Hal mendasar yang mempengaruhi aktivitas adaptasi bagi tumbuhan adalah
ketersediaan air. Ketika jumlah air sedikit maka tumbuhan akan merespon dengan menutup stomata yang menyebabkan layunya bagian-bagian tumbuhan itu sendiri. Bagi tanaman yang tumbuh di daerah rawa beradaptasi dengan memiliki daun yang besar karena kondisi rawa yang lembab dan kandungan airnya tinggi. Selain itu memiliki ruang udara yang besar dalam struktur internal untuk menyimpan udara. Hal ini dikarenakan tanah pada umumnya m engalami air logging sehingga cenderung anaerob dan kekurangan oksigen.
WATER LILY Pada tanaman yang seluruhnya berada terendam air atau hydrophytes akan menggantung lemas ketika dalam lingkungan yang tidak ada air. Pada dasarnya air di sekeliling tumbuhan akan memperkuat jaringan di batang dan petiol daun sehingga tidak membutuhkan penguatan mekanis.
Hydrilla sp. Hal ini merugikan dalam hal fleksibilitas jika terjadi perubahan permukaan air atau gerakan air. Semua sel termodifikasi untuk menyerap air, nutrisi dan gas terlarut langsung dari air sekitarnya. Sehingga akar hanya berfungfi untuk melekat pada sedimen, selain itu xylem juga kurang berfungsi. Bagian rongga tumbuhan berisi udara yang berfungsi memperpanjang daun dan batang.
REEDMACE Tanaman reedmace memiliki ciri berdaun sempit sehingga meminimalisir perlawanan terhadap fluktuasi air maupun angin yang kencang. Para batang berongga dan memiliki serat internal keras. Bagian bawah sering terendam namun tanaman reedmace ini tidak akan terendam seluruhnya jika terkena banjir. Adaptasi Tumbuhan Air. Adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan air juga bermacam-macam, yaitu : a. Terapung Tumbuhan air yang mengapung beradaptasi dengan lingkungan air dengan cara tangkai daun dan batangnya mempunyai rongga-rongga antar sel yang berisi udara, sehingga dapat mengapaun. Daun melebar dan akarnya banyak. Contoh : Salvina natans ( Paku sampan), Eichornia sp. (eceng gondok), Azolla pinnata , Sargassum
b. Tenggelam (Terbenam) Tumbuhan yang seluruh tubuhnya terbenam dalam air mempunyai akar yang melekat di dasar air. Contoh : Vallisneria , Chara , Hydrilla , Calomba .
c. Sebagian tubuhnya terbenam Tumbuhan yang sebagian tubuhnya terbenam mempunyai akar yang melekat di dasar dan daun-daun yang terapung di permukaan air. Tumbuhan ini beradaptasi dengan lingkungannya dengan adanya saluran udara pada batang atau tangkai daunnya. Contoh : Teratai, padi, bakau.
d. Tumbuhan pantai Tumbuhan yang hidup di pantai dan sering kena hempasan air laut beradaptasi dengan adanya akar yang banyak dan kuat (akar tunggang). Contoh : Bakau, Api-Api.
Adaptasi Tumbuhan Darat. a. Untuk mengurangi penguapan air, bentuk penyesuaian tumbuhan adalah : 1) Menggugurkan daunnya pada musim kemarau panjang. Contoh : tumbuhan jati, akasia, randu, flamboyan. 2) Mematikan tubuh bagian yang di atas permukaanmbuhan yang sebagian tubuhnya tanah. Tumbuhan yang beradaptasi dengan cara seperti ini tidak tampak di atas tanah sepanjang musim kemarau. Contoh : Gramineae (padi-padian), Zingiberaceae (jahe-jahean), Liliaceae, Araceae 3) Daunnya kecil, berbentuk jarum atau berbentuk sisik, misalnya pada kaktus. 4) Daunnya tebal dan mempunyai sedikit stomata. 5) Stomata terletak di permukaan bawah daun, atau tersembunyi pada lekukan urat-urat daun. 6) Daun berlapis kutikula tebal dan berbulu.
