0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan39 halaman
Deskripsi:
Semangat wirausaha adalah jiwa wirausaha yang merupakan kekuatan dalam menjalankan wirausaha agar sukses sesuai visi yang diharapkan.
- Seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya harus mempunyai semangat yang inggi agar usahanya dapat sukses.
Faktor-faktor yang memengaruhi semangat seorang wirausaha yaitu:
1. Selalu berpikir positif
2. Selalu berinovasi tanpa henti
3. Selalu termotivasi untuk meraih keberhasilan
4. Memiliki pribadi yang kuat (mental)
5. Selalu ulet dan bekerja keras tanpa henti
6. Selalu menuntut perubahan ke arah yang lebih baik
Semangat wirausaha adalah jiwa wirausaha yang merupakan kekuatan dalam menjalankan wirausaha agar sukses sesuai visi yang diharapkan.
- Seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya harus mempunyai semangat yang inggi agar usahanya dapat sukses.
Faktor-faktor yang memengaruhi semangat seorang wirausaha yaitu:
1. Selalu berpikir positif
2. Selalu berinovasi tanpa henti
3. Selalu termotivasi untuk meraih keberhasilan
4. Memiliki pribadi yang kuat (mental)
5. Selalu ulet dan bekerja keras tanpa henti
6. Selalu menuntut perubahan ke arah yang lebih baik
Semangat wirausaha adalah jiwa wirausaha yang merupakan kekuatan dalam menjalankan wirausaha agar sukses sesuai visi yang diharapkan.
- Seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya harus mempunyai semangat yang inggi agar usahanya dapat sukses.
Faktor-faktor yang memengaruhi semangat seorang wirausaha yaitu:
1. Selalu berpikir positif
2. Selalu berinovasi tanpa henti
3. Selalu termotivasi untuk meraih keberhasilan
4. Memiliki pribadi yang kuat (mental)
5. Selalu ulet dan bekerja keras tanpa henti
6. Selalu menuntut perubahan ke arah yang lebih baik
A. Faktor-faktor yang Memengaruhi Semangat Wirausaha
- Semangat wirausaha adalah jiwa wirausaha yang merupakan kekuatan dalam menjalankan wirausaha agar sukses sesuai visi yang diharapkan. - Seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya harus mempunyai semangat yang inggi agar usahanya dapat sukses. - Faktor-faktor yang memengaruhi semangat seorang wirausaha yaitu: 1. Selalu berpikir positif 2. Selalu berinovasi tanpa henti 3. Selalu termotivasi untuk meraih keberhasilan 4. Memiliki pribadi yang kuat (mental) 5. Selalu ulet dan bekerja keras tanpa henti 6. Selalu menuntut perubahan ke arah yang lebih baik
B. Pengertian Inovasi, Kreativitas, dan Motivasi
INOVASI Istilah Inovasi diperkenalkan oleh Schumpeter pada 1934, yaitu mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. Inovasi adalah suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan dan ide-ide yang dapat dijual.
Dalam proses penerapan kemampuan, menurut Kuratko, ada 4 jenis inovasi, yaitu: Invensi (penemuan baru) Ektensi (pengembangan dari yang sudah ada sebelumnya) Duplikasi (penggandaan, memperbanyak produk yang sudah ada dan terkenal) Sintesis (penggabungan atau mengombinasikan konsep dan formula yang sudah ada menjadi suatu formula yang baru)
Faktor-faktor yang mendukung untuk tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovatif menurut James Brian Quinn, di antaranya: Iklim inovasi dan visi Orientasi pasar Organisasi yang tetap datar dan kecil Proses belajar interaktif
Ada beberapa hal yang menjadi sumber penerapan kemampuan berinovatif (Howell dan Heggins, 1990), yaitu: Kejadian yang tidak diharapkan Ketidakharmonisan Proses sesuai dengan kebutuhan Perubahan pada industri dan pasar Perubahan demografi Perubahan persepsi Konsep pengetahuan dasar
Inovasi sebagai suatu proses digambarkan sebagai proses yang siklus dan berlangsung terus menerus. Proses inovasi adalah sebagai berikut: 1. Inisiasi, yaitu kegiatan yang mencakup keputusan dalam organisasi untuk mengadopsi inovasi. 2. Pengembangan, kegiatan yang sesuai dengan pengembangan produk dan perencanaan proses, meliputi mengeluarkan ide dan memecahkan masalah 3. Implementasi, meliputi penerapan desain inovasi yang dibuat sebelumnya.
Cara-cara mengembangkan kemampuan untuk berpikir inovatif, yaitu: Milikilah cita-cita 1. Perkayalah sumber ide, banyak membaca dan berdaya ingin tahu yang tinggi 2.Biasakan diri menerima perbedaan dan perubahan pada saat berdiskusi dalam mencari peluang usaha 3. Tumbuhkan sikap empati, berusaha untuk memahami dan memerhatikan apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain
KREATIVITAS Ciri-ciri orang yang berpikir kreatif, di antaranya: Mandiri Terbuka Melihat dengan tidak biasa Rasa ingin tahu Menerima perbedaan Objektif dalam berpikir dan bertindak Percaya diri Berani mengambil risiko Tekun
Langkah untuk membantu menerapkan kemampuan kreativitas seorang wirausaha, dapat dilakukan dengan cara berikut: Rileks, yaitu santai. Melatih otak. Menentukan keinginan Melakukan sesuatu dengan baik Memfokuskan pada memecahkan permasalahan
Hal-hal yang dapat menunjang kreativitas dapat dilakukan dengan cara: Komunikasi terbuka Kenikmatan dalam mencoba ide-ide baru Kenikmatan bekerja Menerima adanya kebutuhan akan perubahan Mengutamakan laporan-laporan pengawasan dan perketat pada peraturan
MOTIVASI Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan atau impuls. Motivasi seseorang bergantung pada kekuatan motifnya.
Teori motivasi yang sangat terkenal adalah Teori Hirarki Kebutuhan yang dikemukakan Abraham Maslow, teorinya tentang motivasi didasarkan pada dua asumsi, yaitu: a. Kebutuhan seseorang bergantung dari apa yang dimilikinya b. Kebutuhan merupakan hirarki dilihat dari pentingnya
Menurut Abraham Maslow, ada lima kategori tingkatan kebutuhan manusia, yaitu: 1. Physiological needs 2. Safety (security) 3. Social (affiliation) 4. Esteem (recognicition) 5. Self (actualization)
Motivasi yang dapat diberikan bisa dengan cara: a. Memberikan pujian jika berprestasi b. Memberikan reward (bonus, hadiah) c. Memberikan perhatian khusus terhadap karyawan yang loyal
Faktor motivator yang dikemukakan dalam Teori Hyigiene adalah sebagai berikut: 1. Prestasi 2. Penghargaan atas pekerjaan 3. Tantangan pekerjaan 4. Bertambah tanggung jawab 5. Ada kemungkinan meningkat lebih maju
C. Sikap Bekerja yang Efektif dan Efisien
Perencanaan sikap dan perilaku bekerja efektif dan efisien sebagai berikut: 1.Masa inkubasi, artinya jika sudah ada usaha yang cocok, biarkan mengendap dulu 2.Analisis sumber perencanaan, yaitu menganalisis untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancamannya 3.Sasaran jelas, realistis serta dibuat semenarik mungkin
Dua macam kegiatan dalam merencanakan proses kerja efektif dan efisien yaitu: Kegiatan-kegiatan wirausaha mencakup keahlian menggunakan waktu, tenaga kerja, dan peralatan kerja Kegiatan -kegiatan wirausaha mencakup aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin, seperti menyiapkan laporan keuangan, mengelola arus produksi, dan memasarkan produk dan jasa
Jenis-jenis wirausahawan yang memiliki keterampilan khusus sebagai berikut: Wirausahawan Manager, yaitu seorang wirausaha yang memiliki keahlian untuk memajukan usaha dengan pengetahuan bisnis modern, serta memperhitungkan secara efektif dan efisien Wirausahawan Uang, yaitu seorang wirausaha yang memiliki keahlian dalam bidang menyalurkan dan mengumpulkan dana bergerak dalam pasar uang Wirausahawan Social Engineer, yaitu seorang wirausaha yang mempunyai keahlian dalam bidang karya sosial dan moral Wirausahawan Vak, yaitu seorang wirausaha yang memiliki keahlian di bidang produksi tertentu
Dan juga wirausahawan harus memandang waku sebagai berikut: Waktu adalah organisasi keseluruhan dari aktivitas usaha untuk mencapai suatu tujuan Waktu adalah kekuasaan yang dimiliki sekarang dan akan menentukan kejadian-kejadian di masa yang datang Waku adalah ukuran untuk menentukan berapa lama harus bekerja hingga menghasilkan sesuatu Waktu adalah nilai uang untuk dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dinilai dengan uang.
