Anda di halaman 1dari 12

Keutamaan Nisfu Syaban

Khutbah Jumat di Masjid Ar-Rohman (Jum'at 29 - 6 - 2012)





.

. .

.
.

Hadirin, jamaah Jumat Rahimakumullah
Dalam mimbar ini saya mewasiatkan kepada para hadirin dan khususnya untuk saya
sendiri, marilah kita selalu meningkatkan takwa kepada Allah SWT. dengan kualitas takwa yang
sesungguhnya. Karena dengan takwa kepada Allah SWT, keridhoan-Nya yang juga disertai
dengan rahmat, barokah, dan ampunan-Nya akan turun. Dan hal tersebut akan membawa kita
kepada kebahagiaan di dunia dan juga di akhirat.

Maasyirol Muslimin Rahimakumullah..
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT., karena dengan karunia-
Nya kita masih diberi umur panjang hingga kita dapat kembali bertemu dengan bulan Syaban,
yaitu bulan yang tidak kalah istimewanya dengan bulan rajab, bulan dimana amalan kita akan
diangkat dan dilaporkan kepada Allah, sebagaimana hadits berikut:
Diriwayatkan oleh imam Ahmad bahwa suatu ketika Sahabat Rasulullah yang
bernama Fari Usamah bin Zaid radhiyallhu anhu, bertanya kepada Rasulullah shollallhu
alaihi wa al lihi wa sallam, Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat engkau berpuasa
dalam suatu bulan sebagaimana engkau berpuasa pada bulan Syaban? Maka beliau menjawab,

Itu adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang sering manusia melupakannya. Dan ia
adalah bulan yang padanya segala amalan akan diangkat kepada Rabbul Alamin. Maka aku
senang jikalau ketika amalanku diangkat sementara aku sedang berpuasa.
Hadits tersebut menjelaskan kepada kita bahwa setiap setahun sekali tepatnya pada bulan
Syaban, amal-amal manusia yang terangkum dalam sebuah kitab yang biasa ditulis oleh
malaikat yang menjaga kita, yaitu Rakib dan Atid akan dilaporkan kepada Allah SWT. Baik itu
yang baik dan juga yang buruk. Lalu digantilah kitab itu dengan kitab yang baru. Maka, sudah
seharusnya pada bulan ini kita tingkatkan amalan kita dengan memperbanyak amalan baik
seperti ibadah puasa dengan harapan ketika buku amalan kita diangkat dan dilaporkan kepada
Allah, kita sedang dalam keadaan baik yaitu sedang melaksanakan ibadah puasa. Sebagaimana
yang Rasulullah SAW. Contohkan pada hadits diatas.

Maasyirol muslimin rahimakumullah..
Keutamaan lainnya yang akan kita dapatkan di bulan syaban adalah keutamaan di malam
nisfu syaban, nisfu merupakan kosakata bahasa arab yang bermakna pertengahan dan syaban
adalah bulan syaban, bila disatukan maka artinya menjadi pertengahan bulan syaban... insya
Allah malam nisfu syaban atau malam pertengahan bulan Syaban tahun ini akan jatuh pada
rabu malam / malam kamis, 4 juli 2012 yang bertepatan dengan 14 Syaban 1433 Hijriyah.
Berkenaan dengan malam ini salah seorang ulama yang bernama ibnu Jauzy
meriwayatkan sebuah hadits sebagaimana berikut:

Barang siapa yang menghidupkan malam dua Ied (yaitu malam idul fitri dan idul adha) dan
juga malam nishfu Syaban, niscaya hatinya tidak akan mati pada hari semua hati menjadi
mati.
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Sayyidina Ali, bahwa Nabi pernah bersabda:

