I. Bedah Abdomen II. Vaginal surgery III. Bedah khusus I. ANESTESIA PADA BEDAH ABDOMEN. Problem yang berhubungan dengan bedah Abdomen : 1. Membutuhkan relaksasi yang baik dari otot dinding abdomen dan peritoneum. Saat menutup peritoneum pada akhir operasi dibu- tuhkan relaksasi yang kuat, oleh karena itu bila tidak ada kontra indikasi !isal : hypotensi " dosis lan#utan dari muscle relaksan dapat diberikan, Penting membedakan : kesulitan menutup peritoneum karena kurang relaksasi atau $actor lain misalnya distensi lambung. %. Membutuhkan entilasi !an" a#e$uate % Ventilasi dicapai dengan IPP&. Ventilasi dapat ter- ganggu oleh adanya packs dan penarikan abdomen bagian atas. '. Men&e"ah s!'k #an #e(resi sirkulasi % (aktor-$aktor yang mempengaruhi ter#adinya depresi sirkulasi : A. Pre-operati$ hypo)olemia B. Intra operati$ bleeding. *. +ehilangan cairan melalui isi abdomen missal : usus " pada operasi yang lama. ,. -.plorasi usus dan penarikan mesentrium. -. Penekanan pada )ena ca)a in$erior oleh packs, karena penarikan, dan tumor abdomen. (. &e$leks pleksus coeliac. Pleksus celiac adalah ple.us sara$ yang terdapat disekitar dia$ragma, pancreas le)el /umbal I ". Bila ter#adi rangsangan mekanis pada ple.us celiac ini, dapat menyebabkan H!('tensi Arterial secara tiba-tiba. 0herapy hypotensi ini : a. !enghilangkan rangsangan. b. Prosedur biasa untuk th1 hypotensi pemberian )asoconstriktor " 2. Car#ia& arrithmia % ,apat ter#adi pada penarikan yang terlalu banyak pada usus dan mesentrium. 3. Melin#un"i air)a! #an men&e"ah as(irasi % *ara : a. Pemasanga 45 0ube bila dicurigai lam- bung penuh. b. *rash Induction untuk mencegah baha- ya muntah dan regurgitasi. 6. Hi&&u(s * Terse#ak + 0er#adi terutama pada bedah abdomen bagian atas. +eadaan ini termasuk komplikasi anestesi pada 5astrointestinal System. 7. ,'m(likasi -es(irasi P'st.'(erati/ % 0er#adi terutama pada operasi abdomen bagian Atas. Pencegahan : A. Ventilasi yang ade8uate durante 9p. Anestesi yang tidak terlalu dalam. Pasien a:ake post-op dapat mengurangi insiden *hest In$ection. B. (isioterapi peri-operati$ yang baik. *. Analgetik yang ade8uate pada post-operati$. ;. Dee( ein thr'mb'sis. 0er#adi terutama pada operasi lo:er abdominal dan Pel)ic. Pencegahan : A. <indari hypotensi. B. Penggunaan pre-op heparin. *. !obilisasi yang cepat dan $isioterapi post- 9perati$. 0. Mual #an muntah ('st.'(erati/. 1=. Distensi lambun". 0eknik Anestesi : A. Anestesi &egional : 1. Spinal Anestesi merupakan metoda terpilih untuk pembedahan le)el di ba:ah umbilicus. sepan#ang tidak ada kontra indikasi " %. In$iltrasi local bila ada +I Spinal " B. 5eneral Anestesia. ,iperlukan teknik *ontrol Ventilasi. 5unakan teknik Induksi *epat *rash > Iduction " pada kasus dengan dugaan lambung penuh. ,iperlukan kedalaman anestesi yang cukup selama : 1. Incisi kulit. %. A:al e.plorasi abdomen. '. Penutupan peritoneum. Bila pasien sangat hypotensi)e atau moribund " Ventilasi hanya dgn 9%. Bila pasien bangun terlalu cepat berikan 4%9 atau +etamin. ANESTESIA PADA 1AGINAL S2-GE-Y. Pr'blem % A. P'sisi % 3. Tren#elenber" * Hea# D')n +. ,apat menyebabkan : - 5angguan respirasi. - Peninggian )enous return secara tiba-tiba. dapat menyebabkan cardiac $ailure pada pasien dengan comorbid : *ardiac ,isease. - 4yeri kepala. - &egurgitasi yang berbahaya. 4. Lith't'm!. - +edua kaki digerakkan atau diangkat secara bersamaan untuk mencegah ketegangan liga- ment pel)ic. - /utut dihindari dari tekanan logam. - 5angguan respirasi dapat di#umpai khusus - nya pada pasien dengan obesitas. B. 1as'&'nstrikt'r *misal%a#renalin+serin" #i"unakan. C. Thr'mb'sis ena !an" berbaha!a serin" ter5a#i (a#a be#ah (eli&. D. Per#arahan #a(at ter5a#i. E. PON1 * 6 + Teknik Anestesi % 1. +etamin 1 ,ia?epam. %. 4%9 1 9% 1 <alothane dengan S&. '. Vaginal &epair : SAB 2. Vaginal <ysterectomy : SAB. ANESTESIA PADA BEDAH GYNECOLOGY ,H2S2S % I.ANESTESIA PADA LAPA-OSCOPY % 0eknik anestesi yg banyak digunakan adalah : 5eneral Anestesia, kecuali local dan regional dapat digunakan. Perhatian khusus : A. Intubasi -ndotracheal dengan cu$$ed tube ,iperlukan untuk tu#uan : 1. +ontrol Ventilasi. Insu$lasi gas !isal:*9%" kedalam ruang Peritoneum akan meninggikan dia$ragma ,an mempengaruhi pernapasan. <al ini Sangat penting ok pasien dalam keadaan Paralysis dan di)entilasi. %. !encegah regurgitasi dari isi lambung. 0erutama karena tekanan intra abdominal @ang tinggi A %3 mm<g ". B. Insu$lasi gas kedalam ca)um peritoneum ,apat menyebabkan : 1. <ypotensi : oleh karena obstrusi sekunder dari )ena ca)a in$erior. %. *ardiac arrithmia. oki diperlukan monitoring yang hati-hati. *. Posisi pasien : 0rendelenberg <ead ,o:n Position " keadaan ini dapat menyebab > kan bahaya tertentu. II. ANESTESIA PD 1ESICO.1AGINAL 7IST2LA. Anestesi terpilih : SAB. Setelah SAB dilakukan, posisikan pasien dengan posisi lithotomy sesuai dengan keperluan operator ".