat urine dan faeces.
o Anion4 Anion utama dalam cairan ekstraselular adalah klorida '&l-( dan bikarbonat
'A&%9-(, sedangkan anion utama dalam cairan intraselular adalah ion fosfat ')%9-(.
- 3arbonat
Asam karbonat dan karbohidrat terdapat dalam tubuh sebagai salah satu hasil
akhir daripada metabolisme. 3adar bikarbonat dikontrol oleh ginjal. "edikit sekali
bikarbonat yang akan dikeluarkan urine. Asam bikarbonat dikontrol oleh paru-paru dan
sangat penting peranannya dalam keseimbangan asam basa.
!on elektrolit
6erupakan zat seperti glukosa dan urea yang tidak terdisosiasi dalam cairan. Bat lainya
termasuk penting adalah kreatinin dan bilirubin.
C. Proses Pergera!an Cairan Tubuh
)erpindahan air dan zat terlarut di antara bagian-bagian tubuh melibatkan mekanisme
transpor pasif dan aktif. 6ekanisme transpor pasif tidak membutuhkan energy sedangkan
mekanisme transpor aktif membutuhkan energi. :ifusi dan osmosis adalah mekanisme
4
transpor pasif. "edangkan mekanisme transpor aktif berhubungan dengan pompa !a-3 yang
memerlukan AT).
)roses pergerakan cairan tubuh antar kompertemen dapat berlangsung secara4
a. %smosis
%smosis adalah bergeraknya molekul 'zat terlarut( melalui membran semipermeabel
'permeabel selektif( dari larutan berkadar lebih rendah menuju larutan berkadar lebih tinggi
hingga kadarnya sama. "eluruh membran sel dan kapiler permeable terhadap air, sehingga
tekanan osmotik cairan tubuh seluruh kompartemen sama. 6embran semipermeabel ialah
membran yang dapat dilalui air 'pelarut(, namun tidak dapat dilalui zat terlarut misalnya
protein.
Tekanan osmotik plasma darah ialah 2-/< / m%sm>8. 8arutan dengan tekanan osmotik
kira-kira sama disebut isotonik '!a&l 1,@., :ekstrosa /., 7inger laktat(. 8arutan dengan
tekanan osmotik lebih rendah disebut hipotonik 'akuades(, sedangkan lebih tinggi disebut
hipertonik.
b. :ifusi
:ifusi ialah proses bergeraknya molekul lewat pori-pori. 8arutan akan bergerak dari
konsentrasi tinggi ke arah larutan berkonsentrasi rendah. Tekanan hidrostatik pembuluh
darah juga mendorong air masuk berdifusi melewati pori-pori tersebut. Jadi difusi tergantung
kepada perbedaan konsentrasi dan tekanan hidrostatik.
c. )ompa !atrium 3alium
)ompa natrium kalium merupakan suatu proses transpor yang memompa ion natrium
keluar melalui membran sel dan pada saat bersamaan memompa ion kalium dari luar ke
dalam. Tujuan dari pompa natrium kalium adalah untuk mencegah keadaan hiperosmolar di
dalam sel.
D. Asu%an an e!s!resi #airan an ele!"roli" fisiologis
Aomeostasis cairan tubuh yang normalnya diatur oleh ginjal dapat berubah oleh stres
akibat operasi, kontrol hormon yang abnormal, atau pun oleh adanya cedera pada paru-paru,
kulit atau traktus gastrointestinal.
)ada keadaan normal, seseorang mengkonsumsi air rata-rata sebanyak 2111-2/11 ml per
hari, dalam bentuk cairan maupun makanan padat dengan kehilangan cairan rata rata 2/1 ml
dari feses, -11-2/11 ml dari urin, dan hampir 011 ml kehilangan cairan yang tidak disadari
'insensible water loss( dari kulit dan paru-paru.
