Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN PENDIDIKAN INKLUSI


PROPOSAL PAUD INKLUSI

DOSEN : CHOIRIYAH WIDYASARI

















Disusun Oleh :
NAMA : SUPADMI
NIM : A53H 111 008
PSKGJ : KAB. SRAGEN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
PROPOSAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI INKLUSI
TUNAS HARAPAN BANGSA BENDO
KEC. SUKODONO KAB. SRAGEN


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehadiran sekolah inklusi merupakan upaya untuk menghapus batas yang
selama ini muncul ditengah masyarakat, tidak hanya bagi anak normal dengan anak
berkebutuhan khusus akan tetapi juga bagi kalangan mampu dan kaum dhuafa, serta
pernedaan yang lainnya. Mereka (anak berkebutuhan khusu) dapar bersekolah dan
mendapatkan ijazah layaknya anak normal.
PAUD inklusi merupakan Pendidikan reguler yang menyatukan antara anak
anak dengan dan tanpa berkebutuhan khusus untuk mengikuti proses belajar mengajar
bersama sama. Sistem belajar pada PAUD inklusi tidak jauh berbeda dengan PAUD
regular pada umumnya. Mereka (para siswa) berada dalam satu kelas yang idealnya
dalam satu kelas terdiri dari 1 6 anak berkebutuhan khusus dengan dua guru dan satu
terapis atau shadow teacher yang bertanggung jawab di bawah koordinasi guru untuk
memberi perlakuan khusus kepada anak anak berkebutuhan khusus, sehingga
mereka dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Porsi belajar pada anak berkebutuhan
khusus lebih kecil dari pada yang normal. Hal ini tidak bertujuan untuk membatasi,
melainkan kebutuhan untuk terapi. Pada waktu waktu tertentu, bila perlu anak
anak tersebut akan ditarik dari kelas reguler dan dibawa ke ruang individu untuk
mendapatkan bimbingan khusus.
Pendidikan inklusi memang tengah bergerak progresif, namun masih banyak
ditemukan kendala untuk melaksanakannya. Dari fasilitas yang terbatas, misalnya
fasilitas program khusus, seperti ruang terapi, alat terapi, maupun sumber daya
manusia yang kapabel. PAUD inklusi adalah sebuah metamorfosa budaya manusia
yang semakin modern dan mengglobal. Bahwa setiap manusia adalah sama, punya
hak yang sama dan kesempatan yang sama untuk berkembang dan mendapatkan
pendidikan demi mengejar kehidupanya yang lebih baik. PAUD inklusi merupakan
salah satu jawaban, bahwa pendidikan tak mengenal diskriminasi. Semua berhak
untuk mendapatkanya. Perlu juga dilakukan edukasi kepada masyarakat tentang
PAUD inklusi sehingga mereka memeproleh banyak informasi sebagai alternative
pilihan untuk menyekolahkan anaknya yang kebetulan berkebutuhan khusus.
Harapanya akan banyak tumbuh PAUD inklusi tanpa harus terbebani dengan segala
defenisinya. PAUD inklusi merupakan sebuah prinsip persamaan hak manusia, dan
juga jawaban dari perbedaan kita sebagai manusia. Nyatanya tak ada manusia yang
sama. Karena semua warga negara mempunyai hak yang sama terhadap pendidikan,
termasuk di dalamnya adalah anak berkebutuhan khusus. Demikian salah satu inti
yang tercantum dalam UUD 1945 31.

BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN INKLUSI

Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini Inklusi
- Untuk menumbuh kembangkan anak secara optimal baik bagi anak dengan maupun
tanpa berkebutuhan khusus.

A. VISI DAN MISI PAUD INKLUSI TUNAS HARAPAN BANGSA BENDO,
SUKODONO, SRAGEN.

VISI
Menjadikan Sekolah ramah anak yang berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan lingkungan yang sehat. Menyenangkan dan mampu memberikan kontribusi
penting terhadap masyarakat luas.

MISI
- Menerima anak dengan apa adanya
- Dapat menumbuh kembangkan kemampuan anak tanpa harus terbebani dengan segala
definisinya
- Menumbuhkan kegemaran dan kebiasaan membaca, menulis dan berkarya.
- Dapat memberikan ruang yang bedar untuk dapat mengembangkan potensinya.

B. Penerimaan Peserta didika baru
PAUD inklusi adalah sekolah yang menampung anak anak dengan maupun tanpa
berkebutuhan khusus.
Penempatan kelas di sesuaikan dengan kebutuhan anak/berkebutuhan khusus.

C. Langkah langkah dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
- Pembentukan Kepanitiaan PPDB yang terdiri dari kepala Sekolah. Guru/Pendidikan
serta Psikolog.
- Menyusun Panduan PPDB
Melampirkan syarat syarat khusus, misalnya : hasil pemeriksaan dokter, hasil
pemeriksaan IQ atau hasil rekaman medis lainya.
- Pembatasan kuota untuk PPDB ABK
- PPDB Perlu melaksanakan Proses Sistematik untuk menentukan kekuatan, kelemahan
dan kebutuhan peserta didik ABK.


D. Model Pengembangan Kurikulum
Dalam mengembangkan model Pembelajaran untuk pendidikan Inklusi ada 5 yaitu :
1. Model eskalasi (ditingkatkan)
2. Model imitasi (meniru atau menggandakan)
3. Model Duplikasi (merubah untuk disesuaikan)
4. Model Substitusi (mengganti)
5. Model Omisi (Menghilangkan)

E. Merancang Materi
Modifikasi bahan ajar peserta didik berkbutuhan khusus mendapatkan bahan ajar yang
tingkat kedalaman, kekeluasaandan kesulitanya berbeda (lebih rendah ataupun lebih
tinggi) dari pada materi yang diberikan kepada peserta didik pada umumnya.

BAB III
Prinsip dan Cara Modifikasi Bahan Ajar

- Ketika pendidik memodifikasi Tujuan maka otomatis meteri pemebelajaran harus
dimodifikasi.
- Peserta Didik berkebutuhan khusus yang mengalami
Hambatan kecerdasan sangat membutuhkan modifikasi pembelajaran.
- Pembelajaran semakin bersifat akademik dan abstrak maka sangat perlu untuk
dimodifikasi.
- Kondisi atau tingkatan kemampuan peserta didik kebutuhan khusus harus didasarkan
pada hasil asesmen.

Pembagian tugas Sumber Daya Manusia (SDM) di PAUD inkluisi
- Guru => sebagai pendidik/pembimbing
- Konselor => sebagai penyuluh
- Psikologi => ahlinya (ahli jiwa)
- Pendamping
- Kepala sekolah
Untuk kepala sekolah dalam penyelenggaraan PAUD inklusi sangat
menentukan karena kepala sekolah adalah sebagai penentu yang
memberikan warna yang besar untuk terwujudnya penyelenggaraan
pendidikan inklusi
Kepala sekolah juga merupakan kekuatan dalam menggerakan
pendidik dan tenaga kependidikanya dalam penyelenggaraan
pendidikan inklusi.

Anda mungkin juga menyukai