Anda di halaman 1dari 39

PENDEKATAN

DIAGNOSIS ANEMIA
M. Farid Wajdi
SMF Penyakit Dalam
RSUP Mataram
Kelainan eritrosit
Eritrosit kurang disebut Anemia

Eritrosit berlebih disebut Polisitemia
Pendahuluan
Anemia merupakan masalah medik yang
paling sering dijumpai di klinik di dunia
Terutama di negara berkembang
Menyebabkan debilitas kronis, penurunan
kecerdasan
DEFINISI
Anemia secara fungsional
- penurunan jumlah massa eritrosit (red
cell mass)
- shg tidak dapat memenuhi fungsinya
untuk membawa oksigen ke perifer
Secara praktis
- penurunan kadar Hb dan HCt
Anemia BUKAN suatu kesatuan penyakit
tersendiri (disease entity)

Dicari penyakit yang mendasarinya
KRITERIA ANEMIA
Kelompok Kriteria anemia
Laki2 dewasa
Wanita dewasa tdk hamil
Wanita dewasa hamil
< 13 g/dl, HCT 40 %
< 12 g/dl, HCT 38 %
< 11 g/dl, HCT 36%
Kriteria anemia menurut WHO (2001)
Untuk negara berkembang, perlu di work
up lebih lanjut bila Hb < 10 g/dl, HCT
32%
Di India 10-11 g/dl
Klasifikasi anemia
Banyak klasifikasi yang dipakai dalam anemia
Klasifikasi patofisiologi yaitu anemia timbul ok,
kehilangan darah yang meningkat, produksi
yang berkurang dan destruksi eritrosit yang
meningkat
Klasifikasi morfologis
1. mikrositer
2. normositer
3. makrositer
Belum ada yang memuaskan
Penyebab anemia
KEHILANGAN YG BERLEBIHAN
1. Perdarahan
Disini sel darah keluar dari tubuh dalam
jumlah yang banyak
2. Anemia hemolitik
Disini eritrosit dipecah dalam tubuh dalam
jumlah yang berlebihan. Sebabnya macam-
macam yg tersering akibut proses imunologis
PRODUKSI YG BERKURANG
1. Kekurangan bahan baku, mis Fe, B12, asam folat
2. Pabrik darah (Sutul) yg kurang aktif, mis pada anemi
aplastik, leukemia dan lain-lain
Pembagian menurut morfologi atau laboratorium
- Normositer mis, anemia perdarahan,
penyakit kronis
- Mikrositer mis, anemia def. Fe, thalesemia, penyakit
kronis, keracunan timbal
- Makrositer mis, def asam folat, B12
MEAN CORPUSCULAR VOLUME
(MCV)
Avarage volume of single rbc
- microcytic
- normocytic
- macrocytic
MEAN CORPUSCULAR HEMOGLOBIN
CONCENTRATION (MCHC)
Avarage of hemoglobin concentration in rbc
Hipo/normo/hiperchromic
Gejala dan tanda anemia
a. lemah, lelah
b. letih, lesu, konsentrasi kurang
c. gejala lain yng mendasari anemia
Pemeriksaan fisik
- pucat, pada sclera, pada lidah, hilangnya
garis kemerahan di kuku
- tanda lain yang mendasari/menyebabkan
anemia
Laboratorium
- penurunan Hb, Hct
- kelainan Lab lain yg mendasari anemia
Anemia
Hapusan darah tepi dan indeks
Eritrosit (MCV, MCH, MCHC
Anemia hipokromik
mikrositer
Anemia normokromik
normositer
Anemia
makrositer
Lihat gambar 2
Lihat gambar 3 Lihat gambar 4
Gambar 1. Algoritme pendekatan diagnosis anemia
Anemia Hipokromik Mikrositer
Besi serum
Menurun Normal
TIBC
Feritin
TIBC
Feritin N/
Besi sumsum
Tulang negatif
Besi sumsum
Tulang positif
Anemia
Defisiensi besi
Anemia akibat
Penyakit kronik
Feritin normal
Elektroforesis
HB