III. Perubahan #airan "ubuh
)erubahan cairan tubuh dapat dikategorikan menjadi 9, yaitu 4
2. )erubahan #olume
5
a. :efisit #olume
:efisit #olume cairan ekstraselular merupakan perubahan cairan tubuh yang paling
umum. )enyebab paling umum adalah kehilangan cairan di gastrointestinal akibat muntah,
penyedot nasogastrik, diare dan drainase fistula. )enyebab lainnya dapat berupa kehilangan
cairan pada cedera jaringan lunak, infeksi, inflamasi jaringan, peritonitis, obstruksi usus, dan
luka bakar. 3eadaan akut, kehilangan cairan yang cepat akan menimbulkan tanda gangguan
pada susunan saraf pusat dan jantung. )ada kehilangan cairan yang lambat lebih dapat
ditoleransi sampai defisi #olume cairan ekstraselular yang berat terjadi.
:ehidrasi
:ehidrasi sering dikategorikan sesuai dengan kadar konsentrasi serum dari natrium
menjadi isonatremik '291-2/1 m;=>8(, hiponatremik 'C29@ m;=>8( atau hipernatremik
'D2/1 m;=>8(. :ehidrasi isonatremik merupakan yang paling sering terjadi '-1.(,
sedangkan dehidrasi hipernatremik atau hiponatremik sekitar /-21. dari kasus.
:ehidrasi isotonis 'isonatremik(4 terjadi ketika kehilangan cairan hampir sama
dengan konsentrasi natrium terhadap darah. 3ehilangan cairan dan natrium besarnya
relatif sama dalam kompartemen intra#askular maupun kompartemen ekstra#askular.
:ehidrasi hipotonis 'hiponatremik(4 terjadi ketika kehilangan cairan dengan
kandungan natrium lebih banyak dari darah 'kehilangan cairan hipertonis(. "ecara
garis besar terjadi kehilangan natrium yang lebih banyak dibandingkan air yang
hilang. 3arena kadar natrium serum rendah, air di kompartemen intra#askular
berpindah ke kompartemen ekstra#askular, sehingga menyebabkan penurunan
#olume intra#askular.2/
:ehidrasi hipertonis 'hipernatremik(4 terjadi ketika kehilangan cairan dengan
kandungan natrium lebih sedikit dari darah 'kehilangan cairan hipotonis(. "ecara
garis besar terjadi kehilangan air yang lebih banyak dibandingkan natrium yang
hilang. 3arena kadar natrium tinggi, air di kompartemen ekstraskular berpindah ke
kompartemen intra#askular, sehingga meminimalkan penurunan #olume
intra#askular.2/
b. 3elebihan #olume
3elebihan #olume cairan ekstraselular merupakan suatu kondisi akibat iatrogenic
'pemberian cairan intra#ena seperti !a&l yang menyebabkan kelebihan air dan !a&l ataupun
pemberian cairan intra#ena glukosayang menyebabkan kelebihan air( ataupun dapat sekunder
akibat insufisiensi renal 'gangguan pada $E7(, sirosis, ataupun gagal jantung kongestif.@,21
3elebihan cairan intaseluler dapat terjadi jika terjadi kelebihan cairan tetapi jumlah !a&l
tetap atau berkurang.21
6
2. )erubahan konsentrasi
a. Aiponatremia
Jika C 221 mg>8 maka akan timbul gejala disorientasi, gangguan mental, letargi,
iritabilitas, lemah dan henti pernafasan, sedangkan jika kadar C 221 mg>8 maka akan
timbul gejala kejang, koma. Aiponatremia ini dapat disebabkan oleh eu#olemia '"5A:A,
polidipsi psikogenik(, hipo#olemia 'disfungsi tubuli ginjal, diare, muntah, third space
losses, diuretika(, hiper#olemia 'sirosis, nefrosis(. 3eadaan ini dapat diterapi dengan
restriksi cairan '!a< F 22/ mg>8( atau !a&l 9. ssebanyak '21-G(H**H1,0 mg dan
untuk pediatrik 2,/-2,/ mg>kg.22
3oreksi hiponatremia yang sudah berlangsung lama dilakukan scara