Faktor-faktor penyebab munculnya semangat wirausaha Faktor-faktor penyebab munculnya semangat wirausaha 1. Keinginan meniru figur seseorang yang sukses. Meniru orang sukses bukan hanya sekedar mencari tahu resep sukses mereka, tetapi juga meniru semangat dan kerja keras mereka. Orang sukses adalah orang yang memiliki kepribadian positif, maka pelajari karakter positif mereka, yang membawa mereka pada kesuksesan 2. Rasa suka terhadap tantangan. Tantangan dalam hidup bukan merupakan hal yang harus dihindari, tetapi justru harus dihadapi dengan cerdas dan selalu berfikir positif. Karena melalui tantangan-tantangan tersebut kita ditempa untuk menjadi lebih tangguh 3. Keinginan untuk tetap bertahan hidup. Hal ini merupakan naluri alamiah manusia, yaitu keinginan untuk mempertahankan hidupnya atau menyelamatkan hidupnya. Karena keinginan untuk bertahan hiduplah maka kita harus selalu mengasah kemampuan berfikir untuk mengembangkan hal-hal baru 4. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi, dari yang dijalan Manusia merupakan sosok yang memiliki kecerdasaan dan perasaan. Maka selain bertahan hidup, secara naluri manusia juga berkeinginan dan berusaha untuk membuat hidup lebih nyaman dan lebih baik 5. Kegagalan yang dialami dalam meniti karir pekerjaan Kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda. Kita harus belajar dari kegagagalan kita sehingga muncul semagat baru untuk lebih berhasil 6. Adanya cita-cita untuk menjadi pengusaha. Setiap manusia yang hidup pasti mempunyai cita-cita yang ingin digapai. Cita-cita tersebut merupakan harapan seseorang di masa yang akan datang, untuk mewujudkan cita-cita menjadi pengusaha, maka kita harus terus belajar dan berani berusaha
Materi IV : Mengembangkan Semangat Wirausaha (1) MENGEMBANGKAN SEMANGAT WIRAUSAHA (1) Oleh : M. Ichsan Amir Mujahid A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEMANGAT KERJA WIRAUSAHA Semangat kerja wirausaha sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya: 1. Peluang usaha atau bisnisnya 2. Minat dalam usaha atau bisnisnya 3. Modalnya, apakah sudah tersedia 4. Relasinya, apakah dari keluarga, teman yang sudah menekuni usaha yang sama. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi semangat kerja wirausaha antara lain faktor dukungan keluarga, famili, teman, pengalaman usaha, keadaan ekonomi, keadaan lapangan kerja, dan sumber daya yang tersedia. Selanjutnya, masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhi semangat kerja wirausaha, yaitu pertimbangan antara pengalaman dengan spirit, energi, dan rasa optimis dalam keberhasilan usaha atau bisnisnya. Di dalam mengembangkan semangat kerja wirausaha, Murphy and Peck (1980:8) mengembangkan delapan anak tangga untuk mencapai puncak karir dalam berwirausaha. Delapan anak tangga tersebut digunakan untuk mengembangkan semangat kerjanya dan profesinya dengan syarat: 1. Mau bekerja keras (capacity for hard work) 2. Bekerja sama dengan orang lain (getting thing done with and thought people) 3. Penampilan yang baik (good appearance) 4. Mempunyai keyakinan (self confidence) 5. Pandai membuat keputusan (making sound decision) 6. Mau menambah pengetahuan (college education) 7. Ambisi untuk maju (ambition drive) 8. pandai berkomunikasi (ability communicate) Adapun letak keberhasilan di dalam mengembangkan semangat kerja wirausaha ditentukan oleh: 1. Kemampuan merumuskan tujuan usaha 2. Pemahaman tentang hakikat dan makna berwirausaha 3. Sikap dan kemauan serta tindakan-tindakannya 4. Keberanian untuk mengambil inisiatif dan inovatif 5. Kecakapan dalam mengelola usaha 6. Kratifitas dan percaya diri 7. Pengalaman dan pendidikannya B. INOVASI, KREATIVITAS, DAN MOTIVASI 1. Pengertian Inovasi Inovasi berasal dari bahas inggris yaitu innovation, yang artinya segala hal yang baru atau pembaruan. Inovator adalah orang atau sesuatu yang mendatangkan hal- hal yang baru. Wirausaha yang sukses dalam usahanya, selalu menggunakan inovasi dalam pembuatan produknya atau pelayanannya yang unik, aneh, khusus dan baru, sehingga tidak memandang usaha yang lain sebagai pesaing. Inovasi bukanlah suatu temuan yang luar biasa, tetapi suatu temuan yang menyebabkan berdayagunanya sumber ekonomi ke arah yang lebih produktif. Adanya inovasi dari wirausaha akan mendorong semangat kerja di dalam usahanya atau bisnisnya. Adapun faktor-faktor yang mendorong inovasi, yaitu adanya peluang usaha, pengalaman, dan kreativitasnya. Pada umumnya faktor-faktor inovasi yang dapat mempengaruhi semangat kerja wirausaha di sini adalah: a. Kesempatan untuk memperoleh keuntungan b. Minat dan keinginan wirausaha sendiri untuk berwirausaha c. Kesempatan untuk menjadi BOS d. Kebebasan di dalam manajemen usaha. Di dalam prosesnya, penerapan kemampuan di dalam berinovatif, menurut Kuratko (1955) ada empat jenis inovatif, yaitu: a. Invensi (penemuan) b. Ekstensi (pengembangan) c. Duplikasi (penggandaan) d. Sintesis. 2. Pengertian Kreativitas Goman (1991) menjelaskan bahwa inovasi itu merupakan penerapan secara praktis mengenai gagasan-gagasan yang kreatif. Inovasi tercipta karena adanya kreativitas yang tinggi.Conny Setiawan (1984), menjelaskan bahwa kreativitas itu adalah sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Dengan perkataan lain, kreativitas itu adalah sebagai berikut: a. Kreativitas adalah kemampuan untuk mebuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data, dan variabel yang sudah ada sebelumnya b. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.. Semangat etos kerja yang tinggi seorang wirausaha, terletak pada kreativitas dan rasa percaya diri sendiri untuk maju dalam berwirausaha. Menurut De Bono, pemikiran kreativitas itu merupakan motivator yang sangat besar, karena membuat orang sangat tertarik akan pekerjaannya. Dengan mengembangkan kreativitas, seorang wirausaha akan mampu meningkatkan: a. Keterampilannya b. Semangat kerjanya c. Mutu produk d. Efisien kerjanya e. Inisiatif kerjanya f. Keuntungan usahanya. 3. Pengertian Motivasi Di dalam semangat kerjanya, wirausaha dipengaruhi oleh adanya motivasi dengan berbagai cara.. disinilah letaknya peran penting dari motivasi. Motivasi itu sebenarnya apa? Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dan dorongan untuk maju. Daya dorong untuk lebih maju dalam berwirausaha dan berkembang di dalam diri wirausaha disebut motivasi. Jadi motivasi itu adalah sesuatu perangsang dan pendorong bagi wirausaha agar dapat mengembangkan semangat kerjanya. Dengan kata lain, motivasi merupakan pendorong semangat kerja dan segala daya dengan hasil guna yang baik, serta meningkatkan rasa kepuasan di dalam bekerja. Adapun yang dimaksud dengan prinsip motivasi adalah prinsip memberi dorongan untuk membangkitkan minat berkomunikasi dengan seseorang, kelompok, dan masyarakat pada umumnya. Dengan adanya teknik komunikasi dan prinsip motivasi, diharapkan dapat mengembangkan semangat kerja wirausaha. C. PRINSIP-PRINSIP BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN 1. Pengertian Efektif dan Efisien Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, efektif adalah sampai tingkat apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan kuantitas. Efisien adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output, antara daya usaha dan hasil usaha, atau antara pengeluaran dan pendapatan. Dengan kata lain, efisien adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat siselesaikan dengan tepat, cepat, hemat, dan selamat. a. Tepat; artinya kena sasaran sesuai dengan yang diinginkannya atau semua yang dicita-citakan tercapai b. Cepat; artinya tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu. Pekerjaannya selesai dengan tepat sebelum waktu yang ditetapkan c. Hemat; artinya dengan biaya yang sekecil-kecilnya tanpa adanya pemborosan dalam bidang pekerjaan apa pun d. Selamat; artinya segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang dimaksud, tanpa mengalami hambatan-hambatan, kelemahan-kelemahan, atau kemacetan- kemacetan. Orang-orang yang berhasil dalam bisnis adalah yang mau bekerja keras, tahan menderita, dan mau berjuang untuk memperbaiki nasibnya. Adapun perencanaan perilaku bekerja efektif dan efisien yaitu sebagai berikut: a. Masa inkubasi b. Analisis sumber perencanaan c. Sasaran jelas, realistis, dan menggairahkan 2. Pentingnya bekerja efektif dan efisien melalui latihan Dengan adanya latihan, karyawan akan berkembang lebih cepat dan bekerja lebih efektif dan efisien. Dengan adanya latihan, berarti perusahaan yang bersangkutan akan memperoleh karyawan yang ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan adanya latihan, berarti akan menjamin tersedianya tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus, mempunyai keterampilan dan dapat mempergunakan pikirannya secara efektif dan efisien. Dibawah ini dikemukakan beberapa pendapat para ahli tentang kepentingan dan manfaat latihan. a. D. Yoder : 1) Untuk stabilitas pegawai 2) Untuk memperbaiki cara bekerja. b. D. Latenier : Pegawai lebih berkembang, lebih cekatan, dan lebih baik. c. J. Tiffen : 1) Pegawai akan melaksanakan tugas lebih baik 2) Cara bekerja lebih baik. d. F.W. Taylor : 1) Memilih karyawan terbaik 2) Melaksanakan pekerjaan lebih baik. Latihan dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: a. Apprentice training Cara ini dapat dilaksanakan dengan cara mengerjakan semua tuga dengan sebaik- baiknya. b. On job training Cara ini dapat dilaksanakan dengan menetapkan pegawai baru untuk memangku suatu jabatan. Pembinaan efektivitas dan efisiensi kerja kerja ke arah pengaturan secara maksimal, yaitu dengan memberikan latihan kerja yang baik, serta dalam rangka tugasnya untuk perkembangan technical skill dan managerial skill. Untuk pengendalian usaha efektif dan efisien, diperlukan berbagai tindakan dari para wirausahawan, yaitu dengan menentukan standar kerja, menilai prestasi kerja, dan mengendalikannya. 3. Merencanakan proses bekerja efektif dan efisien Pada umumnya terdapat dua macam kegiatan dalam merencanakan proses kerja efektif dan efisien, yakni sebagai berikut. a. Kegiatan-kegiatan wirausahawan mencakup keahlian menggunakan waktu, tenaga kerja, dan peralatan kerja. b. Kegiatan-kegiatan wirausahawan mencakup aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin. Hal ini meliputi menyiapkan laporan keuangan, monitor, merevisi anggaran, mengelola arus produksi, serta memasarkan produk dan jasa. Adapun proses kerja efektif dan efisien berkaitan dengan bidang-bidang berikut ini : a. Keahlian dan Keterampilan 1) Bidang-bidang keahlian yang dimiliki para wirausahawan a) Keahlian dalam bidang Teknologi b) Perkembangan perekonomian 2) Jenis-jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh para wirausahawan a) Tata buku atau akuntansi; b) Mengetik; c) Steno; d) Bahasa Asing; e) Pengetahuan asuransi; f) Pengetahuan pajak; g) Pengetahuan hukum; h) Pengetahuan perbankan; i) Teknik dan organisasi bisnis; j) Impor dan ekspor dalam bisnis. 3) Jenis-jenis wirausahawan yang mempunyai keahlian khusus a) wirausahawan sebagai Manajer b) wirausahawan sebagai uang c) wirausahawan sebagai social engineer d) wirausahawan sebagai vak b. Menggunakan waktu Kemampuan menggunakan waktu dengan tepat, efektif, efisien, dan menguntungkan, merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh wirausawan. Agar para wirausahawan dapat menggunakan waktu dengan efektif dan efisien, ada beberapa pertanyaan yang harus djawabnya. 1) Sudahkan mengadakan pembagian waktu menurut semestinya? 2) Apakah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan tepat objek dan tepat waktu? 3) Digunakan untuk apa waktu-waktu yang akan datang? 4) Apakah telah menggunakan waktu yang ada? 5) Apakah telah membuang waktu dengan sia-sia? 6) Berapa lama waktu digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat? 7) Bagaimana harus membagi waktu agar bermanfaat? c. Peranan tenaga 1) Tenaga kerja Peranan tenaga kerja yang efektif dan efisien, akan semakin besar bagi perusahaan yang menggunakan mesin-mesin, terutama dalam hal ketertiban, keahlian, keterampilan, dan kecakapan. 2) Pembangkit tenaga (power) Kekurangan tenaga listri dalam perusahaan, mengakibatkan pemakaian mesin- mesin dan produksi menjadi terbatas. Untuk mendapatkan pembangkit tenaga listrik dalam jumlah yang cukup besar, dapat digunakan dua macam cara: a) Menggunakan jasa listrik perusahaan listrik negara (PLN) b) Mengusahakan sumber pembangkit listrik sendiri. d. Alat-alat produksi Para wirausahawan harus dapat menggunakan dan memelihara alat-alat produksi dengan efektif dan efisien. Semua lat produksi yang dimiliki harus dapat berdaya guna secara wajar.
