Anda di halaman 1dari 10

Nama : Acerry Movalino

NIM : 0907333
Jurusan : Pend. Teknik Arsitektur 2009
Judul Tugas : PEMANFAATAN HASIL EVALUASI DAN REFLEKSI PELAKSANAAN
EVALUASI

BAB 11
PEMANFAATAN HASIL EVALUASI DAN REFLEKSI
PELAKSANAAN EVALUASI
Langkah yang akan dilakukan setelah hasil evaluasi dilaporklan ke berbagai pihak adalah
memanfaatkan hasil evaluasi sebaik-baiknya untuk berbagai kepentingan. Hasil evaluasi tidak
akan memberikan manfaat yang banyak bila tanpa adanya refleksi atas apa yang telah terjadi
sebagai dasar untuk memperbaiki langkah evaluasi berikutnya.
Kebanyakan guru memanfaatkan hasil evaluasi hanya untuk mengisi buku rapor. Hal ini
tidak salah tetapi bukan berarti hasil evaluasi hanya untuk mengisi buku rapor. Seharusnya hasil
evaluasi tesebut juga di manfaat kan kepada pihak terkait yang ikut bertanggung jawab dan
memiliki perhatian yang tinggi terhadap proses pembelajaran peserta didik.
A. Pentingnya Memanfaatkan Hasil Evaluasi
Salah satu manfaat hasil evaluasi adalah untuk memberikan umpan balik (feed-back)
kepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak
langsung, Menurut QCA (2003) feedback is the mean by which teacher enable children to
close the gap in order to take learning forward and improve childrens performance..
Umpan balik dapat di jadikan sebagai alat bagi guru untuk membantu peserta didik dapat
dijadikan sebagai alat bagi guru untuk membantu peserta didik menjadi lebih baik dan
meningkatkan kinerjanya.
Crooks (2001) menyimpulkan agar umpan balik dapat bermanfaat untuk memotifasi
peserta didik, maka harus difokuskan pada :
1. Kualitas pekerja peserta didik dan bukan membandingkannya dengan hasil pekerjaan
peserta didik yang lain.
2. Cara-cara yang spesifik sehingga pekerjaan pesrta didik dapat di tingkatkan.
3. Peningkatan pekerjaan peserta didik yang harus dibandingkan dengan pekerjaan
sebelumnya.
Hal yang di kemukakan oleh Crooks itu menekankan pada kualitas pekerjaan peserta
didik sebagai faktor utama dalam menentukan hasil jenis umpan balik yang diberikan, bukan
membandingkan hasil pekerjaan peserta didik yang satu dengan yang lainnya. Sehubungan
hal tersebut Clarke (2003) menyarankan enam prinsip yang harus di perhatikan, yaitu :
1. Umpan balik harus focus pada tugas-tugas yang di sesuaikan dengan tujuan
pembelajaran, dan bukan membandingkan dengan anak lain.
2. Guru menggunakan bahasa verbal dan non-verbal serta nenberikan pesan yang baik pada
peserta didik tentang kemampuan yang mereka peroleh.
3. Penilaian setiap bagian pekerjaan dapat mengarah pada penurunan moril bagi peserta
didik yang mencapai prestasi rendah dan kepuasan bagi peserta didik yang mencapai
prestai yang tinggi.
4. Penghargaan eksternal sama seperti grades.
5. Perlu memberikan umpan balik spesifik yang terfokus pada kesuksesan dan penigkatan
daripada mengoreksi.
6. Peserta didik perlu diberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka.

Selanjutnya, Remmer (1967) mengemukakan, we discuss here the use of test result to
help student understand themselves better, explain pupil growth and development to parents
and assist the teacher in planning in instruction. Pendapat Remmer ini menunjukan paling
tidak ada tiga manfaat penting dari hasil evaluasi, yaitu untuk membantu pehaman peserta
didik menjadi lebih baik untuk menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
kepada orang tua, dan membantu guru dalam membuat perencanaan belajar. Berikut ini
manfaat hasil evaluasi dalam hubungannya dengan pembelajaran.