Bila datang malam nishfu Syaban maka lakukanlah Qiyam Lail dan puasa pada siang harinya,
karena ketika matahari terbenam Allah turun pada malam itu ke langit dunia dan berkata,
Adakah yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya, adakah yang
memohon rezki, niscaya Aku akan memberikannya, adakah yang tertimpa penyakit, niscaya Aku
akan menyembuhkannya, hal ini berlanjut hingga terbit fajar.
Maasyirol muslimin rahimakumullah..
Hadits-hadits diatas termasuk ke dalam hadits yang dijadikan sandaran dalam melaksakan
amalan-amalan di bulan Syaban, maka tidak ada salahnya bila kita meningkatkan ibadah lebih
giat di bulan ini, khussunya di malam nisfu syaban nanti. misalnya adalah yang sudah lazim
dilakukan, yaitu dengan mengeluarkan sedekah, berpuasa, dan juga memperbanyak shalat
malam. utamanya adalah untuk mengharap ridho Allah dan yang kedua adalah mengikuti sunnah
yang diteladankan oleh Rasulullah SAW, juga yang telah diteladankan oleh para guru dan
sesepuh kita
Maasyirol muslimin rahimakumullah..
Betapa beruntungnya kita sebagai umat Nabi Muhammad, diberi banyak kemudahan oleh
Allah SWT dalam mendapatkan pahala dan juga ridho-Nya.. maka beruntunglah bagi orang yang
berusaha untuk mendapatkannya dan sungguh merugi bagi orang yang mengabaikannya..
semoga kita semua yang hadir pada saat ini termasuk kedalam orang yang dibersihkan hatinya,
sehingga mau dan siap untuk beramal dan beribadah lebih giat lagi utamanya di bulan syaban
ini dan juga seterusnya. Dengan harapan semoga kita dipanjangkan umur untuk beribadah
kepada Allah, dilapangkan rezeki yang halal untuk bekal dalam beribadah kepada-Nya, dan
diberi ketetapan iman meskipun hidup di tengah arus perubahan zaman dimana sendi-sendi
budaya Islam mulai rapuh yang diakibatkan oleh ketidakwaspadaan dan kelengahan kita sendiri..
Amin..

Khutbah Kedua







Keutamaan Nisfu Syaban
Khutbah Jumat di Masjid Ar-Rohman (Jum'at 29 - 6 - 2012)



.

. .

.
.

Hadirin, jamaah Jumat Rahimakumullah
Dalam mimbar ini saya mewasiatkan kepada para hadirin dan khususnya untuk saya
sendiri, marilah kita selalu meningkatkan takwa kepada Allah SWT. dengan kualitas takwa yang
sesungguhnya. Karena dengan takwa kepada Allah SWT, keridhoan-Nya yang juga disertai
dengan rahmat, barokah, dan ampunan-Nya akan turun. Dan hal tersebut akan membawa kita
kepada kebahagiaan di dunia dan juga di akhirat.

Maasyirol Muslimin Rahimakumullah..
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT., karena dengan karunia-
Nya kita masih diberi umur panjang hingga kita dapat kembali bertemu dengan bulan Syaban,
yaitu bulan yang tidak kalah istimewanya dengan bulan rajab, bulan dimana amalan kita akan
diangkat dan dilaporkan kepada Allah, sebagaimana hadits berikut:
Diriwayatkan oleh imam Ahmad bahwa suatu ketika Sahabat Rasulullah yang
bernama Fari Usamah bin Zaid radhiyallhu anhu, bertanya kepada Rasulullah shollallhu
alaihi wa al lihi wa sallam, Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat engkau berpuasa
dalam suatu bulan sebagaimana engkau berpuasa pada bulan Syaban? Maka beliau menjawab,

Itu adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang sering manusia melupakannya. Dan ia
adalah bulan yang padanya segala amalan akan diangkat kepada Rabbul Alamin. Maka aku
senang jikalau ketika amalanku diangkat sementara aku sedang berpuasa.
Hadits tersebut menjelaskan kepada kita bahwa setiap setahun sekali tepatnya pada bulan
Syaban, amal-amal manusia yang terangkum dalam sebuah kitab yang biasa ditulis oleh
malaikat yang menjaga kita, yaitu Rakib dan Atid akan dilaporkan kepada Allah SWT. Baik itu
yang baik dan juga yang buruk. Lalu digantilah kitab itu dengan kitab yang baru. Maka, sudah
seharusnya pada bulan ini kita tingkatkan amalan kita dengan memperbanyak amalan baik
seperti ibadah puasa dengan harapan ketika buku amalan kita diangkat dan dilaporkan kepada
Allah, kita sedang dalam keadaan baik yaitu sedang melaksanakan ibadah puasa. Sebagaimana
yang Rasulullah SAW. Contohkan pada hadits diatas.