D. MENERAPKAN PERILAKU BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN
1. Prinsip dan ciri perilaku belajar Prinsip-prinsip umum perilaku belajar efektif dan efisien menurut Silverman (1970): a. Proses perilaku belajar sangat efektif dan efisien bila diperkuat dengan respon yang benar b. Terdapat banyak macam perilaku belajar yang kesemuanya memerlukan proses belajar dan latihan berbeda c. Proses perilaku belajar akan efektif dan efisien bila dimengerti, dan kurang berhasil jika dilakukan dengan menghafal d. Persepsi belajar ditentukan oleh seberapa baik dan seberapa banyak dapat diserap e. Pelajar, belajar apa yang dikerjakan f. Orang dapat belajar lebih efektif dan efisien, bila mereka mengetahui batas-batas kemampuannya g. Frekuensi respon yang diperkuat, ditentukan oleh seberapa baik respon itu dapat dipelajari h. Kondisi motivasional dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi, serta pemberian hadiah dapat memajukan peranan penting dalam menampilkan perilaku belajar i. Praktek dalam berbagai bidang usaha atau bisnis akan mendorong terciptanya penerapan proses perilaku belajar secara efektif dan efisien 2. Komponen prilaku belajar Agar dapat efektif membelajarkan diri, sehingga dapat berkembang secara dinamis, kreatif, efektif, dan efisien maka harus ditanamkan pemikiran beberapa komponen perilaku belajar, sebagai berikut: a. Pengajaran unit Agar dapat efektif membelajarkan diri, sehingga dapat berkembang secara dinamis, kreatif, efektif, dan efisien maka harus ditanamkan pemikiran beberapa komponen perilaku belajar, sebagai berikut: 1) Belajar membuat perencanaan usaha atau bisnis; 2) Belajar mengembangkan diri pribadi secara efektif dan efisien; 3) Belajar memecahkan suatu permasalahan dalam berwirausaha; 4) Belajar bekerja atau magang di berbagai usaha atau bisnis; 5) Belajar secara ilmiah dalam berwirausaha; 6) Belajar mengembangkan sikap mental berwirausaha; 7) Belajar bekerja sama dengan wirausahawan; 8) Belajar mengenal dunia kerja serta perkembangan lingkungannya b. Pengertian perilaku hasil belajar Pengertian perilaku hasil belajar secara efektif dan efisien, hendaknya dicapai melalui: 1) Keterampilan berwirausaha; 2) Nilai moral berwirausaha; 3) kepekaan terhadap lingkungan perilaku belajar; 4) SIKAP mental berwirausaha; 5) Apresiasi dalam berwirausaha. c. Bersikap dinamis Bersikap dinamis sangat penting untuk penerapan perilaku belajar yang tadinya pasif dan statis menjadi terbuka. Begitu pula dinamis terhadap inovasi, kreasi, dan melatih kepekaan hidup melalui berwirausaha. d. Aktivitas belajar Agar lebih aktif belajar efektif dan efisien maka aktivitas belajar hendaknya meliputi mendengarkan, menulis, menilai, berhitung, berbicara, menyimpulkan, mengorganisir, menganalisis, dan menarik kesimpulan belajar berwirausaha. e. Pembicaraan sistem bimbingan belajar Sistem bimbingan belajar wirausaha secara klasikal mengandung kelemahan, yaitu kurangnya perhatian dan pelayanan terhadap perbedaan individu, serta perkembangan pribadi yang dinamis, kreatif, inovatif, efektif, dan efisien. Agar mereka aktif dalam melaksanakan perilaku belajar efektif dan efisien, harus ditanamkan dan dikembangkan kondisi, serta adanya kesempatan untuk memberikan bimbingan belajar secara individual. E. MENERAPKAN SIKAP BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN 1. Penerapan kesempatan bekerja Diperlukan berbagai kebijaksanaan yang menyeluruh, seperti pendidikan keterampilan, pendidikan kegiatan kerja, pembangunan industri, pembangunan prasaran, pemilihan teknologi, dan lain sebagainya. Agar dapat mencapai tujuan sikap bekerja efektif dan efisien para wirausahawan diharapkan: a. Aktif dan kreatif daripada berpikir kritis. Di sini harus menciptakan sikap bekerja efektif dan efisien, serta mengembangkan daya cipta yang positif b. Mengubah kebiasan mencari kerja dengan menciptakan pekerjaan, yaitu selalu sibuk dan menerapkan perilaku bekerja efektif dan efisien, dalam setiap kesempatan yang ada. 2. Kepercayaan dan keberanian bekerja Menerapkan perilaku bekerja efektif dan efisien, perlu dikembangkan dalam berbagai bidang atau vak tertentu menjurus pada efektivitas usaha atau bisnis. Menanamkan perilaku bekerja efektif dan efisien perlu diterapkan dan ditingkatkan dengan jalan: a. Pembinaan dan pengembangan bekerja; b. bimbingan penyuluhan dan pengawasan bekerja; c. Memotivasi pekerja agar mau bekerja lebih aktif, kreatif dan inovatif. Menerapkan sikap bekerja efektif dan efisien, harus dijalankan dengan terarah dan baik, yaitu: a. Bekerja merupakan kebiasaan dan pengalaman dan vak bakat sendiri; b. Bekerja harus luwes dan menyenangkan dalam pergaulan. 3. Ciri-ciri sikap bekerja baik Ketidakefektifan dan ketidakefisienan bekerja, justru terdapat pada wirausahawan yang sering tidak berada dalam kelompok kerjanya. Ketidakefektifan dan ketidakefisienan bekerja, sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek ketenagakerjaan. Ketenagakerjaan tergantung dalam kategori berikut ini: a. Dilligence (kerajinan, kerja keras); b. Dedication (pengabdian); c. Integrity (keutuhan, watak); d. Responsiblenness (rasa tanggung jawab); e. Carefullness (kehati-hatian); f. Versatility (keserbabisaan); g. Innovativeness (daya pembaruan); h. Cooperativeness (semangat kerjasama); i. Eageerness to Learn besides Skills fullness (Hasrat besar untuk belajar dan kemahiran). 4. Motivasi dalam bekerja Pandangan secara konvensional, bekerja itu sebagai sarana untuk mendapatkan kebutuhan. Akan tetapi, dalam pandangan yang maju, bekerja bukanlah sekedar sarana, melainkan ada dimensi-dimensi lain yang perlu dipikirkan. Salah satu dimensi itu adalah menggangap bahwa bekerja itu justru sebagai suatu kebutuhan. Untuk memperdalam tentang motivasi, hendaknya wirausaha memahami hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan hidup. Menurut Abraham H. Maslow (1954), kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan masalah motivasi, yaitu: a. Kebutuhan fisiologi misalnya, makan, minum, istirahat, tidur, dan sebagainya.. b. Kebutuhan akan rasa aman misalnya, bebas dari ancaman fisik dan psikis. c. Kebutuhan akan penghargaan misalnya, penghargaan akan kemampuan, kompetensi, dan percaya diri. d. Kebutuhan untuk aktualisasi diri misalnya, mengembangkan potensi-potensinya semaksimal mungkin. F. PENGARUH SEMANGAT KERJA KEHIDUPAN DI SEKOLAH DAN DI LINGKUNGAN 1. Semangat kerja wirausaha Wirausaha adalah orang-orang yang terampil memanfaatkan peluang- peluang usaha. Adapun yang menjadi pengaruh dasar dalam semangat kerja kehidupan wirausaha sehari-hari terletak pada: a. Kreativitas, motivasi, dan rasa percaya diri; b. Sikap disiplin dan kemauan untuk memajukan usahanya; c. Keberanian berinisiatif dan berinovatif dalam usahanya; d. Sikap bekerja efektif dan efisien dalam usahanya; e. Minat dan kemauan dalam berwirausaha. 2. Persyaratan semangat kerja Agar para siswa mempunyai semangat kerja seperti wirausaha dan berhasil di dalam perjuangan usahanya, maka persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: a. Memiliki kepribadian unggul: b. Mengenal diri sendiri: c. Mengetahui dan memperhatikan: d. Memiliki kekayaan pribadi: e. Kemauan untuk belajar: f. Mempunyai keahlian khusus: 3. Tujuan semangat kerja Semangat kerja wirausahawan cukup besar pengaruhnya di dalam kehidupan para siswa keseharian di sekolah dan lingkungannya. Secara lebih rinci, tujuan pribadi para siswa tersebut, yaitu ingin: a. Meningkatkan prestise pribadinya; b. Menciptakan kesan bonafit; c. Memperoleh suatu kemajuan; d. Meningkatkan kegiatan belajarnya secara efektif dan efisien; e. Mempertahankan kontinuitas belajarnya; f. Menemukan hal-hal yang baru di dalam belajar kewirausahaan; g. Meningkatkan semangat belajar dan kerjanya. Berdasarkan hasil analisis dan penghayatan mengenai semangat kerja wirausaha, faktor-faktor yang menunjang keberhasilan dan dapat mempengaruhi para siswa di sekolah dan lingkungannya, yaitu sebagai berikut: a. Semangat kerjanya penuh keyakinan; b. Semangat kerjanya penuh ketekunan dan tekad yang terarah; c. Semangat kerjanya memakai pola pikir dengan gagasan atau ide-ide yang positif; d. Semangat kerjanya didasarkan pada: 1) Kemampuan sendiri; 2) Bakat dan minat yang dimilikinya; 3) Pengalaman sendiri; 4) Kesungguhan dalam berusaha; e. Semangat kerjanya penuh kegairahan dan ketabahan; f. Semangat kerjanya tidak terpengaruh oleh pekerjaan lainnya.
