Anda di halaman 1dari 5

LBM 1 Modul Saraf

STEP 1 :
1. GCS E3M6V4 : Glasgow coma scale u/ stadium-stadium E: Mata level 3 Motorik level 6 Verbal level
2. Vulnus Laserasi : Luka robek tepi tidak beraturan karena adanya benda tumpul, pd kecelakaan lalu
lintas

STEP 2 :

1. Mengapa pasien mengeluh nyeri kepala hebat setelah kecelakaan 1 hari yg lalu ?
2. Mengapa pengelihatannya silau dan mengantuk terus menerus ?
3. Intepretasi GCS skenario ? Klasifikasi GCS Lainnya ?
4. Mengapa didapatkan Vulnus laserasi
5. Mengapa didapatkan kaku kuduk ?
6. Pemeriksaan penunjang lain selain radiologi ?
7. DD ?
8. Macam-macam tingkat kesadaran ?
9. Jenis-jenis Vulnus ?

STEP 3
1. Anatomi histologi otak ?
- Sistem saraf
SSP Encephalon : Medulla spinalis
SST 12 Pasang Nervi cranialis : 31 Pasang Nervi Spinalis
- Lapisan pelindung :
a. kutis
b. subcutis
c.gallea aponeurosis
d. jar ikat linggar
e. crania
f. cavum epidural
g. durameter
h.cavum subdural
i.arachnoimeter
j.cavum subarachnoid
k.pia mater
- Tempat percetakan dibagian bawah, piameter selaput yang berhub langsung dengan otak.
- Durameter Septa-septa untuk : pergerakan otak akibat akselerasi dan deselarasi.
1. Falk sereberi
2. Tentorium serebri
3. Falk serebelum
4. Diafragma Cella
2. Mengapa pasien mengeluh nyeri kepala hebat setelah kecelakaan 1 hari yg lalu ?
- Terbentur banyak jaringan saraf arteri vena harus tersuplai oksigen tidak tersuplai
karena terbentur tekanan intracranial tinggi merangsang nervus2 di dalam cranial.
3. Mengapa pengelihatannya silau dan mengantuk terus menerus ?
- Silau : Berhub dengan mata nervus 3 occulomotor banyak cahaya msk melalui pupil
fungsi akomodasi mata dilatasi pupil cahaya diterima banyak cahaya silau ditangkap
mata.
- Silau : Nervus Trigeminus berperan innervasi m,siliaris (akomod pupil) cidera n occulo
dilatasi cahaya dipantulkan byk silau
- Mengantuk : Ada cedera kepala perdarahan otak tek intracranial naik (LCS-Pembuluh
darah-Otak) Pembuluh darah naik susah krn tek atas lebih yinggi kompensasi vaskuler
dgn menurunkan darah yg masuk ke otak pasokan oksigen turun cerebral hipoksi
ngantuk
- Tidak semua nyeri : peka nyeri : trigeminal nyeri
GCS E3 : ringan
Epidural hematoma pars parietalis : cirikhas temporal mata anisokhor Indikasi
Kaku kuduk TIK meningkat terjadi karena Cairan : Massa : geseran

4. Intepretasi GCS skenario ? Klasifikasi GCS Lainnya ?
- Klasifikasi
1. Ringan : 13-15
2.Sedang :9 -12
3.Berat : <= 8
E : Bola Mata
4 : Spontan
3 : Membuka dengan rangsangan suara
2: Membuka dengan rangsang nyeri
1. Tidak respom
V : Verbal ( 5:baik 4:bingung 3:bicara tidak jelas ada jeda saat berbicara 2:tanpa arti 1:tdk ada
respon
M : Motorik
6 : adanya perintah
5:lokalisir nyeri
4.menarik tubuh menjauh stimulas
3.fleksi abnornal
2.ekstensi abnormal
1.Tidak ada respon

Skor :
14-15 Komposmentis
12-13 apatis
11-12 Somnolen
8-10 Stupor
<5 Koma

5. Mengapa didapatkan Vulnus laserasi
- Derajat kerusakan gejala saat jatuh selaput lunak terkena robek vulnus laserasi
6. Mengapa didapatkan kaku kuduk ?
- Kaku kuduk rangsangan( meningea atau selaput sawar ) otak rangsangan krn infeksi :
benturan menyentuh blood barrier Kaku kuduk
7. Macam-macam tingkat kesadaran ?
Kompos mentis : Kesadaran penuh:bisa jawab pertanyaan
Apartis : ada kesadaran tapi tidak peduli dgn sekitar
Delirium : Gelisah
Somnolen : kesadaran menurun mudah ngantuk
Stupor : Tidur tetapi bisa bangun dgn respon nyeri
Semi koma : masih punya reflek pupil dan retina diberi cahaya msh bisa respon , tdk ada
rangsang nyeri
Koma : Tidur tdk bisa bangun walaupun diberi rangsang nyeri atau cahaya tdk terima rangsangan
Mata nadi.

8. Jenis-jenis Vulnus ?
- Vulnus laserasi : Karena benturan benda tumpul olkrn kecelakaan luka tdk beraturan
- Vulnus ekskoriasi : lecet pada permukaan kulit luka terbuka tidak sampai bagian dalam
- Vulnus Kontusium : benturan lukanya tertutup, terjadi perusakan pada jaringan lunak
ruptur vaskuler ex:nyeri atau hematom

9. DD ?
- Trauma Kapitis Ringan karena GCS 13
Minimal: GCS 15 ( tdk ada ) penurunan kesadaran
Ringan: 13-15
Sedang: 9-12
Berat : <9 menetap selama 48 jam
Etiologi :
1.Kepala diam yg dibentur oleh benda bergerak = hanya terjadi luka benturan\
2. Kepala bergerak membentur benda diam
3.Kepala tidak bergerak krn menyandar pd benda lain oleh benda bergerak (tergencet)
Tatalaksana :
1. Fungsi Vital (Airway- Breathing- Circulation- Dissability- Evaluation- Fluid G:gauging
(penilaian) H:Human maintation)
2.Infus Nacl 0,9 % dextrose : saline
3. Kurangi edema otak :
4. Hiperventilasi
5. cairan
6. kortikosteroid
PRINSIP : Mencegah serangan sekunder teradap keutuhan komponen saraf
Dirawat 2x24 jam
Tidur posisi kepala ditinggikan 20 derajat
Setelah 48 jam edukasi : pasien akan mengantuk sakit kepala muntah proyektil
Obat2 simptomatis anti emetik dan causal
KOMPLIKASI :
A. kejang pasca trauma : serius 5% awal cedera 4-7% 7 hari faktor resiko trauma penetrasi :
hematoma subdural atau epidural : fraktur : kontusio cerebri
B. Demam dan menggigil : untuk meningkat metabolisme
Infeksi : acetaminofen : cairan hipertonik
C.Hidrosefalus :Kominikan ( cedera dgn obstruksi ) dan non kominikan(penyumbatan
ventrikel)
d. Spastisitas : fungsi tonus meningkat tgtg kec gerakan membentuk ekstremitas pd posisi
ekstensi.
e.AGITASI : terjadi 1/3 pasien dlm btk delirium agresi - akatisia inhibisi dan emosi yg labil
Farmakologi Antikonfulsan , hipertensi
f.Mood tingkah laku dan keadaan kognitif : ganguan tingkah laku lebih menojol
g. sindroma post kontusio : kompleks yg berhub dgn cidera kepala pada 10 % 1 bulan
pertama 30% 3 bulan pertama 15% thn pertama
PROGNOSIS :
Mortatitas TIK >= 20 mncapai 47 % <20 kematian 39 %
17 % cidera berat gangguan kejang
Lamanya koma berhubungan dengan amnesia.
Neruvs2
3 .OCCULOMOTORIS
5.trigeminus
7.facialis
11.accecorius
12.hipoglosus
Klasifikasi Trauma Berdasarkan :
A.Patologi : Komosio cerebri,kontusio,laserasio
B. Lokasi : Lesi difus ,kerusakan vaskuler otak , lesi lokal kontusio , ekstradural subdural
intraparenkimal (Diffuse akson injury)
C. Derajat GCS :
Minimal: GCS 15
Ringan: 13-15
Sedang: 9-12
Berat : <9 menetap selama 48 jam

- Investigasi :
1. Foto polos tengkorak
2. Ctscan
bisa melihat edema
kontusio cerebri dan
hematom subdural
hematom intra serebral
perdarahan intraventrikular
hidrosefalus obstruksi
infark iskemik
3. Pencitraan resonansi Magnetis (MRI= gambaran parenkim spy jelas)
Susble :
Biomekanise cedera
Trauma kepala primer sekunder
Klasifikasi trauma kapitis
Idntifikasi tanda dan gejala cedera
Menjelaskan fisiologi TIK dan faktor2 yg mempengaruhi tik
Patogenesis TIK
Tanda dan gejala peningkatan TIK

10. Pemeriksaan penunjang lain selain radiologi ?
- Skor GCS : penurunan kesdr saat kejadian <30 menit atau setelah 30 menit
- Glasglow Outcome Scale :
Meninggal status vegetatif , kecacatan berat , kecacatan sedang, kembali pulih sempurna
- BRS (base ability scale ) merupakan skala tunggal utk meliha progres dr koma sampai
kembali
- Fungsional Independent measure (FIM) : untuk merehabilitasi

Anda mungkin juga menyukai