Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pergeseran konsepsi nachwachtersstaat (negara peronda) ke konsepsiwelfare state (negara
kesejahteraan) membawa pergeseran pada peranan dan aktivitas pemerintah. Pada
konsepsi nachwachtersstaat berlaku prinsipstaatsonthouding, yaitu pembatasan negara dan
pemerintah dari kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Pemerintah bersifat pasif,
hanya sebagai penjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Sementara itu, pada konsepsi
welfare state, pemerintah diberi kewajiban untuk mewujudkan bestuurszorg(kesejahteraan
umum), yang untuk campur tangan (staatsbemoeienis) dalam segala lapangan kehidupan
masyarakat, Artinya pemerintah dituntut untuk bertindak aktif di tengah dinamika
kehidupan masyarakat.
Pada dasarnya setiap bentuk campur tangan pemerintah ini harus didasarkan pada peraturan
perundangundangan yang berlaku sebagai perwujudan dari asas legalitas, yang menjadi
sendi utama negara hukum. Akan tetapi, karena ada keterbatasan dari asas ini atau karena
adanya kelemahan dan kekurangan yang terdapat pada peraturan perundangundangan
sebagaimana telah dijelaskan di atas, kepada pemerintah diberi kebebasanFreies Ermessen,
yaitu kemerdekaan pemerintah untuk dapat bertindak atas inisiatif sendiri dalam
menyelesaikan persoalanpersoalan sosial. Freies Ermessen (diskresionare) merupakan
salah satu sarana yang memberikan ruang bergerak bagi pejabat atau badanbadan
administrasi negara untuk melakukan tindakan tanpa harus terikat sepenuhnya pada
undangundang.
!alam praktik, Freies Ermessen ini membuka peluang terjadinya benturan kepentingan
antara pemerintah dengan warga negara. "enurut Sjachran #asah, pemerintah dalam
menjalankan aktivitasnya terutama dalam mewujudkan tujuantujuan negara (atau
mengupayakan bestuurszorg) melalui pembangunan, tidak berarti pemerintah dapat
bertindak semenamena, melainkan sikap tindak itu haruslah dipertanggungjawabkan.
Artinya meskipun intervensi pemerintah dalam kehidupan warga negara merupakan
kemestian dalam konsepsi welfare state, tetapi pertanggungjawaban setiap tindakan
pemerintah juga merupakan kemestian dalam negara hukum yang menjunjung tinggi nilai
nilai kebenaran dan keadilan. $onsepsi negara hukum mengindikasikan ekuilibirium antara
hak dan kewajiban.
Salah satu sarana untuk menjaga ekuilibirium adalah melalui peradilan administrasi,
sebagai peradilan khusus yang berwenang dan menyelesaikan sengketa antara pemerintah
dengan warga negara. Salah satu tolak ukur untuk menilai apakah tindakan pemerintah itu
sejalan dengan negara hukum atau tidak adalah dengan menggunakan asasasas umum
pemerintahan yang layak.
B. Rumusan Masalah
#erdasarkan latar belakang diatas, kita dapat merumuskan permasalahan yaitu apa saja
perubahanperubahan yang terjadi pada lembagalembaga penyelenggara negara setelah
perubahan (amandemen) %%! .
BAB II
PEMBAHASAN
Penyelenggara negara yang akuntabel adalah kesamaan visi pencapaian citacita
sebuah bangsa melalui mekanisme terhormat dan prosedural yang disebut dengan
konstitusional. Pelayanan publik menggambarkan optimasilisasi potensi negara dalam
memenuhi kebutuhan pelayanan, baik barang, jasa dan administrasi. Pentingnya pelayanan
publik penting dilandasi pemahaman bahwa publik (warga &egara) memiliki hak untuk
dilayani segala kebutuhan dasarnya. Pengertian dilayani harus dimaknai sebagai kewajiban
dan tanggung jawab negara secara konstitusional untuk melindungi dan memenuhi 'A".
"aka, AsasAsas %mum Pemerintahan yang (ayak (A)%P() menjadi ramburambu bagi
penyelenggara negara dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.