A4. Mengembangkan semangat wirausaha
Standar kompetensi : A. Mengaktulisasikan sikap dan perilaku wirausaha Kompetensi dasar : A4. Mengembangkan semangat wirausaha
A.Faktor- factor yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha 1. factor factornya semangat kerja wirausaha sangat dipengaruhi oleh beberapa factor , diantaranya : a. peluang usaha atau bisnisnya , b. minat dalam usaha atau bisnisnya . c. modalnya, apakah sudah tersedia atau belum d. realisasinya ,apakah dari keluarga ,teman yang sudah menekuni usaha yang sama atau usaha yang akan dikembangkan ada relevansinya dengan usaha tersebut .
factor factor lainnya yang dapat mempengaruhi semangat kerja wirausaha antara lain factor dukungan keluarga, family, teman, pengalaman usaha , keadaan ekonomi , keadaan lapangan kerja, dan sumber daya yang tersedia
B. Pengertian Inovasi, kreativitas, dan motivasi 1. Inovasi Adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif. Inovasi sudah dikenal sebagai salah salah satu fungsi penting dalam proses kewirausahaan. Inovasi merupakan salah satu proses mengubah peluang menjadi gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Seorang wirausaha dikenal mempunyai kemampuan menggabungkan imanjinasi dan pikiran kreatif secara sistematis dan logis adalah seorang wirausaha yang berinovasi tinggi. Kombinasi itu menjadi bekal penting bagi keberhasilan berwirausaha. Adanya inovasi merupakan salah satu hal yang sangat penting di dalam proses produksi dan pelayanan. Oleh karena itu, jika seorang wirausahawan ingin sukses di dalam usahanya, ia harus membuat produk-produknya dengan inovasi baru. Ada beberapa hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovasi produk dan pelayanannya, yaitu : 1. Berorientasi kepada tindakan untuk berinovasi 2. Buatlah produk secara inovatif dengan proses sederhana, mudah dipahami dan dikerjakan. 3. Mulailah membuat produk dengan inovasi yang terkecil 4. Menentukan tujuan dalam berinovasi 5. Menjalankan uji coba dan merevisinya 6. Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman 7. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan di dalam berinovasi 8. Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovatif 9. Mempunyai keyakinan dan kerja-kerja dengan inovasi dan resiko
1. Kreativitas Sifat keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas dalam pelaksanaan tugasnya. Kreativitas menghadirkan suatu gagasan baru bagi Anda. Inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif. (Carol Kinsey Goman, 1991:2). Kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Produk baru tidak perlu seluruhnya baru, tetapi dapat merupakan bagian-bagian produk saja. Kreativitas juga merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesutau yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relative berbedad dengan apa yang ada sebelumnya. Berdasarkan analisis factor, Guilforrd menemukan bahwa ada lima sifat yang menjadi ciri kemampuan berpikir kreatif, yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian, penguraian, dan perumusan kembali. Kelancaran adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan. Keluwesan adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah. Orisininalitas adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yng asli, tidak klise. Elborasi adalah menguraikan sesuatu secara terinci. Redefinisi adalah meninjau suatu persoalan berdasarkan prespektif yang berbeda dengan apa yang diketahui oleh banyak orang. Hubungan Kreativitas dengan intelegensi Kreativitas dan intelegensi memiliki perbedaan. Orang syang kreatif belum tentu intelegensinya tinggi, dan sebaliknya. Para peneliti membuat empat variasi tentang hubungan kreativitas dengan intelegensi, yaitu : 1. Kreativitas rendah, intelegensi rendah c. Kreativitas rendah, intelegensi tinggi 2. Kreativitas tinggi, intelegensi tinggi d. Kreatvitas tinggi, intelegensi rendah Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas ini akan sangat menunjang kemajuan bisnisnya. Hal ini dapat dilihat pada masyarakat Jepang. Orang Jepang sangat terkenal dengan keuletan mereka sehingga mereka mengalami kemajuan luar biasa setelah PD II. Apa rahasia orang Jepang tersebut? Apabila kreativitas diartikan sebagai kemampuan menciptakan kombinasi- kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sehingga menghasilkan sesuatu yang baru, maka orang Jepang adalah ahlinya. Juga kemampuan member makna terhadap sesuatu yang berarti sehingga menjadi lebih berarti. Mereka adalah tipe pekerja keras. Keuntungan dan uang lebih penting, tetepi tidak lebih penting dari usaha kerja keras. Perilaku positif orang Jepang sangat menunjang keberhasilan bisinis mereka. Ciri-ciri wirausaha yang kreatif 1. Pintar tetapi tidak harus brilian 2. Berkemampuan dalam menjalankan ide-ide yang berbeda dalam waktu yang singkat 3. Memiliki pandangan yang positif terhadap diri sendiri 4. Peka terhadap lingkungan dan perasaan orang-orang sekitarnya 5. Termotivasi oleh masalah-masalah yang menantang 6. Dapat memendam keputusan sampai cukup fakta-faktanya terkumpul 7. Menghargai kebebasan dan tidak hanya memerlukan persetujuan teman-temannya 8. Fleksibel 9. Lebih mementingakan arti dan implikasi sebuah problem daripada detailnya.
1. Motivasi Motivasi dimaksudkan untuk menimbulkan semangat kerja atau suasana sedemikian rupa sehingga karyawan melaksanakan pekerjaan dengan penuh gairah. Bagi tiap karyawan motivasi ini tidak sama karena adanya perbedaan tujuan dan kebutuhan masing-masing karyawan untuk bekerja. Keberkatkan hasilan seorang pemimpin membangkitkan gairah kerja tergantung kemampuannya untuk memahami kebutuhan, emosi, dan gagasan karyawan. Motivasi yang diberikan mungkin berupa insentif yang dapat dinilai dengan uang atau yang tidak dapat dinilai dengan utaang, di antaranya berupa: 1.Gaji/upah yang layak 6. Kondisi lingkungan yang baik 2.Pekerjaan yang menarik 7. Tata tertib dan disiplin yang bijaksana 3.Kesempatan naik pangkat 8. Setia kawan antar karyawan 4.Diserahi tanggung jawab 9. Jaminan pekerjaan yang tetap 5.Penghargaan atas pekerjaan yang diselesaikan Jika perusahaan maju, karyawan ikut maju dan jika perusahaan ambruk, otomatis karyawan akan ikut kena getahnya. Kegairahan kerja akan muncul jika pimpinan mau menghargai prestasi karyawan, penuh pengertian, simpatik, jujur, dan tidak mementingkan diri sendiri. Dalam hal ini pendekatan dari hati ke hati akan sangat menolong. Tujuan motivasi 1. A. Untuk mengubah perilaku pegawai sesuai dengan keinginan B. Meningkatkan gairah kerja C. Meningkatkan disiplin kerja D. Menjaga kestabilan E. Untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai F. Untuk menongkatkan prestasi pegawai G. Mempertinggi moral pegawai H. Mempertinggi rasa tanggung jawab pada tugas I. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi J. Memperdalam kecintaan pegawai pada pekerjaannya K. Untuk memperbesar partisipasi pegawai Alat-alat motivasi 1. Material insentif, yaitu imbalan prestasi berupa upah, barang, dan sejenisnya 2. Nonmaterial insentif, imbalan prestasi yang tidak berbentuk materi, melainkan penempatan yang tepat, latihan yang sistematis, promosi yang objektif, pekerjaan yang terjamin, piagam penghargaan, bintang jasa, dan pengakuan yang wajar. Jenis-jenis motivasi 1. Motivasi positif, suatu dorongan yang bersifat positif, artinya jika pegawai yang menghasikan prestasi di atas standar, ia diberi insentif berupa hadiah. 2. Motivasi negatif, adalh mendorong bawahan dengan ancaman hukuman, artinya jika prestasi kurang dari standar akan dikenakan hukuman, sedangkan jika prestasinya di atas standar tidak diberi hadiah. 1. Pengertian Produktivitas, Efektivitas, dan Efisiensi 1. Produktivitas Ada yang menyatakan bahwa produktivitas ialah kuantitas atau volume dari produk atau jasa yang dihasilkan. Akan tetapi, banyak pandangan menyatakan bahwa produktivitas bukan hanya kuantitas, tetapi juga kualitas produk yang dihasilkan, yang harus juga dipakai sebagai pertimbangan mengukur tingkat produktivitas. Dalam menentukan produktivitas tidak hanya dilihat dari faktor kuantitas saja, tetapi juga faktor kualitasnya. Jika seseorang menghasilkan 20 unit produk bulan yang lalu, dan sekarang menghasilkan 22 unit, maka dikatakan produktivitasnya naik, dengan kualitas yang lebih baik, maka dikatakan produktivitasnya juga meningkat. Ada tiga ukuran produktvitas yang harus dipertimbangkan dalam mengelola organisasi, yaitu: 1. Untuk tujuan strategi, apakah organisasi sudah benar, sesuai dengan apa yang telah digariskan. 2. Efektifitas, sampai tingkat manakah tujuan itu sudah dcapai dalam arti kuantitas dan kualitas. 3. Efisiensi, bagaimana perbandingan output dibagi input, dimana pengukuran output termasuk di dalamnya kuantitas dan kualitas. Ada tiga kekuatan internal yang berpengaruh pada produktivitas, yaitu : 1. Managerial Processes, menyangkut perihal merencanakan organisasi, mengintegrasi, dan mengawasi segala kegiatan. Jika organisasi strukturnya tidak benar, pekerjaan aemrawut, pengawasan lemah, maka tingkat produktivitasnya akan menurun. 2. Managerial Leadership, berhubungan dengan tujuan perusahaan, penyediaan kondisi kerja, ruangan, ventilasi, peralatan, yang dapat mendorong pekerja bekerja lebih giat dan semangat. 3. Motivation, yaitu faktor-faktor yang dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih produktif, meningkatkan prestasi, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan efisiensi. Kemudian ada tiga kekuatan eksternal yang juga mempengaruhi yaitu : 1. Government Regulation, yaitu peraturan-peratuaran yang dibuat oleh pemerintah. Hal ini dapat menurunkan, maupun meningkatkan produktivitas. 2. Union, organisasi karyawan, serikat pekerja. Hal ini juga dapat menurunkan, maupun meningkatkan produktivitas. Dalam hal ini harus dijaga bagaimana dapat terjalin hubungan harmonis antara manajemen dengan karyawan melalui serikat pekerja. 3. Innovation, menyangkut penemuan baru dalam bidang teknologi yang menyebabkan alat produksi lama menjadi kuno, tidak efisien, ketinggalan mode. Siapa yang lebih cepat menerapkan teknologi baru, biasanya akan mendahului para pesaingnya dan dapat memenangkan persaingan yang terjadi di pasar.