Ring sideroblas
Dlm sumsum
tulang
Thalasemia beta/alfa

Anemia sidero
blastik
Gambar 2. Algoritme pendekatan diagnosis pasien dengan anemia hipokromik mikrositer
Anemia
Normokromik Normositer
Retikulosit
Meningkat
Tanda hemolisis
positif
Riwayat
perdarahan
akut
Tes comb
Negatif Positif
Riwayat
Keluarga
positif
Enzimopati
Membranopati
Hemoglobiinopati
A Mikroangiopati
Obat/parasit
Anemia pasca
Perdarahan akut
Normal/menurun
Sumsum
tulang
Hipoplastik Displastik
Infiltrasi
Normal
Tumor ganas
Hematologi
Leukemia,
mieloma)
AIHA
Anemia
aplastik
Anemia
Pada
Leukemia
Akut
mieloma
Anemia
mieloptistik
Anemia
Pada GGK
Penyakit
Hati
Kronik
Hipotiroidi
Peny. kronik
Faal hati
Faal ginjal
Faal tiroid
Penyakit kronik
Limfoma
kanker
Gambar. 3 Algoritma diagnosis anemia normokromik normositer
Anemia makrositer
Retikulosit
Meningkat
Riwayat
Perdarahan
akut
Anemia pasca
Perdarahan
akut
Anemia defisiensi B12/
asam folat dalam
terapi
Normal/
menurun
Sumsusm tulang
Megaloblastik

B12 serum
rendah
Asam folat
rendah
Non
megaloblastik
Faaal toroid

Faal hati

Diplastik

Anemia
pada
hipotiroidisme
Sindrom
mielodisplastik
Anemia
pada
hipotiroidisme
Anemia
defisiensi b12
Anemia defisiensi
asam folat
Gambar.4 Algoritme pendekatan diagnostik anemia makrositer
Anemia kekurangan besi (Fe)
Definisi
anemia yg ditimbulkan ok jumlah zat besi yg
ada dalam tubuh tak mencukupi guna
pembentukan hemoglobin

Etiologi
1. intake yg kurang mis, kurang gizi,
malabsorbsi, kehamilan, pertumbuhan
2. ekskresi yg berlebihan mis perdarahan kronis,
tumor usus, hipermenorhoe,haemorhoid dll
Gejala anemia defisiensi Fe
Akibat anemianya
Akibat kekurangan Fe
- stomatitis angularis, koilonychia, atropi
papil lidah, gastritis, ozaena
Penyakit yg mendasarinya mis, haemorhoid,
hipermenohoe, kehamilan

Penyebab Anemia Defisiensi Besi
Inadequate ingestion/increased
requirements
Infants and children
Pregnancy

Decreased absorption or utilization
Partial gastrectomy
Malabsorption syndromes
1. Gastrointestinal
Peptic ulcer disease
Hemoroid
Drugs
Infection/inflammantation/malignancy
Telangiectasia
Diaphargmatic hiatal hernia
Long-distance runners anemia

2. Respiratory
Infection/inflammation/malignancy
Pulmonary hemosiderosis

3. Genitourinary
Menstruation
Infection/inflammation/malignancy

4. Phlebotomy
Plycytemia
Blood donor
Diagnostic phlebotomy

Blood loss
5. Trauma/surgery
Pemeriksan lab dan penunjang
Pemeriksaan hapusan darah tepi
hipokrkom mikrositer, kadang target cell
Pemeriksaan sumsum tulang
pengecatan Fe negatif ( Dx pasti)
Kimia darah
- kadar serum Fe menurun < 60%
- TIBC meningkat
- saturasi Fe menurun < 16%
- Serum ferritin menurun < 12%
Penatalaksanaan
Pemberian preparat Fe
Sebaiknya pemberian per oral untuk mencegah
terjadinya hemosiderosis
Kekurang Fe dapat dihitung
Fe = (Hb N Hb Px) x 3 x BB
Pemberian Fe sebaiknya diteruskan sampai 3-4
bulan untuk mengisi cadangan besi dalam tubuh
Pengobatan penyakit dasarnya
Anemia Aplastik
Definisi
anemia yg timbul akibat kegagalan sumsung tulang
dalam membentuk sel-sel darah hingga terjadi peurunan
produksi eritrosit, lekosit dan trombosit

