DEFINISI Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit.
Infeksi disebut asimptomatik apabila mikroorganisme gagal dan menyebabkan cedera yang serius terhadap sel atau jaringan
Penyakit akan timbul jika patogen berbiak dan menyebabakan perubahan pada jaringan normal. (Potter & Perry. Fundamental Keperawatan. Edisi 4.hal: 933942:2005) Infeksi merupakan penyusupan dan pembiakan mikroorganisme pada jaringan tubuh, terutama yang menyebabkan cedera selular lokal akibat kompetisi metabolisme, toksin, replikasi intra selular, atau respon antigen-antibodi
RANTAI INFEKSI Perkembangan infeksi terjadi dalam siklus yang bergantung pada elemen elemen berikut :
Agen infeksius Reservoar (tempat patogen bertahan hidup) Portal keluar dari tempat tumbuh tersebut Cara penularan Portal masuk pejamu Pejamu yang rentan Faktor-Faktor Jasad Renik (Mikroorganisme) pada Infeksi 1. DAYA TRANSMISI Transpor agen menular hidup kedalam tubuh.
Cara Penularan Penyakit Infeksi : Melalui sal napas, berciuman, hub seksual, plasenta, dll Direct (langsung) Ada media perantara Barang, air, udara, makanan/minuman, vektor (nyamuk, lalat, cacing, dll) Indirect (tidak langsung) 2. DAYA INVASI Kemampuan jasad renik untuk bertahan pada hospes untuk dapat menimbulkan infeksi.
Misalnya: Kolera, disebabkan oleh organisme yang tidak pernah memasuki jaringan, tetapi hanya menduduki epitel usus, melekat dengan kuat pada permukaan sehingga tidak terhanyut oleh gerakan usus. Disentri basiler, hanya memasuki lapisan superfisial usus.
Mikroorganisme (bakteri gram positif) Melepaskan eksotoksin Eksotoksin masuk ke dalam sirkulasi Menimbulkan perubahan2 fisiologis Ex: Tetanus, difteri, keracunan makanan oleh Clostridium botulinum, kolera (Vibrio cholerae)dll
Mikroorganisme (Bakteri gram negatif) Sel bakteri lisis Mengeluarkan endotoksin kompleks Menimbulkan perubahan2 fisiologis Ex: bakteri genus Salmonella (Salmonella thypoid),
Disekresi oleh bakteri hidup Dilepaskan saat bakteri rusak/lisis TABLE PERBEDAAN SIFAT-SIFAT EKSOTOKSIN DAN ENDOTOKSIN
SIFAT EKSOTOKSIN ENDOTOKSIN Sumber Baktei Gram (+), dan beberapa Bakteri Gram (-) Dinding sel bakteri Gram (-) Kimia Protein Lipopolisakarida Ketahanan panas Inaktif pada suhu 60- 80 o C, kecuali beberapa eksotoksin Stabil pada suhu sterilisasi Sifat imunologi Toksin dapat diubah menjadi toksoid, dapat dinetralisasi dengan antitoksin Tidak dapat diubah menjadi toksoid, sukar dinetralisir dengan antitoksin Dosis letal Rendah, sangat toksik Biasanya lebih tinggi dari pada eksotoksin Cara kerja Spesifik untuk sel tertentu Kurang spesifik; gejala umum adalah shok LPS (lipopolisakarida) menyerang sistim pertahanan tubuh sehingga menyebabkan timbulnya efek biologis dari endotoksin yaitu: 1) Demam karena pelepasan makrofag oleh interleukin-1 yang beraksi karena pusat pengaturan temperatur hipotalamus. Selain itu, demam juga dapat disebabkan oleh karena endotoksin dapat memicu pelepasan protein pirogen endogen (protein di dalam sel) yang memengaruhi pusat pengatur suhu tubuh di dalam otak. 2) Hipotensi karena meningkatnya permeabilitas pembuluh darah. 3) Aktivasi jalur alternatif dari jalur komplemen sehingga terjadi peradangan dan kerusakan jaringan. 4) Aktivasi makrofag, peningkatan kemampuan fagosit, dan aktivasi dari banyak kloni limfosit B sehingga meningkatkan produksi antibodi. 5) Peradangan, penurunan kadar besi dan pembekuan darah
Mikroorganisme Merangsang pembentukan kompleks antigen-antibodi Kompleks imun mengendap pada jaringan tertentu Faktor humoral dan seluler menuju daerah pengendapan Kerusakan jaringan Ex: glomerulonefritis, artritis, dll
Virus potongan sederhana bahan genetik DNA/RNA Masuk ke dalam sel hospes Informasi genetik baru Perubahan fungsi sel Sel lisis Sel ber-proliferasi Ex: HIV, virus hepatitis, tumor yang diinduksi virus, dll Faktor-Faktor Hospes pada Infeksi
Syarat timbulnya infeksi: Mikroorganisme yang menular harus mampu: 1. Memasuki hospes 2. Melekat atau menduduki hospes 3. Berkembang biak sampai taraf tertentu.
Tubuh manusia mekanisme pertahanan tertentu pada berbagai tempat
Mekanisme pertahanan tubuh Manusia Kulit Sal. pencernaan Sal. Pernapasan Reaksi peradangan Pembuluh limfe Pembuluh darah Lapisan keratin/tanduk Sebagai barier mekanis yang baik terhadap infeksi Luka iris, abrasi atau maserasi (seperti pada lipatan tubuh yang selalu basah) dapat memungkinkan agen menular masuk Kemampuan dekontaminasi: 1) dekontaminasi fisik 2) dekontaminasi kimiawi 3) dekontaminasi biologis Kulit Banyak mikroorganisme yang tidak dapat bertahan di suasana lambung
Lapisan usus halus mudah ditembus oleh banyak bakteri. Namun gerakan peristaltik untuk mendorong isi usus berlangsung cepat, sehingga populasi bakteri dalam lumen dipertahankan tetap sedikit
Barier mekanis pada usus besar kurang baik pendorongan tidak cepat. Pertahanan utama melawan mikroorganisme adalah melalui banyaknya flora normal yang menghuni usus besar. Bakteri normal yang banyak ini berkompetisi untuk mendapatkan makanan atau mereka benar-benar mengeluarkan substansi antibakteri (antibiotik). Saluran Pencernaan Mukus saluran pernapasan Silia pada permukaan lumen saluran napas
Berusaha mengeluarkan agen asing dari dalam tubuh
Jika lolos sampai ke saluran napas bawah ditangani oleh barisan pertahanan lain yaitu makrofag alveolar
Saluran Pernapasan SAWAR PERTAHANAN LAIN Radang Aspek humoral (antibodi) Aspek seluler Pembuluh limfe Menyebabkan limfangitis Pembuluh vena Bakteremia ditangani secara cepat dan efektif oleh makrofag Septikemia: bakteri dalam jumlah besar dan resisten menaklukkan makrofag Bakteremia Septikemia Septikopiemia atau piemia Mikroabses Malaise, kelemahan, demam LAPISAN PERTAHANAN TUBUH
2. Pertahanan lapis kedua: Sel NK, granulosit, makrofag
3. Pertahanan lapis ketiga: Sel B dan Sel T
INNATE IMMUNE SYSTEM
Reaksi Hospes dengan Jasad Renik
INTERAKSI HOPSES DENGAN MIKROORGANISME 1. Komensalisme Antara hospes dan agen menular tidak saling menyerang atau menguntungkan bagi yang satu tanpa menimbulkan cedera pada yang lain. Ex: flora normal di kulit dan mulut 2. Mutualisme Interaksi hopses dengan mikroorganisme saling menguntungkan. Ex: E.coly dalam saluran pencernaan manusia memproduksi vit.K 3. Parasitisme Menguntungkan bagi yang satu tetapi merugikan bagi yang lain.
Sifat-sifat umum Penyakit KARENA Infeksi
INFEKSI
PERADANGAN We care to Humans respons REAKSI TUBUH TERHADAP PROSES INFEKSI Invasi mikroorganisme Respon tubuh mengeluarkan zat vasoaktif histamin Merangsang vasodilatasi kapiler arteriol Hiperemia/ kongesti Kemerahan/ rubor Invasi mikroorganisme Pelepasan endotoksin Memicu pelepasan protein pirogen endogen Mempengaruhi pusat termostat dalam otak Peningkatan suhu tubuh/ hipertermia Invasi mikroorganisme Pelepasan zat vasoaktif: prostaglandin; perubahan pH lokal Merangsang saraf lokal Nyeri akut Pembengkakan jaringan Peningkatan tahanan lokal Menimbulkan rasa sakit
Invasi mikroorganisme Septikemia Penggunaan sejumlah besar ATP dalam tubuh oleh bakteri Penurunan energi fungsional 1. Kelemahan 2. Malaise 3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh Hipertermia Nutrisi/cairan elektrolit Kelemahan Fungsio laesa Nyeri Masalah Keperawatan Prevention is the most important