perlahanlahan, sedangkan untuk hiponatremia akut lebih agresif. Intuk menghitung !a
serum yang dibutuhkan dapat menggunakan rumus 4
!a? !a2 J !a1 H T*+
!a ? Jumlah !a yang diperlukan untuk koreksi 'm;=(
!a2 ? 22/ m;=>8 atau !a serum yang diinginkan
!a1 ? !a serum yang aktual
T*+ ? total body water ? 1,0 H ** 'kg(
b. Aipernatremia
Jika kadar natrium D 201 mg>8 maka akan timbul gejala berupa perubahan
mental, letargi, kejang, koma, lemah. Aipernatremi dapat disebabkan oleh kehilangan
cairan 'diare, muntah, diuresis, diabetes insipidus, keringat berlebihan(, asupan air
kurang, asupan natrium berlebihan. Terapi keadaan ini adalah penggantian cairan dengan
/. dekstrose dalam air sebanyak K'G-21( H ** H 1,0L4 21.22
c. Aipokalemia
Jika kadar kalium C 9 m;=>8. :apat terjadi akibat dari redistribusi akut kalium
dari cairan ekstraselular ke intraselular atau dari pengurangan kronis kadar total kalium
tubuh. Tanda dan gejala hipokalemia dapat berupa disritmik jantung, perubahan ;3$
'M7" segmen melebar, "T segmen depresi, hipotensi postural, kelemahan otot skeletal,
poliuria, intoleransi glukosa. Terapi hipokalemia dapat berupa koreksi faktor presipitasi
'alkalosis, hipomagnesemia, obat-obatan(, infuse potasium klorida sampai 21 m;=>jam
'untuk mild hipokalemia ND2 m;=>8( atau infus potasium klorida sampai 1 m;=>jam
dengan monitoring oleh ;3$ 'untuk hipokalemia beratNC2m;=>8 disertai perubahan
;3$, kelemahan otot yang hebat(.29 7umus untuk menghitung defisit kalium2- 4
3 ? 32 J 31 H 1,2/ H **
3 ? kalium yang dibutuhkan
32 ? serum kalium yang diinginkan
31 ? serum kalium yang terukur
7
** ? berat badan 'kg(
d. Aiperkalemia
Terjadi jika kadar kalium D / m;=>8, sering terjadi karena insufisiensi renal atau
obat yang membatasi ekskresi kalium '!"A5:s, A&;-inhibitor, siklosporin, diuretik(.
Tanda dan gejalanya terutama melibatkan susunan saraf pusat 'parestesia, kelemahan
otot( dan sistem kardio#askular 'disritmik, perubahan ;3$(. Terapi untuk hiperkalemia
dapat berupa intra#ena kalsium klorida 21. dalam 21 menit, sodium bikarbonat /1-211
m;= dalam /-21 menit, atau diuretik, hemodialisis.
9. )erubahan komposisi
a. Asidosis respiratorik 'pAC 9,,/ dan )a&%2D / mmAg(
3ondisi ini berhubungan dengan retensi &%2 secara sekunder untuk menurunkan
#entilasi al#eolar pada pasien bedah. 3ejadian akut merupakan akibat dari #entilasi yang
tidak adekuat termasuk obstruksi jalan nafas, atelektasis, pneumonia, efusi pleura, nyeri dari
insisi abdomen atas, distensi abdomen dan penggunaan narkose yang berlebihan.
6anajemennya melibatkan koreksi yang adekuat dari defek pulmonal, intubasi endotrakeal,
dan #entilasi mekanis bila perlu. )erhatian yang ketat terhadap higiene trakeobronkial saat
post operatif adalah sangat penting.
b. Alkalosis respiratorik 'pAD ,,/ dan )a&%2 C 9/ mmAg(
3ondisi ini disebabkan ketakutan, nyeri, hipoksia, cedera ""), dan #entilasi yang
dibantu. )ada fase akut, konsentrasi bikarbonat serum normal, dan alkalosis terjadi sebagai
hasil dari penurunan )a&%2 yang cepat. Terapi ditujukan untuk mengkoreksi masalah yang
mendasari termasuk sedasi yang sesuai, analgesia, penggunaan yang tepat dari #entilator
mekanik, dan koreksi defisit potasium yang terjadi.