Maasyirol muslimin rahimakumullah..
Keutamaan lainnya yang akan kita dapatkan di bulan syaban adalah keutamaan di malam
nisfu syaban, nisfu merupakan kosakata bahasa arab yang bermakna pertengahan dan syaban
adalah bulan syaban, bila disatukan maka artinya menjadi pertengahan bulan syaban... insya
Allah malam nisfu syaban atau malam pertengahan bulan Syaban tahun ini akan jatuh pada
rabu malam / malam kamis, 4 juli 2012 yang bertepatan dengan 14 Syaban 1433 Hijriyah.
Berkenaan dengan malam ini salah seorang ulama yang bernama ibnu Jauzy
meriwayatkan sebuah hadits sebagaimana berikut:

Barang siapa yang menghidupkan malam dua Ied (yaitu malam idul fitri dan idul adha) dan
juga malam nishfu Syaban, niscaya hatinya tidak akan mati pada hari semua hati menjadi
mati.
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Sayyidina Ali, bahwa Nabi pernah bersabda:

Bila datang malam nishfu Syaban maka lakukanlah Qiyam Lail dan puasa pada siang harinya,
karena ketika matahari terbenam Allah turun pada malam itu ke langit dunia dan berkata,
Adakah yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya, adakah yang
memohon rezki, niscaya Aku akan memberikannya, adakah yang tertimpa penyakit, niscaya Aku
akan menyembuhkannya, hal ini berlanjut hingga terbit fajar.
Maasyirol muslimin rahimakumullah..
Hadits-hadits diatas termasuk ke dalam hadits yang dijadikan sandaran dalam melaksakan
amalan-amalan di bulan Syaban, maka tidak ada salahnya bila kita meningkatkan ibadah lebih
giat di bulan ini, khussunya di malam nisfu syaban nanti. misalnya adalah yang sudah lazim
dilakukan, yaitu dengan mengeluarkan sedekah, berpuasa, dan juga memperbanyak shalat
malam. utamanya adalah untuk mengharap ridho Allah dan yang kedua adalah mengikuti sunnah
yang diteladankan oleh Rasulullah SAW, juga yang telah diteladankan oleh para guru dan
sesepuh kita
Maasyirol muslimin rahimakumullah..
Betapa beruntungnya kita sebagai umat Nabi Muhammad, diberi banyak kemudahan oleh
Allah SWT dalam mendapatkan pahala dan juga ridho-Nya.. maka beruntunglah bagi orang yang
berusaha untuk mendapatkannya dan sungguh merugi bagi orang yang mengabaikannya..
semoga kita semua yang hadir pada saat ini termasuk kedalam orang yang dibersihkan hatinya,
sehingga mau dan siap untuk beramal dan beribadah lebih giat lagi utamanya di bulan syaban
ini dan juga seterusnya. Dengan harapan semoga kita dipanjangkan umur untuk beribadah
kepada Allah, dilapangkan rezeki yang halal untuk bekal dalam beribadah kepada-Nya, dan
diberi ketetapan iman meskipun hidup di tengah arus perubahan zaman dimana sendi-sendi
budaya Islam mulai rapuh yang diakibatkan oleh ketidakwaspadaan dan kelengahan kita sendiri..
Amin..

Khutbah Kedua







Khutbah Jumat Syaban
Bulan Rajab telah berlalu, bulan Ramadhan di ambang pintu. Kini kita berada di bulan Syaban. Ketiga bulan
ini merupakan rangkaian bulan, dimana umat Islam meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT, sehingga
disebut oleh orang-orang Arab dengan .
Bulan Rajab mempunyai keistimewaan tersendiri dengan peristiwa Isra Mirajnya Nabi Muhammad SAW,
orang-orang Arab jahiliyah memuliakannya pula dengan tidak berperang.
Bulan ramadhan, teristimewa dengan dilipatkan gandakannya ganjaran amal ibadah bagi seorang Islam,
terlebih-lebih lagi denfgan satu malam yang disebut Al Qadr, yang lebih baik dari seribu bula, di samping
pada bulan tersebut umat Islam melaksanakan ibadah puasa.
Adapun bulan Syaban juga mempunyai keistimewaan. Dahulunya bulan ini bernama dan , yang
kemudian berobah menjadi Syaban, yang artinya bertebaran, karena pada bulan ini bangsa Arab
bertebaran untuk mencari padang rumput dan sumur-sumur air atau bertebaran mencari daerah baru
dengan mengangkat senjata, setelah sebulan sebelumnya di bulan Rajab mereka meletakkan senjata.