ETIOLOGI
a. primer atau idiopatik
b. sekunder ok bahan toksik yg menekan
Sutul
c. Bersama penyakit lain mis sindroma fanconi
pada anak
Patogenesa
Stem cell defect : adanya kelainan pada
sel induk pluripotent

Enviroment defect : lingkungan sumsung
tulang yang tidak mendukung

Imunologic proses
Manifestasi klinis
Keluhan dan tanda diakibatkan ok penurunan
dari eritrosit, lekosit dan trombosit
Keluhan Anemia : lelah, letih, lesu, pucat dan
takikardi
Keluhan Lekopeni : panas ok mudah terjadi
infeksi
Keluhan trombositopeni : perdarahan


Pemeriksaan penunjang
Hapusan darah tepi
eritrosit, lekosit dan trombosit menurun,
morfologi masih normal, jumlah retikulosit
menurun dan tidak didapatkan sel muda

Pemeriksaan sumsung tulang
gambaran yg hipoplastik
Penatalaksanaan
Suportif
- tranfusi eritosit bila Hb sangat rendah
- tranfusi lekosit dan pemberian antibiotika
bila terdapat panas
- tranfusi trombosit bila trombosit kurang
dari 20.000 atau terdapat perdarahan
Pengobatan peneyebab
- Penghentian bahan toksik yg diduga dapat
menyebabkan anemia aplastik, mis klorampenikol
- Pemberian obat imunosupressan
- Pemberian colony stimulating factors (CSF)
- Transplantasi sumsung tulang
Anemia Hemolitik
Definisi
suatu keadaan dimana pemecahan
eritrosit yg berlebihan sehingga
menimbulkan anemia, ikterus, urobilinuria,
hiperbilirubinuria,retikuloditosis, sel sel
muda erytrosit didarah tepi dan
hepatomegali
Etiologi
Kelainan didalam sel eritrosit
(intercorpuscular)
Kelainan diluar eritrosit
(extracorpuscular)
Kelainan intercorpusculair :
Herediter
- spherositosis herediter
- thalasemia
- anemia sel sabit (sickle sel anemia)
- Hemoglobinopathi yang lain
Acquired
- parocysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH)
Kelainan extracorpuscular
Imune hemolitic anemi
- autoimun hemolitik anemia (AIHA), sering terjadi
- anemia hemolitic pada SLE
- hodgkins disease
Anemia hemolitik karena agen infeksius
- malaria, sepsis bakteri, virus
Anemia hemolitik karena bahan kima dan obat obatan
- drug induced hemolitik anemia
Gambaran klinis
Keluhan timbul akibat pemecahan eritrosit
yang berlebihan (anemia)
Badan lemah, pusing, lelah, mata berkunang2
Ikterus
Hepatosplenomegali

Laboratorium
Lekosit dan trombosit normal
Retikulositosis
Anisositosis, poikilositosis terlihat sel muda
eritosit (normoblas)
urobilirubinemia
Diagnosa
Curiga bila ada anemia,ikterus dan
hepatosplenomegali
Hasil labaoratorium Hb, eritrosit dan
hematokrit menurun
Pada hapusan darah tepi ditemukan
normoblas dan sel eritrosit yg patologis
Tes khusus
Fragilitas osmotik
- meningkat pada spherositosis heriditer,
AIHA
- menurun pada thalesemia
Hams tes atau sucrose water test untuk
diagnosis Paroxysmal Noctural Hemoglobinuria
(PNH)
Test G6PD untuk diagnosis defisiensi enzim
G6PD
Test dari Coomb untuk diagnosis AIHA
Dan test khusus lainnya
Pengobatan
Penting, penegakan diagnosa terlebih dahulu
Transfusi jangan tergesa gesa diberikan karena
akan menganggu hasil pemeriksaan dan akan
memperberat hemolisisnya bila penyebabnya
proses imunologis
Hentikan bahan yg dicurigai, obati infeksi yg
terjadi
Imunosupressan/kortikosteroid pada penyebab
yg imunologis
Hindari oksidan pada G6PD
Splenektomi bila gagal dengan obat

Anda mungkin juga menyukai