Anda di halaman 1dari 39

pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer?

Try out the HTML to PDF API


Beranda History About Photo's TV Online TV Lokal Facebook Twitter SoundCloud Reverbnation My Video's
Selamat Datang di Blog Resmi : dk [official blog]
Join us
178 orang menyukai
ini. Daf tar untuk
mengetahui apa yang
disukai teman Anda.
Suka Bagikan
Sabtu, 27 Oktober 2012
Identifikasi Morfologi Bakteri dan
Jamur
Jakarta Time
Time

Search
Search
Tweets by @dekadeb
Share 1

More

Next Blog Create Blog

Sign In
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Download : KLIK DISINI
HALAMAN PENGESAHAN
1. Nama Pengujian/Analisis/Materi : Identifikasi Morfologi Bakteri dan Jamur
2. Penyusun :
Deby Kurniadi 25010111140277
3. Lokasi Kegiatan : Laboraturium Terpadu FKM UNDIP
Semarang,18 Mei 2012
Mengetahui, Asisten Praktikum
PJMK/Dosen Praktikum
Woeryanto, M.Si Fitriana Putri U.
NIP : 130606878 NIM : E2A009110
DAFTAR ISI
1. Halaman Pengesahan...............................................................................1
2. Daftar Isi....................................................................................................2
3. Daftar Gambar...........................................................................................3
4. Daftar Lampiran.........................................................................................4
5. Prakata......................................................................................................5
6. Pendahuluan
a. Tujuan Praktikum.................................................................................6
Pengunjung Ke
1 8 9 7 8
Deby Kurniadi
Ikuti 14
s i m p l e
Lihat profil lengkapku
About Me
Penyakit yang
Disebabkan Oleh Jamur
Rhizopus
Identifikasi Morfologi
Bakteri dan Jamur
Penyakit yang
Disebabkan Oleh Jamur
Aspergillus
Pembuatan Media
Nilai Ambang Batas
Kebisingan dan
Manfaatnya
Favorit
dk (2)
Tag
Select Language
Powered by Translate
Translate
Share this on Facebook
Tweet this
View stats
(NEW) Appoi ntment gadget >>
Share It
2
Follow @dekadeb
Follow
Life Traffic
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
b. Manfaat Praktikum...............................................................................6
7. Dasar Teori................................................................................................7
8. Metode Praktikum
a. Alat dan Bahan...................................................................................40
b. Skema kerja berisikan alur kerja praktikum.......................................40
9. Hasil dan Pembahasan............................................................................41
10. Penutup
a. Kesimpulan........................................................................................49
b. Saran.................................................................................................50
11. Daftar Pustaka.........................................................................................51
Lampiran
Daftar Gambar
Gambar Hal
1 Mikroskop Cahaya ( Elektrik ) 8
2 Mikroskop Cahaya Monokuler 11
3 Mikroskop Elektron 15
4 Bagian-bagian Khamir (Yeast) 24
5 Khamir (yeast) 25
6 Bacillus sp 26
7 Makrokonidia 27
8. Penicillium sp. 29
9. Bakteri Tahan Asam 30
10. Streptococcus sp 31
11. Bagian tubuh Rhizopus sp 33
12. Siklus Hidup Rhizopus sp 34
13. Aspergillus sp 35
14. Vibrio Cholerae 37
15. Vibrio Cholerae 37
16. Staphylococcus 39
Prakata
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan Laporan Praktikum Mikrobiologi tentang Identifikasi Morfologi Bakteri dan Jamur
tepat pada waktunya.
Saya juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini. Khususnya kepada dosen praktikum Bapak Woeryanto, M.Si yang
telah membimbing saya dalam laporan ini serta kakak-kakak asisten. Laporan ini dibuat untuk
memenuhi tugas praktikum mata kuliah Mikrobiologi.
Epidemiologi (2)
Info Kesehatan (7)
K3 (1)
Lagu (1)
Laporan Mikrobiologi (4)
Mikrobiologi (2)
2013 (2)
2012 (19)
Desember (1)
November (2)
Oktober (5)
Isolasi
Kuman
Pembuatan
Media
Pengecatan
Kuman
Identifikasi
Morfologi
Bakteri
dan
Jamur
Langkah
Tepat
Memeca
hkan
Jerawat
September
(2)
Agustus (6)
Juli (2)
Januari (1)
Arsip Blog
Live Traffic Feed
A visitor f rom Newark, New Jersey
viewed "[bukan] Creatinq Kriting: Identif ikasi
Morf ologi Bakteri dan Jamur" 3 secs ago
A visitor f rom Malang, Jawa Timur
viewed "[bukan] Creatinq Kriting: Identif ikasi
Morf ologi Bakteri dan Jamur" 46 secs ago
A visitor f rom Indonesia
arrived f rom google.co.id and viewed "[bukan]
Creatinq Kriting: Pembuatan Media" 15 hrs 55
mins ago
A visitor f rom Jakarta, Jakarta Raya
arrived f rom google.com and viewed "[bukan]
Creatinq Kriting: Penyakit yang Disebabkan Oleh
Jamur Rhizopus" 17 hrs 42 mins ago
A visitor f rom Indonesia
arrived f rom google.co.id and viewed "[bukan]
Creatinq Kriting: Penyakit yang Disebabkan Oleh
Jamur Rhizopus" 20 hrs 34 mins ago
A visitor f rom Semarang, Jawa Tengah
arrived f rom google.co.id and viewed "[bukan]
Creatinq Kriting: Penyakit yang Disebabkan Oleh
Jamur Rhizopus" 21 hrs 11 mins ago
A visitor f rom Jakarta, Jakarta Raya
arrived f rom google.co.id and viewed "[bukan]
Creatinq Kriting: Penyakit yang Disebabkan Oleh
Jamur Rhizopus" 1 day ago
A visitor f rom Surabaya, Jawa Timur
arrived f rom google.com and viewed "[bukan]
Creatinq Kriting: Penyakit yang Disebabkan Oleh
Jamur Rhizopus" 1 day 8 hours ago
A visitor f rom Jakarta, Jakarta Raya
arrived f rom google.co.id and viewed "[bukan]
Creatinq Kriting: Penyakit yang Disebabkan Oleh
Jamur Aspergillus" 1 day 15 hours ago
A visitor f rom Yogyakarta
arrived f rom google.com and viewed "[bukan]
Creatinq Kriting: Penyakit yang Disebabkan Oleh
Jamur Aspergillus" 1 day 19 hours ago
Real- t ime view Menu
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Laporan ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki masih kurang.
Oleh karena itu saya harapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik maupun saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan praktikum ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyusunan laporan praktikum ini dari awal sampai akhir.
Semarang,11 Mei 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengenal dan mengoperasikan mikroskop dengan baik dan
benar
2. Memberikan ,informasi dan pengetahuan kepada mahasiswa tentang segala
pengertian mikroskop,bagian-bagiannya,serta cara kerja.
3. Mengenalkan kepada para praktikan tenteng jenis,struktur,cara pewarnaan,material
dan berbagai macam virus yang di teliti.
4. Memberikan uraian tentang peranan mikroba di kesehatan lingkungan dan pangan
tentang bentuk,sifat,dan peranan mikroorganisme(jasad renik)yang meliputi
bakteri,jamur (cendawan) di dalam lingkungan dan pangan.
B. Manfaat Praktikum
1. Mengetahui cara menghitung perbesaran pada lensa mikroskop
2. Mempelajari berbagai mrfologi macam-macam bakteri dan jamur
3. Mengetahui kegunaan dari jenis-jenis bakteri dan jamur yang di teliti
4. Mengetahui berbagi macam bentuk dan kegunaan mikroskop
BAB II
DASAR TEORI
Blogroll
Goal.com
Roy Hodgson: Alex
Oxlade-Chamberlain
& Phil Jones Main
Kontra Ekuador
1 jam yang lalu
Diponegoro
University
Peneliti Teknik Kimia
Undip Memperoleh
Grant Riset dari RPI
LPDP Kemenkeu
3 hari yang lalu
FKM Undip
Berita Duka
3 bulan yang lalu
KOMPAS.com
Digelar, Pameran
Produk Estetika dan
Kecantikan
7 bulan yang lalu
UNDIP
UNDIP Inst.
REPOSITORY
FKM UNDIP
My BAND
Web Link
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
A. MIKROSKOP
Mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup yang sangat kecil (
diameter kurang dari 0,1 mm ) yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa tanpa bantuan suatu
peralatan tanpa bantuan suatu peralatan. Untuk mempelajari ilmu mikrobiologi harus ditunjang
melalui praktikum, salah satu alat pokok yang digunakan dalam pengamatan dan penelitian
adalah mikroskop.
Mikrobiologi dapat dianggap dimulai sejak manusia dapat membuat alat pembesar yang cukup
mampu melihat benda yang sangat kecil . Meskipun Antony Van Leeuwenhoek ( 1623 1723 )
bukan orang pertama yang melihat bakteri dan protozoa , tetapi Antony Van Leeuwenhoek
yang melaporkan pertama kali , melihatnya, kemudian menggambar, dan mendeskripsikan
mikroorganisme. Alat pembesar yang digunakan Leeuwenhoek merupakan mikroskop pertama
dengan menggunakan lensa tunggal. Mikroskop sekarang merupakan mikroskop yang
menggunakan lensa majemuk.
Mikroskop merupakan salah satu alat yang erat sekali hubungannya dengan mikrobiologi,
khususnya untuk melihat bayangan mikroorganisme dan bagian bagiannya yang ukurannya
sangat kecil.
Bentuk dan jenis mikroskop berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Mikroskop yang paling sederhana adalah mikroskop cahaya,
mikroskop stereo, sampai yang modern seperti ini mikroskop electron. Semakin modern ,
perbesaran yang dihasilkan semakin besar dan rinci.
Berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, mikroskop dibagi menjadi dua
jenis, yaitu :
1. Mikroskop dua dimensi ( Mikroskop cahaya )
2. Mikroskop tiga dimensi ( Mikroskop stereo )
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi
1. Mikroskop cahaya
2. Mikroskop electron
Mikroskop Cahaya
Salah satu alat untuk melihat mikroorganisme adalah mikroskop cahaya. Dengan
mikroskop kita dapat mengamati sel bakter yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
diameter lebih kecil dari 0,1 mm
Gambar 1 Mikroskop Cahaya ( Elektrik )
.
Bagian bagian Mikroskop cahaya elektrik :
1) Eyepiece / Oculars ( Lensa Okuler )
Fungsi : Untuk memperbesar bayangan yang dibentuk lensa obyekif
2) Revolving nosepiece ( Pemutar lensa )
Fungsi :Untuk memutar objektif sehingga mengubah perbesaran
3) Observation tube ( Tabung pengamatan / tabung okuler )
Fungsi : Meletakkan lensa okuler
4) Stage ( Meja benda )
Fungsi : Meletakkan specimen
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
5) Condenser
Fungsi : Mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa obyektif
6) Objective lense ( Lensa Obyekif )
Fungsi : Memperbesar specimen / preparat
7) Brightness adjustment knob ( Pengatur kekuatan lampu )
Fungsi : Memperbesar dan memperkecil cahaya lampu
8) Main switch
Fungsi : Tombol on off
9) Diopter adjustment ring ( Cincin pengatur diopter )
Fungsi : Untuk menyamakan focus antara mata kiri dan kanan
10) Interpupillar distance adjustment knob
Fungsi : Pengatur jarak interpupillar
11) Specimen holder ( Penjepit )
Fungsi : Menjepit preparat agar posisinya tidak berubah
12) Illuminator
Fungsi : Sumber cahaya
13) Vertical feed knob ( Sekrup pengatur vertical )
Fungsi : Untuk menaikkan atau menurunkan object glass
14) Horizontal Feed Knob ( Sekrup pengatur horizontal )
Fungsi : Untuk menggeser ke kanan atau ke kiri objek glass
15) Coarsie focus knob ( Sekrup focus kasar )
Fungsi : Menaik turunkan meja benda ,untuk mencari focus secara kasar dan
cepat
16) Fine focus knob ( Sekrup focus halus )
Fungsi : Menaik turunkan meja benda secara halus dan lambat
17) Observation tube securing knob
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Fungsi : Pengencang tabung okuler
18) Condenser adjustement knob
Fungsi : Menaik turunkan condenser