Hadirin !
Di dalam sejarah kehidupan Rasulullah SAW dan umat Islam, pada bulan Syaban ini terjadi pula suatu
peristiwa penting, yaitu dipindahkannya kiblat shalat dari Baitul Maqdis ke mesjid Al Haram di Makkah.
Sudah sekian lama memang Rasulullah bedoaa menginginkan hal ini :
: ( 411 )
Artinya : Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit (mendoa dan menunggu-nunggu
turunnya wahyu), maka sungguh kami akan meamlingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai; palingkanlah
mukamu ke arah Mesjid Al Haram; dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya
Hadirin!
Hal ini terjadi pada tahun kedua Hijriyah pada waktu shalat Dhuha tanggal 45 Syaban. Meskipun ada
riwayat lain yang menyatakan pada malam pertengahan bulan Syaban atau nisfu Syaban. Mesjid tempat
terjadinya perubahan kiblat ini disebut Mesjid Kiblatain, dan shalatnya disebut Shalatu zate-qiblatain.

Hadirin sekalian.
:
( . 441 )
Nabi tidak pernah berpuasa di luar bulan Ramadhan melebihi puasa beliau pada bulan Syaban.
Menurut lafaz lain :
Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa sebulan penuh selain bulan Ramadhan,
dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada puasa beliau di bulan Syaban.

Hadirin !
Melihat seringnya Rasulullah berpuasa di bulan Syaban ini, ummat Islam pun bertanya, Usamah bin Zaid
memberanikan diri untuk bertanya kepada Rasulullah ;
.
Wahai Rasul, aku tidak pernah melihat kau berpuasa di satu bulan (selain Ramadhan) seperti kau berpuasa
pada bulan Syaban.

Rasul menjawab !
) ( .
Itulah bulan yang dilupakan oleh manusia. Bulan antara Rajab dan Ramadhan, bulan dimana diangkat
amal-amal kepada Tuhan, maka aku ingin amalku diangkat sedang aku berpuasa.

Hadirin !
Menurut para ulama, diangkatnya ibadah pada bulan Syaban adalah laksana laporan tahunan yang dibawa
oleh para malaikat kepada Tuhan, sehingga Rasulullah SAW mengutamakan puasa pada bulan Syaban agar
penutup dari ibadah beliau adalahibadah puasa.
Kemudian puasa Ramadhan pada bulan berikutnya dimaksudkan agar permulaan daripada tahun baru
dimulai dengan ibadah puasa pula.
Selanjutnya Rasul SAW telah pula menyemarakkan bulan Syaban dengan melaksanakan shalat panjang di
waktu malam.
Beberapa hadits menerangkan hal ini :
( )
.
Telah datang kepada-Ku Jibril a.s. dan berkata : Malam ini adalah malam nishfu (pertangahan Syaban).
Pada malam ini bagi Allah ada orang-orang yang dibebaskan dari api neraka sebanyak bulu-bulu kambing
bani kalb. Pada malam ini Allah tidak memandang kepada orang musyrik, orang yang berseteru, pemutus
silaturrahim, orang yang sombong orang yang durhaka dengan peminum khamar.
Aisyah berkata pula bahwa pada malam nisfu Syaban Rasul melepaskan dua pakaiannya dan berkata :

Aisyah apakah kau izinkan kepadaku untuk melakukan shalat malam pada malam ini ?

Kata Aisyah kujawab ya demi Allah dan demi ibuku
:
( 444 )
Artinya :
Beliaupun sujud sepanjang malam, sehingga kukira beliau telah dicabut nyawanya. Akupun bangun dan
kuusap tapak kakinya dengan tanganku, iapun bergerak, legalah aku (beliau masih hidup), kudengan dia
berdoa :
Aku berlindung dengan kemaafan Engkau daripada azab engkau !
Aku berlindung dengan redha-Mu daripada murka-Mu.
Aku berlindung kepada-Mu, Engkau Maha Mulia.
Aku memuji-Mu dengan pujian yang tak terhitung banyaknya; sebanyak Engkau memuji diri-Mu,
Demikian cerita Aisyah.

Hadirin!
Dari beberapa keterangan sebelumnya yang telah kita uraikan dan sesuai dengan Hadits-hadits; dapatlah
kita ambil kesimpulan sebagai berikut :
Memang benar Rasulullah SAW menyemarakkan bulan Syaban terutama pada malam nisfu (pertengahan).
Beliau semarakkan dengan memperbanyak ibadah puasa, shalat, doa dan istigfar; karena pada bulan
Syaban diangkatnya amal ibadah kepada Allah di samping keistimewaan-keistimewaan lainnya.
Adapun umat Islam pada masa Rasulullah SAW juga menyemarakkan seperti yang diriwayatkan oleh Anas :
.
Artinya :
Bila bulan Syaban telah tiba, maka ummat Islampun menekuni Al Quran, sehingga mereka baca, mereka
keluarkan zakat harta untuk membantu golongan lemah dan miskin agar dapat melaksanakan ibadah puasa
di bulan Ramadhan.

