Anda di halaman 1dari 11

Alfiyan NRP 2205 100 170

File System 1
File System
File System adalah metode untuk menyimpan dan mengatur file-file dan data yang
tersimpan di dalamnya untuk membuatnya mudah ditemukan dan diakses. File System
dapat menggunakan media penyimpan data seperti HardDisk atau CD Rom. File System
juga dapat melibatkan perawatan lokasi fisik file, juga memberikan akseske data pada file
server dengan berlaku sebagai klien untuk protokol jaringan (mis. NFS atau SM B klien), atau
dapat juga berlaku sebagai file system virtual dan hanya ada sebagai metode aksesuntuk
data virtual.
Lebih umum lagi, file system merupakan database khususuntuk penyimpanan,
pengelolaan, manipulasi dan pengambilan data.
1. Aspek-aspek file system
Kebanyakan file System menggunakan media penyimpan mendasar yang menawarkan
akseske suatu array dengan blok ukuran tertentu yang dinamakan sector, umumnya
dengan ukuran pangkat 2 (512 bytesatau 1,2, atau 4 KiB). Software File System bertugas
menata sektor-sektor tersebut menjadi file dan direktori, serta mengatur sektor mana milik
file mana dan sektor mana yang belum terpakai. Kebanyakan file system mengalamatkan
data dalam unit dengan ukuran tertentu yang disebut cluster atau blok yang mengandung
sejumlah disk sector (biasanya antara 1-64). Cluster atau blok ini adalah space disk terkecil
yang dapat dialokasikan untuk menyimpan file.
Bagimanapun, file system bisa jadi tidak perlu menggunakan media penyimpan sama
sekali. File System dapat dipakai untuk menata dan mewakili akseske setiap data, apakah
data itu disimpan atau dibuat secara dinamis.
1.1 N ama File
Tidak peduli apakah file System memiliki media penyimpan atau tidak, file system umumnya
memiliki direktori yang menyesuaikan antara nama file dan file, biasanya dengan
menghubungkan nama file dan suatu index dalam file.
1.2 M etadata
Informasi lain yang disimpan biasanya berhubungan dengan tiap file yang ada dalam file
system. Panjang data yang dikandung dalam sebuah file dapat disimpan sebagai nomor
blok yang disediakan untuk file atau sebagai hitungan byte. Waktu di mana file terakhir kali
dimodifikasi dapat disimpan sebagai timestamp dari file. Beberapa file system juga
menyimpan waktu pembuatan file, waktu terakhir kali diakses, dan waktu di mana meta
data dari file diubah. Informasi lain termasuk juga tipe media file (blok, karakter, soket,
subdirektori), User-ID pemilik dan Group-ID, serta setting accesspermission-nya (read only,
executeble, dll).
Atribut sebarang dapat dilekatkan pada file system tingkat lanjut, seperti XFS, ext2/ext3,
beberapa versi UFS dan HFS+ menggunakan atribut file diperluas. Fitur ini diterapkan pada
kernel Linux, FreeBSD dan M acO S X, serta membolehkan metadata untuk dihubungkan
dengan file pada level file system. Misalnya info tentang pembuat dokumen, pengkodean
karakter dari dokumen plain-text, atau checksum.
Alfiyan NRP 2205 100 170

File System 2
1.3 File system hirarkis
File System hirarkismerupakan minat riset awal dari DennisRitchie. Implementasi
sebelumnya terbataspada beberapa level, terutama IBM , bahkan pada database awal
mereka seperti IM S. Setelah suksesnya Unix, Ritchie memperluaskonsep file system ini ke
dalam setiap objek dalam pengembangan Sistem O perasi berikutnya yang
dikembangkannya, seperti Plan 9 dan Inferno.
1.4 Fasilitas
File System tradisional menawarkan fasilitasuntuk membuat, memindah dan menghapus
file dan direktrori. File System tradisional masih kekurangan fasilitasuntuk membuat link
tambahan ke direktrori, merubah link parent, dan membuat link bidireksional ke file.
File system tradisional juga menawarkan fasilitasuntuk memotong, menambah catatan,
membuat, memindah, menghapusdan modifikasi file di tempat. Mereka tidak menawarkan
fasilitasuntuk menambah di awal atau untuk meghapusdari bagian awal file, membiarkan
penyisipan tunggal sembarang ke file atau penghapusan dari file. O perasi yang disediakan
sangat asimetrisdan kekurangan manfaat dalam konteksyang tidak diharapkan. M isalnya,
pipe interprosesdalam Unix harusdilakukan di luar file system karena konspe pipe tidak
menawarkan pemotongan dari awal file.
1.5 Keamanan akses
Aksesaman ke dalam operasi file system dasar dapat didasarkan pada skema Access
Control List atau Capability. Hasil riset menunjukkan bahwa ACL sulit mengamankan secara
patut. File System komersial masih menggunakan AccessControl List.
Alfiyan NRP 2205 100 170

