Posted on 12. Feb, 2010 by Kang Nadoel in tutorial
Pada tutorial mikrotik kali ini kang nadoel yang merasa urang sunda dan juga urang subang, ingin berbagi cara bagaimana menangani dua buah gateway jika koneksi putus pada salah satunya, cara yang dipakai adalah teknik failover, dimana ketika salah satu gateway yang kita gunakan terputus maka koneksi akan secara otomatis dilarikan kepada gateway yang kedua. Untuk lebih jelasnya kang nadoel akan menampilkan nya dalam mode script dan juga winbox. Pada mode winbox :
Misalnya kita mempunyai dua buah koneksi, ether1 sebagai link utama dan yang ether2 sebagai backup, seperti biasa kita setting mikrotik terlebih dahulu sebagai router.
Buat statik route sesuai dengan gateway yang diberikan ISP anda.
Setting Gateway 1
Setting Gateway 2
Pada mode CLI cukup mengetikan dua baris perintah berikut : /ip route add gateway=192.168.1.1 check -gateway=ping /ip route add gateway=192.168.2.1 distance=2 Untuk melakukan pengetesan, anda bisa mendisable dan enable salah satu gateway di dalam winbox, atau bisa juga dengan cara mencabut link utama anda, jika setingan anda sudah benar, maka mikrotik akan melakukan change over secara otomatis dari gateway1 ke gateway2.
Automatic Failover dengan Mikrotik SEPTEMBER 23, 2008 BY VADE 4 COMMENTS Setelah posting di forum tidak ada yang reply, akhirnya script automatic failover di MT V.3x berhasil saya terapkan. Script ini diambil dari sini,
/tool netwatch add host=<ip host internasional yg mo dicek> interval=15s timeout=2s down -script="autogw"
akan tetapi saya rubah sedikit, karena belum jalan di mikrotik saya. Sebelumnya saya akan terangkan skenario-nya, ISP 1 | | | Mikrotik | ========= LAN ISP 2 | | Sebuah Mikrotik terhubung dengan 2 ISP (WAN), ISP 1 sebagain main link, sedangkan ISP 2 sebagai backup link. Bila ISP 1 down, maka routing internet akan ke ISP 2, jika ISP 1 up kembali, routing kembali ke semula. Setelah semua dikonfigurasi secara standar, Berikut adalah step2-nya : 1. Beri nilai 1 untuk distance di routing utama (main link), dan nilai 2 untuk routing backup. 2. Define IP Public luar yang bisa di monitoring, misal saya ambil 172.16.64.13 sebagai ip netwatch saya, kemudian tmbahkan routing ke ip tersebut melalui main link. Misal : ISP 1 = ADSL ISP 2 = Cable/IM2
pemberian interval dan timeout silahkan disesuaikan dengan kebutuhan jaringan anda. keterangan : Monitoring ke ip 172.16.64.13 setiap 10 detik, bila dideteksi down maka failover script yang berfungsi untuk mendisable routing utama yang aktif, dan sebaliknya, bil ip tersebut up kembali maka mikrotik akan menjalan script back2main untuk meng-enable-kan routing utama. Silahkan dicoba..