c. Asidosis metabolik 'pAC,,9/ dan bikarbonat C22 m;=>8(
3ondisi ini disebabkan oleh retensi atau penambahan asam atau kehilangan
bikarbonat. )enyebab yang paling umum termasuk gagal ginjal, diare, fistula usus kecil,
diabetik ketoasidosis, dan asidosis laktat. 3ompensasi awal yang terjadi adalah peningkatan
#entilasi dan depresi )a&%2. )enyebab paling umum adalah syok, diabetik ketoasidosis,
kelaparan, aspirin yang berlebihan dan keracunan metanol. Terapi sebaiknya ditujukan
terhadap koreksi kelainan yang mendasari. Terapi bikarbonat hanya diperuntukkan bagi
penanganan asidosis berat dan hanya setelah kompensasi alkalosis respirasi digunakan.
d. Alkalosis metabolik 'pAD,,/ dan bikarbonat D2, m;=>8(
3elainan ini merupakan akibat dari kehilangan asam atau penambahan bikarbonat dan
diperburuk oleh hipokalemia. 6asalah yang umum terjadi pada pasien bedah adalah
hipokloremik, hipokalemik akibat defisit #olume ekstraselular. Terapi yang digunakan adalah
sodium klorida isotonik dan penggantian kekurangan potasium. 3oreksi alkalosis harus
gradual selama perode 2 jam dengan pengukuran pA, )a&%2 dan serum elektrolit yang
sering.
I&. 'angguan !esei$bangan #airan an ele!"roli" %aa %e$beahan
8
$angguan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan hal yang umum terjadi
pada pasien bedah karena kombinasi dari faktor-faktor preoperatif, intraoperatif dan postoperatif.
A. Fa!"or(fa!"or %reo%era"if
2. 3ondisi yang telah ada
:iabetes mellitus, penyakit hepar, atau insufisiensi renal dapat diperburuk oleh stres
akibat operasi.
2. )rosedur diagnostik
Arteriogram atau pyelogram intra#ena yang memerlukan marker intra#ena dapat
menyebabkan ekskresi cairan dan elektrolit urin yang tidak normal karena efek diuresis
osmotik.
9. )emberian obat
)emberian obat seperti steroid dan diuretik dapat mempengaruhi eksresi air dan elektrolit
. )reparasi bedah
;nema atau laksatif dapat menyebabkan peningkatan kehilangan air dan elekrolit dari
traktus gastrointestinal.
/. )enanganan medis terhadap kondisi yang telah ada

0. 7estriksi cairan preoperatif
"elama periode 0 jam restriksi cairan, pasien dewasa yang sehat kehilangan cairan sekitar
911-/11 m8. 3ehilangan cairan dapat meningkat jika pasien menderita demam atau adanya
kehilangan abnormal cairan.
,. :efisit cairan yang telah ada sebelumnya
Aarus dikoreksi sebelum operasi untuk meminimalkan efek dari anestesi.
B. Fa!"or(fa!"or in"rao%era"if
2. 5nduksi anestesi
:apat menyebabkan terjadinya hipotensi pada pasien dengan hipo#olemia preoperatif
karena hilangnya mekanisme kompensasi seperti takikardia dan #asokonstriksi.

2. 3ehilangan darah yang abnormal
9. 3ehilangan abnormal cairan ekstraselular ke third space 'contohnya kehilangan cairan
ekstraselular ke dinding dan lumen usus saat operasi(
9
. 3ehilangan cairan akibat e#aporasi dari luka operasi 'biasanya pada luka operasi yang
besar dan prosedur operasi yang berkepanjangan(
C. Fa!"or(fa!"or %os"o%era"if
2. "tres akibat operasi dan nyeri pasca operasi
2. )eningkatan katabolisme jaringan
9. )enurunan #olume sirkulasi yang efektif
. 7isiko atau adanya ileus postoperatif
&. Tera%i Cairan
Terapi cairan ialah tindakan untuk memelihara, mengganti cairan tubuh dalam batas-batas
fisiologis dengan cairan infus kristaloid 'elektrolit( atau koloid 'plasma ekspander( secara
intra#ena.
Terapi cairan berfungsi untuk mengganti defisit cairan saat puasa sebelum dan sesudah
pembedahan, mengganti kebutuhan rutin saat pembedahan, mengganti perdarahan yang terjadi,
dan mengganti cairan yang pindah ke rongga ketiga.
