Anda di halaman 1dari 7

Modernisasi, Globalisasi dan Pembangunan

Sosial Umat Islam Indonesia






Dosen Pembimbing
Dra. Ikhlasiah Dalimoenthe, M.Si
Sosiologi Pembangunan


Disusun oleh:
Puti Hafsah Sati
(4825137129)





SOSIOLOGI PEMBANGUNAN B
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Sosiologi
Pembangunan ini yang berjudul Modernisasi, Globalisasi dan Pembangunan Sosial Umat Islam
Indonesia. Tugas ini saya susun dengan tujuan memberikan pengetahuan kepada penulis dan
pembaca hubungan modernisasi dan globalisasi terhadap pembangunan social umat Islam,
khususnya di Indonesia.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami atas
penyusunan makalah ini. Kami mohon maaf jika terdapat kekurangan pada makalah ini. Untuk
itu, kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca demi adanya perbaikan dari
kekurangan makalah ini.

Terima kasih.




Jakarta, 24 Mei 2014


Penulis






BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Umat Muslim dunia telah berpaling dari kejayaan masa lalu dalam menjalani dunia modern.
Setelah beberapa abad kehilangan vitalitas, umat Islam mulai bangkit di era modern dengan
populasi yang terus bertamabah. Umat islam di Indonesia di hadapkan ke pada tantangan dalam
menghadapi modernisasi dan globalisasi. Sejarah kontemporer Indonesia, terutama sejak
deklarasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, menandai fase baru pembangunan
nasional Indonesia. Periode ini bisa disebut sebagai periode modern Indonesia bagi masyarakat.
Diwakili oleh beberapa tokoh penting yang berusaha untuk menentukan masa depan Indonesia
menuju konsensus nasional.

Modernisasi dan globalisasi atau lebih spesifik, pendidikan dan urbanisasi, sering dikaitkan
dengan sekularisasi. Beberapa ahli berpendapat bahwa masyarakat modern yang tidak selalu
sekuler, namun mereka memiliki pandangan relijius yang berbeda. Dalam tulisan ini saya
menguji gagasan bahwa modernisasi dan globalisasi terkait dengan pemurnian gaya hidup
religius atau lebih khusus ke pembangunan social umat Islam. Dikarenakan anggapan bahwa
tingkat pendidikan dan ukuran masyarakat terkait dengan penurunan terhadap kepercayaan
masyarakat dan peningkatan jumlah umat Muslim yang taat. Disarankan bahwa modernisasi
nikmat pemurnian, tidak begitu banyak karena orang modern menolak sinkretisme, seperti
karena mereka meninggalkan praktek-praktek magis.Telah tersebar anggapan bahwa modernisasi
dan globalisasi tidak berpihak kepada agama yang rigid karena masyarakat modern cenderung
menolak sinkretisme (perpaduan beberapa praktek kepercayaan).

1.2 Perumusan Masalah
Didalam pembuatan karya tulis ini ada permasalah yang akan ditinjau dan dijadikan bahan
penerangan dalam makalah ini, terdari dari :
1. Apa pengertian modernisasi?
2. Apa pengertian globalisasi?
3. Bagaimana hubungan modernisasi dan globalisasi terhadap pembangunan social muslim
Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Modernisasi

Secara etimologis modernisasi berasal bahasa latin yaitu modo yang berarti akhir-akhir ini, dan
ernus yang berarti periode waktu masa kini, serta mendapatkan tambahan isasi yang
mengandung arti proses. Jadi, modernisasi berarti proses menuju masa kini atau akhir-akhir ini.
Secara sederhana modernisasi berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju ke
masyarakat modern. Sedangkan untuk pengertian yang lebih luas lagi dikemukakan oleh
Soerjono Soekanto dalam bukunya Sosiologi suatu pengantar, Modernisasi merupakan suatu
transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam artian
teknologis serta organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri
negara-negara barat yang stabil.