C. Prinsip prinsip bekerja efektif dan efesien
Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu , sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan .dengan perkataan lain , efektif adalah sampai tingkat apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan kuantitas . Efisien adalah perbandingan yang tebaik antara input dan output , antara daya usaha dan hasil usaha ,atau antara pengeluaran dan pendapatan .dengan perkataan lain , efesien adalah segala seseuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan tepat ,cepat ,hemat dan selamat . Para wirausaha selalu mengutamakan prestasi dahulu , baru kemudian prestise ,bukan sebaliknya .menanamankan kerja secara efektif dan efesien ,dapat menggerakan motivasi untuk bekerja sungguh sungguh .
2. Pentingnya bekerja efektif dan efisien melalui latihan Pentingnya menanamkan kerja efektif dan efesien melalui latihan , yaitu sebagai berikut :
1) Untuk meningkatkan kemampuan bekerja secara efektif dan efesien ; 2) Untuk mengurangi pengawasan dalam bekerja; 3) Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan ; 4) Untuk menegembangkan rasa kesetiakawanan; 5) Untuk mengembangkan sikap para pegawai yang positif 6) Untuk mengembangkan dan memupuk kemampuan berprakarsa 7) Untuk mengembangkan segala daya kreativitas 8) Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi
D. Menerapkan perilaku belajar efektif dan efesien
1. Prinsip dan ciri perilaku belajar Pada dasarnya penerapan proses belajar sulit di generalisasikan karena sifat untuk masing masing individu calon wirausahawan berbeda .namun siverman (1970) telah membuat prinsip prinsip umum yang sangat berguna .
2. Komponen perilaku belajar Agar dapat efektif membelajarkan diri , sehingga dapat berkembang secara dinamis , kreatif dan efektif dan efesien maka harus ditanamkan pemikiran beberapa komponen perilaku belajar , sebagai berikut : a. Pengajaran unit Dari pengajaran unit, akan diperoleh perilaku belajar efektif d an efesien diantaranya : 1) Belajar membuat perencanaan usaha atau bisnis ; 2) Belajar mengembangkan diri pribadi secara efektif dan efesien 3) Belajar bekerja sama dengan wirausahawan 4) Belajar secara ilmiah dalam berwirausaha
b. Pengertian perilaku hasil belajar Pengertian perilaku belajar secara efektif dan efesien , hendaknya dapat dicapai dari hal hal berikut ini : 1) Keterampilan berwirausaha 2) Nilai moral berwirausaha 3) Sikap mental berwirausaha 4) Apresiasi dalam berwirausaha 5) Kepekaan terhadap lingkungan perilaku belajar
c. Bersikap dinamis Bersikap dinamis sangat penting untuk penerapan perilaku belajar yang tadinya pasif dan statis menjadi terbuka . begitu pula dinamis terhadap inovasi ,kreasi, dan melatih kepekaan hidup melalui berwirausaha .
d. Aktivitas belajar Agar lebih aktif belajar efektif dan efesien maka aktivitas belajar hendaknya meliputi mendengarkan , menulis menilai , berhitung , berbicara , menyimpulkan , mengorganisir , menganalisis , dan menarik kesimpulan belajar berwirausaha .
e. Pembicaraan system bimbingan belajar Sistem bimbingan belajar wirausahawan secara klasikal mengandung kelemahan , yaitu kurangnya perhatian dan pelayanan terhadap perbedaan individu , serta perkembangan pribadi yang dinamis ,kreatif, inovatif , efektif dan efesien . Agar mereka aktif dalam melaksanakan perilaku belajar efektif dan efesien , harus ditanamkan kondisi serta adanya kesempatan untuk memberikan bimbingan belajar secara individual .
E. Menerapkan sikap bekerja efektif dan efesien 1. Penerapan kesempatan bekerja Penerapan kesempatan bekerja merupakan kebutuhan yang tetap mendesak . oleh karenanya , diperlukan berbagai kebijaksanaan yang menyeluruh, seprti pendidikan keterampilan, pendidikan, kegiatan kerja , pembangunan industry , pembangunan prasarana , pemilihan teknologi, dan lain sebagainya.disamping itu, usaha usaha untuk memperluas kesempatan bekerja , perlu di tuangkan dalam program program kerja khusus secara efektif dan efesien . Agar mencapai tujuan sikap bekerja efektif dan efesien para wirausahawan diharapkan : a. Aktif dan kreatif daripada berpikir kritis. Disini harus menciptakan sikap bekerja efektif dan efesien mengembangkan daya cipta yang positif . b. Mengubah kebiasaan mencari kerja dengan menciptakan pekerjaan , yaitu selalu sibuk dan menerapkan perilaku bekerja efektif dan efesien , dalam setiap kesempatan yang ada .
2. Kepercayaan dan keberanian bekerja Untuk menerapkan pekerjaan tersebut , para wirausahawan harus memiliki kepercayaan , kesempatan , keberanian, dan keyakinan terhadap diri sendiri , diantaranya : a. Percaya dan yakin pada kecerdasan sendiri ; b. Percaya dan yakin akan bisa bekerja secara kreatif , aktif , dan inovatif ; c. Percaya dan yakin pada kemampuan dala menyelesaikan pekerjaan dengan baik d. Percaya dan yakin pada kecakapan yang diperoleh dari hasil pendidikan , kurusus ,latihan, dan pengalaman bekerja ;
Kepribadian yang harus dimiliki untuk menjalankan sikap bekerja yang produktif yaitu : a. Kebernaian melenyapkan kebodohan ; b. Kebernaian melenyapkan kemiskinan ; c. Kebernaian melenyapkan kemalasan d. Melenyapkan ketidak mampuan dalam bekerja ; F. Pengaruh semangat kerja kehidupan disekolah dan di lingkungan 1. Semangat kerja wirausaha Wirausaha adalah orang orang yang terampil memanfaatkan peluang peluang usaha . adapun yang menjadi pengaruh dasar dalam semangat kerja kehidupan wirausaha sehari hari terletak pada : a. Kreativitas, motivasi, dan rasa percaya diri b. Minat dan kemauan dalam berwirausaha c. Sikap bekerja efektif dan efisien dalam usahanya
2. Persayaratan semangat kerja Agar para siswa di sekolah mempunyai semangat kerja seperti wirausaha dan berhasil didalam perjuangan usahanya , maka persayaratan sebagai berikut : a. Memiliki kepribadian unggul b. Mengenal diri sendiri c. Mengetahui dan memperhatikan d. Memiliki kekayaan pribadi e. Kemauan untuk belajar f. Mempunyai keahlian khusus
3. Tujuan semangat kerja Semangat kerja wirausaha cukup besar pengaruhnya di dalam kehidupan para siswa keseharian di sekolah dan di lingkunganya . secara lebih rinci , tujuan para siswa tersebut , yaitu ingin : a. meningkatkan prestise pribadinya b. menciptakan kesan bonafit c. memperoleh suatu kemajuan d. mempertahankan kontinuitas belajarnya e. meningkatkan semangat belajar dan kerjanya f. menemukan hal hal yang baru didalam belajar kewirausahaan g. meningkatkan kegiatan belajarnya secara efektif dan efesien
1 BAB IV. MENGEMBANGKAN SEMANGAT WIRAUSAHA Standar Kompetensi : Mengaktualisasikan Sikap dan Perilaku Wirausaha Kompetensi dasar : 1.4 Mengembangkan semangat berwirausaha Tujuan pembelajaran : Setelah siswa mempelajari modul ini diharapkan : 1. Menjelask an pengertian semangat berwirausaha 2. Mengidentifikasi pentingnya semangat berwirausaha 3. Memahami pengertian kreatifitas, inovasi dan motivasi 4. Menyebutkan factor - faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha 5. Mengidentifikasi penyebab turunnya semangat kerja A. Pe ngertian semangat berwirausaha
Menurut para ahli Alex S. Niti Semito Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik . Alexander Leighten Semangat kerja adalah sekelompok orang untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama . Bedjo Siswanto Semangat kerja adalah suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga kerja dan kelompok - kelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam p ada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Kesimpulannya Semangat kerja adalah suatu sikap kejiwaan yang dimiliki oleh wirausaha untuk bekerja lebih giat dengan mencurahkan se gala kemampuan yang dimiliki sehingga dapat menjalankan dan mencapai tujuan usaha secara optimal.