Terapi cairan resusitasi
Terapi cairan resusitasi ditujukan untuk menggantikan kehilangan akut cairan tubuh atau
ekspansi cepat dari cairan intra#askuler untuk memperbaiki perfusi jaringan. 6isalnya pada
keadaan syok dan luka bakar. Terapi cairan resusitasi dapat dilakukan dengan pemberian
infus !ormal "aline '!"(, 7inger Asetat '7A(, atau 7inger laktat '78( sebanyak 21 ml>kg
selama 91-01 menit. )ada syok hemoragik bisa diberikan 2-9 8 dalam 21 menit.
Terapi rumatan
Terapi rumatan bertujuan memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi. %rang
dewasa rata-rata membutuhkan cairan 91-9/ ml>kg**>hari dan elektrolit utama !a<?2-2
mmol>kg**>haridan 3<? 2mmol>kg**>hari. 3ebutuhan tersebut merupakan pengganti
cairan yang hilang akibat pembentukan urine, sekresi gastrointestinal, keringat 'lewat kulit(
dan pengeluaran lewat paru atau dikenal dengan insensible water losses.
Intuk anak digunakan rumus Aoliday "egar 4242, yaitu 4
Table 2. 7umus Aoliday "egar
Terapi rumatan dapat diberikan infus cairan elektrolit dengan kandungan
karbohidrat atau infus yang hanya mengandung karbohidrat saja. 8arutan elektrolit yang
juga mengandung karbohidrat adalah larutan 3A-;!, deHtran < saline, :$AA, 7ingerOs
deHtrose, dll. "edangkan larutan rumatan yang mengandung hanya karbohidrat adalah
10
deHtrose /.. Tetapi cairan tanpa elektrolit cepat keluar dari sirkulasi dan mengisi ruang
antar sel sehingga deHtrose tidak berperan dalam hipo#olemik.
:alam terapi rumatan cairan keseimbangan kalium perlu diperhatikan karena
seperti sudah dijelaskan kadar berlebihan atau kekurangan dapat menimbulkan efek
samping yang berbahaya. Imumnya infus kon#ensional 78 atau !" tidak mampu
mensuplai kalium sesuai kebutuhan harian. 5nfus 3A-;! dapat mensuplai kalium sesuai
kebutuhan harian.
)ada pembedahan akan menyebabkan cairan pindah ke ruang ketiga, ke ruang
peritoneum, ke luar tubuh. Intuk menggantinya tergantung besar kecilnya pembedahan,
yaitu 4
0-- ml>kg untuk bedah besar
-0 ml>kg untuk bedah sedang
2- ml>kg untuk bedah kecil
A. Jenis(Jenis Cairan
2. &airan 3ristaloid
&airan ini mempunyai komposisi mirip cairan ekstraseluler '&;" ? &;E(. &airan
kristaloid bila diberikan dalam jumlah cukup '9- kali cairan koloid( ternyata sama efektifnya
seperti pemberian cairan koloid untuk mengatasi defisit #olume intra#askuler. +aktu paruh
cairan kristaloid di ruang intra#askuler sekitar 21-91 menit.
8arutan 7inger 8aktat merupakan cairan kristaloid yang paling banyak digunakan untuk
resusitasi cairan walau agak hipotonis dengan susunan yang hampir menyerupai cairan
intra#askuler. 8aktat yang terkandung dalam cairan tersebut akan mengalami metabolisme di hati
menjadi bikarbonat. &airan kristaloid lainnya yang sering digunakan adalah !a&l 1,@., tetapi
bila diberikan berlebih dapat mengakibatkan asidosis hiperkloremik 'delutional hyperchloremic
acidosis( dan menurunnya kadar bikarbonat plasma akibat peningkatan klorida.
3arena perbedaan sifat antara koloid dan kristaloid dimana kristaloid akan lebih banyak
menyebar ke ruang interstitiel dibandingkan dengan koloid maka kristaloid sebaiknya dipilih
untuk resusitasi defisit cairan di ruang interstitiel.