Modernisasi di suatu wilayah identik dengan berkembangnya teknologi di wilayah tersebut. Oleh
karena itu kemajuan teknologi dijadikan sebagai tolok ukur modern atau tidaknya suatu wilayah.
Tidak ada ciri-ciri khusus yang menunjukan terjadinya modernisasi di suatu wilayah, karena
modernisasi yang terjadi di suatu wilayah berbeda dengan yang terjadi di wilayah lainnya.
Sebagai contoh, program bebas buta huruf di desa yang terbelakang sudah termasuk modernisasi,
berbeda dengan di kota. Bagi kehidupan kota modernisasi ditunjukan adanya kemajuan
teknologi. Dengan demikian, pengertian modernisasi secara luas adalah perubahan nilai-nilai dan
norma-norma yang ada dalam suatu masyarakat diganti dengan nilai-nilai baru yang dapat
menghilangkan nilai-nilai lama atau hanya melengkapi nilai-nilai yang telah ada.



1.2 Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan,
investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas
suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling
berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan
internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering
menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-
batas negara.

1.3 modernisasi dan globalisasi terhadap pembangunan social muslim Indonesia

Kolonialisme Belanda terhadap Indonesia membatasi pertumbuhan di bidang pendidikan dan
pembangunan sosial - ekonomi . Modernisasi terjadi dikarenakan upaya mengorbankan diri elit
Muslim Indonesia . Proses modernisasi telah dilakukan melalui dua pendekatan :
Menyebarkan pemahaman barat kepada mereka yang hanya telah diajarkan pendidikan
agama.
Menyebarkan prinsip-prinsip Islam di antara mereka yang telah dididik di lembaga-
lembaga Belanda , di Indonesia maupun di Belanda . Pekerjaan ini dilakukan oleh Jong
Islamieten Bond.

Revitalisasi Islam di kalangan orang Indonesia selama periode Belanda juga dimaksudkan untuk
memurnikan Islam modern dari pengaruh pra-Islam. Sebelum kedatangan Islam, Indonesia sudah
dipengaruh adat-istiadat (sistem hukum adat tradisional) dan Hindu atau Buddha atau keduanya .
Ini adalah tugas yang berat, karena agama-agama adat dan pra-Islam telah merambah jauh ke
dalam gaya hidup orang Indonesia. Oleh karena itu semacam sinkretisme (pencampuran ajaran
beberapa kepercayaan) telah terjadi di Indonesia.

Sinkretisme dengan praktek Hindu telah membantu pemahaman prinsip demokrasi dalam Islam.
Koeksistensi dengan adat telah membantu untuk menekankan prinsip-prinsip demokrasi Islam
Akibatnya, di Indonesia, pendidikan Islam lah yang telah membantu untuk berkontribusi pada
proses modernisasi di sektor-sektor penting. Sementara itu, Islam telah berhasil dalam
melestarikan hokum-hukum esensial, meskipun dalam banyak hal dipengaruhi oleh agama dan
adat pra-Islam.

2. Kesimpulan

Modernisasi dan globalisasi tidak lantas membuat pembangunan social umat Islam Indonesia
menjadi berubah. Namun, modernisasi dan globalisasi berujung pada penolakkan pratik magis.
Tapi kita tidak dapat menilai bahwa hilangnya kepercayaan kepada hal-hal magis semata-mata
dikarenakan kemajuan ilmu pengetahuan. Karena masyarakat modern menghargai heterogenitas
budaya dan agama telah menjadi pengikat budaya. Masyarakat mungkin saja menolak elemen
tradisional namun praktik ini dianggap merusak kepercayaan Umat Islam yang modern.

Negara-negara berkembang dalam hal ini termasuk Indonesia, berusaha untuk mendirikan negara
yang sejalan dengan teori modernisasi. Di sisi lain, mereka juga berusaha untuk mempertahankan
identitas budaya dan agama mereka. Negara-negara ini mempelajari konsep modernisasi dari
negara-negara industri dan sekuler, seperti Eropa, Amerika Serikat dan Jepang. Proses ini sering
menghasilkan "kepribadian ganda" di kalangan elite dari negara-negara berkembang.










Refrensi
Alvin, Y . SO,Suwarsono. 1994. Perubahan Sosial dan Pembangunan.. Jakarta: LP3ES
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Saleh, Fauzan. 2001. Modern Trends in Islamic Theological Discourse in 20th Century
Indonesia. Jakarta: BRILL

Anda mungkin juga menyukai