Anda di halaman 1dari 39

INFEKSI

Nailiy Huzaimah, S.Kep., Ns



DEFINISI
Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau
mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit.

Infeksi disebut asimptomatik apabila
mikroorganisme gagal dan menyebabkan cedera
yang serius terhadap sel atau jaringan

Penyakit akan timbul jika patogen berbiak dan
menyebabakan perubahan pada jaringan normal.
(Potter & Perry. Fundamental Keperawatan. Edisi
4.hal: 933942:2005)
Infeksi merupakan penyusupan dan
pembiakan mikroorganisme pada jaringan
tubuh, terutama yang menyebabkan cedera
selular lokal akibat kompetisi metabolisme,
toksin, replikasi intra selular, atau respon
antigen-antibodi

RANTAI INFEKSI
Perkembangan infeksi terjadi dalam siklus yang
bergantung pada elemen elemen berikut :





Agen infeksius
Reservoar (tempat patogen bertahan hidup)
Portal keluar dari tempat tumbuh tersebut
Cara penularan
Portal masuk pejamu
Pejamu yang rentan
Faktor-Faktor Jasad
Renik (Mikroorganisme)
pada Infeksi
1. DAYA TRANSMISI
Transpor agen menular hidup kedalam tubuh.

Cara Penularan Penyakit Infeksi :
Melalui sal napas,
berciuman, hub seksual,
plasenta, dll
Direct
(langsung)
Ada media perantara
Barang, air, udara,
makanan/minuman, vektor
(nyamuk, lalat, cacing, dll)
Indirect
(tidak
langsung)
2. DAYA INVASI
Kemampuan jasad renik untuk bertahan pada
hospes untuk dapat menimbulkan
infeksi.

Misalnya:
Kolera, disebabkan oleh organisme yang tidak pernah
memasuki jaringan, tetapi hanya menduduki epitel usus,
melekat dengan kuat pada permukaan sehingga tidak
terhanyut oleh gerakan usus.
Disentri basiler, hanya memasuki lapisan superfisial
usus.


Mikroorganisme
(bakteri gram
positif)
Melepaskan
eksotoksin
Eksotoksin
masuk ke
dalam sirkulasi
Menimbulkan
perubahan2
fisiologis
Ex: Tetanus, difteri, keracunan makanan oleh Clostridium botulinum,
kolera (Vibrio cholerae)dll

Mikroorganisme
(Bakteri gram
negatif)
Sel bakteri lisis
Mengeluarkan
endotoksin
kompleks
Menimbulkan
perubahan2
fisiologis
Ex: bakteri genus Salmonella (Salmonella thypoid),

Disekresi oleh
bakteri hidup
Dilepaskan saat
bakteri rusak/lisis
TABLE PERBEDAAN SIFAT-SIFAT EKSOTOKSIN
DAN ENDOTOKSIN

SIFAT EKSOTOKSIN ENDOTOKSIN
Sumber Baktei Gram (+), dan
beberapa Bakteri Gram (-)
Dinding sel bakteri Gram
(-)
Kimia Protein Lipopolisakarida
Ketahanan panas Inaktif pada suhu 60-
80
o
C, kecuali beberapa
eksotoksin
Stabil pada suhu sterilisasi
Sifat imunologi Toksin dapat diubah
menjadi toksoid, dapat
dinetralisasi dengan
antitoksin
Tidak dapat diubah
menjadi toksoid, sukar
dinetralisir dengan
antitoksin
Dosis letal Rendah, sangat toksik Biasanya lebih tinggi dari
pada eksotoksin
Cara kerja Spesifik untuk sel tertentu Kurang spesifik; gejala
umum adalah shok
LPS (lipopolisakarida) menyerang sistim pertahanan
tubuh sehingga menyebabkan timbulnya efek biologis dari
endotoksin yaitu:
1) Demam karena pelepasan makrofag oleh interleukin-1 yang
beraksi karena pusat pengaturan temperatur hipotalamus.
Selain itu, demam juga dapat disebabkan oleh karena
endotoksin dapat memicu pelepasan protein pirogen endogen
(protein di dalam sel) yang memengaruhi pusat pengatur suhu
tubuh di dalam otak.
2) Hipotensi karena meningkatnya permeabilitas pembuluh
darah.
3) Aktivasi jalur alternatif dari jalur komplemen sehingga terjadi
peradangan dan kerusakan jaringan.
4) Aktivasi makrofag, peningkatan kemampuan fagosit, dan
aktivasi dari banyak kloni limfosit B sehingga meningkatkan
produksi antibodi.
5) Peradangan, penurunan kadar besi dan pembekuan darah


Mikroorganisme
Merangsang
pembentukan
kompleks
antigen-antibodi
Kompleks imun
mengendap
pada jaringan
tertentu
Faktor humoral
dan seluler
menuju daerah
pengendapan
Kerusakan
jaringan
Ex: glomerulonefritis, artritis, dll

Virus potongan
sederhana bahan
genetik DNA/RNA
Masuk ke dalam
sel hospes
Informasi genetik
baru
Perubahan fungsi
sel
Sel lisis Sel ber-proliferasi
Ex: HIV, virus hepatitis, tumor yang diinduksi virus, dll
Faktor-Faktor
Hospes pada Infeksi

Syarat timbulnya infeksi:
Mikroorganisme yang menular harus mampu:
1. Memasuki hospes
2. Melekat atau menduduki hospes
3. Berkembang biak sampai taraf tertentu.