Hadirin !
Inilah kebiasaan Rasul SAW dan umat islam; memperbanyak ibadah, antara lain : shalat malam dan
menekuni Al Quran serta mengeluarkan zakat.
Hadirin sekalian ! Sehubungan dengan hal ini, timbul beberapa pertanyaan, berkenaan dengan kebiasaan
umat Islam dewasa ini apabila nisfu Syaban telah tiba, yaitu:
- Shalat dua rakaat sesudah magrib.
- Membaca surah YAsin berjamaah.
Adapun shalat khusus yang dilakukan oleh sebagian umat Islam dan doa tertentu yang mereka baca
sesudah magrib itu menurut seorang ulama Mesir (Ustaz Antar Ahmad Rasyad), dimulai jauh sesudah Rasul
wafat, yaitu pada pertengahan abad ke 5 H. terjadi di tanah Syam. Pada waktu itu ada seorang alim dari
Nablis yang datang ke Baitil Maqdis, namanya Ibnu Abil Hamra. Beliau bagus dalam membaca Al Quran,
yang kemudian shalat di mesjid tersebut. Sesudah beliau shalat, banyak orang yang mengikuti di belakang
beliau menjadi makmum. Maka sesudah itu tersebarlah cara begini ini hingga seakan-akan merupakan
sunnah. Demikian asal mula shalat nisfu Syaban yang khusus tersebut.
*


Adapun mengapa orang membaca Yasin saja ?
Sebenarnya yang dibaca memang bukan yasin, tetapi seluruh Al Quran. Tentu hal ini berat bagi sebagian
umat Islam, lalu mereka membaca Yasin, karena Yasin adalah hati Al Quran.
Kata Nabi :

( - 1 / 6 )
Artinya :
Sesungguhnya bagi segala sesuatu itu ada hati. Hati Al Quran adalah Yasin. Aku ingin agar ia berada di
dalam hati setiap manusia umatku.
**


Demikianlah dapat kita dudukkan persoalan pada proporsinya. Perbedaan pendapat atau khilafiah yang ada
di antara ummat Islam tidak harus dipersoalkan. Tapi ada dua pesan, yaitu :
- Marilah kita gunakan kesempatan atau momentum yang baik ini untuk menjadi salah satu sarana
dalam mendekatkan diri kepada Allah, dan lebih dari itu kita jadikan pula sebagai sarana untuk membawa
manusia lainnya ke arah takwa kepada-Nya.
- Dalam menyemarakkan atau menghidupkan bulan Syaban khusunya malam nishfu Syaban marilah
kita beramal ibadah sesuai dengan cara yang kita yakini kebenarannya, perbedaan-perbedaan tata cara
yang berlaku antar kita umat Islam, janganlah kiranya menjadikan perpecahan atau merusak Ukhuwah
Islamiyah yang ada.
- Semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk-Nya kepada semua umat beriman, Amien.
- Semarakkanlah malam nisfu Syaban :

Artinya :
Bila malam nisfu Syaban telah tiba maka dirikanlah malamnya dan berpuasalah di siang harinya.
***





* Lihat Mimbarul Islam, No.8, tahun 14, Syaban, 4191 H, Cairo Mesir, hal. 405.
** Ali Asy Syabuni, Safwatut Tafaasir, Juz 3, hal.6.
*** Dr.Ahmad Asy Syarbasyi, Yas aluu naka Fiddiini Wal Hayat, Juz 4, hal. 346.
Memuat...
Terkait
Menguak Kesialan di Bulan Safar dan Penangkalnya
Fadhilat Ramadhan dan Puasa
Dokumen Khotbah Jumat ( RAMADHAN )
Ditulis dalam Uncategorized
ANTARA KETENTRAMAN JIWA DAN ZIKRULLAH
Fadhilat Ramadhan dan Puasa


TINGGALKAN BALASAN

KATEGORI
Uncategorized
RAMBAH


TAUTAN
Banjarmasin Post
detik.com
hizbut tahrir
Jurnal Ekonomi Ideologis
THE ESQ WAY
BERLANGGANAN
Entri (RSS)
Komentar (RSS)

Anda mungkin juga menyukai