File System 3
2. Tipe-tipe File System
Tipe-tipe File System dapat diklasifikaskan ke dalam disk file system, file system jaringan dan
file system untuk tujuan khusus.
2.1 File system D isk
Sebuah file system disk adalah file system yang didesain untuk menyimpan data pada
sebuah media penyimpan data, umumnya disk drive baik yang langsung atau tidak
langsung terhubung ke komputer. Contoh File System Disk misalnya FAT ( FAT 12, FAT 16,
FAT 320), NTFS, HFS, HFS+, ext2, ext3, ISO 9660, O DS-5 dan UDF. Beberapa File System
Disk ada yang termasuk file system journaling atau file system versioning.
2.2 File System Flash
Sebuah file system Flash adalah file system yang didesain untuk menyimpan data pada
media flash memory. Hal ini menjadi lazim ketika jumlah perangkat mobile semakin banyak
dan kapasitasmemory flash yang semakin besar.
Block device layer dapat mensimulasikan sebuah disk drive agar file system disk dapat
digunakan pada flash memory, tapi hal ini kurang optimal untuk beberapa alasan
M enghapusblok. Blok Flash memory harusdihapussebelum dapat ditulis. Waktu
yang dibutuhkan untuk menghapussebuah blok bisa jadi signifikan, dan hal ini
juga bermanfaat untuk menghapusblok yang tidak dipakai saat media dalam
keadaan idle.
Random Access. file system Disk ditingkatkan untuk mencegah pencarian disk, Flash
memory tidak membebankan prosespencarian sama sekali
Level pemakaian: media memori flash cenderung mudah rusak ketika satu blok
tunggal di-overwrite secara berulang; file system flash didesian untuk me-write
secara merata
2.3 File System D atabase
Konsep baru untuk manajemen file adalah konsep file system berbasisdatabase. Sebagai
perbaikan bagi M anajemen terstruktur hirarkis, file diidentifikasi oleh karakteristiknya, seperti
tipe file, topik, pembuat atau metadata yang sama.
2.4 File System Transaksional
Setiap operasi disk dapat melibatkan perubahan ke sejumlah file dan struktur disk yang
berbeda. Dalam banyak kasus, perubahan ini berhubungan. Hali in iberarti bahwa operasi
ini dieksekusi pada waktu yang sama. Ambil contoh ketika sebuah Bank mengirimkan uang
ke Bank lain secara elektronik. Komputer Bank akan mengirim perintah transfer ke Bank
lain dan meng-update record-nya untuk menunjukkan bahwa telah terjadi transaksi. Jika
untuk beberapa alasan terjadi crash antar komputer sebelum komputer berhasil
mengupdate record-nya sendiri, maka tidak akan ada tidak akan ada record transfer tapi
Bank akan kehilangan uangnya.
Pemrosesan transaksi memperkenalkan jaminan bahwa pada tiap point ketika transaksi
berlangsung, sebuah transaksi dapat disudahi secara tuntasatau diulang sepenuhnya. Hal
Alfiyan NRP 2205 100 170

