Anda di halaman 1dari 18

72

BAB IV
ANALISA DATA

4.1 Perhitungan Pencahayaan Alami
4.1.1 Posisi Titik Ukur Utama (TUU)

Posisi titik ukur di tentukan melalui peraturan sebagai berikut :
1. Semua titik ukur di ambil pada ketinggian 75cm dari lantai ruangan.
2. Karena ukuran lebar ruangan (d) aula adalah 10 m (> 6m) maka berlaku ketentuan
posisi TUU terletak di tengah sejauh 1/3 x (d) dari bidang lubang cahaya efektif.
Yaitu : 1/3 x (d)
1/3 x 10 = 3,33 meter

Maka untuk posisi Titik Ukur Utama (TUU) pada gambar denah dan potongan adalah
sebagai berikut :













Gambar 4.1. : Posisi TUU di dalam Denah


73









Gambar 4.2. : Posisi TUU di dalam gambar Potongan

4.1.2 Menghitung Komponen Langit ( Sky Component/SC )
Menghitung SC dimulai dengan meletakkan Busur Cahaya pada Titik Ukur Utama
(TUU) pada gambar Denah dan Potongan, kemudian mengidentifikasi nilai-nilai yang dilalui
oleh garis yang ditarik dari ujung atas dan bawah bukaan jendela ke titik TUU pada skala
yang tertera di busur.












Gambar 4.3. : Perletakan Busur Cahaya pada Gambar Denah

74











Gambar 4.4. : Perletakan Busur Cahaya pada Gambar Potongan

1. Perhitungan Komponen Langit (SC) dengan Penghalang
- Nilai Pada Lingkaran Luar (Gb.Potongan) :
PO = 3,5%
QO = 2,6%
SC1 = 3,5 2,6 = 0,9%

- Nilai Pada Lingkaran Dalam (Gb.Potongan) :
PO = 29
o
QO = 26
o

Rata Rata = 29
o
+ 26
o
= 55
o
/ 2 = 27,5
o

- Faktor Koreksi :
0,485 + 0,44 = 0,925 (Teks warna merah pada busur cahaya di gb.denah)

- Komponen Langit (SC) :
SC1 x Faktor Koreksi = 0,9% x 0,925 = 0,83%




75

4.1.3 Menghitung Komponen Pantulan Luar ( ERC )
- Nilai Pada Lingkaran Luar (Gb. Potongan) :
QO = 2,6%
RO = 0,05%
SC1 = 2,6 0,05% = 2,55%

- Nilai Pada Lingkaran Dalam (Gb. Potongan) :
QO = 26
o

RO = 3
o

Rata rata = 26
o
+ 3
o
= 29
o
/ 2 = 14,5
o

- Faktor Koreksi :
0,486 + 0,45 = 0,936 (Teks warna biru pada busur cahaya di gb.denah)

- Komponen Langit (SC) Bila Tidak Terhalangi :
SC1 x Faktor Koreksi = 2,55% x 0,936 = 2,38%

- Maka Nilai ERC adalah :
ERC = SC bila tidak terhalangi x pantulan rata-rata penghalang
= 2,38% x 0,2 = 0,476%

4.1.4 Menghitung Komponen Pantulan Dalam ( IRC )
Untuk menghitung nilai IRC maka dibutuhkan luasan dari bukaan dan luas permukaan
ruangan keseluruhan (lantai, langit-langit, dan dinding, termasuk bukaan) serta penggunaan
tabel nomogram.
Diketahui :
- Ukuran Jendela, l (lebar) = 2,15m
t (tinggi) = 1,7m

- Ukuran Lantai, l (lebar) = 10m
p (panjang) = 15m

- Ukuran Dinding 1, l (lebar) = 15m
t (tinggi) = 3m
76

- Ukuran Dinding 2, l (lebar) = 10m
t (tinggi) = 3m

- Ukuran Plafond, l (lebar) = 10m
p (panjang) = 3m

Perhitungan Luas Permukaan :
- Luas Jendela = 3 x (2,15 x 1,7) = 10,95 m
2

- Luas Dinding = 2 x (15 x 3) + 2 x (10 x 3) = 150 m
2

- Luas Lantai = 15 x 10 = 150 m
2

- Luas Plafond = 15 x 10 = 150 m
2

- Total Permukaan Ruang = 150 + 150 + 150 = 450 m
2


- Perbandingan L. Jendela & L. Total Permukaan Ruang :
10,95 : 450 = 0,024 (A1 pada nomogram)

- Perbandingan L. Dinding & L. Total Permukaan Ruang :
150 : 450 = 0,3
Diketahui nilai pantulan dinding adalah 70%, maka untuk mendapatkan nilai pantulan
rata-rata dinding, diperlukan tabel berikut ini :








Dari tabel di atas di dapatkan nilai rata-rata pantulan dinding adalah 48% (B1 pada
nomogram).