b. Cara beradaptasi untuk menyediakan cadangan air dan untuk mendapatkan air yang cukup, yaitu : 1) Dalam batangnya terdapat jaringan untuk menyimpan air berupa jaringan spon 2) Mempunyai sel-sel akar dengan nilai osmosis tinggi sekali, sehingga dapat menghisap air yang melekat pada butiran-butiran tanah 3) Akar yang panjang, sehingga mempunyai jangkauan yang luas.
c. Tumbuhan higrofit beradaptasi dengan lingkungan yang cukup lembab dengan cara : 1) Berdaun lebar dan tipis 2) Stomata banyak, terdapat pada permukaan atas dan bawah daun 3) Sering melakukan gutasi, yaitu penetasan air melalui tepi atau ujung daun.
d. Adaptasi tumbuhan untuk dapat menembus tanah dan menghisap zat-zat yang diperlukan akarnya dilindungi oleh tudung akar (kaliptra) yang kuat dan berlendir.
Adaptasi Tumbuhan
1. Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Habitatnya. Habitat adalah tempat tumbuhan hidup. Tumbuhan dapat hidup di tanah, air maupun gurun. Untuk mempertahankan hidup di linkungannya tumbuhan perlu beradaptasi. a. Pohon Jati, mahoni, kedondong, mengugurkan daun. b. Kaktus, bentuk daun berupa duri, untuk mengurangi penguapan dan batangnya untuk menyimpan air. c. Teratai, daunya lebar dan tipis untuk menangkap cahaya lebih banyak, sehingga penguapanya semakin banyak. d. Kangkung, batang berongga agar dapat mengapung. e. Enceng gondok, punya rongga untuk mengapung dan bernafas. 2. Cara Tumbuhan Melindungi Diri Tumbuhan perlu melindungi diri dari musuhnya untuk menjaga kelangsungan hidup dan kelestarian jenisnya. Tumbuhan tidak bias lari seperti tubuhan, maka tumbuhan mempunyai bagian tubuh yang berfungsi untuk melindungi diri agar dapat hidup dan berkembang biak. a. Duri- duri yang tajam, seperti mawar, durian dan kaktus b. Bulu, seperti bambu, jelantang dan rotan c. Getah, seperti kamboja, nangka d. Rasa yang sepat atau pahit, seperti buah belimbing, jambu biji e. Bau tidak sedap, seperti bunga bangkai, kenanga
CARA TUMBUHAN MENYESUAIKAN DIRI DENGAN LINGKUNGANNYA a. a. Cara tumbuhan Melindungi Diri Tumbuhan melindungi diri dari gangguan hewan, tumbuhan melindungi diri dengan berbagai cara. Cara tumbuhan melindungi diri bergantung pada jenis tumbuhan tersebut. Tumbuhan melindungi diri dengan cara memiliki duri, bulu racun, dan bau tidak sedap. Misalnya : Mawar Mawar memiliki batang yang berduri
Pohon bambu Pohon bambu memiliki bulu-bulu halus yang dapat mengakibatkan rasa gatal jika kamu menyentuhnya .
a. b. Cara tumbuhan menyesuaikan diri dengan habitatnya. Misalnya: Bunga teratai Bunga teratai memiliki daun yang lebar-lebar dan tipis. Daun teratai yang tipis berguna untuk mengapung di permukaan air, sedangkan daunnya yang lebar berfungsi menangkap cahaya matahari lebih banyak sehingga penguapan air lebih banyak. Teratai juga memilki akar yang panjang dan melekat di dasar air. Bentuk akar ini membantu teratai memperoleh mineral dari dasar air dan memancangkan dirinya agar tidak lepas.
Eceng gondok Eceng gondok dapat terapung di atas air karena tangkai daunnya yang menggebung berisi udara. Rongga udara berfungsi untuk bernafas.