File System 4
ini berarti jika terjadi crash atau kegagalan power, setelah recovery, kondisi yang disimpan
akan tetap.
File System journaling adalah salah satu teknik yang digunakan untuk mengenalkan
konsistensi level-transaksi ke dalam struktur file system.
2.5 File System Jaringan
File System Network adalah file system yang bertindak sebagai klien untuk protokol akses
file jarak jauh, memberikan akseske file pada sebuah server. Contoh dari File system
network ini adalah klien protokol NFS, AFS, SM B, dan klien FTP dan WebDAV
2.6 File System untuk Tujuan khusus
File System untuk tujuan khususadalah file system yang tidak termasuk disk file system atau
file system Jaringan. Termasuk dalam kategori ini adalah sistem di mana file ditata secara
dinamisoleh software, ditujukan untuk tujuan tertentu seperti untuk komunikasi antar
proseskomputer atau space file sementara.
File system untuk tujuan khusussangat banyak dipakai oleh O S yang berpusat pada file
seperti UNIX. Contoh file system ini adalah file system procfs(/proc) yang dipakai oleh
beberapa varian Unix, yang memberikan akseske informasi mengenai prosesdan fitur-fitur
dari O S
2.7 File System Journaling
File system journaling adalah file system yang mencatat perubahan ke dalam jurnal
(biasanya berupa log sirkuolar dalam area tertentu) sebelum melakukan perubahan ke file
system. File system seperti ini memiliki kemungkinan yang lebih kecil mengalami kerusakan
saat terjadi power failure atau system crash.
M eng-update file system untuk menunjukkan perubahan ke file dan direktori biasanya
membutuhkan banyak operasi write yang terpisah. Sebagai contoh, operasi delete dalam
file system Sistem Unix melibatkan dua proses:
1. menghilangkan entri direktori
2. menandai inode dan space file sebagai space yang kosong
Jika terjadi crash antara proses1 dan 2, akan akan inode yang rusak. Di sisi lain, jika hanya
proses2 yang dijalankan pertama kali sebelum crash maka file yang belum dihapusakan
ditandai sebagai kosong dan mungkin akan ditumpuk dengan file lain.
Dalam file system non-journaling, mencari dan memperbaiki kerusakan ini akam
membutuhkan penelusuran menyeluruh pada struktur datanya. Hal ini akan memakan
waktu lama jika file system tersebut besar dan jika bandwidth I/O kecil.
File system journaling menjaga jurnal perubahan yang akan dibuat, setiap waktu. Ketika
terjadi crash, pemulihan dapat dilakukan dengan simple dengan mengulang perubahan
dari jurnal ini hingga file system kembali konsisten.

Alfiyan NRP 2205 100 170

File System 5
3. Beberapa File system yang pernah dikembangkan
Berikut ini adalah beberapa file system yang terkenal yang pernah dikembangkan. File
system-file system berikut terutama dikembangkan untuk Sistem O perasi Windowsdan
Unix atau Linux. Namun, ada juga file system yang dapat berjalan baik di Linux maupun di
Windows.
3.1 FAT
FAT merupakan File System yang digunakan dalam Sistem O perasi Windows.
Nama FAT berasal dari penggunaan tabel yang memusatkan informasi tentang area mana
milik file yang kosong atau mungkin tidak dipakai, dan di mana setiap file yang disimpan
dalam disk. Untuk membatasi ukuran tabel, space disk dialokasikan ke file dalam grup-grup
sektor hardware yang bersebelahan, disebut cluster.
Ketika disk drive berkembang, jumlah maksimum cluster pun meningkat dan begitu juga
jumlah bit yang mengidentifikasikan bahwa cluster telah berkembang. Versi
pengembangan dari format file system FAT dinamai sesuai dengan jumlah bit tabel
elemennya, yaitu: FAT12, FAT16 dan FAT32.
3.2 N TFS
NTFS merupakan file system standar untuk WindowsNT termasuk windows200, XP, Server
2003, WindowsServer 2008 dan WondowsVista. NTFS menggantikan file system FAT
sebagai file system yang dipakai untuk Sistem O perasi Windows.
Versi rilisNTFS ada beberapa, sebagai berikut:
v1.0 with NT 3.1, dirilispertengahan-1993
v1.1 with NT 3.5 dirilis1994
v1.2 (pertengahan -1995) and NT 4 (pertengahan -1996)
v3.0 dari Windows2000
v3.1 dari WindowsXP (2001), WindowsServer 2003 (2003), WindowsVista
(pertengahan -2005) dan WindowsServer 2008
Dalam NTFS, semua file data nama file, tangal pembuatan, ijin aksesdan isi disimpan
dalam metadata dalam M aster File Table (M FT). NTFS mengijinkan setiap urutan 16-bit nilai
utuk encoding nama (nama file, nama stream, nama index, dll)
M aster File table mengandung metadata tentang setiap file, direktori dan metafile dalam
suatu volume dengan partisi NTFS. M etadata itu termasuk nama filem lokasim ukuran dan
ijinnya. Strukturnya mendukung algoritma yang memperkecil disk fragmentation.
3.3 ext2
Ext2 atau second extended file system adalah file system untuk kernel Linux. M eskipun
bukan termasuk file system journaling, tapi penerusnya yaitu ext3 menyediakan fitur
journaling dan hampir sepenuhnya kompatibel dengan ext2.
Alfiyan NRP 2205 100 170