77

- Penggunaan Nomogram
























Tabel 4.5 : Tabel Nomogram


78

- Dari tabel nomogram di dapat nilai IRC1 adalah :
IRC Bila Tidak Ada Penghalang = 0,7% (C1 pada nomogram)
IRC Bila Ada Penghalang = 0,44% (E1 pada noogram)

Kemudian untuk menghitung nilai IRC Minimal dibutuhkan nilai Faktor Perawatan
(MF) sesuai dengan kegiatan dan kondisi lokasi bangunan, maka dari tabel ketentuan nilai
MF di dapat :
Nilai MF = 0,7

Untuk menentukan nilai CF maka perlu dilakukan interpolasi untuk pantulan rata-rata
dinding 48% (B1 pada nomogram) pada tabel Faktor Konversi (CF).
Interpolasi = 0,67 (0,5-0,48) x (0,67-0,78)
(0,5-0,4)

= 0,67 0,02 x (-0,11)
0,1

= 0,67 0,2 x (-0,11)
= 0,67 + 0,022
CF = 0,692

Sehingga di dapat nilai CF adalah 0,692, dengan demikian IRC minimal adalah sebagai
berikut :
IRC Min = IRC Bila Ada Penghalang (E1) x MF x CF
= 0,44 x 0,7 x 0,692
= 0,213

Selanjutnya untuk menentukan nilai DF adalah sebagai berikut :
DF = (SC + ERC + IRC)% = (0,83 + 0,476 + 0,213)
= 1,516%

Karena jendela menggunakan kaca bening, maka nilai DF perlu dihitung dengan nilai
Glazing (GF), Framing (FF) dan Dirt (D) sehingga menjadi sebagai berikut :
Diketahui : GF = 1
FF = 1
D = 0,9

79

DF Akhir = DF x GF x FF x D
= 1,516 x 1 x 1 x 0,9
= 1,36%
Jika iluminasi di satu titik di luar ruang 10.000 Lux, maka iluminasi di titik O adalah :
1,36% x 10.000 Lux = 136 Lux.

4.2 Perhitungan Waktu Dengung Ruang (RT)
4.2.1 Penyerapan Total Permukaan Ruang (A)
Diketahui :
- Volume Ruang = (p x l x t)
= 15 x 10 x 3 = 450m
3

- Lantai
Bahan = Beton/Teraso ( = 0,02)
Luas = 10 x 15 = 150m
2

A1 = 150 x 0,02 = 3 Sabin

- Plafond
Bahan = Gypsum ( =0,05)
Luas = 15 x 10 = 150m
2

A2 = 150 x 0,05 = 7,5 Sabin

- Dinding
Bahan = Batu Bata Plester ( =0,02)
Luas Kotor = 2 x (15 x 3) + 2 x (10 x 3)
= 60 + 60 = 120 m
2


- Jendela & Pintu
Bahan = Kaca Polos ( =0,18)
L. Jendela = 2 x (3 x (2,15 x 1,7)
= 2 x 10,96 = 21,93m
2

L. Pintu = 3 x (1,6 x 2)
= 9,6m
2

Total = 21,93 + 9,6 = 31,53 m
2

80

A3 = 31,53 x 0,18 = 5,67 Sabin

- L.Dinding Bersih = L.Dinding Kotor L.Jendela & Pintu
= 120 31,53 = 88,47 m
2

A4 = 88,47 x 0,02 = 1,76 Sabin

- A total = A1 + A2 + A3 + A4
= 3 + 7,5 + 5,67 + 1,76
= 17,93 Sabin

RT = 0,16V/(A + x.V)
= 0,16 x 450 / (17,93 + 0)
= 72 / 17,93
= 4,01 detik




















81

BAB V
KESIMPULAN AKHIR

5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pencahayaan Alami
Menurut SNI 03-6575-2001, Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan
Pada Bangunan Gedung tentang tingkat pencahayaan minimum dan renderasi warna yang
direkomendasikan untuk berbagai fungsi ruangan ditunjukan pada tabel berikut ini :











Tabel 5.1. : Pencahayaan Minimal pada Bangunan Gedung
Sumber : SNI 03-6575-2001

Dari tabel di atas di ketahui bahwa kebutuhan minimal pencahayaan dalam ruang
dengan fungsi Ballroom / Ruang Sidang adalah 200 Lux, maka sesuai dengan tingkat
pencahayaan pada perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
pencahayaan gedung aula tersebut berada dibawah standar minimal yaitu 136 Lux.