Semangat kerja erat kaitannya dengan kegairahan kerja. Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan sehingga wirausaha yang bekerja den gan dilandasi semangat dan kegairahan kerja tidak cepat lelah dalam bekerja. B. Pentingnya semangat wirausaha
Semangat kerja sangat penting bagi para wirausaha, karena dengan dilandasi oleh se ma ngat kerja dalam menjalankan usahanya akan di peroleh beberapa k ebaikan yaitu : 1. Pekerjaan lebih cepat diselesaikan 2. Kerusakan dapat dikurangi 3. Absen dan perpindahan karyawan dapat diperkecil 4. Tercapai efisiensi kerja 5. Tercapai produktivitas kerja yang tinggi 6. Lebih cepat mencapai kemajuan usaha
Semangat merupakan factor ya ng sangat penting bagi keberhasilan seseorang dalam kegiatan berwirausaha. Ciri orang yang bersemangat yang menonjol adalah : a. Tidak mengenal lelah a. Pantang menyerah b. Rela berkorban c. Mencurahkan perhatian penuh d. Bersedia mengeluarkan potensi yang dimiliki 2 C. Fakt or yang mempengaruhi semangat wirausaha Ada 2 faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha yaitu: 1. Faktor Internal : D orongan dalam dirinya dan bersumber dari keb u tuhan : kebutuhan bertahan hidup, kebutuhan bersosialisasi ,kebutuhan spiritual , harga diri da n aktualisasi 2. Faktor e ksternal : D orongan dari orang lain seperti teman, istri/suami/keluarga, tetangga,masyarakat dan Negara. Banyak orang yang tertarik kewirausahaan karena adanya imbalan yang menarik. Imbalan dikategorikan ada 3 yaitu : 1. Laba M otivas i yang paling kuat karena salah satu cara untuk mempertahankan nilai perusahaan. 2. Kebebasan Orang ing in bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi / organisasi. 3. Kepuasan menjalani hidup Untuk merefleksikan pemenuhan kerja pribadi D. Faktor
fa k tor yang mengh ambat dalam dunia bisnis yaitu : 1. Kurang pengalaman usaha 2. Tidak tepat atau tidak cocok dalam memilih jenis usaha 3. Tidak adanya perencanaan usaha yang tepat 4. Modal yang tidak memadai 5. Tidak punya mitra usaha pada bidang yang digelutinya 6. Tidak ada dukungan dari pemerintah 7. Tidak punya keahlian dalam berwirausaha 8. Tidak punya semangat dan tidak percaya pada kemampuan diri sendiri. Untuk mengatasi fa k tor
fa k tor yang menghambat dalam bisnis maka diperlukan sikap pantang menyerah yaitu sikap yang tidak mengenal lel ah dalam bekerja untuk mencapai kesuksesan walaupun banyak rintangan yang akan dihadapi. E. Kreatifitas, Inovasi dan Motifasi Dalam menghadapi era globalisasi harus ada kreatifitas,inovasi dan motivasi dalam menjalankan tugas. Apalagi dalam dunia bisnis tid ak dapat mengabaikan pesaing asing,tehnologi,bahan,material dan cara
cara baru dalam organisasi dan pemasaran. Contoh persaingan yang dialami perusahaan Indonesia di era globalisasi yaitu : 1. Dalam bisnis eceran Dengan masuknya para pengecer global sepert i Metro, Makro, Carefour, Indogrosir bukan hanya Matahari dan Hero saja yang mengalami persaingan global tetapi to ko
to ko kecil yang mengalami persaingan tersebut. 2. Dalam bisnis rumah makan siap saji Rumah makan lo k al seperti ayam gor e ng Ny. Suharti dan M bok Berek harus berhadapan dengan pemain global yang mengembangkan waralaba di Indonesia seperti Mc. Donald, Kentucky Fried Chiken ( KFC ), Wendy dll Kesempatan bisnis muncul bagi mereka yang mampu menghasilkan produk yang diinginkan oleh konsumen. Bila s ebuah perusahaan dapat membuat bar a ng dan jasa yang menarik disertai dengan pelayanan yang bagus maka biasanya akan dapat diterima oleh konsumen. 3 Menurut Mick a el Porter dalam bukunya Competitive Advantage ada 5 kekuatan yang menentukan dasar dan tehnik ko mpetisi dalam sebuah bisnis / industri yaitu : 1. Kekuatan menawar pembeli 2. Ancaman penggantian barang / jasa 3. Kekuatan menawar penjual 4. Persaingan yang diantara para pesaing 5. Ancaman pesaing baru. Dalam menghadapi persaingan yang ada dan agar produk dapat diter ima konsumen maka seor a ng wirausahawan diharuskan mempunyai strategi yang jitu. Strategi tersebut antra lain : 1. Inovasi Adalah melakukan perubahan
perubahan untuk menghasilkan barang/jasa yang baru. Ada beberapa hal yang dijadikan dasar untuk men ingkat kan kemampuan inovatif produk dan pelayanan yaitu : a. Berorientasi kepada tindakan untuk berinovatif b. Buat produk dengan penuh inovatif dengan proses secara sederhana dan dapat dipahami serta dikerjakan c. Mulailah membuat produk yang inovatif yang terkecil d. Menentu kan tujuan dalam berinovatif e. Menjalankan uji coba dan merevisinya f. Mulai belajar berinovasi dari pengalaman g. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan h. Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovatif i. Mempunyai keyakinan dan kerja dengan penuh inovatif dan re siko Ada beberapa cara melakukan inovasi produk, tehnologi atau pelayanan yaitu : a) Mengembangkan produk yang sudah ada di perusahaan b) Menemukan produk yang benar
benar baru c) Mengembangkan produk yang sudah ada tetapi belum diproduksi perusahaan Contoh has il inovasi seperti :
Perkembangan berbagai computer dan notebook
Perkembangan berbagai telepon genggam
Perkembangan berbagai kemasan produk
Perkembangan berbagai alat rumah tangga 2. Kreativitas Adalah pengembangan ide sehingga dapat tercipta sesuatu yang le bih baik dan lebih berguna. Ciri
cir i kreatif menurut : a. S.C Utami Munandar ~ Memiliki dorongan ingin tahu yang besar. ~ Sering mengajukan pertanyaan yang baik ~ Sering banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah ~ Bebas dalam menyatakan suatu pendapat. b. Guilf ort, berpikir kreatif ada 4 ciri yaitu : 1. Kelancaran/fluency Yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan 2. Keluwesan/fleksibelitas Yaitu kemampuan untuk mengemukakan bermacam
macam pemecahan/pendekatan terhadap masalah 3. Keaslian/originalty Yaitu kemamp uan untuk mencetuskan gagasan dengan cara
cara asli 4. Penguraian/elaboration 4 Yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara lebih rinci 3. Motivasi Motivasi berasal dari kata motip yaitu suatu rasa yang bi sa menggera k kan seseorang untuk melakukan suatu hal . Apabila dilakukan,motip akan menjadi suatu motivasi yaitu dorongan dari motip seseorang untuk melakukan hal
hal yang diinginkan.
A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEMANGAT KERJA WIRAUSAHA 1. Faktor-faktornya semangat kerja wirausaha sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : a. peluang usaha atau bisnsinya. b. minat dalam usaha atau bisnisnya. c. modalnya, apakah sudah tersedia atau belum. d. relasinya, apakah dari keluarga, teman yang sudah menekuni usaha yang sama aatau usaha yang akan dikembangkan ada relevansinya dalam usaha tersebut. Namun ada faktor lain yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha antara lain faktor dukungan keluarga, famili, teman, pengalaman usaha, keadaan ekonomi, keadaan lapangan kerja, dan sumber daya yang tersedia. selanjutnya ada faktor lain yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha, yaitu pertimbangan antara pengalaman dan spirit, energi, dan rasa optimis dalam keberhasilan usaha atau bisnisnya. Menjadi wirausaha berarti memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang- peluang usaha, mengumpulkan sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan.semangat wirausaha tergantung pada faktor-faktor kesediaan untuk bertanggung jawab atas pekerjaannya. Wirausaha yang sukses, salah satu kuncinya adalah harus mempunyai kepribadian yang menarik dan semangat etos kerja yang tinggi. bakat seorang wirausaha akan berkembang dan bertambah berkat adanya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya dari hasil interaksi dengan lingkungan. Menurut Murfhy and Peck (1980) ada delapan anak tangga untuk mencapai karir di dalam wirausaha untuk mengembangkan semangat kerjanya dan profesinya dengan syarat : a. Mau Bekerja keras. (capacity for hard work). b. Bekerja sama dengan orang lain. (getting thing done with and thought people). c. Penampilan yang baik. (good appearance). d. Mempunyai Keyakinan (Self Confidence). e. Pandai Membuat Keputusan (Making sound decision). f. Mau menambah pengetahuan. (college education). g. Ambisi untuk Maju. (ambition drive). h. pandai berkomunikasi (ability communicate). Tujuan Mengembangkan semangat wirausaha adalah untuk menghadapi persaingan bisnis global. semakin banyak yang terdidik maka semakin banyak orang beminat dalam berwirausaha. jika ingin menjadi wirausaha yang sukses dan mempunyai semangat kerja yang tinggi, maka manfaatnya sebagai berikut : a. menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga mengurangi pengangguran. b. memberi contoh bagaimana harus bekerja keras. c. berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan nasional. d. merupakan generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, kesejahteraan, dsb. e. menjadi contoh bagi masyarakat karena wirausaha itu orang terpuji, berani, dan hidupnya tidak merugikan orang lain. f. hidupnya efisien, efektif, tidak berfoya, dan tidak boros. secara lebih terperinci, mengembangkan semangat kerja wirausaha dapat diidentifikasikan sebagai berikut : a. mempunyai keyakinan dalam berwirausaha. b. mempunyai sikap mental yang positif. c. mempunyai keyakinan penuh dan percaya pada dirinya sendiri. d. mempunyai keunggulan di dalam berwirausaha. e. bekerjanya penuh kreatif, inovatif dan prestatif. f. bertingkah laku baik dan bertanggung jawab. g. dapat mengelola waktu dan bertanggung jawab. Adapun teknik keberhasilan di dalam mengembangkan semangat kerja wirausaha ditentukan oleh : a. kemampuan merumuskan tujuan usaha. b. pemahaman tentang hakikat dan makna berwirausaha. c. sikap dan kemauan serta tindakan-tindakannya. d. keberanian untuk mengambil inisiatif dan inovatif. e. kecakapan di dalam mengelola usahanya. f. krativitas dan percaya diri. g. pengalaman dan pendidikannya. Jika ingin memulai mengembangkan semangat kerja wirausaha, sebaiknya dimulai dari usaha kecil-kecilan terlebih dahulu. karena sesuatu yang besar itu diawali dari hal-hal yang kecil.
2. Gunanya Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha. Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha berikut ini, berguna di dalam mengembangkan usahanya, yaitu : a. memilih sasaran-sasaran positif didalam berwirausaha. b. bergaul dengan orang-orang yang berpikir dan bertindak secara wirausaha. c. percaya pada diri sendiri dan bakat-bakat dalam usaha. d. jauhilah pikiran dan ide-ide yg negatif. e. menggunakan pikiran secara produktif. f. menghilangkan beban mental dengan mengambil tindakan positif. seperti kita ketahui faktor yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha yaitu naluri bekerjanya, mengantisifasi unruk masa depan usahanya, menjaga keharmonisan dan bekerja sama dalam kehidupan usaha atau bisnis. disini kepemimpinan wirausaha merupakan faktor kunci untuk meningkatkan semangat kerja. faktor kepemimpinan wirausaha yang unggul akan memperhatikan orientasi pada sasaran usaha, hubungan kerja dan efektivitasnya.