File System 6
File system pertama yang dipakai dalam Sistem O perasi Linux adalah M inix FS yang hampir
bebassepenuhnya dari bug, namun menggunakan offset 16-bit dan ukuran maksimum
hanya 64 M B. Nama file juga terbatashanya 14 karakter. Untuk mengatasi hal ini, dibuatlah
file system baru yang dimulai dengan penambahan layer file system virtual pada kernel
Linux.
File system ext dirilispada April 1992 sebagai file system pertama yang menggunakan VFS
API dan dimasukkan dalam Linux 0.96c. File system ext menyelesaikan dua masalah utama
dalam M inix FS ( ukuran partisi max dan panjang nama file), dan membolehkan partisi
hingga 2GB dan nama file hingga 255 karakter. Namun masih ada masalah: belum ada
dukungan untuk aksesterpisah, modifikasi inode dan timestamp modifikasi data.
Ext2 didesain dengan tujuan bahwa file system ini akan dapat dikembangakan lagi,
dengan sisa space yang masih banyak pada struktur datanya untuk dipakai dalam versi
mendatang. Fitur seperti PO SIX ACL dan atribut diperluasdiimplementasikan pertama kali
pada ext2 karena mudah diperluasdan internalnya sangat dimengerti.
Dalam Kernel Linux hingga 2.6, batasan dalam driver blok berarti bahwa file system ext2
memiliki ukuran file maksimum 2 TiB. Kernel Linux yang lebi baru membolehkan ukuran file
yang lebih besar, namun sistem 32-bit hanya membatasi hingga ukuran file 2 TiB. Ext2
masih direkomendasikan sebagai file system journaling pada Flash Drive USB bootable dan
media solid-state lainnya. Ext2 melakukan operasi write yang lebih sedikit dibading ext3
karena ext2 tidak perlu melakukan write ke journal. Faktor utama yang mempengaruhi usia
flash Drive adalah siklushapus, dan juga sikluswrite, hal inilah yang menyebabkan
pemakaian ext2 membuat usia media flash drive lebih panjang.
Space dalam ext2 dibagi dalam blok-blok dan ditata dalam grup-grup blok, sama dnegan
grup silinder dalam File System Unix. Hal ini dilakukan untuk mengurangi fragmentasi
external dan mengurangi pencarian disk saat me-read data yang besar.
Tiap grup blok berisi superblok, bitmap grup blok, bitmap inode diikuti oleh data blok
aktual.
Superblok mengandung informasi penting yang krusial untuk prosesbooting Sistem
O perasi, namun copy back up juga dibuat pada setiap grup blok dari tiap blok dalam fiel
system. Hanya copy pertama yang ada pada blok pertama file system yang dipakai dalam
prosesbooting.
Deskriptor blok menyimpan nilai bitmap blok, bitmap inode dan table inode awal untuk
tiap grup blok yang nantinya semuanya akan disimpan dalam tabel grup deskriptor.






