Hg Dalam suhu kamar berbentuk cair Titik beku -39 0 C dan dapat bereaksi dengan logam lain membentuk massa yang plastis. Dalam suhu mulut bentuk plastis untuk kemudian jadi keras (proses amalgamation). DENTAL AMALGAM COMBE PHILIP Alloy konvensional Silver (Ag) 67-74% 65% Tin (Sn) 25-27% 29% Kuprum (Cu) 0- 6% 6% Zinc (Zn) 0-2% Alloy High Copper Silver (Ag) 69% Tin (Sn) 17% Kuprum (Cu) 13% 6-30% Zinc (Zn) 4% 4 klasifikasi A. Menurut bentuk partikel : Irregular: Menggiling atau memotong batangan cor logam campur amalgam membentuk suatu batangan-batangan yang tdk teratur (lathe-cut alloy) Spherical: Atomoisasi logam campur cair (bulat teratur) Admixed: campuran antara lathe-cut alloy dan Spherical alloy
5 6 B. Menurut komposisi: Conventional alloys High Copper alloy a.Blended alloy or dispersion modified alloy Alloy ini mengandung 2 bag alloy konvensional dan 1 bag alloy silver-copper eutetic sferis ( 70% Ag + 30%Cu) Komposisi keseluruhan adalah: Silver (Ag) 69% , Tin (Sn) 17%, Kuprum (Cu) 13%, Zinc (Zn) 4%. b. Kebalikan Blended alloy or Single composition- copper . Alloy ini mengandung 2 bag alloy sferis yang terdiri dari: 60%Ag, 25%Sn, 15%Cu ditambah 1bag alloy konvensional.
1. Conventional (Low Copper ) Alloy:
a. Lathe-cut Particles. b. Spherical Particles (a) (b) 2. High copper alloy:
a. Admix/blended Alloy. b. Unicompositional alloy. (a) (b) Perak (Ag): meningkatkan kekuatan restorasi amalgam, mengurangi kelenturan, mempercepat waktu pengerasan dan ekspansi,meningkatkan retensi thd tarnish memperlambat proses pengerasan, menambah kekuatan dan memperbesar ekspansi dari amalgam Timah (Sn): membantu proses amalgamisasi, meningkatkan kelenturan dan kontraksi, mengurangi kekuatan dan kekerasan, membantu mengurangi ekspansi amalgam serta mengurangi resistensi thd korosi dan tarnish
Tembaga (Cu): menambah kekuatan, kekerasan, mempercepat proses pengerasan, mengurangi kelenturan, dan meningkatkan ekspansi saat pengerasan.
Seng (Zn): memperkecil terjadinya oksidasi logam- logam lain pada waktu proses pembuatan logam campur
Mercuri (Hg): berfungsi untuk proses amalgamasi meningkatkan ekspansi, menambah kelenturan MANIPULASI 1. PROPORSIONING Perbandingan Hg:Alloy 7:5 atau 8:5 penimbangan, vol. dispenser trituration mudah, campuran plastis squeesing sblm bhn dimasukan kavitas, kelebihan Hg dpt diambil dg cara memerasnya menggunakan kain kasa. post setting Hg < 50% Teknik Hg minimal (eames) Hg:Alloy berat sama tanpa squeesing Hg terlalu banyak ekspansi dan flow naik Hg terlalu sedikit permukaan kasar, korosi 2. TRITURATON Hand mixing: menggunakan mortar dan pastle, dasar mortar lebih baik kasar. resiko : paparan uap Hg Mechanical mixing: mggunakan amalgamator Hg dan alloy tersedia dlm btk kapsul. Amalgamator: pengatur waktu pengatur frekuensi getaran (2000-4000 rpm)dapat disesuaikan petunjuk parik TRITURASI tergantung: kecepatan lama kekuatan UNDER TRITURATION warna buram, amalgam sukar dimanipulasi, kekuatan tarik & kompresi rendah. OVER TRITURATION lengket, creep, ekspansi kecil, kontrasi besar, korosif. TRITURATION TEPAT mengkilat, tdk lengket, resisten thd tarnish & korosi.
Amalgamator
Overtrituration
Undertrituration Phillips Science of Dental Materials 2003 15 3. KONDENSASI Bahan yang telah dicampur, dimasukkan kedlm kavitas sedikit demi sedikit, dgn tujuan: Setiap bagian teradaptasi dengan baik alat kondensor (amalgam stopper). besar tekanan 4 5 kg Kelebihan Hg akan muncul kepermukaan setiap kali dilakukan kondensasi. Sebagian kelebihan dari Hg ini diambil dg kasa. Sisa Hg yang masih ada untuk membantu terjadinya bonding dg bahan tumpatan yg ditambahkan berikutnya kuat Bahan hendaknya dikondensasi sesegera mungkin setelah pencampuran. Bila dibiarkan terlalu lama dan telah mulai setting, maka : Tidak bisa diperoleh adaptasi yang baik dengan dinding kavitas, Kelebihan merkuri sukar dilakukan pemisahan, Diperoleh bonding yang jelek antara setiap bagian yang ditambahkantumpatan yang diperoleh kurang kuat. 4. TRIMING & CARVING Kavitas yang telah terisi hendaknya dirapikan, disesuaikan dgn gigi antagonisnya,serta diukir /dibentuk kembali anatomisnya menggunakan alat amalgam carver. Hal ini bertujuan untuk : agar kelebihan amalgam tidak mengiritasi jar. disekitarnya Agar batas antara tumpatan dan gigi menjadi rapi (tidak ada step dan undercut), serta Mengembalikan fungsi oklusi dan artikulasi. Triming & carving dilakukan saat penumpatan (dlm RM Px) dan sebelum setting. 5. POLISHING & FINISHING Dilakukan setelah 24 jam penumpatan, tujuanya adalah: menjaga kebersihan tidak mudah ditempeli debris dll. mencegah terjadinya korosi polishing dilakukan dlm kondisi basah,bila tidak akan over heating mendorong Hg ke permukaan kekuatan,membahayakan pulpa mematikan pulpa krn adanya rangsang panas yg timbul saat pemolesan. TERIMA KASIH SAMPAI BERTEMU LAGI DI PERTEMUAN KE II