)ada suatu penelitian mengemukakan bahwa walaupun dalam jumlah sedikit larutan
kristaloid akan masuk ruang interstitiel sehingga timbul edema perifer dan paru serta berakibat
terganggunya oksigenasi jaringan dan edema jaringan luka, apabila seseorang mendapat infus 2
liter !a&l 1,@"elain itu, pemberian cairan kristaloid berlebihan juga dapat menyebabkan edema
otak dan meningkatnya tekanan intra kranial.
2. &airan 3oloid
11
:isebut juga sebagai cairan pengganti plasma atau biasa disebut Pplasma substituteQ atau
Pplasma eHpanderQ. :i dalam cairan koloid terdapat zat>bahan yang mempunyai berat molekul
tinggi dengan akti#itas osmotik yang menyebabkan cairan ini cenderung bertahan agak lama
'waktu paruh 9-0 jam( dalam ruang intra#askuler. %leh karena itu koloid sering digunakan untuk
resusitasi cairan secara cepat terutama pada syok hipo#olemik>hermorhagik atau pada penderita
dengan hipoalbuminemia berat dan kehilangan protein yang banyak 'misal luka bakar(.
*erdasarkan pembuatannya, terdapat 2 jenis larutan koloid4
a. 3oloid alami4
Raitu fraksi protein plasma /. dan albumin manusia ' / dan 2,/.(. :ibuat
dengan cara memanaskan plasma atau plasenta 01S& selama 21 jam untuk membunuh
#irus hepatitis dan #irus lainnya. Eraksi protein plasma selain mengandung albumin
'-9.( juga mengandung alfa globulin dan beta globulin.
b. 3oloid sintetis4
2. :eHtran4
:eHtran 1 '7heomacrodeH( dengan berat molekul 1.111 dan :eHtran ,1
'6acrodeH( dengan berat molekul 01.111-,1.111 diproduksi oleh bakteri 8euconostoc
mesenteroides * yang tumbuh dalam media sukrosa. +alaupun :eHtran ,1 merupakan
#olume eHpander yang lebih baik dibandingkan dengan :eHtran 1, tetapi :eHtran 1
mampu memperbaiki aliran darah lewat sirkulasi mikro karena dapat menurunkan
kekentalan '#iskositas( darah. "elain itu :eHtran mempunyai efek anti trombotik yang
dapat mengurangi platelet adhesi#eness, menekan akti#itas faktor T555, meningkatkan
fibrinolisis dan melancarkan aliran darah. )emberian :eHtran melebihi 21 ml>kg**>hari
dapat mengganggu cross match, waktu perdarahan memanjang ':eHtran 1( dan gagal
ginjal. :eHtran dapat menimbulkan reaksi anafilaktik yang dapat dicegah yaitu dengan
memberikan :eHtran 2 ')romit( terlebih dahulu.
2. AydroHylethyl "tarch 'Aeta starch(
Tersedia dalam larutan 0. dengan berat molekul 21.111 J 2.111.111, rata-rata
,2.111, osmolaritas 921 m%sm>8 dan tekanan onkotik 91 91 mmAg. )emberian /11 ml
larutan ini pada orang normal akan dikeluarkan 0. lewat urin dalam waktu 2 hari dan
sisanya 0. dalam waktu - hari. 8arutan koloid ini juga dapat menimbulkan reaksi
anafilaktik dan dapat meningkatkan kadar serum amilase ' walau jarang(. 8ow molecullar
weight AydroHylethyl starch ')enta-"tarch( mirip Aeta starch, mampu mengembangkan
#olume plasma hingga 2,/ kali #olume yang diberikan dan berlangsung selama 22 jam.
3arena potensinya sebagai plasma #olume eHpander yang besar dengan toksisitas yang
rendah dan tidak mengganggu koagulasi maka )enta starch dipilih sebagai koloid untuk
resusitasi cairan pada penderita gawat.
9. $elatin
12
8arutan koloid 9,/-. dalam balanced electrolyte dengan berat molekul rata-rata
9/.111 dibuat dari hidrolisa kolagen binatang.
