Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PEMBAHASAN
SABAR
A. PENGERTIAN SABAR
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah berkata, Sabar adalah
meneguhkan diri dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, menahannya dari
perbuatan maksiat kepada Allah, serta menjaganya dari perasaan dan sikap marah
dalam menghadapi takdir Allah. (Syarh Tsalatsatul Ushul, hal. 24)
Sabar adalah menahan jiwa dari mendongkol, menahan lisan dari berkeluh kesah dan marah
serta menahan anggota badan dari melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan.
Sabar ada tiga macam;
(1) Sabar dalam ketaatan,
(2) Sabar dalam menahan diri dari melakukan kemaksiatan dan
(3) Sabar dalam menghadapi takdir Alloh yang terasa menyakitkan.
Di antara ketiga macam sabar ini, sabar dalam ketaatan adalah macam sabar yang tertinggi.
Namun adakalanya bersabar dalam menahan diri dari kemaksiatan justeru lebih berat
daripada bersabar dalam ketaatan.
Syaikh Al Utsaimin menjelaskan, Seperti misalnya cobaan yang menimpa seorang laki-laki
berupa godaan wanita cantik yang mengajaknya untuk berzina di tempat sunyi yang tidak
diketahui siapapun selain Alloh, sementara laki-laki ini masih muda dan memendam syahwat
dalam dirinya. Maka bersabar agar tidak terjatuh dalam maksiat seperti ini menjadi lebih sulit
bagi jiwanya. Bisa jadi mengerjakan sholat seratus rokaat itu lebih ringan baginya daripada
harus menghadapi beratnya ujian semacam ini. (Al Qoulul Mufid, Syaikh Al Utsaimin)

Dalam pemaknaan gelobalnya, sabar kemudian terdeskripsikan menjadi enam bagian
dengan dua kalasifikasi sebagai berikut:
Klasifikasi pertama, sbar terhadap hal-hal:
1) Menahan diri atas terkekangnya hawa nafsu (al-tafawut al-hawa)
2) Menahan diri atas konsistensi dalam berbakti kepada Tuhan
3) Menahan diri dalam melindungi jiwa dari persoalan kebenaran dan memegang
teguh kebenaran yang termanifestasikan ke dalam prilaku lisan, hati, dan
anggota badan.
Klasifikasi sabar yang ternasuk dalam klasifikasi pertamadiilhami oleh firman
Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 117:
"^1- O^- p W-Oe4O>
7E-ON_N 4:g~ -)O;E^-
@O^E^-4 O}4
O^- ;}4` =}4`-47 *.)
gO4O^-4 @O=E-
gOE:j^UE^-4
U4-^-4
=}jO)EL-4 O4-474
4E^- _O>4N gO)O:NO OjO
_.O^- _OE4-41^-4
4-=OE^-4 4^-4
O):OO- 4-)-j*.OO-4
O)4 ~@O- 4~4
E_OUO- O4-474
E_OEO- ]OO^-4
g-g;_E) -O) W-E_4N
W 4)OO-4 O)
g7.Ec4l^- g7.-O--4
4-g4 +E4l^- Elj^q
4g~-.- W-O~E= W
Elj^q4 N-
4pO+-^- ^__
177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-
orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan
shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya
apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.
Inti yang desebutkan pada ayat di atas ialah sabar dalam kesempitan, penderitaan dan
dalam peperangan. Ayat tersebut difahami oleh Al-Maky sebagai anjuran bagi salik untuk
tidak memberikan keleluasaan terhadaf hawa nafsu dan mengekang jiwa demi mendapatkan
keridhaan Allah.
Klasifikasi sabar yang kedua yaitu:
1) Melindungi jiwa untuk beribadah terhadap sang pencipta.
2) Mencegah rasa sakit bagi sesame mahluk.
3) Sabar terhadap kewajiban member nafkah kepada keluarga.
Klasifikasi yang kedua ini didasarkan pada Q.S. An-Nhal ayat 90, Allah SWT
berfirman:


Ep) -.- NON`4C
;E^) ^}=O;Oe"-4
^<.4-C)4 OgO _.O^-
_OeuL4C4 ^}4N g7.4=E^-
@OE:4^-4 +/^4l^-4 _
7Og4C :^UE
]NO-EO> ^_
90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan
keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran.

Dalam ayat di atas Al-Maky memahaminya sebagai akumulasi makna
sabar yang terdiri atas sabar terhadap keadilan, ihsah dan al-Ita. Sabar terhadap
keadilan dapat dibuktikan dengan cara tidak menyakiti sesame mahluk sehingga dapat
mencapai ihsan, bahkan mampu nerbuat baik kepada sanak kerabat sesuai dengan
hak-haknya. Semantara itu, bentuk praktik sabar yang kedua adalah bersabar dalam
menghadapi oerbuatan keji (Al-fahsya). Kesabaran itu mencakup kesabaran terhadap
hal-hal yang menjijikkan dalam ilmu dan iman. Sementara itu, bersabar terhadap la-
mungkar berarti menahan diri dari hal-hal yang diingkari oleh para ulama, bersabar
terhadap hal-hal yang berlebihan dan melebihi batas (Al-baghy).


B. DALI TENTANG SABAR
1. DALIL AL-QURAN MENGENAI BERSABAR


a. Q.S. AL-BAQARAH AYAT 155-156

7^^4OUlE44 7/E) =}g)`
OC^- ;vO^-4 ^4^4
=}g)` 4O^`- +^-4
g4OEE1-4 @Og]=E4
-)OO- ^)) 4g~-.-
.-O) _u4= O4l1G`
W-EO7~ ^^) *. .^^)4
gO^O) 4pON_4O ^)g
155. Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar.
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:
"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101].

[101] artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami
kembali. kalimat Ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah).
Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.

b. Q.S. AS-SAJDAH AYAT 24

E4UEE_4 gu+g` LOOj*
]g4 4^jO) O
W-+OE= W W-O+^~4
4Lg-4C4*) 4pONLg~ONC ^gj
24. Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar[1195]. dan
adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.

[1195] yang dimaksud dengan sabar ialah sabar dalam menegakkan
kebenaran.

c. Q.S. AZ-ZUMAR AYAT 10

~ g14lg4C =}Cg~-.-
W-ONL4`-47 W-O4>- 7+4O
_ 4g~--g W-ONL=O;O O)
jOE- 4Ou^O- O4L=OEO
OO4 *.- NOEc4
E^^) O44ONC 4p+OO-
-4O;_ )OO4) =OgO
^
10. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada
Tuhanmu". orang-orang yang berbuat baik di dunia Ini memperoleh kebaikan.
dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya Hanya orang-orang yang
Bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
d. Q.S. ALI IMRAN AYAT 200
E_GC^4C -g~-.-
W-ON44`-47 W-+O;-
W-NO)=4 W-O7C)-4O4
W-OE>-4 -.- 7+UE
]O)U^> ^g
200. Hai orang-orang yang beriman, Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu
beruntung.
2. Q.S. AL-BAQARAH AYAT 153
E_GC^4C =}Cg~-.-
W-ONL4`-47 W-ON4Og4-c-
)OO) jE_OUO-4 _
Ep) -.- E74` 4)OO-
^)@
153. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99],
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

[99] ada pula yang mengartikan: Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
shalat.



C. CARAMENANAMKAN SIKAP BERSABAR

D. FAKTOR PENGHAMBAT KESABARAN

E. CONTOH SIKAP BERSABAR



F. FSDBD
G. BD,

Anda mungkin juga menyukai