Adaptasi Tumbuhan dengan Lingkungannya 1. Cara Tumbuhan Melindungi Diri Untuk apa tumbuhan melindungi diri? Tumbuhan me lindungi diri dari gangguan hewan. Tumbuhan melindungi diri dengan berbagai cara. Cara tumbuhan melindungi diri bergantung pada jenis tumbuhan ter sebut. Tumbuhan melindungi diri dengan cara memiliki duri, bulu racun, dan bau tidak sedap.
Image:rose.jpg Perhatikan Gambar 3.12. Mawar memiliki batang yang berduri. Po hon rotan dan pohon bambu memiliki bulu-bulu halus yang dapat mengakibatkan rasa gatal jika kamu menyentuhnya. Mawar dan bambu merupakan tumbuhan yang beradaptasi dengan lingkungannya. 2. Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Habitatnya Bagaimana cara tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungan atau habitatnya? Coba kamu perhatikan tumbuhan kaktus ataupun mawar. Kaktus tum buh di tanah kering dan berpasir. Kaktus memiliki akar panjang dan menyebar. Akar itu berfungsi me nyerap air dan mineral dari tanah. Kaktus juga memiliki batang yang tebal dan berongga serta daunnya kecil-kecil. Tujuan batangnya yang berongga ini untuk menyimpan air. Tujuan daunnya kecil-kecil untuk mengurangi penguapan air yang terlalu banyak pada musim kering. Bagaimana dengan tumbuhan yang hidup di air? Pernahkah kamu melihat bunga teratai atau tanaman kangkung? Bunga teratai memiliki daun yang lebarlebar dan tipis (Perhatikan Gambar 3.13). Mulut daunnya banyak. Daun teratai yang tipis berguna untuk mengapung di permukaan air, sedangkan daunnya yang lebar berfungsi menang kap cahaya matahari lebih banyak sehingga penguapan air lebih banyak. Teratai juga memiliki akar panjang dan melekat di dasar air. Bentuk akar ini membantu teratai memperoleh mineral dari dasar air dan memancangkan dirinya agar tidak lepas. Jika Ibumu memasak kangkung, coba kamu perhatikan batangnya. Apakah batangnya berongga? Batang yang berongga ini bermanfaat agar kangkung dapat terapung di atas air.
Image:ecengggg gondok.jpg
Makanan yang mudah dicerna Mereka berpikir bahwa pilihan yang kurang ketika datang ke makanan yang mudah dicerna hanya salah. Pilihan-pilihan yang banyak dan dapat membeli menurut selera dan keinginan. Juga, makanan ini yang disebutkan di bawah ini bergizi dan dapat menjadi bagian integral dari pola makan yang sehat. Sayuran berdaun hijau Sayuran, lebih khusus lagi dimasak sayuran berdaun hijau seperti kubis, lebih mudah dicerna. Makanan ini kaya vitamin dan mineral, dan tidak seperti tinggi lemak makanan tidak memperlambat proses pencernaan. Makanan ini juga adalah konstituen penting dari berat badan diet. Jadi dalam jumlah yang tepat dan tinggal jauh dari sampah atau makanan cepat saji dapat pergi jauh dalam mengurangi pound ekstra. BerasDokter sering menganjurkan untuk menyertakan lebih beras dalam diet untuk pencernaan yang lebih baik. Isi beras sering membantu untuk merangsang proses pencernaan. Ayam Ayam tanpa kulit sangat rendah lemak jenuh, maka masuk daftar makanan mudah dicerna. Kulit dada ketika dimasak dengan benar adalah jelas pilihan yang bijaksana untuk orang dengan masalah pencernaan. Pisang Salah satu alasan di balik semakin popularitas buah ini, adalah bahwa hal itu mempromosikan pencernaan yang sehat. Studi menunjukkan bahwa enzim tertentu dalam pisang memainkan peran penting untuk mempercepat proses pencernaan. Pisang sering diberikan kepada bayi dan anak-anak dengan gangguan perut seperti bermanfaat bagi sistem pencernaan. Kerupuk polos Ini