Alfiyan NRP 2205 100 170

File System 7
Contoh struktur inode ext2:

Kapasitas teoritis maksimum dalam Lin uxx
[2 ]

Ukuran blok: 1 KiB 2 KiB 4 KiB 8 KiB
Ukuran file max: 16 GiB 256 GiB 2 TiB 64 TiB
Kapasitas max: 2 TiB 8 TiB 16 TiB 32 TiB
Alasan untuk pembatasan file system ext2 adalah format file data dan kernel O S. Biasanya
faktor-faktor ini ditentukan ketika file system itu dibuat. File system bergantung pada ukuran
blok dan rasio jumlah blok dan inode. Ukuran blok 8 KiB hanya mungkin dalam arsitektur
alpha.
Juga ada program userspace yang tidak dapat menangani file dengan ukuran yang lebih
besar dari 2 GB
Batasan direktori sub level sekitar 32768. Jika jumlah file dalam direktori melebihi 10000
hingga 15000 file, user biasanya akan diperingatkan bahwa operasi tersebut akan
bertahan dalam waktu lama. Batasteoritisjumlah file dalam suatu direktori adalah 1.3 x
10
20
meskipun hal ini tidak relevan untuk situasi praktis
3.4 ext3
Ext3 atau third extended file system adalah file system journaling yang umum digunakan
dalam Sistem O perasi Linux. Ext3 merupakan pengembangan versi journaling dari file
system ext2 yang hampir kompatibel secara keseluruhan dengan ext2. Adanya fitur
journaling inilah yang membuatnya lebih dibanding ext2 yang membuatnya lebih reliable
dan menghilagkan keperluan untuk mengecek file system setelah shutdown yang tidak
semestinya.
Alfiyan NRP 2205 100 170

File System 8
M eskipun kecepatannya tidak lebih baik daripada file system Linux lainnya seperti JFS,
ReiserFS dan XFS, tapi ext3 memiliki manfaat yang signifikan yaitu membolehkan upgrade
di tempat dari file system ext2 tanpa harusmem-back up dan me-restore data yang berarti
mengurangi konsumsi daya CPU. Ext3 juga diangap lebih aman dibanding file system
Linux lainnya karena kederhanaannya dan juga uji cobanya yang luas.
File system ext3 menambahkan fitur-fitur ini dibanding pendahulunya:
- File system journaling
- Penambahan file system secara online
- Indekshtree untuk direktori yang lebih luas
Tanpa ini, file system ext3 akan sama saja dengan ext2.
Ada 3 level journaling yang tersedia dalam implementasi ext3 pada Sistem Linux:
Journ al (resiko terendah)
M etadata dan isi file disimpan dalam jurnal sebelum dikerjakan ke file system utama.
O rdered (resiko menen gah)
Hanya metadata yang disimpan dalam jurnal, isi file tidak disimpan tapi dijamin bahwa
bahwa isi file disimpan ke disk sebelum metadata yang bersesuaian ditandai untuk di-
commit dalam jurnal.
W riteback (resiko terting gi)
Hanya metadata yang disimpan dalam jurnal, isi file tidak. Isi file mungkin di-write
sebelum atau sesudah jurnal di-update. Akibatnya, file dimodifikasi tepat sebelum crash
dapat terjadi.

Ukuran
BLok
Ukuran file M ax
Ukuran file system
M ax
1KiB 16GiB <2TiB
2KiB 256GiB <4TiB
4KiB 2TiB <8TiB
8KiB 2TiB <16TiB