5.1.2 Waktu Dengung Ruang
Waktu Dengung Ruang yang telah di dapat dari hasil perhitungan adalah 4,01 detik
dan standar waktu dengung untuk ruangan percakapan adalah 0,4-1 detik dan waktu dengung
untuk ruangn yang dipakai bermusik adalah 0,8-2,4 detik. Maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa Waktu Dengung Ruang pada aula pertemuan tersebut masih terlalu besar sehingga :
82

1. Ruangan Aula pertemuan yang terletak di Jl. Tabrani Ahmad ini tidak dapat
dinikmati secara akustik karena menurut analisis pengamat secara subjectif
ruangan ini belum memenuhi kriteria akustik yang ada.
2. Ruangan ini tidak cocok bila digunakan untuk speech room karena waktu dengung
yang didapat dari hasil perhitungan adalah 4,01 detik, akan menimbulkan dengung
yang tidak nyaman di telinga.

5.2 Saran
5.2.1 Pencahayaan Alami
Untuk mencukupi kebutuhan standar pencahayaan alami pada gedung aula pertemuan
sesuai dengan peraturan SNI 03-6575-2001 yaitu sebesar 200Lux maka perlu bukaan jendela
tambahan pada sisi depan gedung, perhitungannya sebagai berikut :

5.2.2 Posisi Titik Ukur Utama (TUU)
Posisi titik ukur di tentukan melalui peraturan sebagai berikut :
- Semua titik ukur di ambil pada ketinggian 75cm dari lantai ruangan.
- Karena ukuran panjang ruangan (d) aula adalah 15 m (> 6m) maka berlaku ketentuan
posisi TUU terletak di tengah sejauh 1/3 x (d) dari bidang lubang cahaya efektif.
Yaitu : 1/3 x (d)
1/3 x 15 = 5 meter

Maka untuk posisi Titik Ukur Utama (TUU) pada gambar denah dan potongan adalah
sebagai berikut :











83

















Gambar 5.1. : Perletakan Busur Cahaya pada Gambar Denah









Gambar 5.2. : Perletakan Busur Cahaya pada Gambar Potongan


84

1. Perhitungan Komponen Langit (SC) dengan Penghalang
- Nilai Pada Lingkaran Luar (Gb.Potongan) :
PO = 1,5%
QO = 1,65%
SC1 = 1,65 1,5 = 0,15%

- Nilai Pada Lingkaran Dalam (Gb.Potongan) :
PO = 20
o
QO = 21
o

Rata Rata = 20
o
+ 21
o
= 41
o
/ 2 = 20,5
o

- Faktor Koreksi :
0,4 - 0,25 = 0,15 (Teks warna merah pada busur cahaya di gb.denah)

- Komponen Langit (SC) :
SC1 x Faktor Koreksi = 0,15% x 0,15 = 0,022%

5.2.3 Menghitung Komponen Pantulan Luar ( ERC )
- Nilai Pada Lingkaran Luar (Gb. Potongan) :
QO = 1,65%
RO = 0,02%
SC1 = 1,65 0,02% = 1,63%

- Nilai Pada Lingkaran Dalam (Gb. Potongan) :
QO = 21
o

RO = 2
o

Rata rata = 21
o
+ 2
o
= 23
o
/ 2 = 11,5
o

- Faktor Koreksi :
0,41 - 0,28 = 0,13 (Teks warna biru pada busur cahaya di gb.denah)

- Komponen Langit (SC) Bila Tidak Terhalangi :
SC1 x Faktor Koreksi = 1,63% x 0,13 = 0,21%
- Maka Nilai ERC adalah :
85

ERC = SC bila tidak terhalangi x pantulan rata-rata penghalang
= 0,21% x 0,2 = 0,042%

5.2.4 Menghitung Komponen Pantulan Dalam ( IRC )
Untuk menghitung nilai IRC maka dibutuhkan luasan dari bukaan dan luas permukaan
ruangan keseluruhan (lantai, langit-langit, dan dinding, termasuk bukaan) serta penggunaan
tabel nomogram.

Perhitungan Luas Permukaan :
- Luas Jendela = (2,15 x 1,7) = 3,65 m
2

- Luas Dinding = 2 x (15 x 3) + 2 x (10 x 3) = 150 m
2

- Luas Lantai = 15 x 10 = 150 m
2

- Luas Plafond = 15 x 10 = 150 m
2

- Total Permukaan Ruang = 150 + 150 + 150 = 450 m
2


- Perbandingan L. Jendela & L. Total Permukaan Ruang :
3,65 : 450 = 0,008 (A1 pada nomogram)

- Perbandingan L. Dinding & L. Total Permukaan Ruang :
150 : 450 = 0,3
Diketahui nilai pantulan dinding adalah 70%, maka untuk mendapatkan nilai pantulan
rata-rata dinding, diperlukan tabel berikut ini :








Dari tabel di atas di dapatkan nilai rata-rata pantulan dinding adalah 48% (B1 pada
nomogram).

86

- Penggunaan Nomogram

























Tabel 5.2. : Tabel Nomogram (Revisi)

87

- Dari tabel nomogram di dapat nilai IRC1 adalah :
IRC Bila Tidak Ada Penghalang = 2,3% (C1 pada nomogram)
IRC Bila Ada Penghalang = 1,48% (E1 pada noogram)

Kemudian untuk menghitung nilai IRC Minimal dibutuhkan nilai Faktor Perawatan
(MF) sesuai dengan kegiatan dan kondisi lokasi bangunan, maka dari tabel ketentuan nilai
MF di dapat :
Nilai MF = 0,7

Untuk menentukan nilai CF maka perlu dilakukan interpolasi untuk pantulan rata-rata
dinding 48% (B1 pada nomogram) pada tabel Faktor Konversi (CF).
Interpolasi = 0,67 (0,5-0,48) x (0,67-0,78)
(0,5-0,4)

= 0,67 0,02 x (-0,11)
0,1

= 0,67 0,2 x (-0,11)
= 0,67 + 0,022
CF = 0,692

Sehingga di dapat nilai CF adalah 0,692, dengan demikian IRC minimal adalah sebagai
berikut :
IRC Min = IRC Bila Ada Penghalang (E1) x MF x CF
= 1,48 x 0,7 x 0,692
= 0,71

Selanjutnya untuk menentukan nilai DF adalah sebagai berikut :
DF = (SC + ERC + IRC)% = (0,022 + 0,042 + 0,71)
= 0,774%



88

Karena jendela menggunakan kaca bening, maka nilai DF perlu dihitung dengan nilai
Glazing (GF), Framing (FF) dan Dirt (D) sehingga menjadi sebagai berikut :
Diketahui : GF = 1
FF = 1
D = 0,9

DF Akhir = DF x GF x FF x D
= 0,774 x 1 x 1 x 0,9
= 0,69%
Jika iluminasi di satu titik di luar ruang 10.000 Lux, maka iluminasi di titik O adalah :
0,69% x 10.000 Lux = 69 Lux.

Maka hasil akhir dari pencahayaan alami yang menerangi ke dalam bangunan adalah sebagai
berikut :
Pencahayaan sebelum di tambah bukaan jendela = 136 Lux
Pencahayaan pada bukaan jendela tambahan = 69 Lux
Total Pencahayaan Alami = 205 Lux

5.2.5 Waktu Dengung Ruang
Untuk meminimalisir waktu dengung (RT) dalam ruang gedung aula pertemuan maka
dapat dipasang sebuah material penyerap bunyi, dalam kasus ini material penyerap bunyi
yang digunakan adalah Tirai sedang, 14ons/yard
2
, dengan nilai koefesien serapan bunyi pada
f = 500 Hz sebesar 0,49 yang dipasang pada dinding bangunan. Perhitungan sebagai berikut :
Penyerapan Total Permukaan Ruang (A)
Diketahui :
- Volume Ruang = (p x l x t)
= 15 x 10 x 3 = 450m
3

- Lantai
Bahan = Beton/Teraso ( = 0,02)
Luas = 10 x 15 = 150m
2

A1 = 150 x 0,02 = 3 Sabin


89

- Plafond
Bahan = Gypsum ( =0,05)
Luas = 15 x 10 = 150m
2

A2 = 150 x 0,05 = 7,5 Sabin

- Dinding
Bahan = Tirai Sedang ( = 0,49)
Luas Kotor = 2 x (15 x 3) + 2 x (10 x 3)
= 60 + 60 = 120 m
2


- Jendela & Pintu
Bahan = Kaca Polos ( =0,18)
L. Jendela = 2 x (3 x (2,15 x 1,7)
= 2 x 10,96 = 21,93m
2

L. Pintu = 3 x (1,6 x 2)
= 9,6m
2

Total = 21,93 + 9,6 = 31,53 m
2

A3 = 31,53 x 0,18 = 5,67 Sabin

- L.Dinding Bersih = L.Dinding Kotor L.Jendela & Pintu
= 120 31,53 = 88,47 m
2

A4 = 88,47 x 0,49 = 43,35 Sabin

- A total = A1 + A2 + A3 + A4
= 3 + 7,5 + 5,67 + 43,35
= 59,52 Sabin

RT = 0,16V/(A + x.V)
= 0,16 x 450 / (59,52 + 0)
= 72 / 59,62
= 1,2 detik

Anda mungkin juga menyukai