TINGKAT II.A DOSEN PEMBIMBING : Fithriany, S.SiT, M.Kes.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH PRODI D-III KEBIDANAN BANDA ACEH 2013 i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester I, II, dan III : Sistem Pernapasan Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, karena dengan diutusnya beliau ke permukaan bumi ini telah membawa rahmat bagi sekalian alam. Kami berharap, semoga makalah ini dapat memberikan sesuatu yang bermakna atau menjadi jembatan bagi kita untuk meraih kesuksesan di masa kini maupun masa yang akan datang. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi andil terhadap terbentuknya makalah ini. Sebagai manusia tentu saja kami tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam makalah ini, dan tentu saja demi kebaikan kita bersama.
Banda Aceh, September 2013
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................... i Daftar Isi .............................................................................................................. ii Bab I Pendahuluan ............................................................................................... 1 A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Tujuan ...................................................................................................... 1 Bab II Pembahasan .............................................................................................. 2 A. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Trimester I ........................ 2 B. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Trimester II ...................... 2 C. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Trimester III ..................... 3 Bab III Penutup .................................................................................................... 6 A. Kesimpulan .............................................................................................. 6 B. Saran ........................................................................................................ 6 Daftar Pustaka ..................................................................................................... iii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Selama 279 hari kehamilan rata-rata, fisiologi ibu hamil mengalami perubahan nyata untuk menunjang perkembangan janin dan untuk mempersiapkan ibu menjalani persalinan dan laktasi. Perubahan dimulai pada fase luteal siklus haid, sebelum pembuahan dan implantasi, seiring dengan dimulainya sekresi progesteron dari korpus luteum. Apabila pembuahan berhasil, kadar progesteron dan estrogen meningkat secara progesif. Bersama-sama mereka mengendalikan banyak perubahan pada fisiologi ibu selama kehamilan, (Coad & Dunstal, 2006). Peubahan anatomi dan fisiologi pada perempuan hamil sebagian besar sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini merupakan repons terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan adalah bahwa hampir semua perubahan ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan menyusui selesai, (Prawirohardjo, 2008). Pemahaman tentang perubahan anatomi dan fisiologi selama kehamilan merupakan salah satu hal yang penting untuk diketahui oleh Bidan. Hampir tidak mungkin dapat mengerti proses penyakit yang terjadi selama kehamilan tanpa disertai pemahaman mengenai perubahan anatomi dan fisiologi ini, (Prawirohardjo, 2008).
B. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : a. Mahasiswa mampu mengetahui perubahan anatomi sistem pernapasan pada ibu hamil trimester I, II, dan III b. Mahasiswa mampu mengetahui adaptasi fisiologis sistem pernapasan pada ibu hamil trimester I, II, dan III
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Trimester I Wanita hamil sering mengeluh sesak dan napas pendek. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu menggunakan napas dada (thoracic breathing), (Rustam mochtar (1998) dalam Dewi & Sunarsih, 2011). Pada awal kehamilan, disebabkan oleh tekanan uterus diafragma terdorong keatas sebesar 4 cm. Gerakan respirasi diafragma meningkat dan terjadi pelebaran (pemekaran) iga bagian bawah (peningkatan sudut substrenal dari 68 pada awal kehamilan menjadi 103 pada akhir kehamilan). Diafragma melakukan sebagian besar kerja respirasi, bernafas lebih bersifat torakalis daripada abdominalis. Pengaruh hormon menyebabkan otot dan tulang rawan di region toraks melemas sehingga toraks melebar, (Coad & Dunstal, 2006). Kesadaran yang meningkat untuk mengambil nafas sering terjadi pada awal kehamilan (Milne dkk,1987) dan mungkin diinterpretasikan sebagai dispnea, yang pada gilirannya, mengesankan kelainan paru atau jantung meskipun sebenarnya sering tidak ada apa-apa. Volume tidal yang bertambah besar normalnya sedikit menurunkan PCO 2 yang menyebabkan alkalosis respiratorik ringan, yang dikompensasi sebagian oleh penurunan konsentrasi bikarbonat, (Cunningham, 1995).
B. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Trimester II Beban pada tubuh selama kehamilan meningkatkan kebutuhan sel terhadap oksigen hingga mencapai 20% (Murray, 2003). Terdapat peningkatan terkait kadar karbondioksida untuk dibuang. Kebutuhan tersebut dipenuhi melalui peningkatan volume tidal (yaitu jumlah udara yang bergerak ke dalam atau keluar paru selama satu ventilasi). Frekuensi ventilasi biasanya tidak meningkat, (Weylie, 2010). 3
Frekuensi pernapasan tidak berubah selama kehamilan, tetapi volume tidal, volume ventilator permenit (volume tidal x frekuensi pernapasan), dan ambilan oksigen permenit meningkat seiring dengan berkembangnya kehamilan. Volume tidal meningkat 25%-40% dengan penurunan volume gabungan cadangan ekspirasi, volume residu, dan kapasitas residu fungsional. Kapasitas maksimal pernapasan (kapasitas vital) tidak berubah. Peningkatan diafragma dan perubahan pada tulang- tulang toraks merupakan penyebab utama perubahan volume pernapasan tersebut. Tahanan paru-paru total berkurang hingga 50% mungkin disebabkan oleh efek progesteron. Progesteron diperkirakan mempunyai peran yang besar dalam meningkatkan relaksasi otot polos bronkhial, yang kemudian menurunkan tahanan, (Walsh, 2007). Peningkatan volume tidal, bersamaan dengan efek hormon progesteron, akan menyebabkan penurunan kadar CO 2 darah. Data-data mendukung adanya peningkatan sensivitas terhadap CO 2 , sepanjang diikuti dengan penurunan batas ambang CO 2 pada pusat otak, menyebabkan perasaan sulit bernapas atau ibu merasa perlu melakukan napas panjang (desahan kehamilan). Peneliti juga telah menyatakan bahwa progesteron secara langsung menstimulasi efek lokal paru-paru, menyebabkan retensi air, dan timbul penurunan kapasitas difusi. Hiperventilasi kemudian memengaruhi keadaan yang optimal untuk mempertahankan kadar PO 2 normal, (Walsh, 2007).
C. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Trimester III Usaha pernapasan ibu harus meningkat pada kehamilan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan metabolik jaringan ibu dan bayi. Pada akhir kehamilan, konsumsi oksigen meningkat sebesar 16-20%, (Coad & Dunstal, 2006). Hal ini berbeda dengan proporsi cadangan fisiologi kardiovaskular yang dibutuhkan selama kehamilan yang jauh lebih besar. Dampak klinis dari perbedaan ini adalah bahwa pasien dengan penyakit pernapasan lebih kecil kemungkinan mengalami perburukan dibandingkan dengan mereka yang mengidap penyakit jantung, (Coad & Dunstal, 2006). 4
Diafragma terdorong ke atas kira-kira 4 cm pada akhir kehamilan, mungkin disebabkan oleh tekanan dari uterus yang membesar. Melenturnya kartilago pada tulang-tulang toraks, juga pada otot-ototnya, memperbesar sudut subkostal dan peregangan tulang iga bawah. Hasilnya adalah peningkatan diameter transversal torak rata-rata 2 cm. Lingkar toraks meningkat kira-kira 6 cm. Perubahan pada tulang toraks tidak dapat dihubungkan dengan pembesaran uterus, karena pelebaran terjadi sebelum peningkatan tekanan uterus pada diafragma, (Walsh, 2007). Progesteron juga dapat menyebabkan relaksasi bronkiolus, yang membatasi gerakan udara yang efesiensi ke dalam dan keluar paru, dan dapat menyebabkan dispnea ringan (Stables, 1999). Kondisi tersebut memburuk pada akhir kehamilan melalui pembesaran uterus yang menekan basal paru sehingga sedikit udara yang mencapai alveoli pada basal paru, (Weylie, 2010). Berikut merupakan tabel adaptasi sistem pernapasan pada ibu hamil secara umum menurut Cunningham (1995) : Fungsi Tidak hamil Hamil Perubahan (%) Kecepatan pernafasan 15 16 - Volume tidal (mL) 487 678 +39 a
Sedangkan menurut Medforth (2006), adaptasi fisiologis pada ibu hamil secara umum adalah : Konsumsi oksigen meningkat sebesar 15-20 % saat cukup bulan 5
Volume tidal meningkat sebesar 40% Volume residual berkurang sebesar 20% Ventilasi alveolar meningkat sebesar 5-8 L/menit, empat kali lebih besar dari konsumsi oksigen, yang menghasilkan peningkatan pertukaran gas Jumlah udara yang diinspirasi selama 1 menit meningkat sebesar 26%, menghasilkan hiperventilasi kehamilan, menyebabkan CO 2 dikeluarkan dari paru dengan efisiensi yang lebih besar Transfer oksigen ke, dan transfer CO 2 dari, janin difasilitasi oleh perubahan dalam pH darah maternal dan tekanan parsial CO 2 (pCO 2 )
6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Pada awal kehamilan, disebabkan oleh tekanan uterus diafragma terdorong keatas sebesar 4 cm. Gerakan respirasi diafragma meningkat dan terjadi pelebaran (pemekaran) iga bagian bawah (peningkatan sudut substrenal dari 68 pada awal kehamilan menjadi 103 pada akhir kehamilan). Diafragma melakukan sebagian besar kerja respirasi, bernafas lebih bersifat torakalis daripada abdominalis. Pengaruh hormon menyebabkan otot dan tulang rawan di region toraks melemas sehingga toraks melebar, (Coad & Dunstal, 2006). Beban pada tubuh selama kehamilan meningkatkan kebutuhan sel terhadap oksigen hingga mencapai 20% (Murray, 2003). Terdapat peningkatan terkait kadar karbondioksida untuk dibuang. Kebutuhan tersebut dipenuhi melalui peningkatan volume tidal (yaitu jumlah udara yang bergerak ke dalam atau keluar paru selama satu ventilasi). Frekuensi ventilasi biasanya tidak meningkat, (Weylie, 2010). Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena pergerakan diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas lebih dalam, dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi, sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesteron. Keadaan tersebut dapat menyebabkan pernafasan berlebih.
B. Saran Kita sebagai mahasiswa bidan dan calon bidan harus mengethui perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis sistem pernapasan pada ibu hamil sehingga dapat memberikan asuhan kepada ibu hamil dan juga untuk mengetahui yang mana perubahan yang masih fisiologis dan yang sudah mengarah ke patologis.
iii
DAFTAR PUSTAKA
Coad & Dunstal. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Bidan. Jakarta: EGC Cunningham, F. Gary, 1995. Obstetri Williams. Jakarta: EGC Dewi, Vivian N. L dan Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Medforth, Janet, dkk. 2006. Kebidanan Oxford. Jakarta: EGC Prawirihardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Walsh, Linda V. 2007. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC Weylie, Linda. 2010. Esensial Anatomi & Fisiologi dalam Asuhan Maternitas. Jakarta: EGC