Tubuh manusia mekanisme pertahanan tertentu
pada berbagai tempat

Mekanisme
pertahanan
tubuh
Manusia
Kulit
Sal.
pencernaan
Sal.
Pernapasan
Reaksi
peradangan
Pembuluh
limfe
Pembuluh
darah
Lapisan keratin/tanduk
Sebagai barier mekanis yang baik terhadap
infeksi
Luka iris, abrasi atau maserasi (seperti pada
lipatan tubuh yang selalu basah) dapat
memungkinkan agen menular masuk
Kemampuan dekontaminasi:
1) dekontaminasi fisik
2) dekontaminasi kimiawi
3) dekontaminasi biologis
Kulit
Banyak mikroorganisme yang tidak dapat bertahan di
suasana lambung

Lapisan usus halus mudah ditembus oleh banyak
bakteri. Namun gerakan peristaltik untuk mendorong isi
usus berlangsung cepat, sehingga populasi bakteri
dalam lumen dipertahankan tetap sedikit

Barier mekanis pada usus besar kurang baik
pendorongan tidak cepat. Pertahanan utama melawan
mikroorganisme adalah melalui banyaknya flora normal
yang menghuni usus besar. Bakteri normal yang
banyak ini berkompetisi untuk mendapatkan makanan
atau mereka benar-benar mengeluarkan substansi
antibakteri (antibiotik).
Saluran Pencernaan
Mukus saluran pernapasan
Silia pada permukaan lumen saluran napas


Berusaha mengeluarkan agen asing dari
dalam tubuh


Jika lolos sampai ke saluran napas bawah
ditangani oleh barisan pertahanan lain yaitu
makrofag alveolar



Saluran Pernapasan
SAWAR PERTAHANAN LAIN
Radang
Aspek humoral (antibodi)
Aspek seluler
Pembuluh limfe
Menyebabkan limfangitis
Pembuluh vena
Bakteremia ditangani secara cepat dan efektif
oleh makrofag
Septikemia: bakteri dalam jumlah besar dan
resisten menaklukkan makrofag
Bakteremia
Septikemia
Septikopiemia
atau piemia
Mikroabses
Malaise,
kelemahan,
demam
LAPISAN PERTAHANAN TUBUH

1. Pertahanan lapis pertama:
Pertahanan fisik (physical
barrier)

2. Pertahanan lapis kedua:
Sel NK, granulosit, makrofag

3. Pertahanan lapis ketiga:
Sel B dan Sel T


INNATE IMMUNE SYSTEM


Reaksi Hospes
dengan Jasad Renik

INTERAKSI HOPSES DENGAN
MIKROORGANISME
1. Komensalisme
Antara hospes dan agen menular tidak saling
menyerang atau menguntungkan bagi yang satu
tanpa menimbulkan cedera pada yang lain.
Ex: flora normal di kulit dan mulut
2. Mutualisme
Interaksi hopses dengan mikroorganisme saling
menguntungkan.
Ex: E.coly dalam saluran pencernaan manusia
memproduksi vit.K
3. Parasitisme
Menguntungkan bagi yang satu tetapi merugikan
bagi yang lain.

Sifat-sifat umum
Penyakit KARENA
Infeksi

INFEKSI

PERADANGAN
We care to Humans
respons
REAKSI TUBUH TERHADAP PROSES INFEKSI
Invasi
mikroorganisme
Respon tubuh
mengeluarkan
zat vasoaktif
histamin
Merangsang
vasodilatasi
kapiler arteriol
Hiperemia/
kongesti
Kemerahan/
rubor
Invasi
mikroorganisme
Pelepasan
endotoksin
Memicu
pelepasan
protein pirogen
endogen
Mempengaruhi
pusat termostat
dalam otak
Peningkatan
suhu tubuh/
hipertermia
Invasi
mikroorganisme
Pelepasan zat
vasoaktif:
prostaglandin;
perubahan pH lokal
Merangsang saraf
lokal
Nyeri akut
Pembengkakan
jaringan
Peningkatan
tahanan lokal
Menimbulkan
rasa sakit

Invasi
mikroorganisme
Septikemia
Penggunaan
sejumlah besar
ATP dalam tubuh
oleh bakteri
Penurunan energi
fungsional
1. Kelemahan
2. Malaise
3. Ketidakseimbangan nutrisi:
kurang dari kebutuhan tubuh
Hipertermia
Nutrisi/cairan
elektrolit
Kelemahan
Fungsio
laesa
Nyeri
Masalah
Keperawatan
Prevention is the
most important

Anda mungkin juga menyukai