Ada 9 macam gelatin, yaitu4
- modified fluid gelatin ')lasmion dan Aemacell(
- Irea linked gelatin
- %Hypoly gelatin
Table 9. 3euntungan dan kerugian cairan kristaloid dan koloid
3ristaloid 3oloid
3euntungan - Tidak mahal
- Aliran urin lancar
'meningkatkan #olume
intra#askular(
- )ilihan cairan pertama u>
resusitasi perdarahan U trauma
- 6engembalikan kehilangan pada
ruang cairan ke-9
- 6empertahankan cairan
intra#askular lebih baik '2>9 cairan
bertahan selama 2 jam(
- 6eningkatkan tekanan onkotik
plasma
- 6embutuhkan #olume yang lebih
sedikit
- 6engurangi kejadian edema perifer
- :apat menurunkan tekanan
intrakranial
3erugian - 6engencerkan tekanan osmotik
koloid
- 6enginduksi edema perifer
- 5nsidensi terjadinya edema
pulmonal lebih tinggi
- 6embutuhkan #olume yg lebih
besar
- ;feknya sementara
- 6ahal
- 6enginduksi koagulopati 'deHtran
U helastarch(
- Jika tdpt kerusakan kapiler, dpt
berpotensi tjd perpindhn cairan ke
interstitial
- 6engencerkan faktor pembekuan
dan trombosit
- *erpotensi menghambat tubulus
renalis dan sel retikuloendotelial di
hepar
- 3emungkinan adanya reaksi
anafilaksis 'deHtran(
B. Tera%i Cairan Preo%era"if
:efisit cairan karena persiapan pembedahan dan anestesi 'puasa, la#ement( harus
diperhitungkan dan sedapat mungkin segera diganti pada masa pra-bedah sebelum induksi.
"etelah dari sisa defisit yang masih ada diberikan pada jam pertama pembedahan, sedangkan
sisanya diberikan pada jam kedua berikutnya. 3ehilangan cairan di ruang ;&E ini cukup diganti
dengan ciran hipotonis seperti garam fisiologis, 7inger 8aktat dan :eHtrose. )ada penderita yang
karena penyakitnya tidak mendapat nutrisi yang cukup maka sebaiknya diberikan nutrisi enteral
atau parenteral lebih dini lagi. )enderita dewasa yang dipuasakan karena akan mengalami
pembedahan 'elektif( harus mendapatkan penggantian cairan sebanyak 2 ml>kg**>jam lama
puasa. :efisit karena perdarahan atau kehilangan cairan 'hipo#olemik, dehidrasi( yang seringkali
13
menyertai penyulit bedahnya harus segera diganti dengan melakukan resusitasi cairan atau
rehidrasi sebelum induksi anestesi.
Usia Ju$lah Kebu"uhan
)$l*Kg*Ja$+
De,asa
Ana!
Ba-i
Neona"us
./0 1 2
2 1 3
3 1 4
5
Table . )engganti deficit prabedah
&. Tera%i Cairan In"rao%era"if
Jumlah penggantian cairan selama pembedahan dihitung berdasarkan kebutuhan dasar
ditambah dengan kehilangan cairan akibat pembedahan 'perdarahan, translokasi cairan dan
penguapan atau e#aporasi(. Jenis cairan yang diberikan tergantung kepada prosedur
pembedahannya dan jumlah darah yang hilang.
2. )embedahan yang tergolong kecil dan tidak terlalu traumatis misalnya bedah mata 'ekstrasi,
katarak( cukup hanya diberikan cairan rumatan saja selama pembedahan.
2. )embedahan dengan trauma ringan misalnya4 appendektomi dapat diberikan cairan sebanyak 2
ml>kg**>jam untuk kebutuhan dasar ditambah ml>kg**>jam untuk pengganti akibat trauma
pembedahan. Total yang diberikan adalah 0 ml>kg**>jam berupa cairan garam seimbang seperti
7inger 8aktat atau !ormosol-7.
9. )embedahan dengan trauma sedang diberikan cairan sebanyak 2 ml>kg**>jam untuk
kebutuhan dasar ditambah - ml>kg**>jam untuk pembedahannya. Total 21 ml>kg**>jam.