Mengembangkan Semangat Wirausaha A. Pengertian semangat berwirausaha Menurut para ahli : a. Alex S. Niti Semito Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. b. Alexander Leighten Semangat kerja adalah sekelompok orang untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama. c. Bedjo Siswanto Semangat kerja adalah suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Kesimpulannya : Semangat kerja adalah suatu sikap kejiwaan yang dimiliki oleh wirausaha untuk bekerja lebih giat dengan mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki sehingga dapat menjalankan dan mencapai tujuan usaha secara optimal. Semangat kerja erat kaitannya dengan kegairahan kerja. Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan sehingga wirausaha yang bekerja dengan dilandasi semangat dan kegairahan kerja tidak cepat lelah dalam bekerja.
B. Pentingnya semangat wirausaha Semangat kerja sangat penting bagi para wirausaha, karena dengan dilandasi oleh semangat kerja dalam menjalankan usahanya akan diperoleh beberapa kebaikan yaitu : 1. Pekerjaan lebih cepat diselesaikan 2. Kerusakan dapat dikurangi 3. Absen dan perpindahan karyawan dapat diperkecil 4. Tercapai efisiensi kerja 5. Tercapai produktivitas kerja yang tinggi 6. Lebih cepat mencapai kemajuan usaha Semangat merupakan factor yang sangat penting bagi keberhasilan seseorang dalam kegiatan berwirausaha. Ciri orang yang bersemangat yang menonjol adalah : a. Tidak mengenal lelah b. Pantang menyerah c. Rela berkorban d. Mencurahkan perhatian penuh e. Bersedia mengeluarkan potensi yang dimiliki2
C. Faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha Ada 2 faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha yaitu: 1. Faktor Internal : Dorongan dalam dirinya dan bersumber dari kebutuhan: kebutuhan bertahan hidup, kebutuhan bersosialisasi ,kebutuhan spiritual ,harga diri dan aktualisasi 2. Faktor eksternal : Dorongan dari orang lain seperti teman, istri/suami/keluarga, tetangga,masyarakat dan Negara. Banyak orang yang tertarik kewirausahaan karena adanya imbalan yang menarik. Imbalan dikategorikan ada 3 yaitu : 1. Laba Motivasi yang paling kuat karena salah satu cara untuk mempertahankan nilai perusahaan. 2. Kebebasan Orang ingin bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi / organisasi. 3. Kepuasan menjalani hidup Untuk merefleksikan pemenuhan kerja pribadi
D. Faktor faktor yang menghambat dalam dunia bisnis yaitu : 1. Kurang pengalaman usaha 2. Tidak tepat atau tidak cocok dalam memilih jenis usaha 3. Tidak adanya perencanaan usaha yang tepat 4. Modal yang tidak memadai 5. Tidak punya mitra usaha pada bidang yang digelutinya 6. Tidak ada dukungan dari pemerintah 7. Tidak punya keahlian dalam berwirausaha 8. Tidak punya semangat dan tidak percaya pada kemampuan diri sendiri. Untuk mengatasi faktor faktor yang menghambat dalam bisnis maka diperlukan sikap pantang menyerah yaitu sikap yang tidak mengenal lelah dalam bekerja untuk mencapai kesuksesan walaupun banyak rintangan yang akan dihadapi.
E. Kreatifitas, Inovasi dan Motifasi Dalam menghadapi era globalisasi harus ada kreatifitas,inovasi dan motivasi dalam menjalankan tugas. Apalagi dalam dunia bisnis tidak dapat mengabaikan pesaing asing,tehnologi,bahan,material dan cara cara baru dalam organisasi dan pemasaran. Contoh persaingan yang dialami perusahaan Indonesia di era globalisasi yaitu : 1. Dalam bisnis eceran Dengan masuknya para pengecer global seperti Metro, Makro, Carefour, Indogrosir bukan hanya Matahari dan Hero saja yang mengalami persaingan global tetapi toko toko kecil yang mengalami persaingan tersebut. 2. Dalam bisnis rumah makan siap saji Rumah makan lokal seperti ayam goreng Ny. Suharti dan Mbok Berek harus berhadapan dengan pemain global yang mengembangkan waralaba di Indonesia seperti Mc. Donald, Kentucky Fried Chiken ( KFC ), Wendy dll Kesempatan bisnis muncul bagi mereka yang mampu menghasilkan produk yang diinginkan oleh konsumen. Bila sebuah perusahaan dapat membuat barang dan jasa yang menarik disertai dengan pelayanan yang bagus maka biasanya akan dapat diterima oleh konsumen. Menurut Mickael Porter dalam bukunya Competitive Advantage ada 5 kekuatan yang menentukan dasar dan tehnik kompetisi dalam sebuah bisnis / industri yaitu : 1. Kekuatan menawar pembeli 2. Ancaman penggantian barang / jasa 3. Kekuatan menawar penjual 4. Persaingan yang diantara para pesaing 5. Ancaman pesaing baru. Dalam menghadapi persaingan yang ada dan agar produk dapat diterima konsumen maka seorang wirausahawan diharuskan mempunyai strategi yang jitu. Strategi tersebut antra lain : 1. Inovasi Adalah melakukan perubahan perubahan untuk menghasilkan barang/jasa yang baru.Ada beberapa hal yang dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif produk dan pelayanan yaitu : a. Berorientasi kepada tindakan untuk berinovatif b. Buat produk dengan penuh inovatif dengan proses secara sederhana dan dapat dipahami serta dikerjakan c. Mulailah membuat produk yang inovatif yang terkecil d. Menentukan tujuan dalam berinovatif e. Menjalankan uji coba dan merevisinya f. Mulai belajar berinovasi dari pengalaman g. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan h. Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovatif i. Mempunyai keyakinan dan kerja dengan penuh inovatif dan resiko Ada beberapa cara melakukan inovasi produk, tehnologi atau pelayanan yaitu : a) Mengembangkan produk yang sudah ada di perusahaan b) Menemukan produk yang benar benar baru c) Mengembangkan produk yang sudah ada tetapi belum diproduksi perusahaan Contoh hasil inovasi seperti : a. Perkembangan berbagai computer dan notebook b. Perkembangan berbagai telepon genggam c. Perkembangan berbagai kemasan produk d. Perkembangan berbagai alat rumah tangga
2. Kreativitas Adalah pengembangan ide sehingga dapat tercipta sesuatu yang lebih baik dan lebih berguna. Ciri ciri kreatif menurut : a. S.C Utami Munandar ~ Memiliki dorongan ingin tahu yang besar. ~ Sering mengajukan pertanyaan yang baik ~ Sering banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah ~ Bebas dalam menyatakan suatu pendapat. b. Guilfort, berpikir kreatif ada 4 ciri yaitu : 1. Kelancaran/fluency Yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan 2. Keluwesan/fleksibelitas Yaitu kemampuan untuk mengemukakan bermacam macam pemecahan /pendekatan pada suatu masalah 3. Keaslian/originalty Yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara cara asli 4. Penguraian/elaboration4 Yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara lebih rinci
3. Motivasi Motivasi berasal dari kata motip yaitu suatu rasa yang bisa menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu hal. Apabila dilakukan,motip akan menjadi suatu motivasi yaitu dorongan dari motip seseorang untuk melakukan hal hal yang diinginkan F. Efektif dan Efisien 1. Pengertian Efektif dan Efisien Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, efektif adalah sampai tingkat apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kualitas dan kuantitas. Efisien adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output, antara daya usaha dan hasil usaha, atau antara pengeluaran dan pendapatan. Dengan kata lain, efisien adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau segala sesuatunya dapat siselesaikan dengan tepat, cepat, hemat, dan selamat. a.Tepat; artinya kena sasaran sesuai dengan yang diinginkannya atau semua yang dicita- citakan tercapai b.Cepat; artinya tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu. Pekerjaannya selesai dengan tepat sebelum waktu yang ditetapkan c. Hemat; artinya dengan biaya yang sekecil-kecilnya tanpa adanya pemborosan dalam bidang pekerjaan apa pun d. Selamat; artinya segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang dimaksud, tanpa mengalami hambatan-hambatan, kelemahan-kelemahan, atau kemacetan-kemacetan. Orang-orang yang berhasil dalam bisnis adalah yang mau bekerja keras, tahan menderita, dan mau berjuang untuk memperbaiki nasibnya. Adapun perencanaan perilaku bekerja efektif dan efisien yaitu sebagai berikut: a. Masa inkubasi b. Analisis sumber perencanaan c. Sasaran jelas, realistis, dan menggairahkan
2. Pentingnya bekerja efektif dan efisien melalui latihan Dengan adanya latihan, karyawan akan berkembang lebih cepat dan bekerja lebih efektif dan efisien. Dengan adanya latihan, berarti perusahaan yang bersangkutan akan memperoleh karyawan yang ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan adanya latihan, berarti akan menjamin tersedianya tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus, mempunyai keterampilan dan dapat mempergunakan pikirannya secara efektif dan efisien. Dibawah ini dikemukakan beberapa pendapat para ahli tentang kepentingan dan manfaat latihan. a. D. Yoder : 1) Untuk stabilitas pegawai 2) Untuk memperbaiki cara bekerja. b. D. Latenier : Pegawai lebih berkembang, lebih cekatan, dan lebih baik. c. J. Tiffen : 1) Pegawai akan melaksanakan tugas lebih baik 2) Cara bekerja lebih baik. d. F.W. Taylor : 1) Memilih karyawan terbaik 2) Melaksanakan pekerjaan lebih baik. Latihan dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: a. Apprentice training Cara ini dapat dilaksanakan dengan cara mengerjakan semua tuga dengan sebaik-baiknya. b. On job training Cara ini dapat dilaksanakan dengan menetapkan pegawai baru untuk memangku suatu jabatan. Pembinaan efektivitas dan efisiensi kerja kerja ke arah pengaturan secara maksimal, yaitu dengan memberikan latihan kerja yang baik, serta dalam rangka tugasnya untuk perkembangan technical skill dan managerial skill. Untuk pengendalian usaha efektif dan efisien, diperlukan berbagai tindakan dari parawirausahawan, yaitu dengan menentukan standar kerja, menilai prestasi kerja, dan mengendalikannya.
