Anda di halaman 1dari 3

Nama : Badar Tsani Ramadhan

NIM : 112154041
Hubungan Bahasa dengan Psikologi, n!ro"ologi, #osiologi, Poli!ik, dan gama
Bahasa merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling pertama dikenal
manusia. Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan manusia. Bahasa sebagai suatu ilmu pengetahuan mempunyai kedudukan yang
sangat unik. Dengan fungsinya sebagai alat penyampai pesan, bahasa merupakan media yang
digunakan untuk menjelaskan disiplin-disiplin ilmu pengetahuan yang lain, dan karenanya
bahasa sering disebut sebagai induknya ilmu pengetahuan. Bahasa memiliki banyak kajian
antar disiplin ilmu, terutama ilmu yang erat berkaitan dengan manusia sebagai makhluk sosial.
Hubungan penting pengaruh bahasa diantaranya dengan ilmu psikologi, antropologi, sosiologi,
politik, dan agama.
Psikologi
Bahasa berhubungan erat dengan ilmu psikologi. Psikologi adalah sebuah bidang ilmu
pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia
secara ilmiah. Sedangkan proses komunikasi sejatinya terjadi dalam otak dan mental manusia.
Bahasa yang merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur, bunyi, bentuk kata dan
kalimat, serta arti suatu ujaran mempunyai keterbatasan dalam menjelaskan proses tersebut.
Ilmu bahasa membutuhkan ilmu psikologi, kaitannya dalam menjelaskan proses dan faktor-
faktor penyusunan kalimat dalam otak manusia hingga di utarakan dalam sebuah ujaran yang
bermakna. Sementara itu, dalam ilmu psikologi bahasa merupakan salah satu parameter
penting dalam menganalisa kondisi mental manusia. ontoh hubungan timbal balik ini dapat
kita lihat dalam penggunaan teori-teori psikologis untuk menjelaskan elemen-elemen bahasa
dan hubungannya dengan karakteristik suatu tokoh dalam analisa kritis karya sastra.
Sebaliknya teori-terori linguistik juga dapat digunakan dalam menganalisa proses penanganan
psikolog kepada pasiennya.
!ombinasi dari ilmu bahasa "lingusitk# dan psikologi menghasilkan cabang disiplin ilmu
psikolinguistik. Psikolinguistik mencoba menguraikan proses-proses psikologi yang berlangsung
jika seseorang mengucapkan kalimat-kalimat yang didengarnya pada $aktu berkomunikasi, dan
bagai mana kemampuan berbahasa itu diperoleh manusia. %aka secara teoritis tujuan utama
psikolinguistik adalah mencari satu teori bahasa yang secara linguistik bisa diterima dan secara
psikologi dapat menarangkan hakikat bahasa dan penggunaannya. Bantuan dari ilmu-ilmu lain
sangat diperlukan, seperti neurofisiologi, neuropsikologis, neurolinguistik, bukan berarti kedua
ilmu itu saja yang diterapkan, tetapi juga hasil penelitian dari ilmu-ilmu lainpun dimanfaatkan.
n!ro"ologi
&ntropologi merupakan salah satu cabang ilmu yang secara umum mempelajari tentang
perkembangan manusia dari masa ke masa. &ntropologi lebih memusatkan pada perbandingan
penduduk-penduduk dari suatu masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat
yang tinggal daerah yang sama. &ntropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih
menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Perka$inan antara ilmu linguistik dan antropologi melahirkan disiplin ilmu antropologi
linguistik. &ntropologi linguistik mempelajari bahasa-bahasa berbagai suku bangsa di dunia.
Bahasa memegang peranan penting dalam mempelajari kebudayaan suatu masyarakat.
!arena melalui bahasa, kebudayaan dapat diturunkan dari generasi kegenerasi berikutnya.
&ntropologi linguistik mempelajari sejarah munculnya bahasa, berbagai jenis bahasa termasuk
strukturnya, perubahan bahasa dari masa ke masa, keanekaragaman dan penyebaran bahasa
di permukaan bumi. Dalam mengkaji bahasa, hanya dapat ditelusuri dari manusia yang masih
hidup atau bahasa yang tertulis dalam prasasti. %engenai bahasa manusia yang belum
mengenal tulisan sangatlah sulit. !arena dengan musnahnya manusia itu, musnah pula
gambaran bahasa yang digunakan. Bahasa manusia yang belum mengenal tulisan hanya dapat
ditafsirkan dari gambar yang ditemukan pada artefak, itu pun kalau ada. &ntropologi linguistik
mengumpulkan daftar kata, melukiskan ciri dan tata bahasa berbagai kelompok bangsa.
Dengan mengenal bahasa secara teoritis, maka para antropolog budaya dapat mempelajari
kebudayaan dan perubahannya.
#osiologi