1. Untuk Perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Peremcanaan merupakan bagian penting sekaligus menjadi pedoman dan panduan
bagi guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Salah satu factor yang akan
mempengaruhi hasil belajar adalah perncanaan pembelajarn.hal itu tidak cukup
karena memerlukan kesungguhan dalam mengorganisasi rencana tersebut,
melaksanakan kegiatan pembelajaran dan melakukan evaluasi pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan pembelajaran berperan sebagai scenario proses pembelajaran,
karena hal itu harus di susun seara flexibility dan membuka kemungkinan bagi gur
untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada dalm proses pembelajaran.
Kesalahan dalam pembelajaran dapat dilihat dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan sampai dengan hasil evaluasi pembelajaran. Untuk mengati hal tersebut
para guru harus menemukan maslahanya dan mencari solusi untuk mengatasi
kesalahan yang telah terjadi
2. Mengoptimalkan Proses Pembelajaran
Optimalisaasi proses pembelajaran adalah upaya memperbaiki proses pembelajaran
sehingga peserta didik mencapai keberhasilan proses dan hasil belajar. Tujjuannya
adlah untuk memperbaiki aspek aspek pembelajaran yang di anggap masih kurang
optimal.
Pemanfaatan hasil evaluasi berkaitan erat dengan tujuan menyelenggarakan evaluasi
itu sendiri. Julian C. Stanley (1964) just whfat is be done, of course, depends on the
purpose of the programs. Artinya, peman faatn hasil evalusai sangt bergantung pada
tujuan evaluasi.


B. Memanfaatkan Hasil Evaluasi
Dalam praktikumnya, masih terdapat guru-guru yan belum mengerti pemanfaan hasil
evaluasi, sehingga evaluasi formatif atau sumatif (misalnya) banyak dimanfaatjan untuk
menentukan kenaikan kelas dan mengisi buku rapor.
Berikut ini adalah pihak yang berkepentingan dalam memantau pemanfaatan hasil evaluasi.
1. Bagi hasil pesrta didik , hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk :
a. Membangkitkan minat dan motifasi belajar.
b. Membentuk sikap yang positif terhadap belajar dan pembelajaran.
c. Membantu pemahaman pesrta didik menjadi lebih baik.
d. Membantu peserta didik dalama memilih metode belajar yang baik dan benar.
e. Mengetahui kedudukan pesrta didik dalam kelas.
2. Bagi guru, hasil evaluasi dapat di manfaatkan untuk :
a. Promosi peserta didik, seperti kenaikan kelas atau kelulusan.
b. Mendiagnosis peserta didik yan memiliki kelemahan ataiu perorangam, baik
secara sendidi maupun kelompok.
c. Menentukan pengelompokan dan penempatan peserta didik berdasarkan prestasi
masing-masing.
d. Feedback dalam melakukan perbaikan dalam proses pembelajarnya
e. Menyususn laporan kepada orang tua guna menjelaskan perkembangan dan
pertumbuhan peserta didik
f. Dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat persncanaan
pembelajaran.
g. Menetukan perlu atau tidak nya pembelajaran remedial.
3. Bagi orang tua, hasil evaluai dapat di manfaatkan untuk :
a. Menentukan kemajuan belajar peseta didik.
b. Membimbing kegiatan belajat peserta didik dirumah
c. Menentukan tindak lanjut pendidikan yang sesuai dengan kemampuan anaknya
d. Memprakirakan kemungkinan belajar berhasil tidaknya anak tersebut dalam
bidang pekerjaannya
4. Bagi administrator sekolah, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk :
a. Mementukan penempatan peserta didik
b. Menentukan kenaikan kelas
c. Pengelompokan peserta didik di sekolah mengingat terbatasnya fasilitas
pendidikan yang tersedia serta indikkasi kemajuan peserta didik pada waktu
mendatang.
Hasil evaluasi dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk membangkitkan minat
dan motifasi belajar. Hasil ini dapat dilakukan jika peserta didik mengetahui hasi evaluasi
yang di capainya. Hasil itu dapat membentuk sikap positif pendidik terhadap mata
pelajaran, termasuk juga kepada guru, proses pembelajaran, lingkungan dan evaluasi
pembelajaran.
Hasil evaluasi juga bias dimanfaatkan peserta didik untuk memilih teknik belajar
secara tepat dan benar. Manfaat hasil evaluasi yang lain adalah untuk menentukan
kedudukan belajar dalam kelas.Hasil evaluasi dapat juga dimanfaatkan guru untuk
menentukan pengelompokan dan penempatan peserta didik berdasarkan prestasi masing
masing.
Dalam perencanaan pembelajaran, guru dapat emanfaatkan hasil evaluasi, seperti
merumuskn kopetensi dasar dan indicator, menyusun tingkat keesulitan materi,
menentukan strategi pembelajaran yang tepat, dan mengembangkan alat evaluasi yang
akurat. Manfaat hasil evaluasi berikutnya ada;ah menentukan perlu tidaknya
pembelajaran remedial. Sehubungan dengan hal tersebut, maka guru harus melakukan
penafsiran terhadap prestasi kelompok.
Bagi orangtua, hasil evaluasi dapay dimanaatkan untuk mengetahui kemajuan belajar
peserta didik. Dengan hasil itu orang tua bias memantau perkembangan dan kemajuan
belajar dari anaknya, baik fisik maupun mental, terutama yang berkaitan dengan prestasi
belajarnya. Melaluai itu orang tua juga dapat menentukan langkah-langkah apa yang
harus di tempuh untuk memeajukan prestasi belajar anaknya
Bagi administratoer sekolah, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk menentukan
penempatan peserta didik sesuai dengan kemampuannya, untuk menentukan kenaikan
kelas dan pengelompokan pesersta didik sesuai dengan kemapuanya. Maksud diadakanya
evaluasi dalam proses pengembangan sistem pembelajaran dimaksutkan untuk keperluan
perbaikan sistem pertanggung jawaban kepasa pemerintah dan masyarakat, serta
penentuan tindak lanjut hasil pengembangan.
C. Refleksi Pelaksanaan Evaluasi
Dalam penerapan evaluasi pembelajaran kerapkali ditemukan kekurangan dan
kelemahan, mulai dari tahap perencanaan penyusunaan sampai tahap pelaksanaan.
Namun semakin banyak kesalahan yang didapat seseorang, diharap kan semakin sedikit
kesalahan yang akan didapatkan untuk di kemudian harinya. Yang mana dalam pepatah
lama menyebutkan experience is the best teacher. Banyak orang yang keliru dalam
menjalankan evaluasi, karena mereka selalu mengangggap apa yang silakukan selalu
pasti dan benar. Padahal setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kekurangan tersebut ada yang disengaja dan ada yang tak di sengaja. Begitu juga guru
dalam melakukan dalam penentuan hasil evaluasi pembelajaran. Guru selalu menuntut
refleksi tehdapa hasil pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga peningkatan hasil
evaluasi dari masa kemasa terus di pertingkatkan kualitasnya.
Dalam prosesnya peserta didik sering mengikuti tes, tugas, pekerjaan rumah atau pun
latihan. Seltelah melewati proses tersebut. Peseerta didik akan menempuh dua hal, yaitu
berhasi atau tidaknya dia dalam melakukan proses tersebut. Untuk mendapat suatu
keberhasilan seorang guru harus melakukan berbagai upaya, baik tega maupun pikiran,
dorongan dan kerja sama dengan orang tua. Suatuu keberhasilan dapat di lihat dari
criteria proses pembelajaran maupun hasil belajar. Untuk melakukan hal tersebut, guru
harus memahami terlebih dahulu tentang keberhasilan pembelajaran, evaluasi diri
terhadap prosespembelajaran. faktor-faktor penyebab kegagalan dan pendukung
keberhasilan dan optimalisasi proses hasil belajar.

D. Keberhasilan Pembelajaran
Keberhasilan pembelajran dapat dipengaruhi oleh beberapa factor. Salah satunya
adalah faktor guru dapat melaksanakan pembelajaran . Dimyanti dan Mudjiyono (1994)
mengemukakan ada tujuh prinsip pembelajaran yaitu : perhatian dan motofasi,
akektifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan , tantangan , baikan dan
penguatab, dan perbedaaan individual.
1. Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunya peranan yang penting dalam kegiatan belajar, tanpa perhatian
tidak akan mungkin terjadi proses pembelajaran. MOtivasi adlah tenaga yang
menggerkan dan mengarahkan aktifitas seseorang. H. L. Petri (1968) Motivation is
the concept we use when we describe the forces acting on or within an organism to
irritate and direct behavior. Guru selalu berharap agar peserta didik tertarik dalam
kegiatan intelektual dan estetik setelah kegiatan belajar berakhir. Inplikasinya adalah
guru harus dapat mengahkan perhatian dan membangkitkan motovasu peserta didik
dala proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat di capai optimal.
2. Keaktifan
Pada dasrnnya peserta didik adalah manuasia aktif yang memponyai dorongan untuk
berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Proses belajar
mungkin akan terjadi jika peserta didk berada dalam posisi aktif. Menurut teori
kognitif, belajr menunjukan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi
yang kita terima, tidak sekedar menyimpan saja tanpa harus mengadakan
transformasi. Implikasinya guru harus melakukan berbagai umpaya untuk
membangkitkan keaktifan peserta didik melalui berbagai pendekatan dan strategi
pembelajran, termasuk evaluasi pembelajaran.
3. Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman
Belajar berarti mengalami. Belajar tidak limpahkan pada orang lain. BElajar harus
dilakukan sendiri oleh Peserta didik Edgar mengemukakan belajra yan paling baik
adalah belajar langsung dari pengalaman. Kegitan belajra jangan di artikan dengan
kegiatan belajra dengan fisik semata , tetapi lebih dari tu, yaitu keterlibatan mental,
emosional dan intelektual. Implikasinya guru harus terlibat langsung dalam proses
belajar, seperti praktek di labolatoriun dan praktik lapangan untuk out bobot materi
pelajaran harus seimbang dan proporsional antara teori dan praktik.
4. Pengulangan
Menurut teori psikologi, daya belajr adalah melatih daya-daya yang ada pada jiwa
manusia seperti daya mengamati, mengingat, mengkhayal, merasakan dan berfikir.
Bentuk belajar yang menrapkan sistem pengolangan adalah metode drill and
stereotyping. Implikasibnya guru harus memberikan latihan dan tugas kepada
muridnya yan bertukjuan untuk menyampaikan hal yang telah di sampaikan
sebelumnya dalam proses pembelajaran.
5. Tantangan
Field theory dari Kurt Lewin mengemuakan bahwa peserta didik dalam situasi belajar
berada dalam suatu medan atau lapangan pisikologi. Dalam proses belajar, peserta
didik menghadapi suatu tujuan yang akan di capai, tetapi selalu terdapat hambatan,
yaitu mempelajari bahan belajar tersebut. TAntangan belajar tersebut ada yang dating
dari dalam atau luar diri individu, ada yang berat, tetapi ada juga yang ringan.
6. Balikan dan Penguatan
Prinsip belajar ini lebih banyak di alami oleh teori belajr operant-conditioning dari B.
F. Skiner. Kunci dari teori belajar dalah Law of effect Peserta didik akan belajar
lebih banyak jika bersemangat apabila mengetahui atau mendapat hasil yang baik.
Untuk itu guruharus melakukan penilaian terhadap hasil belajar. Hasil belajar yang
baik merupakan balikan (feedback) yang menyenangkan dan berpengaruh baik
terhadap kegiatan belajar selanjutnya. Hasil penilaian dapat dijadikan sebagai balikan
bagi peserta didik untuk meningkatkan kegiatan belajar selanjutnya.
7. Perbedaan Individual
Setiap peserta didik memiliki perbedaaan antara yang ssatu dengan yang lainya.
Perbedaan tersebuat terdapat dalam karakter fisik, kepribadian dan sifat-sifatnya.
Perbedaan ini dapat berpengaruh terhadap cara dan hasil belajar. Biasanya cara
tradisional, yaitu guru menganggap peserta didiknya memiliki kemampuan dengan
rata-rata yang sama. Sehinggal hal tersebut tidak efektif. Untuk mengatasi hal
tersebut adalah dengan menggunakan multimode, multimedia, memberikan pelajaran
tambahan pengayaan bagi pesrta didik yan pandai dan memberian bimbingan belajra
bagi peserta didik yang kurang pandai.
Selain itu guru juga harus memegang teguh prinsip-prinsip pembelajaran, guru juga
harus mengikuti tahap tahap pembelajaran yang sistematis, yaitu :

a. Tahap orientasi : tahap dimana guru melakukan orientasi tehadap kelas, peserta
didik, dan lingkunganya. Ini bertujuan untuk mengetahui situasi kelas, kondisi
pesreta didik dan lingkungannnya.
b. Tahap implementasi : sutatu tahap dimana guru sudah memeulai melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Ini bias efektif jika guru menguasai matert dan
metodologi pembelajaran secara tepat termasuk pendekatanya
c. Tahap evaluasi : tahap dimana guru melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan
yang telah dilakukannya dalam prosees pembelajaran. Ini bertujuan untuk
mengetahuai keefektifan dan efisiensi pembelajran termasuk hasil belajar peserta
didik sesuai dengan tujuan yang telah di capai
d. Tahap tindak lanjut (follow up), yaitu suatu tahap dimana guru harus memikirkan
tentang perbaikan dan penyempurnaan proses pembelajaran, yaitu :
a. Perbaikan terhadap kelemahan dalam proses pembelajaran
b. Penyempurnaan proses pembelajaran selanjutnya
Keberhasilan pembelajaran dapat di tinjau dari proses belajar dan hasil belajar.
Guru yang baik adalah guru yang dapat mengantarkan peserta didknya berhasil dalam
belajar. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya peserta didik dalam proses belajar.
Untuk mengetahui proses belajar dari pesrta didik guru dapat menggunakan berbagai
teknik, seperti mengamati keaktifan pesrta didik dalam belajar, baik secara perseorangan
maupun kerjasam antar kelompok, melakukan wawancara terhadap peserta didik tentang
kesulitan yang dihadapi.
Pada proses akhir belajar, peserta didik akan mendapatkan suatu hasil belajar.
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan kegiatan penilaian hasil belajar, dari sisi
peserta didik hasil belajar merupakan peningkatan kemampuan mental pesrta didik.
Hasilbelajar tersebut dapat di bedakan menjadi (a) dampak pembelajaran (b) dampak
pengiring.
Hasil belajar dapat timbul dalam berbagai jenis perbuatan atau pembentukan tingkah laku
pesra didik. Jenis tingkah laku tersebut di antaranya adalah:
1. Kebiasaan, yaitu cara bertindak yang dimiliki peserta didik dan di peroleh melalui
belajar.
2. Keterampilan, yaitu perbuatan atau tingkah laku yang tampak sebagai akibat kegiatan
otot dan digerakan serta di koordinasikan oleh sistem saraf
3. Akumulasi persepsi, yaitu berbagai persepri yan di peroleh peserta didik melalui
belajar.
4. Asosiasi dan hafalan, yaitu seperangkat ingatan mengenai sesuatu sebagai hasil dari
penguatan melalui asosiasi.
5. Pemahaman dan konsep, yaitu jenis hasil belajar yang diperoleh baik melalui kegiatan
belajar secara rasional.
6. Sikap, yaitu pemahaman, perasaan dan kecenderungan berprilaku peserta didik
terhadap sesuatu.
7. Nilai, yaitu tolak ukur untuk memberdakan antara yang baik dengan yang kurang
baik.
8. Moral dan agama. Moral merupakan penerapan nilai dalam kaitanya dengan
kehidupan, sedangkan agama yaitu yiatu penerapan nilai nilai manusi a terhadap
tuhanya
Guru juga harus memahami bebrapa factor yang meliputu secara langsung maupun tidak
langsung terhadap hasil belajar , antara lain :
1. Faktor peserta didik
2. Faktor sarana dan pra sarana
3. Faktor lingkungan
4. Faktor hasil belajar

E. Evaluasi Diri terhadap Proses Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran selesai, para guru pasti ingin mengetahui bagaimana
hasilnya. Salah satu cara dalah dengan mengevaluasi diri secara jujur, objektif, dan
komperehensif. Hal ini bertujuan agar guru mengetahui kelemahannya selama proses
pembelajaran dan berusaha lebih baik untuk yang akan dating.
Evaluasi diri adalah evaluasi yang dilakukan oleh dan terhadap diri sendiri. Hal
ini bertuuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi
diri tidak hanya menuntut kejujuran, tetapi juga kecermatan berdasarkan data dan
informasi yang diperoleh guru. Dalam proses evaluasi diri, guru memerlukan berbagai
informasi, seperti hasil penilaian proses, hasil belajar peserta didik, hasil observasi dan
wawan cara, hasil angket dan lainya.
Untuk melengkapi hasil evaluasi diri kita bias meminta bantuan peserta didik
melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran yang di ikuti, misalnya, sulit
tidaknya peserta didik memahami materi pelajaran, motifasi mengikuti pembelajaran dan
sebagainya. Disamping informasi peserta didik, guru juga bias meminta bantuan sesama
guru untuk melakukan pengamatan, sehingga hasil evaluasi diri menjadi lebih tajam dan
komprehensif

F. Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan dan Pendukung Keberhasilan
dalam Pembelajaran
Salah satu jenis penilaian yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran adalah
penilaian yang berfungsi mengedintifikasi factor-faktor penyebab kegagalan atau
pendukung keberhasilan dalam pembelajaran. JIka guru tidak mengetahui factor
penyebab kegagalan maka dia akan sulit untuk memperbaiki kualitas pembelajaranya
Hasil evaluasi yang dilakukan sendiri memiliki kelemahan, antara lain kurang cermat
dalam menganalisis penilaian, kurang tepat memberikan makna atau penafsiran dan
kurang tepat menjelaskan hasil penilaian. Untuk mengatsi hal tersebut, guru bias
meminta bantuan guru lain untuk mencermati proses pembelajaran yang kita lakukan,
mendiskusikanya, memberikan makana, dan menjelaskan serta mengedintifikasi factor-
faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan.

G. Mengoptimalkan Proses dan Hasil Belajar
Untuk mengoptimalkan proses dan hasil belajar hendaknya kita melihat pada hasil
indentifikasi factor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan. Setelah
mendapatkanya kita melakukan pemecahan maslah. Mengoptimalkan proses dan hasil
belajar berarti melakukan berbagai upaya perbaikan agar proses belajar dapat berjalan
dengan optimal. Seringkali kita mendapatkan keslahan dalam proses pembelajaran,
padahal apa yang dilakukan guru sudah merupakan upaya optimal. Proses belajar peserta
didik masih kurang optimal dan hasil belajar belum memuaskan. Sehubungan dengan hal
tersebut, optimalisasi proses dan hasil belajar harus diarahkan agar seluruh peserta didik
dapat mencapai keberhasilan sesuai dengan tujuan optimalisasi itu sendiri. Upaya
optimalisai tersebut dapat dilakukan dengan merancang dan mangajukan bebagai
alternatif pemecahan sesuai hasil identifikasi faktor penyebab kegagalan dan pendukung
keberhasilan.

H. Pembelajran Remedial
Salah satu komponen penting dalam sistem pembelajaran adalah materi. Banyak
hasil penelitian menunjukan lemahnya penguasaan peserta didik terhadap materi
pembelajaran. Sehingga belumtuntasnya penguasaan materi, padahal sudah berada dalam
akhir penyampaian materi pembelajaran. Jika sebagian besar peserta didik belum
menguasai materi maka untuk mengatasinya kita perlu melakukan remedial.
Sebenarnya pembelajaran remedial merupakan kelanjutan dari pembelajaran bias
atau regular di kelas. Hanya saja, peserta didik yang masuk dalam kelompok ini adalah
peserta yang belum tuntas belajar. TUjuan remedial adalah untuk membantu peserta didik
dalam mengatasi kesulitan belajar melalui perlakuan belajar. Hal ini bergantung kepada
tingkat kesulitan mata pelajaran dan tingkat kemampuan peserta didik. Biasanya akan di
ajukan batas minimal untuk melakukan standar nilai.
Biasanya, batas minimal sudah di tentukan sebelum proses pembelajaran dimulai.
Yang artinya, peserta didik yang berada sama atau diatas skor tersebut dianggap tuntas
dalam proses belajranya. Biasanya pembelajaran remedial dimulai dari indentifikasi
kebutuhan peserta didik yang menjadu sasaran remedial. Hasil ini bias dilihat dari
menganalisis kesulitan belajar dalam memahami konsep tertentu
Berikut langkah pembelajaran remedial :
1. Menganalisis kebutuhan
2. Merancang pembelajaran
3. Menyusun rencanape,belajar
4. Menyiapkan perangkat pembalejaran
5. Melaksanakan PEmbelajaran
6. Melakukan Evaluasi pembelajaran
Untuk membantu keberhasilan dalam melakukan pembelajaran remedial, sebaiknya guru
perlu memahami terlebih dahulu tentang hal berikut :
a. Mengenal Peserta didik
Hal utama yaitu harus memperhatikan peserta didik mana saja yang perlu melakukan
remedial dan yang perlu mendapatkan pertolongan
Beberapa indicator untuk menentukan kesulitan belajar pesrta didik adalah sebagai
berikut :
1) Peserta didik tidak dapat menguasai materi pelajaran sesuai dengan waktu yan
telah ditetapkan
2) Peserta didik memperoleh peringkat yang rendak disbanding yang lainya
3) Peserta didik tidak mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuanya
4) Peserta didik tidask dapat menunjukan kepribadian baik
b. Faktor Penyebab Kesuliatn Belajar
Untuk memahami faktor tersebut kita dapat melihat dari 2 segi, yaitu (a) faktor
internal peserta didik, seperti ketidak mampuan atau gangguan mental, keadaan fisik,
emosional tidak seimbang (b) faktor eksternal, seperti keadaan sekolah, keadaan
keluarga dan lingkungan sekitar
c. Upaya mengikuti Kesulitan Belajar
Untuk mengatasi kesulitan belajar, ada dua pendekatan yang dapat digunakan.
Pertama, mencegah kesulitan belajar agar tidak menular kepad peserta didik yang
lain. Kedua, menyembuhkan peserta didik yan mengalami kesulitan belajar.
Dalam melaksanakan pembelajaran remedial, ada beberapa teknik yang dapat
digunakan :
1) Pembelajran diluar jam pelajaran
Teknik ini dugunakan sebelum atau sesudah jam pelajaran leguler
2) Pengambilan peseta didik tertentu
Teknik ini dilakukan dengan jalan mengamil beberapa peserta didik yang
membutuhkan remedial, dari kelas regular kek kelas remedial
3) Penggunaan tim pengajar
Teknik ini dilaksanakan dengan melibatkan beberpa guru. Tim bekerja sama
dalam menyiapkan bahan bahan pelajaran, melakukan pembelajaran dan
penilaian.

Anda mungkin juga menyukai