Description: bagian mikroskop.jpg

Gambar 2 Mikroskop Cahaya Monokuler
Bagian bagian mikroskop cahaya monokuler :
1) Lensa Okuler
Fungsi : Membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
2) Tabung mikroskop
Fungsi : Bagian yang menghubungkan lensa okuler dengan lensa obyektif
3) Revolver
Fungsi : Mengubah perbesaran lensa obyektif
4) Lensa objektif lemah
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Fungsi :
5) Lensa objektif kuat
Fungsi :
6) Meja mikroskop
Fungsi : Tempat meletakkan specimen / preparat yang diamati
7) Klip
Fungsi : Penjepit object glass
8) Kaki mikroskop
Fungsi : Menjaga, menopang mikroskop
9) Cermin
Fungsi : Memantulkan cahaya pada lensa obyektif agar pengamatan preparat lebih
jelas
10) Diafragma
Fungsi : Mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa obyektif
11) Lengan mikroskop
Fungsi : Pegangan pada mikroskop
12) Mikrometer ( Pemutar halus )
Fungsi : Menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya
lebih kecil daripada makrometer
13) Makrometer ( Pemutar kasar )
Fungsi : Untuk menaikkan menurunkan tabung mikroskop secara cepat
Cara kerja Mikroskop cahaya :
A. Pada Lensa
1. Lensa Obyektif
Berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta
bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk
memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai aperture yaitu
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah
specimen sehingga mampu menunjukan struktur renik yang berdekatan sebagai
dua benda yang terpisah
2. Lensa Okuler
Lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan
mata pengamat dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh
lensa obyektif berkisar 4 hingga 25 kali
3. Lensa kondensor
Lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang
akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya
pisah maksimal . Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat
menjadi satu dan pembesarannya akan kurang optimal.
B. Preparasi sediaan
Persiapan preparat di dalam mikroskop cahaya terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Preparat Non permanen
Dapat diperoleh dengan menambahkan air pada sel hidup di atas kaca objek,
kemudian diamati di bawah mikroskop
2. Preparat permanen
Diperoleh dengan melakukan fiksasi yang bertujuan untuk membuat sel dapat
menyerap warna, membuat sel tidak bergerak , mematikan sel , dan
mengawetkannya.
3. Tahap selanjutnya
Pembuatan sayatan, yang bertujuan untuk memotong sayatan hingga setipis
mungkin agar mudah diamati di bawah mikroskop. Preparat dilapisi dengan
monomer resin melalui proses pemanasan karena pada umumnya jaringan
memiliki tekstur yang lunak dan mudah pecah setelah mengalami fiksasi.
Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan menggunakan mikrotom.
Setelah dilakukan penyayatan , dilanjutkan dengan pewarnaan, yang bertujuan
untuk memperbesar kontras antara preparat yang akan diamati dengan lingkungan
sekitanya.
a. Mikroskop Elektron
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Mikroskop electron adalah sebuah mikroskop yang mampu melakukan
pembesaran sampai 2 juta kali. Menggunakan elektro static dan elektro magnetic
untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan
pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop
cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energy dan radiasi
elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Description: Berkas:Electron Microscope.png
Gambar 3 Mikroskop Elektron
Cara kerja Mikroskop Elektron :
Mikroskop transmisi electron saat ini telah mengalami peningkatan kinerja hingga
mampu menghasikan resolusi hingga 0,1 nm atau 1 angstrom.
Meskipun banyak bidang - bidang ilmu pengetahuan yang berkembang pesat
dengan bantuan mikroskop transmisi electron ini. Adanya persyaratan bahwa
obyek pengamatan harus setipis mungkin ini kembali membuat sebagian peneliti
tidak terpuaskan, terutama yang memiliki obyek yang tidak dapat dengan serta
merta dipertipis. Karena itu pengembangan metode baru mikroskop electron terus
dilakukan
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
B. Minyak Imersi
Manfaat penggunaan Minyak Imersi :
1. Resolusi akan lebih tinggi dan bayangan dapat lebih jelas
2. Panjang fokal menjadi di perpendek, sehingga sudut apertur semakin besar
3. Jarak antara lensa objektive dan objek pendek
4. semakin kecil nilai daya pisah, akan semakin kuat kemampuan lensa untuk
memisahkan dua titikyang berdekatan pada preparat sehingga struktur benda
terlihat lebih jelas. Daya pisah dapat diperkuat dengan memperbesarkan indeks
bias atau menggunakan cahaya yang memiliki panjang gelombang () pendek.
Biasanya dapat digunakan minyak imersi untuk meningkatkan indeks bias pada
perbesaran 10 x 100
C. Identifikasi
Identifikasi adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau sesuatu.
Hal ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan komponen-komponen yang satu
dengan yang lainnya, sehingga tidak menimbulkan kebingungan. Dengan identifikasi dapatlah
suatu komponen itu dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana.
D. Mikroba hasil pengamatan
1. Bakteri
1.1 Pengertian Bakteri
Kuman adalah istilah umum Indonesia yang menggambarkan hewan
mikrobiologis yang juga disebut dengan nama bakteri. Biasanya kuman dianggap
sebgai bibit penyakit. Bakteri adalah suatu organism yang jumlahnya paling
banyak. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal),
prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik
(sangat kecil). Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk
hidup lain yaitu : Organisme multiselluler, prokariot (tidak memiliki membran inti
sel ), umumnya tidak memiliki klorofil, memiliki ukuran tubuh yang bervariasi
antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron,
memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam, hidup bebas atau parasit, yang hidup
di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding
selnya tidak mengandung peptidoglikan,y ang hidupnya kosmopolit diberbagai
lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan. Struktur bakteri terbagi
menjadi dua yaitu: 1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan 2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) Meliputi
kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
2. Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
2.1 Bakteri Kokus
a. Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal.
b. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan.
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi
empat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus.
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
membentuk rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti
buah anggur
2.2 Bakteri Basil
a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk
rantai
2.3 Bakteri Spirilia
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
3. Alat Gerak Bakteri
Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur
berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum
memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan
dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya. Flagellum
memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula
yaitu :
a. Monotrik : bila hanya berjumlah satu
b. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
c. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
d. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
4. Reproduksi Bakteri
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara
aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada
bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan
bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau
rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja
dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
b. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri
lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus
bakteri).
c. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung
melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua
sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
2. JAMUR
2.1 Pengertian Jamur
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga
bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan
multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat
membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebutmiselium. Reproduksi
jamur, ada yang dengan cara vegetatif adapula dengan cara generatif.
Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik
tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu
tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas.
Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk,
serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim
kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya
jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
1. Ciri-Ciri Umum Jamur
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia
jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-
ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur
tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo
khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang
ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari
komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut
miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah. Hifa
adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.
Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa.
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya,
jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan,
jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya,
kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan
konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat,
protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari
lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat,
parasit fakultatif, atau saprofit.
a. Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang
yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
c. Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.
JAMUR DIBAGI MENJADI 6 DIVISI :
1 MYXOMYCOTINA
Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana. Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:-
fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasmodium - fase
tubuh buah. Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang
disebut myxoflagelata. Contoh spesies : Physarum polycephalum
2 OOMYCOTINA
Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung
banyak inti. Reproduksi: - Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup
di darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya
tumbuh menjadi individu baru. Contoh spesies:
a. Saprolegnia sp. b. Phytophora infestans
3 ZYGOMYCOTINA
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Tubuh multiseluler habitat umumnya di darat sebagai saprofit. Hifa tidak bersekat.
Reproduksi: - Vegetatif: dengan spora. - Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa
(-) akan menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:
a. Mucor mucedo b. Rhizopus oligosporus
4 ASCOMYCOTINA
Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi seluler. Ascomycotina, multiseluler, hifanya
bersekat dan berinti banyak. Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang
bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak). Reproduksi: -
Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas, pada yang multiseluler
membentuk spora dari konidia. - Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan
askospora. Contoh spesies: Sacharomyces cerevisa, Neurospora sitophila, Peniciliium
notatum, Penicillium camemberti, Aspergillus oryzae,
5 BASIDIOMYCOTINA
Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai badan penghasil spora.
Kebanyakan anggota spesies berukuran makroskopik. Contoh spesies: Volvariella
volvacea, Auricularia polytricha, Amanita muscaria
A. Yeast Cell
Khamir adalah mikroorganisme eukariotik bersel tunggal yang tergolong
fungi. Berukuran antara 5 dan 20 mikron. Khamir termasuk organisme uniseluler
yang bersifat aerob. Tetapi jenis khamir fermentatif dapat hidup secara anaerob
meski pertumbuhannya lambat. Khamir termasuk organisme uniseluler namun
memiliki ukuran yang lebih besar daripada bakteri. Dapat membentuk miselium
palsu sehingga disebut sebagai pseudomiselium. Berdasarkan alat
perkembangbiakannya, khamir dibagi menjadi: 1) khamir sejati (true yeast) yang
berkembang biak dengan spora dan khamir yang tidak membentuk spora dan; 2)
khamir palsu (false yeast) yang berkembang biak dengan pertunasan,
pembelahan atau kombinasi pertunasan dan pembelahan.
Umumnya khamir tumbuh pada makanan yang banyak mengandung gula
dan ber pH rendah, seperti sirup dan buah-buahan. Karenanya khamir sering
digunakan dalam proses fermentasi. Khamir memiliki sekumpulan enzim
zymase yang berperan pada fermentasi senyawa gula. Proses fermentasi ini
digunakan dalam proses pembuatan roti, tape dan anggur. Namun sifat ini juga
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
dapat merugikan, karena khamir sangat menyukai buah-buahan, sehingga dapat
menyebabkan kerusakan yang tidak diinginkan sehingga buah tidak dapat
dikonsumsi maupun diolah lebih lanjut.
Khamir berkembang biak dengan pembelahan sel dengan cara
pembentukan tunas. Bagi kebanyakan khamir seperti Saccharomyces
cerevisae, tunas dapat berkembang dari setiap bagian permukaan sel induk
(pertunasan polar) tetapi bagi beberapa spesies hanya pada bagian tertentu
saja. Pada khamir dengan pertunasan bipolar (yaitu spesies Hanseniaspora)
pembentukan tunas terbatas pada dua bagian sel yang berlawanan dan sel
berbentuk jeruk atau bentuk apikulat.
Khamir kurang tahan terhadap suhu tinggi dibandingkan dengan kapang,
Suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah 20-38
o
C. Dan pada suhu 100
o
C
yeast dan sporanya dapat mati. karena itu pemanasan menjadi cara yang efektif
untuk membunuh khamir. Khamir banyak digunakan dalam industri pangan,
terutama dari genus Saccharomyces.
Morfologi Khamir
Sel kamir mempunyai ukuran bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 mm sampai 20-
50 mm dan lebar 1-10 mm. Bentuk khamir bermacam-macam, yaitu bulat, oval
(Saccharomyces), sillinder, ogival (bulat panjang dengan salah satu ujung runcing),
segitiga melengkung, berbentuk botol, apikulat atau lemon (Hanseniaspora).
Ukuran dan bentuk sel khamir dalam kultur yang sama mungkin berbeda karena
pengaruh perbedaan umur dan kondisi lingkungan selama pertumbuhan.
Tabel 1. Bentuk dan Ukuran Khamir
Nama Bentuk
Schizosaccharomyces octosporus Bulat atau silindris
Saccharomyces cereviseae Bulat atau bulat telur
S. carlbergensis Bulat atau bulat telur
Pichia membrane-faciens Bulat telur atau silindris
Saccharomycodes ludwigii Buah jeruk atau sosis
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Gambar 4 Bagian-bagian Khamir (Yeast)
Sumber : http://maltingandbrewing.com/
Sistem Reproduksi Khamir
Reproduksi dengan cara pertunasan, pembelahan, pembelahan tunas dan
pembentukan spora aseksual dinamakan reproduksi vegetatif sedangkan pembentukan
spora seksual disebut dengan reproduksi seksual.
Pengunaan Khamir dalam Kehidupan Sehari-hari
Penggunaan khamir dalam industri yaitu diantaranya adalah pembuatan alkohol,
bir, anggur, brem dengan cara proses fermentasi. Selain itu diperlukan dalam industri roti
dengan proses fermentasi yang menhasilkan CO
2
secara cepat sehingga membuat
lubang-lubang pada roti dan mengembangkan roti.
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Gambar 5 Khamir (yeast)
Sumber: sustainabledesignupdate.com
B. Bacillus sp
Bacillus sp. merupakan salah satu kelompok bakteri gram positif yang sering
digunakan sebagai pengendali hayati penyakit akar. Anggota genus ini memiliki kelebihan,
karena bakteri membentuk spora yang mudah disimpan, mempunyai daya tahan hidup
lama, dan relatif mudah diinokulasi ke dalam tanah. Bacillus sp. telah terbukti memiliki
potensi sebagai agens pengendali hayati yang baik, misalnya terhadap bakteri patogen
seperti R. solanacearum (Soesanto, 2008). Menurut Goto (1992), Bacillus sp.
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Prokaryotae
Divisi : Firmicutes
Subdivisi : Firmibacteria
Ordo : Eubacteriales
Famili : Bacilliaceae
Genus : Bacillus
Spesies : Bacillus sp.
Bacillus subtilis dicirikan sebagai bakteri gram positif, berbentuk batang, bersel
satu, berukukuran (0,5-2,5) x (1,0-1,2) m, bersifat aerob atau anaerob fakultatif, dan
katalase positif, metabolisme dengan fermentasi dan respirasi. Isolat-isolat murni tersebut
dipelihara dalam medium agar miring. Untuk memastikan bahwa koloni-koloni tersebut
adalah Bacillus, maka dilakukan serangkaian pengujian yang bersifat spesifik yaitu
pengecetan gram, pengecetan negatif dan motilitasnya. Bacillus dibedakan dari anggota
familia Bacillaceae lainnya berdasarkan sifat-sifatnya yaitu: keseluruhannya merupakan
pembentuk spora, hidup pada kondisi aerob baik sebagai jasad yang sepenuhnya aerob
maupun aerob fakultatif, selnya berbentuk batang, dan memproduksi katalase. . B. subtilis
bertahan pada suhu 5-75 C dengan tingkat keasaman (pH) antara 2-8. Pada kondisi
kurang menguntungkan, Bacillus akan membentuk struktur tahan berupa endospora
(Soesanto, 2008).
Bacillus sp. dapat menghasilkan fitohormon yang berpotensi untuk
mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan. Fitohormon yang dihasilkan bakteri
tanah ini dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Secara tidak langsung fitohormon dari bakteri menghambat aktivitas patogen
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
pada tanaman, sedangkan pengaruh secara langsung fitohormon tersebut adalah
meningkatkan petumbuhan tanaman dan dapat bertindak sebagai fasilitator dalam
penyerapan beberapa unsur hara dari lingkungan (Greenlite, 2009).
Beberapa spesies Bacillus sp. yang menghasilkan antibiotik dapat digunakan sebagai
agens hayati. Jenis antibiotik yang dihasilkan tersebut antara lain berupa iturin, surfactin,
fengicin, polymyxin, difficidin, subtilin, dan mycobacilin (Todar, 2005).
Gambar 6 Bacillus sp
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/
C. Makrokonidia
Makrokonidia adalah konidia yang berukuran besar. Makrokonidia terdiri atas lebih
dari satu sel yang berbentuk lonjong dan menyerupai bulan sabit dan makrokonidia terdiri
atas satu sel yang berbentuk bulat telur. Makrokonidia khas tampak jelas di antara hifa-