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat yang banyak menitik
beratkan pada interaksi sosial dan perubahan sosial. Bahasa yang merupakan media
komunikasi antar indi'idu dalam masyarakat tentunya tidak dapat dipisahkan dalam kajian
sosiologi. Hubungan antara sosiologi dan bahasa dapat di lihat dalam dua sisi. Dimana dalam
satu sisi, perkembangan bahasa dipengaruhi dari perubahan gejala sosial dalam masyarakat,
sebagai contoh penambahan kosakata-kosakata baru akibat dari penemuan-penemuan serta
perkembangan yang terjadi dalam masyarakat. Sementara itu di sisi lain, bahasa dapat
mempengaruhi perilaku suatu masyarakat, sebagai contoh dalam pe$arisan suatu bahasa
kepada generasi berikutnya, bahasa juga me$ariskan budaya ( budaya yang terkandung di
dalamnya kepada generasi tersebut.
abang ilmu yang mempelajari hubungan sosial dan bahasa adalah sosiolinguistik.
Sosiolinguistik merupakan salah satu cabang disiplin ilmu linguistik umum. Sosiolinguistik
mempelajari tentang hubungan bahasa dengan penutur bahasa sebagai anggota masyarakat.
Sosiolingistik juga la)im didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari ciri dan berbagai 'ariasi
bahasa serta hubungan diantara para pengguna bahasa dengan ciri fungsi 'ariasi bahasa itu di
dalam suatu masyarakat bahasa.
Poli!ik
Politik juga mempunyai hubungan yang kuat dengan bahasa. !aitan politik dan bahasa
adalah kenyataan bah$a politik itu adalah kegiatan berbahasa. Seorang ilmu$an politik
mengatakan dengan sederhana bah$a *Politik adalah pembicaraan, atau lebih tepat lagi
berpolitik adalah berbicara.+ %enurutnya politik tidak hanya pembicaraan, dan sebaliknya tidak
semua pembicaraan adalah politik. &kan tetapi hakekat pengalaman politik adalah kegiatan
berkomunikasi antara orang-orang.
Politik identik dengan kekuasaan, dimana kegiatan berpolitik adalah upaya-upaya untuk
mendapatkan kekuasaan di masyarakat melalui legitimasi baik dalam ranah hukum dan sosial.
Politik adalah kegiatan mempengaruhi orang lain dan menghimpun kekuatan dari orang banyak.
Dalam kegiatan mempengaruhi pemikiran seseorang tersebut sudah barang tentu
menggunakan bahasa sebagai alat utamanya, sebagai contohnya kegiatan-kegiatan berpolitik
sarat dengan pemanfaatan bahasa seperti pidato di depan umum, kampanye, dan musya$arah
politik. Di dalam politik manipulasi bahasa selalu terjadi. !emampuan berbahasa sangat
diperlukan dalam memanipulasi. Setiap manusia senantiasa memanipulasi dirinya dan orang
lain bila ia terdesak oleh kepentingan dan tujuan yang ingin dicapai. ,leh karena itu
memanipulasi itu baik adanya bila ditujukan bagi kepenitngan dan tujuan yang baik pula. !arya
linguis -orman .airclough */anguage and Po$er+ sering menjadi rujukan utama dalam
menjelaskan hubungan bahasa dan kekuasaan.
gama
Hubungan bahasa dan agama terjadi dalam pengguanaan bahasa sebagai media
penyampaian pesan. Bahasa merupakan media utama dalam menyampaikan pesan
keagamaan baik dalam bentuk pidato, diskusi agama, brosur dan sebagainya. 0erdapat
kosakata-kosakata khusus dalam bahasa yang digunakan dalam penyampaian pesan agama.
!osakata-kosakata ini kemudian menjadi register khusus dalam ranah agama.
Selain itu, bahasa mempunyai kedudukan yang spesial dalam agama, yaitu dalam
bentuknya sebagai pesan 0uhan atau *$ahyu+ yang terhimpun dalam satu kitab suci. Hampir
seluruh agama memiliki kitab suci. Dalam tataran ini selain fungsi komunikasi, $ahyu
mempunyai nilai sakral bagi pemeluk agama masing-masing. Substansi kesakralan tersebut
menjadi bentuk pembenaran isi pesan dalam suatu kitab suci bah$a segala isi pesan tersebut
adalah mutlak kebenarannya dari 0uhan. Hal ini kemudian berpotensi menjadi alat pembenaran
tindakan-tindakan menyimpang dengan dasar pelaksanaan $ahyu tuhan tersebut. Padahal
seperti yang kita ketahui bahasa memiliki sisi kelemahan dalam sisi ambiguitas, kontekstualitas,
dan salah tafsir dalam penyampaian pesan yang utuh dan sebenar-benarnya. 1ang bisa jadi
pemahaman seseorang terhadap teks $ahyu tersebut adalah berbeda dengan arti yang
sebenarnya dimaksudkan. ,leh karena itu, penguasaan ilmu kebahasaan menjadi sangat
penting dalam memahami, menafsirkan, apalagi menterjemahkan teks-teks $ahyu keagamaan.

Anda mungkin juga menyukai