Anda di halaman 1dari 3

TERMINASI

TERMINASI TERJADI KETIKA KODON TANPA MAKNA


Dibandingkan proses inisial dan elongasi, proses terminasi merupakan proses
yang relatif sederhana. Setelah beberapa siklus elongasi yang mencapai puncaknya pada
proses polimerasi asam amino spesifik menjadi molekul protein, kodon tanpa-makna atau
kodon erminasi pada mRNA akan muncul dalam tapak A. Normalnya, tidak ada tRNA
yang memiliki antikodon yang mampu mengenali sinyal terminasi semacam itu. Faktor
pelepas eRF! mampu menganali bah"a sinyal terminasi berada dalam tapak A #ambar
$%-&%!. Faktor pelepasan tersebut, bersama dengan #'( dan peptidil transferase,
mendorong hidrolisis ikatan yang ada diantara peptida dan tRNA yang menempati tapak
(. Setelah hidrolisis dan pelepasan, ribosom )%S berdisasosiasi menjadi subunit $%S dan
*%S yang kemudian didaur-ulang. +leh karena itu, faktor pelepasan merupakan protein
yang menghidrolisis ikatan peptidil-tRNA ketika tapak A ditempati oleh kodon tanpa
makna mRNA kemudianakan dilepas dari ribosom, yang akan berdisasosiasi menjadi
komponen subunit $%S serta *%S-nya, dan suatu siklus lain baru dapat diulang.
TERMINASI TRANSLASI PADA EUKARIOTIK DIPERANTARAI DENGAN
KOMPLEKS eRF1, eRF3, GTP, Mg
2+
.
PERBEDAAN YANG SANGAT BESAR ANTARA PERAN BIOLOGIS eRF3
dan RF3 PROKARIOTIK
'erminasi sintesis proteibn pada eukariotik ditentukan oleh , stop kodon, -AA,
-A#, atau -#A, di ribosomal A-site, dan oleh . faktor terminasi translasi, yaitu
bentukan eRF& dan eRF,. eRF& memperkenalkan keseluruhan , stop kodon pada pusat
pengkodean le"at domain N-terminal , yang mana motif kon/ersi 012111F memainkan
peranan penting dalam pembedaan basa purin pada posisi kedua dan ketiga stop kodon.
(eran utama eRF& adalah mentransfer sinyal subunit ribosom kecil ke yang besar dan
memicu hidrolisis peptidil tRNA di pusat peptidil transferase. (eran kunci te3rminasi
dimainkan oleh in/arian motif ##4 yang terletak di ujung domain 5 eRF&. Domin 2-
terminal tidak mendapat perintah dari fungsi in-/itro eRF& dalam model sisitem yang
sederhana tetapi secara kompleks, pembentukan kembali sintesis protein secara in-/itro
sangatlah penting.
6RF, adalah #'(-ase yang aktifitasnya seluruhnya tergantung oleh ribosom dan
eRF&. 7katan eRF, pada eRF& terbuka menjadi in-/i/o dan in-/itro diperantarai oleh
domain 2-terminal pada kedua protein tersebut.
8eberapa hipotesis diusulkan terhadap kemungkinan fungsi biologi dari eRF,
dikode oleh gen-gen penting. Diperkirakan eRF, membantu ikatan eRF& menuju stop
kodon 9 memerintah ribosom yang hampir sama denga faktor elongasi prokariotik 6F-'u
yang meningkatkan afinitas aminoacyl-tRNA ke A-site yang terprogram dengan sense
kodon. :ipotesis ini berdasarkan pada . obser/asi ; 7! eRF, homolog dengan e6F&A,
analog dari 6F-'u ii! eRF, menstimulasi hidrolisis peptidil tRNA yang dipicu oleh eRF&
melalui konsentrasi mRNA yang rendah.
A"alnya, pengetahuan tentang proses terminasi translasi pada eukariotik
ditunjukkan bah"a ikatan dimer RF terikat dengan ribosom, dan kehadiran < keberadaan
#'( itu distimulasi oleh hidrolisis peptidail tRNA dengan hidrolisis #'(. 7katan tersebut
juga diperkirakan memiliki fungsi koreksi pengkodean stop kodon oleh eRF&. =ebih jauh,
hal itu diperkirakan bah"a fungsi eRF, analog dengan RF,, yaitu, yang telah diketahiu ;
melepas RF& atau RF. dari ribosom setelah hidrolisis peptidil tRNA.
Struktur primer RF, dibagi menjadi region N, 5, dan 2, dan itu telah dibuktikan
bah"a region N tidak memberi perintah pada eRF, pada terminasi translasi, dimana
region 2 mempunyai fungsi yang lebih tinggi dalam terminasi translasi.
5utasi dari RF, yang mengurangi aktifitas #'(-ase menyebabkan peningkatan
efisiensi dalam mengindikasi in-/i/o, penurunan efisiensi terminasi. #'( mempengaruhi
interaksi eRF& dengan eRF, pada konsentrasi fisiologi 5g
.>
. ?adi, secara utuh,
pembentukan kembali sistem sintesis protein secara in-/itro eRF, bersama dengan #'(
diperkirakan meningkatkan frekuensi hidrolisis peptidil tRNA serta dibantu oleh eRF&
yang prosesnya terjadi setelah hidrolisis #'( dalam ribosom. Faktor-fsktor di atas,
bekerja sama dalam reaksi terminasi, dan mungkin eRF, meningkatkan afinitas eRF&
untuk ribosom. @ekurangan informasi, menyangkut interaksi antara eRF,, eRF& dan
guanin, menghambat pemahaman yang dalam dari siklus #'( atau #D( yang berperan
dalam terminasi translasi. +leh karena itu, tujuan dari penelitian ini, menggunakan titrasi
kalorimetri isothermal 7'2! untuk mengikuti bentuk eRF, dan ligannya, berdasarkan
parameter termodinamika. @euntungan utama dari 7'2 adalah, 7'2 tidak membutuhkan
modifikasi dari iteraksi molekul di ba"ah pengaruh dan percobaan yang ditunjukkan
dengan suatu keseimbangan yang mencegah dari pembentukan yang dibabkan oleh
kondisi yang tidk seimbang.
@ita telah menunjukkan bah"a ikatan eRF, dan #D( secara bebas dari ada atau
tidaknya eRF& dimana ikatan #'( hanya pada kompleks eRF& dan eRF,. @ita menduga
bah"a kompleks eRF&, eRF,, #'( dan 5g
.>
mengikat kompleks ribosom preterminasi9
menunjukkan aktifitas pusat #'(ase ribosomal, aktifitas #'(ase tersebut diinduksi yang
selanjutnya diikutioleh hidrolisis peptidiltRNA. 8erdasarkan hasil tersebut kita
menyimpulkan bah"a peran biologis RF,prokariotik dan eRF, eukariotik pada dasarnya
berbeda dengan hipotesis a"al yang menyatakan mekanisme terminasi secara umum
sangat berbeda jauh antara prokariotik dan eukariotik.

Anda mungkin juga menyukai