adalah pangan lain yang dianggap mudah untuk pencernaan. Kerupuk biasa juga memiliki rasa menyenangkan dan karenanya orang tidak berpikir dua kali untuk memilikinya di diet mereka. Agar-agar Agar-agar tidak hanya baik untuk pencernaan, tetapi juga dapat soothen saluran pencernaan. Orang-orang dengan masalah usus sering diminta untuk memasukkan agar-agar dalam diet mereka. Roti bakar Hal ini mengamati bahwa tubuh mengambil sedikit waktu untuk mencerna toasts daripada roti segar. Sehingga memiliki roti untuk sarapan, bukan dari roti segar adalah jelas pilihan yang lebih baik. Read more pada makanan yang mudah dicerna. Makanan yang Sulit Dicerna Tubuh 1. Makanan Pedas Anda penggemar makanan pedas? Hati-hati! Apalagi jika usus dan lambung Anda sensitif terhadap senyawa capsaicin. Capsaicin adalah zat yang banyak terdapat pada paprika, cabai, dan jalapeno (cabai khas Meksiko). Senyawa capsaicin yang berukuran kecil tidak dapat dipecah oleh tubuh sehingga dapat menyebabkan iritasi pada usus halus. Iritasi pada usus halus akan mengganggu gerakan peristaltik, sehingga makanan terdorong ke usus besar. Akibatnya, timbul rasa mulas yang bisa berujung pada diare. Karena itu, sebisa mungkin makanlah makanan yang tidak terlalu pedas. Jika rasa kangen pada makanan pedas melanda, makanlah seporsi kecil makanan pedas pada siang hari, dan barengi dengan nasi atau lauk lain yang tak pedas.
2. Kubis-Kubisan Kol dan brokoli adalah makanan kaya serat dan nutrisi. Sayangnya, serat pangan dan senyawa dalam kubis sulit dicerna, sehingga kubis juga menjadi makanan yang sedap bagi mikroflora (bakteri dalam usus). Mikroflora inilah yang menghasilkan penumpukan gas yang mengandung belerang dalam usus besar kita. Sehingga, perut terasa sesak akibat penumpukan gas dalam usus. Jika tak ingin merasa begah sehabis mengonsumsinya, rebuslah kubis sebentar untuk mengurangi senyawa pemicu gas tersebut.
3. Nangka, Sirsak dan Cempedak Semua buah aman dikonsumsi? Eits, tunggu dulu! Makan nangka, sirsak, dan cempedak dalam jumlah sangat banyak dapat menghadirkan rasa kembung seharian. Hal itu terjadi karena buah-buahan ini memang sulit dicerna. Semangkuk es teler berisi nangka, atau segelas jus sirsak, atau sebuah cempedak masih aman untuk pencernaan kita. Pastikan buah tersebut tidak mengkal saat dikonsumsi. Buah yang matang akan melunakkan unsur serat yang membuat perut begah.
4. Kacang-Kacangan Aneka jenis kacang memang bermanfaat untuk mengobati penyakit jantung, kolesterol, diabetes, kanker, hingga menurunkan berat badan. Namun, kacang juga dapat menyebabkan timbulnya stres pada lambung, sebab kadar lemak dalam kacang mencapai 60%. Apalagi jika digoreng sebelum dimakan. Untuk menghindari kembung dan gas pada perut, Anda dapat mengolahnya menjadi sup kacang merah, atau kacang rebus. Jangan lupa untuk memasaknya dalam waktu agak lama, sehingga kacang-kacangan favorit Anda lebih mudah dicerna oleh lambung.
5. Es Krim Si dingin manis yang kaya susu ini dapat menyebabkan masalah perut, seperti sesak dan kembung. Khususnya jika dimakan dalam jumlah yang besar, sebab, pada dasarnya, semua yang terkandung di dalam semangkuk es krim adalah lemak. Lemak akan melekat di perut lebih lama dari makanan lain, sebelum akhirnya dapat dicerna. Apalagi jika kita intoleran terhadap laktosa. Kekurangan enzim laktase yang diperlukan untuk membantu memecah gula susu ini akan menyebabkan tubuh terserang diare dan terlalu sering buang gas. (f)