hifa, berukuran besar, dan berdinding kasar. Ada makrokonidia tidak berwarna, bersel
tunggal, berbentuk bulat dengan panjang 6-15 m dan berdiameter 3-5 m dan
makrokonidia berbentuk bulan sabit, tidak berwarna mempunyai 3-5 sekat, masing-masing
panjangnya 30-50 m dan berdiameter 2-5 m. Genus Microsporum secara mikroskopik
ditemukan hifa bersekat makrokonidia. Makrokonidia seperti gada dengan dinding sel
tebal dan berduri / kasar, sel pada makrokonidia terdiri dari 8 12 sel. Secara
makroskopik koloni tampak granuler berserbuk. Contoh : M. Cannis, M . gypseum. M.
nannum. M. Cokkei.
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Gambar 7 Makrokonidia
Sumber : http://www.scribd.com/
D. Penicilliun
Penicillium sp. adalah genus fungi dari ordo Hypomycetes, filum Askomycota.
Kapang jenis ini memiliki bentuk berupa talus dengan cabang-cabang dan memiliki hifa
transparan. Penicillium sp.memiliki ciri hifa bersepta dan membentuk badan spora yang
disebut konidium. Konidium berbeda dengan sporangim, karena tidak memiliki selubung
pelindung seperti sporangium. Tangkai konidium disebut konidiofor, dan spora yang
dihasilkannya disebut konidia. Konidium ini memiliki cabang-cabang yang disebut
phialides sehingga tampak membentuk gerumbul. Lapisan dari phialides yang merupakan
tempat pembentukan dan pematangan spora disebut sterigma. Beberapa jenis Penicillium
sp. Yang terkenal antara lain P. notatum yang digunakan sebagai produsen antibiotik
dan P. camembertii yang digunakan untuk membuat keju biru (Purves dan Sadava, 2003).
Klasifikasi :
Kingdom : Fungi
Divisio : Ascomycotyna
Class : Eurotiomycetes
Ordo : Eurotiales
Famili : Trichocomaceae
Genus : Penicillium
Penicillium biasa disebut green molds atau blue molds. Kapang ini sering ditemukan
pada jeruk dan buah lainnya, keju di kulkas, dan bahan makanan lainnya yang terkontaminasi
dengan spora mikroba ini. Konidia Penicillium terdapat di mana-mana baik di tanah maupun di
udara. Kapang ini sering menjadi kontaminan pada laboratorium biologi. Penicillin ditemukan
pertama kali oleh Alexander Fleming pada tahun 1928 akibat tercemarnya kultur
Staphylococcus oleh mikroba Penicillium notatum (Alexopaulos, 1979). Aktivitas penting dari
Penicillium adalah sebagai berikut :
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
1. Produksi Antibiotik
2. Industri Keju
3. Parasit Tanaman
4. Mycotoxicoses
Gambar 8. Penicillium sp.
Sumber : http://www.dehs.umn.edu/
E. Bakteri Tahan Asam
Bakteri tahan asam adalah bakteri yang pada pengecatan Ziehl-Neelsen (ZN)
tetap mengikat warna pertama, tidak luntur oleh asam dan alkohol, sehingga tidak mampu
mengikat warna kedua. Bakteri tersebut ketika diamati dibawah mikroskop tampak
berwarna merah dengan warna dasar biru muda. Terdapat lebih dari 50 spesies
Mycobacterium, antara lain banyak yang merupakan saprofit. Mycrobakteria adalah
bakteri aerob berbentuk batang, yang tidak membentuk spora. Walaupun tidak mudah
diwarnai bakteri ini tahan terhadap penghilangan warna (deklorisasi) oleh asam atau
alkohol dan karena itu dinamakan basil tahan asam. Ciri ciri khas Mycobakterium
tuberculosis dalam jaringan, basil tuberkel merupakan batang ramping lurus berukuran
kira-kira 0,4 x 3 m.
Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri tahan asam, berbentuk batang
dan bersifat aerob obligat yang tumbuh lambat dengan waktu generasi 12 jam atau lebih.
Mycobacterium tuberculosis menyebabkan tuberculosis dan merupakan patogen yang
berbahaya bagi manusia. Mycobacterium leprae menyebabkan lepra. Mycobacterium
avium-intracellulare (kompleks M. avian) dan mikobakteria apitik lain yang sering
menginfeksi pasien AIDS, adalah patogen ortunistik pada orang-orang dengan fungsi imun
yang terganggu lainnya, dan kadang-kadang menyebabkan penyakit pada pasien dengan
sistem imun yang normal.
Sumber penularan adalah penderita TB yang dahaknya mengandung kuman TB
hidup (BTA positif). Infeksi kuman ini paling sering disebarkan melalui udara (air borne,
droplets infection). Penyebaran melalui udara berupa partikel-partikel percikan dahak yang
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
mengandung kuman berasal dari penderita saat batuk, bersin, tertawa, bernyanyi atau
bicara. Partikel mengandung kuman ini (berukuran diameter 1-5 m) akan terhisap oleh
orang sehat dan menimbulkan infeksi di saluran napas.
Pewarnaan kuman BTA dapat dilakukan dengan 3 macam pewarnaan yaitu Ziehl-Neelsen,
Tan Thiam Hok (Kinyoun-Gabbett) dan Auraminphenol fluorochrome. Umumnya
pewarnaan Ziehl-Neelsen dan Tan Thiam Hok yang sering digunakan.
Gambar 9. Bakteri Tahan Asam
Sumber : http://dwipoenya.wordpress.com/
F. Streptococcus
Streptococcus terdiri dari bakteri berbentuk bulat (coccus), Gram-positif,
mikroaerofil, tidak motil, dan membentuk rantai atau berpasangan. Bersifat aerob fakultatif
dan heterogen . Berdasarkan kombinasi sifat antigen, haemolytic (kemampuan untuk
merusak sel darah merah), dan fisiologisnya, genus ini dibagi menjadi grup A, B, C, D, F,
dan G. Grup A dan D dapat ditularkan pada manusia melalui makanan. Group A: satu
spesies dengan 40 tipe antigen (S. pyogenes). Group D diberi nama lain sebagai
genus Enterococcus. Ciri-ciri Streptococcus adalah coccus tunggal mempunyai bentuk
seperti bola atau bulat dan tersusun seperti rantai. Beberapa Streptococcus memilki
kapsul berupa polisakarida yan dapat dibedakan dengan pneumococcus. Sebagian besar
Streptococcus hemotilik pathogen tumbuh dengan baik pada suhu 37
0
C, sedangkan
bakteri enterococcus kelompok D dapat tumbuh baik dalam suhu abtara 15
o
C sampai
45
o
C. pengklasifikasian bakteri Streptococcus dalam beberapa kategori utama telah
didasarkan pada rangkaian penelitian, yaitu : 1. Morfologi koloni dan reaksi hemolitik pada
media agar 2. Spesifitas serologi dari grup substansi spesifik pada dinding sel dan dengan
dinding sel yang lain atau dengan antigen kapsul 3. Reaksi biokimia dan daya tahan
terhadap faktor fisik serta kimia 4. Tampilan ekologi. Streptococcus dapat menyebabkan
sakit infeksi tenggorokan dan demam radang, serta infeksi bernanah dan infeksi dalam
aliran darah lainnya. Tenggorokan sakit dan berwarna merah, sakit saat menelan, infeksi
pada tonsil (tonsillitis), demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, rasa tidak enak badan,
pilek; kadang-kadang terjadi peradangan, Gejala penyakit timbul 1-3 hari setelah infeksi;
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
dosis infektif mungkin sangat rendah (kurang dari 1000 organisme). Adapun contoh
spesies ini yaitu Streptococcus pyogenes, Streptococcus agalactiae, Streptococcus
bovus, Enterococcus faecalis.
Gambar 10. Streptococcus sp
Sumber : http://bagusrn-fpk09.web.unair.ac.id/
G. Rhizopus sp
Rhizopus sp. adalah genus jamur benang yang termasuk filum Zygomycota ordo
Mucorales. Rhizopus sp. mempunyai ciri khas yaitu memiliki hifa yang membentuk rhizoid
untuk menempel ke substrat. Ciri lainnya adalah memiliki hifa coenositik, sehingga tidak
bersepta atau bersekat. Miselium dari Rhizopus sp. yang juga disebut stolon menyebar
diatas substratnya karena aktivitas dari hifa vegetatif. Rhizopus sp.bereproduksi secara
aseksual dengan memproduksi banyak sporangiofor yang bertangkai. Sporangiofor ini
tumbuh kearah atas dan mengandung ratusan spora. Sporagiofor ini biasanya dipisahkan
dari hifa lainnya oleh sebuah dinding seperti septa. Salah satu contohnya spesiesnya
adalah Rhizopus stonolifer yang biasanya tumbuh pada roti basi. Habitat Rhizopus sp.
yaitu di tempat lembab, hidup sebagai saprofit pada organisme mati misalnya pada bahan
makanan seperti kedelai, roti, buah-buahan (anggur, stroberi dan tomat)
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisio : Zygomycota
Class : Zygomycetes
Ordo : Mucorales
Familia : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
Species : Rhizopus sp.
Ciri morfologi dan struktur tubuh
Terdiri dari benang-benang hifa yang bercabang dan berjalinan membentuk miselium, hifa
tak bersekat (bersifat senositik), septa atau sekat antar hifa hanya ditemukan pada saat
sel reproduksi terbentuk, dinding selnya tersusun dari kitin, Koloni berwarna putih
berangsur-angsur menjadi abu-abu, rhizoid tumbuh berlawanan dan terletak pada posisi
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
yang sama dengan sporangiofora, sporangia berwarna coklat gelap sampai hitam bila
telah masak. spora bulat, oval atau berbentuk elips atau silinder. Rhizopus sp.
mempunyai tiga tipe hifa, yaitu Stolon; hifa yang membentuk jaringan pada permukaan
substrat (misalnya roti), Rhizoid; hifa yang menembus subtrat dan berfungsi sebagai
jangkar untuk menyerap makanan. Sporangiopor hifa yang tumbuh tegak pada permukaan
substrat dan memiliki sporangia globuler (berbentuk bulat) diujungnya
Gambarb 11. Bagian tubuh Rhizopus sp
Reproduksi
Jamur Rhizopus sp. melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi
aseksualnya dengan fragmentasi miseliumnya atau dengan spora aseksual. Reproduksi
seksualnya dengan perkawinan atara hifa berbeda jenis, yaitu hifa (+) dan hifa (-),
menghasilkan zigospora. Zigospora merupakan spora seksual (spora generatif), yaitu
spora yang dihasilkan oleh reproduksi seksual.
Reproduksi aseksual dan seksual
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

Description: 18-klasifikasi-jamur-3.png
Gambar 12. Siklus Hidup Rhizopus sp
Jenis Rhizopus sp. dan perannya
Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus, Rhizopus azygosporus berperan pada
membuatan tempe. Rhizopus nigricans, hidup pada tomat dan strawberry/buah-
buahan (pengurai produk organisme), Rhizopus stolonifer, tumbuh pada roti basi
H. Aspergillus
Aspergillus sp., seperti Penicillium sp., berasal dari ordo yang sama yaitu
Hypomycetes.Aspergillus sp. membentuk badan spora yang disebut konidium dengan
tangkainya konidiofor. Aspergillus sp. memiliki ciri khas yaitu memiliki sterigma primer
dan sterigma sekunder karena phialidesnya bercabang 2 kali. Aspergillus sp memiliki ciri
umum antara lain, konidiospora tidak bercabang muncul dari sel kaki dan berakhir sebagai
fesikel yang menyebabkan munculnya sterigmata berbentuk botol. Rantairantai konidia
terbentuk pada sterigmata sekunder (cabang-cabang sterigmata primer). Identifikasi
spesies Aspergillus dapat dilakukan berdasarkan koloni jamur yang tumbuh pada agar
SDA. Jamur Aspergillus sp ini mempunyai kepala konidium yang khas, yaitu
memperlihatkan struktur yang halus. Jamur ini tumbuh pada suhu kamr, mempunyai masa
inkubasi 2-5 hari dan pertama terbentuk adalah filament-filamen putih, kemudian berubah
menjadi biru kehijauan serta menghasilkan spora. Salah satu contoh jamur ini adalah
Aspergillus orizae yang digunakan untuk pembuatan tempe dan Aspergillus sp
flavus yang memproduksi aflatoxin, zat karsinogenik terkuat yang pernah ditemukan yang
lebih beracun daripada substantsi penyebab kanker lainnya. (Robinson, 2001).
Domain : Eukaryota
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Subphylum : Pezizomycotina
Class : Eurotiomycetes
Order : Eurotiales
Family : Trichocomaceae
Genus : Aspergillus
Gambar 13. Aspergillus sp
Sumber : http://www.emlab.com
I. Vibrio Cholerae
Vibrio cholerae merupakan bakteri gram negatif, berbentuk basil (batang)
dan bersifat motil (dapat bergerak), memiliki struktur antogenik
dariantigen flagelar H dan antigen somatik O, gamma-
proteobacteria, mesofilik dan kemoorganotrof, berhabitat alami di lingkungan
akuatik dan umumnya berasosiasi dengan eukariot. Spesies Vibrio kerap
dikaitkan dengan sifat patogenisitasnya pada manusia, terutama V.
choleraepenyebab penyakit kolera di negara berkembang yang memiliki
keterbatasan akan air bersih dan memiliki sanitasi yang buruk. V.
choleraeditemukan pertama kali oleh ahli anatomi dari Italia bernama Filippo
Pacini pada tahun 1854. Namun, penemuan awal ini baru dikenal luas
setelah Robert Koch, yang mempelajari penyakit kolera di Mesir, pada tahun
1883 berhasil membuktikan bahwa bakteri tersebut adalah penyebab kolera.
Untuk melakukan isolasi dan pemeliharaan vibrio, dapat menggunakan
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
media Thiosulfate-citrate-bile salts agar (TCBS) yang merupakan media selektif
untuk isolasi dan pemurnian Vibrio. Vibrio mampu
menggunakan sukrosa sebagai sumber karbon akan berwarna kuning,
sedangkan yang lainnya berwarna hijau. Akan tetapi terdapat beberapa mikrob
yang juga dapat tumbuh pada media ini,
seperti Staphylococcus,Flavobacterium, Pseudoalteromonas, and Shewanella.
Sedangkan untuk perbanyakan Vibrio, dapat digunakan media Alkaline Peptone
Water(APW) yang memiliki pH relatif tinggi, yaitu berkisar 8.4 dan mengandung
NaCl sebesar 1-2%.Adapun pertumbuhan optimum vibrio adalah pada suhu
berkisar antara 20- 35
o
C.
Teknik yang digunakan dalam identifikasi fenotipe V. cholerae adalah
uji lisin dekarboksilase dan ornitin (arginin) dekarboksilase, oksidase, Kliger Iron
Agar (KIA), dan uji indol. V. cholerae akan menunjukkan hasil positif pada
keempat uji biokimia tersebut. Hasil positif untuk uji oksidase dan uji lisin dan
arginin dekarboksilase adalah terbentuknya warna ungu tua. Pada uji KIA, tidak
terbentuk gas, dengan slant (bagian permukaan media) berwarna merah
(bersifat basa) dan butt (bagian dasar media) berwarna kuning (bersifat
asam). Untuk uji indol, akan terbentuk warna merah keunguan pada permukaan.
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma proteobacteria
Ordo : Vibrionales
Family : Vibrionaceae
Genus : Vibrio
Spesies : Vibrio Cholerae
Description: TEM image
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