3. Merencanakan proses bekerja efektif dan efisien Pada umumnya terdapat dua macam kegiatan dalam merencanakan proses kerja efektif dan efisien, yakni sebagai berikut. a. Kegiatan-kegiatan wirausahawan mencakup keahlian menggunakan waktu, tenaga kerja, dan peralatan kerja. b. Kegiatan-kegiatan wirausahawan mencakup aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin. Hal ini meliputi menyiapkan laporan keuangan, monitor, merevisi anggaran, mengelola arus produksi, serta memasarkan produk dan jasa. Adapun proses kerja efektif dan efisien berkaitan dengan bidang-bidang berikut ini : a. Keahlian dan Keterampilan 1) Bidang-bidang keahlian yang dimiliki para wirausahawan - Keahlian dalam bidang Teknologi - Perkembangan perekonomian 2) Jenis-jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh para wirausahawan - Tata buku atau akuntansi - Mengetik - Steno - Bahasa Asing - Pengetahuan asuransi - Pengetahuan pajak - Pengetahuan hukum - Pengetahuan perbankan - Teknik dan organisasi bisnis - Impor dan ekspor dalam bisnis. 3) Jenis-jenis wirausahawan yang mempunyai keahlian khusus : - wirausahawan sebagai Manajer - wirausahawan sebagai uang - wirausahawan sebagai social engineer - wirausahawan sebagai vak b. Menggunakan waktu Kemampuan menggunakan waktu dengan tepat, efektif, efisien, dan menguntungkan, merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh wirausawan. Agar parawirausahawan dapat menggunakan waktu dengan efektif dan efisien, ada beberapa pertanyaan yang harus djawabnya. 1) Sudahkan mengadakan pembagian waktu menurut semestinya? 2) Apakah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan tepat objek dan tepat waktu? 3) Digunakan untuk apa waktu-waktu yang akan datang? 4) Apakah telah menggunakan waktu yang ada? 5) Apakah telah membuang waktu dengan sia-sia? 6) Berapa lama waktu digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat? 7) Bagaimana harus membagi waktu agar bermanfaat? c. Peranan tenaga 1) Tenaga kerja Peranan tenaga kerja yang efektif dan efisien, akan semakin besar bagi perusahaan yang menggunakan mesin-mesin, terutama dalam hal ketertiban, keahlian, keterampilan, dan kecakapan. 2) Pembangkit tenaga (power) Kekurangan tenaga listri dalam perusahaan, mengakibatkan pemakaian mesin-mesin dan produksi menjadi terbatas. Untuk mendapatkan pembangkit tenaga listrik dalam jumlah yang cukup besar, dapat digunakan dua macam cara: a) Menggunakan jasa listrik perusahaan listrik negara (PLN) b) Mengusahakan sumber pembangkit listrik sendiri. d. Alat-alat produksi Para wirausahawan harus dapat menggunakan dan memelihara alat-alat produksi dengan efektif dan efisien. Semua lat produksi yang dimiliki harus dapat berdaya guna secara wajar.
MENGEMBANGKAN SEMANGAT WIRAUSAHA
A. Pengertian semangat berwirausaha
Menurut para ahli Alex S. Niti Semito Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik.
Alexander Leighten Semangat kerja adalah sekelompok orang untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama.
Bedjo Siswanto Semangat kerja adalah suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Kesimpulannya Semangat kerja adalah suatu sikap kejiwaan yang dimiliki oleh wirausaha untuk bekerja lebih giat dengan mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki sehingga dapat menjalankan dan mencapai tujuan usaha secara optimal. Semangat kerja erat kaitannya dengan kegairahan kerja. Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan sehingga wirausaha yang bekerja dengan dilandasi semangat dan kegairahan kerja tidak cepat lelah dalam bekerja.
B. Pentingnya semangat wirausaha
Semangat kerja sangat penting bagi para wirausaha, karena dengan dilandasi oleh semangat kerja dalam menjalankan usahanya akan diperoleh beberapa kebaikan yaitu : 1. Pekerjaan lebih cepat diselesaikan 2. Kerusakan dapat dikurangi 3. Absen dan perpindahan karyawan dapat diperkecil 4. Tercapai efisiensi kerja 5. Tercapai produktivitas kerja yang tinggi 6. Lebih cepat mencapai kemajuan usaha
Semangat merupakan factor yang sangat penting bagi keberhasilan seseorang dalam kegiatan berwirausaha. Ciri orang yang bersemangat yang menonjol adalah : a. Tidak mengenal lelah a. Pantang menyerah b. Rela berkorban c. Mencurahkan perhatian penuh d. Bersedia mengeluarkan potensi yang dimiliki
C. Faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha
Ada 2 faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha yaitu: 1. Faktor Internal : Dorongan dalam dirinya dan bersumber dari kebutuhan: kebutuhan bertahan hidup, kebutuhan bersosialisasi ,kebutuhan spiritual ,harga diri dan aktualisasi 2. Faktor eksternal : Dorongan dari orang lain seperti teman, istri/suami/keluarga, tetangga,masyarakat dan Negara.
Banyak orang yang tertarik kewirausahaan karena adanya imbalan yang menarik. Imbalan dikategorikan ada 3 yaitu : 1. Laba Motivasi yang paling kuat karena salah satu cara untuk mempertahankan nilai perusahaan. 2. Kebebasan Orang ingin bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi / organisasi. 3. Kepuasan menjalani hidup Untuk merefleksikan pemenuhan kerja pribadi
D. Faktor faktor yang menghambat dalam dunia bisnis yaitu :
1. Kurang pengalaman usaha 2. Tidak tepat atau tidak cocok dalam memilih jenis usaha 3. Tidak adanya perencanaan usaha yang tepat 4. Modal yang tidak memadai 5. Tidak punya mitra usaha pada bidang yang digelutinya 6. Tidak ada dukungan dari pemerintah 7. Tidak punya keahlian dalam berwirausaha 8. Tidak punya semangat dan tidak percaya pada kemampuan diri sendiri.
Untuk mengatasi faktor faktor yang menghambat dalam bisnis maka diperlukan sikap pantang menyerah yaitu sikap yang tidak mengenal lelah dalam bekerja untuk mencapai kesuksesan walaupun banyak rintangan yang akan dihadapi.
E. Kreatifitas, Inovasi dan Motifasi
Dalam menghadapi era globalisasi harus ada kreatifitas,inovasi dan motivasi dalam menjalankan tugas. Apalagi dalam dunia bisnis tidak dapat mengabaikan pesaing asing,tehnologi,bahan,material dan cara cara baru dalam organisasi dan pemasaran.
Contoh persaingan yang dialami perusahaan Indonesia di era globalisasi yaitu : 1. Dalam bisnis eceran Dengan masuknya para pengecer global seperti Metro, Makro, Carefour, Indogrosir bukan hanya Matahari dan Hero saja yang mengalami persaingan global tetapi toko toko kecil yang mengalami persaingan tersebut. 2. Dalam bisnis rumah makan siap saji Rumah makan lokal seperti ayam goreng Ny. Suharti dan Mbok Berek harus berhadapan dengan pemain global yang mengembangkan waralaba di Indonesia seperti Mc. Donald, Kentucky Fried Chiken ( KFC ), Wendy dll
Kesempatan bisnis muncul bagi mereka yang mampu menghasilkan produk yang diinginkan oleh konsumen. Bila sebuah perusahaan dapat membuat barang dan jasa yang menarik disertai dengan pelayanan yang bagus maka biasanya akan dapat diterima oleh konsumen.
Menurut Mickael Porter dalam bukunya Competitive Advantage ada 5 kekuatan yang menentukan dasar dan tehnik kompetisi dalam sebuah bisnis / industri yaitu : 1. Kekuatan menawar pembeli 2. Ancaman penggantian barang / jasa 3. Kekuatan menawar penjual 4. Persaingan yang diantara para pesaing 5. Ancaman pesaing baru.
Dalam menghadapi persaingan yang ada dan agar produk dapat diterima konsumen maka seorang wirausahawan diharuskan mempunyai strategi yang jitu. Strategi tersebut antra lain : 1. Inovasi Adalah melakukan perubahan perubahan untuk menghasilkan barang/jasa yang baru. Ada beberapa hal yang dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif produk dan pelayanan yaitu : a. Berorientasi kepada tindakan untuk berinovatif b. Buat produk dengan penuh inovatif dengan proses secara sederhana dan dapat dipahami serta dikerjakan c. Mulailah membuat produk yang inovatif yang terkecil d. Menentukan tujuan dalam berinovatif e. Menjalankan uji coba dan merevisinya f. Mulai belajar berinovasi dari pengalaman g. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan h. Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovatif i. Mempunyai keyakinan dan kerja dengan penuh inovatif dan resiko
Ada beberapa cara melakukan inovasi produk, tehnologi atau pelayanan yaitu : a) Mengembangkan produk yang sudah ada di perusahaan b) Menemukan produk yang benar benar baru c) Mengembangkan produk yang sudah ada tetapi belum diproduksi perusahaan
Contoh hasil inovasi seperti : Perkembangan berbagai computer dan notebook Perkembangan berbagai telepon genggam Perkembangan berbagai kemasan produk Perkembangan berbagai alat rumah tangga
2. Kreativitas Adalah pengembangan ide sehingga dapat tercipta sesuatu yang lebih baik dan lebih berguna. Ciri ciri kreatif menurut : a. S.C Utami Munandar ~ Memiliki dorongan ingin tahu yang besar. ~ Sering mengajukan pertanyaan yang baik ~ Sering banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah ~ Bebas dalam menyatakan suatu pendapat.
b. Guilfort, berpikir kreatif ada 4 ciri yaitu : 1. Kelancaran/fluency Yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan 2. Keluwesan/fleksibelitas Yaitu kemampuan untuk mengemukakan bermacam macam pemecahan/pendekatan terhadap masalah 3. Keaslian/originalty Yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara cara asli 4. Penguraian/elaboration Yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara lebih rinci
3. Motivasi Motivasi berasal dari kata motip yaitu suatu rasa yang bisa menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu hal. Apabila dilakukan,motip akan menjadi suatu motivasi yaitu dorongan dari motip seseorang untuk melakukan hal hal yang diinginkan.