#erdasarkan kewajiban konstitusional negara, maka setidaknya mengandung dua
unsur penting dalam kewajiban, yakni (*) kewajiban untuk bertindak (obligation to conduct)
dan ()) kewajiban untuk berdampak (obligation to result). $ewajiban pertama mensyaratkan
negara melakukan langkahlangkah tertentu untuk melaksanakan pemenuhan suatu hak
+ontohnya, negara melakukan pembangunan sekolah, menjamin tersedianya guru dan
fasilitas pendidikan serta mengalokasikan anggaran yang terukur. $ewajiban kedua,
mengharuskan negara melaksanakan dan memenuhi standar substantif yang terukur
+ontohnya, negara membuat program dalam lima tahun ke depan seluruh masyarakat akan
memiliki akses pendidikan dasar sembilan tahun.
%ndang%ndang Pelayanan Publik (%%PP) juga mengamanatkan hadir dan
berperannya ,mbudsman. Sebagai lembaga negara yang independen, ,mbudsman yang kini
telah diatur dalam %% &o. -. tahun )//0, memiliki peran strategis dalam mengawasi dan
mendorong penyelenggaraan pelayanan publik yang bersih. $ita semua tentu berharap bahwa
perkembangan positif ini mampu merekayasa konstruksi kelembagaan dan manajemen
penyelenggara pelayanan publik di 1ndonesia yang optimal.
Penguatan kapasitas kelembagaan, khususnya di daerah, merupakan faktor determinan
yang memengaruhi struktur dan kewibawaan institusional penyelenggara pelayanan publik.
$arena pada hakekatnya, otonomi daerah dengan di antara paketnya menghadirkan kebijakan
pemekaran daerah, adalah proses mendekatkan hubungan yang harmonis antara rakyat dan
pemerintah. Seyogianya pula mampu mewujudkan pelayanan publik yang prima bagi
masyarakat, khususnya kepada kelompokkelompok rentan pelanggaran 'A".
%ndang%ndang Pelayanan Publik (%%PP) semakin mempertegas posisi masyarakat dalam
menuntut secara hukum terpenuhinya pelayanan publik. Selain terbukanya peluang
yustisiabilitas tersebut, %%PP mengamanatkan adanya standar pelayanan sebagai acuan
dalam menilai kualitas pelayanan publik bagi masyarakat 1ndonesia. Semoga penerapan
%%PP memberikan harapan baru tegaknya negara hukum dalam bingkai tata kelola
pemerintahan dan korporasi yang bersih dan menanamkan paradigma bahwa pemerintah
adalah pelayan publik.
A. Pertanggung jawaban Pemerintah Dalam AAUPL Asas!Asas Umum Pemerintahan
"ang La#ak$
Sejarah kelahiran AA%P( Sejak dianutnya konsepsi welfarestate, yang menempatkan
pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap kesejahteraan umum warga
negara dan untuk mewujudkan kesejahteraan ini , pemerintah diberi wewenang untuk campur
tangan dalam segala lapangan kehidupan masyarakat, yang dalam campur tangan ini tidak
saja berdasarkan pada peraturan perundangundangan tetapi dalam keadaan tertentu dapat
bertindak tanpa bersandar pada peraturan perundangndangan tetapi berdasarkan pada
inisiatif freise ermessen, ternyata menimbulkan kekhawatiran dikalangan warga negara
$arena dengan freise ermessen muncul peluang terjadinya benturan kepentingan antara
pemerintah dengan rakyat, baik dalam bentuk onrechmatig overheidsdaad, detournement de
pouvoir, maupun dalam bentuk willkeur, yang merupakan bentuk2bentuk penyimpangan
tindakan pemerintah yang mengakibatkan terampasnya hakhak asasi warga negara. 3una
menghindari atau meminimalisir terjadinya benturan tersebut
#erdasarkan %ndang%ndang &omor )0 4ahun *555 tentang Penyelenggaraan &egara
yang #ersih dan bebas dari $orupsi, $olusi dan &epotisme, disebutkan bahwa secara umum
kewajiban seorang penyelenggara negara adalah 6
Pasal % a#at &$ UU N' () *ahun +,,,, menyebutkan bahwa setiap penyelenggaran
negara berkewajiban untuk tidak melakukan perbuatan korupsi, kolusi dan nepotisme7
Pasal % a#at %$ UU N' () *ahun +,,,, menyebutkan bahwa setiap penyelenggaran
negara berkewajiban untuk melaksanakan tugas tanpa membedabedakan suku, agama, tas,
dan golongan7
Pasal % a#at -$ UU N' () *ahun +,,,, menyebutkan bahwa setiap penyelenggaran
negara berkewajiban untuk melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggungjawab dan tidak
melakukan perbuatan tercela, tanpa pamrih baik untuk kepentingan pribadi, keluarga, kroni,
maupun kelompok, dan tidak mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun yang
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
B. Pengertian AAUPL
Pengertian AA%P( terhadap AA%P( tidak dapat dilepaskan dari konteks kesejarahan ,
disamping dari segi kebahasaan. 'al ini karena asas ini muncul dari proses sejarah. !engan
bersandar pada kedua konteks ini, AA%P( dapat dipahami sebagai asasasas umum yang
dijadikan sebagai dasar dan tata cara dalam penyelenggaraan pemerintahan yang layak,
yang dengan cara demikian penyelenggaraan pemerintahan yang layak, yang dengan cara
demikian penyelenggaraan pemerintahan itu menjadi baik, sopan, adil, dan terhormat, bebas
dari ke8aliman, pelanggaran peraturan, tindakan penyalahgunaan wewenang, dan tindakan
sewenangwenang. pengertian AA%P( sebagai berikut6
a. AA%P( merupakan nilainilai etik yang hidup dan berkembang dalam lingkungan hokum
administrasi negara
b. AA%P( berfungsi sebagai pegangan bagi pejabat administrasi negara dalam menjalankan
fungsinya, merupakan alat uji bagi hakim administrasi dalam menilai tindakan administrasi
negara (yang berwujud penetapan9beschiking), dan sebagai dasar pengajuan gugatan bagi
pihak penggugat
c. Sebagian besar dari AA%P( masih merupakan asasasas yang tidak tertulis, masih abstrak,
dan dapat digali dalam praktek kehidupan dimasyarakat.
d. Sebagian asas yang lain sudah menjadi kaidah hokum tertulis dan terpencar dalam
peraturan hukum positif. "eskipun sebagian dari asas itu berubah menjadi kaidah hukum
tertulis, namun sifatnya tetap sebagai asas hukum. $edudukan AA%P( dalam sistem hukum
"enurut '.!. van :ijk9:illem $onijnenbelt menulis sebagai berikut ,rganorgan
pemerintahan yang menerima wewenang untuk melakukan tindakan tertentu menjalankan
tindakannya tidak hanya terikat pada peraturan perundangundangan hokum tertulis,
disamping itu organorgan pemerintahan harus memperhatikan hokum tidak tertulis yaitu
asas2asas umum pemerintahan yang layak. $emudian ;.#.;.". ten #erge menyebutkan
bahwa asasasas umum pemerintahan yang layak ini berkembang setelah perang dunia kedua,
yang mengatakan sebagai berikut 1stilah asasasas pemerintahan yang layak dapat
menimbulkan salah pengertian. $ata asas sebenarnya dapat memiliki beberapa arti. $ata ini
mengandung arti titik pangkal, dasardasar, atau aturan hukum fundamental. Pada kombinasi
kalimat <Asas Pemerintahan yang (ayak< berarti kata asas mengandung arti asas hokum,
tidak lain. Asasasas pemerintahan yang layak sebenarnya dikembangkan oleh peradilan
sebagai peraturann hukum mengikat yang diterapakan pada tindakan pemerintah. Suatu
keputusan pemerintah yang bertentangan dengan AA%P( berarti bertentangan dengan
peraturan hokum. "eskipun asas itu berupa pernyataan yang samar tetapi kekuatan
mengikatnya sama sekali tidaklah samar, karena asas ini memiliki daya kerja yang mengikat
umum. !ari kedua pendapat tersebut kita dapat simpulkan bahwa kedudukan AA%P( dalam
sistem hukum adalah sebagai hokum tidak tertulis. 'al tersebut berbeda dengan pendapat
Philipus ". 'adjon, AA%P( harus dipandang sebagai normanorma hokum yang tidak
tertulis yang senantiasa harus ditaati oleh pemerintah, meskipun arti yang tepat dari AA%P(
bagi tiap keadaan tersendiri tidak selalu dapat dijabarkan dengan teliti. Sehingga dapat
dikatakan bahwa AA%P( adalah asasasas hokum tidak tertulis, dari mana untuk keadaan
keadaan tertentu dapat ditarik aturanaturan hokum yang dapat diterapkan. Akan tetapi yang
menjadi permasalahannya adalah apabila menyamakan AA%P( dengan norma hokum tidak
tertulis dapat menimbulkan salah paham, sebab antara <asas= dengan <norma= terdapat
perbedaan .Asas merupakan dasar pemikiran yang umum dan abstrak, idea atau konsep, dan
tidak mempunyai sanksi, sedangkan norma adalah aturan yang konkrit, penjabaran dari ide
dan mempunyai sanksi >ungsi dan arti penting AA%P( !alam perkembangannya AA%P(
memiliki arti penting dan fungsi sebagai berikut6
a. #agi Administrasi &egara, bermanfaat sebagai pedoman dalam melakukan penafsiran dam
penerapan terhadap ketentuanketentuan perundangundangan yang bersifat sumir , samar
atau tidak jelas. $ecuali itu sekaligus membatasi dan menghindari kemungkinan administrasi
negara menggunakan freise ermessen9 melakukan kebijaksanaan yang jauh menyimpang dari
ketentuan perundangundangan.
b. #agi warga masyarakat, sebagai pencari keadilan, AA%P( dapat dipergunakan sebagai
dasar gugatan sebagaimana disebutkan dalam pasal ?- %% &o. ?9*50@.
c. #agi hakim 4%&, dapat dipergunakan sebagai alat menguji dan membatalkan keputusan
yang dikeluarkan #adan atau Pejabat 4%&.
d. $ecuali itu, AA%P( tersebut juga berguna bagi badan legiskatif dalam merancang suatu
undangundang. AA%P( di 1ndonesia $eberadaan AA%P( ini belum diakui secara yuridis
formal sehingga belum memiliki kekuatan hukum formal. Akan tetapi meskipun belum
memiliki sandaran yuridis formal, akan tetapi dalam praktek peradilan terutama pada P4%&
asasasas ini telah diterapkan. Seiring dengan perjalanan waktu dan perubahan politik
1ndonesia, asasasas ini kemudian muncul dan dimuat dalam suatu undangundang yaitu %%
&o. )0 4ahun *555 tentang Penyelenggaraan &egara yang #ersih dan #ebas dari $orupsi,
$olusi, dan &epotisme ($$&).
Pembagian AA%P( terbagi dalam dua bagian yaitu 6
*. Asas yang bersifat formal merupakan asas yang berkenaan dengan prosedur yang harus
dipenuhi dalam setiap membuat ketetapan, atau asas 2 asas yang berkaitan dengan caracara
penngambilan keputusan.
). Asas yang bersifat material merupakan asasasas yang tampak pada isi keputusan
pemerintah "acammacam AA%P(
.. Asas!asas Dalam AAUPL /
*) Asas ke0astian hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik menjadi sumber
hukum, mengontrol keputusankeputusan hukum tata usaha negara dan menjaga kedinamisan
suatu sistem hukum. Asas kepastian hukum memiliki fungsi ganda dalam penyelenggaran
pemerintahan baik yaitu bagi aparatur negara asas hukum berfungsi sebagai pedoman
pedoman penafsiran, bagi praktisi hukum sebagai alat uji kebenaran hukum pengadilan tata
usaha negara misalnya pungutan pajak harus berdasarkan peraturan perundangundangan.
;ika tidak, dapat dikatakan pemerasan
$etika membuat suatu kebijakan harus, berdasar peraturan perundangundangan misalkan
membelanjakan uang negara jika tidak dapat dikatakan $,A%PS1
)) Asas tertib 0en#elenggaraan negara, asas ini menjadi landasan keteraturan, dan
keseimbangan dalam pengabdian penyelenggaran negara misalnya antara penyelenggara
negara harus saling menghormati dan menghargai guna terciptanya suasana kerja yang
kondusif, Penyelenggara yang satu dengan yang lain berjalan bersamaan guna terciptanya
tujuan negara.
-) Asas ke0entingan umum, asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara
yang aspiratif, akomodatif, dan kolektif. "isalnya, pemerataan pembangunan di seluruh
indonesia, menampung dan melaksanakan aspirasi rakyat,
B) Asas keterbukaan, asas yang mendasarkan bahwa penyelenggara negara harus membuka
diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak
diskriminatif. "isalnya, memberikan informasi yang benar jika masyarakat yang
memintanya, 4idak membohongi masyarakat dengan informasiinformasi palsu, 4idak
membedabedakan suku dan golongan ketika memberikan informasi. Asas ini sekarang
ditegaskan dalam %% &o. *B tahun )//0 ttg keterbukaan informasi publik
?) Asas 0r'0'rsi'nalitas, asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban
penyelenggara negara. "isalnya, gaji anggota !PA besar karena tugas yang berat,
Penyelenggara harus benarbenar menyelesaikan tugas, karena telah dibayar gaji yang besar
oleh negara.
@) Asas 0r'1esi'nalitas, asas yang mengutamakan keahlian yang berdasarkan kode etik dan
ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. "isalnya, seseorang yang ingin
menjadi anggota 4&1 harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam praturan
perundangundangan. ;abatan kerja penyelenggara negara, disesuaikan dengan keahliannya,
misalkan hukum di bidang hukum
.) Asas akuntabilitas, asas penyelenggara negara yang menyatakan bahwa kebijakan
kebijakan yang dilakukan oleh penyelenggara harus bisa di pertanggung jawabkan kepada
masyrakat umum. "isalnya, AP#& digunakan untuk apa saja, AP#! digunakan ntuk apa
saja, dalam tender harus di buat terbuka dan dapat di pertangguna jawabkan kepada
masyarakat.

BAB III
PENU*UP
A. 2ESIMPULAN
!ari hasil pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut6
a. AA%P( merupakan nilainilai etik yang hidup dan berkembang dalam lingkungan hokum
administrasi negara
b. AA%P( berfungsi sebagai pegangan bagi pejabat administrasi negara dalam menjalankan
fungsinya, merupakan alat uji bagi hakim administrasi dalam menilai tindakan administrasi
negara (yang berwujud penetapan9beschiking), dan sebagai dasar pengajuan gugatan bagi
pihak penggugat
B. SARAN
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran baik temantaman mahasiswa9mahasiswi
maupun dari dosen pengasuh mata kuliah 'ukum Administrasi &egara demi perbaikan
makalah ini
Akhir kata semoga hasil penulisan makalah ini dapat berguna bagi kita semua.Amin,sekian
dan terima kasih.

DA3*AR PUS*A2A
$omala, Setyo 'oni. )/**. "ateri P$& 6 (embagalembaga &egara.
Aoni. )//5. Pendidikan kewarganegaraan.
Sugiarto, dkk. )//?. Buku Ajar : Kewarganegaraaan. +C. Shindunata
%%! *5B? dan Perubahannya. Penabur 1lmu
:aly, S. Syaifullah. )//5. Metode Belajar Efektif : Pendidikan Kewarganegaraan. +C.
"edia $arya Putra
www. wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai