Anda di halaman 1dari 3

Cara kerja

Pengamatan aktivitas pada katak normal


a. Katak di letakkan pada papan fiksasi kemudian dilihat sikap badan ( posisi tubuh dan sudut
yang di bentuk tubuh dengan papan fiksasi ).
b. Gerakan spontan.
c. Keseimbangan ( kemampuan hewan mencoba untuk bangkit kembali setelah ditelentangkan
dengan cepat ).
d. Katak di taruh did lm ember untuk dilihat pergerakan saat berenang.
e. mengamati dan menghitung frekuensi napas ( mengamati gerakan gerakan bagian dasar
mulut ).
f. mengamati frekuensi denyut jantung ( mengamati gerakan-gerakan lembut pada bagian
sentral di sebelah posterior garis yang menhubungksn kedua kaki depan jika di regangkan )

Katak deserebrasi
a. memegang katak dengan tangan kiri, memasukan salah satu kaki guntung ke dalam mulut
katak melalui sudut mulut.
b. menggunting rahang atas katak dnegan batas antara kelopak mata bagian belakang dan
membrane timpani bagian depan ( didapatkan katak deserebrasi ).
c. menunggu katak hilang shock setelah pemotongan rahang atas, shock menghilang setelah 2
menit .
d. mengamati kembali keadaan katak.

Katak spinal
a. Katak deserebrasi dirusak midbrain, serebelum dan medulla oblongatanya dengan sonde.
d. Sonde dibatasi sepanjang dari tempat pemotongan katak deserebrasi sampai ke foramen
magnum, kemudian di tusukan ke ventrikel otak dan diputar-putarkan sehingga
midbrain,serebelum dan medulla oblongatanya rusak.
c. di dapatkan katak spinal. Katak di letakkan pada papan fiksasi, diamati selama beberapa
menit sampai timbulnya aktivitas kembali. ( hilangnya fase spinal shock ).





Pulihnya refleks-refleks
Katak spinal digantung pada statif dengan cara di jepit rahang menggunakan penjepit
tulang.
Rangsang mekanis :
a. Kaki belakang katak dijepit menggunakan pinset. Lihat shock yang terjadi pada katak ,
katak tak bereaksi kalau shock belum hilang. Katak akan bereaksi kalau shock sudah
hilang.
b. Terkadang kakinya tetap diangkat, setelah menarik kakiny. Jadi kita jepit kaki lainnya,
dan katak akan menurunkan kakinya kembali ( penghambatan reflektorik )
c. jepit lagi kaki pertama dengan lebih kuat, kemudian katak akan menarik kedua
kakinya, bahkan kedua kaki depannya ( iridiasi reflek )
d. akan ditemukan waktu yang diperlukan sejak saat dijepit sampai saat menarik kakinya
( waktu reflek ).

Rangsang listrik
a. Rangsang kaki belakang dengan rangsangan faradis ( pakai induktorium/stimulator )
diawali dengan yang lemah kemudian ditambah kekuatannya. Jarak antara kumparan
primer dan sekunder induktorium/voltase stimulator saat terjadi reflek pada kaki yang
dirangsang dicatat.
b. rangsangan ditambah lagi kekuatannya dicatat bila kaki sebelah lainnya ekstensi (
crossed extention reflek )
c. Dicatat juga bila kaki depan bereaksi.
d. Bedakan reflek dengan kontraksi biasa akibat rangsangan listrik.

Rangsangan kimia
a. menggunakan larutan asam cuka 1% atau H2SO4 0,2% dan di taruh dalam gelas piala,
salah 1 kaki katak di celupkan pada larutan tersebut. Sesaat kemudian, kakibkatak
tersebut ditarik keluar oleh katak ( reflex pelindung/withdrawal reflex ).
b. Terkadang kaki katak yang lainnya berusaha menghapus bekas asam ( reflek
penghapus ). Kaki katak dibersihkan dnegan air setelah dicelupkan pada asam.
c. kulit perut/dada katak dibasahkan dnegan asam yang tersedia. Kita akan melihat aoa
yang akan di lakukan katak yang tersiram asam.

Anda mungkin juga menyukai