Alfiyan NRP 2205 100 170

File System 9
4. File system and Sistem O perasi
Hampir semua O S juga menyediakan file system, karena file system adalah bagian integral
dari semua O S. Tugasnyata dari O S microcomputer generasi awal hanyalah berupa
manajemen file. Beberapa O S masa kini memiliki komponen terpisah untuk menangani file
system yang dulunya disebut Disk O perating System (DO S) ini. Dalam beberapa
mikrokomputer, DO S diload secara terpisah dari bagian O S yang lain.
Karena itulah, diperlukan interface antara user dan file system yang disediakan oleh
software dalam Sistem O perasi. Interface ini dapat berupa textual seprti Unix Shell atau
grafisseperti file browser. Jika berupa grafis, seringkali digunakan metafora seperti folder, isi
dokumen, file dan direktori folder.
4.1 File system flat
Dalam sebuah file system flat, tidak ada subdirektori semua file disimpan pada level media
yang sama ( root) , misal hard disk, floppy disk, dll. Sistem ini menjadi tidak efisien ketika
jumlah file bertambah banyak, dan karenanya sulit bagi user untuk mengorganisir data ke
dalam grup-grup.
4.2 File system dalam platform Sistem O perasi Unix-like
Sistem O perasi Unix-like membuat file system virtual, yang membuat semua file pada semua
media tampak berada pada susatu hirarki tunggal. Hal ini berarti, dalam sistem tersebut,
ada satu direktori /root, dan setiap file yang ada pada sistem diletakkan di bawah direktori
tersebut.. Lebih jauh lagi, direktori /root tidak harusberada dalam suatu media fisik. Dirsktori
tersebut bisa jadi tidak ada di Hard Drive bahkan mungkin tidak berada di komputer Anda.
O S Unix-Like dapat menggunakan sumber daya dari jaringan sebagai direktori /root-nya.
Sistem Unix-like memberikan nama kepada tiap media, tapi hal ini bukanlah cara
bagaimana file dalam media tersebut diakses. Untuk mendapatkan akseske file di media
lain, Anda pertama kali harusmemberitahu O S di direktori mana file tersebut akan tampil.
Prosesini disebut dengan mounting sebuah file system. Sebagai contoh, untuk mengakses
file pada CD-RO M , user harusmemberitahu O S ambil file system dari CD-RO M ini dan
tampilkan pada direktori ini dan ini. Direktori yang diberikan ke O S disebut sebagai mount-
point, yang bisa berupa, misalnya /media. Direktori /media ada pada kebanyakan Sistem
Unix dan ditujukan khususuntuk dipakai sebagai mount point untuk media removable
seperti CD, DVD, dan floppy disk. Umumnya, hanya administrator atau pengguna root
dapat melakukan aksi mounting file system ini.
O S Unix-like seringkali sudah memiliki software dan toolsyang menangani proses
mounting dan menyediakan fungsi baru. Strategi ini disebut dengan auto-mounting,
seperti yang tercermin dalam tujuannya.
1. Dalam banyak situasi, file system selain root diharuskan tersedia segera setelah O S
telah boot. Karena itu, semua Sistem Unix-like menyediakan fasilitasuntuk me-mount
file system pada saat booting. Administrator menyebut file system ini
2. Dalam beberapa situasi, tidak perlu me-mount beberapa file system pada saat boot,
meskipun mungkin dibutuhkan setelahnya. Ada
3. M edia removable telah menjadi hal yang umm dengan platform mikrokomputer.
Removable media ini mengijinkan program dan data untuk ditransfer antar mesin
Alfiyan NRP 2205 100 170

File System 10
tanpa koneksi fisik. M isalnya USB flash drive, CD-RM , dan DVD. Hal ini menyebabkan
dikembangkannya perangkat untuk mendeteksi keberadaan suatu medium dan
ketersediaan mount-point serta me-mount media tersebut tanpa intervensi dari user.
4. Sistem Unix-like yang lebih maju juga telah mengenalkan konsep yang disebut
supermounting. Contohnya, sebuah floppy disk yang telah di-supermount dapat
dicopot secara fisik dari sistem. Dalam keadaan normal, disk harussudah di-
sinkronkan dan kemudian di-unmount sebelum dicopot. Sinkronisasi yang
diperlukan sudah terjadi, disk yang berbeda dapat disisipkan ke dalam drive. Sistem
secara otomatismengetahui bahwa disk telah dirubah dan mengupdate isi mount
point untuk mengindikasikan medium baru. Fungsi serupa ditemukan pada mesin
Windowsstandar.
5. Inovasi serupa yang dipilih oleh beberapa pengguna adalah menggunakan autofs,
sistem yang tidak membutuhkan perintah mount manual. Perbedaannya dengan
supermount adalah media di-mount secara transparan ketika permintaan ke file
system dibuat. Cara ini sesuai untuk file system pada server jaringan.
4.2.1 File system dalam platform Linux
Linux mendukung banyak file system yang berbeda, tapi pilihan yang umum untuk sistem
di antaranya adalah keluarga ext* (seperti ext2 dan ext3) , XFS, JFS dan ReiserFS
4.2.2 File system dalam platform M ac O S X
M acO S X menggunakan file system HFS Plusyang merupakan turunan dari M ac O S klasik
yaitu. HFS plusadalah file system yang kaya metadata dan case preserve. Karena M ac O S X
memiliki root milik Unix, aturan Unix juga ditambahkan dalam HFS Plus. Versi terbaru dari
HFS plusmenambahkan journaling untuk mencegah kerusakan pada struktur file system
dan mengenalkan sejumlah optimasi dalam hal algoritma alokasi dalam usaha untuk
memecah file secara otomatistanpa membutuhkan defragmenter luar.
Nama file dapat mencapai 255 karakter. HFS Plusmenggunakan pengkodean Unicode
untuk menyimpan nama file. Dalam M ac O S X, tipe file dapat diambil dari type code yang
disimpan dalam metadata atau nama file.
HFS Plusmemiliki tiga macam link: Hard Link seperti pada Unix, Link simbolisUnix, dan alias.
Aliasdidesain untuk menangani link ke file asli meski file tersebut telah dipindah ataupun
diubah namanya. Aliasini tidak diinterpretasikan dalam file system, tapi pada kode File
M anager pada userland.
M ac O S X juga mendukung penggunaan File System UFS yang merupakan turunan dari
File System Unix BSD.
4.3 File system dalam platform M icrosoft W indow s
M icrosoft Windowsmenggunakan file system FAT dan NTFS
File System FAT (File Allocation Table) yang didukung oleh semua versi M icrosoft Windows
merupakan evolusi file system yang digunakan dalam M S DO S. Selama bertahun-tahun,
banyak fitur telah ditambahkan dalam pengembangannya, yang terinspirasi dari fitur
serupa yang ada pada file system yang dipakai pada Unix.
Alfiyan NRP 2205 100 170

File System 11
Versi lama dari file system FAT (FAT12 dan FAT16) memiliki keterbatasan dalam
memberikan nama file, batasan dalam hal jumlah entri dalam direktori root dalam file
system dan batasan jumlah maksimum partisi. Secara spesifik, FAT12 dan FAT16 membatasi
nama file hanya sampai 8 karakter dan 3 karakter untuk perluasan. VFAT yang merupakan
perluasan dari FAT12 dan FAT16 mulai diperkenalkan pada WindowsNT dan berikutnya
dimasukkan dalam Windows95, yang mengijinkan nama file yang panjang.
NTFS yang diperkenalkan bersama dengan WndowsNT mengijinkan kontrol berbasis
AccessControl List. NTFS juga mendukung Hard link, aliran file jamak, indexing atribut,
pengecekan kuota, kompresi dan menyediakan mount point untuk file system lainnya.
Tidak seperti Sistem O perasi lainnya, Windowsmenerapkan abstraksi berupa drive letter
pada level user untuk membedakan sebuah disk atau partisi dari yang lain. Sebagai contoh,
path C:\Windowsmenunjukkan direktori Windowspada partisi yang ditunjukkan oleh
label huruf C. Drive dalam jaringan juga dapat di-map menjadi drive letter.
4.3.1 Proses pen gambilan data
Sistem O perasi memanggil IFS (Installable File System) manager. IFS kemudian memanggil
FSD (File System Driver) yang sebenarnya untuk membuka file yang diminta dari beberapa
pilihan FSD yang bekerja untuk File System yang berbeda NTFS, VFAT, CDFS (untuk drive
optikal) dan network drive. FSD kemudian mendapatkan info lokasi kluster pertama dari file
pada disk dari FAT, VFAT atau M FT (M aster File Table). M FT inilah yang yang memetakan
semua file pada disk dan merekan jejak di mana file disimpan.

Su mber:
W ikiped ia, h t tp:/ / w ikip edia.org
D isclaimer
M akalah tentang File System ini kami susun sebagai tugasM ata Kuliah Sistem O perasi pada
Semester Gasal 2008-2009 di Jurusan Teknik Elektro ITS Surabaya. Dosen pengampu yang
bertanggung jawab untuk Semester ini adalah Bpk Surya Sumpeno. Semoga M akalah ini
dapat bermanfaat bagi rekan2 sekalian yang ingin belajar tentang file system.

Anda mungkin juga menyukai