D. Tera%i Cairan Pos"o%era"if
Terapi cairan pasca bedah ditujukan terutama pada hal-hal di bawah ini4
2. )emenuhan kebutuhan dasar>harian air, elektrolit dan kalori>nutrisi. 3ebutuhan air untuk
penderita di daerah tropis dalam keadaan basal sekitar V /1 ml>kg**>2 jam. )ada hari pertama
pasca bedah tidak dianjurkan pemberian kalium karena adanya pelepasan kalium dari
sel>jaringan yang rusak, proses katabolisme dan transfusi darah. Akibat stress pembedahan, akan
dilepaskan aldosteron dan A:A yang cenderung menimbulkan retensi air dan natrium. %leh
sebab itu, pada 2-9 hari pasca bedah tidak perlu pemberian natrium. )enderita dengan keadaan
umum baik dan trauma pembedahan minimum, pemberian karbohidrat 211-2/1 mg>hari cukup
memadai untuk memenuhi kebutuhan kalori dan dapat menekan pemecahan protein sampai /1.
kadar albumin harus dipertahankan melebihi 9,/ gr.. )enggantian cairan pasca bedah cukup
dengan cairan hipotonis dan bila perlu larutan garamisotonis. Terapi cairan ini berlangsung
sampai penderita dapat minum dan makan.
14
2. 6engganti kehilangan cairan pada masa pasca bedah4
- Akibat demam, kebutuhan cairan meningkat sekitar 2/. setiap kenaikan 2S&
suhu tubuh
- Adanya pengeluaran cairan lambung melalui sonde lambung atau muntah.
- )enderita dengan hiper#entilasi atau pernapasan melalui trakeostomi dan
humidifikasi.
9. 6elanjutkan penggantian defisit cairan pembedahan dan selama pembedahan yang belum
selesai. *ila kadar hemoglobin kurang dari 21 gr., sebaiknya diberikan transfusi darah untuk
memperbaiki daya angkut oksigen.
. 3oreksi terhadap gangguan keseimbangan yang disebabkan terapi cairan tersebut. 6onitoring
organ-organ #ital dilanjutkan secara seksama meliputi tekanan darah, frekuensi nadi, diuresis,
tingkat kesadaran, diameter pupil, jalan nafas, frekuensi nafas, suhu tubuh dan warna kulit.
BAB III
KESI6PULAN
Tubuh mengandung 01 . air yang disebut juga cairan tubuh. &airan tubuh didalamnya
terkandung nutrisi-nutrisi yang amat penting peranannya dalam metabolisme sel, sehingga amat
penting dalam menunjang kehidupan.
:alam pembedahan, tubuh kekurangan cairan karena perdarahan selama pembedahan
ditambah lagi puasa sebelum dan sesudah operasi. $angguan dalam keseimbangan cairan dan
elektrolit merupakan hal yang umum terjadi pada pasien bedah karena kombinasi dari faktor-
faktor preoperatif, perioperatif dan postoperatif.
Terapi cairan parenteral digunakan untuk mempertahankan atau mengembalikan #olume
dan komposisi normal cairan tubuh. :alam terapi cairan harus diperhatikan kebutuhannya sesuai
usia dan keadaan pasien, serta cairan infus itu sendiri. Jenis cairan yang bisa diberikan untuk
terapi cairan adalah cairan kristaloid dan cairan koloid.
15
DAFTA7 PUSTAKA
Adelmen, 7.:., "olhaug, 6.J., 2111. )atofisiologi &airan Tubuh dan Terapi &airan. 5n4
*ehrman, 7.;., 3liegman, 7.6., Ar#in, Ann.6., 5lmu 3esehatan Anak !elson ed 2/, jilid 2.
Jakarta4 ;$&N 2/--200
Aartanto, +.+., 211,. Terapi &airan dan ;lektrolit )erioperatif. *agian Earmakologi 3linik
dan Terapeutik Eakultas 3edokteran Ini#ersitas )adjadjaran
Aasan E. Terapi &airan. 211-. :i unduh dari http://drfhasan.blogspot.com/2008/01/referat-
terapi-cairan.html .
8atief A", dkk. 2112. )etunjuk praktis anestesiologi4 terapi cairan pada pembedahan. ;d.3edua.
*agian anestesiologi dan terapi intensif, E3I5.
16

Anda mungkin juga menyukai