Gambar 14. Vibrio Cholerae Gambar 15. Vibrio Cholerae
Sumber : http://microbewiki.kenyon.edu
J. Staphylococcus
Staphylococcus berasal dari kata staphylos berarti kelompok buah
anggur dan coccus berarti bulat.Kuman ini sering ditemukan sebagai flora
normal pada kulit dan selaput lendir manusia.Pada tahun 1880; Pasteur
mengenal mengisolir micrococcu yang membentuk kelompok.Pada tahun 1881;
Oyston berhasil mengisolir micrococci dari abces. Pada tahun 1884; Rosenbach
untuk pertama kalinya mempelajari Staphylococcus secara mendalam sehingga
berhasil mengenal varietas aureus, albus dari micrococcus pyogenes.
Klasifikasi Staphylococcus
Kingdom : Monera
Divisio : Firmicutes
Class :Bacilli
Ordo :Bacillales
Description: TEM image
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Family : Staphylococcacae
Genus : Staphylococcus
Spesies : Stapthylococcus sp
Morfologi
Bentuk: bulat, ukuran 1 mikron. Tidak membentuk spora. Tidak
mempunyai flagela. Letak sel satu sama lain yang karakteristik bergerombol
seperti buah anggur. Sifat karakteristik ini dipakai sebagai pemberian nama
Staphylococcus. Tetapi kadang-kadang ada yang letaknya tersebar atau
terpencar. Pengelompokan ini akan terlihat baik pada pengamatan penanaman
dalam media padat. Pasangan atau rantai pendek lebih sering terlihat dalam
smear nanah dan kultur dalam kaldu. Sifat pewarnaan: pada kultur muda bersifat
Gram (+), sedang pada kultur tua bersifat Gram (-). Koloni micrococci tumbuh
cepat pada media agar pada suhu normal (37
0
), dan biasanya bergaris tengah
1-2 mm setelah inkubasi 24 jam. Koloni tadi halus, basah, menonjol dengan tepi
bulat dan berwarna, yaitu pada varietas albus berwarna putih, varietas citreus
berwarna kuning jernih dan varietas aureus berwarna kuning emas.
Media Perbenihan Staphylococcus dan Test Biokimia
Staphylococcus mudah berkembang pada sebagian besar medium bakteriologik
dalam lingkungan aerobic atau mikroaelofilik. Media yang sering digunakan
adalah sebagai berikut (Soemarno, 1962);
1) Nutrient Agar (NA) Biasanya koloni Staphylococcus yang tumbuh pada
media ini berwarna putih sampai kuning, smooth, tumbuh subur dan
memiliki elevasi yang datar atau keping.
2) Manitol Salt Agar (MSA) Koloni yang tumbuh berukuran kecil-sedang ,
smooth, koloni berwarna kuning dengan zone yang berwarna kuning juga.
Staphylococcus merupakan penyebab terjadinya infeksi yang bersifat
poogenik. Untuk pembuatan kultur dapat diambil bahan dari pernanahan kecil,
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
bisul kecil, bisul besar, dan abces diberbagai bagian tubuh. Bakteri ini dapat
masuk ke dalam kulit melalui folikel-folikel rambut, muara kelenjar keringat dan
luka-luka kecil. Kemampuan yang menyebabkan penyakit dari staphylococcus
adalah gabungan dari efek yang ditimbulkan oleh produk-produk ekstraseluler,
daya infasi kuman dan kemampuan untuk berkembang biak. Staphylococcus
patogen mempunyai sifat sebagai berikut: a. Dapat menghemolisa eritrosit
b.Menghasilkan koagulasidapat membentuk pigmen (kuning keemasan) c.
Dapat memecah manitol menjadi asam. Diantara staphylococcus yang
mempunyai kemampuan besar untuk menimbulkan penyakit ialah
Staphylococcus aureus.
Infeksi yang ditimbulkan oleh Staphylococcus dapat meluas ke jaringan
sekitarnya, perluasannya dapat melalui darah atau limfe, sehingga pernanahan
disitu bersifat menahun, misalnya sampai pada sumsum sehingga terjadi radang
sumsum tulang (osteomyelitis). Perluasan ini dapat sampai ke paru-paru,
selaput otak dan sebagainya. Obat-obatan antibiotika mempunyai khasiat yang
baik terhadap staphylococcus secara invitro. Tetapi secara invivo sering obat
tersebut tidak dapat menerobos dinding fibrin untuk mencapai daerah pusat
infeksi. Oleh karena itu dalam pengobatan disamping pemberian obat perlu
adanya drainase (pengaliran) atau insisi (penyedotan).
Gambar 16. Staphylococcus
Sumber : http://lib.jiangnan.edu.cn
BAB III
METODE PRAKTIKUM
a. Alat dan Bahan
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
- 10 macam preparat bakteri dan jamur
- Mikroskop
- Minyak imersi
- Kertas gambar
- Alat Tulis
b. Skema kerja berisikan alur kerja praktikum

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
No. Material Pengecatan Kuman /
Jamur
Bentuk Susunan Warna Perbesaran
1 Kultur Gram Yeast cell Oval Tunggal Ungu 100x10
2 Kultur Gram Bacillus Batang
berspora
Tersusun
seperti bambu
Ungu
kebiruan
100x10
3 Kultur LPCB Makrokonidia Bulan sabit Berkoloni Biru 40x10
4 Kultur LPCB Penicillium Bulat Berkoloni Hijau
kebiruan
40x10
5 Sputum Ziel Nelsen Bakteri Tahan
Asam Batang
Membentuk
rantai
Merah 100x10
6 Kultur Gram Streptococcus Kokus Rantai Merah
keunguan
100x10
7 Kultur LPCB Rhizopus Bulat Berkoloni Biru 160x10
8 Kultur LPCB Aspergillus Bulat Berkoloni Biru 40x10
9 Kultur Gram Vibrio Cholerae Batang koma Tunggal (tidak
berkoloni)
Merah 100x10
10 Kultur Gram Staphylococcus Kokus Berkoloni (buah
anggur)
Merah
keunguan
100x10
A. Tabel hasil pengamatan
Tabel 4. Hasil pengamatan praktikum
B. Pembahasan Hasil Pengamatan
1. Yeast cell
Nama mikrobanya adalaha Yeast cell ( Sel khamir ). Mempunyai
panjang tubuh 2 5 m x 3 6 hingga 2 5,5 m x 5 28 m.
Sel khamir tersusun tunggal (tidak berkoloni). Pada umumnya, sel
khamir termasuk dalam gram positif, karena memiliki dinding sel yang dapat
mengikat cat gram dengan kuat,sehingga disebut gram positif. Sel khamir
menggunakan teknik pengecatan gram, karena memiliki karakteristik dinding
sel yang serupa dengan bakteri. Methylen blue adalah cat yang digunakan
untuk mewarnai sel khamir agar lebih mudah diamati, karena warna sel khamir
hidup adalah tidak berwarna (transparan)
Bentuk sel khamir bermacam-macam, yaitu bulat, oval, silinder, ogival
yaitu bulat panjang dengan salah satu ujung runcing, segitiga
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
melengkung(triangular), berbentuk botol, bentuk apikulat atau lemon,
membentuk pseudomiselium, dan sebagainya.
2. Bacillus
Bacillus adalah kuman golongan Bacillaceae yang berbentuk batang
dan bersifat aerob. Ukurannya 0,3 - 2,2 m x 1,2 7,0 m. Susunannya
berantai dan mempunyai flagella sehingga dapat bergerak dengan bentuk
batang panjang, dapat soliter ataupun membentuk koloni. Pada kulur tampak
koloni putih abu abu , tepi seperti rambut, tidak ada hemolisis pada agar
darah.
Bacillus merupakan jenis bakteri yang termasuk kedalam
bakteri gram positif, karena memiliki dinding peptidoglikan tebal, sehingga
memiliki afinitas yang tinggi dengan cat gram Teknik pengecatan Bacillus
menggunakan pengecatan atau pewarnaan gram ,teknik ini merupakan teknik
paling banyak digunakan dalam bakteriologi.
3. Makrokonidia
Makrokonidia merupakan bentuk besar dari konidia dan terdiri atas lebih dari
satu sel lonjong. Makrokonidia dibentuk dari fialid, memiliki struktur halus serta bentuk
silindris, dan terdiri dari 2 atau lebih sel yang memiliki dinding sel tebal.

Makrokonidia
bukan jenis dari bakteri, jadi pengecatan tidak menggunakan Gram, melainkan LPCB.
4. Penicillium
Penicillium adalah filum Askomycota. Penicillium sp.memiliki ciri hifa
bersepta dan membentuk badan spora yang disebut konidium. Konidium berbeda
dengan sporangim, karena tidak memiliki selubung pelindung seperti sporangium.
Penicillium bukan termasuk jenis bakteri, melainkan fungi (jamur) sehingga tidak
menggunakan teknik pengecatan gram. Melainkan dengan LPCB.
5. Bakteri Tahan Asam
Bakteri tahan asam berasal dari genus Mycobacterium yang dinding selnya
memiliki kandungan asam mycolat tinggi. Bakteri ini umumnya berbentuk batang
yang tersusun seperti rantai. Bakteri Tahan Asam ini menggunakan teknik
pengecatan Zielh-Neelsen, karena bakteri ini merupakan jenis bakteri dengan
kandungan lipid (asam mycolat) yang tinggi pada dinding selnya.
Bakteri golongan Mycobacterium berbentuk batang yang agak sulit untuk
diwarnai , tetapi sekali berhasil diwarnai, sulit untuk dihapus dengan zat asam.
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Oleh karena itu disebut dengan BTA ( Bakteri Tahan Asam ).
6. Streptococcus
Bentuknya kokus tunggal. bulat telur dan tersusun dalam bentuk
rantai. Streptococcus termasuk kedalam bakteri gram positif. Karena
Streptococcus sp menggunakan teknik pengecatan gram, dan dalam teknik
pengecatan atau pewarnaan, bakteri ini memiliki peptidoglikan yang tebal,
sehingga dapat mengikat cat gram dengan kuat,sehingga disebut gram positif.
7. Rhizopus
Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa, yaitu :
a. Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat
b. Rizod , hifa yang menembus substrat dan berfungs sebagai jangkar
untuk menyerap makanan
c. Sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat
Rhizopus bereproduksi secara aseksual dengan memproduksi
banyak sporangiofor yang bertangkai. Sporangiofor ini tumbuh kearah atas dan
mengandung ratusan spora. Sporagiofor ini biasanya dipisahkan dari hifa
lainnya oleh sebuah dinding seperti septa. Salah satu contohnya spesiesnya
adalah Rhizopus stonolifer yang biasanya tumbuh pada roti basi.
Rhizopus sp bukan termasuk kedalam gram positif ataupun negatif,
karena bukan termasuk bakteri dan tidak menggunakan teknik pengecatan
gram. Teknik yang digunakan adalah LPCB.

8. Aspergillus
Aspergillus memiliki ciri khas yaitu memiliki sterigma primer dan
sterigma sekunder karena phialidesnya bercabang 2 kali. Salah satu contoh jamur
ini adalahAspergillus orizae yang digunakan untuk pembuatan tempe
dan Aspergillus flavus yang memproduksi aflatoxin, zat karsinogenik terkuat yang
pernah ditemukan
Aspergillus bukan termasuk jenis bakteri, melainkan fungi (jamur)
sehingga tidak menggunakan teknik pengecatan gram. Jenis pengecatan yang
digunakan Aspergillus adalah LPCB
9. Vibrio cholerae
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API

Vibrio cholerae berbentuk batang bengkok, memiliki flagel tunggal,
bersifat aerob, tumbuh baik pada PH (8.5-9.5), suhu 37
o
C dan pembenihan
khusus yang mengandung garam.
Vibrio cholerae termasuk kedalam jenis bakteri gram negatif,
karena memiliki dinding peptidoglikan yang tipis, sehingga tidak memiliki
afinitas yang tinggi dengan cat gram.
10. Staphylococcus

Staphylococcus tidak berspora dan mampu membentuk kapsul.
Berbentuk bulat dan tersusun seperti buah anggur. Ukuran

Sama halnya dengan Streptococcus, Staphylococcus termasuk
kedalam bakteri gram positif. Karena menggunakan teknik pengecatan gram,
dan dalam teknik pengecatan atau pewarnaan, bakteri ini memiliki
peptidoglikan yang tebal, sehingga dapat mengikat cat gram dengan
kuat,sehingga disebut gram positif.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mikroskop dibagi menjadi dua bagian utama yang menyusunnya, yaitu :
a. Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif dan lensa
okuler,
b. Bagian non-optik : kaki mikroskop, lengan mikroskop, diafragma,
meja objek, sekrup halus dan kasar, penjepit kaca objek dan sumber
cahaya
2. Struktur virus sangat kompleks dan kasat mata jika tidak menggunakan
mikroskop
3. Klasifikasi tiap-tiap virus memiliki perbedaan tersendiri.
a. Bakteri Tahan Asam : batang, koloni membentuk rantai, merah
b. Streptococcus : kokus, koloni melurus, merah
c. Staphylococcus : kokus, berkoloni (anggur), merah muda
d. Vibrio cholerae : batang koma, tunggal, merah
e. Aspergillus : bulat bertangkai, berkoloni, biru
f. Yeast cell : bulat, tunggal, ungu
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
g. Bacillus : batang, menyusun seperti bamboo (berbaris),
ungu
h. Makrokonidia : lonjong, berkoloni, hijau kebiruan
i. Penicillium : bulat, bertangkai tunggal, biru
j. Rhizopus : bulat, koloni bertangkai, biru
B. Saran
1. Ketika mencari pandangan kuman yang di telti harus mengatur makro dan
mikro secara fokus.
2. Jika perlu diopter adjustment knob dapat diatur untuk memperoleh bayangan
focus yang seimbang antara mata kanan dan kiri.
3. Ketika mengamati virus harus di lihat dengan teliti dan seksama agar tidak
keliru membedakan warna dan bentuk virus apa yang di amati
4. Ketika praktikum masih banyak mahasiswa yang bergurau sehingga membuat
sebagian mahasiswa lainnya terganggu.

DAFTAR PUSTAKA
1. Friesen, T. L. et al.2006. Emergence of a new disease as a result of
interspecific virulence gene transfer. Nature genetics.
2. Nicoletti R, Buommino E, De Filippis A, Lopez-Gresa M, Manzo E, Carella
A, Petrazzuolo M, Tufano MA. (2009). "Bioprospecting for antagonistic
Penicillium strains as a resource of new antitumor compounds". World
Journal of Microbiology
3. Nicoletti R, Manzo E, Ciavatta ML. (2009). "Occurrence and bioactivities of
funicone-related compounds". International Journal of Molecular Sciences
4. Jawetz. E , Melnick & Adelberg,1996, Microbiologi Kedokteran, edisi 20, 631 632, EGC,
Jakarta.
5. Int. J. Lingkungan. Res. Kesehatan Masyarakat 2009, 6, 1393-1417; DOI:
10.3390/ijerph6041393 Potensi Spesies Penicillium di Bidang Bioremediasi (Diterima: 1
Februari 2009 / diterima: 17 Maret 2009 / Published: 9 April 2009 )
6. http://ebookfreetoday.com/view-pdf.php?bt=PETUNJUK-PRAKTIKUM-MIKROBIOLOGI-
DASAR&lj=http://www.freewebs.com/mikrodas/PETUNJUK%20PRAKTIKUM.pdf
7. http://www.docstoc.com/docs/17298665/Pengenalan-Mikroskop diakses
tanggal 11 Mei 2012 pukul 19.36
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
8. Aryulina, D. (2008). Biologi Jakarta: ESIS. hlm. hlm. 62. ISBN 9797345491. (lihat di
Penelusuran Buku Google) ( Diakses tanggal 14 Mei pukul 12.30 WIB
Diposkan oleh Deby Kurniadi di 20.57
Label: Laporan Mikrobiologi
+1 Rekomendasikan ini di Google
Klik disini untuk memberikan komentar
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Select profile...
Publikasikan

Pratinjau
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
pdfcrowd.com open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF API
Terima Kasih Sudah Berkunjung di Blog Resmi : dk [official blog]
powered by
Video
Join this site
with Google Friend Connect
Members (1)
Already a member? Sign in
Pengikut
Template Ethereal. Gambar template oleh sebastian-julian. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai